Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2013 jumlah penderita skizofrenia akan terus
meningkat hingga mencapai 450 juta orang di seluruh dunia. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan
pasien skizofrenia untuk minum obat antara lain yaitu peran keluarga, sosial ekonomi, sikap pasien, motivasi,
ingatan atau memori pasien serta informasi dari petugas kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran keluarga dengan kepatuhan minum obat
pada pasien skizofrenia di poliklinik Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian ini adalah semua keluarga pasien yang mengalami skizofrenia yang mengantarkan
pasien berobat jalan di poliklinik Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan, sedangkan sampel
dalam penelitian ini berjumlah 100 responden diambil dengan teknik purposive sampling.
Berdasarkan hasil uji statistik chi square didapatkan value = 0,028, yang jika dibandingkan dengan
nilai = 0,05, maka value 0,05, sehingga Hipotesis Alternatif (Ha) diterima. Ini berarti ada hubungan yang
bermakna antara peran keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di Poliklinik Rumah
Sakit Dr. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka keluarga harus memberikan perannya dalam merawat anggota
keluarga yang sakit dengan baik, khususnya dalam minum obat, sehingga pasien mampu mencapai derajat
kesehatan secara maksimal.
Kata Kunci : Peran Keluarga, Kepatuhan Minum Obat, Skizofrenia
Daftar Pustaka : 38 (1996-2014)
Hubungan Peran Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia
Di Poliklinik Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014
Page 1
1.
PENDAHULUAN
Kesehatan jiwa menurut WHO adalah
berbagai karakteristik positif yang menggambarkan
keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang
mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (Direja,
2011). WHO (World Health Organization)
menyebutkan bahwa prevalensi masalah kesehatan
jiwa saat ini cukup tinggi, 25% dari penduduk
dunia pernah menderita masalah kesehatan jiwa,
1% diantaranya adalah gangguan jiwa berat.
Potensi seseorang mudah terserang gangguan jiwa
memang tinggi, setiap saat 450 juta orang di
seluruh dunia terkena dampak permasalahan jiwa,
saraf, maupun perilaku. Salah satu bentuk
gangguan jiwa yang terdapat di seluruh dunia
adalah gangguan jiwa berat yaitu skizofrenia. (9)
Menurut
WHO
(World
Health
Organization), jumlah penderita skizofrenia di
dunia pada tahun 2008 adalah 482 juta jiwa, dengan
mengacu pada data tersebut, kini jumlah itu
diperkirakan sudah meningkat dan diperkirakan
dari sekitar 220 juta penduduk Indonesia, ada
sekitar 50 juta atau 22 persennya mengidap
gangguan kejiwaan. Pada tahun 2013 jumlah
penderita skizofrenia akan terus meningkat hingga
mencapai 450 juta orang di seluruh dunia. (9)
Skizofrenia merupakan salah satu masalah
kesehatan di negara-negara berkembang modern
ini, dimana skizofrenia merupakan penyakit otak
persisten dan serius yang mengakibatkan perilaku
psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam
memproses informasi, hubungan interpersonal,
serta memecahkan masalah. (32)
Faktor penyebab terjadinya skizofrenia
diantaranya disebabkan karena adanya tekanan
psikologis yang disebabkan oleh adanya tekanan
dari luar individu maupun tekanan dari dalam
individu. Beberapa hal yang menjadi penyebab
adalah ketidaktahuan keluarga dan masyarakat
terhadap jenis gangguan jiwa ini, serta ada beberapa
stigma mengenai gangguan jiwa.(9)
Terapi yang komperehensif dan holistik,
sudah mulai dikembangkan meliputi terapi obatobatan anti skizofrenia (psikofarmaka), psikoterapi,
terapi psikososial dan terapi psikoreligius. Terapi
tersebut, khususnya obat psikofarmaka harus
diberikan dalam jangka waktu yang lama. Apabila
pasien sampai telat atau tidak patuh minum obat,
maka pasien bisa kambuh (relaps). Keberhasilan
terapi gangguan jiwa skizofrenia tidak hanya
terletak pada terapi obat psikofarmaka dan jenis
terapi lainnya, tetapi juga peran serta keluarga dan
masyarakat turut menentukan.(9)
Kepatuhan pada pasien skizofrenia terdiri
dari kepatuhan terhadap terapi setelah pengobatan
(kontrol), penggunaan obat secara tepat, mengikuti
anjuran perubahan perilaku. (14)
Di Sumatera Selatan, di dapatkan data
bahwa jumlah penderita gangguan jiwa pada tahun
Hubungan Peran Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia
Di Poliklinik Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014
Page 2
3. HASIL PENELITIAN
Analisa Univariat
Peran Keluarga
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Peran Keluarga Pada
Pasien Skizofrenia di Poliklinik
Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2014
Peran
Frekuensi
Persentase
No
Keluarga
(F)
(%)
1.
Positif
51
51
2.
Negatif
49
49
Jumlah
100
100
Berdasarkan tabel 5.1, dapat diketahui
bahwa responden atau keluarga yang memiliki
kategori peran positif lebih banyak jika
dibandingkan dengan responden atau keluarga yang
memiliki kategori peran negatif, yaitu sebanyak 51
responden (51%).
Kepatuhan Minum Obat
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Minum Obat
Pada Pasien Skizofrenia di Poliklinik
Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2014
Kepatuhan
Frekuensi
Persentase
No
Minum Obat
(F)
(%)
1.
Positif
53
53
2.
Negatif
47
47
Jumlah
100
100
Berdasarkan tabel 5.2, dapat diketahui
bahwa kepatuhan minum obat pada responden yang
memiliki kategori positif lebih banyak jika
dibandingkan dengan responden yang memiliki
kategori kepatuhan minum obat negatif, yaitu
sebanyak 53 responden (53%).
Analisa Bivariat
Tabel 5.3
Hubungan Peran Keluarga Dengan Kepatuhan
Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia di
Poliklinik Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2014
Kepatuhan Minum
Obat
Total
Peran
pKeluarga
Positif
Negatif
valu
e
N
%
n
%
N
64,
35,
Positif
33
18
51
7
3
0,02
8
40,
59,
Negatif
20
29
49
8
2
Jumlah 53 53 47 47
100
Pada tabel 5.3 didapatkan bahwa
responden atau keluarga yang memiliki kategori
peran positif dan memiliki kepatuhan minum obat
positif adalah 33 responden (64,7%) dari 51
Hubungan Peran Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia
Di Poliklinik Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014
Page 3
Hubungan Peran Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia
Di Poliklinik Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014
Page 4
Hubungan Peran Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia
Di Poliklinik Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014
Page 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, I. S. 2006. Skizofrenia Memahami
Dinamika Keluarga Pasien. Bandung: Refika
Aditama
Arikunto,
Suharsimi.
2010.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Ashwin. 2009.
Skizofrenia Memahami
Dinamika Keluarga Pasien. Bandung: Refika
Aditama
Cakrawala. 2009. Pengobatan skizofrenia tak
bisa
100
persen.
(online).
(http://www.pdpersi.co.id, diakses pada tanggal
29 April 2014 pukul 16.00 WIB)
Degresi. 2005. Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta:
PT. Rineka Cipta
Direja, Ade Herman Surya. 2011. Buku Ajar
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika
Djamaludin dan Fuad Nashori Suroso. 2001.
Psikologi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hawari, D. 2003. Pendekatan holistik pada
gangguan jiwa: Skizofrenia. Jakarta: FKUI
______, D. 2007. Pendekatan holistik pada
gangguan jiwa skizofrenia. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
______, D. 2009. Pendekatan Holistik Pada
Gangguan Jiwa: Skizofrenia. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI
Henny, Achjar. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan
Keperawatan Keluarga. Jakarta: Sagung Seto
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode
Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis.
Jakarta: Salemba Medika
Isaacs, A. 2005. Keperawatan kesehatan jiwa
& psikiatrik edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Kaplan dan Sadock, 2003, Sinopsis Psikiatri:
Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri. Alih
Bahasa Dr Wijadja Kusuma. Jakarta: Bina
Rupa Aksara
Keliat, B.A, 1996. Peran Serta Keluarga
dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa.
Jakarta: EGC
Maramis, WF. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran
Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press
Maslim, R. 2002. Buku Saku Diagnosis
Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari
PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran
Jiwa FK Unika Atmajaya
Mubarak, Wahid Iqbal, dkk. 2006. Ilmu
Keperawatan Komunitas. Jakarta: CV Sagung
Seto
Medical Record. 2014. Rumah Sakit Dr.
Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Niven. 2008. Psikologi Kesehatan: Pengantar
Untuk Perawat Dan Profesional. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Hubungan Peran Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia
Di Poliklinik Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014
Page 6