You are on page 1of 19

MAHASISWI KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA

SANTU PAULUS RUTENG

SINOPSIS

OLEH:

ANASTASIA I. AJENG

NPM : 19201005

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN


PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG

2023
HUBUNGAN MEROKOK DAN KUALITAS TIDUR TERHADAP
PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA REMAJA
DI SMAK ST. THOMAS AQUINAS RUTENG

SINOPSIS

Disusun Oleh:

ANASTASIA I. AJENG

NPM : 19201005

Sinopsis ini telah dikoreksi dan di setujui pada tanggal…….2023

Pembimbing 1

Ns. Oliva Suyen Ningsih, M.Kep.


NIDN: 0828048605

Diketahui

Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan

Ns. Oliva Suyen Ningsih, M.Kep


NIDN: 0828048605
THE RELATIONSHIP OF SMOKING AND SLEEP QUALITY TO INCREASED
BLOOD PRESSURE IN ADOLESCENTS AT SMAK ST. THOMAS AQUINAS RUTENG

Anastasia Ifona ajeng

Nursing Department, Catholic University of Indonesia Santu Paulus Ruteng


E-mail:vonimagar@gmail.com

ABSTRACT
Background: Increased blood pressure in adolescents is where a healthy lifestyle is not
maintained. Factors that affect blood pressure in adolescents include smoking and poor sleep
quality.
Objective: This study is to determine the relationship of smoking and sleep quality to increased
blood pressure.
Research Methods: the method used in this study is descriptive correlation with a cross sectional
approach. The sample in this study amounted to 52 groups of adolescents at St. Thomas Aquinas
Ruteng High School using purposive sampling technique. The measuring instruments used were
stress level questionnaire and blood pressure measurement observation sheet. Data analysis using
Chi square. This research was conducted in April 2023.
Results: Chi square test results show that there is a relationship between smoking and increased
blood pressure in adolescents with a P value of 0.002. There is a relationship between sleep
quality and increased blood pressure in adolescents with a p value of 0.003. Increased blood
pressure in adolescents at St. Thomas Aquinas Ruteng High School is influenced by smoking
and poor sleep quality.
Keywords: Increased Blood Pressure, Smoking, and Sleep Quality
HUBUNGAN MEROKOK DAN KUALITAS TIDUR TERHADAP PENINGKATAN
TEKANAN DARAH PADA REMAJA DI SMAK ST. THOMAS AQUINAS RUTENG
Anastasia Ifona ajeng

Jurusan Keperawatan, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng


E-mail:vonimagar@gmail.com

ABSTRACT
Latar Belakang : Peningkatan tekanan darah pada remaja terjadi akibat pola hidup yang tidak
sehat. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah pada remaja salah satunya merokok dan
kualitas tidur yang buruk. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui hubungan merokok dan
kualitas tidur terhadap peningkatan tekanan darah. Metode Penelitian : metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskritif korelasional dengan pendekatan cross - sectional. Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 52 kelompok remaja di SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner
merokok,kuesioner kualitas tidur dan alat pengukuran tekanan darah. Analisa data menggunakan
Chi - square. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2023. Hasil Hasil uji Chi - square
menunjukan bahwa terdapat hubungan merokok dengan peningkatan tekanan darah pada remaja
dengan P value 0,008. Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan peningkatan tekanan
darah pada remaja dengan p value 0,030. Kesimpulan : Peningkatan tekanan darah remaja di
SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng di pengaruhi oleh kebiasaan merokok dan kualitas tidur
yang buruk. Saran : Remaja di harapkan menjaga kesehatan dengan tidak merokok serta
menjaga kualitas tidur yang baik agar terhindar dari terjadinya peningkatan tekanan darah.
Kata Kunci : Peningkatan Tekanan Darah,Merokok,dan Kualitas tidur
PENDAHULUAN menderita hipertensi pada tahun 2012

Peningkatan tekanan darah dan diperkirakan akan meningkat

merupakan suatu kondisi tekanan darah menjadi sejumlah 1.15 miliar pada tahun

meningkat yang di tandai dengan batas 2025 (Ningsih & Pasifikus, 2017)

atas (sistole > 120 mmHg) dan batas Sekitar 80% kenaikan hipertensi terjadi

bawah (diastole > 80 mmHg) sebagai terutama di negara-negara berkembang

akibat dari kerja jantung yang bekerja (Mayasari, Waluyo, Jumaiyah, &

lebih keras memompa darah untuk Azzam , 2019). Prevalensi hipertensi di

memenuhi kebutuhan oksigen tubuh Indonesia yang didapat melalui

(Supriypono , 2019). Hipertensi di pengukuran pada umur >18 tahun

defenisikan dengan tekanan darah sebesar 25,8 %, tertinggi di Bangka

sistolik >140 mmHg dan tekanan darah Belitung (30,9 %), di ikuti Kalimantan

diastolik >90 mmHg. Peningkatan atau Selatan 926,6 %) dan Jawa Barat (29,4

penurunan tekanan darah akan %). Prevalensi hipertensi di Indonesia

mempengaruhi homeostatis di dalam yang di dapat melalui kuesioner

tubuh. Nilai normal tekanan darah terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar

adalah <120/80 mmHg (Tulungnen, 9,4% . (Mayasari, Waluyo, Jumaiyah, &

Sapulete, & Pangemanan, 2016). Azzam , 2019)

Hipertensi tidak hanya menyerang usia Propinsi NTT menunjukan jumlah

tua saja, tetapi remaja juga bisa presentase penderita hipertensi sebanyak

mengalaminya (B, Azmi, & Erkadius, 23,3 % (Tiara , 2020). Prevalensi kasus

2017) hipertensi di NTT berdasarkan dari profil

World Health Organization kesehatan tahun 2013 adalah 7,2 % dan

(WHO) mencatat terdapat 83 juta orang


berada di bawah angka nasional yang kasus hipertensi yaitu pada tahun 2016,

mencapai 9,4 %. Tiga kabupaten / kota dimana yang lebih banyak meninggal

dengan prevalensi tertinggi semua kasus itu, yang berjenis kelamin laki - laki

hipertensi adalah kabupaten Sikka dengan jumlah (55,71 %) di bandingkan

dengan angka hipertensi sebanyak (11,4 dengan yang berjenis kelamin

%) di ikuti dengan kabupaten Ende (11,1 perempuan sebanyak 44,28 %. (Dinkes

%) dan kabupaten Ngada sejumlah (11,1 Manggarai 2015 – 2016).

%) . Dari ketiga kabupaten tersebut Data hasil dan pencatatan dan

angka kejadian hipertensi paling banyak pelaporan (Riskades Depkes RI tahun

dengan jumlah (11,4 %) yaitu di 2017) , prevalensi hipertensi remaja

kabupaten Sikka (Tiara , 2020). sekitar 6 – 15 %. Prevalensi hipertensi

Data dari Dinas Kesehatan pada usia muda di kota Semarang terjadi

Kabupaten Manggarai (2015-2016), sebanyak 164 kasus (6,01 %). Dari 164

jumlah penderita hipertensi sebesar kasus tersebut, sebanyak 6 -10 % sudah

42,27 %, dan jumlah kasus meninggal mengalami komplikasi seperti penyakit

karena hipertensi sebesar 1,10%. Pada jantung , ginjal , dan lain – lain (B,

tahun 2016 jumlah kunjungan kasus Azmi, & Erkadius, 2017). Berdasarkan

hipertensi sebesar 40,60 %, dengan penelitian di Jakarta pada siswa SMA di

kasus meninggal sejumlah 70 orang, peroleh sebanyak 15,5 % remaja

dengan jumlah jenis kelamin laki - laki mengalami hipertensi. Begitu pula

sebanyak 55,71 % dan perempuan berdasarkan penelitian di Depok pada

sebanyak 44,28 %. Dilihat dari data siswa SMA di peroleh 42,4 % remaja

tersebut yang paling banya peningkata mengalami hipertensi. Gaya hidup yang
mempengaruhi peningkatan tekanan untuk tidak merokok, mereka cenderung

darah pada remaja seperti : merokok, sensitif terhadap efek dari nikotin

mengonsumsi alkohol,aktivitas fisik dan (Viora, Sabrian, & Dewi, 2014)

kualitas tidur (Ramadan , Puspita, Kebiasaan gaya hidup yang

Budhiaji, & Sulhan, 2019) berhubungan dengan risiko hipertensi,

Remaja usia 15-17 tahun di seperti stres, kegemukan (obesitas), gaya

Indonesia mencapai 8,3 % mengalami hidup, merokok, minum alkohol, dan

hipertensi (Harmita , Witradharma, & asupan makanan berlemak tinggi, dapat

Kusdalinah, 2013). Banyak faktor resiko menginduksi kadar kolesterol tinggi

yang berpengaruh terjadinya hipertensi pada masa remaja sehingga dapat

meliputi resiko yang tidak dapat menyebabkan hipertensi (Faisal ,

dikendalikan ( keturunan , jenis kelamin, Demmalewa, & Abadi, 2022).

ras, dan usia) dan faktor yang dapat Tembakau tidak dikontraindikasikan

dikendalikan salah satunya yaitu untuk semua orang. Perilaku merokok

merokok. Data WHO tahun 2011 di sangat kultural di kalangan masyarakat

Indonesia menunjukan bahwa remaja di global, terutama di kalangan anak muda.

Indonesia yang merokok pertama kali Zat kimia dalam rokok bersifat adiktif

pada usia 15 tahun sebanyak 67 % pada dan dapat membuat ketagihan, dan zat

tahun 2010. Pengaruh nikotin dalam adiktif selalu menyebabkan orang

rokok dapat membuat seseorang menjadi merokok. Secara khusus, merokok di

pecandu atau ketergantungan pada kalangan remaja menyebabkan berbagai

rokok. Remaja yang sudah kecandu penyakit, salah satunya adalah tekanan

merokok tidak dapat menahan keinginan


darah tinggi (Purwanto, Taftazan, & 80% penderita hipertensi pada remaja

Hidayat , 2022). (Kusparlina, 2022). Sebagai penyebab

Hipertensi juga dapat di sebabkan terjadi hipertensi pada remaja,

oleh stres serta konsumsi makanan yang diantaranya yaitu merokok,gangguan

memiliki kandungan garam berlebihan. kualitas tidur, konsumsi tinggi garam,

Faktor resiko kejadian hipertensi konsumsi alkohol, dll. Berdasarkan

meliputi riwayat keluarga,gaya survei dan wawancara singkat Di SMAK

hidup,pola makan yang buruk, St. Thomas Aquinas Ruteng , hasil

meroko,usia,jenis kelamin (meliza & survei di dapatkan bahwa dari 20 siswa,

hikmah , 2020). Diantara berbagai faktor ada 13 yang merokok dan 7 orang yang

tersebut durasi tidur menjadi satu mengalami gangguan kualitas tidur.

penentu yang penting memicu hipertensi Berdasarkan uraian latar belakang

pada diri seseorang,terlebih khusus pada beserta penelitian terkait yang telah di

remaja. Beberapa penelitian yang di cantumkan di atas, penulis tertarik untuk

lakukan secara cross sectional dan studi membuktikan secara signifikan kedua

epidemologi menunjukan bahwa orang variabel dengan melakukan penelitian

yang memiliki durasi tidur yang rendah tentang “ Hubungan Merokok dan

cendrung memiliki tekanan darah yang Kualitas Tidur Terhadap Peningkatan

lebih tinggi di bandingkan dengan orang Tekanan Darah pada Remaja”.

yang memiliki waktu tidur yang lebih METODE PENELITIAN

panjang (pratama & pangalila , 2020) Penelitian ini merupakan penelitian

Beberapa penelitian telah kuantitatif, dengan desain penelitian

membuktikan bahwa tercatat lebih dari deskriptif korelatif dengan menggunakan

pendekatan cross - sectional. Penelitian


cross - sectional merupakan jenis penelitian presentasi setiap variabel. Untuk mengetahui

yang menekankan suatu pengukuran atau hubungan merokok dan kualitas tidur

observasi data variabel independen dan terhadap peningkatan tekanan darah

dependen hanya satu kali pada saat digunakan uji Chi-Square..

penelitian (Nursalam, 2015). Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan April pada siswa


HASIL PENELITIAN
SMAK St.Thomas Aquinas Ruteng untuk

mengetahui hubungan merokok dan kualitas Responden dalam penelitian ini

tidur terhadap peningkatan tekanan dara. adalah siswa SMAK St.Thomas Aquinas

Metode pengambilan subjek penelitian yang Ruteng dengan jumlah sampel sebanyak 52

digunakan pada penelitian ini adalah non- orang. Siswi yang tidak hadir saat penelitian

probability sampling dengan teknik dilakukan, tidak menjadi responden peneliti.

purposive sampling dengan jumlah subjek Hasil penelitian digolongkan berdasarkan

penelitian sebanyak 52 orang. karakteristik Sisiwa, meliputi umur dan jenis

kelamin. Distribusi karakteristik responden


Dalam penelitian ini, teknik yang
dapat dilihat dalam tabel berikut
digunakan untuk pengumpulan data primer

adalah pengisian kuesioner hubungan Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden

merokok dan kualitas tidur terhadap berdasarkan umur dan jenis kelamin di

peningkatan tekanan darah secara langsung. SMAK St Thomas Aquinas Ruteng tahun

Analisis data penelitian ini adalah analisis 2023 (n = 52)

univariat untuk mendeskripsikan


Karakteristik n %
karakteristik dari setiap variabel penelitian
Umur
dengan menghasilkan distribusi dan
14-15 3 5,8
16-17 3 69,2
18-19 6 25
1
3
Total 5 100
2
Jenis kelamin

Laki – laki 4 90,4


Perempuan 7 9,6
5
Total 5 100
2
Sumber : Data Primer 2023
Tabel 2. : Hubungan merokok dengan peningkatan memiliki tekanan darah normal. Responden yang perokok
tekanan darah di SMAK St Thomas Aquinas
ringan – sedang berjumlah 24 orang. Dari 24 responden
Ruteng tahun 2023 (n = 52 )
tersebut sebanyak 19 orang responden (79,2%) yang
Varia Peningk
bel a-tan mengalami peningkatan tekanan darah dan 5 orang responden
TD
(20,8 %) yang memiliki tekanan darah normal. hasil uji statistik
Merok TD Pening- To P-
ok Norm katan tal dengan menggunakan Chi - Square P value =0,008 < α 0,05
al TD Valu
e artinya terdapat hubungan bermakna antara merokok dengan
N % n % n %
peningkatan tekanan darah di SMAK St Thomas Aquinas
Ringga 5 20,8 19 79,2 24 44,2
Ruteng.
n–
sedang
Tabel 4.4 Hubungan kualitas tidur terhadap
Berat 16 57,1 12 42,9 28 55,8 0,00
8 peningkatan tekanan darah di SMAK St
Thomas Aquinas Ruteng tahun 2023 (n=
Total 21 40,4 31 59,6 52 100
52)
Sumber : data primer 2023, uji statistik : chi square
Variabe Pening
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dimana dari total 52 l katan
TD
responden terdapat 28 responden yang perokok berat. Dari 28 Kualita TD Peningk Total p-
s tidur Norma atan TD value
responden tersebut sebanyak 12 responden (42,9 %) dengan l
n % n % n %
peningkatan tekanan darah dan 16 responden (57,1 %) yang
Baik 10 62,5 6 37,5 16 30,8
Buruk 11 30,6 25 69,4 36 69,2 0,030
Total 21 40,4 31 59,6 52 100
Sumber : data primer 2023,uji statistik : chi square
Berdasarkan tabel 4.4 di atas 1. Hubungan merokok dengan peningkatan

dimana dari total 52 responden tekanan darah pada remaja di SMAK St

terdapat 36 orang responden Thomas Aquinas Ruteng

memiliki kualitas tidur buruk. Dari


Hasil penelitian menunjukan bahwa
36 responden tersebut, sebanyak 25
sebagian besar responden adalah perokok
orang responden (69,4%) mengalami
berat dan mengalami peningkatan tekanan
peningkatan tekanan darah dan 11
darah. Hasil analisis bivariat menunjukan
responden (30,6%) yang memiliki
ada hubungan antara merokok dengan
tekanan darah normal. responden
peningkatan tekanan darah. Hal ini sejalan
yang kualitas tidur baik berjumlah 16
dengan penelitian (Umbas, Tuda, &
orang. Dari 16 responden tersebut
Numansyah, 2019), yang menunjukan
sebanyak 10 orang responden (62,5
bahwa dari 74 responden yang termasuk
%) yang memiliki tekanan darah
perokok berat sejumlah 42 responden
normal dan 6 orang responden (37,5
(56,8%), sedangkan sisanya yang berprilaku
%) yang mengalami peningkatan
perokok sedang sejumlah 32 responden
tekanan darah. Hasil uji statistik
(43,2%). Banyak penelitian juga
dengan menggunakan Chi - Square P
mengatakan bahwa efek jangka panjang dari
value = 0,030 < α 0,05 artinya
merokok adalah peningkatan tekanan darah
terdapat hubungan bermakna antara
karena adanya peningkatan zat inflamasi,
kualitas tidur dengan peningkatan
disfungsi endotel, pembentukan plak, dan
tekanan darah di SMAK St Thomas
kerusakan vaskular (Faisal, Demmalewa, &
Aquinas Ruteng.
Abadi, 2022).

PEMBAHASAN
Perilaku merokok banyak di lakukan akibat zat kimia yang terkandung dalam

pada masa remaja karena memiliki alasan tembakau terutama nikotin yang dapat

tersendiri yaitu : kepuasan psikologis, sikap merangsang saraf simpatis sehingga memicu

primitif orang tua terhadap perilaku kerja jantung lebih cepat dan terjadi

merokok remaja, dan pengaruh teman penyempitan pembuluh darah , serta peran

sebaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi karbon monoksida yang dapat menggantikan

kebiasan merokok adalah berteman dengan oksigen dalam darah dan memaksa jantung

perokok usia muda, mempunyai orang tua memenuhi kebutuhan oksigen tubuh

yang merokok, saudara kandung, lingkungan (Umbas, Tuda, & Nurmansyah, 2019).

sekolah ( guru ) yang merokok dan tidak 2. Hubungan kualitas tidur dengan

percaya bahwa merokok mengganggu peningkatan tekanan darah

kesehatan (Novariana , rukmana, & Hasil penelitian menunjukan bahwa

Supratman, 2021). Merokok mempunyai sebagian besar responden memiliki kualitas

banyak efek negatif yang berbahaya kepada tidur buruk dan mengalami peningkatan

kesehatan manusia, dan kebiasan merokok tekanan darah. Hasil analisis bivariat

tidak hanya merugikan perokok itu sendiri, menunjukan ada hubungan antara kualitas

tetapi juga mengancam masyarakat tidur dengan peningkatan tekanan darah. Hal

disekitanya. Kandungan rokok ini sejalan dengan penelitian (Pratama &

menyebabkan keruskan paru-paru dan Pangalila, 2019), yang menunjukan bahwa

berbagai macam penyakit salah satunya sebagian besar responden yang memiliki

adalah hipertensi (Pratama A. A., 2019). kualitas tidur buruk sejumlah 24 orang

Merokok dapat menyebabkan (52,7%), sedangkan sisanya yang memiliki

peningkatan tekanan darah / hipertensi kualitas tidur baik berjumlah 18 orang


responden (42,8 %). Penelitian-penelitan (Kusumaningrum, Rosaliana, &

sebelumnya yang mengatakan bahwa remaja Setyoningrum, 2020). Kualitas tidur yang

yang mengalami kualitas tidur yang baik baik akan merasakan tidur terlelap dan

cenderung tekanan darahnya normal, menyegarkan tubuh untuk esok harinya agar

sedangkan remaja yang mengalami kualitas dapat memulai aktivitas dengan baik

tidur yang buruk cenderung mengalami (Pratama & Pangalila, 2019)

peningkatan tekanan darah Apabila seseorang mengalami kualitas

(Kusumaningrum, Rosaliana, & tidur yang buruk bisa mempengaruhi

Setyoningrum, 2020). tekanan darah karena siklus tidur-bangun

Tidur adalah suatu kegiatan normal yang tidak seimbang yang menyebakan

yang akan di alami oleh setiap individu tekanan darah meningkat (Gunarsa &

menjadi aktivitas manusiawi di dalam suatu Wibowo, 2021). Tidur sangat penting bagi

kehidupan. Tetapi banyak di usia remaja tubuh, karena pada saat tidur sebagian organ

yang tidak memperdulikan kualitas tidur tubuh termasuk otak akan beristirahat. Jika

yang baik (Gunarsa & Wibowo, 2021). kita kurang tidur maka otak kitapun kurang

Kualitas tidur yang baik akan merasakan istirahat, hal ini menyebabkan konsentrasi

tidur terlelap dan menyegarkan tubuh untuk belajar menjadi terganggu. Faktanya banyak

esok harinya agar dapat memulai aktivitas remaja justru memiliki waktu dan kualitas

dengan baik. Apabila seseorang mengalami tidur yang kurang baik, disebabkan karena

kualitas tidur yang buruk bisa pengaturan jadwal tidur,kebiasaan sebelum

mempengaruhi tekanan darah karena siklus tidur, dan hal lain yang berkaitan dengan

tidur-bangun yang tidak seimbang yang tidur (Haryati, Yunanungsi, & Junuda,

menyebakan tekanan darah meningkat 2020). Faktor yang juga menyebabkan pola
tidur remaja menjadi terganggu yaitu karena KESIMPULAN

adanya kegiatan –kegiatan lain di malam Berdasarkan hasil penelitian ini,

hari, sehingga waktu tidur yang seharusnya “Hubungan Merokok Dan Kualitas Tidur

6-9 jam sudah tidak terpenuhi dengan baik Terhadap Peningkatan Tekanan Darah Pada

dan menyebabkan kualitas tidur menjadi Remaja Di SMAK St. Thomas Aquinas

kurang (Haryati, Yunanungsi, & Junuda, Ruteng”, dapat di ambil kesimpulan sebagai

2020). berikut :

Peningkatan tekanan darah dapat terjadi 1. Remaja di SMAK St Thomas Aquinas

akibat beberapa faktor resioko yaitu : Ruteng adalah perokok ringan dengan

kebiasaan hidup kurang baik dan durasi atau tekanan darah normal sebanyak 5 orang

kualitas tidur yang buruk. Pada kondisi (20,8%), sedangkan perokok ringan dengan

gangguan tidur, tubuh cendrung memiliki peningkatan tekanan darah sebanyak 19

laju metabolisme yang tinggi, oleh karena orang (79,2%) dan perokok berat dengan

itu dibutuhkan begitu banyak glukosa tekanan darah normal sebanyak 18 orang

sebagai bahan bakar pembentuk energi (64,3%) dan perokok berat dengan

(Mardianti, rachmawati, & Suprajitno, 2022) peningkatan tekanan darah sebanyak 10

. Gangguan tidur dapat mengakibatkan orang (35,7 %)

peningkatan aktivitas simpatis dan 2. Remaja di SMAK St.Thomas Aquinas

peningkatan rata-rata tekanan darah dan Ruteng dengan kualitas tidur baik dengan

heart rate selama 24 jam. Dengan cara ini, tekanan darah normal adalah 12 orang

kebiasaan pembatasan tidur dapat (75%), sedangkan kualitas tidur baik dengan

menyebabkan aktivitas saraf simpatik yang peningkatan tekanan darah sebanyak 4 orang

berkepanjangan (N & R, 2017) (25%), dan kualitas tidur buruk dengan


tekanan darah normal sebanyak 11 orang mepengaruhi tekanan darah
pada remaja di SMAN 6
(44,2%) sedangkan kualitas tidur buruk Bengkulu. jurnal template SHR.

dengan peningkatan tekanan darah sebanyak Haryati, Yunanungsi, S. P., & Junuda. (2020).
Faktor - faktor yang
29 orang (55,8%). mempengaruhikualitas tidur
mahasiswa fakultas kedokteran
3. Ada hubungan signifikan antara merokok
universitas Halu Oleo. jurnal
dengan peningkatan tekanan darah pada surya medika, 5(2).

Kusparlina, E. P. (2022, Januari). Analisis faktor


remaja di SMAK St. Thomas Aquinas
yang brhubungan dengan
Ruteng dengan P value 0,008<0,05. hipertensi. jurnal penelitian
kesehatan suara forikes, 13(7),
4. Ada hubungan signifikan antara kualitas 124 - 131.

tidur dengan peningkatan tekanan darah Kusumaningrum, W., Rosaliana, &


Setyoningrum, U. (2020).
pada remaja di SMAK St. Thomas Hubungan kualitas tidur dengan
tekanan darah. jurnal of nursing
Aquinas Ruteng dengan P value research, 3(2), 57-64.

0,030<0,05. M. L., Azmi, S., & Erkadius. (2017). Hubungan


kualitas tidur dengan tekanan
DAFTAR PUSTAKA darah pada pelajar kelas 2 SMA
Negeri 10 Padang. jurnal
artikel, 6(2), 318 - 322.
Faisal, Demmalewa, J. Q., & Abadi, e. (2022,
agustus). Hubungan pola makan Manggarai, D. K. (2017, Maret 10). Diambil Di
dan prilaku merokok dengan Ruangan Penyakit Tidak
kejadian hipertensi pada remaja Menular. Jurnal Kesehatan.
putra di wilayah kerja
Puskesmas Nambo,Sulawesi Mardianti, F., rachmawati, D., & Suprajitno.
Tenggara. jurnal JOUHBHS, 2(2), (2022, April). Faktor resiko
194 - 205. kejadian hipertensi pada
remaja. jurnal kesehatan, 10.
Gunarsa, S. D., & Wibowo, s. (2021). Hubungan
kualitas tidur dengan kebugaran Mayasari, Waluyo, A., Jumaiyah, W., & Azzam ,
jasmani siswa. jurnal R. (2019, Desember ). Faktor -
kesehatan, 9(1), 43-52. faktor yang berhubungan
dengan kejadian
Harmita , C., Witradharma, T. W., & Kusdalinah. hipertensi. journal og
(2013). Faktor faktor yang
telenursing (JOTING), 1, 344 – Pwanto, A., Taftazan, B. M., & Hidayat , E. N.
353 (2022). Metode hipnoterapi
untuk penanganan klien
Meliza , N., & Hikmah , N. (2020). Hubungan dengan kebiasaan
kualitas tidur dengan tekanan merokok. social work jurnal, 11,
darah pada pasien hipertensi di 89 – 99
wilayah kerja puskesmas
ciptomulyo. 4(april), 0 - 6. Ramadan , H., Puspita, T., Budhiaji, P., & Sulhan,
M. H. (2019). Hubungan tingkat
N, W., & R, Y. (2017). Hubungan kualitas tidur kecemasan dengan kualitas
dengan tekanan darah pasien tidur pada lansia penderita
hipertensi di Puskesmas hipertensi. jurnal keperawatan,
Mojolangu. 6(6).
Ningsih , S. O., & Pasifikus, V. (2017). pengaruh Riset Kesehatan Dasar. (2016, Desember).
teknik relaksasi otot progresif Badan Penelitian dan
terhadap tekanan darah pada Pengembangan Kesehatan
pasien hipertensi di wilayah Kementrian Kesehatan RI.
kerja puskesmas watu alo. Diakses dari
jurnal wawasan kesehatan . http://www.Depkes.go.id.
Novariana , N., rukmana, N. M., & Supratman, Supriypono . (2019). Analisis faktor - faktor yang
A. (2021, Februari). Hubungan berhubungan tekanan darah
teman sebaya terhadap prilaku sistole pada peserta pelatihan
merokok pada siswa SMP N di manajemen puskesmas. jurnal
Kabupaten Way Kanan. Jurnal inspirasi, 10(April ), 32 - 48.
ilmu kesehatan Indonesia, 3(1),
2745-8555. Tiara , U. (2020). Hubungan obesitas dengan
kejadian hipertensi. 2, 167 -
Nursalam. (2015). metodologi penelitian ilmu 171.
keperawatan, 4.
Tulungnen, R. S., Sapulete, I. M., &
Pratama, A. A. (2019). Hubungan kebiasaan Pangemanan, D. H. (2016).
merokok dan obesitas dengan Hubungan Kadar kalium dengan
kejadian hipertensi pada remaja tekanan darah pada remaja di
usia 14-19 tahundi Mataram. kecamatan Bolangtang Barat
jurnal kesehatan, 7, 602-978. kabupaten Boolang
Pratama, E., & Pangalila, F. (2019, April). Mongondow Utara. Jurnal
Hubungan kualitas tidur dengan kedokteran Klinik (JKK), 1(2), 37
tekanan darah pada karyawan - 45.
universitas Tarumanegara. Umbas, I. M., Tuda, J., & nurmansyah, M. (2019,
jurnal medical, 1(2), 313-318. Mei). Hubungan antara
merokok dan hipertensi di
puskesmas Kawangkoan. Jurnal
keperawatan, 7(1).

Viora, M., Sabrian, F., & Dewi, Y. I. (2014).


Hubungan kebiasaan rokok
remaja dengan gangguan pola
tidur. jurnal keperawatan jiwa,
2(1), 58 - 66.

You might also like