Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol.1 No.1 Juni 2014
Pemberian Informasi Lama Terapi dan Konfirmasi Informasi Obat Perlu Ditingkatkan di Puskesmas
Yuni Priyandani, Eny Dwi Susanti, Halla Hisan Hartoto, Kristina Kesumawardani, Mutiara Titani, Ratna Ayu Amalia,
Catur Dian Setiawan, Mufarrihah, I Nyoman Wijaya, Wahyu Utami
Departemen Farmasi Komunitas, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Kampus B Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam,
Surabaya 60286, email:yunipriyandani@yahoo.com
Abstract
Primary health care center as the first line of health services which have the function of improving the
health of individuals and communities to be supported with quality pharmaceutical services. The modification
of the orientation of pharmaceutical care from drug oriented to patient oriented also requires pharmacist to be
able to provide quality services. Measurement of quality of pharmaceutical services could be done by
measuring patient satisfaction. There are five dimention of quality of pharmaceutical services, namely
tangibles, responsiveness, reliability, assurance, and empathy. Indicator of pharmaceutical services depend on
standart of pharmaceutical services in primary health care center by Health Department of Indonesia.
The purpose of this study was to determine patient satisfaction with Likert scale for the quality
pharmaceutical services at 58 primary health care center in Surabaya. Accidental sampling method was
conducted by collecting data from 581 patients and fullfilled the inclusion criteria. Data were anaylized by
customer window methods.
In customer window method, the result showed that indicator of pharmaceutical service that had
inadequate performance and should be enhanced, include providing information of therapeutic duration and
confirmation of drugs information to the patients. Indicator of pharmaceutical service of that had should be
improved to achieve good pharmaceutical services.
Keywords: patient satisfaction, pharmaceutical services, primary health care center
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan dapat diperoleh di rumah sakit,
apotek, maupun puskesmas (pusat kesehatan masyarakat).
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Secara nasional standar wilayah kerja suatu
puskesmas adalah satu kecamatan (Depkes RI, 2006).
Fungsi puskesmas sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat, serta pusat pelayanan kesehatan masyarakat
strata pertama (primary health care) yaitu meliputi
pelayanan kesehatan perorangan (private good) dengan
tujuan utama untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat serta mencegah penyakit dengan
tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
(Depkes, 2008). Penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat di puskesmas perlu ditunjang dengan
pelayanan kefarmasian yang bermutu sesuai Pedoman
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas (Depkes, 2006).
Puskesmas mempunyai tujuh unit pelayanan, dengan
unit nomor enam yaitu unit penunjang yang mempunyai
tugas melaksanakan kegiatan laboratorium sederhana
dan pengelolaan obat-obatan serta termasuk pelayanan
kefarmasian (Perda Kota Surabaya no.17 tahun 1995).
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
mencapai hasil untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
(Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009). Paradigma
pelayanan kefarmasian saat ini telah berubah dari orientasi
obat menjadi orientasi kepada pasien yang mengacu pada
asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) dengan
konsekuensi perubahan orientasi tersebut mengharuskan
apoteker sebagai tenaga kefarmasian di puskesmas untuk
terus meningkatkan kompetensi, sehingga mampu
menyediakan dan memberikan pelayanan kefarmasian
yang bermutu (Depkes RI, 2006).
2 Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol.1 No.1, Juni 2014
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol.1 No.1 Juni 2014
113
468
19,4
80,6
101
378
98
4
17,4
65,1
16,9
0,7
207
306
15
17
36
35,6
52,7
2,6
2,9
6,2
83
92
313
88
5
14,3
15,8
53,9
15,1
0,9
4,08
4,36
4,00
B
B
B
B
B
D
B
B
D
A
D
D
C
C
B
A
B
C
C
C
4,36
4 Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol.1 No.1, Juni 2014
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol.1 No.1 Juni 2014