Professional Documents
Culture Documents
Suaebah
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Pontianak
Telp. 089636951619
Email: suaebahgizi@gmail.com
26
Volume 4, Nomor 1, Juli 2018 Pengaruh Edukasi Gizi dengan Media Buku ...
27
Volume 4, Nomor 1, Juli 2018 Pengaruh Edukasi Gizi dengan Media Buku ...
variabel. Sedangkan Analisis bivariat, yaitu pvalue (<0,05) menunjukan bahwa ada
dengan menggunakan uji Paired T-test untuk perbedaan konsumsi fast food sebelum dan
mengolah data pre dan post intervensi, jika data setelah pada kelompok perlakuan.
penelitian tidak normal maka aternatif uji yang
bisa dilakukan sebagai pengganti adalah uji Tabel 2. Perbedaan Pengetahuan Sebelum
Wicoxon Signed Rank Test. Uji idependen dan Setelah pada Kelompok
samples t-test untuk mengolah pre dan post Kontrol
antara kontrol dan perlakuan, jika data normal
maka alternatif uji yang bisa digunakan sebagai Pengetahuan Sebelum Setelah
pengganti adalah Wilcoxon Rank Sum Test.
Mean 18,6 22,9
SD 1,46 1,25
HASIL
Minimal 16 20
Hasil analisis statistik dengan uji paired
Maksimal 21 25
sampel t-test membuktikan hasil analisis p-
Selisih Mean 4,3
value (<0,05) menunjukan bahwa ada
p value 0,000*
perbedaan pengetahuan yang signifikan
sebelum dan setelah pada kelompok perlakuan.
Tabel 3. Perbedaan Selisih Konsumsi Fast
Food Responden Antara
Tabel 1. Perbedaan Pengetahuan Sebelum
Kelompok Perlakuan dan
dan Setelah pada Kelompok
Kelompok Kontrol
Perlakuan
Konsumsi Fast Food
Pengetahuan
Sebelum Setelah
Sebelum Setelah Mean 57,3 65,25
Mean 18,45 24,15 SD 8,29 9,46
SD 1,67 0,87 Minimal 45 45
Minimal 14 22 Maksimal 70 76
Maksimal 21 25 Selisih Mean 7,95
Selisih Mean 5,7 p value 0,000*
p value 0,000*
Tabel 4. Perbedaan Konsumsi Fast Food
Hasil analisis statistik dengan uji paired Sebelum dan Setelah pada
sampel t-test membuktikan hasil analisis Kelompok Kontrol
p-value (<0,05) menunjukan bahwa ada
perbedaan pengetahuan yang signifikan Konsumsi Fast Food Sebelum Setelah
sebelum dan setelah pada kelompok kontrol. Mean 63,95 58,1
Hasil analisis statistik dengan uji idependent SD 9,86 9,69
sampel t-test membuktikan hasil analisis p- Minimal 48 42
value (>0,05) menunjukan bahwa tidak ada Maksimal 85 76
perbedaan konsumsi fast food pada kelompok Selisih Mean 5,85
perlakuan dan kelompok kontrol. p value 0,000*
Hasil analisis statistik dengan uji .
idependent sampel t-test membuktikan hasil Tabel 5. Perbedaan Konsumsi Fast Food
analisis pvalue (>0,05) menunjukan bahwa Sebelum dan Setelah pada
tidak ada perbedaan konsumsi fast food pada Kelompok Perlakuan
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Hasil analisis statistik dengan uji idependent Konsumsi Kelompok
sampel t-test membuktikan hasil analisis Fast Food Perlakuan Kontrol
pvalue(>0,05) menunjukan bahwa tidak ada Mean 7,95 5,85
perbedaan konsumsi fast food pada kelompok SD 6,18 4,62
perlakuan dan kelompok kontrol. Minimal 0 4
Hasil analisis statistik dengan uji paired Maksimal 22 13
sampel t-test membuktikan hasil analisis p value 0,231*
28
Volume 4, Nomor 1, Juli 2018 Pengaruh Edukasi Gizi dengan Media Buku ...
29
Volume 4, Nomor 1, Juli 2018 Pengaruh Edukasi Gizi dengan Media Buku ...
masyarakat untuk menyerap informasi dan tersebut siswa dapat memperoleh informasi
mengimplementasikannya dalam perilaku dan pengetahuan tentang gizi.
gaya hidup sehari-hari. Hal ini sejalan dengan Pada dasarnya, media edukasi buku
Notoatmodjo (2007), bahwa pendidikan saku dan leaflet tidak jauh berbeda yang
kesehatan ialah suatu upaya atau kegaiatan membedakanya hanya cara penyampaianya dan
untuk menciptakan prilaku masyarakat yang cara menggunakanya. Untuk kelompok
sehat.Misalnya seseorang menentukan pilihan perlakuan diberikan edukasi gizi dengan media
makanan di lingkungannya disesuaikan dengan buku saku dan leaflet yang diberikan sebanyak
kebutuhan tubuhnya.Berdasarkan hasil empat kali secara bertahap sendangkan untuk
penelitian diperoleh perubahan pola makan kelompok kontrol diberikan edukasi gizi
siswa setalah diberikanya edukasi dan hal ini dengan media leaflet yang diberikan sebanyak
menunjukkan bahwa antara hasil penelitian empat kali dengan isi materi yang sama dengan
sejalan dengan teori. kelompok perlakuan namun tidak diberikan
Hasil penelitian ini menunjukkan buku saku sebagai pengulangan materi yang
bahwa terdapat perbedaan skor selisih rata rata diberikan sebelumya.
pengetahuan pada kelompok perlakuan yang Media sangat berperan penting dalam
diberikan buku saku dan leaflet dengan peningkatan pengetahuan gizi pada remaja.
kelompok kontrol yang diberikan leaflet, Media cetak merupakan media yang paling
dibuktikan dengan hasil uji idependen sampel t- dekat dengan siswa. Materi cetak juga
test diperoleh nilai p value (<0,05). Hasil menempati posisi penting dalam penelitian
penelitian ini menunjukkan bahwa untuk kesehatan karena memberikan pesan jelas yang
kelompok perlakuan yang diberikan buku saku dapat dibawa kerumah. Materi itu efektif dalam
dan leaflet mengalami peningkatan memperkuat informasi yang disampaikan
pengetahuan dari 18,45 menjadi 24,15 dengan secara lisan ataupun bila memang digunakan
selisih pengetahuanya sebesar 5,7 lebih tinggi sebagai media untuk menyampaikan informasi
dari kelompok kontrol yaitu mengalami itu sendiri (Bensley, 2009).
peningkatan dari 18,6 menjadi 23,9 dengan Media edukasi gizi yang baik adalah
selisih pengetahuan sebesar 4,3. media yang mampu memberikan informasi atau
Hal ini didukung oleh penelitian pesan pesan kesehatan yang sesuai dengan
(Eliana, 2012), menunjukkan bahwa terjadi tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran
peningkatan rata-rata skor pengetahuan tentang mau dan mampu untuk merubah pengetahuan
gizi pada anak kelas 5 Muhammadiah Sleman sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan.
Yogyakarta yang telah diberikan edukasi Pada penelitian ini pemberian edukasi dengan
dengan media buku saku gizi (p<0,05). Hal ini media edukasi buku saku sudah mampu
dikarenakan pada kelompok perlakuan ada memberikan informasi yang sesuai dengan
pengulangan materi dengan diberikanya buku karakteristik anak SMP dan edukasi gizi
saku untuk mengingat kembali materi yang disekolah merupakan langkah yang strategis
telah diberikan sebelumnya sehingga dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat
pengetahuan dan ingatan menjadi lebih baik. khususnya dalam mengembangkan prilaku
Pemberian edukasi buku saku yang diberikan hidup sehat (Notoatmodjo, 2007).
telah didesain semenarik mungkin dengan Untuk konsumsi fast food, hasil
materi yang tidak terlalu banyak dan disertai penelitian ini menunjukkan bahwa untuk
dengan gambar-gambar yang menarik sehingga kelompok perlakuan yang diberikan buku saku
siswa dapat membaca sekalian melihat contoh dan leaflet mengalami penurunan konsumsi fast
dari gambar tersebut. Buku saku yang diberikan food dari 65,25 menjadi 57,30 dengan selisih
berisi tentang gizi pada remaja, fast food, konsumsi fast food sebesar 7,95 sedangkan
obesitas, pencegahan dan diet untuk obeitas untuk kelompok kontrol yaitu mengalami
yang di dukung oleh gambar dengan ukuran penurunan dari 63,95 menjadi 58,10 dengan
buku 11 x 8 cm. Buku saku merupakan buku selisih konsumsi fast food sebesar 5,85. Hasil
dengan ukuran kecil seukuran saku seragam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak
sehingga efektif untuk dibawa kemana-mana terdapat perbedaan skor selisih rata rata
dan dapat dibaca kapan saja pada saat konsumsi fast food pada kelompok perlakuan
dibutuhkan, dengan keefektifan buku saku yang diberikan buku saku dan leaflet dengan
kelompok kontrol yang diberikan leaflet,
30
Volume 4, Nomor 1, Juli 2018 Pengaruh Edukasi Gizi dengan Media Buku ...
dibuktikan dengan hasil uji idependen sampel t- Bensley, R., dan Fisher, J. (2009). Metode
test diperoleh nilai (p>0,05). Pendidikan Kesehatan Masyarakat.
Hasil penelitian didukung oleh Arief Jakarta: EGC.
(2008) tentang konsumsi fast food pada remaja Eliana, D., dan Solikhah. (2012). Pengaruh
yang berkunjung ke restoran fast food di Buku Saku Gizi Terhadap Tingkat
Makasar Town Square tahun 2008, umumnya Pengetahuan Gizi Pada Anak Kelas 5
responden sudah mengetahui pengertian fast Muhammadiyah Dadapan Desa
food, kandungan dan dampak mengkonsumsi Wonokerto Kecamatan Turi Kabupaten
fast food, sekalipun mereka gemar Sleman Yogyakarta. Jurnal Kesmas
mengkonsumsi fast food karena rasanya yang UAD.
enak serta penyajianya yang cepat. Serta Healty People. (2010). Healty People 2010
dengan didukung dari tampilan restoran, Final Review. U.S Departeman Of Helat
keberadaan restoran di Mall, suasana yang & Human Serices.
nyaman, pelayanan dari para responden Hermina., Afriansyah, N., dan Jahari A.B.
berkunjung bersama teman sebanyanya (2008). Efek Interaksi Pendidikan
menjadikan tempat nongkrong, sebagia besar Berbasis-Sekolah Terhadap Tingkat
responden mengaku ada perasaan bangga saat Pengetahuan Tentang Pencegahan
mengkonsumsi fast food. Adapun faktor Kegemukan Diantara Anak-Anak Usia 9-
internal yang memepengaruhi perilaku makan 10 Tahun Di Kota Bandung.PGM: 67-74.
adalah faktor fisik dan faktor psikologis. IHME. (2014). Global, Regional , And National
Sedangkan faktor ekstenal yang mempengaruhi Prevalence Of Overweight And Obesity
perilaku makan adalah budaya, ekonomi, In Children And Adults During 1980-
lingkungan, norma sosial, pengetahuan dan 2013: A Systematic Analysisfor The
media atau periklanan (Barasi, 2007). Global Burden Of Disease Study 2013.
The Lancet.
KESIMPULAN DAN SARAN Khomsan, A. (2004). Pangan dan gizi untuk
Ada perbedaan pengetahuan remaja kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo
obesitas sebelum dan setelah diberikan edukasi Persada.
gizi dengan media buku saku dan leaflet. Ada Kementerian Kesehatan RI. (2015). Rencana
perbedaan konsumsi fast food remaja obesitas Strategis Kementerian Kesehatan 2015-
sebelum dan setelah diberikan edukasi gizi 2019. Jakarta.
dengan media buku saku dan leaflet. Ada Nevid, J. S. R . (2005). Psikologi Abnormal.
pengaruh pemberian buku saku terhadap Jakarta.
perubahan pengetahuan remaja obesitas. Tidak Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan
ada pengaruh pemberian buku saku terhadap dan Ilmu Prilakau . Jakarta: Rineka
perubahan konsumsi fast food. Cipta.
Untuk pihak sekolah dapat Nugraheni, R. (2015). Pengaruh Pendidikan
memanfaatkan buku saku agar dapat Gizi Dengan Media Buku Cerita
meningkatkan pengetahuan pada siswa. Untuk Terhadap Peningkatan Pengetahuan
penelitian selanjutnya perlu adanya tambahan Anemia dan Perubahan Perilaku Makan
waktu edukasi gizi dengan media buku saku Pada Remaja Putri. Skripsi: Universitas
untuk melihat penurunan konsumsi fast food Muhammadiyah Surakarta.
pada remaja obesitas dan dapat memodifikasi Nuryanto., Pramono, A., Puruhita, N., dan
buku saku lagi agar terjadi perubahan konsumsi Muis, S.F. (2014). Pengaruh pendidikan
fast food. gizi terhadap pengetahuan dan sikap
tentang gizi anak Sekolah DasaR. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Gizi Indonesia (ISSN : 1858-4942).
Arief, E., Syam, M., dan Dachlan, D.M. (2011). Ogden, C.L., Carroll, M.D., Kit, B.K., &
Konsumsi Fast Food Remaja Di Flegal, K. M. (2012). Prevalence of
Restroran Fast Food Makassar Town Obesity in the United Stateds 2009-2010.
Square. Jurnal Gizi Masyarakat National Health and Nutrition
Indonesia, Vol. 1, No.1 :41-45. Examination Survey, No 82.
Barasi, M.E. (2007). At a Glance : Ilmu Gizi. Rapiasih, N.W., Prawiningdyag, Y., dan
Jakarta: Erlangga. Lestrai, L.A. (2010). Pelatihan Hygiene
31
Volume 4, Nomor 1, Juli 2018 Pengaruh Edukasi Gizi dengan Media Buku ...
32