You are on page 1of 3

Hungry Wolf

Oneday, a wolf was very hungry. It looked for food here and there. But it couldnt get any. At
last it found a loaf of bread and piece of meat in the hole of a tree.
The hungry wolf squeezed into the hole. It ate all the food. It was a woodcutters lunch. He
was on his way back to the tree to have lunch. But he saw there was no food in the hole,
instead, a wolf. On seeing the woodcutter, the wolf tried to get out of the hole. But it couldnt.
Its tummy was swollen. The woodcutter caught the wolf and gave it nice beatings.
Serigala Yang Kelaparan
Suatu hari, ada serigala yang sangat lapar. Dia mencari makanan di sana-sini. Tapi sang
serigala tidak bisa mendapatkan apapun. Akhirnya ia menemukan sepotong roti dan sepotong
daging di lubang pohon.
Sang serigala lapar masuk ke dalam lubang. Sang serigala makan semua makanan. Makanan
itu adalah menu makan siang penebang kayu. Dia sedang dalam perjalanan kembali ke pohon
untuk makan siang. Tapi dia melihat tidak ada makanan lagi di lubang, tetapi hanya serigala.
Saat serigala melihat penebang kayu, serigala mencoba untuk keluar dari lubang . Tapi itu
tidak bisa. Perut yang bengkak menahannya untuk keluar. Akhirnya penebang kayu
menangkap serigala dan memberikannya pukulan bagus

A Town Mouse and A Country Mouse


A Town Mouse and a Country Mouse were friends. The Country Mouse one day
invited his friend to come and see him at his home in the fields. The Town Mouse
came and they sat down to a dinner of barleycorns and roots the latter of which
had a distinctly earthy flavour.
The flavour was not much to the taste of the guest and presently he broke out
with My poor dear friend, you live here no better than the ants. Now, you should
just see how I fare! My larder is a regular horn of plenty. You must come and stay
with me and I promise you shall live on the fat of the land.
So when he returned to town he took the Country Mouse with him and showed
him into a larder containing flour and oatmeal and figs and honey and dates.
The Country Mouse had never seen anything like it and sat down to enjoy the
luxuries his friend provided. But before they had well begun, the door of the
larder opened and some one came in. The two Mice scampered off and hid
themselves in a narrow and exceedingly uncomfortable hole. Presently, when all
was quiet, they ventured out again. But some one else came in, and off they
scuttled again. This was too much for the visitor. Good bye, said he, Im off.
You live in the lap of luxury, I can see, but you are surrounded by dangers
whereas at home I can enjoy my simple dinner of roots and corn in peace.

Tikus Kota dan Tikus Pedesaan


Tikus kota dan Tikus pedesaan berteman dengan baik. Tikus desa suatu hari mengajak
temannya untuk datang dan menemuinya di rumahnya yang beradi di ladang. Tikus Kota
datang dan mereka duduk untuk makan malam dari jagung dan akar yang kedua nya memiliki
rasa khas bersahaja.
Rasa makanan itu menjadi tidak berasa, saat si tamu berkata teman terkasih yang miskin,
kamu tinggal di sini tidak lebih baik dari semut. Sekarang, kamu hanya harus melihat
bagaimana saya makan dengan kenyang! Lemari makan saya terbuat dari tanduk yang
banyak. Kamu harus datang dan tinggal dengan saya dan saya berjanji akan hidup pada tanah
yang luas. Jadi, ketika ia kembali ke kota ia mengajak tikus desa dan menunjukkan ke lemari
makan yang berisi tepung dan oatmeal dan buah ara dan madu dan biji-bijian.

Tikus desa belum pernah melihat sesuatu seperti itu dan duduk untuk menikmati kemewahan
yang disediakan oleh temannya. Tapi sebelum mereka mulai untuk bersantap, pintu lemari
makan terbuka dan seseorang datang. Dua Tikus berlarian dan bersembunyi di sebuah lubang
yang sempit dan sangat tidak nyaman.

Dan ketika semua tenang, mereka memberanikan diri keluar lagi. Tetapi seseorang lain
datang lagi, dan mereka bergegas kembali. Ini terlalu banyak pengunjung. Good bye, kata
Tikus Desa, Aku pergi. Anda tinggal ditempat mewah, saya bisa melihat, tetapi Anda
dikelilingi oleh bahaya dimana-mana, sedangkan di rumah saya bisa menikmati makan
malam sederhana saya akar dan jagung dalam kedamaian.

The Ant and the Grasshopper


In a ricefield a Grasshopper was singing to its hearts content. He enjoyed all the food that he
could find at the field. An Ant passed by, he was taking rice to the nest.

Why not come and sing with me, said the Grasshopper,
I am keeping up food, said the Ant, you better to do the same.

Why bother about food? said the Grasshopper; We have got plenty of food at present in
this rice field. But the Ant went on its way and continued its toil. While the grasshopper
continuing to sing and eat.

Time passed. It was summer there was no water to irrigate the field. The rice did not grow.
The Grasshopper had no food and found itself dying of hunger while it saw the ants ate rice
from the stores they had collected before. Then the Grasshopper knew: It is best to prepare
for days of need.

Semut dan Belalang


Di sawah Belalang bernyanyi sesuka hati -nya . Dia menikmati semua makanan yang ia bisa
temukan di ladang . Seekor semut lewat, ia sedang mengambil beras ke sarang .
Mengapa tidak kemari dan bernyanyi dengan ku, kata Grasshopper ,
Aku sedang menyimpan makanan, kata semut , kamu lebih baik untuk melakukan hal
yang sama .
Mengapa repot-repot tentang makanan ? kata Belalang ; Kita sudah mendapat banyak
makanan saat ini di sawah . Tapi semut melanjutkan perjalanan dan kerja keras nya.
Sementara belalang kembali bernyanyi dan makan .
Waktu berlalu . Pada musim panas tidak ada air untuk mengairi sawah . Beras tidak tumbuh .
Belalang tidak punya makanan dan menemukan dirinya kelaparan sementara itu melihat
semut beras beras dari penyimpanan mereka yang telah dikumpulkan sebelumnya . Kemudian
belalang menyadari : Lebih baik sedia payung sebelum hujan.

You might also like