You are on page 1of 10

Online Jurnal of Natural Science, Vol.

3(1): 55-64
March 2014

ISSN: 2338-0950

EVALUASI PENGGUNAAN KOMBINASI ZINK DAN PROBIOTIK PADA


PENANGANAN PASIEN DIARE ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD
UNDATA PALU TAHUN 2013
Mardayani Lolopayung1, Alwiyah Mukaddas2, Inggrid Faustine2
1

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Penegetahuan Alam Universitas Tadulako


2
lab. Farmakologi dan Farmasi Klinik

ABSTRACT
Diarrhea is one of the main causes of child morbility and mortality in developing countries.
Giving zinc and probiotics to children who get diarrhea, it can give positive impact on the
incidence of diarrhea. This research aimed to evaluate the use of zinc and probiotics in
treatment of children diarrhea. This research was conducted by using prospective method to
children diarrhea in childrens ward Catelia at RSUD Undata Palu from June to September
2013. The subject on this research were divided into 2 groups, test and control group. The test
group received therapy Oral Rehydration Salts (ORS), in combination to zinc probiotic
treatment, and the control group only received ORS. Observed variable are the change of
stool consistency, frequency, diarrhea duration, and lenght of stay. The result of changing
stool consistency in test group was better than it in control group. The mean frequency of
diarrhea while out in the test group was 1,27 0,45 and it in control group was 1,53 0,56.
Lenght of stay in treated group (3,27 1,26) was shorter than it in control group (3,77
1,00). The use of zinc and probiotics for children diarrhea patients have significant effect on
stool consistency, diarrhea frequency, diarrhea duration and lenght of stay (p=0,000).
Keywords : Children diarrhea, zinc, probiotics

ABSTRAK
Diare merupakan salah satu penyebab utama morbilitas dan mortalitas anak di negara
berkembang. Pemberian zink dan probiotik pada diare anak telah menunjukkan dampak yang
positif terhadap kejadian diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan zink
dan probiotik dalam penanganan diare pada anak. Penelitian ini dilakukan dengan metode
prospektif terhadap pasien diare anak di bangsal anak Catelia RSUD Undata Palu pada bulan
Juni September 2013. Subyek penelitian dibagi dalam 2 kelompok yaitu perlakuan dan
kontrol. Kelompok perlakuan mendapat terapi oralit, dan kombinasi zink-probiotik dan
kelompok kontrol hanya mendapat terapi oralit. Variabel yang diamati adalah perubahan
konsistensi feses, frekuensi, durasi diare, dan lama rawat inap. Hasil perubahan konsistensi
feses pada kelompok perlakuan lebih baik daripada kelompok kontrol. Rerata frekuensi diare
saat keluar pada kelompok perlakuan 1,27 0,45 dan pada kelompok kontrol 1,53 0,56.
Durasi diare lebih singkat pada kelompok perlakuan (1,60 0,62) dibanding kelompok
kontrol (3,73 0,87). Lama rawat inap lebih singkat pada kelompok perlakuan (3,27 1,26)
dibandingkan kelompok kontrol (3,77 1,00). Penggunaan zink dan probiotik pada pasien
Corresponding author : Winasweet75@yahoo.co.id
55

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): 55-64


March 2014

ISSN: 2338-0950

diare anak mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap konsistensi feses, frekuensi diare,
durasi diare, dan lama rawat inap (p = 0,000).

Kata kunci : Diare Anak, Zink, Probiotik

I.

kesehatan.

PENDAHULUAN

digunakan dalam pengobatan diare saat ini

morbiditas dan mortalitasnya yang masih


diare

(Purnamasari dkk, 2011).

adalah

Probiotik adalah mikroorganisme

pembunuh balita nomor dua setelah Infeksi

hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah

Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan

yang adekuat sebagai bagian dari makanan

sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa

akan memberikan dampak menguntungkan

(KLB), khususnya di kota Palu. Tahun

pada

2008 angka kematian anak balita di kota

dengan

sebanyak 37 balita atau 5,4 per 1000

dapat

2010).

dan

frekuensi

lama
diare,

diare,
serta

memperbesar penambahan berat badan


secara bermakna.

penyebab, unsur kerentanan dan perilaku

Zink merupakan mikronutrien yang

lingkungan

mempunyai banyak fungsi antara lain

berpengaruh, oleh karenanya program


pemberantasan

mempersingkat

menurunkan

bersifat

multifaktorial, disamping adanya agen

dan

antimikroba

pada diare akut nonspesifik bayi dan anak

4,90 per 1000 kelahiran hidup (Anonim,

pencegahan

imun,

menunjukkan bahwa pemberian probiotik

2010 meningkat menjadi 31 balita atau

faktor

substansi

respon

penyebab diare. Penelitian Alasiry (2007),

1000 kelahiran hidup, namun pada tahun

serta

Probiotik

menghambat pertumbuhan kuman patogen

penurunan menjadi 22 balita atau 3,53 per

diare

hospes.

meningkatkan

produksi

kelahiran hidup. Pada tahun 2009 terjadi

hospes

kesehatan

mengurangi frekuensi dan durasi diare

Palu provinsi Sulawesi Tengah yaitu

Penyebab

untuk

zink. Probiotik dan zink sudah banyak

berkembang seperti di Indonesia, karena

Indonesia

cara

dengan pemberian suplemen probiotik dan

utama kesehatan masyarakat di negara

Di

satu

memperkuat daya tahan tubuh adalah

Penyakit diare merupakan masalah

tinggi.

Salah

berperan

diare

penting

dalam

proses

pertumbuhan dan diferensiasi sel, sintesis

diarahkan untuk memperkuat daya tahan

DNA serta menjaga stabilitas dinding sel.

tubuh hospes, mengubah lingkungan dan

Zink

perilaku ke arah yang kondusif untuk

dapat

Evaluasi Penggunaan Kombinasi Zink (Lolopayung et al.)


56

dimanfaatkan

sebagai

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): 55-64


March 2014

ISSN: 2338-0950

profilaksis dan pengobatan diare akut dan

kelompok kontrol hanya mendapat oralit.

persisten. Zink yang ada dalam tubuh akan

Kedua

menurun dalam jumlah besar ketika anak

elektrolit

mengalami diare. Untuk menggantikan

diamati

zink yang hilang selama diare, anak dapat

feses, frekuensi diare, durasi dan lama

diberikan zink yang akan membantu

rawat inap.

penyembuhan diare serta menjaga agar

kelompok
yang

sama.

adalah

Data

mendapat
Variabel

perubahan

diolah

cairan
yang

konsistensi

dengan

analisis

anak tetap sehat. Beberapa penelitian di

univariat dan bivariat dengan uji chi

Bangladesh, India, Brazil dan Indonesia

square,

melaporkan pemberian suplementasi zink

Wilcoxon menggunakan perangkat SPSS

menurunkan

16. Tingkat kemaknaan p < 0,05.

prevalensi

diare

serta

menurunkan morbiditas dan mortalitas

III.

penderita diare.
Penelitian

Mann-Whitney,

dan

uji

HASIL DAN PEMBAHASAN


Jumlah sampel diperoleh 30 pasien

ini

bertujuan

untuk

anak yang memenuhi kriteria inklusi,

mengevaluasi penggunaan kombinasi zink

terdiri dari 30 pasien (50%) mendapat

dan probiotik pada penanganan pasien

oralit,

diare anak di Instalasi Rawat Inap Rumah

dan

kombinasi

zink-probiotik

(kelompok perlakuan) dan 30 pasien

Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu

(50%)

Tahun 2013.
II.

uji

yang

hanya

mendapat

oralit

(kelompok kontrol).

METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 1. Karakteristik pasien

Penelitian ini dilakukan secara


prospektif pada pasien diare anak di
Instalasi Rawat Inap RSUD Undata Palu
Tahun 2013 selama 3 bualn (Juni
September

2013).

Subyek

yang

dimasukkan

dalam

penelitian

adalah

pasien diare anak, umur 1 bulan 12


tahun, rawat inap dan mendapat terapi

Data

di

atas

menunjukkan

kombinasi zink-probiotik dan atau oralit.

karakteristik pasien bahwa pada kelompok

Subyek

perlakuan, dari total 60 anak terdiri dari

kontrol.

pasien anak laki laki dan perempuan

terapi

jumlahnya sama yaitu 50% sedangkan

oralit, dan kombinasi zink-probiotik dan

pada kelompok kontrol pasien anak laki-

penelitian

kelompok,

dibagi

perlakuan

Kelompok perlakuan

dalam

dan
mendapat

Evaluasi Penggunaan Kombinasi Zink (Lolopayung et al.)


57

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): 55-64


March 2014

ISSN: 2338-0950

laki sebanyak 66,7% dan perempuan

meningkatkan risiko diare (Adisasmito,

sebanyak 33,3%. Pada kasus tertentu jenis

2007).

kelamin

terjadinya

Kelompok umur didominasi oleh

penyakit, tetapi sejauh ini belum ada

pasien bayi dengan kelompok umur 1

penelitian atau teori yang menunjukkan

bulan 2 tahun

hubungan antara jenis kelamin dengan

perlakuan

diare. Hal ini dibuktikan dengan analisis

berturut turut sebanyak 76,70% dan

statistik diperoleh nilai p = 0,197 ( p >

66,70%. Hasil uji Chi Square diperoleh

0,05) yang menunjukkan tidak terdapat

nilai p = 0,000 (p < 0,05) menunjukkan

perbedaan bermakna antara proporsi jenis

bahwa terdapat perbedaan bermakna antara

kelamin laki laki dengan perempuan atau

kelompok

dengan kata lain jenis kelamin bukan

dengan

merupakan faktor risiko untuk diare.

mempengaruhi terjadinya diare. Umur

Walaupun pada kelompok kontrol, lebih

anak

banyak terjadi pada anak laki laki tetapi

ketahanan berbagai gangguan penyakit.

perbandingannya dapat dikatakan hampir

Periode 6 bulan 2 tahun merupakan masa

seimbang. Oleh karena itu, baik laki laki

rawan pertumbuhan anak, karena pada

maupun perempuan mempunyai peluang

periode

ini

anak

yang sama besar untuk menderita diare.

penyapihan,

yaitu

Faktor risiko yang menjadi penyebab diare

pemberian ASI secara berangsur angsur

adalah faktor lingkungan, faktor ibu, dan

sambil diberikan makanan lunak. Selain itu

faktor balita. Faktor lingkungan mencakup

pada periode umur ini, anak belum

sarana air bersih dan jamban, dimana

mempunyai sistem imun yang sempurna

faktor lingkungan yang tidak sehat dan

sehingga lebih mudah terkena infeksi, baik

perilaku manusia yang tidak sehat akan

infeksi virus, bakteri dan parasit (Sudiana,

menimbulkan diare. Faktor resiko menurut

2005).

faktor ibu yaitu pengetahuan ibu mengenai

Tabel 2. Karakteristik Klinik

hidup

mempengaruhi

sehat

yang

rendah,

maupun

bayi

sangat

akan

faktor risiko menurut faktor balita adalah


status gizi dan pemberian ASI eksklusif.
Status gizi yang rendah dan anak yang
mendapat

ASI

eksklusif

akan

Evaluasi Penggunaan Kombinasi Zink (Lolopayung et al.)


58

kelompok

dan

kata

meningkatkan risiko terjadinya diare dan

tidak

baik pada kelompok

lain

kontrol

kelompok

anak,

umur

dapat

berhubungan

mengalami
proses

dengan

proses

berhentinya

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): 55-64


March 2014
Gejala umum yang sering terjadi

ISSN: 2338-0950

pasien

mengalami

demam

tinggi

jika anak menderita diare, yaitu mula-

(Herniyanti dkk, 2012). Pada umumnya

mula bayi atau anak menjadi gelisah,

demam akan timbul jika penyebab diare

rewel, suhu tubuh meningkat, kejang,

mengadakan invasi kedalam sel epitel

muntah, dan kurang nafsu makan atau

usus. Demam juga dapat terjadi karena

bahkan tidak ada, dan yang paling

dehidrasi. Demam yang timbul akibat

berbahaya jika terjadi dehidrasi berat

dehidrasi pada umumnya tidak tinggi dan

(Hasan, 2007). Namun dalam penelitian ini

akan menurun setelah mendapat hidrasi

gejala yang paling dominan adalah muntah

yang cukup. Demam yang tinggi akan

diikuti

menimbulkan kejang demam (Pratama,

demam

dan

kejang.

Muntah

dianggap sebagai suatu cara perlindungan


alamiah

dari

tubuh

zat-zat

Data menunjukkan bahwa pasien

merangsang dan beracun yang ada dalam

lebih banyak masuk dengan diare yang

makanan. Muntah terjadi apabila terdapat

tanpa dehidrasi sebanyak 65%. Dari hasil

kondisi tertentu yang merangsang pusat

tersebut dapat diketahui bahwa pasien

muntah. Beberapa kondisi yang dapat

yang masuk masih tergolong dalam diare

merangsang pusat muntah diantaranya

yang ringan namun perlu mendapatkan

gangguan di saluran cerna baik infeksi

penanganan yang tepat. Dehidrasi dapat

termasuk gastroenteritis karena rotavirus

terjadi pada penderita diare karena usus

dan noninfeksi seperti adanya toksin

bekerja tidak sempurna sehingga sebagian

(racun) di saluran cerna dan kerusakan

besar air dan zat-zat yang terlarut di

pada mukosa lambung-usus (Tjay dan

dalamnya dibuang bersama tinja sampai

Rahardja,

akhirnya

2007).

terhadap

2009).

Demam

merupakan

tubuh

kekurangan

cairan.

bentuk respon tubuh terhadap masuknya

Pengobatan awal untuk mencegah dan

antigen atau bakteri yang dapat merusak

mengatasi

jaringan. Demam merupakan gejala yang

penting

menyertai hampir semua infeksi dan juga

Pemberian cairan yang tepat dengan

merupakan efek dari inflamasi. Demam

jumlah yang memadai merupakan modal

dapat dikarenakan pelepasan pirogen dari

yang utama mencegah dehidrasi. Cairan

bakteri

harus

yang

meningkatkan

sintetis

keadaan
pada

dehidrasi

sangat

dengan

diare.

anak

diberikan
frekuensi

sedikit

demi

prostaglandin mengatur nilai ambang suhu

dengan

ke suhu lebih tinggi (Mutschler, 1999;

Penyakit

Mycek, 2001). Kejang dapat terjadi jika

kematian bila dehidrasi tidak diatasi

Evaluasi Penggunaan Kombinasi Zink (Lolopayung et al.)


59

diare

sesering

sedikit

dapat

mungkin.

mengakibatkan

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): 55-64


March 2014

ISSN: 2338-0950

dengan baik. Sebagian besar diare pada

Hasil uji diperoleh nilai p = 0,000 (p <

anak akan sembuh sendiri (self limiting

0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat

disease) asalkan dehidrasi dapat dicegah

perbedaan yang bermakna pada konsistensi

karena merupakan penyebab kematian

feses

(Yusuf, 2011).

perlakuan

saat

dimana

keluar
dengan

dengan

probiotik

pada

antara

kelompok

kelompok

pemberian
pasien

kontrol,
zink

diare

dan
dapat

memperbaiki konsistensi feses.


Bakteri probiotik dapat membantu
proses

absorpsi

nutrisi

dan

menjaga

gangguan dalam penyerapan air yang akan


berpengaruh pada perbaikan konsistensi
feses

(Novel

dan

Safitri,

2009).

Mekanisme yang sama pada zink yaitu


dapat memperbaiki atau meningkatkan
absorpsi air dan elektrolit dengan cara
mengurangi kadar air dalam lumen usus
Gambar 1 : Distribusi konsistensi feses pasien
diare anak yang dirawat inap di
RSUD Undata Palu Tahun 2013

yang

menghasilkan

perbaikan

pada

konsistensi feses. Perbaikan konsistensi

menunjukkan

feses akan dapat mengurangi frekuensi

perubahan konsistensi feses saat masuk

BAB yang timbul sehingga hal tersebut

dan

sakit,

dapat pula mempersingkat lama diare pada

menunjukkan bahwa dari total 60 pasien

anak (Artana dkk, 2005). Hal ini sesuai

masuk dengan konsistensi cair (100%)

dengan penelitian Manopo (2010), yang

baik pada kelompok perlakuan maupun

menyatakan bahwa suplementasi zink dan

kelompok kontrol. Pada saat keluar pada

probiotik

kelompok

tergolong

mengurangi keluaran tinja. Oralit adalah

dalam kategori konsistensi normal yaitu

campuran garam elektrolit seperti natrium

konsistensi lunak (90%) dan padat (10%)

klorida(NaCl), kalium klorida (KCl), dan

sedangkan pada kelompok kontrol masih

trisodium sitrat hidrat, serta glukosa

ada

anhidrat. Oralit diberikan untuk mengganti

Gambar

saat

yang

di

keluar

atas

dari

perlakuan

keluar

rumah

sudah

dengan

konsistensi

pada

diare

akut

efektif

pasien

cairan dan elektrolit dalam tubuh yang

tersebut belum bisa dikatakan membaik.

terbuang saat diare, sehingga tidak akan

berampas

(16,70%)

sehingga

Evaluasi Penggunaan Kombinasi Zink (Lolopayung et al.)


60

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): 55-64


March 2014

ISSN: 2338-0950

berpengaruh terhadap konsistensi feses


2011c).

(Anonim

Oleh

karena

itu,

pemberian oralit dan kombinasi zink ***uji Wilcoxon

probiotik lebih baik digunakan dibanding

Durasi diare dihitung dari selisih

yang hanya mendapat oralit saja.


Pada

kelompok

BAB cair saat masuk di ruangan rawat

perlakuan

inap RSUD Undata Palu dengan saat

mempunyai rerata frekuensi masuk yang

pertama kali konsistensi feses menjadi

lebih banyak yaitu 8,00 0,49 kali

lembek dan atau frekuensi diare < 3x

dibanding kontrol 7,33 0,47 kali dan

dalam sehari yang diikuti keadaan yang

pada saat keluar, rerata frekuensi diare

menetap minimal 2 x 24 jam yang

lebih sedikit pada kelompok perlakuan

dinyatakan dalam hari. Perbedaan rerata

yaitu 1,27 0,45 kali dibanding kontrol

durasi diare antar kelompok didapatkan

yaitu 1,53 0,50 kali. Hasil uji yang

bahwa

diperoleh adalah nilai p = 0,000 (p < 0,05)

suplemen

zink

dan

bermakna secara statistik pada durasi diare

pemberian

probiotik

antar kelompok penelitian (p = 0,000).

dapat

Hasil

menurunkan frekuensi diare. Hal ini sesuai

bahwa

probiotik
frekuensi

suplemen

secara
dengan

efektif

zink

diare.

yang

hanya ditujukan untuk mengganti cairan

kerja

mengurangi

durasi

mempercepat

regenerasi

zink

dalam

diare

yaitu

epitel

usus,

usus, dan meningkatkan respon imun yang

berpengaruh terhadap frekuensi diare.

mengarah pada bersihan patogen dari usus.

Oleh karena itu, pemberian oralit dan

Mekanisme yang sama juga terdapat pada

kombinasi zink - probiotik lebih baik


yang

Mekanisme

memperbaiki absorpsi air dan elektrolit di

tubuh yang hilang saat diare sehingga tidak

dibandingkan

diketahui

diare akut dalam memperpendek durasi

signifikan (p < 0,05). Pemberian oralit

digunakan

ini

bermanfaat secara klinis pada pengelolaan

dan

mengurangi

perbedaan

penelitian

bahwa suplementasi zink dan probiotik

dengan penelitian yang dilakukan Manopo


(2010),

kelompok

3,73 0,87 hari. Diperoleh perbedaan

kelompok perlakuan dengan kelompok


dengan

pada

hari dibandingkan kelompok kontrol yaitu

yang bermakna pada frekuensi diare antara

dimana

diare

perlakuan lebih singkat yaitu 1,60 0,62

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

kontrol,

durasi

probiotik yaitu memproduksi bakteriosin

hanya

atau substansi antimikroba

mendapat oralit saja.

patogen

usus,

menghambat

Tabel 3. Perbedaan rerata frekuensi diare

Evaluasi Penggunaan Kombinasi Zink (Lolopayung et al.)


61

berkompetisi

ikatan

patogen

terhadap
dalam
dengan

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): 55-64


March 2014

ISSN: 2338-0950

mukosa usus serta menstimulasi sistem

dan probiotik yaitu 102,2 26,3 jam

imun.

tersebut,

(sekitar 4 hari 6 jam) dibanding kelompok

pemberian kombinasi zink dan probiotik

kontrol yaitu 117 31,1 jam (sekitar 4 hari

secara bersamaan pada penelitian ini

21 jam)

diharapkan terdapat efek sinergisme dalam

perbedaan yang bermakna ( p = 0,07).

Melalui

mekanisme

menurunkan durasi diare akut (Waspada,


2009).

Hasil

besar merupakan diare akut yang akan

(2010),

sembuh dalam waktu 3 5 hari (Ghani,

menunjukkan bahwa pemberian zink dan

2012). Lama rawat inap pada pasien

probiotik hidup pada diare akut secara

dengan diare akut tidak dipengaruhi oleh

efektif mengurangi lama diare. Demikian

derajat klinis tetapi lebih dipengaruhi

juga dengan penelitian yang dilakukan

suplementasi zink, probiotik, status gizi

Purnamasari (2011) membuktikan bahwa

pasien serta tergantung pada lama diare,

dengan pemberian suplementasi zink dan

berat ringan penyakit dan riwayat sakit

probiotik bersamaan berpengaruh dalam

yang berulang yang mempengaruhi proses

memberikan rerata perlindungan terhadap

penyembuhan dan pengembalian fungsi

terjadinya diare berulang lebih lama

mukosa

meskipun

Widiantari, 2011).

oleh

yang

Penyakit diare pada anak sebagian

serupa

dilakukan

penelitian

tetapi tidak menunjukkan

Manopo

tidak

terdapat

perbedaan

rawat

inap

(Poerwati,

2013

dan

Tabel. 4 Perbedaan rerata durasi diare dan


lama rawat inap

bermakna.
Lama

usus

ditentukan

berdasarkan lama hari mulai pasien masuk


sampai dengan keluar rumah sakit. Dari
gambar menunjukkan bahwa rerata lama

** uji Mann- Whitney

Keadaan pulang merupakan suatu

rawat inap pada kelompok perlakuan lebih


dibanding

kondisi pasien saat keluar dari rumah sakit

rerata lama inap pada kelompok kontrol

apakah dalam keadaan membaik, sembuh,

yaitu

Diperoleh

atau belum sembuh. Data yang diperoleh

perbedaan yang bermakna secara statistik

menunjukkan bahwa semua pasien (100%)

pada lama rawat inap antar kelompok

pulang dalam kondisi membaik yang

penelitian (p = 0,036). Hal ini sesuai

ditentukan

dengan

dilakukan

frekuensi diare menjadi kurang dari 3 kali

Karuniawati (2010), diperoleh lama rawat

sehari, konsistensi feses yang makin padat,

inap lebih singkat pada kelompok zink dan

serta keadaan umum dan asupan makanan

cepat yaitu 3,27 1,26 hari

3,77

1,00

penelitian

hari.

yang

Evaluasi Penggunaan Kombinasi Zink (Lolopayung et al.)


62

berdasarkan

berkurangnya

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): 55-64


March 2014

Anonim, 2010, Profil Kesehatan Provinsi


Sulawesi Tengah, Dinas Kesehatan
Sulawesi Tengah, Palu.

pasien membaik. Hasil penelitian ini sesuai


dengan penelitian Tanjung dkk (2009),
menunjukkan bahwa pasien yang pulang

Anonim, 2011,
Panduan Sosialisasi
Tata Laksana Diare Balita,
Kementrian
Kesehatan
RI
Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit
dan
Penyehatan
Lingkungan.

dalam kondisi membaik lebih banyak


(78,62%) dibanding pasien yang pulang
dalam kondisi sembuh. Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa hal, antara lain

Artana, W.D, Suraatmaja S., Aryasa KN.,


Suandi
IKG.,
2005,
Peran
suplementasi mineral mikro seng
terhadap kesembuhan diare, Jurnal
Sari pediatri Vol. 7, No. 1 : 15-18,
Denpasar.

dokter membolehkan rawat jalan dengan


kondisi pasien yang hampir pulih sehingga
perawatan dilanjutkan di rumah. Hal ini
dapat

menghindari

kejadian

infeksi

nosokomial yang berhubungan dengan

Ghani, L., 2012, Faktor faktor Risiko


Diare Persisten pada Anak Balita,
Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan
Pemberantasan
Penyakit Tak Menular Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

lama rawat inap di rumah sakit.


Kesimpulan : Penggunaan zink dan
probiotik
mempunyai

pada

pasien

pengaruh

diare

ISSN: 2338-0950

anak

yang bermakna

terhadap konsistensi feses, frekuensi diare,


durasi diare, dan lama rawat inap (p =
0,000).
IV.

Hassan dkk, 2007, Buku Kuliah Ilmu


Kesehatan Anak, Bagian Ilmu
Kesehatan
Anak
Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, W., 2007, Faktor Risiko


Diare pada Bayi dan Balita di
Indonesia:
Systemic
Review
Penelitian
Akademik
Bidang
Kesehatan Masyarakat Makara,
Jurnal kesehatan, Vol.11, No.1 : 110.

Manoppo, Christie., 2010, Dampak


Pemberian Seng dan Probiotik
terhadap Lama Diare Akut di
Rumah Sakit Prof. DR. RD.
Kandou Manado, Bagian Ilmu
Kesehatan
Anak,
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Sam
Ratulangi, Jurnal Sari Pediatri
Vol.12, No. 1 : 17-20, Manado.

Alasiry, E., Abbas, N., & Daud, D., 2007,


Khasiat
Klinik
Pemberian
Probiotik pada Diare Akut
Nonspesifik Bayi dan Anak,
Bagian Ilmu Kesehatan Anak,
Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin,
RS
Wahidin
Sudirohusodo, Jurnal Sari Pediatri
Vol. 8, No.3 : 36-41, Makassar.

Pratama, H.A., 2009, Prevalensi Diare


Akut Pada Balita di Wilayah
Kecamatan
Ciputat
bulan
September Tahun 2009, [skripsi],

Evaluasi Penggunaan Kombinasi Zink (Lolopayung et al.)


63

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): 55-64


March 2014

ISSN: 2338-0950
pada anak usia 6 36 bulan
dengan Diare Akut, [Tesis],
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.

Program Studi Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Keseshatan
Universitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah,
Jakarta.

Widiantari, G..,D., dan Widarsa, K.T.,


2011, Lama rawat inap penderita
diare Akut pada anak usia di
bawah Lima Tahun dan Faktor
yang Berpengaruh di Badan
Rumah Sakit Umum Tabanan
Tahun 2011, Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana, Vol. 1, No. 1
: 18-28, Bali.

Purnamasari, H., Santosa, B., & Puruhita,


N., 2011, Pengaruh Suplementasi
Seng dan Probiotik Terhadap
Kejadian Diare Berulang Bagian
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran
Universitas
Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi,
Jurnal Sari Pediatri, Vol. 13, No. 2
: 96-104, Semarang.

Yusuf, S., 2011, Profil Diare di Ruang


Rawat Inap Anak, Bagian Ilmu
Kesehatan
Anak
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Syiah/Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Zainoel Abidin, Jurnal Sari
Pediatri, Vol. 13, No. 4 : 70-265,
Bandah Aceh.

Poerwati, E., 2013, Determinan Lama


Rawat Inap Pasien Balita dengan
Diare,
Jurnal
Kedokteran
Brawijaya, Vol. 27, No. 4, Rumah
Sakit Umum Daerah Pasar Rebo,
Jakarta.
Novel, S,S., dan Safitri, R., 2009, Manfaat
Bakteri Probiotik untuk Kesehatan
Manusia, Medicinus Scientific
Journal
of
Pharmaceutical
Development
and
Medical
Application
Vol.
2,
No.3,
Universitas Padjajaran, Bandung.
Sudiana, I Gusti Ngurah., 2005, Pengaruh
Suplementasi
seng
terhadap
morboditas diare dan ISPA pada
anak umur 6 bulan 2 tahun,
[tesis], Universitas Diponegoro,
Semarang.
Tjay, T.H., Rahardja, K., 2007, Obat
obat Penting, Penerbit Elex Media
Komputindo Kelompok Kompas
Gramedia, Jakarta.
Waspada, I.M., 2009, Suplementasi
Probiotik pada Terapi Standar
Zink dan Cairan Rehidrasi Oral

Evaluasi Penggunaan Kombinasi Zink (Lolopayung et al.)


64

You might also like