Professional Documents
Culture Documents
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
2.
3.
Faktor-faktor personal dan akademik yang mungkin berkontribusi terhadap perbedaan keterampilan berpikir kritis yang ditemukan antara program studi Biologi dan Kimia. Penggunaan Task Based Learning terhadap pengembangan disposisi berpikir kritis siswa dalam pembelajaran percobaan kimia.
Faktor yang berkontribusi terhadap perbedaan keterampilan berpikir kritis antara program studi Biologi nonmajor dan program studi Kimia nonmajor adalah etnis dan pengambilan mata pelajaran Fisika di SMA.
Siswa kelas ekperimen memiliki disposisi berpikir kritis lebih baik dibandingkan dengan kelas control. Singkatnya, dengan menggunakan Task-Based Learning pada percobaan kimia dapat mengembangkan disposisi berpikir kritis siswa.
4.
5.
Perkembangan pemikiran kritis, penyelidikan kemampuan dan disposisi berpikir kritis dan perbandingkan pemikiran kritis dari guru pre-service dan inservice di Provinsi Shaanxi China. Mengeksplorasi hubungan antara berpikir kreatif dan kritis terhadap jumlah kelemahan dalam argumen yang siswa deteksi.
(1) Aktualitas pengembangan berpikir kritis guru baik pre-service dan in-service tidak optimal; (2) Tidak ada perbedaan yang signifikan pada disposisi berpikir kritis guru pre-service dan in-service, tetapi ada perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis; (3) Guru pre-service memiliki disposisi dan keterampilan berpikir kritis yang lebih baik dari guru in-service. Adapun hubungan antara berpikir kreatif dengan menentukan kelemahan argumen, siswa yang mampu menemukan banyak ide (fluency) pada subjek dan pendekatan dari perspektif yang berbeda (flexibility) akan berhasil menemukan kelemahan lebih lanjut dalam argumen. Sedangkan berpikir kritis diperlukan agar siswa mampu mendeteksi hubungan khas dan ketidak-konsistenan antar operator argumen tersebut. Secara keseluruhan, model yang diuji ini dapat menjelaskan 68,5% dari berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis dapat diprediksi secara langsung oleh metakognitif selfregulation bukan secara tidak langsung melalui self-efficacy. Temuan ini memberikan cara baru dalam peningkatan berpikir kritis dalam pembelajaran kimia.
6.
Sejauh mana pemikiran kritis dapat diprediksi oleh metakognitif SelfRegulation dan SelfEfficacy kimia.
Dengan penelitian ini, kita dapat mengetahui aspek yang paling dominan terhadap berpikir kritis. Sehingga diharapkan menjadi implikasi untuk meningkatkan berpikir kritis calon guru secara optimal.