You are on page 1of 3

NAMA : ANNISA RIANI .

KELAS : XII IPS 6 NO ABSEN : 3

LASKAR PELANGI
The work of Andrea Hirata's novel with 534 pages thick book contains a very interesting story. The story in the novel is a true story of the journey of a writer in pursuit of his dream to the French State. This story was touted to be crowded very interesting film by renowned director Riri Riza and Mira Lesmana. This novel is able to make the reader feel like drifting and brought into the story in it. The story begins in Laskar Pelangi from the life of a boy named Curly who start school with had to wait ten children who want to attend school curls. Anxiously curls, Sahara, Trapani, Leek, Syahdan, Mahar, Latitude, Borek, A kiong, Bu Mus, Pak Harfan, and their parents waited to see if there is one more person who wants to go to school in SD Muhamaddiyah when, not ten children then, they will not be able to attend school. Because, SD Muhamaddiyah be finished. They waited so long finally a man fifteen years old witty and somewhat developmentally disabled his ninth save Elementary School also Muhamaddiyah. Curls and friends - his friends are very happy, they were finally able to go to school in SD Muhamaddiyah to achieve dreams and goals - goals as a couple - exceptional in his Belitong. The main character of the story he was named Curly A boy - a tough man, smart, brave, and willing to learn to dream like accomplishment. Latitude character is A boy - a very intelligent man, a genius, brave, but because that makes him keadaanlah Dropout. A figure is Mahar boys - men who sing smart, intelligent, and love the things - things unseen (mystery), Bu Mus is a woman who is very kind, thoughtful, and well-loved teacher students - students, and many figures other. Style of language used Andrea Hirata considered good style and very interesting, in it other than the Indonesian language Bahasa Melayu also use that makes the reader look a little confused and have to guess what the purpose of that language. However, in every sense of the Malay language used there is always dikalimat bottom, so after reading the definition of the language in which we can digest back Malay was a little less understandable. The flow contained within the novel is groove mix, but more predominantly use Path Forward. The author uses first person perspective, as an author of this story in the Main Store. So the story is intriguing for the reader to want to quickly finish reading it. The novel contains a lot of useful message for the readers. Andrea Hirata teaches us not to Desperate advance, if it is to achieve the desired dream.

The interesting thing about this novel is that it can awaken us not to be easily discouraged if, to achieve a dream. Teach us to be kind to your fellow and willing to help each other. In His novel, Andrea Hirata clever tuck questions are constantly implied, from the beginning of the story until the end of the story there is a sense of the Malay language and how to read it. However, with all its beauty and kelebihannnya, this novel makes the reader gets a little difficult because of the Malay language, the phrase and the sentence khiasan make this story a little difficult. Even so, the story is still compelling and loaded with messages that can be translated to contemplate and more deeply.

Terjemahan

Novel Karya Andrea Hirata dengan tebal buku 534 halaman ini mengandung sebuah cerita yang sangat menarik. Cerita yang ada didalam Novel ini merupakan kisah nyata dari perjalanan seorang Penulis dalam mengejar mimpinya hingga ke Negara Perancis. Cerita ini pun ramai dipuji hingga dijadikan Film yang sangat menarik oleh Sutradara terkenal Riri Riza dan Mira Lesmana. Novel ini mampu membuat pembaca merasa seperti terhanyut dan terbawa ke dalam cerita didalamnya. Kisah dalam Laskar Pelangi ini diawali dari kehidupan seorang anak yang bernama Ikal yang memulai sekolah dengan harus menunggu sepuluh anak yang ingin bersekolah di sekolah Ikal. Dengan cemas Ikal, Sahara, Trapani, Kucai, Syahdan, Mahar, Lintang, Borek, A kiong, Bu Mus, Pak Harfan, dan para orang tua murid menunggu apakah ada satu orang lagi yang ingin bersekolah di SD Muhamaddiyah jika, tidak sampai sepuluh anak maka, mereka tidak akan bisa bersekolah. Karena, SD Muhamaddiyah akan tamat riwayatnya. Sekian lama mereka menunggu akhirnya Seorang pria jenaka berusia Lima belas tahun dan agak terbelakang mentalnya menyelamatkan kesembilan temannya juga Sekolah SD Muhamaddiyah. Ikal dan teman temannya sangat senang, akhirnya mereka bisa bersekolah di SD Muhamaddiyah untuk meraih mimpi dan cita citanya bersama teman temannya yang luar biasa di Belitong. Tokoh utama dari cerita ini bernama Ikal ia adalah Seorang anak laki laki yang tangguh, pintar, berani, dan mau belajar demi mimpi yang ingin diwujudkannya. Tokoh Lintang adalah Seorang anak laki laki yang sangat cerdas, jenius, berani, tetapi karena keadaanlah yang membuat dia Putus Sekolah. Tokoh Mahar adalah Seorang anak laki laki yang pintar menyanyi, cerdas, dan suka terhadap hal hal yang gaib (misteri), Bu Mus adalah Seorang wanita yang sangat baik, bijaksana, dan guru yang sangat dicintai murid muridnya, dan masih banyak tokoh lainnya. Gaya bahasa yang digunakan Andrea Hirata dianggap sebagai gaya yang baik dan sangat menarik, didalamnya selain menggunakan Bahasa Indonesia juga menggunakan Bahasa Melayu yang membuat para pembaca tampak sedikit kebingungan dan harus menerka apa maksud dari bahasa tersebut. Namun, arti didalam setiap Bahasa Melayu yang digunakan selalu terdapat dikalimat terbawah, sehingga setelah membaca pengertian dari Bahasa yang digunakan kita dapat mencerna kembali Bahasa Melayu yang tadinya sedikit kurang dimengerti. Alur yang terdapat didalam Novel ini adalah Alur Campuran, namun lebih dominan menggunakan

Alur Maju. Pengarang menggunakan sudut pandang orang Pertama, karena Penulis merupakan Toko Utama didalam cerita ini. Sehingga ceritanya membuat penasaran bagi para pembaca sehingga ingin cepat menyelesaikan membacanya. Novel ini banyak mengandung amanat yang bermanfaat bagi para pembacanya. Andrea Hirata mengajarkan kita agar tidak terlebih dahulu Putus Asa, jika ingin meraih mimpi yang diinginkan. Hal yang menarik dari Novel ini adalah dapat membangkitkan kita agar tidak mudah putus asa jika, ingin meraih mimpi. Mengajarkan kita agar baik terhadap teman sesama dan mau untuk saling membantu. Dalam Novelnya, Andrea Hirata pandai menyelipkan pertanyaan yang terus tersirat, dari awal cerita sampai akhir ceritanya terdapat arti dari Bahasa Melayunya dan cara membacanya. Namun, dengan segala keindahan dan kelebihannnya, Novel ini membuat para pembacanya mendapat sedikit kesulitan karena adanya Bahasa Melayu, adanya ungkapan dan khiasan dalam kalimat membuat cerita ini sedikit terasa sulit. Walaupun begitu, cerita ini tetap memikat dan penuh dengan muatan pesan yang dapat direnungkan dan diterjemahkan dengan lebih dalam.

You might also like