Professional Documents
Culture Documents
mengenai
perkembangan
rumah
sakit
disebabkan
karena
(2006)
sakit
merupakan
komponen
yang
menginformasikan
diberikan
(2006)
bahwa
dapat
mengungkapkan
ketidakakuratan
informasi
oleh
Timbang
perawat
bahwa
terima
dalam
pasien.
harus
Asuhan
Keperawatan
Profesional)
saat
Green
terima.
dan
Kreuter,
2000)
dilakukannya
Pelaksanaan
predisposisi
(predisposisi
perilaku
pengaruh
proses
timbang
timbang
terima
banyak
kejadian-
Laporan
dari
Institute
of
di
Utah
dan
Colorado
2012).
Keberhasilan pelaksanaan serah
(Preventable
(Budihardjo,
4.500
berjalan
apabila
ruangan
dengan
baik
dilaksanakan
secara
terus
disepakati
yang
merupakan
(Elisabet,
2008
dalam
melakukan
timbang
terima
telah
ada.
Sebagian
besar
adverse
2008).
rekam
events)
Di
medis
Indonesia
menunjukkan
adalah
observasi,
setelah
timbang
dilakukan
terima
saat
dan
kepala
jaga
yang
berpusat
di
nurse
station.
Pelaksanaan
timbang
saat
sampling
validasi
jenuh.
kondisi
terima
pasien
secara
dengan
teknik
Instrumen
sampling
penelitian
ruangan
pengawasan
namun
cross tabulation.
melakukan
SPO
pelaksanaan
timbang
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Frekuensi
data
umum
responden di RS Reksa
Waluya Mojokerto pada
tanggal 18 31 Mei 2014.
hubungan
pelaksana
tentang
persepsi
fungsi
standar
prosedur
No
1.
2.
3.
4.
1.
2.
1.
1.
2.
3.
Uraian
Usia
21-30 tahun
31-40 tahun
41-50 tahun
> 50 tahun
Total
Frekuensi
19
18
3
1
41
46,3
44,9
7,3
2,4
100
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
Total
40
1
41
97,4
2,4
100
TK pendidikan
SPK
AKPER
SI Kep
1
37
3
2,4
90,3
7,3
Total
41
100
Lama kerja
0-5 tahun
5-10 tahun
> 10 tahun
Total
20
3
18
41
48,8
7,3
43,9
100
memiliki
tingkat
pendidikan
D3
1.
2.
1.
2.
3.
Uraian
Persepsi
Baik
Tidak baik
Total
Pelaksanaan
SPO
Baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
Frekuensi
56,1
43,9
100
menunjukkan
bahwa
persepsi
15
36,6
7
19
17,1
46,3
41
100
sebanyak
responden
(43,5%),
perawat
sebanyak
pelaksana
tentang
fungsi
responden
(13,0%),
baik (56,1%).
terima
Pelaksanaan timbang
menunjukkan
bahwa
Pelaksanaan
standar
operasional
(SPO) timbang
responden (43,5%).
prosedur
terima
(43,9%),
didapatkan
data
bahwa
baik
responden
adalah
(27,8%),
sebanyak
perawat
yang
hubungan
pelaksana
kurang
baik
responden
adalah
(22,2%),
sebanyak
dan
perawat
(50,0%).
sistematis
akan
berdampak
PEMBAHASAN
1.
Hasil
penyajian
data
sesuai
dengan
penelitian
yang
kepala
perawat
yang
pelaksana
tentang
fungsi
ruangan
terlalu
menjalankan
menyebabkan
Persepsi
perawat
pelaksana
termotivasi
terdapat
pada
perawat
pelaksana
seorang
kepala
diri
dimana
ruangan
motivasi
dominan
fungsinya
juga dapat
perawat
dan
dalam
cenderung
tidak
pasif
(Nursalam, 2011).
dengan
seorang
peran
dalam
dengan
ketua
tim
atau
pelaksana
dinilai
dalam
meningkatkan
(2000)
(2012)
pengawasan
meningkatkan
dari
memotivasi
kemampuan
dan
dalam
Winani
mengemukakan
bahwa
yang
akan
efektif
mengenai
perawat
tentang
hasil
Dengan
yang
berkualitas.
fungsi pengawasan
asuhan
kepala
ruangan
yang
selalu
komunikatif
atau
memberikan
politik,
motivasi
dan
stimulus
dan
merupakan
sebagainya.
faktor
Faktor
memberikan
stafnya
kesempatan
kepada
untuk melaksanakan
tugas
sebaik-baiknya.
2.
sosial
dan
seseorang
Pelaksanaan
standar
prosedur
penyajian
data
internal
budaya
tersebut
yang
di
lingkungan
berada.
Faktor
menentukan
respon
motivasi,
fantasi,
sugesti,
dan
Timbang
terima
yang
sesuai
memang
dengan
standar
operasional yang
Standar
prosedur
telah ditentukan.
shift
dilakukan
namun
tiap
dalam
operasional
menyelesaikan
kerja
2005).
tertentu
prosedur
pergantian
telah
(Perry
suatu
&
proses
Potter,
di ruangan perawat.
baik
Green
Kreuter
pelaksanaan
timbang
(2000)
merupakan
salah
satu
faktor
pengawasan
predisposisi
yang
mempengaruhi
diantaranya
perilaku
dan
dalam
seseorang
atau
kepala
ruangan
responden
(12,2%)
individu.
berperilaku
responden (24,4%)
memiliki
baik
tingkat
keperawatan.
pendidikan
Faktor
lain
D3
yang
kurang
dalam
baik
dalam
berperilaku tidak
pelaksanaan
timbang
ketidaksesuaian
masalah
klien
yang
harus
segera
ditangani.
3.
antara
persepsi
Hubungan
Persepsi
perawat
pelaksana
tentang
fungsi
pengawasan
kepala
ruangan
pelaksanaan
standar
dengan
operasional
prosedur
(SPO)
timbang terima.
kepala
pelaksanaan
ruangan
standar
dengan
prosedur
yang
dilakukan
Winani
mempunyai
pengawasan
ruangan
berperilaku
kepala
kurang
baik
dalam
persepsi
kurang
baik
Green
(2000)
melaksanakan
antara
keluarga,
keperawatan,
sehingga
pelaksanaan
menghadapi
tantangan
dirubah
dan
lain
Kreuter
pengaruh
timbang
jika
terima
pengawasan
dapat
kepala
fungsi
memanfaatkan
pengawasan
mampu
atau
kesempatan.
Asuhan
(2003)
yaitu:
Pertama
Penetapan
standar
pelaksanaan.
Pelaksanaan
timbang
terima
berdasarkan
standar
yang
harus
telah
disetujui
oleh
ruangan
ruangan
Kedua
pengukuran
pengukuran
dilakukan.
Ketiga
pengukuran
pelaksanaan
kegiatan.
tolak
pengawasan
Penyimpangan
timbang
penentuan
yang
terjadi
harus
yang
yang
ukur
selalu
komunikatif
dipimpinnya.
Hasil
dalam
pelaksanaan
terhadap
pelaksanaan
terima
sehingga
dicapai.
ruangan
yang
disesuaikan
dengan
prosedur
standar
prosedur
pelatihan
tentang
dan
pelaksanaan
terkait
terima
secara
pelaksanaan
sesuai
dengan
pelaksanaan
supervisi
Nursalam,
2011.
Manajemen
Keperawatan: Aplikasi dalam
Praktik Keperawatan Profesional.
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2013. Metodelogi penelitian
ilmu keperawatan: pendekatan
praktis. Edisi 3. Jakarta:Salemba
Medika
Parmin. 2009. Hubungan pelaksanaan
fungsi manajemen kepala ruang
dengan
motivasi
perawat
pelaksana di ruang rawat inap
RSUP Undata Palu. Depok:
Pendekatan
Praktis.
Universitas Terbuka
Jakarta:
Utarini, A. 2011.
Pengembangan
sistem regulasi mutu pelayanan
dan keselamatan pasien kunci
pelayanan kesehatan yang optimal
dan responsive. ugm.ac.id . diakses
tanggal 15 Februari 2014
Winani. 2012. Hubungan Persepsi
Perawat
Pelaksana
Tentang
Fungsi
Pengawasan
Kepala
Ruang dan Pelaksanaan Serah
Terima Pasien di RSUD Gunung
Jati Cirebon. Jakarta: Lontar UI.
diakses tanggal 14 februari 2014