Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
ICEU AMIRA D.A
HENDRAWATI
Judul Penelitian
Peneliti Utama
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perilaku merokok pada remaja laki-laki
di Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Garut
Iceu Amira D.A
Peneliti Pendamping
Hendrawati
Lokasi Penelitian
Waktu penelitian
Mengetahui/ Menyetujui
Direktur
INGGRIS
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki di
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Garut
PENDAHULUAN
Stres pada remaja penyebabnya adalah hal-hal yang besar dan tak
terduga, misalnya karena orang tuanya bercerai, sedang patah hati atau
baru mengalami kecelakaan, bisa juga penyebabnya karena masalahmasalah umum dalam kehidupan sehari- hari. Fase awal dunia remaja
merupakan masa yang membuat stres. Penyebab stres pada masa remaja
kebanyakan adalah masalah yang menyangkut teman sebaya, masalah
keluarga, hubungan dengan orang tua, atau masalah yang berkaitan dengan
sekolah. (Nusya, 2010), selanjutnya menurut Ariandhita (2010) sumber
stres pada remaja yaitu ujian dan pekerjaan rumah
( masalah di sekolah ),
studi pendahuluan
dari 20 orang
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi yaitu mendeskriptifkan
suatu keadaan dan menjelaskan tentang hubungan antara variabel yang
diteliti, dari obyek yang akan diteliti. Rancangan penelitian menggunakan
cross sectional
yaitu
Frekuensi
Persentase
Ringan
Sedang
Berat
115
16
0
87.8
12.2
0
Total
131
100
laki-laki
di
Akademi
Keperwatan
Pemerintah
Tingkat Perilaku
Merokok
Frekuensi
Persentase
Ringan
Sedang
Berat
Sangat berat
95
36
0
0
72.5
27.5
0
0
Total
131
100
Perilaku Merokok
Ringan
Sedang
Total
Berat
% n
% n
28
24.3
115
100
50
16
100
87
75.7
Sedang
50
OR
0.040
3.1
Sangat
Berat
Ringan
PValue
Berat
Total
95
72,5
36
27,5
131
100
stres adalah cara tubuh kita bereaksi terhadap ketegangan, kegelisahan, dan
tugas-tugas berat yang harus dihadapi sehari-hari.
Remaja laki-laki merupakan populasi yang sangat rentan terhadap stres
karena remaja laki-laki dihadapkan pada berbagai masalah dan tuntutan yang
spesifik, diantaranya penyesuaian diri dengan lingkungan yang baru, faktor
akademik, tugas-tugas yang banyak dan penyesuaian dengan peran yang baru
dan harapan sosial secara mandiri, hal ini sesuai menurut Ariandhita (2010),
sumber stres pada remaja yaitu ujian dan pekerjaan rumah (masalah di
sekolah), bullying atau intimidasi dalam lingkungan pertemanan, obat-obatan
dan alkohol serta masalah keluarga. Hal ini didukung juga oleh Booker
(2004) bahwa perilaku merokok pada remaja berhubungan dengan perilaku
penuh stres dalam kehidupan sehari-hari.
Laki-laki mempunyai respon stres tertentu yang disebabkan oleh faktorfaktor emosioanl yang berbeda dengan wanita. Hal ini di dukung oleh
Nasution (2008) respon stress pada remaja laki-laki cenderung lebih
berperilaku agresif. Remaja laki-laki yang mengalami stres akan melakukan
perbuatan negatif seperti mengkonsumsi rokok dan alkohol.
Jadi semakin tinggi tingkat stres pada remaja laki-laki di akademi
keperawatan Pemerintah Kabupaten Garut maka akan semakin tinggi pula
perilaku merokok.
(OR) sebesar 3.1 artinya mahasiswa yang stres sedang memiliki risiko untuk
merokok sedang sebesar 3.1 kali dibandingkan dengan stres ringan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang
mempengaruhi perilaku merokok salah satunya adalah karena adanya faktor
stres. Hasilnya ada hubungan yang signifikan antara faktor stres dengan
perilaku merokok. Oleh karena itu perlu ada pembinaan terutama dari
pembimbing akademik dan kemahasiswaan untuk membina bila ada
mahasiswa yang stres tidak melakukan perilaku merokok, pembinaan tersebut
dilakukan secara berkala dan bila ada kejadian kejadian yang penting, seperti
terdapatnya kasus mahasiswa yang stres dan melakukan perilaku merokok.