You are on page 1of 10

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN MASALAH KEKURANGAN

VOLUME CAIRAN PADA KASUS DIARE DI RSI SAKINAH


KABUPATEN MOJOKERTO

Intan Juniar L.H1, Tri Ratnaningsih2, Tri Peni 3.


1
. Mahasiswa D3 Keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
2
Dosen STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
3
Dosen STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

ABSTRACT

Diarrhea was still one of the main diseases in children and children in Indonesia.
The problem that is often found in children with diarrhea was a nutritional imbalance
that is less than the body's needs. The purpose of this nursing care was to be able to apply
nursing care for children with fluid volume deficiency problems in diarrhea cases at
Sakinah Hospital, Mojokerto Regency. The method used in carrying out nursing care as a
whole. Participants in this case study were 2 people aged 10 and 8 months, experiencing
acute diarrhea. The data collection techniques include interviews, observation, physical
examination, and documentation studies. The results of overall nursing care for 3x24
hours on the client, in the assessment of basic data found subjective data and objective
data which showed both clients experienced a lack of fluid volume due to diarrhea. Care
plans were in accordance with those implemented in nursing care. The difference
between client 1 and client 2 were on giving different drugs because client 1 released
more fluid, then the child needed to be given zync and lacto B to stop the diarrhea, while
client 2 was given ondancentron and ranitidine because the child experiences vomiting.
Diarrhea patients experienced an increased frequency of bowel movements which could
cause excessive fluid loss resulting in a lack of fluid volume that was overcome by
rehydration and treatment.

Keywords: diarrhea, lack of fluid volume

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Intan Juniar L.H
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Kekurangan Volume Cairan Pada Kasus
Diare Di RSI Sakinah Kabupaten Mojokerto.
Page 1
PENDAHULUAN anak usia 1-5 tahun. Hasil observasi di
Salah satu penyebab tingginya ruangan terdapat kasus diare dengan
angka kematian anak di Indonesia keluhan saat datang BAB cair lebih dari
adalah diare. Penyakit diare hingga kini 3x sehari, badan lemas, nafsu makan
masih merupakan salah satu penyakit menurun. Dari hasil penelitian mata
utama pada bayi dan anak di Indonesia. cekung, turgor kulit menurun, BAK
Diare merupakan penyakit menular yang sulit.
mempunyai mekanisme melalui bakteri Hasil penelitian Maidartati dan
atau virus yang masuk ke mulut dengan Anggraeni (2017) di Puskesmas
perantara makanan dan air (Kemenkes Babakansari Kota Bandung
RI, 2011). Masalah yang sering menunjukkan bahwa terdapat 42% balita
ditemukan pada anak diare adalah yang menderita diare akut. Hasil
kekurangan volume cairan, yaitu penelitian Lanida dan Farapti (2018) di
penurunan cairan intravskuler, RW XI Kelurahan Sidotopo, Kecamatan
interstitial, dan/atau cairan Semampir, Kota Surabaya menunjukkan
ekstravaskuler tanpa perubahan natrium bahwa kejadian diare akut pada balita
(Nurarif & Kusuma, 2016). Pada kasus- mencapai 55%.
kasus yang terlambat meminta Beberapa mikroorganisme
pertolongan medis dapat mengakibatkan pathogen ini menyebabkan infeksi pada
syok hipovolemik yang terjadi sudah sel-sel, memproduksi enterotoksin atau
tidak dapat diatasi lagi sehingga cytotoksin, penyebab dimana merusak
menimbulkan komplikasi lain yakni sel-sel, atau melekat pada dinding usus
Tubular Nekrosis Akut pada ginjal yang pada diare akut. Mekanisme dasar
selanjutnya terjadi gagal multi organ penyebab timbulnya diare adalah
(Irianto, 2014). gangguan osmotik (makanan yang tidak
Data WHO menunjukkan bahwa dapat diserap akan menyebabkan
angka kematian anak akibat diare tekanan osmotik dalam rongga usus
sebesar 7% (WHO, 2018). Data Riset meningkat sehingga terjadi pergeseran
Kesehatan Dasar tahun 2018 air dan elektrolit kedalam rongga usus,
menyebutkan bahwa prevelensi diare di isi rongga usus berlebihan sehingga
Indonesia sebesar 8,0%, dan di Jawa timbul diare). Selain itu menimbulkan
Timur sama dengan prevalensi nasional gangguan sekresi akibat toksin di
yaitu 8% (Kemenkes RI, 2018). Jumlah dinding usus, sehingga sekresi air dan
penderita diare yang ditangani di elektrolit meningkat kemudian terjadi
Kabupaten Mojokerto tahun 2016 diare. Pada kasus diare, pasien akan
sebesar 20.358 penderita, dengan jumlah mengalami peningkatan frekuensi buang
target penemuan sebesar 58.864 air besar yang dapat menyebabkan
penderita merupakan 10% dari jumlah kehilangan cairan secara berlebihan
penduduk tahun 2016 (Dinkes sehingga mengakibatkan terjadinya
Kabupaten Mojokerto, 2017). kekurangan volume cairan (Nurarif &
Hasil studi pendahuluan di RSI Kusuma, 2016). Kekurangan volume
Sakinah pada tanggal 12 Mei 2019 cairan dapat menimbulkan syok
dengan cara meminta data kepada hipovolemia (Tarwoto & Wartonah,
perawat tentang jumlah pasien diare akut 2015). Diare yang berkepanjangan dapat
mulai bulan Januari sampai dengan menyebabkan gangguan sirkulasi,
April 2019, data menunjukkan bahwa gangguan asam basa, hipoglikemia, dan
terdapat 142 kasus diare akut dan 40 gangguan gizi (Widoyono, 2011).
kasus (28,2%) diantaranya terjadi pada

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Intan Juniar L.H
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Kekurangan Volume Cairan Pada Kasus
Diare Di RSI Sakinah Kabupaten Mojokerto.
Page 2
Peran perawat terhadap kasus terdahulu, dan secara teoritis dengan
kekurangan volume cairan adalah perilaku kesehatan.
dengan melakukan fluid management
dan hipovolemia management. Tindakan HASIL
yang dapat diberikan adalah dengan 1. Gambaran Lokasi
pertahankan intake dan output yang Penelitian studi kasus ini
akurat, monitor vital sign, kolaborasi dilaksanakan di RSI Sakinah Mojokerto.
pemberian cairan IV, monitor status Rumah sakit ini mulai beroperasi
nutrisi, dorong berikan masukan oral, dengan grade sebagai rumah sakit tipe
monitor hemoglobin dan hematokrit, C. Pengambilan data dan penelitian ini
monitor respon pasien terhadap dilakukan di Ruang Muria 3.2 dan 6.1.
penambahan cairan (Nurarif & Kusuma, Ruangan tersebut dilengkapi dengan
2016). Berdasarkan latar belakang korden yang bisa dibuka dan ditutup
tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengontrol pencahayaan matahari
untuk melaksanakan asuhan dari luar karena lingkungan yang
keperawatan pada klien yang nyaman memberikan ketenangan kepada
mengalami kekurangan volume cairan klien.
akibat diare di RSI Sakinah Mojokerto. Setiap asuhan keperawatan yang
Tujuan daari penelitian ini yakni diberikan oleh perawat sesuai dengan
Melaksanakan asuhan keperawatan SOP penanganan diare. Pemberi asuhan
kekurangan volume cairan pada kasus di ruangan tidak bekerja dalam tim
diare di RSI Sakinah Mojokerto. karena dalam ruangan, perawat bekerja
secara mandiri dan kolaborasi dalam hal
pemberian obat dan nutrisi. Perawat
METODE ruangan bekerja dengan sistem shift
Desain dalam penelitian ini yang dibagi menjadi 3, yaitu pagi, siang,
menggunakan metode Case Study dan malam. Setiap pergantian shift,
asuhan keperawatan kekurangan setiap perawat akan melaporkan kondisi
volume cairan pada anak diare di RSI kesehatan klien kepada perawat yang
Sakinah Mojokerto. Partisipan yang bertugas selanjutnya sehingga asuhan
digunakan untuk studi kasus yaitu klien keperawatan dapat diberikan secara
yang mengalami diare dengan masalah kontinu kepada kedua klien. Nutrisi
keperawatan kekurangan volume cairan yang diberikan kepada klien merupakan
dengan kriteria anak balita (1-5 tahun) kolaborasi dengan ahli gizi rumah sakit
dan yang mengakami diare akut. dengan memperhitungan jenis dan gizi
Penelitian dilakukan di RSI Sakinah makanan.
Mojokerto dalam rentang waktu bulan
Mei 2019. Pengumpulan data dilakukan 2. Pengkajian
dengan cara wawancara, Observasi dan Tabel 1 Distribusi Frekuensi klien 1
pemeriksaan fisik Studi dokumentasi Berdasarkan Identittas
dan angket. Analisa dalam penelitian ini Pasien, Riwayat Kesehatan,
adalah Penyajian data dilakukan dengan Riwayat Imunisasi, Riwayat
tabel dan teks naratif untuk 2 partisipan. Tumbuh Kembang, Aktifitas
Kerahasiaan klien terjamin dengan Sehari-Hari Periksaan Fisik
mengaburkan identitas dari klien. Data Di RSI Sakinah Mojokerto.
yang disajikan, kemudian dibahas dan
dibandingkan dengan hasil penelitian Criteria Klien 1
Identitas klien Nama N.A

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Intan Juniar L.H
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Kekurangan Volume Cairan Pada Kasus
Diare Di RSI Sakinah Kabupaten Mojokerto.
Page 3
Umur 10 bulan keadaan umum lemah, bibir kering, nadi
Jenis Laki-laki 126x/menit lemah, suhu 37,60C, berat
kelamin jenis urine 1,010, turgor 3 detik,
Diagnose Diare akut hematokrit 55%.
medis Tabel 2 Distribusi Frekuensi Klien 2
Riwayat Keluahan Ibu klien Berdasarkan Identittas
kesehatan utama mengatakan
anaknya BAB
Pasien, Riwayat Kesehatan,
cair 10 kali Riwayat Imunisasi, Riwayat
Pola aktivitas Nutrisi dan Ds: nasi tim 1 Tumbuh Kembang, Aktifitas
cairan piring kecil Sehari-Hari Periksaan Fisik
habis Di RSI Sakinah Mojokerto.
setengahnya,
minum air Kriteria Klien 2
putih lebih Identita Nama An.S
dari 4x 90 ml s klien Umur 8 bulan
Do: infus Jenis Perempuan
Tridex 225 kelamin
cc/3 jam, Diagnose Diare akut
maintenance medis
750 cc/24 jam. Riwaya Keluahan Ibu klien
Eliminasi Menggunakan t utama mengatakan
diaper diganti kesehat anaknya BAB cair
3x sehari, an 4 kali
BAB 2x keras Pola Nutrisi dan Ds : makan bubur 2
& coklat aktivita cairan sdm tidak habis,
s susu formula ± 5
Pemeriksaan Keadaan Lemah kali/hari @ 90
fisik umum cc/minum
TTV Kesadaran : DO : infus
composmentis, Kaen 3B 225 cc/3
GCS: 456 jam, maintenance
Nadi : 750 cc/24 jam, BB
124x/menit 7,2 Kg
lemah Eliminasi Menggunakan
Suhu : 37,60C diaper diganti >
RR : 24x 3x sehari (4-6x)
menit karena BAB
Mulut Bibir kering, Pemeri Keadaan Lemah
lidah bersih, ksaan umum
sariawan (-), fisik TTV Kesadaran :
gigi bersih composmentis,
Ekstermitas CRT 3 detik, GCS:456
atas dan tidak sianosis Nadi : 124x/menit
bawah lemah
Berdasarkan tabel 1 Suhu : 37,30C
menunujukkan bahwa hasil pengkajian RR : 20x menit
klien Diare dengan kekurangan volume Mulut Bibir kering, lidah
cairan, menunjukkan bahwa klien 1 bersih, sariawan (-
berumur 10 bulan dimana ibu klien ), gigi bersih
mengatakan anaknya BAB cair 10x, dari Ekstermitas CRT 2 detik, tidak
atas dan sianosis
hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Intan Juniar L.H
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Kekurangan Volume Cairan Pada Kasus
Diare Di RSI Sakinah Kabupaten Mojokerto.
Page 4
bawah hal pemberian obat dimana klien 1
mendapatkan Infus Tridex 3B 800cc/24
Berdasarkan tabel 2 jam, Injeksi Ceftriaxone 2x175 mg,
menunujukkan bahwa klien 2 berumur Lacto B 2x½ sachet, Zinc Syrup 2cth I,
8 bulan dimana ibu klien mengatakan dan vitamin A 1x60 mg, sedangkan
anaknya BAB cair 4x, mual muntah, klien 2 mendapatkan infus Infus Kaen
dari hasil pemeriksaan menunjukkan 3B 800 cc/24 jam, Injeksi
bahwa keadaan umum lemah, bibir Ondancentron 3x 1,5 mg, Injeksi
kering, nadi 124x/menit lemah, suhu Ceftriaxone 2x175 mg dan Ranitidin 2x8
37,30C, berat turgor 2 detik. mg.

3. Diagnosa Keperawatan 6. Evaluasi


Klien 1 dan 2 mengalami Evaluasi pada klien 1 sudah
kekurangan volume cairan berhubungan tidak BAB cair, nadi kuat 100x/menit,
dengan output berlebihan akibat diare suhu 36,50C, mata sudah tidak cekung,
ditandai Kekurangan volume cairan bibir lembab, turgor <2 detik, BJ urine
berhubungan dengan output berlebihan 1,030, dan hematokrit 42% sehingga
akibat diare ditandai dengan ibu klien 1 tidak ditemukan tanda gejala
mengatakan anaknya BAB 10x cair, di kekurangan volume cairan. Evaluasi
RS BAB 5x cair, mata cekung, bibir pada klien 2 sudah tidak muntah, tidak
kering, keadaan lemah, S : 37,60C, N : BAB cair, nadi kuat 110x/menit, suhu
124 x/menit lemah, turgor kulit 3 detik, 36,30C, mata sudah tidak cekung, bibir
berat jenis urine turun (1,010) dan ibu lembab, turgor <2 detik sehingga sudah
klien 2 mengatakan anaknya BAB 4x tidak ada tanda gejala kekurangan
cair, mual muntah, mata cekung, bibir volume cairan.
kering, keadaan lemah, S : 37,60C, N :
124 x/menit lemah, turgor 2 detik. PEMBAHASAN
1. Pengkajian
4. Intervensi Kepeawatan Berdasarkan data yang diperoleh
Intervensi keperawatan yang dari hasil pengkajian klien Diare
dapat diberikan pada klien dengan dengan kekurangan volume cairan,
kekurangan volume cairan secara menunjukkan bahwa klien 1 berumur
mandiri adalah dengan berikan cairan 10 bulan dimana ibu klien mengatakan
sesuai dengan petunjuk, pantau tanda anaknya BAB cair 10x, dari hasil
dehidrasi, monitor intake dan output, pemeriksaan menunjukkan bahwa
timbang berat badan, anjurkan klien keadaan umum lemah, bibir kering,
minum sesuai kebutuhan tubuh, dan nadi 126x/menit lemah, suhu 37,60C,
kolaborasi dalam hal pemberian obat. berat jenis urine 1,010, turgor 3 detik,
hematokrit 55%, sedangkan klien 2
5. Implementasi berumur 8 bulan dimana ibu klien
Implementasi yang sudah mengatakan anaknya BAB cair 4x,
dilakukan oleh penulis pada hari mual muntah, dari hasil pemeriksaan
pertama sampai dengan hari ketiga menunjukkan bahwa keadaan umum
adalah memantau tanda dehidrasi, lemah, bibir kering, nadi 124x/menit
melakukan monitor intake dan output, lemah, suhu 37,30C, berat turgor 2
menimbang berat badan, menganjurkan detik.
keluarga untuk memberi minum sesuai Kekurangan volume cairan
kebutuhan tubuh, dan kolaborasi dalam menurut Carpenito (2013) yaitu suatu

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Intan Juniar L.H
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Kekurangan Volume Cairan Pada Kasus
Diare Di RSI Sakinah Kabupaten Mojokerto.
Page 5
keadaan ketika individu beresiko
mengalami penurunan cairan 2. Diagnosa keperawatan
intravaskuler, interstisial dan Diagnosa keperawatan pada
intraseluler. Batasan karakteristik klien Klien 1 dan 2 mengalami
kekurangan volume cairan menurut Tim kekurangan volume cairan berhubungan
Pokja SDKI DPP PPNI (2017) adalah dengan output berlebihan akibat diare
gejala dan tanda mayor yang meliputi ditandai Kekurangan volume cairan
frekuensi nadi meningkat, nadi teraba berhubungan dengan output berlebihan
lemah, tekanan darah menurun, turgor akibat diare ditandai dengan ibu klien 1
kulit menurun (>2 detik), membran mengatakan anaknya BAB 10x cair, di
mukosa kering, volume urin menurun RS BAB 5x cair, mata cekung, bibir
(1 ml/kgBB/jam), dan hematokrit kering, keadaan lemah, S : 37,60C, N :
meningkat, sedangkan gejala dan tanda 124 x/menit lemah, turgor kulit 3 detik,
minor secara subjektif adalah merasa berat jenis urine turun (1,010) dan ibu
lemah, mengeluh haus, dan secara klien 2 mengatakan anaknya BAB 4x
objektif pengisian vena menurun, status cair, mual muntah, mata cekung, bibir
mental berubah, suhu tubuh meningkat, kering, keadaan lemah, S : 37,60C, N :
konsentrasi urine menurun, berat badan 124 x/menit lemah, turgor 2 detik.
turun tiba-tiba. Faktor-faktor tersebut
Hasil pengkajian menunjukkan menyebabkan diare dimana pada
adanya gejala dan tanda mayor berupa penderita diare akan terjadi distensi
frekuensi nadi meningkat dan nadi abdomen, yang menyebabkan mual
lemah, dan gejala minor seperti kondisi muntah. Mual dan muntah membuat
yang lemah dan suhu tubuh meningkat penderita diare mengalami penurunan
yang dapat ditemui pada kedua klien. nafsu makan sehingga berat badannya
Perbedaan klien 1 dan klien 2 adalah menurun dan mengakibatkan
bahwa pada klien 1 turgor kulit ketidakseibangan nutrisi kurang dari
menurun karena hasil pemeriksaan kebutuhan tubuh. Pada penderita diare
dengan cara membuat cubitan sekitar 3 dapat ditemukan masalah keperawatan
cm di daerah perut selama 30 detik, antara lain kekurangan volume cairan,
lipatan kulit baru kembali setelah 3 kerusakan integritas kulit perianal,
detik, sedangkan klien 2 normal, dan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,
hasil pemeriksaan berat jenis urine kekurangan volume cairan, syok
menunjukkan bahwa berat jenis urine hipovolemik, dan gangguan oksigenasi
klien 1 dibawah nilai normal yang (Nurarif & Kusuma, 2016).
artinya konsentrasi urine klien 1 Hasil pengkajian dari data
menurun sedangkan klien 2 normal. subjektif dan objektif digunakan untuk
Perbedaan ini disebabkan karena menentukan diagnosa, klien mengalami
frekuensi BAB cair klien 1 lebih kekurangan volume cairan berhubungan
banyak yaitu 10x dalam sehari selama dengan output berlebihan klien
kurang lebih 1 minggu sedangkan klien mengalami Diare + Dehidrasi ringan-
2 sebanyak 4x dalam sehari selama sedang, hal ini sudah sesuai dengan teori
kurang lebih 3 hari sehingga output bahwa diare dapat menyebabkan
yang dikeluarkan oleh klien 1 jauh lebih kekurangan volume cairan karena
banyak dibandingkan dengan klien 2 banyaknya cairan tubuh yang
sehingga tanda dan gejala kekurangan dikeluarkan melalui BAB cair dan
volume cairan lebih signifikan pada muntah.
klien 1.

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Intan Juniar L.H
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Kekurangan Volume Cairan Pada Kasus
Diare Di RSI Sakinah Kabupaten Mojokerto.
Page 6
3. Intervensi keperawatan Implementasi yang sudah
Intervensi keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada hari
dapat diberikan pada klien dengan pertama sampai dengan hari ketiga
kekurangan volume cairan secara adalah memantau tanda dehidrasi,
mandiri adalah dengan berikan cairan melakukan monitor intake dan output,
sesuai dengan petunjuk, pantau tanda menimbang berat badan, menganjurkan
dehidrasi, monitor intake dan output, keluarga untuk memberi minum sesuai
timbang berat badan, anjurkan klien kebutuhan tubuh, dan kolaborasi dalam
minum sesuai kebutuhan tubuh, dan hal pemberian obat dimana klien 1
kolaborasi dalam hal pemberian obat. mendapatkan Infus Tridex 3B 800cc/24
Tujuan intervensi adalah setelah jam, Injeksi Ceftriaxone 2x175 mg,
dilakukan asuhan keperawatan selama Lacto B 2x½ sachet, Zinc Syrup 2cth I,
3x24 jam diharapkan klien mengalami dan vitamin A 1x60 mg, sedangkan
rehidrasi sehingga diperoleh hasil klien 2 mendapatkan infus Infus Kaen
bahwa klien mampu mempertahankan 3B 800 cc/24 jam, Injeksi
pengeluaran urin sesuai dengan usia dan Ondancentron 3x 1,5 mg, Injeksi
berat badan, jenis urine normal, dan Ceftriaxone 2x175 mg dan Ranitidin
hematokrit normal, tekanan darah, nadi, 2x8 mg.
dan suhu tubuh berada dalam batas Implementasi yang
normal (Nurarif & Kusuma, 2016). komprehensif merupakan pengeluaran
Intervensi diberikan pada klien dan perwujudan dari rencana yang telah
dengan tujuan untuk mengatasi disusun pada tahap-tahap perencanaan
kekurangan volume cairan dengan cara dapat terealisasi dengan baik apabila
memberikan cairan sebagai upaya berdasarkan hakekat masalah, jenis
rehidrasi untuk menggantikan cairan tindakan atau pelaksanaan bisa
yang hilang dengan cepat melalui infus, dikerjakan oleh perawat itu sendiri,
memantau tanda dehidrasi untuk kolaborasi sesama tim/kesehatan lain
memastikan bahwa upaya rehidrasi dan rujukan dari profesi lain (Mubarak
berhasil, melakukan monitor intake dan & Chayatin, 2012). Diare dengan
output, bila output lebih besar, maka dehidrasi ditandai dengan mencret terus
harus dilakukan kolaborasi dengan tim menerus, biasanya lebih dari 10 kali
medis dan keluarga agar memberikan disertai dengan muntah, kehilangan
intake yang adekuat, menimbang berat cairan lebih dari 10% berat badan.
badan untuk mengetahui seberapa Diare ini diatasi dengan terapi C, yaitu
berhasil terapi yang dilakukan untuk perawatan di puskesmas atau rumah
mengatasi kekurangan volume pada sakit untuk diinfus RL (Ringer laktat).
klien, dan menganjurkan minum yang Teruskan pemberian makanan seperti
banyak dengan tujuan meningkatkan semula diberikan sedini mungkin dan
intake minuman pada bayi untuk disesuaikan dengan kebutuhan.
rehidrasi dan meningkatkan berat badan Makanan tambahan diperlukan pada
klien. Perbedaan intervensi klien 1 dan masa penyembuhan. Untuk bayi, ASI
2 hanya pada kolaborasi pemberian obat tetap diberikan bila sebelumnya
yang berbeda karena gejala dan tingkat mendapatkan ASI, namun bila
keparahan diare juga berbeda antara sebelumnya tidak mendapatkan ASI
klien 1 dan klien 2. dapat diteruskan dengan memberikan
susu formula (Kemenkes RI, 2012).
4. Implementasi keperawatan Sesuai dengan teori di atas yang
menunjukkan bahwa klien dengan

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Intan Juniar L.H
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Kekurangan Volume Cairan Pada Kasus
Diare Di RSI Sakinah Kabupaten Mojokerto.
Page 7
dehidrasi sedang harus dibawa ke Chayatin, 2012). Setelah dilakukan
rumah sakit untuk mendapatkan terapi asuhan keperawatan selama 3x 24 jam
cairan dan pemberian makanan agar maka klien mampu mempertahankan
klien mendapatkan intake yang adekuat pengeluaran urin sesuai dengan usia dan
untuk menggantikan cairan yang hilang berat badan, jenis urine normal, dan
bersama feses dan muntah. Pemberian hematokrit normal, tekanan darah, nadi,
cairan intravena sudah diberikan oleh dan suhu tubuh berada dalam batas
perawat sebelum peneliti melakukan normal (Nurarif & Kusuma, 2016).
pengkajian sehingga implementasi ini Sesuai dengan teori di atas,
tidak dilakukan oleh peneliti tetapi oleh bahwa tujuan dari asuhan keperawatan
perawat rumah sakit, dan implementasi terhadap klien yang mengalami
untuk anjuran minum air banyak tidak kekurangan volume cairan
peneliti sertakan sesuai kebutuhan menunjukkan bahwa masalah teratasi
tubuh karena pemberian infus sudah pada hari ketiga dimana sudah tidak ada
diberikan sesuai dengan kebutuhan lagi tanda kekurangan volume cairan
cairan tubuh anak. Perbedaan klien 1 dan klien mengalami redihrasi. Hal ini
dan klien 2 adalah pada pemberian obat disebabkan karena pasien sudah
yang berbeda karena klien 1 lebih diberikan rehidrasi cairan melalui
banyak mengeluarkan cairan, maka pemberian infus, menganjurkan ibu
anak perlu diberikan zync dan lacto B untuk memberikan cairan sesuai
untuk menghentikan diarenya, kebutuhan tubuh anak dan dilebihkan
sedangkan klien 2 diberikan 10% untuk mengganti cairan tubuh
ondancentron dan ranitidin karena anak yang hilang bersama dengan feses.
mengalami muntah. Pemberian obat juga bermanfaat untuk
menghentikan mual dan muntah,
5. Evaluasi keperawatan membunuh kuman penyebab diare
Evaluasi pada klien 1 sudah sehingga frekuensi BAB kembali
tidak BAB cair, nadi kuat 100x/menit, normal.
suhu 36,50C, mata sudah tidak cekung,
bibir lembab, turgor <2 detik, BJ urine KESIMPULAN
1,030, dan hematokrit 42% sehingga Peneliti melakukan pengkajian
tidak ditemukan tanda gejala secara subjektif yaitu, ibu klien
kekurangan volume cairan. Evaluasi mengatakan anaknya BAB 10x cair, di
pada klien 2 sudah tidak muntah, tidak RS BAB 5x cair, mata cekung, bibir
BAB cair, nadi kuat 110x/menit, suhu kering, keadaan lemah, S : 37,60C, N :
36,30C, mata sudah tidak cekung, bibir 124 x/menit lemah, turgor kulit 3 detik,
lembab, turgor <2 detik sehingga sudah berat jenis urine turun (1,010),
tidak ada tanda gejala kekurangan sedangkan ibu mengatakan klien 2
volume cairan. anaknya BAB 4x cair, mual muntah,
Pada langkah ini dilakukan mata cekung bibir kering, keadaan
evaluasi keefektifan dari asuhan yang lemah, S : 37,60C, N : 124 x/menit
sudah diberikan meliputi pemenuhan lemah, turgor 2 detik.
kebutuhan, apakah benar-benar telah Diagnosa keperawatan yaitu
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. kekurangan volume cairan berhubungan
Evaluasi harus menjelaskan indikator dengan output berlebihan. Perbedaan
keberhasilan intervensi yang dilakukan klien 1 dan klien 2 adalah klien 1 output
oleh perawat sehingga suhu tubuh klien berlebihan akibat diare, sedangkan klien
dalam batas normal (Mubarak & 2 akibat diare dan muntah

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Intan Juniar L.H
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Kekurangan Volume Cairan Pada Kasus
Diare Di RSI Sakinah Kabupaten Mojokerto.
Page 8
Intervensi yang dilakukan Lanida, BP. & Farapti. 2018.
peneliti adalah berikan cairan sesuai Pencegahan Kejadian Diare
dengan petunjuk, pantau tanda dehidrasi, Pada Balita Melalui
monitor intake dan output, timbang berat Higienitas Botol Susu. Jurnal
badan, anjurkan klien minum sesuai Berkala Epidemiologi Volume
kebutuhan tubuh sebagai upaya rehidrasi 6 Nomor 3 (2018) 244-251
oral, dan kolaborasi dalam hal DOI:
pemberian obat. 10.20473/jbe.v6i32018.244-
Implementasi dilakukan sesuai 251.
dengan rencana asuhan. Perbedaan klien http://journal.unair.ac.id/index.
1 dan klien 2 adalah pada pemberian php/JBE/ diakses tanggal 20
obat yang berbeda karena klien 1 lebih April 2019.
banyak mengeluarkan cairan, maka anak Maidartati, & Anggraeni, RD. 2017.
perlu diberikan zync dan lacto B untuk Faktor-Faktor Yang
menghentikan diarenya, sedangkan klien Berhubungan Dengan
2 diberikan ondancentron dan ranitidin Kejadian Diare Pada Balita
karena anak mengalami muntah. (Studi Kasus: Puskesmas
Evaluasi pada klien 1 dan 2 Babakansari). Jurnal
masalah teratasi pada hari ketiga dimana Keperawatan BSI, Vol. V No.
sudah tidak ada lagi tanda kekurangan 2 September 2017.
volume cairan dan klien mengalami https://ejournal.bsi.ac.id/ejurn
redihrasi. al/index.php/jk/article/downlo
ad/2638/1788. diakses tanggal
Terimakasih.. 20 April 2019.
Nurarif, AH & Kusuma, H. 2016.
DAFTAR PUSTAKA Asuhan Keperawatan Praktis
Berdasarkan Penerapan
Carpenito, LJ. 2013. Buku Saku Diagnosa Nanda, Nic, Noc
Diagnosa Keperawatan.Edisi dalam Berbagai Kasus.
12. Jakarta: EGC Jogjakarta: Mediaction
Dinkes Kabupaten Mojokerto. 2017. Tarwoto & Wartonah. 2015. Kebutuhan
Profil Kesehatan Mojokerto Dasar manusia dan Proses
tahun 2016. Mojokerto: Dinas Keperawatan. Jakarta.
Kesehatan Mojokerto. Salemba Medika
Irianto, K. 2014. Epidemiologi Penyakit Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017.
Menular dan Tidak Menular. Standar Diagnosa
Bandung: Alfabeta. Keperawatan Indonesia.
Kemenkes RI. 2011. Panduan Jakarta: DPP PPNI
Sosialisasi Tatalaksana Diare WHO. 2009. Buku Saku Pelayanan
Balita. Jakarta: Kementrian Kesehatan Anak Di Rumah
Kesehatan RI. Sakit. Jakarta: WHO
Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Indonesia.
Dasar Indonesia tahun 2018. WHO. 2018 .World Health Report of
Jakarta: Kementrian Kesehatan 2018. Tersedia dari
RI. www.who.int. Diakses pada
tanggal 5 November 2018.

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Intan Juniar L.H
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Kekurangan Volume Cairan Pada Kasus
Diare Di RSI Sakinah Kabupaten Mojokerto.
Page 9
Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Intan Juniar L.H
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Kekurangan Volume Cairan Pada Kasus
Diare Di RSI Sakinah Kabupaten Mojokerto.
Page 10

You might also like