Professional Documents
Culture Documents
BLOK 16
CEK NONI
Emergensi
Penatalaksanaan medik
Ya Tidak
Risiko tinggi
(Penilaian MAS SALAD)
Ya Tidak
Roy et al, 1984; Landmark et al, 1987; Heila et al, 1998; Harkavy-Friedman et al, 1999.
Tsuang, 1978; Heila et al, 1997; Osby et al, 2000; US Surgeon General.
11
C
Schizophrenia and Schizoaffective Disorder Lifetime
Suicidal Ideation and Attempts
N = 16 4 8 9 14 2
4 7 8 7
Ch
13.2
DSM-IV Criteria for Schizoid PD
Detachment from social relationships, restricted
emotions, as indicated by four or more of the
following:
ya tidak
•pikiran aneh
Nonskizofrenia
Satu •Waham aneh
gejala •Halusinasi akustik
•Waham tak mungkin
Ya TIDAK
Skizofrenia Nonskizofrenia
DIFFERENTIAL DIAGNOSYS
DK: SCHIZOPHRENIA
skizofreniamerupakan salah satu bentuk
gangguan jiwa berupa sindrom dengan variasi
etiologi serta perjalanan penyakit yang luas
dan tidak selalu bersifat kronik/deteriorating,
serta sejumlah akibat yang tergantung pada
pertimbangan pengaruh genetik, fisik, dan
sosial budaya (Maslim,2001).
ETIOLOGI
Penyebab pasti skizofrenia belum diketahui,
dugaan sementara:
Genetik
kedua orang tua merupakan penderita: 40 %
Kembar monozigot : (40-50%)
kembar dizigot (10%)
diketahui bahwa pengasuhan bayi yang jauh dari orang tuanya yang
menderita skizofrenia dapat menahan peningkatan resiko bagi anak
tersebut untuk mengalami skizofrenia di kemudian hari (Cameron
(2004))
Perinatal
skizofrenia merupakan suatu gangguan
neurodevelopmental (Frankenburg (2007))
Contoh: para wanita hamil yang malnutrisi ataupun mengalami
penyakit infeksi virus memiliki resiko yang lebih tinggi untuk
melahirkan anak dengan bakat sikzofrenia yang kuat
Pathofisology:
Neurodevelopmental MOdel
Schizophrenia
Brain and Schizophrenia
Larger than normal lateral ventricles – part
of the ventricular system; contain
cerebrospinal fluid
Causes of Schizophrenia: Genetics
Twin studies have shown that tendency for
both monozygotic twins to develop
schizophrenia is between 30 to 50%; the
tendency for dizygotic twins and siblings to
develop schizophrenia is 15%
Adoption Studies – 13% of biological
relatives of adoptees with schizophrenia
had the disease, but only 2% of biological
relatives of normal adoptees had
schizophrenia
Schizophrenia and Genetics
70% of persons who develop schizophrenia
have a genetic basis for it.
That is, there is a relative who has the disease.
The closer in relation to the ill person, the more
likely one is to get the
disease.
More clearly, if you have an identical twin who
has schizophrenia, you have a
Causes of Schizophrenia:
Environment
Family Stress
Poor social interactions
Infections or viruses at an early age
Trauma at an early age
Genetic makeup combines with non-genetic
factors to cause schizophrenia
Causes of Schizophrenia:
Neurotransmitters
Dopamine Theory – schizophrenia caused by an
overactive dopamine system in the brain; dopamine is a
neurotransmitter that allows nerve cells in the brain to
send messages to each other; dopamine imbalance may
affect the way a person’s brain can react to stimuli
Hipotesis Serotonin
Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia karena
penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang ternyata
mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih
tinggi dibandingkan reseptordopamin
FAKTOR RISIKO
Riwayat skizofrenia dalam keluarga
Perilaku premorbid yang ditandai dengan
kecurigaan, eksentrik, penarikan diri, dan/atau
impulsivitas.
Stress lingkungan
Kelahiran pada musim dingin. Faktor ini hanya
memiliki nilai prediktif yang sangat kecil.
Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-
kurangnya sebagian adalah karena dideritanya
gangguan ini
KLASIFIKASI
menurut PPDGJ-III:
Skizofrenia paranoid
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia katatonik
Undifferentiated Schizophrenia
Depresi pasca-skizofrenia
Skizofrenia residual
Skizofrenia simpleks
Skizofrenia lainnya yang tak tergolongkan (YTT)
Masing-masing jenis skizofrenia tersebut
memiliki berbagai kriteria pedoman
diagnostik yang berbeda-beda
MANIFESTASI KLINIS
Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu
fase prodromal, fase aktif dan fase residual.
q Pada fase prodromal :
timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu, bulan
ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas.
Gejala tersebut meliputi : hendaya fungsi pekerjaan, fungsi sosial,
fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri. Perubahan
perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga
dan teman, mereka akan mengatakan “orang ini tidak seperti yang
dulu”. Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya.
q Pada fase aktif :
gejala positif / psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik,
inkoherensi, waham, halusinasi disertai gangguan afek. Bila tidak
mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan
suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan.
q Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya
sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif / psikotiknya
sudah berkurang.
Gejala Positif & Gejala Negatif
Skizofrnia
We Cure We Care
RAWAT RUMAH SAKIT JIWA
Tujuan utama perawatan di RS adalah ikatan efektif
antara pasien dan sistem pendukung masyarakat.
Indikasi rawat:
Keperluan diagnostik dan terapi
Keamanan pasien karena ide-ide bunuh diri atau
homisidal
Disorganisasi yang jelas dan perilaku
inappropriate, termasuk hendaya dalam fungsi
pribadi
Menstabilkan dosis obat
Keamanan pasien ( sucide/homicide)
Perilaku os yang sangat kacau
Perawatan diri yang buruk
Terdapat 3 kelompok besar antipsikotik yang
dipergunakan masa kini, yaitu :
Komplikasi
percobaan bunuh diri yang bisa menyebabkan
kematian maupun kecacatan
Party Girl
Wife,
Mother
Mature,
intelectual