FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI
AKADEMI KEPERAWATAN WILLIAM BOOTH SURABAYA
Ethyca Sari S.Kep.Ns.M.Kes, Yuliana Sedin
AKPER William Surabaya
ABSTRACT
Learning achievement is the end result in person and used to achieve success during sebaga ikuran enrolled in a school. Based on the observations of the author in Akademi Keperawatan William Booth Surabaya students who receive optimal learning achievement with a cumulative GPA 3.00 start first semester - VI only achieved by the same students. This is caused by various factors. Factors affecting the achievement of physiological factors, psychological factors, family support factors, environmental factors, school, community environmental factors. The purpose in doing this study is to mengidantifikasi dominant factor affecting student achievement in Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. The design of this study "descriptive". Population of 27 people, with a sampling technique that is in use "Total Sampling" and the data collected by questionnaires then the data in manually though. Based on the results of research on the physiological factors memepengaruhi get that achievement of students in the Academy of Nursing William Booth Surabaya as many as 27 people (100%), psychological factors as many as 27 people (100%), most of the family support factor 14 people (52%), environmental factors most of the 18 schools (67%), the environmental factors 1 (4%), and the dominant factor affecting student achievement in Akademi Keperawatan William Booth Surabaya is the physiological factors and psychological factors as many as 27 people (100%). This is caused because the optimal achievement can be obtained if there is a desire and spirit of the individual or the students themselves. The desire and the spirit must be supported by a stable physical condition and psychological health.
Keywords : physiological factors, psychological factors, factors of family support, school environment factors, environmental factors, community, academic achievement.
Pendahuluan Belajar merupakan kebutuhan bagi setiap individu. Melalui belajar seseorang akan memiliki bekal pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Dalam era globalisasi pendidikan merupakan suatu hal yang paling penting bagi kehidupan, karena itu pendidikan harus di laksanakan sebaik-baiknya dalam segala lapisan masyarakat khususnya mahasiswa sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Saat ini di dalam dunia kerja persaingan sangat ketat, karena itu mahasiswa di tuntut utuk mendapatkan prestasi yang baik. Prestasi belajar mahasiswa merupakan tolak ukur keberhasilan mahasiswa dan sebagai indikator mutu sebuah institusi pendidikan. Sukmadinata, 2005 dalam bukunya memuat prestasi belajar adalah realisasi dari kecakapan- kecakapan potensial atau kapasitas yang di miliki seseorang. Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Menurut Slameto(2003) faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu : faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kondisi fisiologi dan kondisi psikologis. Faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan keluarga dan lingkungan sosial termasuk lingkungan sekolah.. Akademi Keperawatan William Booth Surabaya berupaya untuk menghasilkan tenaga perawat yang profesional dengan menciptakan suasana yang mendukung proses belajar mengajar melalui lingkungan yang kondusif dengan suasana kekeluargaan, mengupaya sarana dan prasarana seperti perpustakaan, laboratorium, jaringan internet(WIFI) sebagai bahan pendukung prestasi yang baik. Namun kenyataan yang terjadi, prestasi belajar mahasiswa sebagian besar kurang optimal. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan, banyak mahasiswa beranggapan dan mengatakan prestasi yang baik dalam proses belajar merupakan sebuah keberuntungan karena banyak mahasiswa mengatakan mereka selalu giat belajar, berusaha mencari tahu apabila ada hal-hal yang tidak dipahami baik pada saat mengerjakan tugas maupun saat menjelang ujian bahkan saat ujian pun bertanya pada teman yang lain yang memperoleh prestasi baik, tetapi mereka tetap tidak meraih prestasi yang baik. Tetapi justru mahasiswa yang terlihat hanya santai dalam proses belajar, justru meraih prestasi belajar yang baik. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti pada 5 mahasiswa AKPER William Booth Surabaya yang memperoleh prestasi belajar yang baik dengan rata-rata indeks prestasi >3,00, 5 dari mahasiswa mengatakan prestasi belajar yang baik diperoleh dengan belajar yang giat serta adanya motivasi dari diri sendiri dan tidak lepas dari dukungan orang tua dan keluarga. Menurut mahasiswa yang kurang mendapatkan prestasi baik, mereka mengatakan sudah belajar dengan giat tetapi nilai mereka masih kurang memuaskan. Hal ini terjadi karena menurut mereka adalah mahasiswa yang kurang beruntung. Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kondisi fisiologis dan kondisi psikologis. Faktor fisiologi yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik, misalnya dengan mengusahakan kesehatan badan agar tetap terjamin dengan cara mengatur waktu belajar, bekerja, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar, karena jika hal ini terjadi proses belajar juga akan terganggu. Sedangkan faktor psikologis meliputi keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar, misalnya : kecerdasan / intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan, sikap dapat mempengaruhi proses belajar. Faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan, faktor keluarga, cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi keluarga, pengajar dan cara mengajar, model pembelajaran yang diberikan, bimbingan, fasilitas yang digunakan. Apabila kondisi lingkungan tidak mendukung misalnya: adanya masalah dalam keluarga, masalah dengan teman, kurang mampu beradaptasi dengan lingkungan, kurang motivasi dalam belajar, minat belajar yang kurang, status ekonomi keluarga, kurangnya perhatian dan konsentrasi terhadap pelajaran, kelelahan jasmani sehingga timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh dan kelelahan rohani karena memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan perhatian. Hal tersebut akan berdampak pada prestasi belajar kurang optimal. Dampak dari prestasi mahasiswa yang tidak optimal yaitu mahasiswa mengalami kemunduran dalam studinya, mendapatkan surat pernyataan jika nilai indeks prestasi 2,00 dua kali berturut- turut, dan mengulang kembali pada semester sebelumnya. Tetapi jika faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar baik faktor internal maupun eksternal mendukung, maka akan memperoleh prestasi belajar yang maksimal karena adanya perhatian terhadap pelajaran, minat dan motivasi serta dukungan dari keluarga dan lingkungan. Agar prestasi yang baik dapat di peroleh oleh setiap mahasiswa, maka ada beberapa hal yang harus di lakukan yaitu: faktor psikologi dengan memotivasi mahasiswa agar giat dalam belajar, harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang di pelajari, harus mempunyai minat belajar yang besar untuk membaca sehingga dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi untuk menambah wawasan, mengambil waktu istirahat, diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan seperti memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karna terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan perhatian. Peran keluarga dan orang tua untuk memotivasi sedapat mungkin untuk mengatasi kesulitan yang di alami oleh anaknya, suasana rumah yang tenang sangat di butuhkan oleh seseorang yang sedang belajar, fasilitas belajar seperti: alat tulis, meja, penerangan, dan lain-lain harus ada sehingga mahasiswa merasa di perhatikan dan keinginan serta motivasi untuk belajar meningkat.
Metode Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, desain penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kini, di lakukan secara sitematik dan lebih menekankan pada data actual daripada penyimpulan. Metode deskriptif dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Akper William Booth Surabaya. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh mahasiswa yang berprestasi di Akper William Booth Surabaya yang berjumlah 27 mahasiswa.Sampel diambil dari mahasiswa yang memenuhi kriteria penelitian berjumlah 27 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan total sampling yang di ambil adalah 27 mahasiswa yang berprestasi di Akper William Booth Surabaya dengan mengambil semua populasi untuk di jadikan sampel, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah di kenal sebelumnya.
Dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu variabel faktor dominan yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Akper William Booth Surabaya. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang di isi oleh subyek yang akan di teliti yang merupakan pertanyaan tertulis yang di gunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto,2002). merekap data dari subyek. Lembar tersebut hanya di beri kode atau inisial.
Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian Data Umum Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Gambar 1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya, April 2013 Berdasarkan diagram pie 1 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar berjenis kelamin wanita yaitu 96 % (26 orang). Karakteristik responden berdasakan umur
Gambar: 2 Karakteristik responden berdasarkan umur di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya, April 2013. Berdasarkan gambar diagram pie 2 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan umur sebagian besar merupakan kelompok uumur 21-22 tahun yaitu 48% (13 orang). Karakteristik responden berdasarkan uang saku yang diterima.
Gambar: 3Karakteristik responden berdasarkan uang saku yang diterima di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya, April 2013. Berdasarkan Gambar diagram pie 3 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan uang saku yang diterima sebagian besar terbanyak yaitu 67% ( 18 0rang ).Karakteristik responden berdasarkan Tingkat
Gambar: 4 Karakteristik responden berdasarkan Tingkat di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya, April 2013. Berdasarkan gambar diagram pie 4 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarka tingkat sebagian besar adalah tingkat 3 yaitu 63% ( 17 orang ).
Data Khusus Pada data khusus akan memaparkan hasil penelitian tentang faktor dominan yang mempengaruhi mahasiswa Akademi Keperawatan William Booth Surabaya dengan jumlah responden 27 orang. 1(4%) 26(96%) 0 0 Laki-Laki 10(37%) 13(48%) 3(11%) 1(4%) 19-20 tahun 21-22 tahun (1867%) 3(11%) 6(22%) Rp.300.00 - Rp.600.000 2(7%) 8(30%) 17(63%) 0 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Karakteristik responden berdasarkan faktor fisiologis Tabel: 1 Karakteristik responden berdasarkan faktor fisiologis di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya, April 2013. Faktor Fisiologis Frekuensi Porsentase Mempengaruhi 27 100% Tidak mempengaruhi 0 0 TOTAL 27 100% Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa faktor fisiologis merupakan faktor yang sangat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya sebanyak 100% ( 27 orang ). Karakteristik responden berdasarkan faktor psikologis Tabel :2 Karakteristik responden berdasarkan faktor Psikologis di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya, April 2013. Faktor Psikologis Frekuensi Porsentase Mempengaruhi 27 100% Tidak mempengaruhi - - TOTAL 27 100%
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa faktor psikologis merupakan faktor yang sangat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya yaitu 100% ( 27 orang ). Karakteristik responden berdasarkan faktor dukungan keluarga Tabel: 3 Karakteristik responden berdasarkan dukungan keluarga di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya, April 2013. Dukungan Keluarga Frekuensi Porsentase Mempengaruhi 14 52% Tidak mempengaruhi 13 48% TOTAL 27 100%
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan Wiliam Booth Surabaya sebagian besar merupakan dukungan keluarga yaitu 52 % (14 orang ). Karakteristik responden berdasarkan faktor lingkungan sekolah Tabel: 4 Karakteristik responden berdasarkan faktor lingkungan sekolah di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya, April 2013. Faktor lingkungan sekolah Frekuensi Porsentasi Mempengaruhi 18 67% Tidak mempengaruhi 9 33% TOTAL 27 100% Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa faktor lingkungan sekolah merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya sebagian besar yaitu 67% ( 18 orang ). Karakteristik responden berdasarkan faktor lingkungan masyarakat Tabel: 5 Karakteristik responden berdasarkan faktor lingkungan masyarakat di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya, April 2013. Faktor lingkungan Frekuensi Porsentase masyarakat Mempengaruhi 1 4% Tidak mempengaruhi 26 96% TOTAL 27% 100%
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa faktor lingkungan masyarakat tidak mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya terbesar yaitu 96% ( 26 orang ). Karakteristik responden berdasarkan faktor dominan Tabel: 6 faktor dominan yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. N o Faktor Mempe ngaruhi Tidak mempeng aruhi Total J u m la h Por sen tas e J u m la h Pors entas e Ju ml ah Por sen tas e 1 Fisiologis 2 7 100 % 0 0% 27 100 % 2 Psikologis 2 7 100 % 0 0% 27 100 % 3 Keluarga 1 4 52 % 1 3 48% 27 100 % 4 Lingkung an sekolah 1 8 67 % 9 33% 27 100 % 5 Lingkung an masyarak at 1 4% 2 6 96%s 27 100 % Berdasarkan tabel 6 diatas dapat di ketahui bahawa faktor fisiologis dan psikologis merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yaitu sebanyak 100% (27 orang). Pembahasan Pada pembahasan ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai faktor dominan yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa faktor fisiologis dan psikologis merupakan faktor dominan yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa faktor fisiologis berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya sebanyak 27 responden(100%). Menurut Maritza (2002) yang di kutip Slameto (2003) prestasi belajar dipengaruhi oleh lima faktor yaitu, yang pertama adalah faktor fisiologis yang mencakup kesehatan tubuh dan cacat tubuh. Faktor fisiologis yaitu meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik / jasmani individu, dan pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Faktor tersebut meliputi kondisi fisik yang normal dan kondisi kesehatan fisik. Menurut Noehi Nasution, dkk. (1999) dalam Syaiful Bahri Djamarah (2006) bahwa orang yang dalam keadaan segar jasmaninya berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi, mereka lekas lelah, mudah mengantuk, dan sukar menerima atau memperhatikan pelajaran. Jika kesehatan seseorang terganggu akan sangat berpengaruh terhadap prestasi yang diperoleh. Sebagai contoh seorang mahasiswa yang cepat lelah, kurang bersemangat, ngantuk, badan lemah ataupun ada gangguan alat inderanya. Berdasarkan pengamatan peneliti mahasiswa Akademi keperawatan William Booth Surabaya jarang mengalami kelemahan tubuh. Kalaupun mereka merasa tidak sehat, mereka segera mengantisipasi dan mengkonsumsi vitamin sehingga proses belajar tidak terganggu dan akhirnya mendapat prestasi yang baik. Berdasarkan tabel 2 dapat di ketahui bahwa faktor psikologis berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya sebanyak 27 orang (100%). Menurut Al- Ghazali yang di kutip Slameto (2003) faktor kedua yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor psikologis yang mencakup inteligensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kesiapan, kematangan. Menurut Slameto (2003) bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Selain itu motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran. Jadi kuat lemahnya motivasi seseorang turut mempengaruhi keberhasilannya. Menurut Thursan Hakim (1999), bahwa konsentrasi merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan pikiran, perasaan, kemauan, dan segenap panca-indra ke satu objek di dalam suatu aktivitas tertentu, dengan disertai usaha untuk tidak memedulikan objek-objek lain yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas itu. Pemusatan perhatian (fokus) tertuju pada objek / isi bahan belajar maupun proses memperolehnya, dan tidak terpengaruh dengan sekelilingnya. Konsentrasi sangat mempengaruhi proses belajar seseorang, apabila konsentrasi menurun tentu menggangu belajarnya. Jika di lihat dari gambar diagram pie jumlah responden terbanyak adalah pada usia 21 22 tahun. Menurut Roestiyah (1989) Kematangan merupakan suatu tingkatan atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana seluruh organ- organ biologisnya sudah siap untuk melakukan kecakapan baru. Misalnya siap anggota tubuhnya untuk belajar. Dalam konteks proses pembelajaran, kesiapan untuk belajar sangat menentukan aktifitas belajar siswa. Siswa yang belum siap belajar, cenderung akan berprilaku tidak kondusif, sehingga pada gilirannya akan mengganggu proses belajar secara keseluruhan. Seperti siswa yang gelisah, ribut (tidak tenang) sebelum proses belajar dimulai. Jadi kesiapan amat perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Seseorang siswa yang mengalami kejenuhan belajar, sistem akalnya tidak dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan dalam memproses item-item informasi atau pengalaman baru, sehingga kemajuan belajarnya seakan-akan mandeg (stagnan) tidak mendatangkan hasil. Menurut peneliti usia 21-22 tahun merupakan usia dewasa awal. Dalam hal ini jika di lihat dari usia responden termasuk kategori dewasa awal di mana salah satu tugas perkembangan pada usia ini adalah melakukan tugas perkembangan menerima sikap kehidupan. Karna itu mereka berupaya untuk menekuni apa yang telah mereka jalani selama ini sehingga mereka dapat meraih prestasi yang baik. Berdasarkan tabel 3 dapat di ketahui bahwa dukungan keluarga juga berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya sebanyak 14 orang (52%). Menurut Al-Ghazali di kutip Slameto (2003) faktor ketiga yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor keluarga yang mencakup cara orang tua mendidik dalam mendidik anaknya, relasi antar anggota keluarga, keadaan keluarga, pengertian orang tua terhadap anak yang sedang belajar, keadaan ekonomi keluarga, dan suasana rumah. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orangtua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orang tua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. Jika di lihat dari gambar diagram pie jumlah responden terbanyak adalah responden dengan jumlah uang saku yang di terima Rp. 300.000 Rp. 600.000 sebanyak 18 responden ( 67%). Berdasarkan uang saku yang di terima bahwa keadaan ekonomi keluarga tidak mendukung prestasi belajar karna uang saku yang mereka terima juga termasuk untuk kebutuhan sehari-hari, sementara untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik keluarga mendukung dengan memberikan sarana prasarana seperti buku, dan lingkungan yang tenang untuk belajar. Walaupun uang saku yang di terima tidak mendukung tetapi responden menggunakan fasilitas yang ada di kampus seperti perpustakaan, laboratorium, wifi sehingga mereka tetap memperoleh prestasi yang baik. Berdasarkan tabel 4 dapat di ketahui bahwa lingkungan sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya sebanyak 18 orang (67%). Menurut Al-Ghazali di kutip Slameto (2003) faktor ke empat yang mempengaruhi prestas belajar yaitu faktor lingkungan sekolah yang mencakup guru dan cara mengajarnya, model pembelajaran, alat alat pembelajaran, kurikulum yang di pakai, waktu sekolah, interaksi guru dengan murid, disiplin sekolah, dan media pendidikan. Menurut Nana Sudjana dalam Djamarah (2006), dalam kegiatan belajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam perannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Dengan demikian cara mengajar guru harus efektif dan di mengerti oleh anak didiknya, baik dalam menggunakan model, ataupun metode dalam mengajar yang akan di sampaikan kepada anak didiknya dalam proses belajar mengajar dan di sesuaikan dengan konsep yang di ajarkan berdasarkan kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam hal model atau metode pembelajaran yang di gunakan guru tidak hanya terpaku pada satu model pembelajaran saja, akan tetapi harus bervariasi dimana model atau metode ini berpengaruh terhadap proses belajar siswa dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Suatu hal yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, misalnya perpustakaan, laboratorium. Kurikulum di artikan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa, kegiatan itu sebagian besar menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jika di lihat dari gambar diagram pie jumlah responden sebagian besar adalah tingkat 3 semester VI sebanyak 17 responden (63%). Hal ini di sebabkan karna tingkat 3 sudah membina hubungan yang dekat dan baik dengan para dosen sehingga lebih berpartisipasi dalam mengikuti proses belajar. Menurut Roestiyah (1989) bahwa guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim, menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar, sehingga siswa merasa jenuh dari guru dan tidak berpartisipasi secara aktif di dalam belajar. Melihat teori dan hasil penelitian terdapat kesamaan dimana tingkat 3 mempunyai hubungan yang dekat dan baik dengan para dosen. Lingkungan Akademi Keperawatan William Booth Surabaya sangat mendukung proses belajar dimana para dosen dan staf Akademi keperawatan William Booth Surabaya menganggap para mahasiswa sebagai bagian dari keluarga mereka sehingga jika mahasiswa mengalami masalah dapat di selesaikan dengan kekeluargaan. Selain itu tingkat 3 juga sudah beradaptasi dengan lingkungan Akademi Keperawatan William Booth Surabaya, dan mempunyai waktu belajar yang lebih lama sehingga banyak materi yang telah di dapatkan. Berdasarkan tabel 5 dapat di ketahui bahwa lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya sebanyak 1 orang (4%). Menurut Al-Ghazali di kutip Slameto (2003) faktor kelima yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor lingkungan masyarakat yang mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan cara hidup lingkungan tempat tinggalnya. Banyaknya kegiatan mahasiswa dalam masyarakat seperti berorganisasi, kegiatan sosial, keagamaan, belajarnya akan terganggu jika kurang bijaksana dalam mengatur waktunya.. Menurut Slameto (2003) agar siswa dapat belajar, perlu di usahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus bijaksana. Cara hidup tetangga di sekitar rumah dimana anak tinggal, besar pengaruh terhadap pertumbuhan anak (Roestiyah,1989). Hal ini misalnya anak tinggal di lingkungan orang-orang rajin belajar, otomatis anak tersebut akan berpengaruh rajin juga tanpa disuruh. Melihat antara teori dan hasil penelitian terdapat kesamaan dimana mahasiswa Akademi Keperawatan William Booth Surabaya perlu bergaul dengan orang lain termasuk mahasiswa, mengikuti kegiatan sosial yang ada di lingkungan tempat tinggalnya terutama dalam meningkatkan prestasinya. Mahasiswa Akademi Keperawatan William Booth Surabaya sebagian besar tinggal bersama keluarga, sehingga orang tua dapat memotivasi anaknya untuk meningkatkan prestasi belajar anak. Jika mereka tidak tinggal bersama keluarga, mereka tinggal di lingkungan sesama mahasiswa sehingga jika ada kesulitan dalam memahami pelajaran mereka bisa saling berdiskusi. Berdasarkan tabel 6 dapat di ketahui bahwa faktor dominan yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 27 responden (100%) mengatakan bahwa faktor fisiologis dan faktor psikologis mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. Hal ini di sebabkan karna prestasi belajar yang optimal dapat di peroleh jika ada keinginan dan semangat dari diri individu atau mahasiswa sendiri. Keinginan serta semangat tersebut harus di dukung oleh kondisi fisik yang stabil dan psikologis yang sehat.
Simpulan dan Saran Pada bab ini akan di sajikan tentang kesimpulan yang di peroleh dari hasil penelitian dan saran saran yang sekiranya berguna bagi pihak pihak yang berkepentingan. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan maka faktor dominan yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya adalah faktor fisiologis dan faktor psikologis. Saran Bagi peneliti selanjutnya Di harapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian dengan memperbaiki keterbatasan yang di miliki peneliti dan dapat menekankan faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Bagi institusi pendidikan Di harapkan institusi pendidikan dapat mendukung prestasi belajar mahasiswa dengan memberikan bimbingan dan motivasi kepada mahasiswa, serta meningkatkan sarana dan prasaranayang mendukung prestasi belajar, seperti laboratorium, perpustakaan, wifi. Bagi peneliti Diharapkan peneliti dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dan dalam melakukan riset selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Baharuddin. 2007. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar- Ruzz Media. Buku Panduan Akademik Stikes William Booth Surabaya.2010/2011. Hartono. 2009. Pendekatan Kelompok Dalam Konseling Karir. University Press .UNIPA Surabaya Hidayat, A.Azis Alimul. 2007. Metode Penelitian Keperawatan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian: Pedomam Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Notoadmojo. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Purwanto, Herri. 1999. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta : EGC . Ridwan. (2011). Internet. Prestasi Belajar dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : www. Google. Com Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Bumi Aksara. Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. Widayatun, T.Rusmi. 1999. Ilmu Perilaku.Jakarta: Fajar Interpratama.