You are on page 1of 8

Hubungan Antara Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok Di

Gampong Pante Ara Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen 2022


Panji1, Sri Andala1, Syarkawi1

STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe


1

Correspondence : andala@gmail.com

ABSTRACT

Indonesia is currently ranked fourth in the world with the largest number of people who consume
cigarettes. Around 140 million people per day consume tobacco. Smokers in Indonesia are increasing,
there are teenagers aged 13-15 years, and there are 20% of smokers, Aceh Province is one of the
provinces with high smoking rates. Based on the results of this study, 47.6% of respondents in this study
were aged 21-25 years. Smoking behavior is a very serious public health problem because of the various
dangers it causes. Data on smokers in Indonesia is quite high. Stress can affect people regardless of age
from the old to the teens. These two things are closely related to one's life. The purpose of this study was
to determine the relationship between stress levels and smoking behavior in Pante Ara Village, Peusangan
District, Bireuen Regency.This research is a quantitative descriptive study using a Cross Sectional
approach. the number of N 78 people with total sampling technique. Data were collected using a
questionnaire, and the results of the study were presented in the form of frequency distribution and using
the chi-square test. The results of this study indicate that the level of mild stress is 51.3%, moderate is
42.3%, severe is 6.4%, and smoking behavior is light at 15.4%, moderate at 24.4%, and severe at 60.3%.
From the results of the statistical test, it was found that the value of p-0.000 < sig_ a = 0.05, meaning that
the probability value was lower than the value of sig_ a = 0.05. Based on these results, it is concluded that
there is a relationship between stress levels and smoking behavior in Pante Ara Village, Peusangan
District, Bireuen Regency in 2022. It is highly expected that people in Pante ara Village will be free from
the dangers of smoking, so let's create a smoke-free environment together.

Keywords: Stress Level, Smoking Behavior.

ABSTRAK

Indonesia saat ini menduduki peringkat keempat dunia dengan jumlah penduduk terbanyak yang
mengkonsumsi rokok. Sekitar 140 juta orang orang perharinya mengkonsumsi tembakau Perokok di
Indonesia semakin meningkat ada remaja dengan usia 13-15 tahun terdapat 20% perokok, Provinsi Aceh
merupakan salah satu provinsi dengan angka merokok yang tinggi. Berdasarkan hasil dari penelitian dari
menunjukkan sebanyak 47,6% responden pada penelitian ini berusia 21-25 tahun. Perilaku merokok
adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius karena berbagai bahaya yang
ditimbulkannya. Data perokok di Indonesia tergolong tinggi. Stress bisa mempengaruhi orang tanpa
memandang usia dari yang tua hingga remaja. kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dalam kehidupan
seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk Hubungan Antara Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok
Di Gampong Pante Ara Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Jumlah N 78 orang dengan
teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, hasil penelitian di sajikan
dalam bentuk distribusi frekuensi, serta menggunakan uji chi-square. Dari hasil penelitian ini
menunnjukan bahwa tingkat stress ringan 51.3%, sedang 42,3%, berat 6.4%, dan perilaku merokok ringan
15.4%, sedang 24.4%, berat 60.3%. Dari hasil uji statistic didapatkan nilai p-0,000< sig_ a=0,05, artinya
nilai probiliti lebih rendah dari nilai sig_ a=0,05. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa ada
Hubungan Antara Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok Di Gampong Pante Ara Kecamatan
Peusangan Kabupaten Bireuen tahun 2022. Sangat di harapkan agar masyarakat di gampong pante ara
agar terbebas dari bahaya merokok, untuk itu mari sama-sama kita ciptakan lingkungan bebas rokok.

Kata Kunci: Tingkat Sress, Perilaku Merokok.

1
PENDAHULUAN yang ada pada paru-paru yang dapat
Perilaku merokok adalah salah satu menyebabkan kerja paru menjadi berat
masalah kesehatan masyarakat yang sangat yang diakibatkan oleh penggumpalan
serius karena berbagai bahaya yang nikotin didalam paru-paru. Penyebab
ditimbulkannya. Merokok dapat impotensi dikarenakan asap rokok akan
mengakibatkan berbagai gangguan seperti terbawa langsung oleh darah sehingga dapat
gangguan paru-paru, kanker, impotensi, menyebar ke seluruh tubuh termasuk ke
gangguan reproduksi, stroke, serta organ reproduksi. Racun yang ada dalam
gangguan kehamilan dan janin. Tidak nikotin akan membawa pengaruh terhadap
hanya perokok aktif, perokok pasif juga spermatogenesis atau terjadi pembelahan
mendapatkan efek yang merugikan dari sperma laki-laki, Serta resiko System
asap rokok. Perokok pasif juga berpotensi Kardiovaskuler Nikotin dan gas gas CO
mengalami penyakit kardiovaskuler dan dalam asap dapat merusak pembuluh darah
pernapasan yang serius seperti penyakit yang terjadi penggumpalan darah dalam
jantung koroner dan kanker paru. saluran, dapat mengganggu irama jantung.
Peningkatan jumlah perokok juga diikuti Perokok dapat meningkatkan 3x resiko
dengan peningkatan penyakit akibat serangan jantung dibandingan yang bukan
konsumsi rokok, seperti hipertensi, stroke, perokok.Dan dapat meningkatkan resiko
diabetes, penyakit jantung, dan kanker kematian. Merokok juga dapat
(Riskesdas, 2018). memperburuk keadaan pada pasien
Merokok pada usia muda merupakan penderita hipertensi (American Cancer
masalah kesehatan karena semakin muda Society,2017).
umur mulai merokok semakin tinggi risiko Stress merupakan suatu keadaan
menjadi perokok berat dan terkena yang tidak dapat terhindar dari kehidupan.
beberapa penyakit kronis. Pada umumnya Stress bisa mempengaruhi orang tanpa
orang tua merupakan model bagi anak-anak memandang usia dari yang tua hingga
yang di besarkan, termasuk perilaku, sikap remaja. Stress pada perempuan dan laki-
dan konsep pemikiran yang ditanamkan laki pada umumnya sama tapi dampak
pada anak.Hubungan antara orang tua dan beban dari stress laki-laki dan perempuan
anak merupakan salah satu faktor penting berbeda. Remaja laki-laki mengalami stress
dalam membentuk perilaku anak yang lebih lebih sering untuk melakukan hal
baik Penggunaan rokok dilakukan remaja menyimpang seperti merokok dan minum
ketika mereka mempunyai masalah yang alkohol sedangkan remaja perempuan lebih
tidak terselesaikan. Faktor lain yang terbiasa dengan lingkungan (Jenita DT
mempengaruhi perilaku merokok adalah Donsu, 2017).
kurangnya perhatian dari orang tua karena Gejala yang muncul akibat dari stres
kesibukan dan sosial ekonomi yang tinggi dapat menyebabkan keringat dingin,
sehingga remaja sangat mudah jantung berdegub kencang, merasa panas,
mendapatkan rokok (Kemenkes RI, 2015). susah tidur atau malah banyak tidur.
Dampak yang ditimbulkan oleh Sampai dengan tanda aktivitas fisik yang
rokok bagi kesehatan antara lain, batuk, berat seperti nafas memburu, mulut dan
kanker, dan impotensi. Batuk merupakan kerongkongan kering, sakit kepala,
dapat dikatakan sebagai awal/fase pertama mencret, sembelit, letih yang tidak
dari efek yang ditimbulkan oleh rokok. beralasan, otot-otot tegang, dan salah urat.
Batuk biasanya terjadi pada saat orang baru Gejala selanjutnya, setelah muncul tanda
memulai merokok, hal itu terjadi karena di fisik seringkali berdampak pada
dalam teggorokan terdapat syaraf-syaraf perilaku.Seperti mudah marah, cemas,
perasa yang sangat sensitive. Penyakit bingung, salah paham, tidak mau
kanker disebabkan karena tingginya nikotin bersosialisasi, gampang teledor, tidak

2
semangat bekerja, tidak mau berbuat, dan 2018 bahwa persentase perokok yang
menurunnya motivasi (Priyono 2014). berusia diatas 15 tahun sebanyak 33,8%
Persentase penduduk dunia yang (Riskesdas, 2018). Laporan organisasi
mengkonsumsi tembakau didapatkan kesehatan dunia pada The Global Tobacco
sebanyak 57% pada penduduk Asia dan Epidemik 2017, prevalensi pengguna
Australia, 14% pada penduduk Eropa tembakau muda di Indonesia mencapai
Timur dan pecahan Uni Soviet, 12% 12,7% (WHO, 2017). Data merokok
penduduk Amerika, 9% penduduk Eropa didominasi oleh laki-laki.Laki-laki
Barat, dan 8% pada penduduk Timur memiliki kecenderungan tiga kali untuk
Tengah serta Afrika. Sementara itu ASEAN merokok. Persentase jumlah keseluruhan
merupakan sebuah kawasan dengan 10% perokok laki-laki sebesar 62,9%, sementara
dari seluruh perokok dunia dan 20% presentase jumlah keseluruhan perokok
penyebab kematian global akibat tembakau, perempuan adalah 4,8% (Riskesdas, 2018).
dan Indonesia merupakan negara dengan Laki-laki memiliki persentase 23% dan
persentase perokok tertinggi di kawasan perempuan 2,4%. Data prevalensi merokok
ASEAN yaitu 46,16% (Umari 2020). muda mencapai 11,5%. Persentase merokok
World Health Organization (WHO) muda laki-laki sebesar 21,4% dan
2017 menyebutkan bahwa 450 juta orang di perempuan sebesar 1,5%. Sebanyak 64,9%
dunia mengalami stres. Sekitar 75% orang laki-laki usia dewasa merupakan perokok
Amerika mengalami stres berat dan aktif dan wanita sebanyak 2,1% (WHO,
jumlahnya meningkat dalam satu tahun 2017).
terakhir.(1) Indonesia diperkirakan 1,3 juta Perokok di Indonesia semakin
penduduk mengalami stres. Berdasarkan meningkat ada remaja dengan usia 13-15
data riskesdas 2018 penduduk usia ≥ 15 tahun terdapat 20% perokok, dimana 41%
tahun yang mengalami gangguan mental diantaranya adalah remaja laki-laki. Jumlah
emosional tertinggi terjadi pada provinsi tersebut meningkat dua kali lipat di tahun
Sulteng 10,3%, Gorontalo 5%, NTT 5,8% 2016 sebesar 23,1% Sebanyak 37,3%
(Riskesdas, 2018). pelajar merokok dan 3 diantara 10 pelajar
Menurut World Health Organization pertama kali merokok sebelum berumur 10
(WHO)(2015) laki-laki cenderung tahun (30,9%). Penduduk yang merokok 1-
mengalami stress dan melampiaskannya 10 batang per hari di Jawa Tengah
keperilaku menyimpang seperti rokok. sebanyak 62,7% (Dinkes Jateng, 2017).
Statistik penduduk dunia yang Provinsi Aceh merupakan salah satu
menkonsumsi tembakau sebanyak 57% provinsi dengan angka merokok yang
pada penduduk Asia dan Australia, 14% tinggi. Berdasarkan hasil dari penelitian
Pecahan Uni Soviet dan penduduk Eropa dari menunjukkan sebanyak 47,6%
Timur, 12% Amerika, 9% Eropa Barat dan responden pada penelitian ini berusia 21-25
8% penduduk Timur Tengah serta Afrika. tahun, sebanyak 68,3% responden masuk
Sementara itu ASEAN kawasan dengan ke program sarjana keperawatan dari
10% dari seluruh perokok dunia dan 20% lulusan sekolah menengah umum/sederajat.
penyebab kematian global akibat tembakau Responden yang belum menikah 91,1% dan
(Alamsyah A & Nopianto, 2017). 54,5% tidak bekerja. Sebanyak 31,7%
Menurut penelitian, Indonesia saat responden pada penelitian ini merokok,
ini menduduki peringkat keempat dunia sebanyak 53,1% dari yang merokok
dengan jumlah penduduk terbanyak yang menghabiskan 5-8 batang rokok perhari,
mengkonsumsi rokok. Sekitar 140 juta dan sebanyak 37,5% dari yang merokok
orang orang perharinya mengkonsumsi memulai merokok pada usia 5-10 tahun
tembakau, dan konsumsi rokok mencapai (Syarif H 2021). Jumlah Rumah Tangga di
199 miliar batang rokok pertahun, Kabupaten Bireuen pada tahun 2021 adalah
akibatnya angka kematian mencapai 5 juta 97.818, dan yang dipantau sebanyak 59.065
orang pertahun (Kholish, 2014). Rumah Tangga atau 60% dari jumlah
Data perokok di Indonesia tergolong keseluruhan Rumah Tangga tidak merokok.
tinggi. Data riset kesehatan dasar tahun Namun sekitar 46% dari jumlah rumah

3
tangga yang di pantau rata-rata merokok, Data Karakteristik Responden
baik di dalam rumah maupun diluar rumah Berdasarkan Umur
sudah 27.435 Rumah Tangga. No Umur Frekuensi Persentase
Berdasarkan data yang di dapatkan (F) (%)
dari hasil survei awal yang dilakukan 1 17-23 50 64.1
dengan pendekatan observasi dan Tahun
2 24-29 28 35.9
wawancara pada pasien (responden) yang
Tahun
berobat di Puskesmas Peusangan Total 78 100 (%)
Kabupaten Bireuen tentang tingkat stress Berdasarkan Jenis Kelamin
dengan perilaku merokok. Saat penulis 1 Laki-laki 67 85.9
wawancara dengan 7 responden sebagian 2 Perempuan 11 14.1
besar mereka menjawab, bahwa merokok Total 78 100 (%)
adalah sudah menjadi kebiasaanya mereka Berdasarkan Pendidikan
dalam kehidupan sehari, mereka sering 1 SMP 19 24.4
sekali merokok selesai makan dan saat 2 SMA 40 51.3
minum kopi, namun ada juga 3 orang yang 3 DIII 10 12.8
menjawab bahwa mereka merokok 4 S1 9 11.5
Total 78 100 (%)
tergantung kondisi dan keadaan, 2 orang
ada yang merokok saat kumpul bersama
temannya, dan ada 2 orang hanya merokok Berdasarkan tabel 1 di atas dapat kita
saat sakit kepala atau sedang stress lemah simpulkan dari segi usia bahwa responden
untuk berpikir. Dengan merokok pikiran berusia 17-23 tahun berjumlah 50
sedikit tenang dan rileks. responden (64.1%), 24-29 tahun berjumlah
Berdasarkan uraian di atas maka 28 responden (35.9%) . Yang berjenis
dengan ini penulis ingin mempelajari lebih kelamin laki-laki mencapai 67 responden
jauh dan memahami perihal masalah yang (85.9%) dan perempuan 11 orang atau 14.1
ada di atas.Dengan demikian penulis %. Berdasarkan dari tingkat pendidikan
mencoba untuk meneliti lebih dalam perihal manyoritas tingkat SMA mencapai 40
Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan responden (51,3 %) dan minoritas
Perilaku Merokok di Gampong Pante Ara berpendidikan S1 hanya mencapai 9
Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. responden (11,5%).

METODOLOGI b. Tingkat Stres


Jenis Penelitian merupakan Tabel 2. Distribusi Frekuensi
penelitian deskriptif kuantitatif.Penelitian Responden Penelitian Berdasarkan Tingkat
deskriptif kuantitatif bertujuan untuk Stre Di Gampong Pante Ara Kecamatan
mengambarkan atau mencari hubungan Peusangan Kabupaten Bireuen Tahun 2022,
antara variable.Populasi pada penelitian ini ( n=78).
adalah masyarakat yang merokok di
Gampong Pante Ara Kecamatan Peusangan No Tingkat Frekuensi Persentase
Stres (F) (%)
dengan jumlah sampel 78 orang. Teknik
1 Ringan 40 51.3
pengambilan sampel adalah total sampling
2 Sedang 33 42.3
yaitu jumlah sampel sama dengan jumlah 3 Berat 5 6.4
populasi 78 orang. Total 78 100 (%)

HASIL PENELITIAN
Berdasarkan tabel 2 dapat kita
1. Analisi Univariat
jelaskan bahwa responden manyoritas
a. Data Demografi
hanya memiliki stress ringan yaitu
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
mencapai 40 responden (51.3%), stress
Responden Penelitian Berdasarkan Data
sedang 33 responden (42.1 %) dan yang
Karakteristik Di Gampong Pante Ara
mengalami stress berat sangat minoritas
Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen
Tahun 2022, ( n=78).

4
yaitu hanya (6.4% )atau hanya 5 responden orang ( 6.45). Dari hasil analisa data chi-
dari 78 orang responden. quare tentang hubungan antara tingkat
stress dengan perilaku merokok di
c. Perilaku Merokok Gampong Pante Ara Kecamatan Peusangan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kabupaten Bireuen di ketahui bahwa nilai
Responden Penelitian Berdasarkan Perilaku probilitisnya (0,000) < _a=0,05. sehingga
Merokok Di Gampong Pante Ara dapat disimpulkan ada hubungan antara
Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen tingkat stress dengan perilaku merokok,
Tahun 2022, ( n=78). maka Ha diterima, dan Ho ditolak , dimana
nilai p < α = 0,05.
No Perilaku Frekuensi Persentase
Merokok (F) (%) PEMBAHASAN
1 Ringan 12 15.4 1. Tingkat Stres
2 Sedang 19 24.4 Dari hasil penelitian berdasarkan
3 Berat 47 60.3 tabel 4.2 dengan jumlah responden 78
Total 78 100 (%) orang dapat dijelaskan bahwa responden
manyoritas hanya memiliki stress ringan
Berdasarkan table 3 diatas dapat yaitu mencapai 40 responden (51.3%),
simpulkan bahwa mayoritas responden stress sedang 33 responden (42.1 %) dan
dengan perilaku merokok berat mencapai yang mengalami stress berat sangat
47 responden( 60.3 % ), sedang 19 minoritas yaitu hanya (6.4% ) atau hanya 5
responden (24.4%) dan dengan perilaku responden dari 78 orang responden.
merokak ringan 12 responden ( 15.4%) dari Hal ini sejalan dengan hasil
total keseluruhan sampel 78 orang. penelitian yang dilakukan oleh Rini S &
Rusdani (2022) Hubungan Tingkat Stres
2. Analisa Bivariat dengan Perilaku Merokok pada Siswa
Tabel.4.4 Distribusi Frekuensi Kelas XII Jurusun Otomotif di SMK Ibnu
Responden Penelitian Berdasarkan tingkat Sina Kota Batam, desain penelitian analitik
stress dengan perilaku merokok Di observasional, dengan hasil Tingkat stress
Gampong Pante Ara Kecamatan Peusangan ringan 23,9% dan stress sedang 56,2%,
Kabupaten Bireuen Tahun 2022, ( n=78). serta stress berat hanya 11%, dengan
jumlah responden 73 orang.
Tingka Perilaku Merokok Total Sig Stres sudah menjadi bagian hidup
t Ringan Sedang Berat P yang tidak bisa terelakkan, baik di
Stres F % f % f % f %
1 14. 0 0% 2 37. 4 51.
lingkungan sekolah, kerja, keluarga, atau
Ringa
n 1 1 9 2 0 3 dimanapun. Stres bisa dialami oleh
Sedan 1 1.3 1 24. 1 16. 3 42. 0,00 seseorang, Stres juga bisa menimpa
g 9 4 3 7 3 3 0 siapapun termasuk anak-anak, remaja,
Berat 0 0% 0 0% 5 6.4 5 6.4 dewasa, atau yang sudah lanjut usia.
Total 1 15. 1 24. 4 60. 7 100 Dengan kata lain, stres pasti terjadi pada
2 4 9 4 7 3 8 siapapun dan dimanapun (Gaol, 2016).
Berdasarkan dari hasil penelitian
Berdasarkan tabel 4.4 dapat di yang dilakukan di Gampong Pante Ara
simpulkan bahwa responden hanya kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen,
memiliki stress ringan yaitu mencapai 40 dapat peneliti simpulkan bahwa manyoritas
orang ( 51.3%) dengan perilaku merokok responden hanya mengalami stress tinggat
berat 29 orang (37.2%) dan perokok ringan ringan saja yanitu mencapai 51.3 % dari 78
11 orang (14.1%) . tingkat stress sedang responden yang diteliti. Dan minoritas nya
dengan perilaku merokok ringan 1 orang adalah mengalami stress berat yaitu hanya
(1.3%), perilaku merokok ringan 19 6.4% dari jumlah responden yang diteliti.
orang(24.4%) dan perilaku merokok berat
13 orang(16.75). dan minoritas dengan 2. Perilaku Merokok
stress berat dan perilaku merokok hanya 5

5
Dari hasil penelitian berdasarkan Gampong Pante Ara Kecamatan Peusangan
tabel 4.3 dengan jumlah responden 78 Kabupaten Bireuen di ketahui bahwa nilai
orang dapat simpulkan bahwa mayoritas probilitisnya (0,000) < _a=0,05. sehingga
responden dengan perilaku merokok berat dapat disimpulkan ada hubungan antara
mencapai 47 responden( 60.3 % ), sedang tingkat stress dengan perilaku merokok,
19 responden (24.4%) dan dengan perilaku maka Ha diterima, dan Ho ditolak , dimana
merokak ringan 12 responden ( 15.4%). nilai p < α = 0,05.
Hal ini sejalan dengan hasil Hal ini sangat sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Diana A. penelitian yang dilakukan oleh Honi. H.B.
Dkk (2021) dengan judul penelitian (2019) dengan judul penelitian Hubungan
Hubungan Tingkat Stres dengan Perilaku Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku
Merokok pada Mahasiswa Fakultas Teknik Merokok Pada Mahasiswa Fakultas Teknik
Sipil Universitas Nusa Cendana, penelitian Universitas Sam Ratulangi dengan hasil uji
yang digunakan adalah observasional statistik menggunakan Chi-Square,
analitik yang dilakukan dengan metode case diperoleh nilai p value = 0,000. Nilai p ini
controlt Teknik pengambilan sampel dipilih lebih kecil dari nilai α (α = 0,05) maka Ho
dengan cara total sampling. dengan hasil ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa
distribusi responden berdasarkan perilaku ada Hubungan anatara Tingkat Stres dengan
merokok ringan 11 responden (25,6%), Perilaku Merokok pada Mahasiswa
perilaku merokok sedang 23 (53,5%), Fakultas Teknik Unsrat. Hasil penelitian
perilaku merokok berat 9 responden. lain tentang ̎Hubungan Tingkat
Berdaasarkan dari hasil penelitian menimbulkan dampak yang tidak sehat bagi
dapat penulis simpulkan bahwa, Perilaku generasi muda saat ini dan di masa yang
merokok merupakan aktivitas menghisap akan datang.
tembakau dan menghembuskan keluar Demikian juga dengan hasil
sehingga menimbulkan asap yang bisa penelitian yang dilakukan oleh Putu.R.A
dihirup oleh orang-orang disekitarnya. (2020) dengan judul penelitian Hubungan
Perilaku merokok sangat berbahaya Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok
terhadap kesehatan, disebabkan karena pada Remaja LakiLaki di SMA Saraswati 1
mengandung nikotin yang dapat Denpasar, dengan hasil penelitian dari 65
menyebkan kecanduan. Berdasarkan dari responden, yang merupakan perilaku
hasil penelitian yang penulis lakukan dapat merokok kuat dengan stress sedang
dilihat bahwa sangat manyoritas berprilaku sebanyak 21 responden (32,3%) sedangkan
merokok berat, dimana mencapai 60.3% hasil perilaku merokok sangat kuat dengan
dari 78 responden yang diteliti. stres normal sebanyak satu responden
(1,5%) dan hasil uji statistik hubungan
3. Hubungan Tingkat Stres dengan tingkat stres dengan perilaku merokok pada
Perilaku Merokok remaja laki-laki yang diolah menggunakan
Berdasarkan tabel 4.4 hasil penelitian analisis bivariat yaitu menggunakan uji
dengan jumlah 78 responden dapat di rankspearman dengan diperoleh nilai p =
simpulkan bahwa responden hanya 0,000 yang berarti p (value) <0,05 maka H0
memiliki stress ringan yaitu mencapai 40 ditolak dan Ha diterima, jadi dapat
orang ( 51.3%) dengan perilaku merokok disimpulkan bahwa ada hubungan antara
berat 29 orang (37.2%) dan perokok ringan tingkat stres dengan perilaku merokok pada
11 orang (14.1%) . tingkat stress sedang remaja laki-laki.
dengan perilaku merokok ringan 1 orang Berdasarkan dari hasil olah data yang
(1.3%), perilaku merokok ringan 19 dilakukan oleh peneliti bahwa dapat
orang(24.4%) dan perilaku merokok berat dikatakan bahwa ada hubungan antara
13 orang(16.75). dan minoritas dengan tingkat stress dengan perilaku merokok di
stress berat dan perilaku merokok hanya 5 Gampong Pante Ara Kecamatan Peusangan
orang ( 6.45). Dari hasil analisa data chi- Kabupaten Bireuen, deimana nilai
quare tentang hubungan antara tingkat probilitisnya (0,000) < _a=0,05. Maka
stress dengan perilaku merokok di

6
dengan demikian maka Ha diterima, dan Ho
ditolak. Donsu.JDT. (2017).Psikologi Keperawatan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Cetakan I.
KESIMPULAN
Diketahui ada Hubungan Antara Gaol.(2016).Teori Stres: Stimulus, Respons,
Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok dan Transaksional. Yogyakarta.
Di Gampong Pante Ara Kecamatan Buletin Psikologi 2016,
Peusangan Kabupaten Bireuen dengan nilai
probilitisnya (0,000) < _a =0,05. Hanurawan.F. (2014). Psikologi
Sosial :Suatu Pengantar . Bandung:
UCAPAN TERIMA-KASIH PT Remaja Rosdakarya.
1. Kepada Dosen pembimbing, dan
penguji. Honi.H.B. (2019).Hubungan Antara
2. Kepala desa Gampong Pante Ara Tingkat Stres Dengan Perilaku
Kecamatan Peusangan Kabupaten Merokok Pada Mahasiswa Fakultas
Bireuen. Teknik Universitas Sam Ratulangi.

DAFTAR PUSTAKA Hurlock, Elizabeth B. (2013).


PsikologiPerkembangan ; Suatu
Aditama TY. 2012. Masalah Merokok dan pendekatan Sepanjang Rentang
Penanggulangannya. Jakarta: Ikatan Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Dokter Indonesia.
Jumlah data Laporan Kependudukan
Alamsyah A, Nopianto. (2017). Gampong Pante Ara bulan
Jurnal.Determinan perilaku merokok September Tahun 2022.
pada remaja.
Kemenkes RI,2015 Profil Kesehatan
American Cancer Society.(2017). Cancer Indonesia.Jakarta: Kemenkes RI.
Facts and Figures 2017.Genes and
Development. Kemenkes RI.(2017) Profil Kesehatan
Indonesia.Jakarta: Kemenkes RI.
Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Kholish, N. (2014). Kisah Inspirasi
Rineka Cipta. Perjuangan Berhenti Merokok.
Yogyakarta: Real Books.
Bagas Biyanzah D P. (2016) Hubungan
Antara Tingkat Stres Dengan Martini. (2014). Sechondhand Smoke: The
Perilaku Merokok Mahasiswa Laki- Impact on Children.
Laki Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Nasir & Munith.(2013). Dasar DASAR
Surakarta Keperawatan Jiwa. Jakarta: Selemba
Medika.
Data Letak Demografis Gampong Pante
Ara Tahun 2020. Diana.A. Dkk. Pnepk (2014). tentang etika dalam
(2021).Hubungan Tingkat Stres penelitian kesehatan.
dengan Perilaku Merokok pada
Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Priyoto.(2014). Teori Perubahan Perilaku
Universitas Nusa Cendana. Dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
2017. Rokok Ancam Kita dan Putu Rias A.(2020) Hubungan Tingkat
Pembangunan. Stres dengan Perilaku Merokok pada

7
Remaja LakiLaki di SMA Saraswati Sujarweni, V W. 2014.Metodologi
1 Denpasar. penelitian keperawatan. Yogyakarta:
Gava Media.
Rini.S. & Rusdani.(2022). Hubungan Syarif, H. Dkk.(2021). Jurnal.Perilaku
Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Laki-Laki pada
Merokok Pada Siswa Kelas Xii Institusi Pendidikan Ners di Provinsi
Jurusan Otomotif Di Smk Ibnu Sina Aceh.
Kota Batam.
Umari, Z. Dkk (2020).Hubungan
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Pengetahuan dengan Perilaku
Badan Penelitian Merokok Pada Siswa SMK Negeri
dan.Pengembangan.Kesehatan.Keme Tanjungsari Lampung Selatan. Jurnal
nterian RI tahun 2018. Ilmiah Kesehatan Sandi Husada.

Riskesdas.(2013). Badan Penelitian Dan Usman, H. 2081. Metodologi Penelitian


Pengembangan Kesehatan Sosial. Jakarta: Bumi Aksara
Kementerian Republik Indonesia.
Setyanda  (2015). Hubungan merokok WHO (2017) : An American College of
dengan kejadian hipertensi pada laki- Rheumatology/European League
laki usia 35-65 tahun di kota Padang. Against Rheumatism Collaborative
Initiative.
Sitorus (2014). Membentuk Kepribadian
Anak “Peran Moral Intelektual, WHO, 2017 (a). Fact Sheets: Tabacco.
Emosional, dan Sosial Sebagai (http://www.int/mediacentre/factshee
Wujud Integritas Membangun Jati ts / fs339/en/, diakses 03 Agustus
Diri”. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2022)

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Yosep, I & Titin Sutini.2016, Buku Ajar
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Keperawatan Jiwa. Refika
Bandung: Alfabeta.
Yusuf dkk, 2015, Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa, Salemba Medika,
Jakarta Selatan

You might also like