You are on page 1of 6

HUBUNGAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN

DIARE PADA BALITA DENGAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN


DIARE PADA BALITA
Emi Agustina*, Aris Dwi Cahyono**, Herdhiyanto***
*) Dosen Akademi Keperawatan Pamenang
**) Dosen Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri
***) Perawat di Wilayah Kandangan Kab. Kediri

Diarrheal disease in Indonesia is a health problem and attacking all ages including children under five.
Required health education that is easily understood in terms of adding knowledge and attitude of a good mother
in prevention. The research objective was to prove the relationship of health education on the prevention of
diarrhea in infants with maternal attitudes in the prevention of diarrhea in infants in health center Kandangan
2010.
The study design was cross sectional. The population is mothers who have children under five suffer
from diarrhea and had as many as 42. Sample of 40 mothers and purposive sampling techniques sampling. Data
collected with the questioners and presented in the form of diagrams and cross table and analyzed by
contingency coefficient correlation test.
The results obtained from the contingency coefficient correlation test (r = 0031 sig <α (0:05) so that Ho
is rejected) there is health education on the prevention of diarrhea in infants with maternal attitudes in the
prevention of diarrhea in children under five in health center Kandangan 2010
The existence of such relationship in accordance Health education theories and KAP (knowledge-
attitude-practice), in which health education can mepengaruhi knowledge, knowledge can influence the attitudes
and behavior. With more and more often conducted health education about prevention of diarrhea, the better
knowledge and determine a more positive attitude in the prevention of diarrhea. We can conclude the necessary
health education in increasing knowledge and establish a positive attitude in the prevention of diarrhea.

Key words: health education, attitudes, prevention of diarrhea

Latar Belakang korban meninggal mencapi 600.000 jiwa tiap tahun


Diare merupakan penyakit yang masih perlu (Erlina, 2008). Dari hasil survei Depkes RI pada tahun
diwaspadai menyerang balita. Balita yang terserang 2006 ditemukan angka kesakitan karena diare untuk
diare akan mengalami pengeluaran tinja abnormal semua umur di Jawa Timur adalah 383 penderita tiap
ditandai peningkatan volume, keenceran dan 1000 penduduk, satu pertiganya adalah Balita (Harli
frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali dalam Mohamad, 2006). Sedangkan kejadian di wilayah kediri
sehari. Sedangkan pada neonatus lebih dari 4 kali 27.430 dan pada balita 10.696 (depkes jawa timur,
dengan atau tanpa lendir darah (Hidayat, 2006). 2007) Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan
Penyakit diare biasanya terjadi berulang-ulang pada oleh peneliti di puskesmas kandangan pada tanggal 14
balita. Secara keseluruhan, rata-rata balita oktober memiliki angka kejadian diare paling tinggi di
mengalami 3 kali episode diare per tahun. Bahkan wilayah kabupaten kediri sebanyak 1354 dan pada balita
di beberapa daerah dapat lebih dari 9 kali per tahun sebanyak 378 dalam 9 bulan terakhir menurut LB3
(Sedyo Wahyudi, 2009). (Laporan Bulanan) P2M (Pemberantasan Penyakit
Di seluruh dunia angka kejadian diare pada Menular) puskesmas kandangan. Dari 10 ibu yang
anak mencapai 1 milyar kasus tiap tahun dan diwawancarai sebanyak 20% ibu yang mendapat
menyebabkan 5 juta anak meninggal. Dari hasil penyuluhan kesehatan yang baik dan bersikap positif
statistik menunjukkan 50 juta penduduk Indonesia dalam pencegahan diare, 40% ibu mendapat penyuluhan
terserang diare, dua pertiganya adalah balita dengan kesehatan yang baik dan bersikap negatif dalam

Hubungan Penyuluhan kesehatan tentang


Pencegahan diare dengan ....
36
pencegahan diare, 1% ibu tidak pernah mendapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara pencegahan
penyuluhan kesehatan dan bersikap positif dalam diare maka secara teknis akan mengurangi resiko diare
pencegahan diare, 3% ibu tidak mendapatkan menyerang balitanya.
penyuluhan kesehatan dan bersikap negatif dalam Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas,
pencegahan diare dan pada dua bulan terakhir ini maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
agustus sampai September 2009 terjadi 98 kasus tentang “ Hubungan Penyuluhan Kesehatan Tentang
diare. Diare Pada Balita Dengan Sikap Ibu Dalam Pencegahan
Penyakit diare lebih sering menyerang balita Diare Pada Balita ”.
dari pada anak-anak yang lebih besar. Penyakit ini
ditularkan secara fecal – oral melalui makanan dan Rumusan Masalah
minuman yang kurang terjaga kehigienisannya atau Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah
kontak langsung dengan tinja penderita diare. pada penelitian ini adalah “Adakah Hubungan
Prevalensi diare yang tinggi di negara berkembang Penyuluhan Kesehatan Tentang Pencegahan Diare Pada
termasuk di Indonesia merupakan kombinasi dari Balita Dengan Sikap Ibu Dalam Pencegahan Diare Pada
sumber air yang tercemar dan penurunan daya tahan Balita? ”.
tubuh karena kekurangan protein. Pengetahuan ibu
di Indonesia yang kurang, berkaitan erat dalam Tujuan Penelitian
melakukan pencegahan diare pada balitanya. Ibu Membuktikan hubungan penyuluhan kesehatan
yang berpengetahuan kurang menjadi faktor yang tentang pencegahan diare pada balita dengan sikap ibu
dapat menyebabkan penyebaran kuman enteric dan dalam pencegahan diare pada balita.
meningkatkan resiko terjadinya diare pada balita.
Balita yang mengalami diare akan banyak Metode Penelitian
kehilangan cairan dan elektrolit. Akibatnya anak Desain penelitian yang digunakan untuk penelitian
mengalami dehidrasi dengan tanda berat badan ini adalah Cross Sectional dimana variable yang diteliti
turun, turgor berkurang, mata dan ubun-ubun besar diukur masing-masing satu kali. Variabel penelitian
menjadi cekung (pada bayi), Selaput lendir, bibir, meliputi Pengalaman Penyuluhan sebagai variabel
mulut dan kulit tampak kering. Jika kondisi ini tidak Independen dan Sikap Ibu sebagai variabel dependen.
segera di tangani menyebabkan volume darah Populasi pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang
berkurang sehingga dapat terjadi renjatan yang anaknya pernah mengalami/ menderita diare yang
hipovolemik dengan gejala denyut jantung menjadi memeriksakan diri di Puskesmas Kandangan, sejumlah
cepat, nadi cepat dan kecil, tekanan darah menurun, 42 orang. Sampel penelitian adalah sebagian ibu yang
pasien sangat lemah dan kesadaran menurun. anaknya mengalami diare, ditetapkan sejumlah 40
Untuk mengurangi resiko terjadinya kesakitan orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
balita karena diare maka diperlukan dukungan adalah consecutive sampling.
pengetahuan yang baik diharapkan ibu memiliki Pengambilan data dilakukan melalui pendekatan
sikap positif terhadap upaya pencegahan diare. langsung kepada responden dan data diambil
Melalui sikap yang positif ini diharapkan menggunakan kuesioner penelitian yang telah disusun
diwujudkan dalam bentuk perilaku nyata dalam oleh peneliti. Hasil pengambilan data tersebut
upaya pencegahan penyakit diare. Konsep fikir ini selanjutnya diolah dengan menggunakan teknik editing,
sejalan dengan konsep K-A-P (knowledge-attitude- coding, scoring dan tabulating serta dilakukan
practice), artinya tahap perilaku seseorang akan presentasi data dan hasil. Hubungan antara variabel
terwujud dengan di dahului oleh pengetahuan dependen dan independent dibuktikan menggunakan uji
(Notoatmojo, 2003). Dengan penyuluhan kesehatan statistik inferensial jenis Chi-kuadrat dengan 0:05.
mengenai cara pencegahan diare. Diharapkan ibu
yang memiliki balita mempunyai pengetahuan yang
baik mengenai penyakit diare (mengenali tanda dan
gejala diare secara dini) pada balita dan juga
mampu melakukan pencegahan agar tidak
mengalami diare secara berulang. Dengan

Jurnal AKP 37 No. 6, 1 Juli – 31 Desember 2012


Hasil Penelitian c. Pekerjaan Responden
a. Umur Responden
10% 3%
3%
12,50% 2,50%

40,00%

20%

45,00% 64%

< 20 Th 21 - 30 Th 30 - 40 Th > 40 Th IRT Sw asta Tani Dagang Guru

Berdasarkan diagram 1 diketahui dari total Berdasarkan diagram 3 diatas diketahui dari total
40 reponden sebagaian besar berumur 31-40 40 reponden, sebagian besar bekerja sebagai IRT
tahun yaitu sebanyak 18 responden (44%), sebanyak 26 responden (64%). Hampir setengah
hampir setengah dari responden yang berumur responden bekerja sebagai swasta sebanyak 8
21-30 tahun sebanyak 16 responden (40%), responden (20%). Sedang responden yang bekerja
sedang yang berumur 41 tahun lebih sebanyak 5 sebagai pedagang sebanyak 4 reponden (10%).
responden (13%), dan yang kurang atau sama sedangkan yang bekerja sebagai tani 1 (3%). Dan
dengan 20 tahun sebanyak 1 responden (3%). yang bekerja sebagai guru sebanyak 1 responden
(3%).
b. Pendidikan Responden
d. Pengalaman Penyuluhan kesehatan tentang diare
3% pada balita
28% 30%

45%

39%
SD SMP SMA PT
55%

Pernah Tidak
Berdasarkan diagram 2 diketahui dari total
40 responden. Responden yang berpendidikan
SMP sebanyak 16 reponden (39%). Responden Berdasarkan diagram 4 dapat diketahui dari total
yan berpendidikan SD sebanyak 12 responden 40 responden sebagian besar responden tidak pernah
(30%). Sedang yang berpendidikan SMA 11 mendapatkan penyuluhan kesehtan tentang
responden (28%). Dan yang berpendidikan pencegahan diare pada balita sebanyak 22 reponden
Perguruan tinggi 1 responden ( 3%). (55%). Sedangkan responden yang pernah mendapat
penyuluhan kesehatan tentang pencegahan diare
sebanyak 18 responden (45%).

Hubungan Penyuluhan kesehatan tentang 38


Pencegahan Diare dengan ...
e. Sikap ibu tentang pencegahan diare pada balita. memiliki sikap positif tehadap pencegahan diare pada
balita sebanyak 11 responden (27.5) dan pada
responden yang pernah mendapatkan penyuluhan
57%
kesehatan tentang pencegahan diare pada balita dan
memiliki sikap negatif sebanyak 7 responden
(17.5%). Kondisi ini menunjukkan semakin pernah
mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang
pencegahan diare pada balita semakin positif
43% sikapnya, dan sebaliknya semakin tidak pernah
mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang
Negatif Positif pencegahan diare pada balita semakin negative
sikapnya. Hal ini kelihatan ada hubungannya antara
penyuluhan kesehatan tentang pencegahan diare pada
Berdasarkan diagram 5 diatas diketahui dari balita dengan sikap ibu dalam pencegahan diare pada
total 40 responden sebagian besar memiliki sikap balita.
negatif terhadap pencegahan diare pada balita Guna membuktikannya ada hubungan antara
yaitu sebanyak 23 responden (57 %). Sedangkan masing-masing variabel digunakan uji statistic
ibu yang memiliki sikap positif terhadap menggunakan koefisiensi kontingensi; hasil
pencegahan diare pada balita sebanyak 17 menunjullkan bahwa nilai signifikansi hitung sebesar
reponden (43 %). Dan tidak satu pun responden 0,031 dengan koefisien korelasi sebesar 0,322.
yang memiliki sikap netral. Berdasarkan perhitungan didapatkan ada hubungan
penyuluhan kesehatan tentang pencegahan diare pada
f. Hubungan Penyuluhan kesehatan tentang balita dengan sikap ibu dalam pencegahan diare pada
Pencegahan diare pada balita dengan sikap ibu balita di puskesmas kandangan tahun 2010. ( sig. p =
dalam pencegahan diare pada balita. 0.031 < α (0.05) sehingga Ho di tolak). Semakin aktif
atau pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan
sikap ibu dalam pencegahan maka semakin positif sikap responden, sebaliknya
Penyuluhan diare pada balita semakin tidak aktif atau tidak pernah mendapatkan
kesehatan penyuluhan kesehatan semakin negatif sikapnya. ( r
positif Negatif Total
hitung= + 0.322). Namun demikian hubungannya
11 7 18 termasuk kategori rendah (r hitung =0.322).
Pernah
(27,5%) (17,5%) (45,0%)
6 16 22 Pembahasan
Tidak pernah
(15,0%) (40,0%) (55,0%) 1. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan diare pada
17 23 40 balita
Jumlah
(42,5%) (57,5%) (100%) Berdasarkan diagram 4 dapat diketahui dari total
40 reponden sebagian besar responden tidak pernah
Berdasarkan tabel diatas diketahui mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang
responden yang tidak pernah mendapatkan pencegahan diare pada balita yaitu sebanyak 22
penyuluhan kesehatan tentang pencegahan diare responden (55%), dan yang pernah mendapatkan
pada balita memiliki sikap negatif terhadap penyuluhan kesehatan tentang pencegahan diare
pencegahan diare pada balita yaitu sebanyak 16 pada balita sebanyak 18 responden (45%).
reponden (40%). Pada responden yang tidak Faktor-faktor keberhasilan penyuluhan
pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan kesehatan dapat di pengaruhi beberapa faktor antara
tentang pencegahan diare pada balita yang lain tingkat pendidikan, tingkat social ekonomi, adat
memiliki sikap positif terhadap pencegahan diare istidat, kepercayaan masyarakat, ketersediaan waktu
pada balita sebanyak 6 responden (15.0%). Pada di masyarakat (effendi, 1998).
responden yang pernah mendapat penyuluhan Kenyataan yang ada hampir setengah responden
kesehatan tentang pencegahan diare pada balita yang berpendidikan SD dan SMP dan hanya

Jurnal AKP 39 No. 6, 1 Juli – 31 Desember 2012


sebagian kecil berpendidikan PT. Hal ini pencegahan diare maka secara teknis akan
menggambarkan bahwa pada umumnya mengurangi resiko diare menyerang balitanya.
pendidikan ibu masih rendah. Pendidikan dapat Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian
mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap besar responden tidak pernah mendapatkan
informasi baru yang diterimanya. Dengan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan diare
sebagian berpendidikan rendah akan pada balita yaitu sebanyak 22 reponden(55%).
mempengaruhi kemampuan dalam menerima Adanaya dengan kurang nya mendapat penyuluhan
informasi saat dilakukan penyuluhan tentang kesehatan akan menyebabkan keterbatasan wawasan
pencegahan diare pada balita. atau pengetahuan sehingga akan menimnbulkan
Faktor lain hampir setangah dari responden persepsi yang salah sehingga ibu bersikap negative
bekerja sebagai ibu rumah tangga yang terhadap pencegahan diare pada balita. Dalam arti
kesehariannya mengurusi urusan rumah tangga. ibu merasa tidak perlu atau bersusah payah untuk
Dan jarang memiliki ketersedian waktu untuk berusaha atau berperilaku dalam upaya pencegahan
mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan. Dan diare.
tempat tinggal yang di daerah yang memiliki
adat istiadat dan kebiasaan masyakarakat juga 3. Hubungan penyuluhan kesehatan tentang
mempengaruhi keberhasilan kesehatan. pencegahan diare pada balita dengan sikap ibu dalam
pencegahan diare pada balita.
2. Sikap ibu dalam pencegahan diare Berdasarkan perhitungan statistik didapatkan
Berdasarkan diagram 5 di atas dapat ada hubungan penyuluhan kesehatan tentang
diketahui dari total 40 responden sebagian besar pencegahan diare pada balita dengan sikap ibu dalam
memiliki sikap negatif terhadap pencegahan pencegahan diare pada balita di puskesmas
diare pada balita yaitu sebanyak 23 responden kandangan tahun 2010. ( sig. p = 0.031 < α (0.05)
(57%), dan hampir setengah responden yang sehingga Ho di tolak). Semakin aktif atau pernah
termasuk kriteria negatif yaitu ada 17 responden mendapatkan penyuluhan kesehatan maka semakin
(43%) dan tidak satu pun yang termasuk kriteria positif sikap responden, sebaliknya semakin tidak
netral. aktif atau tidak pernah mendapatkan penyuluhan
Kondisi sikap yang demikian ini dapat kesehatan semakin negatif sikapnya. ( r hitung= +
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti 0.322).
pengalaman pribadi kebudayaan pengaruh orang Adanya hubungan antara penyuluhan kesehatan
lain yang dianggap penting, media massa, tentang penegahan diare pada balita dengan sikap ibu
institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga dalam pencegahan diare sesuai dengan teori
agama maupun faktor emosi dalam diri Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan
individu(Azwar,2007). Selain itu juga di yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan,
pengaruhi oleh pengetahuan seperti yang menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak
dijelaskan dalam teori K-A-P (knowledge- saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan
attitude-practice) (Notoatmodjo, 2003). bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
Jika didapatkan sebagian besar responden dengan kesehatan (Effendy, 1998). Maksud dari teori
memiliki sikap negatif terhadap pencegahan ini adalah penyuluhan kesehatan dapat mepengaruhi
diare maka hal ini juga ada kaiatanya dengan pengetahuan sedang penegtahuan dapat
pengetahuan responden tentang pencegahan mempengaruhi sikap dan perilakuk sesuai dengan
diare. Dengan penyuluhan kesehatan mengenai teori K-A-P (knowledge-attitude-practice). Dimana
cara pencegahan diare. Diharapkan ibu yang perilaku baru dapat terwujud mengikuti tahap-tahap
memiliki balita mempunyai pengetahuan yang mulai pengetahuan (knowledge)- sikap (attitude)-
baik mengenai penyakit diare (mengenali tanda praktek(practice) atau “KAP” (PSP), bahkan dalam
dan gejala diare secara dini) pada balita dan juga praktek sehari- hari terjadi sebaliknya. Artinya ,
mampu melakukan pencegahan agar tidak seseorang telah berperilaku positif, meski
mengalami diare secara berulang. Dengan pengetahuan dan sikapnya masih negatif
meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara (Notoadmojo,2003).

Hubungan Penyuluhan kesehatan tentang 40


Pencegahan Diare dengan ...
Penyuluhan kesehatan tentang pencegahn diare Depkes R.I. dan JICA. (2000), Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
pada balita merupakan tahap awal bertambahnya Dinkes Prop. Jatim.
wawasan atau pengetahuan seseorang yang dapat
Depkesjatim, (2007) http://www.depkesjatim.go.id/angka-
membentuk sikap dalam pencegahn diare. Dengan kejadian-diare. html?news_id=104. (di download 14
sering diadakan penyuluhan kesehatan yang september 2009)
menarik dan mudah difahami dapat menambah
pengetahuan ibu yang baik tentang pencegahan Effendy. (1998). Penyuluhan Kesehatan, http:
diare pada balita maka akan direspon secara positif //creasoft.wordpress.com/2008/05/01/ penyuluhan-
oleh ibu paling tidak dari sikapnya terlebih dahulu kesehatan/ (di download 15 oktober 2009)
sebelum diwujudkan dalam bentuk perilaku Erlina. (2008). http://erlina.blo95par.com/20081102/
(practice). Demikian juga semakin jarang diadakan angka.kejadian.diare (Download: di download 14
penyuluhan kesehatan, pengetahuan ibu tentang september 2009).
pencegahan diare pada balita juga kurang maka
sebagian besar juga memiliki sikap negatif dalam Mansjoer, A, dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta
pencegahan diare. Dengan demikian semakin sering : media aesculapius FK UI.
diadakan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan Marwani. (2006). http://creasoft.senyawa.blogspot.com/
diare maka memiliki peran dalam menentukan 2006/02/01/ peran-ibu-dalam-keluarga/(di download 15
pengetahuan yang lebih baik dan didalam oktober 2009)
menentukan sikap yang semakin positif dalam
pencegahan diare pada balita. Mohammad. Harli. (2006) http:// harlimoh4mamad.
blogspar.com/20061102/ statistik.kejadian.diare.
DAFTAR PUSTAKA (Download: di download 14 september 2009).

Alimul, Hidayat A. Aziz. (2006). Pengantar Ilmu Ngastiyah. (1997). Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.
Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika. Noer, S. (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :
Amrudin.(2008). Pencegahan Diare pada Anak, balai Penerbit FKUI.
http://creasoft.wordpress.com/2008/05/01/pencegaha Notoatmodjo, Soekidjo. (2003), Pendidikan dan Perilaku
n -diare-pada-anak/ (di download 15 oktober 2009) Kesehatan. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Anonim. (2006). Diare pada Anak, http: Nursalam, Dkk. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan
//Dr.anak.blo95par.com/20061102/diare. pada.anak. Anak (untuk Perawat dan Bidan). Jakarta : Salemba
(Download: di download 14 september 2009). Medika.
Anwar, Dessy, Dkk. (2006) Kamus Besar Bahasa Sugiyono. (2008). Metodologi Penelitian Administrasi.
Indonesia. Jakarta : Gramedia Bandung : alfa beta.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian (suatu Suliha, dkk, (2002). Penyuluhan Kesehatan,
Pendekatan praktek). Jakarta : Rineka Cipta. http://creasoft.wordpress.com /2008/05/01/ penyuluhan-
Azwar, S. (2005). Sikap Manusia, Teori dan kesehatan/ ( di download 15 oktober 2009
pengukurannya. Cetakan IX. Yogyakarta. Pustaka Tropikal (2008). http://tropikal.blogspar.com/20061102/
pelajar. sanitasi.diare.diperkotaan (Download: di download 14
Dinkes jatim,(2009) http://www.dinkesjatim.go.id/berita- september 2009).
detail.html?news_id=104. (di download 14 Wikipedia, (2009). Cross Tabulation.
september 2009) www.wikipedia.com/crosstabulation (di download 17
Depkes R.I. (2000). Buku Pedoman Pemberantasan desember 2009).
Diare. Jakarta : Direktorat Jenderal PPM & PLP
Depkes R.I. Wahyudi S. (2009). Diare Pada Anak.
http://creasoft.wordpress.com/2009/06/01/ diare-pada-
anak/(di download 15 oktober 2009)

Jurnal AKP 41 No. 6, 1 Juli – 31 Desember 2012

You might also like