Polarisasi: Cahaya Dapat Di & Terpolarisasi

You might also like

You are on page 1of 24

Polarisasi

Cahaya dapat di & terpolarisasi :

I () = Io Cos2 ()
Malus's Law, having first been published in
1809 by Ettienne Malus, military engineer and
captain in the army of Napoleon.

Gelombang terpolarisasi

Right-circular light. Looking


down the z-axis toward the
origin, we see the electric field
vector rotates clockwise as the
wave advances toward the
observer. (Hecht 328)

Elliptical light. The endpoint of the electric


field vector sweeps out an ellipse as it
rotates once around. (Hecht 329 )

Polarizer
1. Dichoisma
Suatu material yang dapat memutar bidang getar
gelombang yang melewatinya :
Contoh :
Cristal (Hecht 370);
Platik Polaroid,
dll. (pelajari sendiri)
2. Medan

3. The Wire-Grid Polarizer


The transmission axis of the grid
is perpendicular to the wires.

4. Polarization by Scattering
Scattering of unpolarized light by a
molecule (hecht 347)

5. Polarization by Reflection
polarization angle or Brewster's angle
(hecht 348)

Tan p =

Yang Alamiah pada Polarisasi :


1. Pada hakekatnya Cahaya Natural adalah cahaya yang terpolarisasi dengan
pereode 10-8 detik.
2. a perfectly monochromatic plane wave is always polarized.

Soal-soal buat sangu UAS :


1. A beam of linearly polarized light with its electnc field vertical impinges
perpendicularly on an ideal linear polarizer with a vertical transmission axis. If the
incoming beam has an irradiance of 200 w/m2, what is the irradiance of the
transmitted beam?

2. Given that 300 w/m2 of light from an ordinary tungsten bulb arrives at an ideal
linear polarizer. What is its radiant flux density on emerging?
3. A beam of vertically polarized linear light is perpendicularly incident on an ideal
linear polarizer. Show that if its transmission axis makes an angle of 60" with the
vertical only 25% of the irradiance will be transmitted by the polarizer.

4. lanjut (Hecht hal 379 soal No : 8.7 s/d 8.12)


5. Lanjut (Hecht hal 381 soal No : 8.28 8.33

Selamat bekerja !

Interferensi
Gelombang (searah) :
x

Superposisi :

I = Io Sin (kx

t)

Interferesi
Interferensi merupakan gejala
superposisi gelombangs.
Interferensi konstruktif terjadi
jika kedua gelombang
mempunyai fasa yang sama
sedangkan interferensi destruktif
terjadi jika kedua gelombang
mempunyai beda fasa sebesar .

Interferensi konstruktif
dua gelombang harmonik

Interferensi Destrutif
dua gelombang harmonik

Beda fasa dua gelombang yang bersuperposisi di suatu tempat


dapat terjadi karena perbedaan jarak tempuhnya meskipun pada
sumbernya keduanya sefasa.
m adalah
bilangan bulat:
0,1,2,

Agar interferensi konstruktif/destruktif dapat terjadi terus


menerus di suatu tempat, maka sumber-sumber gelombangnya
harus menghasilkan gelombang yang Koheren.
Dua gelombang dikatakan koheren jika beda fasanya tetap.

Youngs Experiment :

Interference fringes

Supaya menghasilkan sumber-sumber yang Koheren, maka young


memakai cara sebagaimana diatas.

Analisis Young :

r1 r2 d sin

Asumsi L >> d kedua berkas dapat dianggap sejajar.

Angle m, that locate dark fringes


can be find using:
1

d sin m m
2

where m = 0,1,2,.
Angle n, that locate bright fringes
can be find using:

d sin n n

where n = 0,1,2,.
Dengan menganggap kecil, maka :
Sin = Tan =
y

Hingga untuk Bright


untuk Dark

PERTEMUAN KE - 3

Diffraksi
Difraksi adalah peristiwa pembelokan gelombang saat melewati
suatu objek (misalnya berupa rintangan ataupun celah).

Tidak terdifraksi

terdifraksi

Pembahasan tentang Interferensi dua celah yang


terdahulu didasarkan pada anggapan bahwa lebar
celah sangat kecil. Akibatnya interferensi maksimum
yang didapat mempunyai bentuk yang rata. Pada
kenyataannya jika lebar celah tidak kecil, maka akan
terjadi Difraksi pada masing-masing celah. Akibatnya
pola intensitas maksimum yang didapat tidak lagi rata.

Interferensi

Defraksi

Berdasarkan prinsip Huygen, gelombang yang melewati celah


dapat dipandang sebagai terdiri dari banyak sumber. Jika posisi
layar dapat dianggap sangat jauh dibandingkan dengan lebar
celah a, maka berkas-berkas gelombang tersebut dapat
dianggap sejajar.

Tinjau celah yang lebarnya a dan


dipandang sebagai terdiri dari 4
sumber gelombang.
Jika gelombang 1 dan 3 panjang lintasannya berbeda sebesar
, maka kedua gelombang ini akan menghasilkan interferensi
destruktif. Hal yang sama juga akan terjadi untuk gel. 2 dan 4.

Secara umum dapat dikatakan bahwa gelombang yang berasal dari


sumber yang terpisah sejauh a dan mempunyai beda panjang
lintasan sebesar m maka akan terjadi interferensi minimum.
Sehingga interferensi minimum terjadi jika :

Sedangkan posisi interferensi maksimum dapat diperoleh kirakira di tengah dua posisi interferensi minimum yang berurutan.
Fungsi Intensitas difraksi celah tunggal
lebar a adalah :

Fungsi intensitas interferensi dua celah yang jarak antar


celahnya d adalah

Sehingga pola intensitas interferensi dua celah yang masingmasing celah lebarnya a dan jarak antar celah d adalah :
I = ( Iinterf )( Idifrak )

I=

Diffraction Gratings

Total

Diffraction factor

HuygensFresnel Principle states that every


unobstructed point
of a wavefront, at a given instant, serves as a
source of
spherical secondary wavelets (with the same
frequency as
that of the primary wave). The amplitude of
the opticalfield
at any point beyond is the superpositwn of all
these wavelets
(considering their amplitudes and relative
phases j.

You might also like