You are on page 1of 46

DIKLAT DASAR JABATAN

FUNGSIONAL
PENYULUH PERIKANAN TINGKAT
AHLI
(DASARDASAR PENYULUHAN PERIKANAN)

Ir. Gatot Moeshariyanto,


Msc. MM
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2011

Curriculum Vitae

Name
: Ir. Gatot Moeshariyanto, Msc. MM
ID
: 19521028 197703 1 001
Place / Date
: Surabaya, 28 Oktober 1952
Title
: Pembina Tingkat I, IV/b
(Level IV in Goverment Employee)
Position
: Widyaiswara Madya (Pelatih) : Trainer
Sex
: Male
Religion
: Hindu
Address Training : Compound of Education of Fishery
Training, Jl. Raya Situbondo KM. 17
Bangsring Banyuwangi, East Java.

History of Education
1976, Graduated from AUP ( Akademi Usaha Perikanan
) Academy of Fisheries, Jakarta, West Java, Study
Program of Fishing.
1976, MPL I (Mualim Perikanan Tingkat I) Certificate of
Fishery Nautical Level I.
1986, Sarjana (S1) First Degree of Brawijaya
Universities in Study Program of Fishing Technic,
Malang, East Java.
2001, Pasca Sarjana (S2) Second Degree of Widya
Jayakarta, Study Program Management, Jakarta, East
Java.
2001, Pasca Sarjana (S2) Second Degree of Widya
Jayakarta, Study Program Management, Jakarta, East
Java.

Training
1977,
1978,
1980,
1986,
1987,
1989,
1990,
1994,

Machinery Training
Supervising Training
Project Management Training
Marine Cultivation
Intensive English Course
Intensive Supervising Training
Quality Control of Work Training
Monetary Management

Employment History
1978 1983, Chief of
Material.
1983 1985, Chief of
1985 1988, Chief of
Training Vessel.
1988 2001, Chief of
Management
2001 etc, Trainer.

Section of Finishing Gear


Section of Training Vessel.
Section of Management
Section of Office

Experience
1985 2000, Expert of Kinds of Fishing Gear South East,
Indonesia.
1984 1985, Expert in Pool and Line Fishing at the PT. Bali
Raya Company, Maumere, South East, Indonesia.
1994 2005, Lecturer in University 17 Agustus Banyuwangi,
in Agricultural Faculty for Nautical and Fisheries
Department.
2005, Member of Standadization Name of Fishing Gear in
Indonesia.
2001, Making Hand Book of Fishing Gear, Fishing Technic
and Nautical for Training.
2006, Comparative Study of Fisheries and Nautical @
Malaysia and Thailand.
2007, Electronic Navigation Study of Fisheries @ Shanghai
Fisheries University China.

Latar Belakang
Paradigma penyuluhan perikanan yang kembali kepada
khitah nya.
Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (3) dengan jelas
menyatakan bahwa: Bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,
termasuk di dalamnya kekayaan dan sumber daya kelautan
dan perikanan.

Visi
Visi Pembangunan Kelautan dan Perikanan, yakni Indonesia
Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar Tahun
2015.
Visi tersebut tertuang dalam grand strategy sebagai berikut
:
a. Memperkuat kelembagaan dan SDM secara terintegrasi.
b. Mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara
berkelanjutan.
c. Meningkatkan produktivitas dan daya saing berbasis
pengetahuan.
d. Memperluas akses pasar domestik dan internasional
dengan sasaran strategi yang didukung oleh kegiatan
penyuluhan perikanan untuk menjadikan semua
kawasan potensi perikanan menjadi kawasan
minapolitan dengan indikator kinerja peningkatan
presentase kelompok pelaku utama yang bankable.

Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan Dasar-dasar Penyuluhan


Perikanan dimaksudkan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
penyuluh perikanan demi mencapai pengertian,
tujuan, prinsip dan filosofi penyuluh perikanan
demi mencapai lingkup, sasaran, dan strategi
penyuluhan perikanan.

Pengertian Penyuluhan
1. Secara Umum
. Penyuluhan adalah ilmu sosial yang mempelajari sistem
dan proses perubahan pada individu serta masyarakat
agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai
dengan yang diharapkan.
. Penyuluhan adalah usaha mengubah perilaku seseorang
dan keluarganya atau kelompoknya agar mereka
mengetahui, menyadari, mempunyai kemampuan dan
kemauan, serta tanggung jawab untuk memecahkan
masalahnya sendiri dalam rangka kegiatan usahanya
dan kehidupannya.

Lanjutan
2. (Anonimous, 2003)
Penyuluhan adalah suatu sistem pendidikan luar sekolah
(pendidikan non formal) untuk pelaku utama dan kelurganya
dengan tujuan mereka mampu dan sanggup memerankan dirinya
sebagai warga negara yang baik sesuai dengan bidang profesinya,
serta mampu, sanggup dan berswadaya
memperbaiki/meningkatkan kesejahteraannya sendiri dan
masyarakatnya.
3. UU No. 16 tahun 2006
Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas, efesiensi usaha, pendapatan
dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Penyuluhan Perikanan
Dalam PERMEN Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor : PER/19/M.PAN/10/2008, tentang Jabatan
Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya
disebutkan bahwa Penyuluhan Perikanan adalah proses
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha
bidang perikanan agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan
sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Istilah-istilah yang berkaitan


dengan Penyuluhan
Voorlichting (Bahasa Belanda), artinya memberi
penerangan untuk menolong seseorang menemukan
jalannya. Istilah ini digunakan pada masa kolonial bagi
negara-negara jajahan Belanda .
Beratung (Bahasa Inggris dan Jerman), artinya seseorang
pakar dapat memberikan petunjuk kepada seseorang tetapi
seseorang tersebut yang berhak untuk menentukan
pilihannya.
Forderung (Bahasa Austria), artinya menggiring
seseorang ke arah yang diinginkan, hal tersebut mirip
dengan istilah di Korea yakni bimbingan pedesaan.
Capacitacion (Bahasa Spanyol), artinya menunjukan
adanya keinginan untuk meningkatkan kemampuan
manusia yang dapat diartikan dengan pelatihan.

Asas Penyuluhan Perikanan


Menurut UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K), sesuai dengan
Pasal 2 :
1. Asas Demokrasi, yaitu penyuluhan yang diselenggarakan
dengan saling menghormati pendapat antara
pemerintah, pemerintah daerah, pelaku utama dan
pelaku usaha lainnya.
2. Asas Manfaat, yaitu penyuluhan harus memberikan nilai
manfaat bagi peningkatan pengetahuan, keterampilan
dan perubahan perilaku untuk meningkatkan
produktivitas, pendapatan serta kesejahteraan pelaku
utama dan pelaku usaha.
3. Asas Kesetaraan, yaitu hubungan antara penyuluh,
pelaku utama dan pelaku usaha yang harus merupakan
mitra sejajar.

Lanjutan
4. Asas Keterpaduan, yaitu penyelenggaraan penyuluhan
yang dilaksanakan secara terpadu antara kepentingan
pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
5. Asas Keseimbangan, yaitu setiap penyelenggaraan
penyuluhan harus memperhatikan keseimbangan antara
kebijakan, inovasi teknologi dengan kearifan masyarakat
setempat, pengarusutamaan gender, keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya dan kelestarian lingkungan,
dan keseimbangan antar kawasan yang maju dengan
kawasan yang relatif masih tertinggal.
6. Asas Keterbukaan, yaitu penyelenggaraan penyuluhan
dilakukan secara terbuka antara penyuluh dan pelaku
utama serta pelaku usaha.

Lanjutan
7. Asas Kerjasama, yaitu penyelenggaraan penyuluhan
harus diselenggarakan secara sinergis dalam kegiatan
pembangunan perikanan yang merupakan tujuan
bersama antara pemerintah dan masyarakat.
8. Asas Partisipatif, yaitu penyelenggaraan penyuluhan
yang melibatkan secara aktif pelaku utama dan pelaku
usaha dan penyuluh sejak perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi.
9. Asas Kemitraan, yaitu penyelenggaraan penyuluhan
yang dilaksanakan berdasarkan prinsip saling
menghargai, saling menguntungkan, saling memperkuat,
dan saling membutuhkan antara pelaku utama dan
pelaku usaha yang difasilitasi oleh penyuluh.

Lanjutan
10. Asas Berkelanjutan, yaitu penyelenggaraan penyuluhan
dengan upaya secara terus menerus dan
berkesinambungan agar pengetahuan, keterampilan,
serta perilaku pelaku utama dan pelaku usaha semakin
baik dan sesuai dengan perkembangan sehingga dapat
terwujud kemandirian.
11. Asas Berkeadilan, yaitu penyelenggaraan penyuluhan
yang memposisikan pelaku utama dan pelaku usaha
berhak mendapatkan pelayanan secara proporsional
sesuai dengan kemampuan, kondisi, serta kebutuhan
pelaku utama dan pelaku usaha.
12. Asas Pemerataan, yaitu penyelenggaraan penyuluhan
harus dapat diselenggarakan secara merata bagi
seluruh wilayah Republik Indonesia dan segenap lapisan
pelaku utama dan pelaku usaha.

Lanjutan
13. Asas Bertanggung-gugat, yaitu bahwa evaluasi kinerja
penyuluhan dikerjakan dengan membandingkan
pelaksanan yang telah dilakukan dengan perencanaan
yang telah dibuat dengan sederhana, terukur, dapat
dicapai, rasional, dan kegiatannya dapat dijadwalkan.

Falsafah Penyuluhan Perikanan


Falsafah (Bahasa Arab) / Philosophia (Bahasa Yunani)
Falsafah adalah sebagai suatu pandangan hidup yang merupakan
landasan pemikiran yang bersumber pada kebijakan moral
tentang segala sesuatu yang akan dan harus diterapkan dalam
praktek.
Falsafah penyuluhan, antara lain :
1. Penyuluh harus bekerja sama dengan masyarakat, dan bukan
bekerja untuk masyarakat.
2. Penyuluh tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi
justru harus mampu mendorong kemandirian.
3. Penyuluhan harus selalu mengacu pada terwujudnya
kesejahteraan hidup masyarakat.
4. Penyuluhan harus mengacu pada peningkatan harkat dan
martabat manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat
umumnya.

Contoh Falsafah Penyuluhan


Falsafah penyuluhan yang
dikenal dengan istilah 3T,
(Amerika Serikat) :
1.Pendidikan untuk mengubah
pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
2.Membantu masyarakat agar
mampu menolong dirinya
sendiri, oleh karenanya harus
ada kepercayaan dari
masyarakat sasaran.
3.Belajar sambil melakukan
sesuatu, sehingga ada
keyakinan atas kebenaran
terhadap apa yang diajarkan.

TEACH
(Pendidikan)

TRUTH
(Kebenaran/
keyakinan)

TRUST
(Kepercayaa
n)

Prinsip Penyuluhan Perikanan


Prinsip adalah suatu pertanyaan tentang
kebijaksanaan yang dijadikan pedoman dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanakan kegiatan
secara konsisten.
Prinsip penyuluhan dapat diartikan sebagai suatu
upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan
ketiga belas azas yang telah dirumuskan dalam UU
Nomor 16 Tahun 2006, sesuai dengan Pasal 2.

Lanjutan
Prinsip-prinsip penyuluhan yang paling penting dalam
penyelenggaraan penyuluhan :
1. Mengerjakan, artinya kegiatan penyuluhan harus
sebanyak mungkin melibatkan masyarakat untuk
mengerjakan/menerapkan sesuatu, karena dengan
mengerjakan mereka akan mengalami proses belajar
(baik dengan menggunakan pikiran, perasaan, dan
keterampilannya) yang akan terus diingat untuk jangka
waktu yang lebih lama.
2. Akibat, artinya kegiatan penyuluhan harus memberikan
akibat atau pengaruh yang baik atau bermanfaat.
3. Asosiasi, artinya setiap kegiatan penyuluhan harus
dikaitkan dengan kegiatan lainnya.Misalnya, dengan
melihat cangkul orang akan ingat penyuluhan tentang
persiapan lahan yang baik, dll.

Lanjutan
Prinsip penyuluhan (Soekandar dalam Marzuki, S. 1999) :
1. Penyuluhan seharusnya diselenggarakan menurut
keadaan yang nyata.
2. Penyuluhan seharusnya ditujukan kepada kepentingan
dan kebutuhan sasaran.
3. Penyuluhan ditujukan kepada seluruh anggota keluarga
pelaku utama.
4. Penyuluhan adalah pendidikan untuk demokrasi.
5. Harus ada kerjasama yang erat antara penyuluh,
peneliti, dan lembaga lain yang terkait.
6. Rencana kerja penyuluhan sebaiknya disusun secara
bersama antara pelaku utama dan penyuluh.
7. Penyuluhan bersifat luwes dan dapat menyesuaikan diri
terhadap perubahan.

Lanjutan

Prinsip-prinsip penyuluhan harus mencakup :


1. Minat dan kebutuhan, artinya penyuluhan akan efektif
jika selalu mengacu kepada minat dan kebutuhan
masyarakat.
2. Organisasi masyarakat bawah, artinya penyuluh akan
efektif jika mampu melibatkan/menyentuh organisasi
masyarakat bawah.
3. Keragaman budaya, artinya penyuluh harus
memperhatikan adanya keragaman budaya.
4. Perubahan budaya, artinya setiap kegiatan penyuluhan
akan mengakibatkan perubahan budaya.
5. Kerjasama dan partisipasi, artinya penyuluhan akan
efektif jika mampu menggerakkan partisipasi
masyarakat untuk selalu bekerja sama dalam
melaksanakan program-program penyuluhan yang telah
dirancang.

Lanjutan
6. Demokrasi dalam penerapan ilmu, artinya dalam
penyuluhan harus selalu memberikan kesempatan pada
masyarakatnya untuk memilih alternatif yang ingin
diterapkan, serta penggunaan metoda penyuluhan dan
proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
masyarakat sasarannya.
7. Belajar sambil bekerja, penyuluhan tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi atau konsep-konsep teoritis,
tetapi harus memberikan kesempatan kepada
masyarakat sasaran untuk mencoba atau melihat
pelaksanaan kegiatan secara nyata.
8. Penggunaan metode yang sesuai, artinya penyuluh
harus melakukan penerapan metode yang sesuai dengan
kondisi (lingkungan fisik, kemampuan ekonomi, dan nilai
sosial budaya) sasarannya.

Lanjutan
9. Kepemimpinan, artinya penyuluh tidak dapat melakukan
kegiatan-kegiatan yang hanya bertujuan untuk
kepentingan/kepuasannya sendiri, dan harus mampu
mengembangkan kepemimpinan.
10.Spesialis yang telah terlatih, artinya penyuluh harus
benar-benar orang yang telah memperoleh latihan
khusus tentang segala sesuatu yang sesuai dengan
fungsinya sebagai penyuluh.
11.Segenap keluarga, artinya penyuluh harus
memperhatikan keluarga sebagai satu kesatuan dari unit
sosial.
12.Kepuasan, artinya penyuluhan harus mampu
mewujudkan tercapainya kepuasan. Adanya kepuasaan
akan sangat menentukan keikutsertaan sasaran pada
program-program penyuluhan selanjutnya.

Tujuan Penyuluhan Perikanan


Menurut UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K) sebagaimana
termaktub dalam Pasal 3, yaitu :
a. Memperkuat pengembangan perikanan yang maju dan
modern dalam sistem pembangunan yang berkelanjutan.
b. Memberdayakan pelaku utama dan pelaku usaha dalam
peningkatan kemampuan melalui penciptaan iklim usaha
yang kondusif, penumbuhan motivasi, pengembangan
potensi, pemberian peluang, peningkatan kesadaran,
dan pendampingan serta fasilitasi.

Lanjutan
c. Memberikan kepastian hukum bagi terselenggaranya
penyuluhan yang produktif, efektif, efisien,
terdesentralisasi, partisipatif, terbuka, berswadaya,
bermitra sejajar, kesetaraan gender, berwawasan luas
kedepan, berwawasan lingkungan dan bertanggung
gugat yang dapat menjamin terlaksananya
pembangunan perikanan.
d. Memberikan perlindungan, keadilan, dan kepastian
hukum bagi pelaku utama dan pelaku usaha untuk
mendapatkan pelayanan penyuluhan serta bagi
penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan.
e. Mengembangkan sumberdaya manusia,yang maju dan
sejahtera, sebagai pelaku dan sasaran utama
pembangunan perikanan.

Lanjutan
Tujuan penyuluhan jangka panjang :
a. Better Fisheries, atau dengan kata lain untuk
usaha budidaya ikan (better aquaculture) dan
untuk usaha penangkapan ikan (better
catching/capturing).
b. Better Business
c. Better Living

Fungsi Penyuluhan Perikanan


Menurut UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K) sebagaimana
termaktub dalam Pasal 4, yaitu :
1. Memfasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan
pelaku usaha.
2. Mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan
pelaku usaha ke sumber informasi, teknologi, dan
sumberdaya lainnya agar mereka dapat
mengembangkan usahanya.
3. meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial,
dan kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha.
4. membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam
menumbuhkembangkan organisasinya menjadi
organisasi ekonomi yang berdaya saing tinggi, produktif,
menerapkan tata kelola berusaha yang baik, dan
berkelanjutan.

Lanjutan
5. Membantu menganalisis dan memecahkan masalah
serta merespon peluang dan tantangan yang
dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha dalam
mengelola usaha.
6. Menumbuh-kembangkan kesadaran pelaku utama
dan pelaku usaha terhadap kelestarian fungsi
lingkungan.
7. Melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan
perikanan yang maju dan modern bagi pelaku
utama secara berkelanjutan.

Sasaran Penyuluhan Perikanan


Sasaran penyuluhan adalah manusia biasa dengan
segala keterbatasan dan kelebihan masing-masing,
sehingga secara umum kondisi yang demikian sangat
mempengaruhi efektivitas penyuluhan.
Menurut Samsudin (1992), sasaran penyuluhan
sebenarnya tidak hanya meliputi individu saja, tetapi
juga meliputi keluarga dan kelompok masyarakat yang
terlibat langsung maupun tidak langsung dalam
usahanya.

Lanjutan
Sasaran Penyuluhan Perikanan Berdasarkan UU No. 16
tahun 2006, yaitu :
1. Pelaku utama kegiatan perikanan adalah nelayan,
pembudidaya ikan, dan pengolah ikan; serta
2. Pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia
atau badan hukum yang dibentuk menurut hukum
Indonesia yang mengelola sebagian atau seluruh
kegiatan usaha perikanan dari hulu sampai hilir.
3. Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan
lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati
perikanan, perikanan, dan kehutanan serta generasi
muda dan tokoh masyarakat.

Lanjutan
Beberapa keragaman pada sasaran penyuluhan yang
sering menjadi kendala dalam kegiatan penyuluhan
perikanan antara lain :
1. Keragaman zona ekologi perikanan, yang sering kali
hanya cocok untuk komoditi-komoditi dan teknologi
tertentu.
2. Keragaman dalam kemampuannya untuk menyediakan
sumberdaya yang diperlukan (pengetahuan,
keterampilan, dana, kelembagaan).
3. Keragaman jenis kelamin.
4. Keragaman umur sasaran.

Ketenagaan Penyuluhan
Perikanan
Berdasarkan UU No. 16 tahun 2006, yang dimaksud dengan
tenaga penyuluh perikanan meliputi :
1. Penyuluh PNS adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat
oleh pejabat yang berwenang dalam jabatan fungsional
penyuluh perikanan;
2. Penyuluh Swasta adalah seseorang yang diberi tugas
oleh perusahaan yang terkait dengan usaha perikanan,
baik secara langsung atau tidak langsung melaksanakan
tugas penyuluhan perikanan, serta mempnyai
kompetensi dalam bidang penyuluhan perikanan; dan
3. Penyuluh Swadaya adalah pelaku utama yang berhasil
dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang
dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi
penyuluh perikanan.

Strategi Penyuluhan Perikanan


Strategi penyuluhan perikanan yang akan diterapkan harus selalu
memperhatikan tujuan penyuluhan dan kaitannya dengan
keragaman keadaan sasaran, serta harus diupayakan untuk selalu
dapat menembus kendala-kendala yang biasanya muncul dari
keragaman keadaan sasaran tersebut.
Strategi penyuluhan perikanan harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Pemetaan wilayah penyuluhan perikanan yang akan di layani,
khususnya pemetaan wilayah berdasarkan keadaan keragaman
ekologi perikanannya.
b. Upaya melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik yang
berkaitan dengan kategori Pelaku Utama berdasarkan
keinovatifannya, kemampuannya menyediakan sumberdaya,
jenis kelamin/gender, dan umurnya dalam kegiatan penyuluhan
perikanan.
c. Pengembangan rekomendasi teknologi yang tepat guna.

Lanjutan
6 tahapan pembangunan perikanan dalam proses/kegiatan
penyuluhan :
1. Tahapan pra pembangunan. Pada tahapan ini, kegiatan
penyuluhan perikanan belum dilaksanakan, tetapi
sedang dipersiapkan.
2. Tahapan eksperimental. Pada tahapan ini, penyuluhan
perikanan diharapkan telah mencapai sekitar 1-20
persen pelaku utama sasarannya untuk dijadikan
pelaksana pengujian atau demonstrator pada kegiatankegiatan demonstrasi yang dilaksanakan dan
dikembangkan oleh para penyuluh perikanan.
3. Tahapan pengembangan komoditi. Pada tahapan ini,
penyuluhan perikanan diharapkan sudah harus
menjangkau 20-40 persen pelaku utama untuk
mengadopsi penerapan input-input baru.

Lanjutan
4. Tahapan pemantapan komoditi. Pada tahapan ini, penyuluhan
diharapkan telah menjangkau 100 persen Pelaku Utama yang
dilibatkan dalam keseluruhan proses usahapelaku utama yang
mencakup: alokasi sumberdaya, pengorganisasikan Pelaku
Utama, pemasaran (pengendalian harga input dan harga
produk), serta upaya-upaya dalam mengubah perilaku dari
Pelaku Utama subsisten ke pelaku utama komersial.
5. Tahapan diversifikasi usaha pelaku utama bernilai tinggi. Pada
tahapan ini, penyuluhan diharapkan sudah menjangkau 100
persen pelaku utama yang dilibatkan pada usaha pelaku utama
komersial yang memproduksi produk-produk perikanan bernilai
ekonomi tinggi.
6. Tahapan intensifikasi modal. Pada tahapan ini, penyuluhan
diharapkan telah menjangkau 100 persen pelaku utama yang
dilibatkan dalam upaya pemanfaatan lahan secara optimal
dengan penggunaan modal yang semakin insentif (baik untuk
investasi maupun eksploitasi).

Lanjutan
Peranan penyuluhan adalah sebagai perantara atau
penghubung antara kegiatan penelitian perikanan(yang
selalu berupaya menemukan dan mengembangkan
teknologi perikanan) dan penerapan teknologi yang
dilaksanakan pelaku utama sebagai pengguna hasil-hasil
penelitian.
Informasi
pemecahan masalah-masalah
yang dihadapi pelaku utama
PENELITIAN
KELAUTAN &
PERIKANAN

PENYULUHAN
KELAUTAN &
PERIKANAN
Informasi
tentang masalah-masalah
yang dihadapi pelaku utama

PENERAPAN
TEKNOLOGI

Lanjutan
Beberapa pertimbangan dalam menentukan strategi
penyuluhan perikanan :
1. Spesifikasi tujuan penyuluhan untuk mencapai sasaran
pembangunan perikanan.
2. Identifikasi kategori Pelaku Utama.
3. Perumusan Strategi penyuluhan untuk penerapan
teknologi.
4. Pemilihan metoda penyuluhan yang diterapkan.

SIKAP, ETIKA DAN MORAL


PENYULUH PERIKANAN
Sikap :
Sikap dapat diartikan sebagai cara orang menghadapi sesuatu;
cara berperilaku; potensi kejiwaan/mental seseorang.
Sikap adalah bagian mental seseorang yang bersangkutan
lagsung dengan motif hidupnya, pegalaman hidup masa
lampau, pengertian-pengertian tentang barang, manusia,
lingkungan dan ide-ide.
Ciri-ciri sikap :
1. Sikap tidak dibawa seseorang sejak ia lahir, melainkan
dibentuk sepanjang perkembangannya.
2. Sikap dapat berubah-ubah, oleh karena itu sikap dapat
dipelajari.
3. Sikap tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berkaitan dengan
suatu objek.
4. Objek suatu sikap dapat tunggal atau jamak.
5. Sikap mengandung motivasi dan perasaan.

Lanjutan
Etika :
Bertens (2004) dalam bukunya Etika, memberikan tiga
pengertian pada etika, yaitu :
1. Etika bisa dipakai dalam arti : nilai-nilai dan normanorma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. Etika berarti juga : kumpulan asas atau nilai moral.
Dimaksudkan dengan kumpulan asas atau nilai moral
disini adalah kode etik, yang disepakati diantara
anggota suatu kelompok atau organisasi.
3. Etika mempunyai arti : ilmu tentang yang baik atau
yang buruk. Etika disini sama artinya dengan filsafat
moral.

Lanjutan
Etika dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Etika Umum
2. Etika Khusus (etika Individual, etika moral, dan etika
lingkungan hidup)
. Moral :
. Moralitas atau moral adalah istilah yang berasal dari
bahasa Latin: mos (jamak: mores) yang berarti cara
hidup atau kebiasaan.
. Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan
sebagainya, ahlak, budi pekerti, susila.

Evaluasi
1. Sebutkan dan jelaskan falsafah penyuluhan dan
implementasinya di lapangan!
2. Sebutkan dan jelaskan azas-azas penyuluhan!
3. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip penyuluhan yang
paling penting dalam penyelenggaraan penyuluhan!
4. Sebutkan dan jelaskan fungsi penyuluhan perikanan
berdasarkan UU No. 16 tentang SP3K!
5. Sebutkan dan jelaskan sasaran penyuluhan perikanan!
6. Sebutkan dan jelaskan secara ketenagaan katagori
penyuluh perikanan! Dalam kategori penyuluh apa anda
saat ini dan sebutkan salah satu tugas anda?
7. Sebutkan dan pertimbangan dalam menetapkan materi
penyuluhan perikanan!

Lanjutan
8. Sebutkan dan jelaskan tahapan pembangunan perikanan
dalam proses penyuluhan!
9. Gambarkan dan jelaskan keterkaitan penelitian dan
penyuluhan perikanan !
10.Bagaimana peranan penyuluhan perikanan dalam
pembangunan perikanan ?
11.Sebutkan dan Jelaskan beberapa pertimbangan dalam
menentukan strategi penyuluhan perikanan !
12.Sebutkan pengertian sikap pada penyuluhan perikanan dan
berikan contohnya !
13.Sebutkan pengetian etika pada penyuluh perikanan dan
berikan contohnya !
14.Sebutkan pengetian moral pada penyuluh perikanan dan
berikan contohnya !

TERIMA KASIH

You might also like