You are on page 1of 73

EPIDEMIOLOGI

Titiek Hidayati dr. M. Kes.

Dept. Epidemiologi, kedokteran masyarakat dan


keluarga

WHAT IS EPIDEMIOLOGY?

A. Pandangan Sejarah Epidemiologi


- Hippocrates (2000 th lalu) : Faktor lingkungan dapat
mempengaruhi kejadian penyakit.
- John Snow ( 1848-1849 dan 1853-1854) : Mencatat
adanya asosiasi sumber air minum dan kematian karena
kholera.
- Abad 19/20 : pendekatan epidemiologi untuk
membuktikan hub kausal antara penyakit dengan faktorfaktor penyebabnya.

CLASSICALLY SPEAKING

Epi = upon
Demos = people
Ology = science

Epidemiology = the science which deals with what


falls upon people..
Bridge between biomedical, social and behavioral
sciences

Ilmu yang mempelajari distribusi, frekuensi dan


faktor penyebab
(determinan) suatu
masalah kesehatan (penyakit) yang menimpa
sekelompok penduduk /masyarakat.

DEFENISI

Epidemiologi adalah studi yang mempelajarai


distribusi dan determinan penyakit dan keadaan
kesehatan pada populasi, serta penerapannya
untuk pengendalian masalah - masalah kesehatan
(CDC, 2002; Last 2001, Gordis 2000).

SIMPLE OLD DEFINITIONS


Oxford English Dictionary
THE BRANCH OF MEDICAL SCIENCE WHICH TREATS
EPIDEMICS
Kuller LH: American J of Epidemiology
1991;134:1051
EPIDEMIOLOGY IS THE STUDY OF "EPIDEMICS" AND
THEIR PREVENTION
Anderson G. In: Rothman KJ: Modern Epidemiology
THE STUDY OF THE OCCURRENCE OF ILLNESS

A MODERN DEFINITION
Study of the occurrence and distribution of healthrelated diseases or events in specified populations,
including the study of the determinants influencing
such states, and the application of this knowledge to
control the health problem
(Porta M, Last J, Greenland S. A Dictionary of Epidemiology, 2008)

WHO IS AN EPIDEMIOLOGIST ?
A professional who strives to study and
control the factors that influence the
occurrence of disease or health-related
conditions and events in specified
populations and societies, has an experience
in population thinking and epidemiologic
methods, and is knowledgeable about public
health and causal inference in health
(Porta M, Last J, Greenland S. A Dictionary of Epidemiology, 2008)

Epidemiologists are required to have some


knowledge of:
Public health: because of the emphasis on disease prevention
Clinical medicine: because of the emphasis on disease
classification and diagnosis (numerators)
Pathophysiology: because of the need to understand basic
biological mechanisms in disease (natural history)
Biostatistics: because of the need to quantify disease
frequency and its relationships to antecedents (denominators,
testing hypotheses)
Social sciences: because of the need to understand the social
context in which disease occurs and presents (social determinants
of health phenomena)

PURPOSES OF EPIDEMIOLOGY
1.

2.
3.
4.

5.

To investigate nature / extent of healthrelated phenomena in the community /


identify priorities
To study natural history and prognosis of
health-related problems
To identify causes and risk factors
To recommend / assist in application of /
evaluate best interventions (preventive
and therapeutic measures)
To provide foundation for public policy

AIMS OF EPIDEMIOLOGY
To

describe the health status (disease distribution) of


populations public policy implications
To explain the etiology of diseases
To predict the occurrence of diseases or outcomes
To control diseases Strategies for Prevention
prevention reduce occurrence of disease
Secondary prevention reduce the progress of disease
Tertiary prevention reduce disability/improve QoL
Primary

To

apply epidemiologic methodology to other fields

EPIDEMIOLOGY
APPLICATIONS
Classical: descriptive, observational, field, analytical,
experimental, applied, healthcare, primary care,
hospital, CD (communical disease), NCD,
environmental, occupational, psycho-social, etc
Modern: risk-factor, molecular, genetic, life-course,
CVD, nutritional, cancer, disaster, etc

D. Pembagian Epidemiologi Menurut

- Epidemiologi diskriptif : identifikasi hubungan-hubung

suatu penyakit kaitannya dengan :


a. Waktu.
b. Tempat.
c. Orang.

OBJECTIVES OF DESCRIPTIVE
EPIDEMIOLOGY
1.

To identify important health problems in


populations and provide a basis for disease
control.

2.

Person who is affected?


Place where do cases occur?
Time when do cases occur?

To generate etiologic hypotheses for analytic


epidemiologic studies.

-Epidemiologi analitik :
a. Identifikasi hubungan-hubungan antara suatu
penyakit dengan kemungkinan faktor-faktor
etiologis, genetis dan lingkungan.
b. Menguji lebih lanjut hipotesis tentang etiologi suatu
penyakit
-Epidemiologi eksperimen :
Mengevaluasi efektivitas suatu intervensi
kesehatan dan atau program-program pencegahan
dan pengobatan.

TYPES OF EPIDEMIOLOGIC STUDIES


(METHODOLOGY)
Experimental

Studies

Observational

Studies

Manipulation

of exposure

Ecological studies
Cross-sectional studies
Case-control studies
Cohort studies

DESIGN OF RANDOMIZED
CLINICAL TRIALS
S a m p le
N o n p a r tic ip a n ts
R a n d o m iz a tio n
to g ro u p s
In te r v e n tio n
G ro u p

C o n tro l
G ro u p
L o s t to
F o llo w -u p

M e a s u re
O u tc o m e

M e a s u re
O u tc o m e

KONSEP TATARAN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

Tataran Pemahaman
Masa laten
Induksi penyakit
Inisiasi
proses etiologis
(onset
penyebab pertama)

Perkembangan

Inisiasi
proses pathologis
(penyakit
mulai ireversibel)

Upaya Preventif
Primer

Expresi penyakit

Deteksi
klinis penyakit
(onset
tanda & gejala)

Upaya Preventif
Sekunder

Tataran Upaya

Outcome penyakit
(perubahan
status kesehatan
atau kematian)

Upaya Preventif
Tertier
19

Five levels of Prevention (Rao, 2005)

Primary Prevention

1. Health promotion:
good nutrition, safe water supply
2. Specific protection:
immunization, mask, glove

Secondary Prevention

3. Early detection & prompt treatment:


screening, oral dehydration therapy,
physiotherapy

Tertiary Prevention

4. Disability limitation:
bed rest, chemotherapy
5. Rehabilitation:
wearing spectacles, leg prosthesis,

EMPHASIS
ON PREVENTIVE CARE
Three Measures of Prevention
Primary prevention =
Prevention of disease occurrence (true
prevention)
Secondary prevention =
Screening for asymptomatic disease (early
detection)
Tertiary prevention =
Treatment of symptomatic disease to minimize
complications (morbidity reduction)

TYPES OF EPIDEMIOLOGIC STUDIES


(CONTENT)
Clinical

epidemiology
Pharmaco-epidemiology
Molecular epidemiology
Environmental epidemiology
Occupational epidemiology
Nutrition epidemiology
Genetic epidemiology
Others

MOLECULAR CANCER
EPIDEMIOLOGY
(WEINSTEIN & PERERA, 1982)
Advanced

laboratory methods
are used in combination with
analytic epidemiology to identify
at the biochemical or molecular
level specific exogenous and/or
host factors that play a role in
human cancer causation

THE HOPE
By

introducing biomarkers
into epidemiology,
researchers should be able to
predict human risks more
precisely than hitherto
possible

CONTRIBUTIONS OF
MOLECULAR EPIDEMIOLOGY
It

has long been known from experimental


research that many carcinogens, including the
Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs),
exert their effects by binding to DNA and
forming adducts that may lead to mutation
and, ultimately, to cancer
Thus, using adducts as biomarkers has the
theoretical advantage that they reflect
chemical-specific genetic damage that is
mechanistically relevant to carcinogenesis

Tujuan dari epidemiologi molekuler sangat luas dan mencakup


(i) deskriptif dan kajian analitis untuk mengevaluasi host / penyakit
interaksi lingkungan
(ii) pengembangan strategi pencegahan untuk mengendalikan
bakteri, parasit dan virus gangguan melalui diagnosiis molekuler
( iii) pencegahan non-penyakit menular dan gangguan genetik dengan
menilai resiko dan mengidentifikasi individu rentan melalui genetika.

Pencapaian sasaran-sasaran ini tergantung pada ketersediaan


(i) bidang bioteknologi canggih peralatan, reagen dan perlengkapan
untuk analisis potensi genetik dan faktor-faktor risiko lingkungan
(ii) epidemiologi molekuler yang terlatih mampu mengintegrasikan
biologi molekular ke dalam penelitian epidemiologi dan kesehatan
masyarakat praktik.

EPIDEMIOLOGI DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN

Epidemiologi dalam pelayanan kebidanan


yaitu epidemiologi yang mengkaji distribusi serta
determinan peristiwa morbiditas (kesakitan) dan
mortalitas (kematian) yang terjadi dalam
layanan kebidanan

TUJUAN

Tujuan epidemiologi kebidanan adalah untuk


mengenal faktor risiko terhadap ibu selama
periode kehamilan, persalinan dan masa nifas
(42 hari setelah berakhirnya kehamilan) beserta
hasil konsepsinya dan mempelajari cara
penanggulangan nya.

MANFAAT
Untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya
penyakit dalam pelayanan kebidanan.
Untuk pengambil kebijakan berkaitan dengan
perencanaan sumber daya kesehatan (tenaga dan
fasilitas pelayanan kesehatan) khususnya
berkaitan dengan pelayanan kebidanan.

TERJADINYA MASALAH
KESEHATAN

Merujuk kepada paradigma epidemiologi klasikal


yang berasumsi bahwa terjadinya penyakit atau
masalah kesehatan sebagai hasil akhir (output)
interaksi antara penjamu (Host), Agent dan
lingkungan (environmen), maka dalam
pelayanan kebidanan dapat diuraikan bahwa:

Host (penjamu) adalah ibu hamil


Agent adalah hasil konsepsi yaitu janin/fetus
yang ada dalam kandungan ibu hamil
Environment adalah lingkungan sosial budaya
serta pelayanan kesehatan yang diterima oleh
ibu hamil

Perbedaan
epidemiologi
pelayanan
kebidanan dengan epidemiologi penyakit
infeksi, al:
Pada penyakit infeksi agent merupakan
faktor yang harus dieleminasi, akan
tetapi pada epidemiologi kebidanan agent
adalah hasil konsepsi/janin yang harus
dilindungi, yang pada kelanjutannya akan
menimbulkan masalah kesehatan sendiri.

RIWAYAT ALAMIAH TERJADINYA


PENYAKIT

Riset
prognosis

Riset etiologi

durasi

Periode laten

Fase rentan

Fase
subklinis

Diperkenalkannya
faktor penyebab
penyakit pertama

Dimulainya proses
patologis

Pencegahan
primer

eksperimen

promosi

induksi

Fase klinis
Penyakit terdeteksi
secara klinis

Pencegahan
sekunder
Riset
intervensi

Pencegahan
tersier

Fase
terminal
Akibat
penyakit
(mati,
sehat)

FAKTOR-FAKTOR RISIKO
DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

1.

Faktor risiko bagi kematian ibu


(mortalitas) dapat dibedakan, al:
Faktor-faktor reproduksi
Usia
Paritas
Kehamilan tak diinginkan

2. Faktor-faktor komplikasi kehamilan


Perdarahan

pada abortus spontan/alamiah


Kehamilan ektopik/diluar cavum endometrium
Perdarahan pada trimester III kehamilan
Perdarahan postpartum
Infeksi nifas
Gestosis/keracunan kehamilan
Distosia/kesulitan persalinan
Abortus provokatus

3. Faktor-faktor pelayanan kesehatan


Kesukaran

untuk memperoleh pelayanan kesehatan


Asuhan medis yang kurang baik
Kekurangan tenaga terlatih dan obat-obat esensial

4. Faktor-faktor sosial budaya


Kemiskinan

dan ketidakmampuan membayar


pelayanan yang baik
Ketidaktahuan dan kebodohan
Kesulitan transportasi
Status wanita yang rendah
Pantangan makanan tertentu pada wanita hamil

Untuk menangani angka kematian ibu (AKI) Depkes


bersama dengan WHO, UNICEF dan UNDP sejak
tahun 1990-1991 telah melaksanakan program Safe
Motherhood .
Upaya intervensi dalam program tersebut yang
dinamakan sebagai Empat Pilar Safe Motherhood:

KB
Pelayanan ante natal
Persalinan yang aman
Pelayanan kebidanan esensial

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
MENULAR

TIGA KELOMPOK UTAMA


PENYAKIT MENULAR

Penyakit yang sangat berbahaya karena


angka kematian cukup tinggi.
Penyakit menular tertentu yang dapat
menimbulkan kematian dan cacat,
walaupun akibatnya lebih ringan dari yang
pertama
Penyakit menular yang jarang
menimbulkan kematian dan cacat tetapi
dapat mewabah yang menimbulkan
kerugian materi.

TIGA SIFAT UTAMA ASPEK


PENULARAN PENYAKIT DARI
ORANG
KE ORANG.

Waktu Generasi (Generation Time)

Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)

WAKTU GENERASI
(GENERATION TIME)

Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu


sampai masa kemampuan maksimal pejamu tersebut
untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini sangat
penting dalam mempelajari proses penularan.
Perbedaan masa tunas denga wakru generasi yaitu
Masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab
sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat
ditentukan pada penyakit dengan gejala yang
terselubung, waktu generasi ialah waktu masuknya
unsur penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan
penyakit tersebut untuk menularkan kepada pejamu
lain walau tanpa gejala klinik atau terselubung.

KEKEBALAN KELOMPOK (HERD


IMMUNITY)
Adalah

tingkat kemampuan atau daya tahan


suatu kelompok penduduk tertentu terhadap
serangan atau penyebaran unsur penyebab
penyakit menular tertentu berdasarkan
tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota
kelompok tersebut.
Herd Immunity merupakan faktor utama
dalam proses kejadian wabah di masyarakat
serta kelangsungan penyakit pada suatu
kelompok penduduk tertentu.

KOMPONEN PROSES
PENYAKIT MENULAR
Faktor Penyebab Penyakit Menular
Interaksi Penyebab dengan Pejamu
Mekanisme Patogenesis
Sumber penularan

MULTIPLE CAUSATION OF
DISEASE
(Konsep Penyebab Ganda
Penyakit)

Teori Hippocratic and Miasmatic


(Theory of Disease Causation)
Hippocrates Epidemiologis
- Mengamati penyebab dan penyebaran penyakit
- Menggunakan pendekatan rasional
- Mengamati pengaruh faktor lingkungan dan penjamu
pada penyakit
Galen Teori Miasmatic
malaria = udara yang buruk

Penelitian Epidemiologis Klasik


Pengamatan pada penyakit menular dan defisiensi zat
gizi

Contagion and Germ Theory of


Disease
Fracastorius : disease spread by contagion
Edward Jenner : smallpox vaccine
John Snow : father of epidemiology
Louis Pasteur : vaccination for rabies & anthrax
Robert Koch : identify Bacillus anthracus

Postulat Koch
Suatu agen :
- Harus dijumpai pada setiap kasus penyakit
- Dapat diisolasi dan ditanam dalam media
- Menyebabkan penyakit pada orang sehat
- Dapat diisolasi dan ditanam lagi
- Tidak dijumpai pada penyakit lain

Defisiensi Zat Gizi


James Lind (mid 1700) : citrus protect from scurvy
(vitamin C deficiency)
Casal (1762) pellagra (niacin deficiency)
Joseph Goldberger (1920) pellagra induced and
cured by diet

SIFAT HUBUNGAN KAUSAL DALAM


KAITAN DENGAN MULTIPLE
CAUSATION
1. Harus (Necessary) dan cukup
(Sufficient)
Penyakit D
Faktor
A
Penyakit D
Pemaparan
+

n1

n4

Faktor A

Contoh : Virus rabies


Hidrofobia

SIFAT HUBUNGAN KAUSAL DALAM KAITAN


DENGAN MULTIPLE CAUSATION
2. Harus tetapi tidak cukup
Faktor A, B dan penyakit D ( A + B
D)

Contoh :M.tuberculosis dan Tb paru

SIFAT HUBUNGAN KAUSAL DALAM KAITAN


DENGAN MULTIPLE CAUSATION
3. Tidak harus tetapi cukup
Faktor A, B dan penyakit D ( A
D
B)

Penyakit D
Pemaparan
Faktor A

+
n1 Monas dan0
Contoh : meloncat
dari puncak
n3
n4
kematian

5 minutes break

SIFAT HUBUNGAN KAUSAL DALAM


KAITAN DENGAN MULTIPLE
CAUSATION
4. Tidak harus dan tidak cukup
Faktor A, B, C, E danPenyakit
penyakit
D
D
Pemaparan
Faktor A

n1

n2

n3

n4

Contoh : merokok sigaret dan Ca paru

KONSEP PENYEBAB GANDA (MULTIPLE


CAUSATION) PENYAKIT PADA MANUSIA
Proses terjadinya penyakit pada manusia terjadi pada
sistem ekologi manusia.

Penyakit tidak disebabkan oleh faktor tunggal.

Penyakit pada manusia terjadi sebagai akibat interaksi


berbagai faktor.

Faktor-faktor yang berperan dalam proses terjadinya


penyakit :

1. Faktor penyebab penyakit (agent);


2. Faktor inang atau penjamu (host); dan
3. Faktor lingkungan (environment).

MODEL EKOLOGI
EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE
(MODEL SEGITIGA EPIDEMIOLOGI)
Host
Agent

Environment

FAKTOR PENJAMU (HOST)


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Keturunan atau genetik


Umur
Jenis kelamin
Ras/Etnis
Ukuran keluarga
Agama
Status perkawinan
Pekerjaan
Status gizi dan konstitusi tubuh
Perilaku hidup
Daya tahan tubuh

PENYEBAB PENYAKIT (AGENT)


Penyebab penyakit adalah suatu faktor yang harus
ada (a sine qua non) pada proses terjadinya
penyakit.
Agent merupakan benda hidup atau benda mati
(unsur, zat, atau kekuatan) yang oleh karena
adanya kontak yang efektif dengan penjamu yang
rentan (suspectible) pada kondisi lingkungan yang
tepat akan berlaku sebagai rangsang (stimulus)
proses terjadinya penyakit.

KLASIFIKASI PENYEBAB
PENYAKIT :

1. Penyebab biologis : virus, ricketsia, bakteri, jamur(fungi),


protozoa (mis. cacing, plasmodium).
2. Penyebab nutrisi : dapat karena kelebihan, mis.
hiperkolesterolemia, atau karena kekurangan, mis.
kekurangan yodium, zat besi.
3. Penyebab kimiawi : merupakan bahan kimia yang bersifat
racun (gas, uap, larutan).
.

4. Penyebab fisik : merupakan zat fisik yang dapat


menimbukan gangguan pada manusia, mis.
tekanan atmosfir, kelembaban, bising, vibrasi,
panas, cahaya dan radiasi.
5. Penyebab mekanik : merupakan kekuatan yang
dapat menimbulkan sobekan, tembus, kehancuran
dan dislokasi.

FAKTOR LINGKUNGAN
Lingkungan : keseluruhan kondisi luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
organisme penyebab penyakit dan penyebab penyakit
yang lain.
Komponen lingkungan terdiri atas :
1. Lingkungan fisik terdiri atas semua benda mati dan
semua sifat yang dimiliki.
2. Lingkungan biologis tersusun atas benda-benda
hidup atau organisme, yaitu :

a. Flora : sebagai sumber makanan dan


penyebab penyakit.
b. Fauna : sebagai sumber makanan,
penampung (reservoir) dan perantara
(vektor) penyebab enyakit.
3. Lingkungan sosial-ekonomi :
a. Wilayah pemukiman
b. Pembangunan ekonomi
c. Gangguan sosial

MODEL RODA
(WHEEL MODEL)
lingkungan
lingkungan
biologik

manusia

sosial

inti

genetis

fisik

lingkungan

3. Model Jaring-Jaring (sarang laba-laba)

F1

Manusia

F2

SAKIT

F3
F4
F5

Terjadinya penularan penyakit karena manusia


kontak
dengan penyebab sakit, diantara penyebab
sakitpun berin
teraksi untuk memperkuat/melemahkan
terjadinya sakit

KAUSALITAS
Kausalitas adalah sesuatu yang :
- konstan
- unik
- memiliki kemampuan menduga secara sempurna
Contoh : Dalam sistem yang stabil sepenuhnya,
X
Y
memanipulasi atau merubah X akan menimbulkan
akibat perubahan Y.

Definisi kausasi memerlukan syarat :


1. spesifisitas penyebab
2. spesifisitas pengaruh (effect)
Artinya : X satu-satunya penyebab Y
Y satu-satunya akibat X
Syarat (1) memerlukan syarat harus (necessary) dan cukup
(sufficient)
X harus menjadi penyebab Y, kalau setiap perubahan pada
Y harus didahului perubahan X
X cukup menjadi penyebab Y, kalau setiap perubahan X
menimbulkan perubahan Y

SIFAT HUBUNGAN KAUSAL


1. Hubungan
- Kekuatan hubungan
2. Urutan waktu
- Rancangan penelitian yang sesuai
3. Arah hubungan
- Asimetris
- Perubahan sebagai konsekuensi

You might also like