You are on page 1of 6

HUBUNGAN ASAP ROKOK TERHADAP TERJADINYA HIPERTENSI

PADA IBU HAMIL DI DESA BRANGKAL BOJONEGORO

Relationship Between Cigarette Smoke and Hypertension Pregnant


in Brangkal Bojonegoro
Astri Meidah Setiawati
Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga Surabaya
email: Astri.Meidah.Setiawati-2015@fkm.unair.ac.id

Abstract
Cigarette exposure is one factor in the occurrence of hypertension and can increase blood pressure
both for pregnant women and not. Hypertension is a fairly high disease problem in Indonesia. The
purpose of this study was to determine the relationship of cigarette smoke to the occurrence of
hypertension in pregnant women in Brangkal Village, Kepohbaru District, Bojonegoro City. This
study is an observational analytic study and uses a quantitative approach. The design of this study
uses cross sectional. The location of this study was conducted in Brangkal Village, Kepohbaru
District, Bojonegoro City, from July to August 2018. The sample in this study used a total sampling of
the population of all pregnant women in Brangkal Village, namely 10 pregnant women. The results of
the study here are from the calculation of the chi-square test above indicating that the root problem of
cigarette smoke in hypertension has P Value <α so that the results obtained are Ho accepted or not
significant (p = 0.857). The conclusion of this study is that there is no significant relationship to
exposure to cigarette smoke in the incidence of hypertension in pregnant women. This occurs due to
several factors such as a husband who is working outside the city so that exposure to cigarette smoke
is not as often as possible. Supporting factors are such as diet, knowledge and the amount of parity
can affect hypertension in pregnant women.
Keywords: cigarette smoke exposure, hypertension, pregnant women, knowledge, dietary habit

Abstrak
Paparan rokok merupakan salah satu faktor terjadinya penyakit hipertensi dan dapat meningkatkan
tekanan darah baik untuk ibu hamil maupun tidak. Hipertensi merupakan masalah penyakit yang
cukup tinggi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asap rokok
terhadap terjadinya penyakit hipertensi pada ibu hamil di Desa Brangkal Kecamatan Kepohbaru Kota
Bojonegoro. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Rancangan penelitian ini menggunakan cros sectional. Lokasi penelitian ini dilakukan di
Desa Brangkal Kecamatan Kepohbaru Kota Bojonegoro pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2018.
Sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling dari populasi semua ibu hamil yang ada di
Desa Brangkal yaitu sebanyak 10 ibu hamil. Hasil penelitian disini ialah dari perhitungan uji chi-
square di atas menunjukkan bahwa akar masalah asap rokok terhadap penyakit hipertensi memiliki p-
value < α sehingga hasil yang didapatkan ialah Ho diterima atau tidak signifikan (p=0,857).
Kesimpulan dari penelitian ini ialah tidak terdapatnya hubungan yang siginifikan terhadap paparan
asap rokok dalam kejadian hipertensi pada ibu hamil Hal ini terjadi dikarenakan beberapa faktor
seperti terdapat suami yang sedang bekerja di luar kota sehingga paparan asap rokok tidak sesering
mungkin. Faktor yang mendukung ialah seperti pola makan, pengetahuan dan jumlah paritas dapat
mempengaruhi penyakit hipertensi pada ibu hamil.
Kata kunci: paparan asap rokok, hipertensi, ibu hamil , pengetahuan, pola makan

PENDAHULUAN tekana darah diastolik yang lebih dari 90


Hipertensi merupakan peningkatan mmHg. Hipertensi masih menjadi permasalahan
tekanan darah sitolik lebih dari 140 mmHg dan kesehatan yang tinggi. Menurut Riskesdas 2013

31
32 Jurnal IKESMA Volume 15 Nomor 1 Maret 2019

prevalensi hipertensi masih tinggi yaitu sebesar Kebiasaan merokok baik pasif atau aktif
25,8%. Hipertensi juga dapat menimbulkan banyak sekali kita temui di Indonesia. Mulai
berbagai kerusakan pada ginjal, jantung, dan dari para suami yang bekerja atau tidak bekerja,
otak apabila tidak terdeteksi secara dini dan para remaja laki atau bahkan perempuan yang
tidak mendapatkan pengobatan yang memadai. mulai terpapar perokok. Perokok terdapat dua
Faktor resiko terjadinya hipertensi ialah kelompok yaitu, perokok aktif dan perokok
umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, pasif. Perokok pasif lebih banyak terpapar di
riwayat keluarga, konsumsi garam, konsumsi dalam rumah karena lebih banyak
lemak jenuh, kebiasaan minum alkohol, menghabiskan waktu di dalam rumah dalam
obesitas, kurangnya beraktifitas fisik, dan kesehariannya. Di Indonesia jumlah perokok
penggunaan estrogen (Infodatin). Penyakit yang merokok di dalam rumah sebesar 76%
hipertensi ini dapat menyerang ibu hamil. (Mustolih et al., 2015).
Hipertensi merupakan penyakit yang sering Desa Brangkal merupakan desa yang
pada masa kehamilan dan dapat menimbulkan sebagian besar masyarakat desa Brangkal
komplikasi pada 2-3% kehamilan. bekerja sebagai buruh tani. Berdasarkan data
Prevalensi hipertensi setara nasional pada sekunder yang didapatkan dari ponkesdes desa
penduduk yang berusia >18 tahun mencapai Brangkal didapatkan 10 jenis penyakit
31,7% berdasarkan hasil tekanan darah dan terbanyakyaitu ISPA, myalgia, alergi, geastritis,
Jawa Timur mempunyai angka prevalensi rhematik, hipertensi, asma, diare, diabeter
hipertensi diatas rata-rata nasional sebesar militus, dan thipoid. Diantara 10 penyakit
37,4%. Hipertensi apabila dibiarkan dan tidak tersebut hipertensi merupakan salah satu
ditangani secara dini dapat menyebabkan penyakit yang ada dan hipertensi di desa
Angka Kematian Ibu semakin tinggi. Di Brangkal sudah menyerang ibu hamil dan
Indonesia Angka Kematian Ibu masih terbilang terdapat 1 dari 10 ibu hamil yang terkena
tinggi. Menurutu Survei Demografi dan hipertensi pada saat kehamilan. Pola hidup
Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997 dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi
menunjukkan bahwa AKI sebanyak 334 seperti merokok. Maka dari itu peneliti tertarik
kematian per 100.000 kelahiran (SDKI, 2007). untuk mengetahui bagaimana hubungan asap
Berdasarkan penjelasan diatas dapat rokok terhadap terjadinya penyakit hipertensi
diketahui bahwa penyakit hipertensi masih pada ibu hamil di Desa Brangkal.
menjadi salah satu masalah kesehatan yang
membutuhkan perhatian lebih karena faktor METODE PENELITIAN
risiko dari terjadinya penyakiit hipertensi Penelitian ini menggunakan perhitungan
terutama pada ibu hamil dapat terjadi kejadian sample dengan total sampling yang artinya
preeklamisa dan eklasmia. Apabila tidak semua populasi dijadikan sample. Populasi dari
dilakukan upaya pencegahan kejadian penelitian ini ialah 10 ibu hamil yang ada di
hipertensi pada ibu hamil ini akan Desa Brangkal, sehingga sample penelitian ini
membahayakan pada kehidupan ibu dan anak. berjumlah 10 ibu hamil. Lokasi penelitian ini
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya dilakukan di Desa Brangkal Kecamatan
hipertensi pada ibu hamil. Seperti pengetahuan Kepohbaru Kota Bojonegoro pada bulan Juli
yang rendah, pola makan yang kurang bisa sampai dengan Agustus 2018. Rancangan
dijaga, pola hidup yang masih tidak baik, penelitian ini menggunakan metode cross
kurangnya aktivitas fisik, merokok dan paparan sectional. Data ini diperoleh dari data primer
asap rokok. Menurut WHO (2006) faktor risiko dan sekunder. Data primer di dapatkan dari
penyakit penyakit yang berhubungan dengan hasil kuesioner dan metaplan, indept interview
pembuluh darah yaitu umur, kebiasaan sedangkan Data Sekunder didapatkan dari data
merokok, diabetes dan obesitas. Puskesmas Kepohbaru dan Poskesdes Brangkal.
Kebiasaan merokok merupakan salah Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui
satu faktor risiko terjadinya hipertensi. bagaimana hubungan asap rokok terhadap
Indonesia merupakan negara ketiga dengan penyakit hipertensi pada ibu hamil di Desa
jumlah perokok terbesar setelah Cina dan India. Brangkal Bojonegoro. Asap rokok merupakan
Cina mencapai jumlah 30% perokok, salah satu faktor penyebab penyakit hipertensi
sedangkan India sebesar 11,2% dan Indonesia pada ibu hamil.
mencapai 4,9% (Mustolih et al., 2015).
Astri Meidah Setiawati: Hubungan Asap Rokok Terhadap …… 33

HASIL DAN PEMBAHASAN terdapat 78 orang. Menurut data primer yang


didapatkan melalui observasi, indept interview
Hasil dengan bidan desa dan kuesioner pada
Desa Brangkal Kecamatan Kepoh Baru responden di Desa Brangkal terdapat lima besar
Kabupaten Bojonegoro merupakan bagian masalah kesehatan yaitu ISPA< Hipertensi,
integral dari sistem perwilayahan Kecamatan Myalgia, Diare dan gizi kurang pada balita.
Kepohbaru. Jumlah penduduk Desa Brangkal Sedangkan berdasarkan hasil data sekunder
Kecamatan Kepohbaru pada tahun 2017 sebesar yang didapat dari PONKESDES Desa Brangkal
3129 Jiwa yang terbagi dalam 815 KK. didapatkan 10 penyakit terbanyak dan
Penduduk di Desa Brangkal memiliki hipertensi termasuk ke dalam 10 penyakit
komposisi penduduk menurut jenis kelamin, tersebut. Menurut data 2017 dari penduduk
jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2017 yang terkena penyakit. hipertensi terdapat 3%
sebesar 1534 jiwa, sedangkan jumlah atau satu ibu hamil yang mengalami pre
perempuan sebesar 1595 jiwa. hipertensi dan 3% atau 1 ibu hamil mengalami
Menurut sosial ekonomi penduduk Desa hipertensi.
Brangkal dikelompokkan dalam mata Menurut interview bidan desa dan data
pencaharian seperti sektor pertanian, agama, polindes Desa Brangkal terdapat 10 ibu hamil
dan pendidikan. Sebagian besar mata yang menjadi responden penelitian ini.
pencaharian penduduk adalah buruh tani Sedangkan 2 diantara 10 ibu hamil tersebut ada
dengan aktifitas utama bertanam padi, bawang, yang terkena hipertensi dan pre hipertensi, pre
jagung dan semangka. Dibalik penduduk yang hipertensi adalah tahap awal dari hipertensi.
memiliki pekerjaan mulai dari sebagai Tabel 1. Hipertensi pada Ibu Hamil
karyawan swasta, pegawai negeri sipil, Jenis Hipertensi Jumlah
TNI/Polri, petani, pedagang, buruh tani, namun Normal 94%
jumlah pengangguran di Desa Brangkal masih Pre hipertensi 3%
cukup tinggi. Hipertensi 3%
Pendidikan penduduk Desa Brangkal
Asap rokok merupakan salah satu faktor
yang terbanyak adalah Sekolah Dasar (SD)/
yang menyebabkan terajadinya hipertensi pada
Sederajat sebanyak 217 orang. Pendidikan yang
ibu hamil. Asap rokok tidak hanya didapatkan
terbanyak kedua yaitu Sekolah Menengah
pada perokok aktif namun juga perokok pasif.
Pertama (SMP)/Sederajat sebanyak 115 orang.
Penduduk desa Brangkal lebih banyak buruh
Hasil dari penelitian ini, berdasarkan
tani sehingga lebih banyak perokok aktif pada
kuesioner ke masyarkat, observasi, dan indept
laki-laki atau suami yang sedang bekerja.
interview dengan bidan desa. Penyakit
hipertensi yang terjadi di Desa Brangkal
Tabel 2. Hasil Chi-Square Hipertensi pada Ibu Hamil
Ya Tidak
Variabel P value Keterangan
n % n %
Ya 1 14.3% 5 71.4% 0,857 Tidak Signifikan
Tidak 0 0 1 14.3%

Berdasarkan studi literatur didapatkan memiliki p-value < α sehingga hasil yang
bahwa akar masalah hipertensi pada ibu hamil didapatkan ialah Ho diterima atau tidak
di Desa Brangkal yaitu paparan asap rokok signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
sebagai perokok pasif. Data mengenai paparan asap rokok tidak berpengaruh terhadap kejadian
asap rokok ini didapatkan dari hasil kuesioner hipertensi pada ibu hamil di wilayah Desa
hipertensi pada ibu hamil. Hasil perhitungan Brangkal.
SPSS menggunakan chi-square mengenai Adapun hasil diagonosis Perilaku dan
riawayat hipertensi pada ibu hamil dapat dilihat Lingkungan penyakit Hipertensi pada ibu hamil
pada Tabel 2. di Desa Brangkal. Data yang digunakan adalah
Hasil dari perhitungan uji chi-square di hasil dari wawancara kepada Bidan Desa
pada Tabel 2 menunjukkan bahwa akar masalah Brangkal, hasil metaplan, hasil kuesioner, dan
asap rokok terhadap penyakit hipertensi hasil observasi. Diagnosis perilaku ini terbagi
34 Jurnal IKESMA Volume 15 Nomor 1 Maret 2019

menjadi lima tahap, proses diagnosis dgunakan Hipertensi merupakan penyakit yang
untuk mengetahui perilaku masyarakat di pada umunya menyerang penderita pada usia
wilayah Desa Brangkal. Tahap pertama ialah diatas 40 tahun, namun terdapat kemungkinan
identifikasi penyebab perilaku dan non perilaku. bahwa penderita hipertensi pada usia muda juga
Penyebab perilaku antara lain adanya keluarga sekitar usia 25-45 tahun (Anggara dan Prayitno,
ibu hamil yang merokok di dalam rumah, pola 2013). Usia muda dan tua saja bisa terkena
makan ibu hamil yang kurang sehat, konsumsi dengan penyakit hipertensi sehingga usia ibu
makan ibu hamil yang tinggi garam. Penyebab hamil yang sangat rentan untuk terkena
non perilaku antara lain kurangnya penyuluhan penyakit apabila tidak dijaga dengan baik
terkait (Jaringan Kesehatan Nasional)JKN, kesehatannya. Ibu hamil yang seharusnya selalu
kurangnya wawasan masyarakat tentang dijaga baik dengan pola makan, lingkungan
hipertensi pada ibu hamil, adanya taboo di yang sehat, kebersihannya, dan aktivitas
masyarakat. fisiknya. Semua faktor tersebut akan
Tahap ke dua ialah identifikasi preventive mempengaruhi kesehatan ibu dan anak kelak.
behavior dan treatment behavior. Preventive Maka dari itulah penyakit hipertensi yang dapat
behavior ialah kurangnya media promosi menyerang pada usia apapun seharusnya tidak
kesehatan terkait hipertensidi fasilitas kesehatan terjadi pada ibu hamil. Penelitian ini
sedangkan treatment behavior yaitu membawa menunjukkan bahwa asap rokok tidak
berobat ke ponkesdes dan melakukan berhubungan dengan terjadinya penyakit
(Antenatal Care) ANC terpadu secara rutin. hipertensi.
Selanjutnya tahap ke tiga menentukan rating Tidak ada hubungan antara paparan asap
perilaku. Adapun empat rating perilaku yaitu rokok dengan terjadinya penyakit hipertensi,
paling penting, penting, cukup penting, tidak hasil ini sama dengan penelitian sebelumnya
penting. Paling penting yaitu konsumsi makan yang meperoleh hasil nilai p-value sebesar 0,60
ibu hamil yang tinggi garam, penting yaitu (Janah dan Martini, 2017). Adapun penelitian
adanya anggota keluarga ibu hamil yang lain yang membahas hubungan asap rokok
merokok di dalam rumah, cukup penting yaitu dengan terjadinya BBLR mendapatkan nilai p-
kurangnya media promosi kesehatan terkait value = 0,3798 yang menunjukkan bahwa tidak
hipertensi di fakultas kesehatan sedangkan tidak ada hubungan antara terjadinya BBLR dengan
penting tidak ada. ibu hamil yang perokok pasif (Rini dan
Tahap ke empat yaitu menentukan rating Istikomah, 2018).
perubahan perilaku masalah hipertensi pada ibu Pada penelitian tentang paparan asap
hamil. Hal yang penting dan dapat berubah rokok pada pengguna kontrasepsi dengan
pada hipertensi ini ialah konsumsi makan ibu kejadian hipertensi di puskesmas Tanjung
hamil yang tinggi garam. Sedangkan hal yang Agung Kecamatan Baturaja Barat menunjukkan
penting dan tidak dapat berubah ialah adanya bahwa tidak ada hubungan terhadap paparan
taboo di masyarakat. Terakhir tahap ke lima asap rokok (Suryanda, 2017).
yaitu menentukan target atau tujuan perilaku. Penelitian lain menunjukkan bahwa
Target untuk perubahan perilaku ini ialah ibu perilaku merokok dapat menimbulkan
hamil di desa Brangkal. terjadinya penyakit hipertensi namun perokok
disini dimaksud ialah perokok yang aktif yang
Pembahasan mana akan berdampak pada perokok pasif baik
Hasil pengujian pada penelitian ini ialah orang-orang sekitar ataupun ibu hamil (Ruliati,
tidak adanya pengaruh paparan asap rokok 2016). Merokok memang sangat merugikan
terhadap terjadinya kejadian hipertensi pada ibu baik untuk kesehatan individu itu sendiri juga
hamil di Desa Brangkal. Hasil tersebut merugikan untuk kesehatan sekitarnya yang
didapatkan dikarenakan beberapa faktor dari 10 akan menjadikan perokok pasif. Menurut
responden ibu hamil di desa Brangkal terdapat penelitiannya didapatkan hasil bahwa
suami yang sedang bekerja di luar kota didapatkan p-value = 0,006, artinya bahwa
sehingga paparan asap rokok tidak sering, terdapat hubungan perilaku merokok dengan
adapun faktor suami yang bekerja sebagai terjadinya penyakit hipertensi.
buruh tani dan bekerja saat malam hari Adanya perbedaan anatara ada tidaknya
sehingga jarang berada dirumah. Namun hubungan asap rokok terhadap hipertensi dapat
terdapat suami atau kerabat yang masih dipengaruhi oleh tempat dimana perokok aktif
dijumpai tinggal di sekitar rumah ibu hamil. merokok. Hal ini diperkuat oleh penelitian
Astri Meidah Setiawati: Hubungan Asap Rokok Terhadap …… 35

terdahulu dimana hasil ujinya didapatkan hipertensi. Ibu menjadi perokok pasif
bahwa terdapat hubungan antara tempat disebabkan karena adanya anggota keluarga
merokok suami terhadap kejadian hipertensi yang merokok di dalam rumah ataupun
pada istri (Mustolih et al., 2015). Sehingga merokok didekat ibu hamil tersebut. Hipertensi
tempat dimana suami merokok dapat memang dapat diakibatkan dari kurangnya
mempengaruhi terjadinya penyakit hipertensi. pemahaman tentang usia reproduksi sehat
Menurut penelitiannya, kelompok suami yang (Radjamuda dan Montolalu, 2014). Semakin
menjadi perokok aktif dan merokok di dalam banyak yang nikah dan mempunyai anak diusia
rumah 2,860 lebih besar dibandingkan merokok dini dapat menyebabkan belum siapan dalam
di luar rumah. Sehingga suami yang merokok di menerima kehamilan dan dapat mengarah
dalam rumah lebih mempengaruhi terjadinya keracunan kehamilan. Kasus ini dapat
kejadian hipertensi dari pada suami yang meningkatkan kejadian hipetensi dalam
merokok di luar rumah. Istri yang sehariannya kehamilan.
kerja atau menghabiskan waktu di dalam rumah Selain pemahaman, jumlah paritas juga
lebih aman dengan suami yang merokok di luar dapat mempengaruhi terjadinya penyakit
rumah sehingga tidak akan terpapar asap rokok. hipertensi. Paritas atau jumlah anak yang dapat
Asap rokok menjadikan salah satu faktor mempengaruhi terjadinya hipertensi bahwa
yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada kehamilan yang kesekian kali dapat menjadikan
ibu hamil. Hasil yang didapatkan diatas dapat resiko terjadinya hipertensi (Radjamuda dan
disimpulkan bahwa asap rokok sedikit Montolalu, 2014).
berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi pada
ibu hamil, karena hipertensi akan terjadi apabila KESIMPULAN DAN SARAN
seorang ibu akan terpapar asap rokok setiap hari
dan sesering mungkin dengan tempat yang Kesimpulan
sama perokok aktif. Sehingga apabila perokok Kesimpulan yang dapat diambil dari
pasif sedikit terpapar atau jarang juga dapat penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang
mempengaruhi sedikitnya faktor yang signifikan terhadap asap rokok terjadinya
menyebabkan asap rokok terhadap penyakit hipertensi pada ibu hamil. Hal ini terjadi
hipertensi. dikarenakan beberapa faktor seperti terdapat
Selain asap rokok yang menjadikan faktor suami yang sedang bekerja di luar kota
terjadinya hipertensi pada ibu hamil, pola sehingga paparan asap rokok tidak sesering
makan pun sangat berpengaruh terhadap mungkin, adapun faktor suami yang bekerja
terjadinya penyakit hipertensi (Yunita et al., sebagai buruh tani dan bekerja saat malam hari
2014). Semakin kurangnya pola makan semakin sehingga jarang berada dirumah. Namun
mengalami terjadinya penyakit hipertensi dan terdapat suami atau kerabat keluarga yang
semakin baik pola makan maka tidak masih dijumpai tinggal di sekitar rumah ibu
menyebabkan penyakit hipertensi. hamil. Adapun faktor-faktor lain selain paparan
Selain faktor pola makan yang baik, asap rokok menurut penelitian lain seperti pola
pengetahuan atau pemahaman terkait penyakit makan, pengetahuan, dan jumlah paritas juga
hipertensi ini sendiri harus dikuasi baik oleh ibu dapat mempengaruhi terjadinya penyakit
hamil. Sehingga ibu hamil dapat mengetahui hipertensi pada ibu hamil.
bagaimana pencegahan hipertensi, penyebab
hipertensi itu sendiri dan menjadikan hidup Saran
sehat anak dan ibu jauh dari penyakit. Saran kepada pemerintah Desa Brangkal
Kurangnya wawasan masyarakat tentang untuk mengadakan edukasi kepada setiap kader
hipertensi pada ibu hamil. Selain itu kader di puskesmas Desa Brangkal sehingga dapat
berperan secara tidak langsung terhadap meningkatkan pengetahuan, karena masyarakat
terjadinya hipertensi pada ibu hamil. Kader Desa Brangkal lebih memilih untuk periksa ke
yang kurang pengetahuan serta tidak terlatih bidan dan dekat dengan kader dan bisa
tidak dapat memberikan edukasi kepada ibu memberikan penyuluhan atau informasi terkait
hamil mengenai bahaya serta pencegahan kesehatan baik untuk ibu hamil maupun
hipertensi. Ibu hamil yang menjadi perokok masyarakat di Desa Brangkal.
pasif dapat meningkatkan resiko terjadinya
36 Jurnal IKESMA Volume 15 Nomor 1 Maret 2019

DAFTAR RUJUKAN 6] Rini , K. S. & Istikomah. (2018) Hubungan


1] Anggara , F. H. D. & Prayitno, N. (2013) Ibu Hamil Perokok Pasif dengan Berat Bayi
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Lahir Rendah (BBLR) pada Bayi Baru
Tekanan Darah di Puskesmas Telaga Mrni Lahir di Kabupaten Pringsewu Lampung.
Cikarang Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Wacana Kesehatan ,Vol 3 No 1, pp. 253-
Kesehatan , Volume 5 No 1, pp. 20-24. 259.
2] Infodatin, n.d. Hipertensi. Jakarta : Pusat 7] Ruliati. (2016) Hubungan Antara Pola
Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Makan dan Perilaku Merokok dengan
RI . Tekanan Darah pada Orang Hipertensi di
3] Janah, M. & Martini, S. (2017) Hubungan Wilayah Puskesmas Kabuh Kabupaten
Antara Paparan Asap Rokok dengan Jombang. Nursing Journal of Stiker Insan
Kejadian Prehipertensi. Jurnal Manajemen Cendekia Medika Jombang , Vol 12 No 1,
Kesehatan yayasan RS Dr. Soetomo, Vol 3 pp. 50-55.
No 1, pp. 1-13. 8] Survei Demografi dan Kesehatan Dasar.
4] Mustolih , A., Trisnawati, E. & Ridha, A. (2007) Survei Demografi dan Kesehatan
(2015) Faktor yang Berhubungan Dengan Indonesia. Jakarta : s.n.
Kejadian Hipertensi pada Perokok Pasif. 9] Suryanda. (2017) Analisis Faktor Resiko
jumantik , Vol 2 No 4. Hipertensi Sekunder pada Pengguna
5] Radjamuda, N. & Montolalu, A. (2014) Kontrasepsi Aktif di Puskesmas Tanjung
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Poli Sumatera Selatan. Jurnal Kesehatan ,
Klinik Obs-Gin Rumah Sakit Jiwa. JIDAN , Volume VIII Nomor 3, pp. 331-336.
Volume 2 Nomor 1, pp. 33-40. 10] Yunita , D., Taza , H. & Junaidi. (2014)
Hubungan Gaya Hidup Terhadap Kejadian
Hipertensi di Ruang Rawat Inap di RSUD
Labuang Baji Makassar. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Diagnosis, Volume 5 Nomor 5,
pp. 563-567

You might also like