Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Diarrhea is a condition where there is abnormal defecation frequency (more than 3 times / day) as
well as changes in the content (more than 200 garm / day) and liquid stool consistency. According
to Indonesia Health Profile (2010) diarrhea and gastroenteritis ranks first on the pattern of 10
main diseases in hospitalized patients in the hospital, with CFR 1.79%.
This study aims to determine the factors related with diarrhea in children aged 0-59 months in the
Simarmata Public Health Center Simanindo Samosir in 2013 . Design of this study was cross-
sectional . The population in this study were all children aged 0-59 months in the Simarmata Public
Health Center and samples taken at random is by simple random sampling , amounting to 126
people . Data obtained from interviews using questionnaires and observation . Data analysis
includes univariate and bivariate analyzes .
The results of this research got the proportion of diarrhea in children aged 0-59 months in the
Simarmata Public Health Center Simanindo Samosiy in 2013 was 36% . Results of the bivariate
analysis showed significant association between age (p = 0.018; RP = 1.998 ) , sex ( p = 0.018 ;
RP = 1.761 ), personal hygiene (p = 0,037 ; RP = 1,625 )with diarrhea in children aged 0-59
months and there is no significant relationship between mother educational ( p = 0.759 ; RP =
1.075 ) mother job (p= 0,296 ; RP = 0,623 ), waste management ( p = 0.491 ; RP = 1.188 ) ,
sewerage ( p = 0.064 ; RP = 1,615 ) , availability of latrines ( p = 0.389 ; RP = 1.277 ) ,
breastfeeding status exclusive ( p = 0.117 ; RP = 0.652 ) , nutritional status ( p = 0.172 ; RP =
1.472 ), measles immunization status (p = 0,970 ; RP = 0,533 ) with diarrhea in children aged 0-59
months .
It is suggested that the Simarmata Public Health Center Simanindo Samosir to improve education
and prevention about diarrhea such as to improve nutritional status, exclusive breastfeeding, and
personal hygiene.
5
kejadian diare pada anak balita di wilayah Tabel 8. Tabulasi Silang Kejadian Diare
kerja Puskesmas Simarmata. Berdasarkan Status Imunisasi Anak
Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja
Tabel 7. Tabulasi Silang Kejadian Diare Puskesmas Simarmata
Berdasarkan Status ASI Eksklusif Status Diare Tidak Jumlah
Imuni diare
Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah
sasi f % f % f %
Kerja Puskesmas Simarmata
Tidak 7 63,6 4 36,4 11 100 3,82/
Status Diare Tidak diare Jumlah
ASI Ya 39 33,9 76 66,1 115 100 0,97
f % f % f % Berdasarkan tabel 8 di atas dapat dilihat
Eksklusif
Tidak 35 41,2 50 58,8 85 100 2,456/ bahwa proporsi diare pada anak usia 0-59
Ya 11 26,8 30 73,2 41 100 0,117
bulan dengan status imunisasi tidak lengkap
b Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dilihat
adalah 63,6% dan dengan status imunisasi
bahwa proporsi diare pada anak usia 0-59
lengkap adalah 33,9%.
bulan yang tidak ASI Eksklusif adalah 41,2%
Berdasarkan hasil analisis statistik
dan pada anak usia 0-59 bulan yang ASI
dengan uji Chi Square diperoleh nilai p>0,05.
Eksklusif adalah 26,8%.
Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan
Berdasarkan hasil analisis statistic
yang bermakna antara status imunisasi dengan
dengan uji Chi Square diperoleh nilai p>0,05.
kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di
Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan
wilayah kerja Puskesmas Simarmata.
yang bermakna antara status ASI Eksklusif
Salah satu faktor risiko yang
dengan kejadian diare pada anak usia 0-59
berpengaruh pada terjadinya penyakit diare
bulan di wilayah kerja Puskesmas
adalah status imunisasi.2
Simarmata.).
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI Tabel 9. Tabulasi Silang Kejadian Diare
(air susu ibu) sedini mungkin setelah Berdasarkan Status Gizi Anak Usia
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak 0-59 Bulan di Wilayah Kerja
diberi makanan lain, walaupun hanya air putih Puskesmas Simarmata
sampai anak berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan Status Diare Tidak Jumlah
baru anak diperkenalkan dengan makanan Gizi diare
lain. Jumlah komposisi ASI masih cukup f % f % F %
Tidak 10 50 10 50 20 100 1,86/
untuk pertumbuhan dan perkembangan anak baik 0,172
apabila ASI diberikan secara tepat dan benar Baik 36 34 70 66 106 100
sampai berumur 6 bulan. Pada saat usia 6
bulan sistem pencernaan anak mulai matur. Berdasarkan tabel 9 di atas dapat dilihat
Jaringan pada usus halus anak pada umumnya bahwa proporsi diare pada anak usia 0-59
seperti saringan pasir, pori-porinya berongga bulan dengan status gizi tidak baik adalah
sehingga memungkinkan bentuk protein atau 50,0% dan dengan status gizi baik adalah
pun kuman langsung masuk dalam sistem 34%.
peredaran darah dan dapat menimbulkan Berdasarkan hasil analisis statistik
alergi. Pori-pori dalam usus anak ini baru dengan uji Chi Square diperoleh nilai p>0,05.
akan tertutup rapat setelah anak berusia 6 Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan
bulan. Dengan demikian, usus anak setelah yang bermakna antara status gizi dengan
berumur 6 bulan mampu menolak faktor kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di
alergi atau pun kuman yang masuk. Dari hasil wilayah kerja Puskesmas Simarmata.
penelitian menunjukkan bahwa anak yang Status gizi memiliki keterkaitan dengan
mendapatkan ASI Eksklusif jauh lebih sehat etiologi beberapa jenis penyakit. Kesimpulan
dari yang mendapat ASI hanya sampai 4 ini telah menghasilkan konsep tentang gizi
bulan dan frekuensi terkena diare jauh lebih optimal. Gizi optimal merupakan jumlah
kecil.13 asupan yang diperlukan bagi pemeliharaan
kondisi kesehatan yang baik, penurunan risiko
penyakit kronik, pencegahan defisiensi gizi
berat dan risikonya bagi kesehatan. Mencapai
6
status gizi optimal/baik dapat dilakukan hidup dalam keadaan buruk tetap saja anak
dengan pemberian makanan suplementer, memiliki resiko untuk mengalami diare.
fortifikasi makanan. Namun untuk anak usia
0-6 bulan tidak dianjurkan untuk diberikan Tabel 11. Tabulasi Silang Kejadian Diare
makanan suplementer atau pun fortifikasi Berdasarkan Pekerjaan Ibu Anak
makanan, hanya ASI saja. Ibu si anak yang Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja
dianjurkan untuk mencapai status gizi optimal Puskesmas Simarmata
Pekerjaa Diare Tidak Jumlah
sehingga akan dihasilkan ASI yang an Ibu diare
berkualitas baik.14 f % f % f %
Bekerja 4 37, 7 62, 122 100 2,375/
Tabel 10. Tabulasi Silang Kejadian Diare Tidak 6 7 6 3 4 100 0,296
Berdasarkan Pendidikan Ibu Anak bekerja 0 0 4 100
Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Berdasarkan tabel 11 di atas dapat
Puskesmas Simarmata dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-
Pendidi Diare Tidak Jumlah
kan Ibu diare
59 bulan pada ibu yang bekerja adalah 37,7%
f % f % f % dan pada ibu yang tidak bekerja 0%.
Rendah 22 37,9 36 62,1 58 100 0,094/ Berdasarkan hasil analisis statistik
Tinggi 24 35,3 44 64,7 68 100 0,759 dengan uji Chi Square diperoleh nilai p>0,05.
Berdasarkan tabel 10 di atas dapat Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan
dilihat bahwa proporsi anak usia 0-59 bulan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan
dengan tingkat pendidikan ibu dalam kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di
kategori rendah adalah 37,9% dan dengan wilayah kerja Puskesmas Simarmata.
tingkat pendidikan ibu dalam kategori tinggi Dalam penelitian ini sebagain besar ibu
adalah 35,3%. anak bekerja (96,8%), hanya sebagian kecil
Berdasarkan hasil analisis statistic saja yang tidak bekerja/ibu rumah tangga
dengan uji Chi Square diperoleh nilai p>0,05. (3,2%). Ibu yang bekerja pada umumnya
Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan selalu membawa anaknya ke tempat dimana
yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu mereka bekerja sehingga anak tetap dalam
dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 pengawasan ibu baik dari segi pola makannya
bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. atau pun lingkunga bermainnya. Sementara
Pendidikan yang tinggi akan berdampak ibu yang bekerja yang tidak dapat membawa
pada pengetahuan seseorang. Demikian anaknya ke tempat kerja mereka biasanya
halnya dengan tingkat pendidikan ibu akan menitipkan anaknya kepada keluarga seperti
berpengaruh pada seberapa besar tingkat nenek sehingga anak tetap dalam pengawasan
pengetahuan ibu tentang kejadian diare pada
anaknya. Ibu yang memiliki tingkat Tabel 12. Tabulasi Silang Kejadian Diare
pendidikan tinggi kemungkinan besar juga Berdasarkan Pengelolaan Sampah
memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas
tentang kejadian diare. Pada penelitian ini Simarmata
didaptkan bahwa tidak ada hubungan yang Pengelolaan Diare Tidak diare Jumlah
Sampah
bermakna antara tingkat pendidikan ibu f % f % f %
dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 Buruk 31 38,8 49 61,2 80 100 0,475/
Baik 15 32,6 31 67,4 46 100 0,491
bulan. Seorang ibu bisa saja memiliki tingkat
Berdasarkan tabel 12 di atas dapat
pendidikan atau pengetahuan yang tinggi
dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-
namun belum tentu ibu tersebut memiliki pola
59 bulan dengan pengelolaan sampah dalam
perilaku yang sama dengan tingkat
kategori buruk adalah 38,8% dan dengan
pendidikan atau pengetahuannya. Dalam
pengelolaan sampah dalam kategori baik
penelitian ini dapat diasumsikan walaupun ibu
adalah 32,6%.
dengan tingkat pendidikan tinggi akan tetapi
Berdasarkan hasil analisis statistik
memiliki pola perilkau yang sama terhadap
dengan uji Chi Square diperoleh nilai p>0,05.
kesehatan dan memiliki fasilitas lingkungan
Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan
yang bermakna antara pengelolaan sampah
7
dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 dimiliki oleh warga adalah SPAL yang
bulan di wilayah kerja Pusekesmas terbuka.
Simarmata.
Pencapian Visi Indonesia Sehat Tabel 14. Tabulasi Silang Kejadian Diare
ditentukan oleh Visi Pembangunan Kesehatan Berdasarkan Penyediaan Air Bersih
tiap provinsi yaitu Provinsi Sehat. Ada 16 di Wilayah Kerja Puskesmas
indikator pencapaian Provinsi Sehat, salah Simarmata
PAB Diare Tidak Jumlah
satunya adalah membuang sampah pada diare
tempat yang disediakan/memiliki pengelolaan
f % f % f %
sampah yang baik. Banyak penyakit yang Buruk 0 0 3 100 3 100 1,767/
ditularkan karena cara-cara atau pengelolaan Baik 46 37,4 77 62,6 123 100 0,299
sampah yang buruk. Rendahnya mutu Berdasarkan tabel 14 di atas dapat
pengelolaan sampah merupakan keadaan yang dilihat bahawa proporsi diare pada anak usia
potensial untuk menjadi sumber penularan 0-59 bulan dengan penyediaan air bersih
penyakit diare.15 Akan tetapi dalam penelitian dalam kategori buruk adalah 0% dan dengan
ini pengelolaan sampah tidak berhubungan penyediaan air bersih dalam kategori baik
dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 adalah 37,4%.
bulan. Hal ini diasumsikan bahwa anak usia Berdasarkan hasil analisis statistic
0-59 bulan yang terkena diare bukan karena dengan uji Chi Square diperoleh nilai p>0,05.
pengelolaan sampah yang buruk. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan
yang bermakna antara penyediaan air bersih
Tabel 13. Tabulasi Silang Kejadian Diare dengan kejadian diare pada anak usia 0-59
Berdasarkan Saluran Pembuang Air bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata.
Limbah di Wilayah Kerja Puskesmas Ada 3 faktor yang mempengaruhi
Simarmata kualitas air bersih yaitu faktor fisik,
SPAL Diare Tidak diare Jumlah
f % f % f %
bakteriologis, dan kimiawi. Dalam penelitian
Buruk 33 42,9 44 57,1 77 100 3,443/ ini hanya dapat dilihat dari faktor fisik saja.
Baik 13 26,5 36 73,5 49 100 0,064 Untuk mencegah terjadinya diare maka air
Berdasarkan tabel 13 di atas dapat bersih harus diambil dari sumber yang
dilihat bahawa proporsi diare pada anak usia terlindungi atau tidak terkontaminasi. Sumber
0-59 bulan dengan saluran pembuangan air air bersih harus jauh dari kandang ternak dan
limbah dalam kategori buruk adalah 42,9% kakus paling sedikit 10m dari sumber air.
dan dengan saluran pembuangan air limbah Dalam penelitian ini, sumber air bersih bagi
dalam kategori baik adalah 26,5%. masyarakat berasal dari sumur gali dan dari
Berdasarkan hasil analisis statistic sumber air alami (danau, mata air).
dengan uji Chi Square diperoleh nilai p>0,05.
Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan Tabel 15. Tabulasi Silang Kejadian Diare
yang bermakna antara saluran pembuangan Berdasarkan Ketersediaan Jamban
air limbah dengan kejadian diare pada anak di Wilayah Kerja Puskesmas
usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata
Simarmata. Ketersediaan Diare Tidak diare Jumlah
Jamban f % f % f %
Dalam penelitian ini 61,1% anak
Buruk 36 38,7 57 61,3 93 100
memiliki SPAL dalam kategori buruk. Baik 10 30,3 23 69,7 33 100
Ketersediaan SPAL berhubungan juga dengan Berdasarkan Tabel 15 di atas dapat
ketersediaan jamban. Jika tidak memiliki dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-
jamban maka keluarga tersebut tidak memiliki 59 bulan dengan ketersediaan jamban dalam
SPAL dan ada juga beberapa keluarga yang kategori buruk adalah 38,7% dan dengan
memiliki jamban namun tidak memiliki ketersediaan jamban dalam kategori baik
SPAL. SPAL yang dimiliki pun belum tentu adalah 30,3%. `
memenuhi syarat. Pada penelitian ini ada Berdasarkan hasil analisis statistic
38,9% anak yang memiliki SPAL dalam dengan uji Chi Square diperoleh nilai p>0,05.
kategori baik. Kebanyakan SPAL yang Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan
8
yang bermkana antara ketersediaan jamban tahun 2013 yang lebih banyak terdapat
dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 pada pendidikan dalam kategori tinggi
bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. 54,0% dan status pekerjaan dalam kategori
Pembuangan tinja yang tidak tepat bekerja 96,8%.
dapat berpengaruh langsung terhadap 3. Karakteristik lingkungan anak usia 0-59
penyakit diare. Untuk mencegah kontaminasi bulan di wilayah kerja Puskesmas
tinja terhadap lingkungan, maka pembuangan Simarmata Kecamatan Simanindo
kotoran manusia harus dikelola dengan baik Kabupaten Samosir tahun 2013 yang lebih
pada jamban memnuhi syarat kesehatan banyak terdapat pada pengelolaan sampah
(Haryoto, 1983). dalam kategori buruk 63,5%, SPAL dalam
kategori buruk 61,1%, penyediaan air
Tabel 16. Tabulasi Silang Kejadian Diare bersih dalam kategori baik 97,6%,
Berdasarkan Higiene Perorangan di ketersediaan jamban dalam kategori buruk
Wilayah Kerja Puskesmas 73,8%, dan higiene perorangan
Simarmata dalam kategori baik 61,9%.
Higiene Diare Tidak Jumlah
Perorangan diare 4. Proporsi kejadian diare pada anak usia 0-
f % f % f % 59 bulan di wilayah kerja Puskesmas
Buruk 23 47,9 25 52,1 48 100 4,354/ Simarmata Kecamatan Simanindo
Baik 23 29,5 55 70,5 78 100 0,037
Kabupaten Samosir tahun 2013 adalah
Berdasarkan tabel 16 di atas dapat
36,5%.
dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-
5. Ada hubungan umur dengan kejadian diare
59 bulan dengan higiene perorangan dalam
pada anak usia 0-59 bulan di
kategori buruk adalah 47,9% dan dengan
wilayah kerja Puskesmas Simarmata
higiene perorangan dalam kategori baik
Kecamatan Simanindo Kabupaten
adalah 29,5%.
Samosir tahun 2013 (p = 0,018)
Berdasarkan hasil analisis statistic
6. Ada hubungan jenis kelamin dengan
dengan uji Chi Square diperoleh nilai p<0,05.
kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan
Hal ini menunjukkan ada hubungan yang
di wilayah kerja Puskesmas Simarmata
bermkana antara higiene perorangan dengan
Kecamatan Simanindo Kabupaten
kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di
Samosir tahun 2013 (p= 0,018)
wilayah kerja Puskesmas Simarmata.
7. Tidak ada hubungan status ASI Eksklusif
Higiene perorangan adalah suatu
dengan kejadian diare pada anak usia
tindakan untuk memelihara kebersihan dan
0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
Simarmata Kecamatan Simanindo
dan psikis (Tarwoto & Wartonah, 2003).
Kabupaten Samosir tahun 2013 (p= 0,117)
Rendahnya cakupan higiene perorangan
8. Tidak ada hubungan status imunisasi
sering menjadi faktor risiko terjadinya diare.4
dengan kejadian diare pada anak usia 0-
59 bulan di wilayah kerja Puskesmas
KESIMPULAN DAN SARAN
SimarmataKecamatan Simanindo
Kesimpulan
Kabupaten Samosir tahun 2013 (p = 0,097)
1. Karakteristik anak usia 0-59 bulan
9. Tidak ada hubungan status gizi dengan
diwilayah kerja Puskesmas Simarmata
kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan
Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir
di wilayah kerja Puskesmas Simarmata
tahun 2013 yang lebih banyak
Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir
terdapat pada anak yang berumur 0-36
tahun 2013 (p = 0,172)
bulan 67,5%, jenis kelamin perempuan
10. Tidak ada hubungan pekerjaan ibu anak
50,8%, yang tidak ASI Eksklusif 67,5%,
usia 0-59 bulan dengan kejadian
yang mendapat imunisasi lengkap 91,3%,
diare pada anak usia 0-59 bulan di
dan yang memiliki status gizi baik 84,1%
wilayah kerja Puskesmas Simarmata
2. Karakteristik ibu anak usia 0-59 bulan di
Kecamatan Simanindo Kabupaten
wilayah kerja Puskesmas Simarmata
Samosir tahun 2013 (p = 0,296)
Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir
9
11. Tidak ada hubungan pendidikan ibu anak Pencernaan. Yogyakarta: Gosyen
usia 0-59 bulan dengan kejadian Publishing
diare pada anak usia 0-59 bulan di 3 Widoyono, 2008. Penyakit Tropis
wilayah kerja Puskesmas Simarmata Epidemiologis, Penularan,
Kecamatan Simanindo Kabupaten Pencegahan, dan
Samosir tahun 2013 (p = 0,759) Pemberantasannya. Jakarta:
12. Tidak ada hubungan pengelolaan sampah Erlangga Medical Series
dengan kejadian diare pada anak 4 Depkes RI, 2011. Buletin Jendela Data
usia 0-59 bulan di wilayah kerja dan Informasi Kesehatan: Diare
Puskesmas Simarmata Kecamatan 5 WHO, 2010. Pakistan: IDP hosting and
Simanindo Kabupaten Samosir tahun crisis affected districts, Khyber,
2013 (p= 0,491) Pakhtunkhwa, week 21, 22-28
13. Tidak ada hubungan saluran pembuangan May 2010. Weekly Morbidity and
air limbah (SPAL) dengan kejadian Mortality Report
diare pada anak usia 0-59 bulan di 6 Depkes RI, 2011. Profil Kesehatan
wilayah kerja Puskesmas Simarmata Indonesia 2010
Kecamatan Simanindo Kabupaten 7 Depkes RI, 2008. Survei Demografi dan
Samosir tahun 2013 (p= 0,064) Kesehatan Indonesia 2007
14. Tidak ada hubungan penyediaan air 8 Depkes RI, 2008. Survei Morbiditas
bersih dengan kejadian diare pada anak Diare 2007
usia 0-59 bulan di wilayah kerja 9 Depkes RI, 2008. Profil Kesehatan
Puskesmas SimarmataKcamatan Sumatra Utara 2007
Simanindo Kabupaten Samosir tahun 10 Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan Kota
2013 (p= 0,299) Tebing Tinggi 2008
15. Tidak ada hubungan ketersediaan jamban 11 Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan
dengan kejadian diare pada anak Kabupaten Samosir 2008
usia 0-59 bulan di wilayah kerja 12 Sujanto, Agus, 1996. Psikologi
Puskesmas Simarmata Kecamatan Perkembangan. Jakarta: Rineka
Simanindo Kabupaten Samosir tahun Cipta
2013 (p= 0,389) 13 Purwanti, HS, 2004. Konsep Penerapan
16. Ada hubungan higiene perorangan ASI Eksklusif. Jakarta: Buku
dengan kejadian diare pada anak Kedokteran EGC
usia 0-59 bulan di wilayah kerja 14 Barasi, Mary, 2009. Ilmu Gizi At a
Puskesmas Simarmata Kecamatan Glance. Jakarta: Erlangga Medical
Simanindo Kabupaten Samosir tahun Series
2013 (p= 0,037) 15. Efendi, Ferry, 2005. Keperawatan
Saran Kesehatan Teori dan Praktik
1. Kepada pihak Puskesmas Simarmata dalam Keperawatan. Jakarta:
Kecamatan Simanindo Kabupaten Salemba Medika
Samosir diharapkan dapat memberikan
penyuluhan tentang pola asuh anak
yang harus disesuaikan dengan umur anak.
2. Kepada pihak Puskesmas Simarmata
Kecamatan Simanindo Kabupaten
Samosir diharapkan untuk memberikan
penyuluhan tentang higiene perorangan
DAFTAR PUSTAKA
1 Kemenkes RI, Undang-undang
Kesehatan No.36 Tahun 2009.
2 Haryono, Rudi, 2012. Keperawatan
Medikal Bedah Sistem
10