Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This research aims to study the effect of storage temperature and conditioning back to the
quality of potato tubers as raw material for potato chips. The results are also expected to give hints on
the potato tuber raw materials for the manufacture of potato chips better so will enhance the economic
value of potato tubers and encourages farmers to increase the amount of production of high-quality
potatoes each year so expect the welfare of the farmers will get better.
The method used in this study is two-factor with 3 levels and 4 levels in a randomized block
design with three replications thus obtained 36 experimental plots. Response variable in this study is
the analysis of water content, starch content, reducing sugar content, violence tubers, weight loss,
tuber rot and organoleptic tests for color, flavor, crispness and appearance of potato chips.
The results showed that the storage temperature treatment and conditioning back and their interaction
was not significantly different to the water content and starch content.
Interaction between storage temperature and conditioning back significantly different potato
tuber reducing sugar. Reducing sugar content of potato tubers s1p4 treatment is 0.81%, ie 0.95% s2p2,
s2p3 are 0.88%, 0.77% s2p4 ie, s3p1 are 0.89%, 0.79% s3p2, s3p3 0 , ie 76% and 0.75% s3p4. So it
can be concluded that the above treatments potato tubers can be accepted by the potato processing
industry chips.Perlakuan storage temperature and conditioning back significantly different potato tuber
texture. Violence best for making potato chips was 2.33 seconds on the treatment mm/100gram/10 p1
(conditioning at room temperature for 9 days). Interaction between storage temperature and
conditioning back significantly different potato tuber weight loss. Weight loss of potato tubers that are
the 2,49% s1p4 treatment, storage and conditioning treatment back temperatures and their interaction
was not significantly different to the tuber rot. Storage temperature and conditioning treatments
significantly different back color and appearance of potato chips based preference level panelists. The
most preferred color panelists namely s3 treatment (storage temperature of 10 C) and p4
(conditioning back in the room temperature at 9 days) are 2.56 and 2.73. Sightings are most panelists
favored treatment s3 (storage temperature of 10 C) and p4 (conditioning back in 9 days at room
temperature), namely 2.66 and 2.79. Conditioning treatment of potato tubers back significantly affect
the flavor and crispness of potato chips based preference level panelists. The most favored flavor
panelists are on p2 treatment (conditioning back in 3 days at room temperature) is 2.48. The most
preferred crispness panelist on p3 treatment (conditioning back in 6 days at room temperature) is 2.30.
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Kentang (Solanum tuberosum
pangan
karbohidrat
lain
yang
kandungan
karbohidrat
menyebabkan
Kusdibyo, 2004).
1988).
Varietas
Hasil penelitian yang dilakukan
oleh
Ali
Asgar
menunjukkan
dan
Asandhi
bahwa
(1990)
kehilangan
hasil
digunakan
kentang
dalam
yang
umum
pembuatan
keripik
ini
mengandung
kadar
gula
lama
yang
daerah
bahan
kelemahan
satu
banyak
penyimpanan
dilakukan
petani
cara
bulan
kentang
di
pengawetan
Pengolahan
yang
kentang
menjadi
olahan
antara
bahan
yang
dibudidiayakan
untuk
pengembangan
berupa
lain:
keripik
produksinya
yang
kering
kentang
di
Granola
Jatinangor
yang
berkisar
olahan
menunjukkan
pola
harus
kentang
konsumsi
yang
masyarakat
adalah
mempunyai
kandungan
gula
1999).
SNI,
Keripik
berbentuk
Margahayu
irisan
tipis
(1996),
yang
digoreng
dan
Kikondo
mempunyai
diizinkan.
baik
yang
berasal
Keripik
dari
kentang
umbi
yang
kentang
Penyimpanan
yang
baik
pada
suhu
dalam
pembuatan
keripik
kentang.
Berdasarkan
tersebut,
penyimpanan
pengkondisian
tidak
reconditioning
menjadi
Diduga
diterima,
karbondioksida
perlu
belakang
dapat
maka
latar
yang
dicari
suhu
tepat
dan
kembalikentang
bahwa
disimpan
dalam
beberapa
bulan
umbi
kentang
suhu
dingin
dilanjutkan
selama
disimpan
dalam
(reconditioning)
Selama
dalam
kentang
akan
metabolisme,
mengalami
yaitu
suatu
umbi
proses
proses
perombakan
pati
menjadi
gula-gula
sederhana
dan
proses
tersebut
dengan
yang
penyimpanan
ruang
dengan
suhu
maka
kamar
akan
penelitian,
diidentifikasikan
maka
dapat
masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana
pengaruh
suhu
terhadap
kualitas
umbi
chips?
tempat
dan
pengkondisian
terhadap
kualitas
umbi
bertanam.
mengalami
Kentang
kerusakan
pertanaman,
baik
pemanenan
sering
dalam
maupun
kentang
chips?
pengkondisian
olahan
kembali
terhadap
selama
dalam
penyimpanannya
terutama
suhu
ruang
dapat
mengalami
apabila
dibandingkan
dengan
memberikan
kentang
berdasarkan
yang
suhu
paling
baik
penyimpanan
dan
meningkatkan
jumlah
produksi
sehingga
diharapkan
sehingga
dapat
mengurangi
ini
jika
direbus
cenderung
(2007),
varietas
kentang
Sunarjono,
proses respirasi.
yang
ditanam,
kandungan
patinya
sedangkan
gulanya
maksimal
peningkatan
maksimal 0,36%.
0,98%,
kandungan
Sedangkan
pereduksi
yang
dikandungnya
menyebabkan
reduksi
yang
disebabkan
oleh
relatif
di
terjadinya
dapat
ruang
browning
disimpan
pendingin
pereduksinya
Aman, 1981).
menurun
harus
(Winarno
dan
amino
tetap
dan
gula
(reaksi
mailard).
segar
seperti
baru
di
panen.
disimpan
dapat
(18C21C)
menunjukkan
gula
yang
pada
lebih
suhu
bahwa
lambat
rendah
penurunan
(Tranggono
dan
Sutardi, 1990).
selama
hari
dan
yang
Kusdibyo, 2004).
berwarna
cerah
(Asandhi
dan
Selama
penyimpanan,
kentang
tetap
mengalami
proses
akan
memiliki
aktivitas
yang
tinggi
pada
penurunan
Enzim
tentu
pengawetan
yang
banyak
di
Thailand
tersebut
sudah
barang
mutu.
Salah
satu
cara
dilakukan
merupakan
faktor
penting
yang
khususnya
berpengaruh
pada
penimbunan
gula
adalah
umbi.
pada
mempunyai
kering minimal16,7% .
Jenis
suhu
ini
sehingga
Indofood
satu-satunya
umbi
kentang
industri
untuk
hari
jenis umbinya.
menghasilkan
warna
coklat,
suhu
cocok
untuk
suhu
masih
dipanen.
pengkondisian
selama
Sedangkan
yang
yang
kemudian
ruang
10C
Varietas
hari
gula
reduksi1,08%
dan
berat
kering
keripik
kentang
ringan
(snack
mengutamakan
sehingga
peningkatan
kentang
sebaiknya
merupakan
food)
makanan
yang
lebih
kenampakan
Kerenyahan
kualitas
keripik
diarahkan
pada
keripik
kentang
untuk
irisan.
industri
keripik
kentang,
akan
Hubungan
kadar
pati
dengan
Hertha.
lebih
baik.
Kerenyahan
dari
keripik
1998).
kadar
air
(75%)
dengan
Suhu
pengkondisian
2004).
Tahun 2008, BALITSA Lembang
mengeluarkan varietas kentang baru yaitu
Margahayu yang merupakan persilangan
dari beberapa varietas kentang. Kentang
karbohidrat
karena
sebesar
mengandung
3,17%,
kadar
kembali
bahan
dan
baku
terhadap
kualitas
umbi
penyimpanan
sampai
Penelitian
bulan
dilakukan
Agustus
di
2012.
Laboratorium
II METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Bahan dan Alat yang Digunakan
baku
yang
digunakan
stainless
timbangan,
Bahan
kimia
yang
digunakan
Tiosulfat
0,1
N,
Natrium
analisa
antaranya
yang
kadar
adalah
gula
air
digunakan
reduksidi
suling,
bubur
perajang
baskom,
sederhana,
ember,
baki,
Bahan
untuk
steel,
Oksalat
Natrium
Karbonat
suhu
pada
diantaranya
kembali
analitik,
yang
diperoleh
p1 = 0 hari
kemudian
p2 = 3 hari
p3 = 6 hari
rasa,
p4= 9 hari
warna,
penampakan
dan
panelis.
Rancangan
tujuan
yang
sehingga
penggunaan
Faktor perlakuan:
uraian
percobaan
diperoleh
plot
rancangan
percobaan
percobaan
taraf, yaitu:
s1 = 4C
s2 = 7C
s3 = 10C
pada Tabel 1.
perbedaan
interaksinya
membuktikan
pengaruh
terhadap
adanya
perlakuan
semua
dan
respon
Banyaknya
variasi
suhu
Banyaknya
variasi
lama
taraf
1,2,3
untuk
ulangan
(SP)ij
pengamatan
kelompok
ke-k
dari
faktor
suhu
yang
interaksi
antara
faktor
suhu
ke-i
Pengaruh
unit
eksperimen
penyimpanan,
ulangan ke-k
Si
Pengaruh
lama
Pj
Pengaruh
taraf
Nilai
faktor
pengkondisian kembali
percobaan
Yijk
ke-j
perlakuan
suhu
maka
Pengaruh
perlakuan
lama
dapat
dibuat
denah
2
s2p2
5
s2p3
8
s3p2
11
s3p3
3
s1p2
6
s2p4
9
s1p1
12
s2p1
Kelompok Ulangan II
1
s3p4
4
s3p2
7
s1p1
10
s1p2
2
s1p3
5
s3p1
8
s2p1
11
s2p4
3
s3p3
6
s1p4
9
s2p3
12
s2p2
(layout)
2
s1p4
5
s2p1
8
s3p4
11
s2p4
kesimpulan
mengenai
perlakuan.
Selanjutnya
daerah
penolakan
ditentukan
3
s3p3
6
s1p2
9
s2p1
12
s1p3
-
tabel 5%
Hipotesis diterima jika F hitung
F tabel 5%
hipotesisnya, yaitu:
Sumber
Derajat
keragaman
bebas
Kelompok
r-1
Perlakuan
sp-1
S
s-1
P
p-1
SP
(s-1)(p-1)
Galat
(sp) (r-1)
Total
spr-1
Sumber: Gaspersz, (1995).
Sebagai
kesimpulan
F tabel 5%
-
hipotesis,
kelompok
sampel
yang
memiliki
respon
untuk
1. Analisa
kadar
menggunakan
air
metode
dengan
4.
Gravimetri
(AOAC, 1995).
2. Analisa kadar gula reduksi
Penetrometer
Dan
Warna,
(AOAC, 1995).
3. Analisa
(M.Baedhowie
rasa,
kerenyahan
dan
kadar
pati
dengan
menggunakan
metode
Hedonik
(AOAC, 1995).
1983).
dan
kriteria
penelitian
yang
tingkat
kesukaan
atau
pengisian
(dapat
dilihat
selama 2 bulan.
Dilakukan pengkondisian kembali pada
suhu kamar selama 0 hari, 3 hari, 6
pada
hipotesa diterima.
organoleptik
penelitian
(1989),
mengatakan
umur
yang
kontak
baru
panen
dipanen
100
hari
antara
O2
dengan
jaringan
kentang.
(5). Pengirisan
Kentang
yang
dikupas
kemudian
ketebalan
perajang sederhana.
dan 9 hari.
(6). Penggorengan
(2). Pengupasan
diiris
telah
2-3
tipis-tipis
mm.
Penggorengan
Pengupasan
dilakukan
dengan
dengan
Pengirisan
adalah
ini
proses
pemanasan
akan
atau
bahan
(3). Pencucian
yang
menyebabkan
warna
biru
yang
bertujuan
untuk
dalam
pangan.
digunakan
ketel
Sistem
adalah
yang
berisi
penggorengan
deep
frying
dengan
metode
deep
frying.
Suhu
proses penguapasan.
tenggang
dan
penggorengan
antara
perlu
mengurangi
volume
menghancurkan
dan
beberapa
Kentang
Cacat, Kulit hijau, Busuk
Sortasi
Afkir
Grading
Suhu Penyimpanan
Penimbangan
4C
7C
10C
PenyimpananCool Storage 60 hari
Reconditioning
Lama Reconditioning
0 hari
Penggorengan
3 hari
6 hari
9 hari
Potato Chips
Minyak Goreng
PENELITIAN
penelitian
utama
akan
Analisa
kimia
yang
Sedangkan
pengujian
uji
organoleptik
warna,
rasa,
komponen
mempengaruhi
penampakan,
tersebut.
dalam
tahan bahan
Sebagian
perubahan-perubahan
terjadi
merupakan
bahan
media
air
besar
pangan
yang
makanan
atau
bahan
Tabel 5. Pengaruh Interaksi Suhu Penyimpanan (S) dengan Pengkondisian Kembali (P)
Terhadap Kadar Air Umbi Kentang (%)
Suhu Penyimpanan
(S)
p1
s1
84,32
p2
a
a
A
84,65
83,36
a
86,05
83,67
a
s3
84,76
a
84,79
84,01
p4
a
84,18
A
s2
p3
a
84,96
a
85,27
83,67
A
A
A
A
KK (CV)%
1,29%
Keterangan:
-Setiap kolom dengan huruf besar yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf
5% dan setiap baris dengan huruf kecil yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
pada taraf 5%.
-Notasi huruf kecil dibaca vertikal sedangkan notasi huruf besar dibaca horizontal.
berkisar antara 95%-100%, maka
Hasil Uji statistik menyebutkan
udara
(P),
suhu
pengkondisian
dan
interaksi
penyimpanan
antara
dan
yang
tinggi
yang
dapat
nyata
daerah
kembali
(SP)
tidak
berbeda
yang
kelembaban
udaranya
dingin
dengan
kelembaban
yang
dengan
penurunan
kadar
air
umbi
kentang
yang disimpan
pada suhu
dingin.
penelitian
BALITSA
asam-asam
Berdasarkan
hasil
uji
statistik
nyata
dengan
dan
senyawa-
organik,
perlakuan
antara
menunjukkan
suhu
bahwa
tidak
penyimpanan
ada
dan
(S)
p1
p2
a
s1
8,94
10,53
a
8,87
8,47
a
s3
a
8,22
a
9,15
8,00
A
a
9,56
p4
a
8,50
A
s2
p3
a
8,91
a
9,27
8,47
A
A
A
A
KK (CV)%
13,80%
Keterangan:
-Setiap kolom dengan huruf besar yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf
5% dan setiap baris dengan huruf kecil yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
pada taraf 5%.
-Notasi huruf kecil dibaca vertikal sedangkan notasi huruf besar dibaca horizontal.
Tabel 6 menunjukkan bahwa
pengkondisian kembali di suhu ruang
faktor
suhu
penyimpanan
(S),
(P),
dan
interaksi
antara
suhu
penyimpanan
kembali
dan
(SP)
pengkondisian
tidak
berbeda
nyata
Penyimpanan
umbi
kentang
perubahan
gula
menjadi
pati
penyimpanan
suhu
terdapat
dalam
umbi
mempunyai
yang
terdapat
dalam
umbi.
penampakan
sehingga
keripik
tidak
disukai
konsumen.
standar
dengan
tabel
pada
nutrisi
yaitu
reduksi
dalam
ialah
reaksi
senyawa
pencoklatan
pereduksi
dari
suatu
mempunyai
gugus
ketosa,
PT.
kandungan
karbon nomor 2.
Berdasarkan
hasil
senyawa
merupakan
dingin
gula
Gula
pembuatan
keripik
kentang
minimal 11,90%.
Hasil
statistik
menunjukkan
(S)
p1
s1
1,44
p2
p3
b
B
B
ab
0,95
0,89
a
0,77
0,88
AB
A
s3
1,32
C
a
0,81
1,00
B
s2
1,07
p4
0,79
a
0,75
0,76
A
A
A
A
KK (CV)%
8,68%
Keterangan:
-Setiap kolom dengan huruf besar yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf
5% dan setiap baris dengan huruf kecil yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
pada taraf 5%.
-Notasi huruf kecil dibaca vertikal sedangkan notasi huruf besar dibaca horizontal.
teroksidasi menjadi karbondioksida dan
Berdasarkan hasil analisis terhadap
kentang
lebih
kadar
gula
reduksi
umbi
tinggi
dibandingkan
dengan
tingginya
selama
perubahan
akan
aktivitas
terakumulasi
repirasi
didalam
jaringan
Enzim
ikatan
bantuan
sedangkan
pati
menjadi
fosforilase
mampu
1,4-glukosidik
asam
gula
memecah
pati
atau
amilase
pada
ion
dengan
fosfat,
memerlukan
secara
enzim
amilase
meningkat
tuntas.
Sedangkan
ternyata
aktivitasnya
bersamaan
dengan
diperlukan
untuk
metabolisme
yang
menyatakan
bahwa
ini
menunjukkan
bahwa
kentang.
antara
suhu
pengkondisian
Sedangkan
interaksi
penyimpanan
kembali
dan
(SP)
tidak
8 dan 9.
Tabel 8. Pengaruh Suhu Penyimpanan (S) Terhadap Kekerasan Umbi Kentang Untuk
Pembuatan Potato Chips.
Perlakuan
7C (s2)
10C (s3)
4C (s1)
2,43 a
2,45 a
2,61 a
KK (CV)%
5,54%
Keterangan:
-Nilai rata-rata yang ditandai dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut duncan.
kekerasan
menjadi
lebih
tinggi.
Kadar pati yang rendah akan
penyimpanan
menunjukkan
pada
tidak
kadar
pati
berbeda
nyata
sehingga
menyebabkan
kekerasaan
0 hari (p1)
6 hari (p3)
3 hari (p2)
9 hari (p4)
2,33 a
2,49 ab
2,53 ab
2,64 b
KK (CV)%
5,54%
Keterangan:
-Nilai rata-rata yang ditandai dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut duncan.
Hasil uji statistik terhadap
bergantung pada banyaknya total zat
kekerasaan umbi kentang pada tabel 9
Kekerasan
keripik
juga
dipengaruhi
oleh
nyata
jaringan
dengan
kekerasan
keripik
penunjang
dan
susunan
tetapi berbeda
perlakuan p4.
pati
yang
jenjang
energi
kinetik
lebih
rendah
tersusun
menyebabkan
(Pantastico,1975).
sel
menjadi
tegar
bahwa
penyimpanan
di
suhu
kamar
agar
perbedaan
Dari
uji
kekerasan
statistik
dapat
Perbedaan
kekerasan
bisa
menghemat
biaya
produksi
umbi
penyimpanan
mengalami
kentang
di
lapangan
proses
Energi
yang
berasal
dari
selama
karena
gula
respirasi
sederhana
yang
kemudian
dan
pertunasan.
yang
kentang
terdapat
sehingga
dalam
Data
umbi
hasil
pengamatan
dan
menyebabkan
Tabel 10. Pengaruh Interaksi Suhu Penyimpanan (S) dengan Pengkondisian Kembali (P)
Terhadap Susut Bobot Umbi Kentang (%)
Suhu Penyimpanan
(S)
p1
p2
a
s1
2,49
4,20
b
AB
a
3,44
b
4,51
3,64
BC
c
s3
b
4,19
a
3,53
3,26
AB
b
3,30
p4
ab
2,79
A
s2
p3
a
2,82
c
5,58
B
A
A
C
KK (%)
11,19%
Keterangan:
-Setiap kolom dengan huruf besar yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf
5% dan setiap baris dengan huruf kecil yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
pada taraf 5%.
-Notasi huruf kecil dibaca vertikal sedangkan notasi huruf besar dibaca horizontal.
Berdasarkan pengamatan dan
berpengaruh terhadap susut bobot umbi
uji
statistik
dapat
dilihat
bahwa
bahan
susut
digunakan
bobotnya.
persentase
susut
penyimpanan
ialah
(penyimpanan
kemudian
Nilai
tertinggi
bobot
selama
perlakuan
pada
suhu
pengkondisian
dari
kentang
untuk
terbaik
pembuatan
yang
potato
s3p4
pada
10C
2,49%.
kembali
baku
di
perlakuan
s1p1
dengan
nilai
layu
menyebabkan
Penyakit
mempengaruhi
dihasilkan.
peningkatan
transpirasi
proses
sehingga
respirasi
umbi
dan
kentang
terutama
Penyakit
adalah
solanacearum.
udara
diantaranya
dalam
menyebabkan
ruangan.
berat
umbi
Ini
juga
kentang
warna
keripik
layu
bakteri
kentang
Ralstonia
Penyebab
genus
yang
lainnya
pseudomonas,
Bakteri layu
ialah
dataran
perlakuan
s1p1
(penyimpanan
tinggi
maupun
Tanaman
2,49%.
selama
tinggi.
reduksi
Ini
dikarenakan
yang
menyebabkan
kentang
Data
yang
subtropika.
hasil
terserang
pengamatan
dan
disimpan
pada
suhu
tersebut
dan
p2
a
0,71
p3
a
0,71
p4
a
0,71
a
0,71
a
s2
0,71
0,71
A
5,58%
a
0,71
0,71
a
s3
0,71
0,71
a
0,79
0,71
KK (%)
Keterangan:
-Setiap kolom dengan huruf besar yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf
5% dan setiap baris dengan huruf kecil yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
pada taraf 5%.
-Notasi huruf kecil dibaca vertikal sedangkan notasi huruf besar dibaca horizontal.
hampir kembali normal seperti semula.
Tabel 11 menunjukkan bahwa
faktor
suhu
penyimpanan
(S),
Umbi
kembali
(P),
menyebabkan
interaksi
penyimpanan
kembali
antara
dan
(SP)
suhu
pengkondisian
tidak
berbeda
nyata
disimpan
disuhu
yang
di
suhu
1
kamar
umbi
yang
hari
busuk
dan
perombakan
reduksi
karbohidrat
gula
menjadi
pati
cenderung
dalam
melakukan
secara
proses
sempurna
tersebut
tetapi
metabolismenya
di
suhu
dapat
ekstrim
mencegah
Syarief
dan
Halid
(1991)
ke
dalam
dilakukan
umbi.
Kemudian
pengkondisian
setelah
kembali
di
injuring
perlahan-lahan
uji
organoleptik
pengaruh
penyimpanan
dan
suhu
pengkondisian
apabila
(browning)
diketahui
dikehendaki
konsumen
penting
memberikan
digoreng
setelah
digoreng
karena
tidak
menurunkan
banyak
Hasil
analisis
variansi
pada
petunjuk
kinia
adalah berbeda
pengamatan
mengenai
perubahan
dan
nyata. Sedangkan
perhitungan
dapat
10C (s3)
7C (s2)
4C (s1)
2,56 a
2,83 ab
3,26 b
KK (CV)%
7,72%
Keterangan:
-Nilai rata-rata yang ditandai dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut duncan.
s2, tetapi berbeda nyata dengan warna
keripik dari perlakuan s1. Warna keripik
Hasil uji organoleptik terhadap
menunjukan
keripik
penyimpanan
bahwa
warna
berpengaruh
terhadap
warna
potato
chipsyang
dihasilkan.
mailard(Winarno,
1992).
gula
sangat
menyebabkan
kecoklatan
pada
keripik,
tetapi
kandungan
gula
tidak
mutlak
reduksi
Kandungan
berperan
timbulnya
warna
mempunyai
warna
kecenderungan
menjadi
berubah
gelap
setelah
berbeda
(Roe
dan
Faulks,
1991).
1999).
9 hari (p4)
3 hari (p2)
6 hari (p3)
0 hari (p1)
2,73 a
2,73 a
2,81 a
3,27 a
KK (CV)%
7,72%
Keterangan:
-Nilai rata-rata yang ditandai dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut duncan.
keripik pun dipengaruhi oleh suhu dan
Hasil uji organoleptik terhadap
waktu
penggorengan.
Meningkatnya
suhu
dan
penggorengan
menunjukan
bahwa
perlakuan
waktu
gelap.
Menurut
Menurut
kentang
pada
menurunkan
teori,
suhu
kadar
Penyimpanan
kamar
gula
dapat
reduksi
Pantastico
amino
yang
(1975),
merupakan
(1992)
menjelaskan
terjadi
karena
proses
pencoklatan
primer
yang
disebut
reaksi
akan
menghasilkan
kentang
yang
bewarna
keripik
ditimbulkan
kecoklatan
Perubahan
oleh
yang
bahan
terjadi
tersebut.
pada
rasa
biasanya
mengalami
penanganan,
penyimpanan.
tidak
stabil,
yaitu
perubahan
dapat
selama
pengolahan
dan
sebab
perasaan
warna
awal
penyusunannya.
bahan-bahan
Reaksi
kimia
yang
itu
rasa
ditimbulkan
seseorang
yang
oleh
telah
dari
merupakan
macam
goreng
berwarna
coklat
kekuningan
dipengaruhi
makanan,
suhu,
oleh
dan
satu
rasa
gabungan
yang
saja,
dari
bersatu
tetapi
berbagai
sehingga
utuh.
komposisi
lama
salah
Hasil
uji
organoleptik
dapat
Tabel 14. Pengaruh Suhu Penyimpanan (S) Terhadap Rasa Keripik Kentang
Perlakuan
10C (s3)
7C (s2)
4C (s1)
KK (CV)%
Keterangan:
2,47 a
2,69 a
2,83 a
7,74%
-Nilai rata-rata yang ditandai dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut duncan.
Tabel 14 menunjukkan setiap
berat,
perlakuan
lainnya.
Penyimpanan
gula
reduksinya.
sangat
kandungan
karbohidratnya.
Bila
karbohidratnya
rendah,
dagingnya
berair
serta
Rasa
dari
atau
kandungan
bergantung
kadar
dan
gula
jika
direbus
Tabel 15. Pengaruh Pengkondisian Kembali (P) Terhadap Rasa Keripik Kentang.
Perlakuan
3 hari (p2)
9 hari (p4)
6 hari (p3)
0 hari (p1)
2,48 a
2,56 a
2,63 a
2,99 b
KK (CV)%
7,74%
Keterangan:
-Nilai rata-rata yang ditandai dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut duncan.
disimpan
pada
suhu
dingin
dan
Hasil uji organoleptik tingkat kesukaan
panelis
terhadap
rasa
potato
chips
sehingga
umbi
tersebut
masih
yang
dihasilkanmasing-masing
Salah
mempengaruhi
satu
faktor
penerimaan
yang
konsumen
terhadap
adalah
rasa
potato
senyawa
belakang
individu
dan
chips
penyusunnya,
selera
yang
kentang
latar
masing-masing
memberikan
penilaian
(Winarno, 1992).
Rasa
tanggapan
dinilai
dengan
rangsangan
adanya
kimiawi
oleh
kentang dan
terutama
lemak.
Genotip
tanaman,
penyimpanan
Cita
keripik
tingkat
kentang
produk
berkontribusi
mengemas
flavour.
Salah
rasa
mempengaruhi
keripik
satu
dan
sebagainya.
degradasi
RNA
terhadap
yang
flavour.
jenis
minyak
tertentu
mutu
keripik
kentang
dilakukan
terikat
karena
tokoferol.
(Winarno,
menghasilkan
terhadap
sebagai
dapat
menahan
1992).
cita
Penilaian
rasa
dapat
penerimaannya
panelis
diartikan
terhadap
(3). Kerenyahan
penggorengan,
dalam
gel
pati
dimana
pada
saat
kerenyahan
erat
kaitannya
dengan
banyak.
dan
Hasil
mampu
membentuk
ikatan
hidrogen
Akibatnya
menjadikan
uji
pada
keripik
lebih
organoleptik
saat
renyah
dapat
Tabel 16. Pengaruh Suhu Penyimpanan (S) Terhadap Kerenyahan Keripik Kentang
Nilai Rata-rata Kerenyahan Keripik
Perlakuan
Kentang
10C (s3)
2,41 a
7C (s2)
2,68 a
4C (s1)
2,93 a
KK (CV)%
9,54%
Keterangan:
-Nilai rata-rata yang ditandai dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut duncan.
Hasil uji duncan menunjukkan
berbeda
nyata.
perlakuan
lainnya.
Kerenyahan
satunya
terhadap
salah
Tabel
17
berbeda
nyata
dengan
berbeda
nyata
dengan
(4). Penampakan
secara
signifikan
selama
kamar
berpengaruh
kerenyahan
terhadap
potato
chips.
permukaan,
volume,
polaritas),
pengkondisian
ruang
koefisien
setelah
menghasilkan
Asandhi
yang
selain
suhu
digoreng
et
al.,
(1989)
dipengaruhi
tipisnya
bagian
termal
serta
sifat
densitas
transfer
massa),
(konduktifitas
sifat
optis
oleh
tebal
hati
juga
bahan
pangan
tersebut
akan
semakin baik.
Perlakuan
chips
p2merupakan
setelah
terdapat
digoreng,
pengaruh
yang
tetapi
nyata
tidak
dari
Tabel 18. Pengaruh Suhu Penyimpanan (S) Terhadap Penampakan Keripik Kentang
Nilai Rata-rata Penampakan Keripik
Perlakuan
Kentang
10C (s3)
7C (s2)
4C (s1)
2,66 a
2,82 ab
3,30 b
KK (CV)%
6,14%
Keterangan:
-Nilai rata-rata yang ditandai dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut duncan.
Berdasarkan
tabel
18
diatas
perlakuan
berbeda
penampakan
perlakuan s3.
nyata
dengan
s3
dan
perlakuan
s1.
Tabel 19. Pengaruh Pengkondisian Kembali (P) Terhadap Penampakan Keripik Kentang.
Nilai Rata-rata Rasa
Perlakuan
PenampakanKentang
9 hari (p4)
2,79 a
3 hari (p2)
2,80 a
6 hari (p3)
2,87 a
0 hari (p1)
3,24 a
KK (CV)%
6,14%
Keterangan:
-Nilai rata-rata yang ditandai dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut duncan.
(Winarno,1997).
Perfomance
penampakan
potato
chips
adalah
penilaian
ditangkap
suhu
kamar
menunjukkanpenampakan
dengan
penampakan
keripik
perlakuan lainnya.
Penampakan
adalah
kehalusan
oleh
beberapa
indera
baik
Suhu
hasil
penelitian
Penyimpanan
Dan
Kentang
Sebagai
Bahan
Baku
pengkondisian
kembali
serta
pati.
suhu
pengkondisian
Interaksi
penyimpanan
antara
dan
(pengkondisian
2,73.
penyimpanan
10C)
(pengkondisian
kembali
0,75%.
2,79.Perlakuan
Jadi
dapat
disimpulkan
kembali
Penampakan
di
paling
suhu
disukai
dan
di
p4
suhu
pengkondisian
pengkondisian
nyata
tekstur
Kekerasaan
kembali
berbeda
umbi
kentang.
terbaik
untuk
p1
detik
yaitu
di
suhu
penyimpanan
pengkondisian
kembali
berbeda
Perlakuan
dan
hari)
yaitu
2,48.
perlakuan
kembali
di
p3
suhu
dan
4.2. Saran
Dari
2,49%,
pada
(pengkondisian
pada
(pengkondisian
pada
suhu
pengkondisian
hasil
evaluasi
terhadap
Pengkondisian
Kembali Terhadap
pengkondisian
Java,
dapat
digunakan
untuk
Penelitian
dan
Terhadap
Umur
Panen
Kualitas
Umbi
Buletin
sebagai
bahan
baku
in
West
Indonesia:
Java,
Production,
Marketing,
Processing,
and
Consumer
Preferences
for
Potato
Products,
Research
result
working
in
papers.
series
Col.
Res.
Bandung.
Asgar A. dan A. A. Asandhi, (1990), Cara
Penyimpanan dan Kehilangan
Hasil
The Potato
Kentang
Konsumsi
di
Umur
Kualitas
Panen
Umbi
dan
sebagai
bahan
baku
Sistem
Untuk
Peningkatan
Mutu
Produksi
Menunjang
Produksi
Kentang,
Dan
Pidato
Anonim,
(2012),
Kentang:
Hingga
Sejarah
Olahan,
http://www.google.com, accesed 6
April 2012.
AOAC, (1995), Official Methods Of
Analysis Of The Association Of
Official
Analytical
Washington, D.C.
Chemists;
relationships
Kedua,
Balai
Penelitian
dan
68,
V.,
(1995),
Perancangan
Cetakan
Panen
Mempertahankan
Kentang
Untuk
Mutu
Olahan,
Metoda
Percobaan,
Kedua,
CV.
Armico;
Umbi
Jurnal
deep-fat
27112716.
Gaspersz
Bandung.
during
Ilmu
136.
Lembang; Bandung.
Pangan,
Astawan, (2004), Kentang : Sumber
Vitamin
Hipertensi,
dan
Cetakan
Pertama,
Pencegah
http://www.gizi.net,
Kolasa, K.M, (1993), The Potato and
R.,
(2001),
Pengolahan
Gizi
Pangan,
dan
70 (5): 375-383
Adicita
Kusmana,
R.S.
Basuki
dan
Dimyati,
(2004),makalah
BALITSA, (2008), Berita Resmi PVT,
Pendaftaran
Pemuliaan
Varietas
No.
pelepasan
Hasil
Daya
I-1085,
dan
kentang
varietas
Publikasi:
020/BR/PVHP/8/2008.
(2005),
usulan
MF-II
259.
Made
Astawan
dan
Astawan,
(1991),
Pengolahan
Tepat
Mita
Guna,
Pembuatan
Wahyuni
Teknologi
Pangan
Nabati
Marinih
(2005),
Kripik
Kimpul
yang
berbeda,
Tugas
Akhir.
Universitas
Negri
Semarang, Semarang.
P.J.
Petunjuk
Pengawasan
Pertanian
Praktek
Mutu
1;
Hasil
Departemen
Van;
Evaluation
Steyn,
M.,
(1981),
of
peanut
and
Air
Terhadap
Kemarau
Di
Dataran
Pengkajian
Teknologi
Kualitas
Umbi
Pangan,
Universitas
Fakultas
Pasundan;
Post-Harvest
Behaviour,
Storage
Store
Practice,
Design,
Handling,
Bandung.
hal 20-97.
Niederhauser, J.S., (1993), International
Cooperation and the Role of the
Rotation Feeding the World.
Am. Potato. J. 70 (5): 385-403.
in
Model
Balai
Penelitian
Tanaman
Sayuran,
Lembang,
Bandung.
1711-1713.
Rubatzky, Vincent. E., dan Mas Yamaguchi,
(1998), Sayuran Dunia. Jilid I, Edisi
Handling
of
Tropical
and
and
Bramborarskeko
Havlickove
Varietas
Hasil
Pemuliaan,
http://www.google.com, accesed 6
Juni 2012.
26-38.
Sebagai
Alternatif
Pengganti
hal.
di
Setiawan,
(1998),
Mempelajari
Karakteristik
Fisiko-Kimia
Tapioka,
Tepung
PT.
Charoen
Indonesia-chicken
Pokhpand
Procesing,
T.
S.,
(1985),
Organoleptik
Penilaian
Untuk
Industri
Sibarani
A.,
(1988),
Pengaruh
Kentang
(Solanum tuberosum,)
Skripsi
halaman.
Standar Nasional Indonesia, (1996), SNI
01-4031-1996
kripik
kentang,
http://www.google.com,
accesed
12 Juli 2012.
French
Behaviour
Fried
Potatoes
and
Mango
Graded
Ustavu
on
of
Specific
Fruits
Gravity
Kentang,
Cetakan
Pertama,
PT.
Soeroengan,
dan 94.
Penggunaan
Umbi
R.,
dan
security
program
by
and
Development
in
Rural
Tropics and
Subtropics 80:5360.
0854-8986.
Syarief,
Halid,
Teknologi
H.,
(1991),
Penyimpanan
Kentang
Varietas
dengan
Metode
hal 126.
Program
for
Potato
PT.
Sastra
Hudaya;
Cetakan
Keenam,
PT.
Kentang,
http://www.potato2008.org,
Tepat
Bandung.
Puslitbang
Guna,
API
Teknologi
Indonesia;