You are on page 1of 15

UNDERGROUND MINE WATER CORROSION ANALYSIS BASED ON

RYZNAR STABILITY INDEX (RSI) IN GRASBERG BLOCK CAVE


(GBC) MINE
Jaka Satria Budiman, Unggul Barito, and Fari Putra
PT Freeport Indonesia affiliated Freeport-McMoRan Copper & Gold

TPT XXIII PERHAPI 2014


Nov 24th Nov 26th 2014

www.fcx.com

Kerangka Presentasi

Pendahuluan
Metode Analisis
Penelitian dan Hasil Penelitian
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran

Pendahuluan

www.fcx.com

Pendahuluan

Grasberg Block Cave (GBC) merupakan salah satu dari sekian tambang bawah tanah yang
dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia.
GBC merupakan zone kemenerusan dari bijih mineralisasi Grasberg pit
Elevasi: >2500 m dpl
Awal tahun 2014, GBC dalam tahap development.

Geologi Regional
GBC berada pada beberapa litologi dan sesar.

Te (Ertsberg Diorite), Tsk (Kali Diorite),


Tgda (Dalam Diorite), Tf (Faumai Limestone),
dan Tw (Waripi Dolomite).

Concentrator Fault, Idenberg2 Ertsberg3 Fault,


Idenberg1 Ertsberg 2 Fault, GVD Fault,
Eess West Fault, Lime Plant Fault,
and Carstenz Valley Fault
Kontak litologi dan sesar Zona lemah, permeable
Curah hujan di Grasberg 4000 mm/year
Outcome:
Banyak air mengalir di GBC.
Corrosion???

Gambar 1. Peta geologi daerah penelitian

Metode Analisis

www.fcx.com

Metode Analisis

Data kimia air selama proses development di awal tahun 2014


- pH
: netral dan basa
- Dissolved Oxygen (DO)
: <0,01 mg/l

Dibutuhkan analisis lain selain mempertimbangkan pH dan DO


- Ryznar Stability Index (RSI)
- Parameter: pHs (pH kejenuhan CaCO3 pada air), TDS, suhu air, alkalinity CaCO3, hardness
CaCO3.
RSI = 2pHs pH
Calculation of the value for pHs can be done using the nomograph found in various references:
pHs = (9.3 + A + B) - ( C + D) (Edstrom, 1998 in Rafferty et al, 1999)
Where:
A = (log(TDS) -1)/10 TDS in ppm
B = (-13.12 log(0C + 273)) + 34.55 Temperature in 0C
C = (log (calcium hardness)) - 0.4 Ca hardness in ppm (as CaCO 3)
D = log(M alkalinity) M Alk in ppm as (CaCO3)

Tabel 1. Ryznar Indication (Rafferty, 1999)


RSI
RI<5.5
5,5 < RI <
6,2
6,2 < RI <
6,8
6,8 < RI <
8,5
RI > 8,5

Ryznar Indication
Heavy scale will form
Scale will form
No difficulties
Water is aggressive
Water is very

Tabel 2. Carrier Indication (Rafferty, 1999)


RSI
4.0 5.0
5.0 6.0
6.0 7.0
7.0 7.5
7.5 9.0
> 9.0

Carrier Indication
Heavy scale
Light scale
Little
scale
or
corrosion
Corrosion significant
Heavy corrosion
Corrosion intolerable

Penelitian dan Hasil Penelitian

www.fcx.com

Penelitian dan Hasil Penelitan


Pengambilan sampel air pada rembesan air di tambang bawah tanah, dan dari lubang
pengeboran (Diamond Drill Hole).
Pengukuran data lapangan (pH dan suhu).
Sampel dikirim ke laboratorium (TDS, Hardness, dan Alkalinity).
Data diinput ke dalam software Aquachem 2014.1 untuk mendapatkan data RSI.

Sampel air pada Diamond Drill Hole


Tabel 3. Sampel air pada Diamond Drill Hole

Sampel air dari Air Rembesan (seepage)


Tabel 4. Sampel air dari Air Rembesan

10

Pembahasan

www.fcx.com

Pembahasan
Berdasarkan data RSI pada tabel 3 dan tabel 4:
Air yang terdapat pada batuan karbonat (Faumai Limestone dan Waripi Dolomite) memiliki kecenderungan untuk
membentuk kerak (scale).
Air yang terdapat pada batuan beku dan alterasi (South Kali Diorite, Dalam Andesite, and Alteration)
memeliki kecenderungan untuk korosi.
A)

B)

Gambar 3. Kondisi aktual dari weld mesh di area GBC yang basah. A)
Weld mesh yang terdapat di GVD2 XC10 yang memiliki air very
aggressive berdasarkan RSI. B) Weld mesh di GVD2 XC10 yang
memiliki air yang cenderung membentuk kerak (scale).

Gambar 2. Lokasi pengambilan sampel air dan data RSI


yang di korelasikan dengan peta geologi.

12

Kesimpulan dan Saran

www.fcx.com

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Berdasarkan data RSI, air yang terdapat pada area dengan batuan berupa karbonat
memiliki kecenderungan untuk membentuk kerak (scale), dan air yang terdapat pada
area dengan batuan berupa batuan beku dan batuan alterasi memiliki kecenderungan
untuk korosi.
Area tambang bawah tanah yang memiliki keberadaan air dan memiliki kecenderungan
untuk korosi yang terdapat di batuan beku dan batuan alterasi harus dimonitor secara
reguler dan membutuhkan penangan khusus, karena ground support memiliki
kemungkinan untuk korosi dibandingkan dengan kondisi kering.
Saran
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan kecepatan korosi dengan
menggunakan metode statistik.

14

Terimakasih

www.fcx.com

You might also like