Professional Documents
Culture Documents
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
Nur Kholifah
NIM. 201010200311053
JURUSAN AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
PENDAHULUAN
Tanaman
jarak
pagar
adalah tanaman dengan banyak
potensi yang cukup besar.
Tanaman
jarak
pagar
merupakan
tanaman
tropis
yang dapat tumbuh di dataran
rendah sampai pada dataran
tinggi, selain itu jarak pagar
dapat hidup di tanah reklamasi
sebagai
pagar
ataupun
tanaman komersial (Openshaw,
2000 dalam Santoso, et al.,
2012). Jarak pagar memiliki
potensi yang tinggi sebagai
tanaman
penghasil
minyak
(biodiesel)
di
Indonesia
(Santoso, et al., 2012), selain
itu minyak jarak pagar (minyak
nabati) tidak termasuk dalam
minyak makan (edible oil)
(Hambali, et al., 2007 dalam
Suryatini,
2011),
sehingga
pengembangan tanaman jarak
pagar sebagai biodiesel lebih
baik. Minyak nabati menjadi
energi
yang
terbaharukan,
artinya
penggunaan
dan
pemanfaatan tanaman yang
dapat dibudidayakan secara
berkesinambungan.
Berbeda
dengan bahan bakar dari fosil
atau minyak bumi, yang tidak
dapat diperbaharui.
Biodiesel menjadi salah satu
alternatif yang sangat baik bagi masa
depan, sehingga dalam jangka panjang
dapat
membantu
usaha
untuk
mengurangi ketergantungan terhadap
energi fosil khususnya dan menekan
laju eksploitasi sumber energi secara
besar-besaran
yang
akhirnya
pengolahan sumber energi secara lestari
dan berkesinambungan dapat tercapai
(Towaha, et al., 2008). Pencapaian
pada
tahap
energi
terbaharukan
yang
berkesinambungan,
perlu
adanya budidaya yang baik
untuk tanaman jarak pagar. Hal
ini menjadi kendala karena
kebutuhan benih dalam jumlah
yang banyak untuk budidaya
tanaman jarak pagar belum
mencukupi.
Tanaman
jarak
merupakan
tanaman
yang
memiliki produktivitas setiap
tahun, sehingga penyediaan
benih dalam jumlah yang
banyak pada waktu tertentu
perlu dilakukan penyimpanan
benih.
Penyimpanan
benih
dilakukan untuk mengumpulkan
benih, sehingga pada saat
penanaman dalam lahan yang
luas dapat dilakukan secara
serempak.
Selain
itu,
penyimpanan benih dilakukan
untuk menjaga agar kualitas
benih tetap baik saat tanam
tiba. Benih yang baik dan
seragam
sangat
diperlukan
dalam
proses
pembibitan,
terutama tanaman tahunan
yaitu jarak pagar. Pembibitan
merupakan fase awal mulai
muncul pertumbuhan aktif dari
tanaman tersebut, sehingga
kesehatan, keseragaman dan
perkembangannya
sangat
mempengaruhi
pertumbuhannya di lapang.
Bibit
yang
baik
dan
seragam sangat tergantung
pada kecepatan berkecambah
Lama
Selama
penyimpanan,
perubahan fisik dan kimia
terjadi
yang
mengubah
kekuatan tarik kulit biji dan
meningkatkan permeabilitas air
dan gas (Pompelli,
et al.,
2013), sehingga mengurangi
keras kulit dari mantel dan
menyebabkan kebocoran zat
terlarut, seperti ion organik dan
anorganik, gula, asam amino
dan bahkan protein, ke dalam
medium sekitarnya (Pompelli,
et al., 2013). Terdapat 2 faktor
yang
mempengaruhi
laju
kemunduran benih yaitu sifat
genetis
benih
dan
faktor
lingkungan (BPTH Sulawesi,
2012). Francis dan Becker (2001),
Jker dan Jepsen (2003) menyatakan
karena kandungan minyak yang tinggi,
sekitar 55-60%, maka biji tanaman
jarak
pagar
tidak
dapat
mempertahankan daya tumbuhnya
apabila disimpan dalam waktu yang
lama.
Pertumbuhan bibit.
Tabel 3. Rerata tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun umur 54 HST dan
berat segar akar, berat kering akar, berat segar tanaman, berat
kering tanaman pada perlakuan lama penyimpanan dan nomor
aksesi tanaman jarak pagar.
fotosintat
yang
sangat
dibutuhkan
oleh
tanaman,
dalam fase vegetatif dari suatu
perkembangan
tanaman
menggunakan
sebagian
karbohidrat
yang
telah
dibuatnya.
Data pertumbuhan (tinggi
tanaman, jumlah daun, dan luas
daun) tidak dipengaruhi oleh
vigor (kekuatan tumbuh). Hal ini
terlihat dari data pengamatan
yang diperoleh yaitu pada
pengamatan vigor benih yang
memiliki
kekuatan
tumbuh
relatif tinggi, tidak di ikuti
dengan data yang diperoleh
dari pengamatan pertumbuhan
(tinggi tanaman, jumlah daun,
dan luas daun). Hal ini sesuai
dengan penelitian Pompelli et
al, 2013 bahwa tanaman jarak
pagar
merupakan
tanaman
yang dapat tumbuh pada iklim
tropis dan sub-tropis, serta
dengan lingkungan yang suboptimal.
Berdasarkan analisis hasil
pengamatan berat segar dan
berat kering akar dan bagian
tanaman pada umur 33 - 54 hst
di dapatkan hasil yang berbeda
nyata. Menurut Soriano, et al.,
2013 bahwa pertumbuhan bibit
tanaman jarak pagar yang telah
disimpan pada lama 0-12 bulan
tidak
berpengaruh
pada
pertumbuhan bibit, hal ini lebih
dipengaruhi
oleh
faktor
lingkungan. Penelitian Pompeli,
et al., 2013 menjelaskan bahwa
semua bibit jarak pagar normal
melalui 40 hari pertumbuhan,
dan
tidak
ada
morfologi
perubahan yang dicatat dalam
bibit
sebagai
akibat
dari
penuaan benih. Penambahan
biomassa akar, tinggi tanaman,
jumlah daun, dan luas daun
dipengaruhi oleh perawatan
selama pembibitan. Penelitian
dilapang menunjukkan bahwa
bibit tanaman jarak pagar
dalam
pertumbuhannya
dipengaruhi
oleh
faktor
lingkungan (air, cahaya, suhu,
media).
Korelasi
perkecambahan
pertumbuhan.
dan
r
2
17,6%],
Tabel
(100)
(-0,419)2
sehingga
hubungan
anatar
sangat kecil.
variabel
nilai
Laju
perkecambahan
tidak
terjadi korelasi yang berbeda
nyata terhadap berat segar akar,
berat kering akar, berat segar
dari
1. Terdapat
interaksi
yang
nyata
antara
lama
penyimpanan
terhadap
beberapa
nomor
aksesi
tanaman jarak pagar pada
variabel
pengamatan
potensi tumbuh maksimum,
daya
berkecambah,
laju
perkecambahan,
tinggi
tanaman, jumlah daun, luas
daun, berat segar akar,
berat kering akar, berat
segar tanaman, dan berat
kering tanaman. Kombinasi
perlakuan cenderung relatif
lebih baik yaitu nomor
aksesi
P
pada
lama
penyimpanan >8 bulan.
2. Lama
penyimpanan
memberikan
respon
cenderung relatif lebih baik
pada lama penyimpanan >8
bulan pada nomor aksesi A,
P, 18, 7, 6, dan 5 dengan
melihat
dari
beberapa
variabel
berikut
yaitu
potensi tumbuh maksimum,
daya
berkecambah,
laju
perkecambahan,
tinggi
tanaman, jumlah daun, luas
daun, berat segar akar,
berat kering akar, berat
segar tanaman, dan berat
kering tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, L. 1986. Hubungan
Jumlah Daun dengan
Produktivitas Fotosintat
Tanaman. Rineka Cipta,
Jakarta. Hal 86-78.
BPTH
Sulawesi.
2012b.
Kemunduran
Benih.
Siaran
RRI
ke-21.
Makasar.
November.
2012.
Hasiholan,
S.B.Suprihatin,
M.S.,Muryas
R.dan
Isjwara.
2000.
Pengaruh
Perbandingan
Nitrat
Dan
Amonium
Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Tanaman
Selada (Latuca sativa
L.)
yang
Dibudidayakan Secara
Hidroponik.FP-UKSW
Salatiga.
Jker, D. and J. Jepsen, 2003. Jatropha
curcas L. Seed Leaflet No. 83.
Danida Forest Seed. Centre.
www.dfsc.dk
Miftahudin.
Okky
Setyawati
Dharmaputra.
Rantje
Lilly
Worang.
Rizal
Syarief.
2009.
The
Quality Of Physic Nut
(Jatropha
Curcas)
Seeds Affected By Water
Activity And Duration Of
Storage.
Mikrobiologi
Indonesia.
Volume
3,
Number 3, December 2009. p
139 - 145
Munir, B. 2013. Analisis
Keragaan Pengaruh
Tingkat Kemasakan
Terhadap Daya
Berkecambah Benih
Jarak Pagar (Jatropha
curcas L.). PBT Ahli
Pertama BBPPTP
Surabaya
Napiah, A. 2009. Pengaruh Jenis
Kemasan Dan Tingkat
Kemasakan
Buah
Terhadap Daya Simpan