How Lightning Works

Pengertian petir
Lightning is a sudden electrostatic discharge during an electric storm between electrically charged
regions of a cloud (called intra-cloud lightning or IC), between that cloud and another cloud (CC
lightning), or between a cloud and the ground (CG lightning).
Petir adalah sengatan listrik tiba-tiba selama badai listrik antara daerah
bermuatan listrik dari awan (disebut petir intra-awan atau IC), antara awan dan
awan lain (CC petir), atau antara awan dan tanah (CG petir).
I hope youre not sleepy when you watch this

Lightning is one of the most beautiful displays in nature. It is also one of the most deadly
natural phenomena known to man. With bolt temperatures hotter than the surface of the sun
and shockwaves beaming out in all directions, lightning is a lesson in physical science and
humility.
Beyond its powerful beauty, lightning presents science with one of its greatest local
mysteries:
How does it work? It is common knowledge that lightning is generated in electrically
charged storm systems, but the method of cloud charging still remains elusive. In this article,
we will look at lightning from the inside out so that you can understand this phenomenon.
Lightning begins with a process that's less mysterious: the water cycle. To fully understand
how the water cycle works, we must first understand the principles of evaporation and
condensation.
Evaporation is the process by which a liquid absorbs heat and changes to a vapor. A good
example is a puddle of water after a rainfall. Why does the puddle dry up? The water in the
puddle absorbs heat from the sun and the environment and escapes as a vapor. "Escape" is a
good term to use when discussing evaporation. When the liquid is subjected to heat, its
molecules move around faster. Some of the molecules may move quickly enough to break

away from the surface of the liquid and carry heat away in the form of a vapor or gas. Once
free from the constraints of the liquid, the vapor begins to rise into the atmosphere.
Condensation is the process by which a vapor or gas loses heat and turns into a liquid.
Whenever heat is transferred, it moves from a higher temperature to a lower temperature. A
refrigerator uses this concept to cool your food and drinks. It provides a low-temperature
environment that absorbs the heat from your beverages and foodstuffs and carries that heat
away in what is known as the refrigeration cycle. In this respect, the atmosphere acts like a
huge refrigerator to gas and vapors. As the vapors or gases rise, the temperatures in the
surrounding air drop lower and lower. Soon, the vapor, which has carried heat away from its
"mother" liquid, begins to lose heat to the atmosphere. As it rises to higher altitudes and
lower temperatures, eventually enough heat is lost to cause the vapor to condense and return
to a liquid state.

Petir merupakan salah satu menampilkan paling indah di alam. Hal ini juga salah
satu fenomena alam yang paling mematikan yang dikenal manusia. Dengan
suhu baut lebih panas dari permukaan matahari dan gelombang listrik berseriseri ke segala arah, petir adalah pelajaran dalam ilmu fisika dan kerendahan hati.
Beyond keindahan kuat, petir menyajikan ilmu dengan salah satu misteri lokal
terbesarnya:
Bagaimana cara kerjanya? Ini adalah pengetahuan umum bahwa petir dihasilkan
dalam sistem badai bermuatan listrik, tetapi metode pengisian awan masih tetap
sulit dipahami. Pada artikel ini, kita akan melihat kilat dari dalam ke luar
sehingga Anda dapat memahami fenomena ini.
Petir dimulai dengan proses yang kurang misterius: siklus air. Untuk memahami
bagaimana siklus air bekerja, pertama-tama kita harus memahami prinsip-prinsip
penguapan dan kondensasi.
Penguapan adalah proses dimana cairan menyerap panas dan perubahan uap.
Sebuah contoh yang baik adalah genangan air setelah hujan. Mengapa
genangan air kering? Air di genangan air menyerap panas dari matahari dan
lingkungan dan lolos sebagai uap. "Melarikan diri" adalah istilah yang baik untuk
digunakan ketika membahas penguapan. Ketika cairan terkena panas, molekul
yang bergerak cepat. Beberapa molekul dapat bergerak cukup cepat untuk
melepaskan diri dari permukaan cairan dan membawa panas dalam bentuk uap
atau gas. Setelah bebas dari batasan cairan, uap mulai naik ke atmosfer.
Kondensasi adalah proses dimana uap atau gas kehilangan panas dan berubah
menjadi cairan. Setiap kali panas dipindahkan, bergerak dari suhu yang lebih
tinggi ke suhu yang lebih rendah. Sebuah lemari es menggunakan konsep ini
untuk mendinginkan makanan dan minuman. Ini menyediakan lingkungan
bersuhu rendah yang menyerap panas dari minuman dan bahan makanan dan
membawa panas yang jauh di apa yang dikenal sebagai siklus pendinginan.
Dalam hal ini, atmosfer bertindak seperti kulkas besar untuk gas dan uap.
Sebagai uap atau gas naik, suhu di udara sekitar turun lebih rendah dan lebih
rendah. Segera, uap, yang telah melakukan panas dari yang "ibu" cair, mulai
kehilangan panas ke atmosfer. Seperti naik ke ketinggian yang lebih tinggi dan
suhu yang lebih rendah, akhirnya cukup panas hilang menyebabkan uap
mengembun dan kembali ke state. cair

Let's now apply these two concepts to the water cycle.

Water or moisture on the earth absorbs heat from the sun and the surroundings. When enough
heat has been absorbed, some of the liquid's molecules may have enough energy to escape

from the liquid and begin to rise into the atmosphere as a vapor. As the vapor rises higher and
higher, the temperature of the surrounding air becomes lower and lower. Eventually, the
vapor loses enough heat to the surrounding air to allow it to turn back into a liquid. Earth's
gravitational pull then causes the liquid to "fall" back down to the earth, thereby completing
the cycle. It should be noted that if the temperatures in the surrounding air are low enough,
the vapor can condense and then freeze into snow or sleet. Once again, gravity will claim the
frozen forms and they will return to the earth.
In the next section, we'll see what causes electrical storms.

Mari kita sekarang menerapkan dua konsep tersebut dengan

siklus air.
Air atau kelembaban di bumi menyerap panas dari matahari dan lingkungan.
Ketika panas yang cukup telah diserap, beberapa molekul cairan mungkin
memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan dan mulai naik ke atmosfer
sebagai uap. Sebagai uap naik lebih tinggi dan lebih tinggi, suhu udara sekitar
menjadi lebih rendah dan lebih rendah. Akhirnya, uap kehilangan panas yang
cukup ke udara sekitar untuk memungkinkan untuk kembali menjadi cairan.
Tarikan gravitasi Bumi kemudian menyebabkan cairan untuk "jatuh" kembali ke
bumi, sehingga menyelesaikan siklus. Perlu dicatat bahwa jika suhu di udara
sekitar cukup rendah, uap dapat mengembun dan kemudian membeku menjadi
salju atau hujan es. Sekali lagi, gravitasi akan mengklaim bentuk beku dan
mereka akan kembali ke bumi.
Pada bagian berikutnya, kita akan melihat apa yang menyebabkan badai listrik.

Mengapa kilat berwarna putih

the vivid white light we associate with lightning is an example of incandescence,
with a temperature in the order of 30,000 K, its colors also stem from gas
excitations - light emitted through the excitation of gas molecules in the
atmosphere. Gas excitations are a form of luminescence, photons of light being
emitted as excited electrons drop back to their initial energy state. Unlike
incandescence, luminescence may occur at low temperatures.
Sementara cahaya putih hidup kita kaitkan dengan petir adalah contoh dari
lampu pijar, dengan suhu di urutan 30.000 K, warnanya juga berasal dari Eksitasi
gas - cahaya yang dipancarkan melalui eksitasi molekul gas di atmosfer. Eksitasi
gas adalah bentuk pendaran, foton cahaya yang dipancarkan sebagai elektron
bersemangat turun kembali ke keadaan energi awal mereka. Tidak seperti lampu
pijar, pendaran dapat terjadi pada suhu rendah.

Lightning
Forked lightning is a huge discharge of electricity between heavy cumulonimbus
clouds and the ground. Pockets of positive and negative charge develop within
the cloud, and eventually reach a size big enough to induce an opposite charge
at a point on the ground below. For a time, the air insulates them from each
other, but then the electrostatic difference reaches a point where the electric
flash begins to form. In a chain reaction, "leaders" form tracks spreading like
branches through the air below the cloud, breaking down the air molecules into
charged particles. Once the first of these leaders reaches the ground, the
electrostatic forces are free to flow to earth in a brief and high-voltage discharge.
In successive discharges, surrounding pockets of charge in the cloud follow this
path to earth. The flash reaches temperatures of about 30,000 K.

Lightning is visible as a flash of light because of both incandescence (due to its

high temperature it glows blue-white) and luminescence (excitation of nitrogen
gas in the atmosphere). Nitrogen, the dominant gas in the atmosphere, is excited
by this strong flow of energy, its electrons moving to higher energy states. The
distinctive blue-white color of lightning is caused by light emitted as the
electrons drop back to their original energy states.

Seen from above, lightning storms also produce less well-known emissions of
blue or red light above the clouds, known as jets and sprites. The colors are also
produced through gas excitations of the gas molecules in the atmosphere,
particularly nitrogen
Bercabang petir adalah keluarnya besar listrik antara awan cumulonimbus berat
dan tanah. Kantong muatan positif dan negatif berkembang dalam awan, dan
akhirnya mencapai ukuran yang cukup besar untuk menginduksi muatan yang
berlawanan pada titik di tanah di bawah. Untuk sementara waktu, udara
insulates mereka dari satu sama lain, tapi kemudian perbedaan elektrostatik
mencapai titik di mana flash listrik mulai terbentuk. Dalam reaksi berantai,
"pemimpin" trek bentuk menyebar seperti cabang melalui udara di bawah awan,
mogok molekul udara menjadi partikel bermuatan. Setelah pertama pemimpin ini
mencapai tanah, kekuatan elektrostatik bebas mengalir ke bumi secara singkat
dan tegangan tinggi debit. Dalam pembuangan berturut-turut, kantong
sekitarnya biaya di awan mengikuti jalan ini ke bumi. Lampu kilat mencapai suhu
sekitar 30.000 K.
Petir terlihat sebagai kilatan cahaya karena kedua pijaran (karena suhu tinggi
bersinar biru-putih) dan pendaran (eksitasi gas nitrogen di atmosfer). Nitrogen,
gas yang dominan di atmosfer, gembira dengan aliran ini kuat energi, elektron
yang pindah ke keadaan energi yang lebih tinggi. Warna biru-putih khas petir
disebabkan oleh cahaya yang dipancarkan sebagai elektron turun kembali ke
keadaan energi asli mereka.

Dilihat dari atas, badai petir juga menghasilkan emisi kurang terkenal cahaya
biru atau merah di atas awan, yang dikenal sebagai jet dan sprite. Warna-warna
yang juga dihasilkan melalui Eksitasi gas molekul gas di atmosfer, terutama
nitrogen

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara
(bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu
hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit,
(yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa
yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.

How does lightning form?

Lightning is an electric current. To make this electric current, first you need a cloud.
When the ground is hot, it heats the air above it. This warm air rises. As the air rises, water
vapour cools and forms a cloud. When air continues to rise, the cloud gets bigger and bigger.
In the tops of the clouds, temperature is below freezing and the water vapour turns into ice.
Now, the cloud becomes a thundercloud. Lots of small bits of ice bump into each other as
they move around. All these collisions cause a build up of electrical charge.
Eventually, the whole cloud fills up with electrical charges. Lighter, positively charged
particles form at the top of the cloud. Heavier, negatively charged particles sink to the bottom
of the cloud.
When the positive and negative charges grow large enough, a giant spark - lightning - occurs
between the two charges within the cloud. This is like a static electricity sparks you see, but
much bigger.

Most lightning happens inside a cloud, but sometimes it happens between the cloud and the
ground.
A build up of positive charge builds up on the ground beneath the cloud, attracted to the
negative charge in the bottom of the cloud. The ground's positive charge concentrates around
anything that sticks up - trees, lightning conductors, even people! The positive charge from
the ground connects with the negative charge from the clouds and a spark of lightning strikes.

Bagaimana bentuk petir?

Petir adalah arus listrik. Untuk membuat arus listrik ini, pertama yang perlu awan.
Ketika tanah panas, memanaskan udara di atasnya. Udara hangat ini naik. Seperti udara naik,
uap air mendingin dan membentuk awan. Ketika udara terus meningkat, awan akan lebih
besar dan lebih besar. Di puncak awan, suhu di bawah titik beku dan uap air berubah menjadi
es.
Sekarang, awan menjadi awan petir. Banyak potongan-potongan kecil es benjolan satu sama
lain ketika mereka bergerak di sekitar. Semua tabrakan ini menyebabkan membangun dari
muatan listrik.
Akhirnya, seluruh awan mengisi dengan muatan listrik. Lighter, partikel bermuatan positif
terbentuk di atas awan. Berat, partikel bermuatan negatif tenggelam ke dasar awan.
Ketika muatan positif dan negatif tumbuh cukup besar, percikan raksasa - petir - terjadi antara
dua muatan dalam awan. Ini seperti percikan listrik statis yang Anda lihat, tapi jauh lebih
besar.

Apakah Anda know_lightning

Kebanyakan petir terjadi di dalam awan, tapi kadang-kadang terjadi antara awan dan tanah.
Sebuah membangun dari muatan positif menumpuk di tanah di bawah awan, tertarik dengan
muatan negatif di dasar awan. Muatan positif tanah itu berkonsentrasi di sekitar sesuatu yang
menempel up - pohon, konduktor petir, bahkan orang-orang! Muatan positif dari tanah
menghubungkan dengan muatan negatif dari awan dan percikan sambaran petir.