You are on page 1of 11

Jurnal Kesehatan

https://jurkes.polije.ac.id Vol. 9 No. 3 Desember 2021 Hal 192-202


P-ISSN : 2354-5852 | E-ISSN 2579-5783 https://doi.org/10.25047/j-kes. v9i3

Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Perilaku Pengaturan Diet


Hipertensi di Puskesmas Guntur Garut
Iwan Shalahuddin1, Udin Rosidin2, Umar Sumarna3
Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran Bandung, Indonesia1, 2, 3
E-mail: shalahuddin@unpad.ac.id

Abstract
Hypertension diet is one of the treatments to prevent recurrence in hypertension. The knowledge of attitude
and behaviuor in a person will be carried out with proper management. Knowledge is something that can
underlie or encourage someone to take action or behaviuor. The recommended hypertension diet for people
with hypertension is the consumption of food that is low in salt, low in fat, increase fiber, increase potassium
intake, not smoking, coffee and alcohol, increase consumption of vegetable and fruit. The purpose of this
research was to to determine the relationship between knowledge, attitudes and behavior of hypertension
sufferers regarding dietary regulation in the working area of Guntur Garut Public Health Center. This
research was conducted using a quantitative approach. The population in this research were all hypertension
sufferers in Guntur Health Center as many as 265 people. The sample in this research amounted to 159 people
using accidental sampling techniques. the instrument used in the form of a questionnaire, which includes:
knowledge, attitude and behaviour. Data analysis used bivariate analysis. The result of this research indicated
that the majority of respondents had a good level of knowledge as many as 152 people (95,6%),159 people
(100%) had a supportive attitude, and 159 people (100%) had positive behavior. There is a relationship
between knowledge and attitudes towards dietary regulation behavior for hypertensive patients with analytical
test results obtained p-value less than 0.05 (knowledge 0.033 and attitude 0.013). From the result of this
research, there were several behaviours that had to be improved and had to be maintained. like reducing the
consumption of full cream milk, biscuit and egg yolk and maintaining consumption of fruit, vegetable and low
fat food.The result of this research expected to be used as a reference and learning both in the provision of
health education or other nursing care for the knowledge, attitude and behaviour of hypertension sufferers
about dietary food regulation

Keywords: attitude, Behaviour, hypertension diet, hypertension, knowledge

192
Publisher : Politeknik Negeri Jember
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Iwan Shalahuddin, Udin Rosidin, Umar Sumarna

1. Pendahuluan obatan yang efektif. (Kiha, Palimbong, &


Menurut American College of Kurniasari, 2018). Pola makan merupakan
Cardiologi/American Heart Association salah satu faktor resiko yang mudah untuk
(ACC/AHA) tahun 2018, hipertensi dirubah (Abdurrachim, et al, 2015).
merupakan peningkatan tekanan darah sistolik Pola makan merupakan salah satu
≥130 mmHg, dan diastolik ≥80 mmHg. perilaku manusia yang dilakukan setiap hari
Hipertensi kini menjadi penyakit tertinggi dalam memenuhi kebutuhannya (Anisah &
ketiga penyebab kematian di Indonesia setelah Soleha, 2018). Pola makan dengan
TBC dan Stroke (Wandi & Amin, 2017). mengonsumsi makanan yang dianjurkan dapat
Tanda dan gejala dari hipertensi yaitu seperti mengendalikan tekanan darah karena menjadi
mengeluh pusing, lemas, gelisah, mual, salah satu penatalaksanaan bagi penderita
muntah (Nurarif, A. Huda & Kusuma, Hardhi, hipertensi. Beberapa makanan yang
2015). Menurut Reny, A. Y. (2014) hipertensi disarankan kepada penderita hipertensi yaitu
dapat disebabkan oleh faktor keturunan, umur, dengan mengurangi konsumsi makanan yang
jenis kelamin, dan gaya hidup. Gaya hidup mengandung garam dan lemak, mengurangi
yang sering menyebabkan hipertensi yaitu asupan garam, mengurangi alkohol,
seperti konsumsi garam yang tinggi, obesitas, perbanyak makan sayur dan buah-buahan,
stres, merokok, minum alkohol, minum obat- hindari makanan seperti jeroan, otak,
obatan. makanan bersantan yang kental, kulit ayam
Menurut World Health Organization dan perbanyak minum air putih. Hasil dari
[WHO] tahun 2019, 1,13 miliar orang penelitian Anisah dan Soleha menyatakan
menderita Hipertensi. Sedangkan menurut bahwa sebagian besar pasien di ruang rawat
Kemenkes tahun 2016 terdapat 63.309.620 inap di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato
kasus di Indonesia. Menurut data dari Ebu Kabupaten Bangkalan Madura memiliki
Riskedas (2018), Prevalensi hipertensi di Jawa pola makan yang tidak sesuai dengan diet
Barat naik dari yang awalnya 25,8% pada hipertensi (Anisah & Soleha, 2018).
tahun 2013, menjadi 34,1% pada tahun 2018. Pola makan yang baik dapat
Menurut Barat, D. J. (2016) Profil meningkatkan status kesehatan pasien
Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2016, hipertensi. Menurut H.L.Blum status
penyakit hipertensi di Kabupaten Garut kesehatan seseorang salah satunya
menempati peringkat ke-11 di Jawa Barat dipengaruhi oleh perilaku. Perilaku seseorang
dengan 3,24%. Menurut data Dinas Kesehatan dapat mempengaruhi kepada penatalaksanaan
Kabupaten Garut (2016) terdapat 82638 kasus hipertensi. (Zaini, Ratnawati, & Ririanty,
hipertensi di Garut yang tersebar di 67 wilayah 2015)
kerja Puskesmas di Kabupaten Garut. Perilaku adalah suatu tindakan yang
Puskesmas Guntur menempati peringkat ke 1 dapat diamati dan mempunyai frekuensi
dengan 4239 kasus, Puskesmas Guntur spesifik, durasi dan tujuan baik disadari
terletak di dekat pusat oleh-oleh khas kota maupun tidak. Perilaku adalah kumpulan
Garut yang mungkin dapat menyebabkan berbagai faktor yang saling berinteraksi
adanya perubahan gaya hidup yang dibawa (A.Wawan & Dewi, 2016). Sikap dan
oleh pendatang pada masyarakat di wilayah pengetahuan seseorang menjadi alasan
kerja Puskesmas Guntur seperti terbiasa keberhasilan terlaksananya diet hipertensi
dengan makanan junk food / fast food, dengan (Runtukahu, Rompas, & Pondaag, 2015).
adanya perubahan gaya hidup tersebut dapat Sikap menurut Anggreani (2019) adalah
menjadikan Puskesmas Guntur sebagai sebuah konsep yang paling penting dalam
Puskesmas tertinggi dengan angka kejadian kehidupan sosial yang berhubungan erat
hipertensi dibandingkan Puskesmas lainnya. dengan pembentukan karakter dalam individu
Data Riskesdas tahun 2013 maupun antar kelompok. Sedangkan
menunjukan bahwa ada penderita hipertensi di pengetahuan tentang suatu penyakit dan
Indonesia sebanyak 25,8% namun dalam berbagai kebiasaan hidup dapat digunakan
pengontrolan hipertensi belum sepenuhnya untuk mencegah terjadinya penyakit atau
dapat dilakukan meskipun sudah ada obat- terjadinya kekambuhan (Abdurrachim et al.,

193
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 9 No. 3 Desember 2021
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Iwan Shalahuddin, Udin Rosidin, Umar Sumarna

2015). Pengetahuan dapat sangat Garut yaitu 265 orang dengan rentang usia
mempengaruhi hipertensi dalam mulai dari 17 tahun ke atas. Untuk
memanajemen hipertensi (Firmawati, 2014). menentukan besaran sampel, dilakukan
Pengetahuan adalah hasil dari proses dengan menggunakan rumus Slovin, setelah
penginderaan manusia, atau seseorang yang menghitung jumlah sampel menggunakan
tahu terhadap objek melalui indera yang sudah rumus Slovin didapat hasil yaitu 159 orang,
dilaluinya seperti mata, hidung, telinga (A dengan teknik pengambilan sampel yaitu
Wawan & Dewi, 2016). Accidental Sampling.
Perawat memiliki peran mengubah
perilaku penderita hipertensi dalam 2.1 Metode Pengumpulan Data
menghindari suatu penyakit atau memperkecil Proses pengambilan data dilakukan
resiko dari sakit yang dideritanya. Peran dengan menyebar kuesioner kepada
perawat yaitu sebagai educator yang responden dengan mengikuti jadwal posbindu
memberikan informasi hipertensi dalam yang berada di wilayah kerja puskesmas
pengetahuan pasien dan dapat membentuk Guntur dengan berada pada 3 kelurahan.
sikap yang positif agar pasien dapt melakukan Kuesioner yang digunakan merupakan
perawatan hipertensi secara mandiri sehingga kuesioner dari peneliti sebelumnya, yaitu
dapat mencegah komplikasi (Damayantie, Nuridayanti (2016) dan Maulida (2016).
Heryani, & Muazir, 2018a). Hipertensi bisa Pengelolaan dan analisis data menggunakan
menyebabkan komplikasi seperti stroke, tabel distribusi dan frekuensi.
infark miokard, gagal ginjal, enselopati, dan Instrumen pengumpulan data dengan
kejang (Syamsudin, 2011). menggunakan kuesioner, yang terdiri dari
Berdasarkan hasil observasi, peneliti pengetahuan yaitu diukur dengan cara
mengambil di Puskesmas Guntur yang berada menjawab 15 pertanyaan, sikap yaitu diukur
di daerah perkotaan dengan angka hipertensi dengan menjawab 10 pertanyaan dan perilaku
sangat tinggi dibandingkan dengan yaitu diukur dengan cara menjawab kuesioner
puskesmas-puskesmas lain yang berada di sebanyak 20 pertanyaan.
wilayah Kabupaten Garut. Hal ini disebabkan Hasil akhir untuk pengetahuan
karena adanya faktor budaya di lingkungan dikatakan 1 = Baik jika hasil > median, 2 =
Puskesmas Guntur yang dapat mempengaruhi Kurang jika hasil < median, dengan median =
pengetahuan, sikap dan perilaku pasien 8; Hasil akhir sikap dikatakan 1 = Mendukung
hipertensi tersebut. Berdasarkan data dari jika nilai > Median, 2 = Tidak Mendukung
perawat Puskesmas Guntur, dalam kegiatan jika nilai < Median, Dengan Median = 20;
Prolanis Puskesmas Guntur sudah Hasil akhir perilaku dikatakan 1 = Positif jika
memberikan penyuluhan terkait diet nilai > Median, 2 = Negatif jika nilai <
hipertensi seperti makanan apa saja yang Median, Dengan Median = 30.
dianjurkan dan makanan apa saja yang tidak Uji validitas instrumen dilakukan di
dianjurkan. Tetapi saat dilakukan studi Puskesmas DTP Tarogogng Garut dengan
pendahuluan, 3 dari 9 orang masih jumlah responden sebanyak 20 orang, dengan
mengkonsumsi makanan dengan garam hasil nilai terkecil 0,568 dan nilai terbesar
berlebih dan 6 dari 9 orang masih 0,883, uji reliabilitas didapat nilai 0,963.
mengonsumsi gorengan dan biskuit.
2.2 Metode Analisis Data
2. Metode Data tentang pengetahuan, sikap dan
Jenis penelitian ini adalah survei perilaku dari pasien hipertensi yang
analitik adalah survei atau penelitian yang terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis
mencoba menggali bagaimana dan mengapa bivariate yaitu dilakukan terhadap dua
fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian
variabel yang diduga berhubungan atau
melakukan analisis dinamika korelasi antara
fenomena atau antara faktor risiko dengan
berkolerasi (Notoatmodjo, S, 2012). Pada
efek. Populasi pada penelitian ini yaitu pasien penelitian ini menggunakan uji non
hipertensi yang berobat ke puskesmas Guntur parametric yaitu Chi Square karena

194
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 9 No. 3 Desember 2021
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Iwan Shalahuddin, Udin Rosidin, Umar Sumarna

variable independen skala ordinal dan Karakteristik Frek (%) (M±SD)


variable dependen skala nominal. SMA 29 18,2
Perguruan Tinggi 3 1,9
Analisa yang digunakan untuk IMT Penderita
mengetahui Hubungan Pengetahuan Kurus 4 2,5
dengan Perilaku Pola Makan yang Normal 75 47,2
menderita hipertensi di Puskesmas Gemuk 80 50,3
Kecamatan Guntur, Kabupaten Garut Tekanan Darah
Derajat 1 103 64.8
dengan pengambilan keputusan sebagai
Derajat 2 45 28.3
berikut: p value ≤ 0,05 : H1 diterima Derajat 3 11 76,9
yang berarti ada Hubungan Konsumsi Obat
Pengetahuan dan sikap dengan Perilaku Ya 110 69,2
Pola Makan yang menderita hipertensi; p Tidak 49 30,8
value > 0,05 : H0 ditolak yang berarti Pengetahuan
Baik 84 52,8
tidak ada Hubungan Pengetahuan dan Buruk 75 47,2
sikap dengan Perilaku Pola Makan yang Sikap
menderita hipertensi. Mendukung 71 44,7
Tidak Mendukung 88 55,3
3. Hasil dan Pembahasan Perilaku
Hasil penelitian ini menunjukan Positif 59 37,1
karakteristik responden yang disajikan dalam Negatif 100 62,9
bentuk tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan tabel 1, diperoleh data
Responden (N=159) karakteristik demografi bahwa repsonden
Karakteristik Frek (%) (M±SD) berada pada usia minimum 24 tahun, dengan
Usia lamanya menderita minimum selama 1 tahun,
Minimum 24 tahun mayoritas berjenis kelamin perempuan,
Maximum 85 tahun dengan status perkawinan sudah menikah,
Mean 58,26 dengan tingkat pendidikan terbanyak
SD 12,407 berpendidikan Sekolah Dasar (SD).
Lama Menderita Berdasarkan data kesehatan
Minimum 1 tahun
responden dari jenis IMT mayoritas dalam
Maximum 11 tahun
Mean 3,33 status gemuk, dengan sebagian besar memiliki
SD 2,604 jenis hipertensi derajat 1 dan memiliki riwayat
Jenis Kelamin mengonsumsi obat. Berdasarkan data
Laki-laki 24 15,2 pengetahuan pada responden bahwa hampir
Perempuan 135 84,9 seluruh responden memiliki tingkat
Pekerjaan pengetahuan baik, sikap mendukung dan
PNS 1 0,6 perilaku positif terhadap diet hipertensi.
Wiraswasta 2 1,3 Hasil analisis bivariat menggunakan
Buruh 13 8,2 uji chi-square ditampilkan dalam tabel 2.
Tidak Bekerja 143 89,9
Pendidikan
SD 80 50,3
SMP 47 28,6

195
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 9 No. 3 Desember 2021
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Iwan Shalahuddin, Udin Rosidin, Umar Sumarna

Tabel 2. Hasil Uji Analisis Chi-Square


Perilaku 95% CI
Variabel P-Value OR
Positif Negatif Lower Upper
Pengetahuan
Baik 48 36 0,001 2,952 1,513 5,762
Kurang 11 64
Sikap
Mendukung 52 19 0,000 66,857 24.001 168.233
Tidak Mendukung 7 81

Berdasarkan tabel 2, menunjukan hasil baik, tetapi pengetahuan tersebut dapat


dari analisis smenggunakan uji Chi-Square ditemukan dari sumber yang lain seperti radio,
bahwa pengetahuan responden memiliki koran, telepon seluler, televisi, majalah, atau
hubungan signifikan terhadap perilaku diet tetangga, bukan hanya dari pendidikan yang
hipertensi, yang berarti pengetahuan baik akan didapat secara formal saja. Hasil ini tidak
menunjukan perilaku yang positif dengan nilai sejalan dengan hasil penelitian Anisa & Bahri
p-value didapatkan 0,045 dan nilai OR sebesar (2014) yang mengatakan bahwa pengetahuan
0,942. Sedangkan untuk sikap responden seseorang dapat dipengaruhi oleh tingkat
didapatkan nilai p-Value 0,033 yang berarti pendidikan seseorang, salah satunya adalah
adanya hubungan signifikan antara sikap pengetahuan dalam menetapkan perilaku
dengan perilaku diet hipertensi, nilai OR hidup sehat. Selain dipengaruhi oleh
didapatkan sebesar 0,805 yang berarti, pendidikan, pengetahuan juga dapat
responden yang memiliki sikap mendukung dipengaruhi oleh lama menderita penyakit,
berpeluang berperilaku positif terhadap diet seseorang yang sudah lama menderita suatu
hipertensi. penyakit, akan terbiasa terhadap penyakit
Setelah dilakukan penelitian mengenai tersebut sehingga akan memiliki pengetahuan
gambaran pengetahuan penderita hipertensi yang baik (Proboningsih et al., 2019).
tentang pengaturan diet makanan di Dari hasil penelitian ini, sebagian besar
Puskesmas Guntur Garut lebih banyak responden sudah mengetahui makanan apa
responden yang memiliki tingkat pengetahuan saja yang dianjurkan seperti makanan yang
baik, hasil tersebut sejalan dengan hasil mengandung magnesium, protein, dan tinggi
penelitian Abdurrachim et al., (2015) bahwa serat. Dan makanan yang tidak dianjurkan
terdapat 42,6% memiliki tingkat pengetahuan seperti jeroan, alkohol, dan asinan atau acar.
yang baik. Menurut Notoatmodjo (dalam Tetapi hampir sebagian besar responden tidak
Wawan & Dewi 2016), pengetahuan mengetahui jika kuning telur dapat
dipengaruhi oleh faktor internal salah satunya meningkatkan tekanan darah, menurut
adalah umur. Umur responden paling banyak penelitian Windyasari, (2016) menjelaskan
adalah umur 56-65 tahun yaitu 51 orang bahwa salah satu pemicu terjadinya hipertensi
(32,1%). adalah dengan mengkonsumsi kuning telur,
Menurut penelitian Dewifianita (2017) karena itu bagi penderita hipertensi dianjurkan
mengatakan bahwa semakin bertambahnya untuk mengkonsumsi putih telur nya saja.
umur akan semakin banyak informasi yang Lebih dari separuh responden tidak bisa
didapat misalnya dari petugas kesehatan, membedakan makanan apa saja yang
semakin bertambahnya juga pengalaman yang mengandung rendah lemak. Makanan yang
dijumpai dan dikerjakan. Pengetahuan memiliki lemak yang tinggi berisiko
merupakan perkumpulan dari sebuah meningkatkan tekanan darah, karena dapat
pengalaman seseorang (Anita, 2014). Dalam menyempitkan pembuluh darah (Legi,
penelitian Hernawan & Arifah (2012) Rumagit, & Ansyu, 2015). Makanan yang
dijelaskan bahwa jika seseorang memiliki mengandung rendah lemak seperti susu
tingkat pengetahuan yang baik dapat kedelai, minyak jagung, daging tanpa kulit,
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang

196
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 9 No. 3 Desember 2021
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Iwan Shalahuddin, Udin Rosidin, Umar Sumarna

putih telur, ikan daging sapi yang kurus dikarenakan saat responden merasa pusing,
(Sijabat, 2016). responden lebih memilih untuk
Sebagian besar responden sebanyak mengkonsumsi obat. Pada item pernyataan
101 orang (63,5%) belum mengetahui jika mengatur pola makan sehari-hari, sebanyak 17
biskuit dan makanan kering lainnya orang (10,7%) dan 25 orang (15,7%) memilih
mengandung garam yang berlebih, dan tidak tidak setuju dan kurang setuju, hasil penelitian
dianjurkan untuk penderita hipertensi. Bertalina & Muliani (2016) mengatakan
Menurut penelitian Setiyani (2018) salah satu bahwa ada hubungan antara pola makan
makanan yang mengandung natrium yang dengan hipertensi, dengan meningkatkan pola
berlebih adalah biskuit, crackers, keripik dan makan yang baik dapat membantu mengontrol
makanan kering lainnya yang asin. tekanan darah.

3.1 Sikap 3.2 Perilaku


Dari hasil didapat hampir separuh Dari hasil penelitian, hampir
responden 71 orang (44,7%) memiliki sikap separuhnya responden memiliki perilaku yang
yang mendukung terhadap diet hipertensi. positif untuk melakukan diet hipertensi.
Sikap merupakan respon seseorang terhadap Faktor yang mempengaruhi perilaku adalah
apa yang diketahuinya ( Notoatmodjo, 2014). sikap dan pengetahuan (Notoatmodjo, 2014).
Karena selain pengetahuan, sikap juga dapat Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian
mempengaruhi terhadap diet hipertensi. Hasil heriyandi yaitu sebanyak 201 orang (63,6%)
ini sejalan dengan penelitian Mapagerang, memiliki perilaku yang positif dan 115 orang
Alimin, & Anita (2018) bahwa sikap yang (36,4%) memiliki perilaku yang negatif
mendukung akan membentuk pribadi yang (Heriyandi et al., 2017).
positif, dan akan menjadi sulit terpengaruh Pengetahuan yang dimiliki oleh
untuk melaksanakan pola makan yang tidak responden sebagian besar memiliki
dianjurkan. pengetahuan yang baik. Hasil ini sejalan
Hasil penelitian lain yang sejalan dengan penelitian Geaney et al., (2015) bahwa
didapat dari penelitian V. A. Limbong, pengetahuan penderita hipertensi ada
Rumayar, & Kandou (2018) juga menjelaskan hubungannya dengan kualitas pola makan
bahwa sebanyak 52 orang (57,8%) responden sehari-hari. Sejalan juga dengan penelitian
memiliki sikap yang mendukung, sikap Kusumawati (2014) bahwa pengetahuan
responden tersebut merupakan sikap dari tersebut dapat mempengaruhi perilaku atau
pengetahuan yang diperoleh responden tindakan yang akan dilakukan terhadap diet
kemudian bagaimana responden tersebut hipertensi.
dapat menyikapinya. Hasil ini tidak sejalan Hasil penelitian Anisa & Bahri (2014)
dengan penelitian Wijayanto & Satyabakti juga menjelaskan bahwa perilaku sehari-hari
(2014) yang menyatakan bahwa penderita sangat berkaitan dengan pengetahuan, jika
hipertensi yang berpengetahuan baik sebagian seseorang sudah memiliki pengetahuan
besar tidak diiringi dengan sikap yang tentang diet hipertensi, akan sangat
mendukung. memungkinkan untuk dilaksanakan dalam
Menurut penelitian Tarigan et al. kehidupan sehari-hari untuk menjaga
(2018) menjelaskan bahwa penderita makanan yang dikonsumsi setiap hari.
hipertensi yang memiliki dukungan keluarga Hasil dari penelitian ini, didapat
yang baik akan memiliki peluang 6 kali lebih sebanyak 96 orang (60,4%) dan 18 orang
besar dibandingkan yang tidak memiliki (27,7%) memilih selalu dan sering pada
dukungan keluarga dalam melaksanakan diet pernyataan mengkonsumsi sayur yang
hipertensi. berserat. Makanan yang mengandung serat
Hampir lebih dari separuhnya akan dengan cepat memberikan efek kenyang
responden memiliki sikap yang tidak dan mudah dicerna oleh tubuh, sehingga tidak
mendukung, yaitu pada pernyataan tentang akan tersimpan dalam tubuh, seperti halnya
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, kolesterol. Kebiasaan makan makanan yang
memilih tidak setuju dan kurang setuju. Itu rendah serat dan tinggi lemak dalam makanan

197
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 9 No. 3 Desember 2021
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Iwan Shalahuddin, Udin Rosidin, Umar Sumarna

yang kita konsumsi sehari-hari dapat mengurangi konsumsi biskuit / crackers, dan
menyebabkan tingginya kolesterol dalam kurangi konsumsi kuning telur. Perilaku yang
darah dan dapat terjadi aterosklerosis yang harus dipertahankan yaitu dengan selalu
merupakan awal dari penyakit hipertensi. mengkonsumsi buah, sayur, dan hindari
(Nugrahaeni, 2018). makanan yang asin-asin.
Selain mengkonsumsi sayur, Hubungan Pengetahuan dengan
responden juga memiliki perilaku yang positif Perilaku Pola Makan yang menderita
pada item mengkonsumsi buah, sebanyak 95 hipertensi di Puskesmas Kecamatan
orang (57,9%) selalu mengkonsumsi buah, Guntur, Kabupaten Garut dengan
buah-buahan dapat membatasi natrium karena
menggunakan uji Chi-Square dengan
buah-buahan mengandung kalium
(Kusumastuty et al., 2016). Pada item
pedoman p value ≤ 0,05, pengambilan
pernyataan mengkonsumi makanan yang asin- keputusan H1 diterima yang berarti
asin seperti ikan asin, telor asin, pindang dan ada Hubungan Pengetahuan dan sikap
abon ada sebanyak 70 orang (44%) jarang dengan Perilaku Pola Makan yang
mengkonsumsi makanan yang mengandung menderita hipertensi dengan hasil p value
garam. Dengan mengkonsumsi makanan yang ≤ 0,05 yaitu: untuk pengetahuan 0,045 dan
rendah garam, akan membantu menurunkan sikap 0,033.
tekanan darah atau mengontrol tekanan darah.
(Kiha et al., 2018). 4. Simpulan dan Saran
Hampir seluruh responden memiliki 4.1 Simpulan
perilaku yang negatif yaitu 143 orang (89,9%) Berdasarkan dari hasil penilitian yang
tidak pernah mengganti minyak goreng nya. dilakukan kepada 159 responden pada pasien
Minyak goreng, mentega dan margarin harus hipertensi di wilayah kerja Puseksmas Guntur
dihindari, dan sebaiknya menggantinya Garut maka dapat disimpulkan bahwa
dengan menggunakan minyak jagung atau sebagian besar responden sebanyak 80 orang
minyak kedelai untuk memasak (Sijabat, (50,3%) memiliki IMT gemuk, sebanyak 103
2016). Selain pada tidak pernah megganti orang (64,8%) memiliki hipertensi derajat 1.
minyak goreng, responden memiliki perilaku Libih dari separuh responden penderita
yang negatif pada konsumsi biskuit/crackers, hipertensi memiliki tingkat pengetahuan baik
sebanyak 62 orang (39%) masih sering dengan hasil 84 orang (52,8%) memiliki
mengkonsumsi biskuit/crackers karena pengetahuan baik. Pada hal sikap, lebih
biskuit/crackers dan makanan kering lainnya setengah responden memiliki sikap yang tidak
mengandung natrium atau garam juga mendukung yaitu sebanyak 88 responden
(Bertalina & Muliani, 2016). Hampir sebagian (55,3%). Lebih dari separuh responden
responden sebanyak 64 orang (40,3%) masih penderita hipertensi sebanyak 100 orang
selalu mengkonsumsi kuning telur, kuning (62,9%) memiliki perilaku yang negatif
telur tidak dianjurkan dikonsumsi oleh terhadap diet hipertensi.
penderita hipertensi karena mengadung Hasil penelitian menunjukan bahwa
minyak jenuh atau lemak jenuh (Nita, 2018). pengetahuan responden memiliki hubungan
Dilihat dari hasil penelitian ini, signifikan terhadap perilaku diet hipertensi
sebagian besar responden memiliki perilaku dengan nilai uji didapatkan 0,045 dan nilai OR
yang positif sebanyak 86 orang (54,1%), hasil sebesar 0,942 yang berarti pengetahuan baikn
ini sejalan dengan penelitian Heriyadi et al., responden memiliki peluang berperilaku
(2017) bahwa sebanyak 201 orang (63,6%) negatif terhadap diet makanan sebesar 0.942
memiliki perilaku yang positif. Setelah kali dibandingkan dengan pengetahuan yang
membahas bagaimana perilaku pada kurang dengan rentang 0,691 sampai 1,283.
responden di wilayah kerja Puskesmas Sedangkan untuk sikap responden didapatkan
Guntur, perilaku yang harus dirubah yaitu nilai p-Value 0,033 yang berarti adanya
dengan mengganti minyak goreng hubungan signifikan antara sikap dengan
menggunakan minyak zaitun atau dengan perilaku diet hipertensi, nilai OR didapatkan
tidak menggunakan minyak berulang kali,

198
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 9 No. 3 Desember 2021
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Iwan Shalahuddin, Udin Rosidin, Umar Sumarna

sebesar 0,805 yang berarti, responden yang Journal Of Health Sciences, 7(1).
memiliki sikap mendukung berpeluang untuk Https://Doi.Org/10.33086/Jhs.V7i1.44
berprilaku negatif dalam diet hipertensi 7
sebesar 0,805 kali dibandingkan dengan sikap
yang tidak mendukung dengan kisaran Barat, D. J. (2016). Profil Kesehatan Provinsi
interval antara 0,460 sampai 1,122. Jawa Barat Tahun 2016 (West Java
Province Health Profile). 2016; 326.
4.2 Saran Bertalina, B., & Muliani, M. (2016).
Berdasarkan kesimpulan tersebut maka
Hubungan pola makan, asupan
peneliti menyarankan agar hasil penelitian ini
dapat menjadi sumber informasi sebagai makanan dan obesitas sentral dengan
bahan evaluasi tenaga kesehatan dalam hipertensi di Puskesmas Rajabasa Indah
pemberian edukasi yang tepat, terutama Bandar Lampung. Jurnal
peningkatan pengetahuan, perubahan sikap Kesehatan, 7(1), 34-45..
serta perilaku yang diharapkan tentang upaya- http://www.ejurnal.poltekkes-
upaya dalam pengaturan diet hipertensi. tjk.ac.id/index.php/JK/article/view/116
Damayantie, N., Heryani, E., & Muazir, M.
Daftar Pustaka
Abdurrachim, R., Libri, O., Gz, S., & (2018). Faktor-Faktor yang
Mariana, D. (2015). Hubungan Tingkat Mempengaruhi Perilaku
Pengetahuan Dan Konsumsi Natrium Penatalaksanaan Hipertensi oleh
Terhadap Tekanan Darah Penderita Penderita di Wilayah Kerja Pskesmas
Hipertensi Di Wilayah Kerja Sekernan Ilir Kabupaten Muaro Jambi
Puskesmas Cempaka Tahun 2015. 2(3), tahun 2018. Jurnal Ners dan
103–109. Kebidanan (Journal of Ners and
http://journal.stikeshb.ac.id/index.php/j Midwifery), 5(3), 224-232..
urkessia/article/view/13/12 https://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/arti
cle/view/351/pdf
Anggreani, N. (2019). Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dengan Dewifianita, R. (2017). Pengaruh Pemberian
Riwayat Hipertensi Dalam Konseling Diet Dash (Dietary
Pengendalian Tekanan Darah Pada Approach To Stop Hypertension)
Lansia Di Puskesmas Sibolangit Terhadap Perubahan Tekanan Darah
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019. Pada Penderita Hipertensi Peserta
Journal Of Chemical Information And Prolanis Di Puskesmas Sentolo I
Modeling, 53(9), 1689–1699. Kabupaten Kulonprogo.
Https://Doi.Org/10.1017/Cbo97811074 http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/240/
15324.004 1/31RIZKY%20DEWIFIANITA.pdf

Anisa, M., & Bahri, T. S. (2014). Faktor- Dinkes Kab. Garut. (2016). Profil Dinas
Kesehatan Kabupaten Garut : Dinkes
Faktor Yang Mempengaruhi
Kab.Garut
Kepatuhan Diet Hipertensi. 6(1), 56–
65. Firmawati, E. (2014). Pengaruh Blog Edukatif
http://www.jim.unsyiah.ac.id/FKep/arti Tentang Hipertensi Terhadap
cle/view/3876/2946 Pengetahuan Tentang Hipertensi Dan
Perilaku Diet Hipertensi Pada Pasien
Anisah, C., & Soleha, U. (2018). Gambaran
Hipertensi Di Wilayah Kerja
Pola Makan Pada Penderita Hipertensi
Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta.
Yang Menjalani Rawat Inap Di Irna F
Muhammadiyah Journal Of Nursing.
Rsud Syarifah Ambami Rato Ebu
Kabupaten Bangkalan – Madura.

199
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 9 No. 3 Desember 2021
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Iwan Shalahuddin, Udin Rosidin, Umar Sumarna

https://journal.umy.ac.id/index.php/ijn Intake Related To Decreased Blood


p/article/view/649/803 Pressure In Outclinic Hypertensive
Patients). Indonesian Journal of
Geaney, F., Fitzgerald, S., Harrington, J. M.,
Human Nutrition, 3(1), 19-28..
Kelly, C., Greiner, B. A., & Perry, I. J.
Https://Doi.Org/10.21776/Ub.Ijhn.201
(2015). Nutrition Knowledge, Diet
6.003.01.3
Quality And Hypertension In A
Working Population. Preventive Legi, N. N., Rumagit, F. A., & Ansyu, E. Y.
Medicine Reports, 2, 105–113. (2015). Asupan Lemak Dan Natrium
Https://Doi.Org/10.1016/J.Pmedr.2014 Pada Penderita Hipertensi Di
.11.008 Puskesmas Paceda Kecamatan Madidir
Kota Bitung. 10(1).
Heriyandi, H., Hasballah, K., & Tahlil, T.
https://ejurnal.poltekkes-
(2018). Pengetahuan, Sikap, Dan
manado.ac.id/index.php/infokes/article
Perilaku Diet Hipertensi Lansia Di
/view/272/242
Aceh Selatan. Jurnal Ilmu
Keperawatan, 6(1), 57-69. http://e- Limbong, V. A., Rumayar, A., & Kandou, G.
repository.unsyiah.ac.id/JIK/article/vie D. (2018). Hubungan Pengetahuan Dan
w/13040/12199 Sikap Dengan Kejadian Hipertensi Di
Wilayah Kerja Puskesmas Tateli
Hernawan, H., & Arifah, S. (2012). Hubungan
Kabupaten Minahasa. Jurnal Kesmas,
Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang
7.
Hipertensi dengan Sikap Kepatuhan
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/
dalam Menjalankan Diit Hipertensi di
kesmas/article/viewFile/23122/22817
Wilayah Puskesmas Andong
Kabupaten Boyolali.. Mappagerang, R., Alimin, M., & Anita, A.
(2018). Hubungan Pengetahuan Dan
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui Sikap Pada Penderita Hipertensi
/bitstream/handle/11617/3674/HERNA Dengan Kontrol Diet Rendah
WAN%20- Garam. JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan
%20SITI%20ARIFAH%20Fix%20bgt. PENCERAH, 7(1), 37-44.
pdf?sequence=1&isAllowed=y https://stikesmu-sidrap.e-
journal.id/JIKP/article/view/47/37
Kemenkes, R. I. (2018). Laporan Nasional
Riskesdas 2018. Jakarta: Kemenkes RI, Nita, S. (2018). Ketidakpatuhan Pola Makan
154-66. Pada Pasien Hipertensi Di Kota
Malang.
Kiha, R. R., Palimbong, S., & Kurniasari, M.
http://eprints.umm.ac.id/41128/1/PEN
D. (2018). Keefektifan Diet Rendah
DAHULUAN.pdf
Garam I Pada Makanan Biasa Dan
Lunak Terhadap Lama Kesembuhan Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
Pasien Hipertensi. Jurnal Keperawatan penelitian kesehatan.
Muhammadiyah.
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku
Https://Doi.Org/10.30651/Jkm.V3i1.15
Kesehatan, Cet Ke-2. Rineka Cipta.
74
Jakarta.
Kusumastuty, I., Widyani, D., & Wahyuni, E.
Nugrahaeni, D. K. (2018). Umur Lebih Dari
S. (2016). Asupan Protein Dan Kalium
45 Tahun Dan Rendahnya Konsumsi
Berhubungan Dengan Penurunan
Serat Beresiko Terkena Hipertensi. 1–
Tekanan Darah Pasien Hipertensi
9. https://osf.io/preprints/inarxiv/qv7tn/
Rawat Jalan (Protein And Potassium

200
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 9 No. 3 Desember 2021
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Iwan Shalahuddin, Udin Rosidin, Umar Sumarna

Nurarif, A. Huda & Kusuma, Sijabat, S. N. R. P. (2016). Gambaran


Hardhi.(2015). Asuhan keperawatan Pengetahuan Dan Sikap Pasien
berdasarkan diagnose medis & Hipertensi Tentang Diet Hipertensi Di
NANDA. Yogyakarta: Mediaction Puskesmas Andalas Padang Tahun
Publishing. 2015. https://pustaka.poltekkes-
pdg.ac.id/index.php?p=fstream&fid=3
Nuridayanti, A. (2016). Pengaruh Edukasi
98&bid=2853
Diet Dan Terapi Obat Terhadap
Pengetahuan, Perilaku Diet Dan Syamsudin, D. M. Biomed, Apt 2011. Buku
Kepatuhan Minum Obat Penderita Ajar Farmakologi Kardiovaskuler Dan
Hipertensi Di Pos Pembinaan Terpadu Renal. Jakarta: Salemba Medika..
Kelurahan Mojoroto Kota Kediri Jawa
Tarigan, A. R., Lubis, Z., & Syarifah, S.
Timur Tesis. 62–98.
(2018). Pengaruh Pengetahuan, Sikap
http://jurnal.poltekkeskhjogja.ac.id/ind
Dan Dukungan Keluarga Terhadap Diet
ex.php/jkkh/article/view/283/184
Hipertensi Di Desa Hulu Kecamatan
Proboningsih, J., & Almahmudah, M. (2019). Pancur Batu Tahun 2016. Jurnal
Gambaran Kepatuhan Diet Dan Minum Kesehatan.
Obat Pada Pasien Hipertensi Di Https://Doi.Org/10.24252/Kesehatan.V
Wilayah Kerja Puskesmas Pacar Keling 11i1.5107
Surabaya. In Prosiding Seminar
Wandi, W., & Amin, I. (2017). Deteksi Dini
Nasional Kesehatan Poltekkes
Hipertensi dan Pertolongan Pertama
Kemenkes Surabaya (Vol. 1, No. 1, pp.
pada Penderita Stroke di Desa
6-10).. http://semnas.poltekkesdepkes-
Amadanom Kecamatan Dampit
sby.ac.id/index.php/2019/article/view/
Kabupaten Malang. Jurnal IDAMAN
102/8
(Induk Pemberdayaan Masyarakat
Reny, A. Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Pedesaan), 1(1), 27-32..
Keperawatan Klien Dengan Gangguann http://ojs.poltekkes-
Sistem Kasdiovaskuler. malang.ac.id/index.php/idaman/article/
view/172/66
Runtukahu, R. F., Rompas, S., & Pondaag, L.
(2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori dan
Berhubungan Dengan Kepatuhan pengukuran pengetahuan, sikap dan
Melaksanakan Diet Pada Penderita perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha
Hipertensi Di Wilayah Kerja Medika, 11-18.
Puskesmas Wolaang Kecamatan
World Health Organization. (2019).
Langowan Timur. Jurnal Keperawatan
Hypertension. Retrieved February 20,
Unsrat, 3(2).
2020, from https://www.who.int/news-
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/j
room/fact-sheets/detail/hypertension
kp/article/viewFile/8135/7696
Wijayanto, W., & Satyabakti, P. (2014).
Setiyani, E. (2018). Perbedaan Asupan
Hubungan Tingkat Pengetahuan
Natrium (Na), Kalium (K) Sebelum Dan
Komplikasi Hipertensi Dengan
Sesudah Edukasi Pada Pasien
Keteraturan Kunjungan Penderita
Hipertensi Rawat Jalan Di Puskesmas
Hipertensi Usia 45 Tahun Ke Atas.
Wonokerto Ii Kabupaten Pekalongan
Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(1), 24–
Jawa Tengah. 83.
33.
http://repository.unimus.ac.id/2051/3/
BAB%20II.pdf http://journal.unair.ac.id/download-
fullpapers-jbe5f9da364f8full.pdf

201
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 9 No. 3 Desember 2021
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Iwan Shalahuddin, Udin Rosidin, Umar Sumarna

Windyasari, R. S. (2016). Program Studi (2015). Hubungan Antara Pengetahuan,


Pendidikan Dokter Fakultas Sikap, Dan Tindakan Keluarga Tentang
Kedokteran Universitas Tanjungpura Diet Rendah Garam Dengan Konsumsi
2016. Lansia Hipertensi: Studi Di Wilayah
https://media.neliti.com/media/publicat Kerja Puskesmas Pakusari Kabupaten
ions/194333-ID-hubungan-antara- Jember. Universitas Jember. Retrieved
From
konsumsi-makanan-dengan.pdf
Http://Repository.Unej.Ac.Id/Bitstream/
Reny, A. Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Handle/123456789/62315/Azifah Zaini
Keperawatan Klien Dengan Gangguann - 102110101068_1.Pdf?Sequence=1
Sistem Kasdiovaskuler.
Zaini, A., Ratnawati, L., & Ririanty, M.

202
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 9 No. 3 Desember 2021

You might also like