Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh CSR Dan GCG Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Intellectual Capital Sebagai Variabel Moderasi
Pengaruh CSR Dan GCG Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Intellectual Capital Sebagai Variabel Moderasi
ABSTRACT
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan akuntansi yang pesat, membuat laporan akuntansi dijadikan sebagai
laporan pertanggungjawaban pada pemilik modal ataupun pemegang saham. Para
pemilik modal yang mementingkan laba, cenderung memaksakan orang-orang di dalam
perusahaan untuk bekerja keras, demi menjaga laba perusahaan agar tetap meningkat,
tanpa memikirkan kesejahteraan para pekerjanya. Saat perusahaan sangat berkembang,
munculah kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan dimana-mana. Perusahaan
maka perlu adanya suatu motivasi agar kinerja perusahaan dapat meningkat, terutama
kepada karyawan yang merupakan salah satu bagian dari tanggung jawab sosial
perusahaan. Dengan memenuhi keinginan-keinginan karyawan antara lain: gaji atau
upah yang baik, pekerjaan yang aman, suasana yang kondusif, penghargaan terhadap
pekerjaan yang dilakukan, pimpinan yang adil dan bijaksana, pengarahan dan perintah
yang wajar, organisasi atau tempat kerja yang di hargai masyarakat atau mengupayakan
insentif yang besarnya proposional dan juga bersifat progresif yang artinya sesuai
dengan jenjang karir, karena insentif sangat diperlukan untuk memacu kinerja para
karyawan agar selalu ada pada tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan masingmasing.
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana Corporate Social Responsibility mempengaruhi kinerja perusahaan?
2) Bagaimana Good Corporate Governance mempengaruhi kinerja perusahaan?
3) Bagaimana Corporate Social Responsibility mempengaruhi kinerja perusahaan
dengan dimoderasi oleh Intellectual Capital?
4) Bagaimana Good Corporate Governance mempengaruhi kinerja perusahaan
dengan dimoderasi oleh Intellectual Capital?
3. Tujuan Penelitian
1) Untuk membuktikan bagaimana Corporate Social Responsibility mempengaruhi
kinerja perusahaan.
2) Untuk membuktikan bagaimana Good Corporate Governance mempengaruhi
kinerja perusahaan
3) Untuk membuktikan bagaimana Corporate Social Responsibility mempengaruhi
kinerja perusahaan dengan dimoderasi oleh Intellectual Capital.
4) Untuk membuktikan bagaimana Good Corporate Governance mempengaruhi
kinerja perusahaan dengan dimoderasi oleh Intellectual Capital.
4. Manfaat Penelitian
1) Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi manajemen perusahaan sebagai
gambaran mengenai pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan
untuk
meningkatkan
kesadaran
manajemen
perusahaan
untuk
ini
diharapkan
dapat
memberikan
perspektif
baru
dalam
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Pengaruh CSR terhadap Kinerja Perusahaan
organisasi. Jika kemampuan seorang pemimpin baik dan mau mengayomi para
karyawan nya, otomatis kinerja perusahaan dapat meningkat. Pemimpin dengan
kemampuan, keahlian, keterampilan, dan pengetahuan yang baik akan memimpin
bawahan nya dengan baik pula. Pengaruh CSR diperkuat oleh structure capital yang
mana dapat memberi dampak positif terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan
penjelasan di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3B: Adanya pengaruh positif CSR terhadap kinerja perusahaan dengan dimoderasi
oleh Structure Capital
Masyarakat adalah konsumen yang juga pada akhirnya akan membeli dan
menikmati produk yang diproduksi oleh perusahaan. Penerapan CSR dalam hal ini
dapat berupa memproduksi barang yang berkualitas. Citra merk dan daya saing sangat
mempengaruhi konsumen untuk membeli produk-produk perusahaan. Produk dengan
citra yang baik otomatis akan dibeli banyak konsumen. Setelah itu produk tersebut akan
terkenal di pasaran, sehingga konsumen yang belum tahu otomatis sudah percaya karena
rumor baik yang beredar di masyarakat. Tidak hanya hubungan perusahaan dengan
konsumen, melainkan hubungan antara perusahaan dan pemerintah juga. Jika hubungan
perusahaan dan pemerntahan baik maka akses untuk melakukan operasional perusahaan
dapat berjalan mudah juga. Dengan terciptanya hal-hal seperti itu perusahaan telah
menerapkan Customer/Relation Capital dengan baik. Pengaruh CSR diperkuat oleh
customer/relation capital yang mana memberikan pengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3C: Adanya pengaruh positif CSR terhadap kinerja perusahaan dengan dimoderasi
oleh Customer/Relation Capital
Pengaruh GCG terhadap kinerja perusahaan dengan dimoderasi oleh Intellectual
Capital
GCG sangat penting untuk diterapkan di perusahaan. Sama pentingnya seperti
Intellectual Capital yang merupakan intangible assets yang sangat penting demi
kelangsungan operasional perusahaan. Sumber perusahaan dapat mengambil beberapa
bentuk seperti modal atau sumber daya keuangan, intellectual capital adalah keuntungan
dari setiap organisasi. Mereka merupakan komponen vital dan aset strategis; mereka
mengolah pertumbuhan dan manajemen yang efisien merupakan faktor penting dari
kinerja yang sukses. Oleh karena itu, tidak cukup lagi bagi perusahaan untuk
memperoleh modal manusia (Safieddine, Jamali, dan Noureddine, 2009). Tata kelola
perusahaan
bertanggung
jawab
untuk
menciptakan,
mengembangkan,
dan
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang memakai uji hipotesis yaitu
penelitian yang dilakukan unuk memahami permasalahan secara lebih mendalam atau
untuk mengembangkan teori yang sudah ada berdasarkan kuesioner yang akan disebar
ke beberapa perusahaan. Jika kita simak penelitian kali ini yang berupa pengujian
hipotesis dan banyaknya variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen,
serta variabel moderating yang turut memoderasi antara variabel dependen dan
independen. Maka tipe hubungan antara variabelnya yaitu hubungan korelasional.
Pengaturan studi di dalam penelitian ini adalah non-contrived situation.
Penelitian ini dibuat unuk mengetahui pengaruh CSR dan GCG terhadap kinerja
keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan yang tercantum di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2015, dan yang menjadi sampel adalah perusahaan yang
terdaftar di BEI pada tahun
b. Variabel Independen
1) CSR
Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
dependen (terikat). Salah satu variabel independen dalam penelitian ini adalah
CSR. Penelitian ini mengukur CSR dengan teknik kuesioner yang disebar ke
beberapa perusahaan. Peneliti menyebarkan kusioner online dan offline kepada
pihak manajaer perusahaan perbankan.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Dimana setiap
pertanyaan yang diberikan kepada para responden, pernyataan Sangat Tidak
Setuju akan diberi nilai 1, jika tidak setuju akan diberi nilai 2, dan jika setuju
diberikan nilai 3, terakhir jika responden sangat setuju dengan pernyataan atau
pertanyaan yang diberikan akan diberi nilai 4. Di dalam kuesioner akan
ditanyakan mengenai beberapa aspek, seperti aspek lingkungan, aspek
stakeholder, aspek ketenagakerjaan, aspek fair operating practices.
2) GCG
Variabel independen yang kedua adalah GCG atau tata kelola perusahaan.
Penelitian ini juga mengukur GCG dengan teknik kuesioner yang disebar ke
beberapa perusahaan. Perbedaan nya adalah peneliti menyebarkan kuesioner
online dan offline selain ke manajer perusahaan perbankan, peneliti juga
menyebarkan kuesioner kepada karyawan di dalam perusahaan tersebut.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Dimana setiap
pertanyaan yang diberikan kepada para responden, pernyataan Sangat Tidak
Setuju akan diberi nilai 1, jika tidak setuju akan diberi nilai 2, dan jika setuju
diberikan nilai 3, terakhir jika responden sangat setuju dengan pernyataan atau
pertanyaan yang diberikan akan diberi nilai 4. Kuesioner mengenai GCG ini
berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan lima prinsip GCG.
Seperti akuntabilitas, fairness, transparansi responsibilitas, dan independensi.
c. Variabel Moderating
Penelitian ini juga mengukur Intellectual Capital dengan teknik kuesioner yang
disebar ke beberapa perusahaan. Perbedaan nya adalah peneliti menyebarkan
kuesioner online dan offline selain ke manajer perusahaan perbankan, peneliti juga
menyebarkan kuesioner kepada karyawan di dalam perusahaan tersebut.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Dimana setiap pertanyaan
yang diberikan kepada para responden, pernyataan Sangat Tidak Setuju akan diberi
10
nilai 1, jika tidak setuju akan diberi nilai 2, dan jika setuju diberikan nilai 3, terakhir
jika responden sangat setuju dengan pernyataan atau pertanyaan yang diberikan
akan diberi nilai 4. Kuesioner yang diajukan mengenai ketiga aspek dalam
Intellectual Capital yaitu Human Capital, Relation Capital, dan Structure Capital.
Aspek Human Capital bertanya tentang apakah karyawan mereka terampil dan
berbakat, apakah karyawan mereka pengetahuan dan keahlian yang cukup untuk
menyelesaikan pekerjaan mereka, dll. Aspek Relation Capital menanyakan tentang
apakah konsumen secara umum puas dengan produk yang dijual oleh perusahaan,
apakah pangsa pasar meningkat, apakah konsumen loyal terhadap perusahaan, dll.
Aspek Structural Capital menanyakan tentang apakah struktur organisasi tidak
membuat pegawai merasa jauh dengan pegawai lain, apakah operasional perusahaan
berjalan dengan efisien, dll.
3. Model Penelitian
Metode statistik yang digunakan dalam menganalisis pengaruh CSR dan GCG
terhadap kinerja perusahaan dengan Intellectual Capital sebagai variabel moderating
adalah metode regresi berganda. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan
dua jenis analisis regresi. Untuk pengujian hipotesis pertama dan kedua digunakan uji
regresi linier sederhana. Sedangkan pada pengujian ketiga dan keempat digunakan uji
analisis regresi berganda. Model yang digunakan adalah sebagai berikut.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
11
Keterangan:
Y : Kinerja Perusahaan
: Konstanta
1 4 : Koefisien regresi pada tiap variabel
X1 : Corporate Social Responsibility
X2 : Good Corporate Governance
X3A: Human Capital
X3B: Customer/Relation Capital
X3C: Structure Capital
e
: error
Salah satu cara untuk menguji regresi dengan variabel moderating untuk hipotesis
kedua adalah dengan Moderated Regression Analysis (MRA). Menurut Liana (2009),
Moderated Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi merupakan aplikasi khusus
regresi linier berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi
(perkalian dua atau lebih variabel independen). Variabel perkalian antara CSR (X1) dan
GCG (X2) pada Intellectual Capital (X3) merupakan variabel moderating karena
menggambarkan pengaruh Intellectual Capital (X3) terhadap hubungan CSR (X1) dan
GCG (X2) pada kinerja perusahaan (Y).
1. Gambaran Responden
Jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 109 responden dari jumlah 136 kuesioner
yang disebar di 4 perusahaan swasta yang terdaftar di BEI pada tahun 2015 dan juga
menerapkan prinsip CSR dan GCG juga menekankan intellectual capital di perusahaan
tersebut. Kuesioner terbagi menjadi 4 bagian yaitu kuesioner mengenai CSR, GCG,
Intellectual Capital, dan Kinerja Perusahaan.
12
3. Uji Validitas
Pada penelitian ini menggunakan metode Anti-image Matrices, dimana jika antiimage correlation > 0.5 maka disebut valid dan jika anti-image correlation < 0.5 maka
disebut tidak valid.
No.
Variabel
Anti-Image
Keputusan
Correlation
1
0.735
Valid
CSR2
0716
Valid
CSR3
0.666
Valid
CSR4
0.576
Valid
CSR5
0.607
Valid
CSR6
0.893
Valid
CSR7
0.851
Valid
CSR8
0.856
Valid
13
CSR9
0.869
Valid
CSR10
0.901
Valid
CSR11
0.821
Valid
CSR12
0.892
Valid
CSR13
0.879
Valid
CSR14
0.834
Valid
CSR15
0.884
Valid
CSR16
0.907
Valid
CSR17
0.837
Valid
CSR18
0.819
Valid
CSR19
0.791
Valid
CSR20
0.827
Valid
GCG1
0.726
Valid
GCG2
0.804
Valid
GCG3
0.832
Valid
GCG4
0.858
Valid
GCG5
0.915
Valid
GCG6
0.874
Valid
GCG7
0.882
Valid
GCG8
0.873
Valid
GCG9
0.872
Valid
GCG10
0.836
Valid
GCG11
0.858
Valid
GCG12
0.860
Valid
GCG13
0.808
Valid
GCG14
0.848
Valid
GCG15
0.900
Valid
GCG16
0.848
Valid
GCG17
0.912
Valid
GCG18
0.854
Valid
GCG19
0.921
Valid
GCG20
0.869
Valid
IC1
0.850
Valid
IC2
0.914
Valid
IC3
0.884
Valid
IC4
0.839
Valid
IC5
0.860
Valid
Intellectual Capital
14
IC6
0.688
Valid
IC7
0.721
Valid
IC8
0.883
Valid
IC9
0.842
Valid
IC10
0.823
Valid
IC11
0.893
Valid
IC12
0.878
Valid
IC13
0.897
Valid
IC14
0.713
Valid
IC15
0.786
Valid
KIN1
0.786
Valid
KIN2
0.838
Valid
KIN3
0.829
Valid
KIN4
0.790
Valid
KIN5
0.778
Valid
KIN6
0.808
Valid
KIN7
0.847
Valid
KIN8
0.824
Valid
KIN9
0.686
Valid
KIN10
0.835
Valid
Kinerja Perusahaan
4. Uji Realibilitas
Hair et al. (2008) dalam Jogiyanto (2011) mengatakan bahwa Rule of thumb nilai
Cronbachs Alpha dan Composite Reliablity adalah harus lebih besar dari 0.7 meskipun
nilai 0.6 masih dapat diterima.
a. Jika Cronbachs Alpha > 0,60 Cronbachs Alpha reliable
b. Jika Cronbachs Alpha < 0,60 Cronbachs Alpha tidak reliable
15
Variabel
Jumlah Item
Keputusan
CSR
20
0.923
Reliable
GCG
20
0.946
Reliable
IC
15
0.911
Reliable
Kinerja Perusahaan
10
0.849
Reliable
16
Sig.
CSR
.000
GCG
.000
.215
CSR x StructureCapital
.458
CSR x RelationCapital
.320
GCG x HumanCapital
.368
GCG x StructureCapital
.208
GCG x RelationCapital
.194
F=113.463
Dari tabel Uji Anova atau F test di atas menghasilkan nilai F hitung sebesar 113.463
dengan tingkat signifikansi 0,000. maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel Kinerja Perusahaan (Y) dengan kata lain seluruh variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
7.1 Pengaruh CSR dan GCG terhadap Kinerja Perusahaan
Dari hasil perhitungan, variable CSR memiliki nilai Sig sebesar 0.000 yang berarti
lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Maka dapat
disimpulkan bahwa variabel CSR berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
Begitu juga dengan variabel GCG memiliki nilai Sig sebesar 0.000 yang berarti lebih
kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Maka dapat disimpulkan
bahwa artinya Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel GCG
berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
7.2 Pengaruh CSR terhadap Kinerja Perusahaan dengan Human Capital sebagai
variabel moderasi
Berdasarkan atas hasil pengujian yang terdapat dalam tabel diatas variable CSR dan
human capital memiliki nilai Sig sebesar 0.000 yang berarti lebih kecil dibandingkan
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Sedangkan tingkat signifikansi pada variabel
CSR dengan human capital sebagai variabel moderasi, sebesar 0.215. Maka dapat
disimpulkan bahwa bahwa variabel CSR berpengaruh positif terhadap kinerja
17
perusahaan dan variabel human capital juga berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan. Namun, human capital tidak mampu untuk memoderasi hubungan antara
CSR dan Kinerja Perusahaan.
7.3 Pengaruh CSR terhadap Kinerja Perusahaan dengan Structure Capital sebagai
variabel moderasi
Berdasarkan atas hasil pengujian yang terdapat dalam tabel diatas variable CSR
memiliki nilai Sig sebesar 0.000 dan structure capital sebesar 0.021 yang berarti lebih
kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Sedangkan tingkat
signifikansi pada variabel CSR dengan structure capital sebagai variabel moderasi,
sebesar 0.458. Maka dapat disimpulkan bahwa bahwa variabel CSR dan structure
capital berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Namun, structure capital tidak
mampu untuk memoderasi hubungan antara CSR dan Kinerja Perusahaan.
7.4 Pengaruh CSR terhadap Kinerja Perusahaan dengan Customer/Relation
Capital sebagai variabel moderasi
Berdasarkan atas hasil pengujian yang terdapat dalam tabel diatas variable CSR dan
customer/relation capital sama-sama memiliki nilai Sig sebesar 0.000 yang berarti lebih
kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Sedangkan tingkat
signifikansi pada variabel CSR dengan customer/relation capital sebagai variabel
moderasi, sebesar 0.320. Maka dapat disimpulkan bahwa bahwa variabel CSR dan
customer/relation capital berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Namun,
customer/relation capital tidak mampu untuk memoderasi hubungan antara CSR dan
Kinerja Perusahaan.
7.5 Pengaruh GCG terhadap Kinerja Perusahaan dengan Human Capital sebagai
variabel moderasi
Berdasarkan atas hasil pengujian yang terdapat dalam tabel diatas variable GCG dan
human capital sama-sama memiliki nilai Sig sebesar 0.000 yang berarti lebih kecil
dibandingkan dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Sedangkan tingkat signifikansi
pada variabel GCG dengan human capital sebagai variabel moderasi, sebesar 0.368.
Maka dapat disimpulkan bahwa bahwa variabel GCG dan human capital sama-sama
berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Namun, human capital tidak mampu
untuk memoderasi hubungan antara GCG dan Kinerja Perusahaan.
18
19
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Seperti
penelitian yang dilakukan oleh Vergalli et al (2012) yang mengatakan bahwa CSR yang
berbudi luhur, mengalami kinerja jangka panjang yang baik.
7.8.2 Pengaruh GCG terhadap Kinerja Perusahaan
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh suatu hasil bahwa GCG
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan. Perusahaan
memang sebaiknya tidak melulu mementingkan profit dan operasionalnya. Perusahaan
juga harus menjaga governance yang baik di dalamnya. Sesuai dengan 5 prinsip GCG.
Transparansi dalam perusahaan mencerminkan perusahaan yang jujur dan dapat
dipercaya. Akuntabilitas menuntut Dewan direksi untuk bertanggung jawab atas
keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh pemegang saham. Responsibilitas adalah pertanggung jawaban
perusahaan
adalah
kepatuhan
perusahaan
terhadap
peraturan
yang
berlaku.
20
21
lebih dari sekedar 4 perusahaan sehingga penelitian ini hanya bisa mewakili
perusahaan yang menjadi sampel dari penelitian ini. Penelitian hanya terbatas pada
karyawan di perusahaan swasta, dan belum termasuk karyawan di perusahaan
BUMN serta perusahaan diluar Jakarta. Pengambilan sampel perusahaan juga masih
terlalu luas dan kurang mengerucut sehingga cakupan fokusnya terlalu besar.
Saran
Terlepas dari adanya keterbatasan dalam penelitian ini, hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan saran bagi berbagai pihak. Saran yang bisa diberikan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penelitian selanjutnya, agar bisa menggunakan sampel perusahaan dari
berbagai perusahaan yang lebih banyak agar dapat memperkuat hasil penelitian.
2. Bagi penelitian selanjutnya, agar lebih mengetahui faktor-faktor selain CSR dan
GCG dalam terjadinya peningkatan atau penurunan kinerja perusahaan.
3. Bagi pihak perusahaan, agar menambahkan segala macam bentuk pengawasan
untuk meningkatkan kualitas CSR dan GCG yang baik dalam perusahaan.
4. Intellectual Capital tidak di break down, ternyata bisa memoderasi variabel
dependen dan kedua variabel independennya. Ini adalah saran untuk dilakukan
di penelitian selanjutnya.
Implikasi
1. Implikasi Manajerial
Perusahaan diharapkan lebih memperhatikan pelaksanaan tanggung jawab sosial
dan lingkungan sebagai bentuk jaminan bagi stakeholders atas keterpenuhan
berbagai harapan mereka. Penerapan GCG yang baik juga merupakan bentuk
jaminan bagi stakeholders sebagai tercapainya harapan mereka juga. Hal ini sangat
penting untuk membangun reputasi sebagai perusahaan dengan aspek operasional
yang tidak hanya berpusat pada pencapaian laba secara optimal, tetapi juga sebagai
perusahaan yang mengutamakan kepentingan stakeholders.
2. Kebijakan bagi Pengambil Keputusan
Bagi investor dan kreditur, diharapkan lebih mempertimbangkan dampak sosial,
ekonomi, dan lingkungan yang diberikan perusahaan, dengan ini investor dan
kreditur telah turut andil dalam menjaga keberlanjutan sosial, ekonomi, dan
lingkungan. Oleh karena itu pemerintah hendaknya menetapkan regulasi yang jelas
mengenai praktik (CSR) maupun GCG serta pengawasan terhadap pelaksanaannya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Vergalli, et al. 2012. Does Corporate Social Responsibility affect the Performance of
Firms?
Choi, Yanni Yu Yongrok. 2014. Corporate social responsibility and firm performance
through the mediating effect of organizational trust in Chinese firms
Amini, Chiara. 2015. Corporate Social Responsibility and Firm Performance:
Empirical Evidence from Developing Countries
Bedenik, Nidara Osmanagi. 2013. Corporate Social Responsibility And Company
Performance Evidence From Four European Countries
Kamal, MD. Shawkat. 2010. Corporate Social Responsibility and Company
Performance: Evidence from Sri Lanka
Bhandari, Varun. 2014. Does Corporate Governance Increases Firm Performance and
Value Among Specific Sectors in Indian Context? : An Empirical Analysis
Foote, et al. 2010. Corporate social responsibility: Implications for performance
Excellence
Arora, Akshita. 2012. Corporate Governance and Firm Performance in Indian
Pharmaceutical Sector
Dabor et al. 2015. Impact of Corporate Governance On Firms Performance
Alipour, Mohammad. 2012. The effect of intellectual capital on firm performance: an
investigation of Iran insurance companies
Heenetigala, Kumudini. 2011. Corporate Governance Practices and Firm Performance
of Listed Companies in Sri Lanka
Kouser et al. 2013. Impact of Quality Corporate Governance on Firm Performance: A
Ten Year Perspective
Cao dan Wang. 2015. Impact of Intellectual Capital on Firm Performance: the
Influence of Innovation Capability and Environmental Dynamism
Lecocq et al. 2013. Extending resource-based theory: considering strategic, ordinary
and junk resources
Cheng et al. 2010. Invested resource, competitive intellectual capital, and corporate
performance
23
Wuncharoen,
Chutima.
2013.
The
Relationship
between
Corporate
Social
Responsibility and Firm Performance from the Hotel Industry of Kho Samui Island,
Thailand
Tilakasiri, Korathotage Kamal. 2012. Corporate Social Responsibility and Company
Performance: Evidence from Sri Lanka
Talamo, Giuseppina. 2011. Corporate governance and capital flows
Santos dan Brito. 2012. Toward a Subjective Measurement Model for Firm
Performance
Shamsuddin et al. 2015. The Relationship Between Intellectual Capital and Firms
Performance in The Trading and Services Sector in Malaysia
Noureddine et al. 2009. Corporate governance and intellectual capital: evidence from
an academic institution
24