LAPORAN RESMI

SIMULASI RANGKAIAN ELEKTRONIKA

DAYA



NAMA : BRIAN PERMANA
7308040013/ 3 D4 ELIN




INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2011






WORKSHOP ON
POWER ELECTRONIC SIMULATION
Prepared by Gigih Prabowo and Suryono

Experiment VII
DC-DC CONVERTER
(BUCK CHOPPER)


Objective : The objective is to study the operation and characteristics of a
dc buck converter under various load conditions.

Application : the dc buck (step-down) chopper is used to control power flow
in many applications (e.g. power supplies, dc motor control,
and input stage to inverters).

Basic Theory: The dc buck chopper circuit is


Figure 5-1 DC buck (down) chopper circuit

When the switch is closed the circuit is


Figure 5-2 DC buck (down) chopper circuit S close



Diode is reverse bias condition, the result in positive inductor
voltage i.e:


o d L
V V V =

It causes linear increase in the inductor current is


dt
di
L V
L
L
= and

= dt V
L
i
L L
1



dt
di
L V V V
L
o d L
= =

L
V V
dt
di
o d L

=


L
V V
DT
i
t
i
dt
di
o d L L L

=
A
=
A
A
=
( ) DT
L
V V
i
o d
close L
|
.
|

\
|

= A

When a switch S is open the circuit will be


Figure 5-3 DC buck (down) chopper circuit S open

Because of inductive energy storage, i
L
continues to flow. Diode is
forward bias current now flow (freewheeling) through the diode. The
inductance voltage can be derived as:


o L
v v =

dt
di
L v v
L
o L
= =
( ) ( )T D
L
V
i
o
opened L

|
.
|

\
|
= A 1


Steady-state operation requires that i
L
at the end of switching cycle is the
same at the beginning of the next cycle. That is the change of i
L
over one
period is zero, i.e.:

( ) ( ) o i i
opened L Closed L
= A + A

( ) 0 1 =
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|

T D
L
V
DT
L
V V
o L d


The output voltage on the inductor is


d o
DV V =
The maximum and the minimum values of the inductor current
are computed as
( )
( )

+ =

+ =
A
+ =
Lf
T D
R
Vo
T D
L
Vo
R
Vo
i
I I
L
L
2
1 1
1
2
1
2
max


( )
( )

=
A
=
Lf
T D
R
Vo
T D
L
Vo
R
Vo
i
I I
L
L
2
1 1
1
2
1
2
min


From this equation can be used to determine the combination of
L and f that will result continuous current. Since I
min
=0 is the
boundary between continuous and discontinuous current



( )
( )
f
R D
L
Lf
T D
R
Vo I
2
1
2
1 1
0
min
min

= =


The ripple as a fraction of the output voltage:


( )
2
8
1
LCf
D
V
V
o
o

=
A



Component :
1. Source DC voltage 100V.
2. One switch (BJT/MOSFET)
3. Firing pulse generator ciruit
4. One diode
5. Two DC volt
6. One D~CA-meter
7. Resistance load 10O
8. Inductance load 25 mH.

Experiment Procedure :

1. Set up the circuit as shown fig. 5-4 through the PSIM. Used
the load resistance R only.
2. Set the chopping frequency to fc= 1 kHz and the duty cycle
to d= 50%
3. Draw the firing pulse circuits and connect to appropriate
BJT/MOSFET.
4. Observe and record the waveforms of the load voltage (V
o
),
the load current (i
o
), and the input current (I
s
).
5. Measure the average load voltage V
o(dc)
, the average load
current I
o(dc)
, the rms transistor current I
T(rms)
, the average input
current I
s(dc)
, and the load power P
L
.
6. Repeat step 2 until 5 with both load resistance R and load
inductance L.




Report :
1. Present all record wave forms and discuss all significant
points
2. Compare the step 3 with basic theory.


Figure 5-4 dc buck converter with resistive R load

























Buck Coverter
1. Dengan Beban R

Vout







Iout








Is



Arus transistor rms





Load Power


2. Dengan Beban RL

Vout

Iout


Arus Input Is







Arus transistor rms







Load Power


Perhitungan teori
Beban R



Beban R-L






Analisa
Dari hasil simulasi rangkaian buck converter menggunakan PSIM di dapatkan
data-data berupa bentuk gelombang dan nilai dari parameter yang di ukur seperti
Tegangan,arus dan daya output.
Dari nilai tegangan output, pada beban R maupun R-L memiliki nilai yang hampir
sama yaitu setengah dari tegangan dc inputnya karena duty cycle yang diberikan adalah
50 % mengingat bahwa nilai tegangan output pada buck converter adalah Vo=D.Vs maka
pada tegangan input 100 V akan menghasilkan tegangan output 50 V pada D=50%.
Dengan membandingkan perhitungan teori dengan hasil simulasi maka
didapatkan nilai error Vout sebesar 0%.
Nilai perbandingan daya antara hasil simulasi dengan teori maka didapatkan nilai
daya dengan beban R W=250 Watt dan dengan beban R-L nilai dayanya W=195 Watt.
Dengan hasil tersebut maka dapat dicari nilai error W beban R = 2,8%. Dan nilai error W
beban R-L = 21,5%.
Pada nilai Arus output yang dihasilkan pada beban R dan beban R-L adalah tidak
sama.Pada beban R-L nilai arus lebih kecil hal ini karena nilai impedansi pada beban R-
L lebih besar dibandingkan beban R saja.Begitu juga dengan nilai arus input yang

dihasilkan terpengaruh dengan bebannya.Pada beban R-L nilai arus input akan lebih
kecil.



Kesimpulan
1. Nilai dutycycle pada rangkaian buck converter akan mempengaruhi besarnya
tegangan output yang akan dihasilkan rangkaian buck converter.
2. Dalam buck converter (step down converter), tegangan keluaran akan lebih rendah
atau sama dengan tegangan masukan karena besarnya nilai tegangan outputnya
adalah hasil kali dutycycle dengan nilai tegangan inputnya.
3. Oleh sebab itu rangkaian buck converter disebut juga step down converter karena
berfungsi untuk menurunkan nilai tegangan inputnya atau paling tidak sama besarnya
dengan tegangan inputnya.
4. Pada proses switching timbul tegangan yang sangat tinggi (spike) akibat switching
pada frekuensi tinggi, untuk mengatasi hal tersebut maka pada rangkaian buck boost
perlu diberikan rangkaian RC snubber untuk mengurangi tegangan spike yang terjadi
saat proses switching.
5. Nilai inductor (L) sangatlah berpengaruh terhadap tegangan output dari buck
converter.