You are on page 1of 13

HUBUNGAN ANTARA KEANGGOTAAN ASURANSI KESEHATAN DAN

KEBIASAAN MEROKOK
Naniek Darwati
Bhisma Murti
ABSTRACT
Health represent the human right and at the same time represent the human resource invesment, and also have the big
contribution to increase The Human Development Index (HDI). Therefore become an compulsion for everyone to look
after, to improving and protecting health for the shake of prosperity entire Indonesian society. Target of this research
is to kno the relation beteen Health Insurance !embership and current smoker in "urakarta city.
This study as analytic#observational, using cross sectional approach. The study as done in "urakarta $ity,
population in this research is society in "urakarta $ity, analysed ith sampel counted %&& responders. "tatistical
analyses in this research by The logistic multiple regression, using program of "'"" (ersion %).&
The study results shoed* (%). The Health Insurance !embership (+, - .,/)0 $I 1. - %,2) # 3&,1&), (3).
4unior5"enior high school graduate (+, - &,2/0 $I 1. - &,&6 # 2,.3)0 and $ollege graduated (+, - %,%10 $I 1. -
&,%% # %3,)/)0 ( )). Income 7amily, (+, - &,)20 $I 1. - &,%) # &,11)0 (8). "ex, (+, - %0 $I 1. - &,&& # &,&&)0 and (.).
9ge, (+, - 3,310 $I 1. - &,/. # 2,%.).
This study concludes that relation beteen of health membership insurance ith the current smoker. Insurance
membership improve the possibility six bigger to times have the current smoker compared to hich insurance
nonmember, after considering confounding factors* education, family earnings, gender and age. "uggested by smoker
to stop smoking.
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
;ey ords* "ociety, the Health Insurance !embership, $urrent smoker
A. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia,
serta memiliki kontribusi yang besar untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
!leh karena itu men"adi suatu keharusan bagi semua
pihak untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatan demi kese"ahteraan seluruh
masyarakat Indonesia (DinKes #ateng, $%%&' ()
Kebiasaan merokok sangat mengganggu
kesehatan, baik untuk perokok maupun lingkungan di
sekitar perokok )okok di Indonesia telah men"adi
masalah nasional karena menyangkut berbagai bidang
kesehatan Merokok adalah proses yang sangat rumit
yang mempengaruhi biologi dan psikologi manusia
Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di *sia
diperkirakan sangat terpengaruh oleh epidemik
merokok, apalagi konsumsi rokok di negeri ini +ukup
tinggi yang di pa+u oleh pemasaran yang intensi,
melalui iklan rokok dan hampir tidak ada program
pengendalian rokok Perlunya identi,ikasi pola
merokok diantara kelompok sosial ekonomi yang
berbeda, pemahaman tentang keuntungan dan resiko
merokok, dan perilaku perokok (Murti, $%%-' (-%)
.etiap perokok yang menghisap dua bungkus
rokok, dia telah mengurangi umurnya selama / tahun
!rang yang kena asap dari dua bungkus rokok, akan
mengurangi umurnya selama empat tahun 0alaupun
hasil studi menun"ukkan hasil yang mengerikan,
kebanyakan perokok tidak per+aya 1al ini disebabkan
karena pada kenyataannya akibat buruk dari rokok
bukanlah akibat yang bisa dirasakan dalam "angka
waktu pendek Biasanya kerusakan yang
diakibatkannya terakumulasi sedikit demi sedikit dan
baru bisa dirasakan langsung beberapa tahun atau
beberapa puluh tahun kemudian 1al inilah yang
membuat bahaya rokok terhadap kesehatan sulit
diyakini #umlah perokok di negara2negara ma"u "ustru
semakin berkurang dan tempat2tempat yang
diperbolehkan merokok semakin dibatasi Ini
disebabkan karena di negara2negara ma"u, mereka
mengerti dan menyadari akan bahaya dan dampak
rokok, terutama dampak dari segi kesehatan (3tama,
$%%4' ()
.ementara di Indonesia, ter"adi persepsi yang
salah yang menganggap merokok adalah trend yang
ada di negara ma"u Di negara ma"u seperti #epang,
perokok hanya boleh merokok di tempat yang
disediakan tempat abu rokok Dan tempat2tempat ini
sangat terbatas dan biasanya dari segi kesehatan tidak
sehat, karena kentalnya bau asap rokok Perokok itu
sendiri terkadang "uga merasakan, sehingga terkadang
men"adi penyebab berhentinya merokok .ingkat kata,
perokok tidak punya ruang hidup yang bebas di negara
ma"u Inilah barangkali yang men"adi salah satu sebab
berkurangnya perokok di samping pemahaman dan
kesadaran akan dampak rokok itu sendiri (3tama,
$%%4' (25)
Di Indonesia, kuantitas konsumsi sigaret
meningkat, periode tahun (67%2$%%% menun"ukkan
peningkatan se+ara nasional konsumsi sigaret tahunan
per kapita sebesar tiga kali lipat 8ahun (67% konsumsi
sigaret tahunan perkapita sebanyak 4&6 batang, pada
dekade tahun berikutnya yaitu tahun (6/% konsumsi
tahunan meningkat dua kali lipat men"adi sebanyak
64$ batang, dekade tahun ketiga (tahun (66%)
konsumsi sigaret tahunan perkapita meningkat $%
persen men"adi ((4- batang dibanding dekade
sebelumnya dan pada dekade keempat (tahun $%%%)
konsumsi sigaret meningkat $- persen men"adi (454
batang Berdasarkan data tersebut rata2rata konsumsi
sigaret rata2rata per dekade (sepuluh tahunan)
sebanyak 66/ batang atau mengalami peningkatan rata2
rata sebesar 4/ persen per dekade 1al ini
menun"ukkan bahwa pertumbuhan kebiasaan merokok
dari tahun (67% hingga tahun $%%% mengalami
peningkatan "umlah perokok sebanyak tiga kali lipat
atau 5%& persen (.umber' Murti, $%%-' (46)
#ika separuh dari para perokok tersebut
meninggal karena tembakau, maka "umlah kematian
karena tembakau akan meningkat se+ara substansial
Diduga hingga men"elang tahun $%5% kematian akibat
merokok akan men+apai (% "uta orang per tahunnya
Pada tahun $%5% diperkirakan tidak kurang dari 7%
persen kematian yang disebabkan oleh rokok akan
ter"adi di negara berkembang Implikasinya, merokok
meningkatkan biaya pelayanan kesehatan dalam "angka
pendek (sampai dengan (- tahun) Biaya pelayanan
kesehatan bagi para perokok di suatu umur adalah 4%
persen lebih tinggi daripada bukan perokok Dalam
"angka pan"ang rata 2 rata biaya pelayanan kesehatan
masyarakat non perokok lebih besar daripada rata 2 rata
biaya kelompok perokok, sebab sebagian besar
diantara perokok tersebut telah meninggal, sehingga
tidak memerlukan biaya kesehatan lagi (Murti, $%%-'
(46 2 (-%)
3paya peningkatan perilaku sehat di rumah
tangga belum menun"ukkan hasil optimal, hal ini
antara lain dapat dilihat dari data hasil .urvey .osial
9konomi Nasional (.usenas) tahun $%%4 sebesar 5-:
perokok berusia (- tahun dan proporsi terbesar (&4:)
merokok di dalam rumah ketika bersama anggota
rumah tangga lainnya Perokok laki2laki lebih tinggi
dibandingkan perempuan (&5: dibandingkan 4-:)
1asil survey +epat P1B. 8atanan )umah 8angga
Propinsi #awa 8engah tahun $%%4 diketahui bahwa
sebesar 75: keluarga belum men"adi peserta
#PK;Dana .ehat, dan sebesar &/: keluarga belum
bebas dari asap rokok (DinKes #ateng, $%%&' $)
Berdasarkan rekap hasil pendataan pemetaan
P1B. rumah tangga Kota .urakarta tahun $%%&,
menun"ukkan urutan permasalahan kebiasaan merokok
menduduki peringkat pertama 1asil survey
menun"ukkan masyarakat yang tidak merokok
sebanyak (54% orang (4&:), hal ini menun"ukkan
masyarakat Kota .olo mayoritas mempunyai kebiasaan
merokok Kebiasaan merokok berpengaruh
meningkatkan angka kesakitan Berdasarkan data dari
BP. (hasil pendataan tahun $%%5) di .urakarta
ditemukan "umlah kematian untuk semua golongan
umur sebanyak 5-6%, sedangkan "umlah penduduk
sebesar 4/--%( "iwa, sehingga didapatkan angka
kematian kasar sebesar 7,5 per (%%% penduduk Bila
dibandingkan angka kematian tahun sebelumnya (4,5/
per (%%% penduduk) maka mengalami peningkatan
*ngka kesakitan penduduk di dapat dari data yang
berasal dari masyarakat (community based data) yang
diperoleh melalui pengumpulan data Puskesmas
melalui sistem pen+atatan dan pelaporan yang ada
gambaran sepuluh penyakit terbesar pada pasien rawat
"alan di Puskesmas pada tahun $%%- menun"ukkan
In,eksi akut lain pada saluran perna,asan menduduki
peringkat satu dengan "umlah (-%4%% penderita atau
$7,5: (DinKes Kota .urakarta, $%%&' ()
Pemerintah Indonesia pada .eptember $%%4
telah mengeluarkan 3ndang < 3ndang nomor 4%
8ahun $%%4 tentang .istem #aminan .osial Nasional
(.#.N), yang berhubungan dengan *mandemen 33D
(64- dengan perubahan pada pasal 54 ayat $, dimana
Ma"elis Permusyawaratan )akyat (MP)) telah
mengesahkan *mandemen tersebut, yang kini
berbunyi' =Negara mengembangkan sistem "aminan
sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan= Man,aat perlindungan
tersebut dapat memberikan rasa aman kepada peker"a
sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam
meningkatan motivasi maupun produktivitas ker"a (P8
#amsostek, $%%-' ()
Pembangunan sektor ketenagaker"aan sebagai
bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia
merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan
dengan pembangunan nasional sebagai pengamalan
Pan+asila dan pelaksanaan 33D (64-, diarahkan pada
peningkatan harkat, martabat, dan kemampuan serta
keper+ayaan pada diri sendiri dalam rangka
mewu"udkan masyarakat se"ahtera, adil dan makmur
baik materiil maupun spirituil Peran serta tenaga ker"a
dalam pembangunan nasional semakin meningkat
disertai berbagai tantangan dan risiko yang
dihadapinya !leh karena itu kepada tenaga ker"a perlu
diberikan perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan
kese"ahteraannya, sehingga pada gilirannya akan
meningkatkan produktivitas nasional (*seli, (66&' ($2
$%)
Beberapa tahun terakhir Indonesia telah
men"alankan beberapa program "aminan sosial, undang
2 undang yang men+akup "aminan pemeliharaan
kesehatan (33 No 5 8ahun (665) 8entang *suransi
Kesehatan Namun berbagai program tersebut baru
men+akup sebagian ke+il masyarakat, pelaksanaanya
belum mampu memberi perlindungan yang adil dan
memadai bagi peserta Kebiasaan merokok "uga
membudaya di lingkungan ker"a, menimbulkan beban
moral pada diri perokok, kekhawatiran terhadap akibat
2 akibat yang ditimbulkan mendorong perokok
mengikuti program asuransi kesehatan, memenuhi
kebutuhan kesehatan perokok Menurut hasil penelitian
menyebutkan tingkat dari kemauan untuk membayar
premi rumah tangga dipengaruhi oleh rasio
ketergantungan, pendapatan, "enis kelamin,
penggunaan pelayanan kesehatan, dan pendidikan
Ketika pendapatan meningkat orang akan berkeinginan
membayar premi asuransi kesehatan lebih tinggi
Peningkatan dari "umlah tahun pendidikan "uga
meningkatkan kemauan individu dan keluarga untuk
membayar 08P (<illingness To 'ay) )umah tangga
dengan tingkat pembelan"aan yang tinggi, orang sulit
membayar biaya pelayanan kesehatan, lebih menyukai
untuk menerima premi asuransi kesehatan yang lebih
tinggi 3mur mempunyai pengaruh yang positi,, tetapi
tidak signi,ikan se+ara statistik (Murti, $%%-' (462(7()
B. METODOLOGI
1. Jenis dan Desain Penelitian
#enis penelitian ini merupakan penelitian
dengan pendekatan studi potong lintang ($ross
"ectional) yaitu men+uplik sebuah sampel dari
populasi dalam satu waktu, dan memeriksa status
paparan dan status penyakit pada titik waktu yang
sama dari masing2masing individu dalam sampel
tersebut (Murti, $%%5' $(42$(-) Menurut .umarsono
($%%-' &/2&6), data cross sectional adalah data
mengenai ,akta2,akta yang ter"adi pada waktu
bersamaan yang dikumpulkan dari berbagai sumber
Desain penelitian adalah sebagai berikut'
>ambar ( Desain;#alan Penelitian
$ Loasi dan !at" Penelitian
Penelitian dilakukan di Kota .urakarta, yaitu
karyawan di Perusahaan Batik P8 Danliris .urakarta
dan praktek dokter ?*potik 1ID3P .91*8@
#l 1onggowongso No($& .urakarta Penelitian di
lakukan pada bulan !ktober < November $%%&
#. Po$"lasi dan Sa%$el
Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat di Kota .urakarta sebanyak -54-4% "iwa
.ampel diambil memakai desain pen+uplikan
(sampling design) menggunakan pen+uplikan non
random (non2probabilitas) dan kriteria retriksi dalam
pemilihan sub"ek, yaitu pen+uplikan purposi,
(purposive sampling) dengan memasukkan dua "enis
kriteria retriksi' kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
(Bhisma Murti, $%%5' (5&,(4-)
a Kriteria inklusi'
() Penduduk Kota .urakartaA
$) Karyawan P8 Danliris .urakartaA
5) Pasien Praktek dokter ?*potik 1ID3P
.91*8@ .urakarta
b Kriteria eksklusi'
() Bukan warga Kota .urakartaA
$) 8idak bersedia men"adi )esponden
+ 3kuran .ampel
#umlah sampel dihitung dengan rumus (1air,
et al, (66/' (&& dalam Murti, $%%&' (5-) sebagai
berikut' - variabel independen B ($% responden) C(%%
responden Berdasarkan perhitungan di atas penelitian
ini menggunakan sampel sebanyak (%% responden
&. 'a(ia)el Penelitian
Menurut Kerlinger (.ugiyono, $%%-' 5624%),
menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau si,at
yang akan dipela"ari Menurut hubungan variabel satu
dengan yang lain maka variabel dibedakan men"adi'
variabel bebas yaitu merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel terikatA variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau men"adi
akibat, karena adanya variabel bebas, dan
counfounding factor meran+ukan paparan terhadap
penyakit *dapun variabel dalam penelitian ini adalah'
( Dariabel bebas (Dariabel prediktor)
Kebiasaan Merokok
$ Dariabel terikat (Dariabel respon)
.tatus keanggotaan asuransi
5 Eaktor peran+u (confounding factors)*
a Pendidikan
b Pendapatan keluarga (Income)
+ #enis kelamin
d 3mur
*. De+inisi O$e(asional 'a(ia)el
( Kebiasaan Merokok
a De,inisi' Kebiasaan merokok adalah
kegiatan menghisap rokok yang dilakukan
berulang kali dan teratur dan sulit
dilepaskan
b *lat ukur' kuesioner
Populasi
*nggota asuransi
Bukan anggota asuransi
8idak merokok Merokok
8idak merokok Merokok
Pengukur variabel lainnya
*nalisis regresi logistik
Kesimpulan
+ .kala' dikotomik
d Kode kebiasaan merokok
% 8idak biasa merokok
( 8erbiasa merokok
$ Kepesertaan *suransi
a De,inisi' Kepesertaan asuransi adalah
kesertaan pasien dalam asuransi kesehatan
b *lat ukur' kuesioner
+ .kala' dikotomik
d Kode Kepesertaan *suransi'
% bukan anggota asuransi
( anggota asuransi
5 Pendidikan
a De,inisi' Pendidikan adalah "en"ang
pendidikan ,ormal responden yang
tertinggi
b *lat ukur' kuesioner
+ .kala' ordinal
d Kode pendidikan
% C 8idak sekolah;.D
( C .MP;.M*
$ C Perguruan 8inggi
4 Pendapatan Keluarga (income)
a De,inisi' Pendapatan Keluarga adalah
"umlah rata2rata pendapatan per bulan
dalam enam bulan terakhir yang diperoleh
dari peker"aan suami atau istri (dalam
rupiah)
b *lat ukur' kuesioner
+ .kala' rasio
d Kode pendapatan keluarga
% F median
( G median
- #enis Kelamin
a De,inisi' #enis kelamin adalah yang
membedakan seks laki2laki dan seks
perempuan responden
b *lat ukur' kuesioner
+ .kala' dikotomik
d Kode "enis kelamin'
% Haki2laki
( Perempuan
& 3mur
a De,inisi' 3mur adalah usia responden pada
saat dilakukan penelitian dalam satuan
tahun
b *lat ukur' kuesioner
+ .kala' rasio
d Kode 3mur'
% F median
( G median
,. Pen-"%$"lan Data
Data pada penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder Data primer diperoleh melalui
wawan+ara dengan menggunakan kuesioner
Pengumpulan data dilakukan oleh penulis Data
sekunder diperoleh melalui dokumentasi Dinas
kesehatan Kota .urakarta yang berupa pro,il kesehatan
kota .urakarta
.. Metode Analisis Data
1/ Pen-ola0an Data Penelitian
Pengolahan data dilakukan dengan +ara
sebagai berikut'
a Peneliti menyusun pedoman koding, yang
dipergunakan sebagai panduan dalam
membuat kode terhadap data2data yang ada
dalam kuesioner
b 3ntuk pertanyaan2pertanyaan dengan "awaban
terbuka, seluruh variasi "awaban dikumpulkan
terlebih dahulu, baru kemudian
dikelompokkan;dikategorikan dan diberi kode
+ .etelah diberi kode, data diolah dengan
program komputer
d Kemudian dilakukan u"i analisis data

1/ Analisis Data Penelitian
*nalisis statistik dalam penelitian ini adalah
analisis regresi ganda logistik *nalisis regresi ganda
logistik adalah alat statistik yang sangat kuat untuk
menganalisis pengaruh antara sebuah paparan dan
penyakit (yang diukur ordinal) dan dengan serentak
mengontrol pengaruh se"umlah ,aktor peran+u
potensial )umus yang digunakan sebagai berikut
(Murti, (667' 5&/25&6)'
P
In C a I b
(
J
(
I b
$
J
$
I b
5
J
5
I b
4
J
4
I b
-
J
-

(2p
di mana'
p C Probabilitas masyarakat dengan
status kebiasaan merokok
(2p C Probabilitas masyarakat dengan
status tidak biasa merokok
J
(
C keanggotaan asuransi
% bukan anggota asuransi
( anggota asuransi
J
$
C Pendidikan
% C tidak sekolah;.D
( C .MP
$ C .M*
5 C Perguruan 8inggi
J
5
C Pendapatan Keluarga (Income)
% F median
( G median
J
4
C #enis kelamin
% laki2laki
( perempuan
J
-
C 3mur
% F median
( G median
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Des(i$si Hasil Penelitian
)esponden dalam penelitian ini adalah
karyawan Pabrik P8 Danliris dan praktek dokter di
?*potik 1ID3P .91*8@ #l 1onggowongso No($&
.urakarta )esponden tersebut dikumpulkan datanya
melalui wawan+ara dengan angket Data wawan+ara
ini kemudian diolah se+ara kuantitati, untuk
memperoleh gambaran yang lebih "elas dari penelitian
ini
1.1 Des(i$si Statisti Res$onden Men"("t
'a(ia)el Penelitian
Deskripsi statistik responden disa"ikan pada
8abel ( berikut'
8abel ( Deskripsi data penelitian
Dariabel N !edian !ean Minimum Maksimum
3mur (8ahun) 6/ $6 $6,7 (6 4-
Penghasilan keluarga ()p) 6/ (4%%%%% (5445/7,/ $%%%%% $(%%%%%
#umlah konsumsi rokok
(batang;hari)
(%% & -,7 % $$
Hama merokok (8ahun) (%% 5 4,/ % $7
.umber' Data diolah
Berdasarkan 8abel ( menun"ukkan umur
responden mempunyai nilai tengah (median) $6 tahun,
rata2rata umur responden $6,7 tahun, umur responden
paling muda (6 tahun dan paling tua berumur 4-
tahun Penghasilan keluarga responden mempunyai
nilai tengah (median) )p (4%%%%%,%%, rata2rata
penghasilan keluarga responden )p (5445/7,/%,
penghasilan keluarga responden paling sedikit )p
$%%%%%,%% dan paling banyak berpenghasilan )p
$(%%%%%,%% #umlah konsumsi rokok responden
mempunyai nilai tengah (median) & batang;hari, rata2
rata "umlah konsumsi rokok responden -,7 batang;hari,
"umlah konsumsi rokok responden paling banyak $$
batang;hari dan paling sedikit % batang;hari (tidak
merokok) Hama merokok responden mempunyai nilai
tengah (median) 5 tahun, rata2rata lama merokok
responden 4,/ tahun, lama merokok responden paling
sedikit % tahun dan paling lama $7 tahun 8abel $
berikut disusun berdasarkan karakteristik kebiasaan
merokok responden
8abel $ Karakteristik Kebiasaan Merokok Berdasarkan Dariabel Penelitian
Merokok 8idak Merokok
No Dariabel Erekuensi (:) Erekuensi (:)
( .tatus *suransi
Bukan anggota asuransi - (/,(:) (4 (5&,/:)
*nggota asuransi -7 (6(,6:) $4 (&5,$:)
n &$ ((%%,%:) 5/ ((%%,%:)
$ Pendidikan
.D;8dk .ekolah $ (5,$:) $ (-,5:)
.MP;.M3 44 (7(,%:) $/ (75,7:)
P8 (& ($-,/:) / ($(,(:)
n &$ ((%%,%:) 5/ ((%%,%:)
5 Pendapatan Keluarga (income)
F )p (4%%%%%,%% 4- (7$,&:) (& (4$,(:)
G )p (4%%%%%,%% (7 ($7,4:) $% (-$,&:)
!issing data $ (-,5:)
n &$ ((%%,%:) 5/ ((%%,%:)
4 #enis kelamin
Perempuan % (%,%:) $ (-,5:)
Haki2laki &$ ((%%,%:) 5& (64,7:)
n &$ ((%%,%:) 5/ ((%%,%:)
- 3mur
F $6 tahun 5( (-%,%:) $4 (&5,$:)
Merokok 8idak Merokok
No Dariabel Erekuensi (:) Erekuensi (:)
G $6 tahun 5% (4/,4:) (5 (54,$:)
!issing data ( ((,&:) ( ($,&:)
n &$ ((%%,%:) 5/ ((%%,%:)
.umber' Data diolah

K)
Kategori variabel berdasarkan median (nilai tengah)
8abel $ Menya"ikan karakteristik responden
yang mempunyai kebiasaan merokok berdasarkan
keanggotaan asuransi menun"ukkan -7 anggota
asuransi (6(,6:) merokok lebih banyak dibandingkan
yang bukan anggota asuransi sebanyak - responden
(/,(:) Berdasarkan pendidikannya responden yang
merokok didominasi lulusan .MP;.M3 sebanyak 44
responden (7(:), sedangkan lulusan .D;tidak sekolah
merupakan minoritas dengan "umlah $ responden
(5,$:) yang merokok Berdasarkan pendapatan
keluarga mayoritas perokok berpendapatan kurang dari
atau sama dengan )p (4%%%%%,%% sebanyak 4-
responden (7$,&:) lebih banyak dibandingkan dengan
yang berpenghasilan keluarga diatas )p (4%%%%%,%%
sebanyak (7 responden ($7,4:) Berdasarkan "enis
kelamin, seluruh responden adalah ber"enis kelamin
laki2laki sebanyak &5 orang ((%%:) Berdasarkan umur
responden, responden yang berumur kurang dari atau
sama dengan $6 tahun sebanyak 5( responden
merokok hampir sama dengan "umlah responden
berumur lebih dari $6 tahun yang merokok
8abel 5 Karakteristik )esponden Data Penelitian berdasarkan Kebiasaan Merokok dan 8idak Merokok
Merokok 8idak Merokok 8otal
'a(ia)el Erekuensi (:) Erekuensi (:) Erekuensi (:)
.tatus *suransi
Bukan *nggota *suransi - ($&,5:) (4 (75,7:) (6 ((%%:)
*nggota asuransi -7 (7%,4:) $4 ($6,&:) /( ((%%:)
Pendidikan
.D;8dk .ekolah $ (-%,%:) $ (-%,%:) 4 ((%%:)
.MP;.M3 44 (&(,(:) $/ (5/,6:) 7$ ((%%:)
P8 (& (&&,7:) / (55,5:) $4 ((%%:)
Pendapatan Keluarga
(income)
F )p (4%%%%%,%% 4- (75,/:) (& ($&,$:) &( ((%%,%:)
G )p (4%%%%%,%% (7 (4-,6:) $% (-4,(:) 57 ((%%,%:)
!issing data % (%,%:) $ ((%%,%:) $ ((%%,%:)
#enis kelamin
Perempuan % (%,%:) $ ((%%:) $ ((%%:)
Haki2laki &$ (&5,5:) 5& (5&,7:) 6/ ((%%:)
3mur
F $6 tahun 5( (-&,4:) $4 (45,&:) -- ((%%:)
G $6 tahun 5% (&6,/:) (5 (5%,$:) 45 ((%%:)
!issing data % (%,%:) ( ((%%:) ( ((%%:)
.umber' Data diolah
8abel 5 Menya"ikan perbandingan antara
responden yang berdasarkan kebiasaan merokok
berdasarkan keanggotaan asuransi menun"ukkan bukan
anggota asuransi yang merokok sebanyak - responden
($&,5:) lebih sedikit dibandingkan yang bukan
anggota asuransi yang tidak merokok sebanyak (4
responden (75,7:) .ebaliknya berdasarkan anggota
asuransi yang merokok sebanyak -7 responden
(7%,4:) lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak
merokok sebanyak $- responden ($6,&:)
Berdasarkan pendidikannya, responden lulusan
.D;tidak sekolah yang merokok mempunyai
perbandingan yang sama dengan yang tidak merokok
se"umlah $ responden (-%:2-%:) )esponden lulusan
.MP;.M3 yang merokok se"umlah 44 responden
(&(,(:) lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak
merokok sebanyak $/ responden (5/,6:) )esponden
lulusan P8 yang merokok sebanyak (& responden
(&&,7:) lebih banyak di bandingkan dengan yang tidak
merokok sebanyak / responden (55,5:) Berdasarkan
pendapatan keluarga, responden berpenghasilan
keluargannya kurang dari atau sama dengan )p
(4%%%%%,%% yang merokok sebanyak 4- responden
(75,/:) lebih banyak dibandingkan yang tidak
merokok sebanyak (& responden ($&,$:) )esponden
berpenghasilan keluargannya lebih dari )p
(4%%%%%,%% yang merokok sebanyak (7 responden
(4-,6:) lebih banyak dibandingkan yang tidak
merokok sebanyak $% responden (-4,(:)dan Data
responden yang tidak merokok yang hilang (missing
data) sebanyak $ orang Berdasarkan "enis kelamin,
responden perempuan yang merokok tidak ada
)esponden laki2laki yang merokok sebanyak &$
responden (&5,5:) yang lebih banyak dibandingkan
yang tidak merokok sebanyak 5& responden (5&,7:)
Berdasarkan umur, responden yang berumur kurang
dari atau sama dengan $6 tahun yang merokok
sebanyak 5( responden (-&,4:) lebih banyak
dibandingkan dengan yang tidak merokok sebanyak $4
responden (45,&:) )esponden yang berumur kurang
dari $6 tahun yang merokok sebanyak 5% responden
(&6,/:) yang lebih banyak dibandingkan yang tidak
merokok sebanyak (5 responden (5%,$:)
B. Hasil Analisis Re-(esi Ganda Lo-isti
*nalisis hubungan kebiasaan merokok terhadap
keanggotaan asuransi pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan )egresi >anda Hogistik metode
=nter, yaitu memasukkan semua variabel hasil analisis
univariat ke dalam model berdasarkan kerangka
konsep penelitian (Murti, (667' 574257-) *nalisis
data menggunakan program .P.. (ersion (5%
8abel 4 Menun"ukkan hasil regresi ganda logistik
kebiasaan merokok sebagai variabel terikat dalam dua
model Model ( memasukkan variabel bebas
penelitian, yakni keanggotaan asuransi dengan
confounding factors sebagai berikut' pendidikan,
pendapatan keluarga, "enis kelamin dan umur Model $
tidak memasukkan variabel peran+u, hanya variabel
terikat kebiasaan merokok dan variabel bebas yaitu
keanggotaan asuransi sa"a )ingkasan regresi ganda
logistik disa"ikan dalam 8abel 7 sebagai berikut'
8abel 4 )angkuman 1asil *nalisis )egresi >anda Hogistik Data Penelitian Dengan Dua
Model *nalisis
Dariabel
Model ( Model $
+dds
,atio
=xp (>)
+dds ,atio
$onfidence
Interval 1.?
+dds
,atio
=xp (>)
+dds ,atio
$onfidence
Interval 1.?
Keanggotaan *suransi (B()
Bukan anggota *suransi ( 2 ( 2
*nggota asuransi -,/5 ((,&5 < $%,6%) &,&- ($,(-- 2 $%,-5)
Pendidikan (B$)
.D;8dk .ekolah ( 2
.MP;.M3 %,&/ (%,%7 < &,-$)
P8 (,(6 (%,((2($,&/)
Pendapatan Keluarga (B5)
F )p (4%%%%%,%% ( 2
G )p (4%%%%%,%% %,5& (%,(5 < %,66)
#enis kelamin (B4)
Perempuan ( 2
Haki2laki ( (%,%% < %,%%)
3mur (B-)
F $6 tahun ( 2
G $6 tahun $,$6 (%,/- < &,(-)
N observasi 6& (%%
)
$
Nagelkerke %,$7/ %,(-6
2$ Hog Hikelihood

(%4,(4 ($%,5-
.umber' Data diolah
Berdasarkan 8abel 7 diperoleh'
1. Odds Ratio 2OR/
Pada model (, +dds ,atio keanggotaan asuransi
adalah -,/, sedangkan pada Model $ +dds ,atio
pendapatan keluarga adalah &,7 Pada hasil tersebut
menun"ukkan terdapat perbedaan estimasi +dds ,atio
antara Model $ (*nalisis kasar tanpa memperhitungkan
variabel2variabel peran+u potensial) dan Model (
(*nalisis dengan memperhitungkan confounding
factors potensial) yang berarti bahwa variabel2variabel
pendidikan, pendapatan keluarga, "enis kelamin dan
umur memang merupakan confounding factors
a Keanggotaan *suransi
8abel 7 menun"ukkan, keanggotaan *suransi
berhubungan dengan kebiasaan merokok ditun"ukkan
dengan nilai !) sebesar -,/ *rtinya, responden
anggota asuransi mempunyai kemungkinan enam kali
lebih besar mempunyai kebiasaan merokok
dibandingkan dengan yang bukan anggota asuransi
(!) C -,/5A LI 6- : C (,&5 < $%,6%), setelah
mempertimbangkan confounding factors' pendidikan,
pendapatan keluarga, "enis kelamin dan umur
b Pendidikan
8abel 7 menun"ukkan, pendidikan .MP;.M3
berhubungan dengan kebiasaan merokok ditun"ukkan
dengan nilai !) sebesar %,7 *rtinya, responden
berpendidikan .MP;.M3 mempunyai kemungkinan
tu"uh per sepuluh lebih ke+il mempunyai kebiasaan
merokok dibandingkan dengan yang berpendidikan
.D;8idak .ekolah (!) C %,&/A LI 6- : C %,%7 <
&,-$), setelah mempertimbangkan confounding factors'
keanggotaan asuransi, pendapatan keluarga, "enis
kelamin dan umur
8abel 7 menun"ukkan, pendidikan P8
berhubungan dengan kebiasaan merokok ditun"ukkan
dengan nilai !) sebesar (,$ *rtinya, responden
berpendidikan P8 mempunyai kemungkinan satu koma
dua kali lebih besar mempunyai kebiasaan merokok
dibandingkan dengan yang berpendidikan .D;8idak
.ekolah (!) C (,(6A LI 6- : C %,(( < ($,5/), setelah
mempertimbangkan confounding factors' keanggotaan
asuransi, pendapatan keluarga, "enis kelamin dan umur
+ Pendapatan keluarga
8abel 7 menun"ukkan, pendapatan keluarga
berhubungan dengan kebiasaan merokok ditun"ukkan
dengan nilai !) sebesar %,4 *rtinya, responden
pendapatan keluarga lebih besar dari )p
(4%%%%%,%% mempunyai kemungkinan empat per
sepuluh kali lebih besar mempunyai kebiasaan
merokok dibandingkan dengan yang berpenghasilan
kurang atau sama dengan )p (4%%%%%,%% (!) C
%,5&A LI 6- : C %,(5 < %,66), setelah
mempertimbangkan confounding factors' keanggotaan
asuransi, pendidikan, "enis kelamin dan umur
d #enis Kelamin
8abel 7 menun"ukkan, "enis kelamin tak
berhubungan dengan kebiasaan merokok ditun"ukkan
dengan nilai !) sebesar ( *rtinya, responden "enis
kelamin laki2laki dan perempuan mempunyai
kemungkinan yang sama dalam kebiasaan merokok
(!) C (A LI 6- : C %,%% < %,%%), setelah
mempertimbangkan confounding factors' keanggotaan
asuransi, pendidikan, pendapatan keluarga dan umur
e 3mur
8abel 7 menun"ukkan, umur berhubungan
dengan kebiasaan merokok ditun"ukkan dengan nilai
!) sebesar $,5 *rtinya, responden berumur lebih dari
$6 tahun mempunyai kemungkinan dua kali lebih besar
mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan dengan
yang berumur kurang dari atau sama dengan $6 tahun
(!) C $,$6A LI 6- : C %,/- < &,(-), setelah
mempertimbangkan confounding factors' keanggotaan
asuransi, pendidikan, pendapatan keluarga dan "enis
kelamin
1. Koe+isien Dete(%inasi 2R
1
Na-ele(e/
Pada Model ( nilai koe,isien determinasi )
$
Nagelkerke C %,$7/ *rtinya, model yang memasukkan
variabel2variabel independen' pendidikan, pendapatan
keluarga, "enis kelamin, dan umur mampu men"elaskan
sebesar $7,/: tentang kebiasaan merokok Dengan
demikian sekitar 7$,$: kebiasaan merokok di"elaskan
oleh variabel2variabel lain yang tidak diteliti dan
diukur dalam penelitian ini
Pada Model $ nilai koe,isien determinasi )
$
Nagelkerke C %,(-6 *rtinya, model yang memasukkan
variabel2variabel independen keanggotaan asuransi,
mampu men"elaskan sebesar (-,6: tentang kebiasaan
merokok Dengan demikian sekitar /4,(: kebiasaan
merokok di"elaskan oleh variabel2variabel lain yang
tidak diteliti dan diukur dalam penelitian ini
#. U3i Kete$atan Model
a 2$ Hog Hikelihood
3"i ketepatan model ( dalam logistik dapat
dilihat dari 2$ Hog Hikelihood 1asil analisis
menun"ukkan model ( mempunyai nilai C (%4,(4,
*rtinya, model dinilai fit;sesuai dengan data, bila
mempunyai koe,isien maksimum sebesar $% Karena
nilai 2$ HH lebih besar dari $% maka model dinilai
kurang fit dengan data
3"i ketepatan model $ dalam logistik dapat
dilihat dari 2$ Hog Hikelihood (2$ HH) 1asil analisis
menun"ukkan model $ mempunyai nilai C ($%,5-,
*rtinya, model dinilai fit;sesuai dengan data, bila
mempunyai koe,isien maksimum sebesar $% Karena
nilai 2$ HH lebih besar dari $% maka model dinilai
kurang fit dengan data
b !mnibus Test of !odel $oefficients
Pengu"ian dengan model & variabel dapat
diper+aya karena $hi "@uare C $(,/(6 dengan tingkat
signi,ikan M %,%( ( sig C %,%%(), memberikan indikasi
bahwa variabel independen mampu membedakan
antara kebiasaan merokok dan tidak merokok
C. Pe%)a0asan
1. Kean--otaan As"(ansi
1asil analisis regresi ganda logistik (8abel 7)
menun"ukkan, responden anggota asuransi mempunyai
kemungkinan enam kali lebih besar mempunyai
kebiasaan merokok dibandingkan dengan yang bukan
anggota asuransi (!) C -,/5A LI 6- : C (,&5 <$%,6%),
setelah mempertimbangkan confounding factors'
pendidikan, pendapatan keluarga, "enis kelamin dan
umur
Di Indonesia, program P8 *skes menganut
prinsip2prinsip asuransi kesehatan sosial Konsep
"ocial Health Insurance (*suransi Kesehatan .osial)
merupakan konsep asuransi di mana prinsip kesehatan
sebagai suatu pelayanan sosial masih di"un"ung tinggi
Perkembangan kebutuhan pelayanan kesehatan pada
kelompok2kelompok masyarakat ternyata tumbuh
se+ara bertahap Masyarakat peker"a, khususnya pada
lingkungan tempat ker"a mempunyai risiko tinggi
terhadap kesehatan atau mempunyai ekonomi tinggi
untuk tetap sehat, memerlukan pemerliharaan
kesehatan se+ara berkelan"utan (.ulastomo, $%%-' (4)
Berdasarkan hasil penelitian ini menun"ukkan
anggota asuransi yang merokok sebanyak 7%,4: lebih
banyak dibandingkan dengan yang tidak merokok
sebanyak $6,&: (Hihat 8abel -) 1al ini menun"ukkan
anggota asuransi mempunyai perilaku hidup yang tidak
sehat, karena beranggapan bahwa kesehatannya telah
diasuransikan Di sini ter"adi bahaya moral ex#ante
yaitu penurunan konsumsi perawatan preventif dan
perubahan2perubahan dalam gaya hidup yang
meningkatkan kemungkinan seseorang untuk "atuh
sakit dan mengalami lebih banyak penyakit yang
diderita
1. Pendidian
1asil analisis regresi ganda logistik (8abel 7)
menun"ukkan, responden berpendidikan .MP;.M3
mempunyai kemungkinan tu"uh per sepuluh lebih ke+il
mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan dengan
yang berpendidikan .D;8idak .ekolah (!) C %,&/A LI
6- : C %,%7 < &,-$) )esponden berpendidikan P8
mempunyai kemungkinan satu koma dua kali lebih
besar mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan
dengan yang berpendidikan .D;8idak .ekolah (!) C
(,(6A LI 6- : C %,(( < ($,5/), setelah
mempertimbangkan confounding factors' keanggotaan
asuransi, pendapatan keluarga, "enis kelamin dan umur
Berdasarakn pro,il kesehatan Kota .urakarta
($%%-' &-), rata2rata pendidikan penduduk adalah lulus
.D dan .MP (4%:), lulus .M* ($%:), lulus P8 (&:),
dan tidak sekolah (-:) .edangkan masyarakat Kota
.olo yang merokok menurut hasil pendataan pemetaan
P1B. )umah tangga sebanyak -4: 1al ini
menun"ukkan bahwa masyarakat Kota .urakarta
mayoritas yang merokok adalah lulusan .MP dan
.M* atau sesuai dengan hasil penelitian ini bahwa
lulusan .MP;.M* (,$ kali lebih banyak mempunyai
kebiasaan merokok dibandingkan dengan lulusan
.D;8idak sekolah .eharusnya, semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang semakin tinggi kesadarannya
dalam memelihara kesehatan
Penelitian di #aten, Kab Karanganyar, Propinsi
#awa tengah, pendidikan se+ara luas mampu
meningkatkan kawasan pengetahuan (kogniti,),
kawasan sikap mental (a,ekti,) dan kawasan
ketrampilan (psikomotor) seseorang Peningkatan
pengetahuan akan mendorong kemampuan menilai
(evaluati,) terhadap personal atau suatu obyek yang
ada di sekitarnya Pendidikan yang memadai akan
mampu menumbuhkan kesadaran pada dirinya
mengenai apa yang baik bagi dirinya termasuk dalam
hal memelihara kesehatan 8indakan maupun persepsi
akan +enderung didasarkan pada alasan dan
pertimbangan yang logis (*nantanyu, et al, $%%(' -72
7()
#. Penda$atan el"a(-a 2income/
1asil analisis regresi ganda logistik (8abel 7)
menun"ukkan, responden pendapatan keluarga lebih
besar dari )p (4%%%%%,%% mempunyai
kemungkinan empat per sepuluh kali lebih besar
mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan dengan
yang berpenghasilan kurang atau sama dengan )p
(4%%%%%,%% (!) C %,5&A LI 6- : C %,(5 < %,66),
setelah mempertimbangkan confounding factors'
keanggotaan asuransi, pendidikan, "enis kelamin dan
umur
Menurut peneliltian Eukuda, et al ($%%-' -2-5),
pendapatan perkapita dan meningkatnya angka
pengangguran menun"ukkan ada hubungannya dengan
kebiasaan merokok Pendapatan responden yang lebih
tinggi berhubungan dengan menurunnya kemungkinan
semua bahaya lingkungan (lingkungan yang tidak
sehat) Kebiasaan merokok dapat dipi+u oleh beberapa
sebab, diantaranya stress, kelebihan berat badan dan
menambah keper+ayaan diri ketika berada dalam
lingkungan sosial dan pergaulan
Merokok membahayakan kesehatan dan
meningkatkan pengeluaran yang harus ditanggung
keluarga akibat merokok .ebagai +ontoh, biaya yang
harus dikeluarkan untuk ibu yang merokok pada saat
men"alani kehamilan Di *merika .erikat tahun (6/7
perkiraan biaya komplikasi melahirkan yang dialami
perokok hampir dua kali dari yang bukan perokok,
belum lagi biaya yang harus ditanggung oleh
masyarakat atau negara untuk masalah lainnya, seperti
kanker, penyakit "antung, penyakit perna,asan,
diabetes, dll akibat pengaruh asap rokok (#a+ken, et al,
$%%$' 5%)
&. Jenis Kela%in
1asil analisis regresi ganda logistik (8abel 7)
menun"ukkan, responden "enis kelamin laki2laki dan
perempuan mempunyai kemungkinan yang sama
dalam kebiasaan merokok (!) C (A LI 6- : C %,%% <
%,%%), setelah mempertimbangkan confounding factors'
keanggotaan asuransi, pendidikan, pendapatan
keluarga dan umur
Penelitian di #akarta menun"ukkan bahwa &4,/
persen pria dan 6,/ persen wanita dengan usia di atas
(5 tahun adalah perokok Bahkan, pada kelompok
rema"a, 46 persen pela"ar pria dan /,/ persen pela"ar
wanita di #akarta sudah merokok .tudi di .emarang
tahun (675 oleh Pro, Boedi Darmo"o mendapatkan
prevalensi merokok pada 6&,( persen tukang be+ak,
76,/ persen paramedis, -(,6 persen pegawai negeri,
dan 5&,/ persen dokter Dalam penelitian yang
dilakukan Pro, .oesmali"ah .oewondo dari Eakultas
Psikologi 3I2yang bertanya kepada se"umlah orang
yang tidak berhenti merokok2diperoleh "awaban bahwa
bila tidak merokok, akan susah berkonsentrasi, gelisah,
bahkan bisa "adi gemukA sedangkan bila merokok, akan
merasa lebih dewasa dan bisa timbul ide2ide atau
inspirasi
Eaktor2,aktor psikologis dan ,isiologis inilah yang
banyak mempengaruhi kebiasaan merokok di
masyarakat (8andra, $%%5' (24)
*. Usia
1asil analisis regresi ganda logistik (8abel 7)
menun"ukkan, responden berumur lebih dari $6 tahun
mempunyai kemungkinan dua kali lebih besar
mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan dengan
yang berumur kurang dari atau sama dengan $6 tahun
(!) C $,$6A LI 6- : C %,/- < &,(-), setelah
mempertimbangkan confounding factors' keanggotaan
asuransi, pendidikan, pendapatan keluarga dan "enis
kelamin
1asil analisis 4%%% orang anak berumur %2-
tahun menun"ukan bahwa anak2anak yang orang
tuanya merokok (% batang sehari, menyebabkan
peningkatan "umlah kasus asma serta memper+epat
mun+ulnya ge"ala asma pada anak2anaknya Begitu
"uga anak yang kembali dari rumah sakit setelah
perawatan asma akut, penyembuhannya akan
terganggu karena orang tua yang merokok (*bulhosn,
et al, (667 dalam 3tama, $%%&' (25) 9,ek asap rokok
ini tidak hanya memberikan e,ek negati, pada anak2
anak yang telah lahir, tapi "uga pada "anin yang masih
ada di dalam rahim Karena itu, di negara ma"u seperti
#epang, di seluruh rumah sakit bersalin tidak tersedia
tempat yang bisa merokok Ini karena mereka benar2
benar mengerti akan bahaya rokok tersebut (3tama,
$%%&' (25)
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesi%$"lan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut'
Kepesertaan asuransi berhubungan dengan
kebiasaan merokok, ditun"ukkan dengan nilai !)
sebesar -,/ *rtinya, peserta asuransi mempunyai
kemungkinan enam kali lebih besar untuk mempunyai
kebiasaan merokok dibandingkan dengan yang bukan
peserta asuransi (!) C -,/5A LI 6- : C (,&5 < $%,6%),
setelah mengendalikan pengaruh confounding factors'
pendidikan, pendapatan keluarga, "enis kelamin dan
umur
$onfounding factors dalam penelitian ini,
meliputi' (() Pendidikan, lulusan .MP;.M3
mempunyai kemungkinan tu"uh per sepuluh lebih ke+il
mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan dengan
yang berpendidikan .D;8idak .ekolah (!) C %,&/A LI
6- : C %,%7 < &,-$)A dan lulusan P8 mempunyai
kemungkinan satu koma dua kali lebih besar
mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan dengan
yang berpendidikan .D;8idak .ekolah (!) C
(,(6A LI 6- : C %,(( < ($,5/)A ($) Pendapatan
keluarga lebih besar dari )p (4%%%%%,%%
mempunyai kemungkinan empat per sepuluh kali lebih
besar mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan
dengan yang berpenghasilan kurang atau sama dengan
)p (4%%%%%,%% (!) C %,5&A LI 6- : C %,(5 < %,66)A
(5) #enis kelamin laki2laki dan perempuan mempunyai
kemungkinan yang sama dalam kebiasaan merokok
(!) C (A LI 6- : C %,%% < %,%%)A dan (4) 3mur lebih
dari $6 tahun mempunyai kemungkinan dua kali lebih
besar mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan
dengan yang berumur kurang dari atau sama dengan $6
tahun (!) C $,$6A LI 6- : C %,/- < &,(-) 1asil u"i
ketepatan model dalam logistik dapat dilihat dari 2$
Aog Aikelihood (2$ HH) 1asil analisis menun"ukkan
nilai C (%4,(4, *rtinya, model dinilai fit;sesuai dengan
data, bila mempunyai koe,isien maksimum sebesar $%
Karena nilai 2$ HH lebih besar dari $% maka model
dinilai kurang fit dengan data
1. Sa(an
Berdasarkan temuan2temuan penelitian ini
disarankan sebagai berikut'
( 3ntuk Perokok
a Diharapkan para perokok untuk berhenti
merokok karena merugikan kesehatan diri
sendiri dan lingkungan sekitar perokok
b Diharapkan para perokok untuk mengalihkan
uang untuk membeli rokok ke makanan yang
bergiNi, hal ini sangat menolong untuk
perbaikan giNi anak Indonesia
$ 3ntuk Pemerintah
a Diharapkan pemerintah mengambil kebi"akan
konkrit dan komprehensi, untuk
penangulangan bahaya rokok #ika tidak,
bukan hal yang mustahil berbagai penyakit
yang diakibatkan rokok akan men"adi wabah
membahayakan lebih besar dari wabah
1ID;*ID.
b 3ntuk memberlakukan larangan merokok
ditempat umum
5 3ntuk Para Peneliti
Perlu penelitian lebih lan"ut untuk
menentukan ,aktor2,aktor yang berpengaruh
terhadap kebiasaan merokok, sebab dari nilai
koe,isien determinasi ()
$
Negelkerke) sebesar
%,$7/, yang berarti model yang memasukkan
variabel2variabel independen' pendidikan,
pendapatan keluarga, "enis kelamin, dan umur
hanya mampu men"elaskan sebesar $7,/: tentang
kebiasaan merokok
DA4TAR PUSTAKA
*badi, 8, $%%- >iaya "osial 9kibat !erokok.
Ma"alah 8arbawi, 9disi (%4 8h 7;.ha,ar
(4$&1;(7 Maret $%%-
http';;wwwantirokokorid;,a+tOindeBhtm
P*kses' ($;(-;$%%&Q
*nantanyu, .A *gustonoA dan Eeri+hani, M, $%%(
Eaktor2Eaktor Rang Berhubungan Dengan
8ingkat 9,ektivitas Penyuluhan Kesehatan Ibu
1amil (Bumil) Di Ke+amatan #aten Kabupaten
Karanganyar' Ka"ian Pendekatan Model KI9
Eakultas Pertanian 3niversitas .ebelas Maret
#urnal Pusat .tudi Kependudukan Popula+e'
#PP, Dol ( No $, Desember $%%(' -727(
*seli, B, (66& 'elaksanaan Bndang#Bndang Co.)
Tahun %113 Tentang 4aminan "osial Tenaga
;erDa. .urakarta' Pusat .tusi Kependudukan
3N.
*rikunto, ., $%%$ 'rosedur 'enelitian* "uatu
pendekatan 'raktek. #akarta' Penerbit )ineka
Lipta
Boediono, $%%$ "eri "inopsis 'engantar Ilmu
=konomi Co. % =disi 3* =konomi !ikro.
Rogyakarta' 3niversitas >ad"ah Mada
DinKes #ateng, $%%& 'edoman 'rogram 'embinaan
'erilaku Hidup >ersih dan "ehat Tatanan
,umah Tangga. .emarang' Pemerintah Provinsi
#awa 8engah Dinas Kesehatan
DinKes Kota .urakarta, $%%- 'rofil ;esehatan ;ota
"urakarta Tahun 3&&.. .urakarta' Pemerintah
Kota .urakarta
9ngle, )E, $%%5 ,isk and (olatility* =conometric
!odels and 7inancial 'ractice. New Rork' New
Rork 3niversity
Eukuda, RA Nakamura, kA dan 8akano, 8, $%%-
*++umulation o, health risk behaviours is
asso+iated with lower so+ioe+onomi+ status and
womenSs urban residen+e' a multilevel analysis
in #apan>!$ 'ublic Health 3&&., .*.)
doi*%&.%%/25%86%#38./#.#
.).http';;wwwbiomed+entral+om
P*kses'($;(&;$%%&Q
>lobal Routh 8oba+o .urvei, $%%4 Murid .etu"u
Harangan Merokok di 8empat 3mum #akarta'
)epublika, .enin, $( #uni $%%4
http';;wwwantirokokorid;,a+tOindeBhtm
P*kses' ($;(&;$%%&Q
1air #r #E, *nderson )9, 8atham )H, Blo+k
0L, (66/ !ultivariate Data 9nalysis. 3pper
.addle )iver, New Rork' Prentis 1all
1oltedahl, K, dan 1urum, 1, $%%$ Lross2.e+tional
.tudy !, Morbidity, Morbidity2*sso+iated
Ea+tors *nd Lost !, 8reatment In Ngaoundere,
Lameroon, 0ith Impli+ations Eor 1ealth Poli+y
In Developing Lountries *nd Development.
>!$ International Health and Human ,ights
3&&3, 3*3. http';;wwwbiomed+entral+om;(47$2
&6/J;$;$ P *kses' ($;(&;$%%&Q
Indriati, ., $%%& Hubungan ;ebiasaan !erokok
Dengan 7ungsi 'aru#'aru Di 4urusan
'endidikan +lah ,aga Dan ;esehatan
Bniversitas "ebelas !aret "urakarta. .urakarta'
.kripsi Eakultas Ilmu Kedokteran 3M.
.urakarta
#a+ken, 8A Markus, LhA Rumaria, KA dan *dit, $%%$
"moke* >uku panduan 9mpuh Bntuk >erhenti
!erokok. #akarta' NeBB Media In+
Komite Nasional Penanggulangan Merokok, $%%&
>ahaya !erokok.
http';;wwwantirokokorid;produ+tOindeBhtm
P*kses' (-;($;$%%&Q
Mills, *, dan >ilson, H, (66% =konomi ;esehatan
untuk Cegara#Cegara "edang >erkembang.
#akarta' Penerbit Dian )akyat
Mu+htar, *E, $%%- !atikan ,okok Hidupkan
"emangat* 4alan !enuDu Hidup "ehat
>ermakna. Bandung' Penerbit *manah
Publishing 1ouse
Murti, B, (667 'rinsip dan !etode ,iset
=pidemiologi. Rogyakarta' >ad"ah mada
3niversity Press
OOOOOOOO,$%%%, Dasar#dasar 9suransi ;esehatan,
Penerbit Kanisius, Rogyakarta
OOOOOOOO, $%%5 'rinsip dan !etode ,iset
=pidemiologi (=disi ;edua) 4ilid 'ertama
Rogyakarta' >ad"ah mada 3niversity Press
OOOOOOOO, $%%- The 7amily as Health 'roducer in
Indonesian* 9n =xamination using the
Erossman !odel ad Its =xtensions. .urakarta'
1asil penelitian untuk meraih gelar Do+tor o,
Philosophy
Pramono, 8K, (66& 9spek 'engaasan Dalam
'elaksanaan Bndang#Bndang Comor ) Tahun
%113 Tentang 4aminan "osial Tenaga ;erDa.
.urakarta' Pusat .tudi Kependudukan 3N.
.urakarta
Pratiknyo, 9, $%%5 'engaruh !erokok terhadap
7ungsi 'aru pada 'ekerDa 'engolahan >atu
;apur di Desa Darmakradenan ;ecamatan
9Dibarang ;abupaten >anyumas. .urakarta'
8esis, Program Magister Kedokteran Keluarga,
Program Pas+asar"ana, 3niversitas .ebelas
Maret
P8 *skes, $%%$ 'edoman >agi 'eserta 9";="
"osial. #akarta' P8 *suransi Kesehatan
Indonesia
P8 #amsostek, $%%- 4aminan "osial Tenaga ;erDa.
http';;www"amsostek
+oid;in,o;aboutphpTidC6
)ina, $%%& 'embiayaan ;esehatan !elalui 9suransi
;esehatan. Ma"alah bulanan 19*H81
1!.PI8*H IND!N9.I* (1$I) 9disi %5;I;(/
.eptember2(/ !ktober $%%&
http';;membersbumn2
ri+om;askes;produ+tOservi+ehtml P*kses'
($;(-;$%%&Q
.enol, RA DonmeN, HA8urkay, M, dan *ktekin, M,
$%%& 8he in+iden+e o, smoking and risk ,a+tors
,or smoking initiation in medi+al ,a+ulty
students' +ohort study >!$ 'ublic Health
3&&2, 2*%3/ doi*%&.%%/25%86%#38./#2#%3/.
http';;wwwbiomed+entral+om;(47$2&6/J;$;$ P
*kses' ($;(&;$%%&Q
.ugiyono, $%%4 !etode 'enelitian >I"CI". Bandung'
Penerbit *HE*B98*
.ulastomo, $%%- "istem 4aminan "osial Casional
("4"C)* 'enyelenggara 4aminan ;esehatan.
#akarta' Rayasan Penerbit Ikatan Dokter
Indonesia
.umarsono, ., $%%- !etodologi ,iset* "umber Daya
!anusia. Rogyakarta'Penerbit >raha Ilmu
.uryo, R, $%%& ;aDian =konofisika F Tuntutan
=konomi >aru. Bandung' I8B Press
8andra, $%%5 !erokok dan ;esehatan. .urabaya'
Berita K!MN*. PMM
http';;wwwantirokokorid P*kses' 5% #uni
$%%5Q
8"iptoheri"anto, P dan .oesetyo, B, (664 =konomi
;esehatan. #akarta' Penerbit )ineka Lipta
3tama, *, $%%4 >ahaya !erokok* !ari ;ita
'ikirkan AagiG.
http';;wwwantirokokorid;produ+tOindeBhtm
akses P(4;($;$%%&Q

You might also like