You are on page 1of 19

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Siklus Pendapatan
Siklus Pendapatan (revenue cycle) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemoresan informasi terkait yang terus menerus dengan menyediakan barang dan jasa
kepada pelanggan dan menerima kas sebagai pembayaran atas penjualan tersebut (lihat
gambar 2.1). Pertukaran informasi eksternal yang paling utama dari siklus ini adalah
dengan pelanggan. Informasi mengenai aktivitas siklus pendapatan juga mengalir ke
siklus akuntansi lainnya.

Gambar 2.1 Diagram Konteks Siklus Pendapatan


Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat
yang tepat pada saat yang tepat untuk harga yang sesuai. Untuk mencapai tujuan tersebut,
manajemen harus membuat keputusan-keputusan penting sebagai berikut :
Sampai sejauh mana produk dapat dan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan individu?

Seberapa banyak persediaan yang harus dimiliki dan dimana persediaan tersebut

harus ditempatkan?
Bagaimana seharusnya barang dagangan dikirim ke pelanggan? Haruskah
perusahaan menjalankan fungsi pengiriman sendiri untuk mengalihdayakan

(outsourcing) ke pihak ketiga yang berspesialisasi dalam bidang logistik?


Berapakah harga optimal untuk setiap produk atau jasa?
Haruskah kredit diperpanjang untuk pelanggan? Jika demikian, persyaratan
kredit apa yang seharuskan ditawarkan? Seberapa banyak kredit yang dapat

diperpanjang untuk setiap pelanggan?


Bagaimana pembayaran pelanggan dapat diproses untuk memaksimalkan arus

kas?
Jawaban atas petanyaan-pertanyaan tersebut mengarah pada bagaimana sebuah
organisasi menjalankan empat aktivitas dasar pada siklus pendapatan yang digambarkan
di Gambar 2.2 :
1. Entri pesanan penjualan.
2. Pengiriman.
3. Penagihan.
4. Penerimaan kas.
2.2 Sistem Informasi Siklus Pendapatan
Seperti sebagian besar organisasi besar, AOE menggunakan sebuah system enterprise
resource planning (ERP)
a. Proses
Para pelanggan AOE dapat menempatkan pesanan secara langsung melalui Internet.
Selain itu, tenaga penjualan menggunakan laptop portable untuk memasukkan
pesanan ketika menghubungi para pelanggan. Departemen penjualan memasukkan
pesanan pelanggan yang diterima melalui telepon, faks, atau surat. Terlepas dari
bagaimana sebuah pesanan diterima sebelumnya, system tersebut dengan cepat
memverivikasi kelayakan kredit pelanggan, mengecek ketersediaan persediaanm dan
memberitahu departemen gudangdan pengiriman mengenai penjualan yang telah
disetujui. Para pegawai gudang dan pengiriman memasukkan data mengenai aktivitas
merekasegera setelah aktivitas dijalankan, sehingga memperbarui informasi
mengenai status persediaan secara real time. Setiap malam, program faktur berjalan
dalam modus kelompok (batch), menghasilkan faktur kertas atau elektronik bagi para
pelanggan yang memerlukan faktur. Beberapa pelanggan AOE masih mengirimkan
cek kepada salah satu bank daerah yang AOE telah menetapkan peti uang
elektroniknya, tetpai peningkatan jumlah yang menggunakan layanan pembayaran

tagihan secara online bank mereka. Setiap hari, bank tersebut mengirimkan AOE
sebuah file yang berisi data pengiriman uang, yang digunakan kasir untuk
memperbarui saldo rekening kas perusahaan dan digunakan petugas piutang untuk
memperbarui rekening pelanggan.

Gambar 2.2 Diagram arus data tingkat 0 : Siklus Pendapatan.


b. Ancaman dan Pengendalian
Tabel 1.2-1 Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Pendapatan.
AKTIVITAS
Masalah

ANCAMAN
1. Data induk yang tidak

masalah umum

akurat atau tidak valid

di dalam siklus
pendapatan

PENGENDALIAN
1.1 Pengendalian integritas
pemrosesan data.
1.2 Pembatasan akses ke data
induk.
1.3 Tinjauan atas seluruh
perubahan terhadap data

induk.
2. Pengungkapan yang
tidak diotorisasi atas
informasi sensitive.
3. Kehilangan atau
penghancuran data.
4. Kinerja buruk.
5. Pesanan yang tidak
lengkap/tidak akurat.
6. Pesanan yang tidak
valid.

2.1 Pengendalian akses.


2.2 Enkripsi.
3.1 Backup dan prosedur
pemulihan bencana.
4.1 Laporan Manajerial.
5.1 Pengendalian edit entri data.
5.2 Pembatasan akses ke data
induk.
6.1 Tanda tangan digital atau
tanda tangan tertulis.
7.1 Batas kredit.
7.2 Otorisasi spesifik untuk
mnyetujui penjualan kepada

7. Piutang yang tak


tertagih.

pelanggan baru atau


penjualan yang melebihi
batas kredit seorang
pelanggan.
7.3 Penuaan piutang.
8.1 Sistem pengendalian

Entri pesanan
penjualan

persediaan perpetual.
8.2 Penggunaan kode batang
8. Kekurangan stok atau
kelebihan persediaan.

(barcode) atau RFID.


8.3 Pelatihan.
8.4 Perhitungan fisik persediaan
secara periodic.
8.5 Prediksi penjualan dan
laporan aktivitas.
9.1 Sistem CRM, situs

9. Kehilangan pelanggan.

Pengiriman

10. Memilih barang yang


salah atau kualitas yang
salah.
11. Pencurian persediaan.

swadaya, dan evaluasi yang


tepat atas peringkat layanan
pelanggan.
10.1 Teknologi kode
batang dan RFID.
10.2 Rekonsiliasi
daftar pemilihan untuk
detail pesanan penjualan
11.1 Pembatasan akses fisik

ke persediaan.
11.2 Dokumentasi seluruh
transfer persediaan.
11.3 Teknologi RFID dan
kode batang.
11.4 Perhitungan fisik
persediaan secara perodik
dan rekonsiliasi terhadap
kuantitas tercatat.
12.1 Rekonsiliasi dokumen
pengiriman dengan pesanan
penjualan, daftar pemilihan,
12. Kesalahan pengiriman
(penundaan dan
kegagalan untuk
mengirim, kuantitas
yang salah, barang yang
salah, alamat yang
salah, duplikasi)

dan slip pengepakan.


12.2 Menggunakan system
RFID untuk
mengidentifikasi
penundaan.
12.3 Entri data melalui
pemindai kode batang dan
RFID.
12.4 Pengendalian edit entri
data (jika data pengiriman
dimasukkan ke terminal).
12.5 Konfigurasi system ERP
untuk mencegah pengiriman

Penagihan
13. Kegagalan untuk
mengih.

duplikat.
13.1 Pemisahan fungsi
penagihan dan pengiriman.
13.2 Rekonsiliasi secara
periodic atas faktur dengan
pesanan penjualan, kartu
pengambilan, dan dokumen

14. Kesalahan penagihan.

pengiriman.
14.1 Konfigurasi system untuk
memasukkan data dan harga
secara otomatis.
14.2 Pembatasan akses te data
induk harga.
14.3 Pengendalian entri data.
14.4 Rekonsiliasi dokumen
pengiriman (kartu

pengambilan, bill of lading,


dan daftar pengepakan)

15 Kesalahan posting
dalam piutang

untuk pesanan penjualan.


15.3 Pengendalian entri data.
15.4 Rekonsiliasi total batch.
15.5 Pengiriman laporan
bulanan kepada para
pelanggan.
15.6 Rekonsiliasi buku
pembantu piutang di buku
besar umum.
16.3 Pemisahan tugas otorisasi
memo kredit baik dari entri
pesanan penjualan maupun
pemeliharaan rekening

16 Memo kredit yang tidak


akurat atau tidak valid.

pelanggan.
16.4 Konfigurasi system untuk
memblokir memo kredit
kecuali ada dokumentasi
yang sesuai dengan
pengembalian barang rusak
atau otorisasi yang spesifik
oleh manajemen.
17.3 Pemisahan tugas.
17.4 Memiliki dua orang yang
membuka seluruh surat yang

17 Pencurian kas.

mungkin berisi pembayaran


pelanggan.
17.5 Penggunaan mesin kasir.
17.6 Setoran harian dari seluruh

Penerimaan Kas

penerimaan kas.
18.3 Pengaturan peti uang, EFT
18 Masalah arus kas.

atau kartu kredit.


18.4 Diskon atas pembayaran
segera dari pelanggan.
18.5 Anggaran arus kas.

2.3 Entri Pesediaan Penjualan


Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari para pelanggan.
Departeman bagian pesanan penjualan, yang bertanggung jawab pada wakil direktur
utama bagian pemasaran, melakukan proses entri pesanan penjualan. Gambar 2.3
menunjukkan bahwa proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap: mengambil
pesanan dari pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa
ketersediaan persediaan dan juga menjawab permintaan pelanggan.

Gambar 2.3 Diagram arus data tingkat 1 : entri pesanan penjualan

a. Mengambil pesanan pelanggan

Pesanan pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara: di toko, melalui


surat, melalui telepon, melalui website, atau melalui tenaga penjualan di lapangan.
Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan adalah dengan
mengizinkan para pelanggan untuk memasuki data pesanan penjualan sendiri. Hal ini
secara otomatis akan tercapai untuk penjualan melalui website, tetapi hal ini juga
dapat dicapai baik dalam penjualan melalui toko maupun surat.
Website menyediakan cara lain untuk mengotomatisasikan pengentrian
pesanan penjualan. Kegunaannya tidak hanya untuk mengurangi biaya yang
berkaitan dengan pengambilan pesanan pelanggan, tetapi juga memeberikan peluang
untuk meningkatkan penjualan dengan memungkinkan pelanggan untuk mendesain
produk mereka sendiri. Sistem entri pesanan penjualan interaktif semacam ini disebut
sebagai choicheboards.
Saat ini juga terdapat cara lain untuk meningkatkan proses entri pesanan
penjualan melibatkan penggunaaan Electronic Data Interchange (EDI) untuk
berhubungan secara langsung dengan pelanggan. Dengan menggunakan EDI, tokotoko ritel akan mengirim pesanan mereka langsung ke sistem pesanan penjualan AOE
dalam sebuah format yang akan menghilangkan kebutuhan atas entri data.
Bagaimanapun data pesanan pelanggan diterima pada awalnya, merupakan
hal yang penting bahwa semua data yang dibutuhkan untuk memproses pesanan
tersebut dikumpulkan dan dicatat secara akurat. Oleh sebab itu, pemeriksaan edit
berikut ini harus dilakukan untuk memastikan akurasi yang menyeluruh:
Pemeriksaan validitas
Uji kelengkapan
Uji kewajaran
Sewaktu pemeriksaan ini dilakukan, data dicatat dalam dokumen pesanan
penjualan. Dokumen tersebut biasanya merupakan formulir elektronik yang
ditampilkan di layar monitor komputer. Seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 2.4
pesanan penjualan berisi informasi nomor barang, jumlah, harga, dan syarat
penjualan lainnya.

Gambar 2.4 Contoh pesanan penjualan AOE


b. Persetujuan kredit
Sebagian besar penjualan antarperusahaan (business-to-business sales)
dilakukan secara kredit. Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum diproses.
Bagi pelanggan lama dengan catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit
formal untuk setiap penjualan biasanya tidak dibutuhkan. Pada kasus semacam ini,
menyetujui kredit bagi pelanggan melibatkan pemeriksaan file induk pelanggan
untuk memverifikasi saldo yang ada, mengidentifikasi batas kredit pelanggan, dan
memverifikasi bahwa jumlah pesanan tersebut ditambah dengan saldo rekening yang
tidak melebihi batas kredit ini. Proses ini dapat diotomatisasikan dengan
menggunakan pemeriksaan edit lainnya selama proses entri pesanan, yaitu
pemeriksaan batas.

Pemeriksaan batas dapat membandingkan jumlah pesanan dan saldo rekening


pelanggan yang ada dengan batas kredit pelanggan tersebut. (Apabila
pesanan baru tersebut tidak menyebabkan saldo rekening pelanggan melebihi
batas kredit, maka pesanan tersebut diterima. Apabila pesanan yang diajukan
akan menyebabkan saldo rekening pelanggan melebihi batas kredit, maka

pesan e-mail akan dikirim ke manajer bagian kredit untuk memutuskan


apakah pesanan tersebut disetujui atau ditolak).
Otorisasi khusus untuk menyetujui kredit digunakan bagi para pelanggan
baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas kredit pelanggan tersebut, atau ketika
pelanggan tersebut memiliki saldo lewat jatuh tempo yang belum dibayar. Otorisasi
jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian kredit.
c. Memeriksa ketersediaan persediaan
Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan
untuk memenuhi pesanan tersebut, agar pelanggan dapat diinformasikan mengenai
perkiraan tanggal pengiriman.
Apabila tersedia cukup banyak persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut,
pesanan penjualan tersebut dilengkapi dan kolom jumlah yang tersedia dalam file
persediaan untuk setiap barang dikurangi sejumlah barang yang dipesan.. Apabila
tidak tersedia cukup banyak persediaan di perusahaan untuk memenuhi pesanan
tersebut, pemesanan ulang (back order) untuk barang-barang tersebut harus dibuat.
Ketika ketersediaan pesediaan telah dipastikan, sistem tersebut kemudian
akan membuat kartu pengambilan barang (picking ticket) yang berisi daftar jenis
barang-barang, dan jumlah setiap jenis barang, yang dipesan pelanggan. Kartu

pengambilan memberikan otorisasi bagi bagian pengawasan persediaan untuk


melepaskan barang dagangan ke bagian pengiriman.
Guna lebih meningkatkan efisiensi, kartu pengambilan barang sering kali
mendaftar barang dalam urutan tempat mereka disimpan dalam gudang daripada
dalam bentuk pesanan yang didaftar dalam pesanan penjualan.
d. Menjawab permintaan pelanggan

Pelayanan pelanggan adalah hal yang begitu penting hingga perusahaanperusahaan mengunakan software khusus, yang disebut sistem manajemen
pelayanan pelanggan (Customer Relationship Management-CRM), untuk
mendukung proses penting ini. Sistem CRM membantu mengatur data terinci
mengenai para pelanggan hingga data tersebut dapat digunakan untuk
memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal.

Tujuan dari CRM adalah untuk mempertahankan pelanggan. Sistem CRM


seharusnya dilihat sebagai suatu cara untuk meningkatkan pelayanan pelanggan
yang diberikan. Tujuannya adalah untuk mengubah pelanggan yang loyal menjadi
pelanggan yang puas dengan cara memperdalam hubungan tersebut.
Akan tetapi, banyak permintaan pelanggan merupakan hal yang bersifat
rutin. Sebagai konsekuensinya, perusahaan dapat dan harus menggunakan TI
untuk mengotomatisasikan jawaban atas permintaan yang umum, seperti
pertanyaan mengenai saldo rekening dan status pesanan, agar pegawai bagian
pesanan penjualan dan pelayanan pelanggan dapat memusatkan waktu dan tenaga
mereka untuk menangani permintaan yang lebih rumit dan tidak biasa.
Contohnya, website memberikan alternatif yang efektif (frequently asked
question-FAQs). Website yang sulit digunakan dapat benar-benar mempersulit
penjualan karena membuat frustasi pelanggan dan menciptakan rasa tidak senang.
Sebaliknya, Website yang di desain dengan baik dapat memberikan pandangan ke
dalam yang dapat mengarah pada peningkatan penjualan.
2.4 Pengiriman
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan (lingkaran 2.0 dalam Gambar 2.5)
adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang
diinginkan tersebut.
Gambar 2.5, proses ini terdiri dari dua tahap:
1. Mengambil dan mengepak pesanan
2. Mengirim pesanan tersebut
Departemen bagian penggudangan dan pengiriman melakukan aktivitas ini.
a. Ambil dan pak pesanan
Kartu pengambilan barang yang dicetak sesuai dengan entri pesanan
penjualan akan memicu proses pengambilan dan pengepakan. Para pekerja bagian
gudang menggunakan kartu pengambilan barang untuk mengidentifikasi produk
mana, dan jumlah setiap produk untuk mengeluarkannya dari persediaan.
Persediaan kemudian akan dipindahkan ke departemen pengiriman.

Sistem gudang otomatis tidak hanya memotong biaya dan meningkatkan


efisiensi dalam menangani persediaan, tetapi juga memungkinkan pengiriman
yang lebih responsif ke pelanggan.

Gambar 2.5 Diagram arus data tingkat 1 : pengiriman


b. Kirim pesanan

Departemen pengiriman membandingkan perhitungan fisik persediaan


dengan jumlah yang ditunjukkan dalam kartu pengambilan barang dan dengan
jumlah yang ditunjukkan dalam salinan pesanan penjualan yang dikirim secara
langsung ke bagian pengiriman dari entri pesanan penjualan.
Dokumen pengiriman adalah kontrak legal yang menyebutkan tanggung
jawab atas barang yang dikirim. Departemen pengiriman menyimpan salinan
kedua dokumen pengiriman untuk melacak dan mengkonfirmasikan pengiriman
barang ke kurir tersebut. Salinan lainnya dari dokumen pengiriman dan slip
pengepakan dikirim ke departemen penagihan untuk menunjukkan bahwa barang
tersebut telah dikirim dan faktur penjualan harus dibuat serta dikirim. Kurir
tersebut juga menahan satu salinan dokumen pengiriman untuk catatan mereka.
Keputusan penting lainnya berkaitan dengan pusat-pusat distribusi.
Semakin banyak perusahaan yang meminta para pemasok dan pabrik untuk

mengirimkan berbagai produk hanya jika dibutuhkan. Akibatnya, para pemasok


dan pabrik harus menggunakan software sistem logistik untuk mengidentifikasi
lokasi optimal menyimpan persediaan agar dapat meminimalkan jumlah total
persediaan yang dimiliki serta memenuhi setiap permintaan pengiriman
pelanggan.
Globalisasi menambah kerumitan logistik outbound. Efisiensi dan
efektivitas metode distribusi yang berbeda, seperti menggunakan truk atau kereta,
berbeda di seluruh dunia. Pajak dan peraturan di berbagai negara dapat juga
mempengaruhi pilihan atas distribusi.
Sistem komunikasi canggih dapat memberikan informasi secara real-time
mengenai status pengiriman, dan oleh karenanya memberikan nilai tambah bagi
para pelanggan. Contohnya, apabila penjual mengetahui bahwa suatu pengiriman
akan terlambat, pemberitahuan awal dapat membantu pelanggan merevisi
rencana-rencana mereka sesuai kondisi tersebut.
2.5 Penagihan dan piutang usaha

a. Penagihan

Penagihan yang akurat dan tepat waktu atas barang dagangan yang
dikirimkan adalah hal yang penting. Aktivitas penagihan hanyalah aktivitas
pemrosesan informasi yang mengemas ulang serta meringkas informasi dari entri
pesanan penjualan dan aktivitas pengiriman. Aktivitas ini membutuhkan
informasi dari departemen pengiriman yang mengidentifikasikan barang dan
jumlah yang dikirimkan, serta informasi mengenai harga dan syarat khusus
penjualan lainnya dari departemen penjualan.
Dokumen dasar yang dibuat dalam proses penagihan adalah faktur
penjualan, yang memberitahukan pelanggan mengenai jumlah yang harus dibayar
dan ke mana harus mengirimkan pembayaran.
Teknologi informasi memberikan peluang untuk mengurangi biaya yang
berhubungan dengan penagihan. Mengirimkan faktur ke perusahaan melalui EDI
(electronic data interchange) lebih cepat dan lebih murah daripada mengirimkan
dokumen kertas. Bisnis yang menjual langsung ke pemakai bisa memperoleh
keuntungan yang serupa dengan meyakinkan para pelanggan mereka untuk
menandatangani penagihan dan pembayaran online dengan menggunakan
internet. Faktur EDI dan pembayaran online juga menguntungkan pelanggan
dengan mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan pemrosesan
dokumen kertas.
b. Pemeliharaan data piutang usaha

Fungsi piutang usaha, yang bertanggung jawab kepada controller,


melakukan dua tugas dasar : Menggunakan informasi dalam faktur penjualan
untuk mendebit rekening pelanggan dan karenanya mengkredit rekening tersebut
ketika pembayaran diterima.
Dua cara dasar untuk memelihara data piutang usaha adalah sebagai berikut :
1. Metode faktur terbuka

Para pelanggan biasanya membayar sesuai jumlah setiap faktur penjualan.


Biasanya dua salinan faktur dikirimkan ke para pelanggan yang diminta
untuk mengembalikan satu salinan bersama pembayaran. Salinan ini adalah
dokumen yang dapat dikirimkan kembali (turnaround document) dan disebut

sebagai pemberitahuan pengiriman uang (remittance advice). Pembayaran


dari para pelanggan kemudian dihubungkan dengan faktur penjualan terkait.
Keuntungan :

Metode ini kondusif dalam menawarkan diskon untuk pembayaran awal,


karena faktur akan secara individual ditelusuri dan dihitung umurnya.

Metode ini juga menghasilkan pola arus penagihan kas yang seragam di
sepanjang bulan.

Kelemahan :

Metode ini menambahkan kerumitan yang harus dilakukan untuk


mrmelihara informasi mengenai status setiap faktur untuk setiap
pelanggan.

2. Metode pembayaran gabungan


Para pelanggan biasanya membayar sesuai dengan jumlah yang diperlihatkan
pada laporan bulanan, bukan membayar setiap jumlah pada faktur penjualan.
Sebuah laporan bulanan yang berisi semua transaksi, termasuk penjualan dan
pembayran, yang terjadi selama bulan terakhir dan juga informasi tentang
saldo piutang terakhir pelanggan.
Keuntungan :

Metode ini lebih efisien dan mengurangi biaya dengan menghindari


kebutuhan untuk memproses penagihan kas untuk setiap penjualan
terpisah

Pelanggan akan merasa lebih nyaman karena melakukan pengiriman uang


hanya satu kali dalam sebulan.

c.

Pengecualian : penyesuaian rekening dan penghapusan


Penyesuaian rekening pelanggan kadang kala diperlukan. Contohnya,
rekening pelanggang dapat dikreditkan untuk mencerminkan baik pengembalian
barang atau potongan yang diberikan atas barang yang rusak. Guna mengkredit
rekening pelanggan karena pengembalian barang, manajer bagian kredit harus
mendapatkan informasi dari bagian penerimaan barang bahwa barang tersebut
benar benar dikembalikan, serta telah disimpan kembali di gudang.

Dengan adanya pemberitahuan dari departemen penerimaan bahwa


barang tersebut telah dikembaliakn, maka manajer kredit akan mengeluarkan nota
kredit. Apabila kerusakan barang tersebut sedikit, pelanggan mungkin setuju
untuk menerimanya dengan pengurangan harga. Setelah beberapa kali usaha
untuk menagih pembayaran telah gagal, mungkin perlu dilakukan penghapusan
rekening pelanggan.
2.6 Penerimaan Kas
Langkah terakhir dalam siklus pendapatan adalah penerimaan kas. Kasir, orang
yang melapor pada bendahara, menagani kiriman uang pelanggan dan menyimpannya
di bank.
Oleh karena kas dan cek dari pelanggan dapat dicuri dengan mudah, adalah hal
yang penting untuk mengambil langkah langkah memadai agar menurunkan resiko
pencurian. Hal ini berarti fungsi piutang usaha, yang bertanggung jawab atas
pencatatan kiriman uang pelanggan, seharusnya tidak memiliki akses fisik ke kas atau
cek. Akan tetapi, fungsi piutang usaha harus mampu mengidentifikasi sumber
kiriman uang dari mana pun dan faktur penjualan terkait harus di kredit. Salah satu
solusinya adalah dengan mengirimkan dua salinan faktur ke pelanggan dan
memintanya untuk mengembalikan salah satu salinan tersebut bersama dengan
pembayarannya. Pemberitahuan pengiriman uang ini kemudian disirkulasikan ke
bagian piutang usaha dan pembayran yang sesungguhnya dari pelanggan dikirim ke
kasir. Apabila pemberitahuan pengiriman uang juga berisi bagian untuk pelanggan
yang menunjukan jumlah yang dikirim, mesin OCR (Optical Character Recognition)
dapat memindai data kiriman tersebut, hingga mengurangi potensi kesalahan selama
entri data.
Solusi alternatifnya adalah dengan meminta petugas bagian surat menyurat
untuk mempersiapkan daftar pengiriman uang (remittance list), yaitu dengan
dokumen yang mengidentifikasi nama dan jumlah semua kiriman uang pelanggan,
serta mengirimkan daftar ini ke bagian piutang usaha. Cara lainnya untuk menjaga
kiriman uang dari pelanggan adalah dengan membuat perjanjian lockbox dengan
sebuah bank. Lockbox adalah alamat pos yang dituju oleh pelanggan ketika mereka

mengirimkan uang mereka. Bank yang terlibat mengambil cek dari kotak pos dan
menyimpannnya ke dalam rekening milik perusahaan. Bank tersebut kemudian
mengirimkan pemberitahuan pengiriman uang, sebuah daftar elektonis semua
kiriman uang, dan fotokopi semua cek ke perusahaan.
Penggunaan lockbox tidak hanya mencegah pencurian kiriman uang dari
pelanggan oleh pegawai, tetapi juga meningkatkan manajemen arus kas. Teknologi
informasi dapat memberikan efisiensi tambahan dengan penggunaan lockbox. Di
bawah kesepakatan electronic lockbox, bank secara elektronis mengirimkan informasi
pada perusahaan mengenai nomor rekening pelanggan dan jumlah yang dikirim
begitu bank menerima dan memindai cek cek tersebut. Metode ini memungkinkan
perusahaan untuk mengakui kiriman uang rekening pelanggan sebelum fotokopi cek
diterima perusahaan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keempat aktivitas dasar dalam siklus pendapatan adalah entri pesanan


penjualan, pengiriman, penagihan dan piutang usaha, serta penagihan kas. SIA
harus didesain untuk memaksimalkan efisiensi dimana setiap fungsi ini
dilakukan. SIA juga harus memsukkan prosedur pengendalian internal yang
memadai untuk menurunkan ancaman seperti penjualan yang tidak tertagih,
kesalahan dalam penagihan, serta hilangnya atau penyalahgunaan persediaan dan
kas.
Pada rapat tingkat eksekutif berikutnya, Elizabeth meringkas proposal
yang dikembangkan oleh dirinya, Trevor, dan Ann untuk memberikan informasi
yang dibutuhkan agar dapat mengelola secara lebih baik hubungan dengan
pelanggan dan arus kas. Beberapa dari rekomendasi tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Melengkapi tenaga penjualan dengan komputer laptop sentuh. Trevor

Whitman, wakil direktur utama bagian pemasaran, yakin bahwa AOE masih
akan membutuhkan pegawai bagian penjualannya untuk mengunjungi para
pelanggan, agar dapat mengidentifikasi produk tambahan mana yang dapat
menguntungkan jika dipertahankan.
2. Meningkatkan efisiensi proses penagihan dengan meningkatkan jumlah

pelanggan yang setuju untuk berpartisipasi dalam hubungan penjualan tanpa


faktur, jika memungkinkan, melalui EDI (Electronic Data Interchange) untuk
mengirimkan faktur-faktur ke para pelanggan tersebut yang masih
membutuhkannya.
3. Dalam usaha untuk memperbaiki layanan pelanggan, bekerja sama dengan

para pelanggan utama untuk mendapatkan akses ke data POS (Point of Sale)
mereka agar AOE dapat membantu mereka untuk mengelola dengan lebih
baik persediaan produk mereka.
4. Secara periodik survei para pelanggan mengenai kepuasan mereka dengan

produk-produk dan kinerja AOE.

5. Perbaiki efisiensi penagihan kas dengan mendorong para pelanggan yang

memiliki kemampuan EDI untuk berpindah ke FEDI (Financial Electronic


Data Interchange) agar AOE menerima baik dana maupun data kiriman
uangnya secara bersamaan.
6.

Melakukan follow up ke konsumen mengenai tagihan yang akan jatuh


tempo, data tagihan ini di dukung oleh sistem akuntansi.

7. Melakukan konfirmasi piutang.

You might also like