Professional Documents
Culture Documents
Moti Vasi
Moti Vasi
ABSTRACT
Surabaya as the third largest city in Indonesia, become more popular for its culinary industry from
the smallest scale of traditional warung until the high end scale of fine dining restaurant. The amount of
the restaurant business is gradually increase, this phenomenon makes a good advantage for the local
people especially the amount of job opportunity. In the other side, restaurant industries in Surabaya also
facing the high rivalry and competition among individual restaurant business. In order to survive from
the competition , each business should have its own competitive advantage. Human resource is one of the
most important resource to gaining the competitive advantage, since it related with human being at the
final result how excellent was the planning process, human aspect will take a final decision for the result of
a process. The research is focusing on the relation between motivation and job satisfaction, the writer saw
the phenomenon in Pakuwon Food Festival, that some employee feel satisfy with their work, although the
working pressure is high enough to make someone resign from his job within 7 days of work. According to
the pre-interview, the writer found that the employee feel comfortable with their work because of their
workmates is very social and feel like a new small family in working environment. This research used
quantitative approach for the data process, and simple linear regression for the analysis. The result of the
research is that job satisfaction is significantly affected by motivation.
Keywords: job satisfaction, motivation, restaurant employee.
PENDAHULUAN
Semakin maraknya wisata kuliner yang akhirakhir ini menjadi ikon dari kota Surabaya,
memberikan dampak yang berarti pula bagi industri
makanan baik yang berskala kecil maupun yang
berskala besar. Pada tahun 2008, jumlah restoran
yang terdaftar mencapai 300 unit, dan di tahun 2009
menjadi 500 unit, sedangkan yang belum terdaftar
jumlahnya mencapai 1500 unit (http://www.surya.
co.id). Data tersebut dapat memberikan gambaran
bahwa jumlah tenaga kerja yang dapat diserap dari
sektor restoran cukup tinggi, hal ini merupakan
keuntungan yang dapat dipetik khususnya bagi
masyarakat Surabaya, karena peluang untuk mendapatkan lapangan pekerjaan akan semakin luas.
Disisi lain, industri restoran di Surabaya saat ini
mengalami persaingan yang cukup tinggi. Mengingat
begitu banyaknya restoran baru yang selalu muncul
membuat setiap restoran harus memiliki keunggulan
kompetitif yang dapat membuat mereka survive
dalam menjalankan bisnis mereka. Setiap organisasi
perusahaan beroperasi dengan menggunakan seluruh
sumber daya yang ada untuk dapat menghasilkan
100
101
10 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.12, NO. 1, MARET 2010: 100112 seorang manajer di salah satu restoran.
2
dengan
sudah merasa cocok dan kompak satu dengan yang
Dalam pembicaraan tersebut dikatakan bahwa
lainnya, sehingga betapa berat dan kerasnya
jumlah pengunjung di Food Festival selalu tidak
pekerjaan yang harus dijalani tetapi apabila dilakukan
menentu, terkadang sangat ramai dan terkadang
secara bersama-sama, maka berat dan kerasnya
sangat sepi. Sehingga terkadang pada saat sepi
pekerjaan tidak lagi menjadi masalah dan mereka
pengunjung yang makan di restoran hanya sekitar
justru menikmatinya. Alasan yang lebih spesifik
10 orang. Sehingga manajer tersebut dituntut untuk
lainnya mengatakan bahwa mereka telah berkeluarga,
meningkatkan promosi untuk lebih menarik
sehingga mereka memiliki tanggung jawab yang
pengunjung lagi, kalau tidak tercapai akan ada
besar untuk memberi nafkah keluarga, dan kemudian
kemungkinan restoran tersebut akan tutup. Hal
gaji yang mereka terima selama ini tergolong cukup
yang serupa juga dikatakan oleh seorang supervisor
tinggi, hal tersebut yang menjadi pemicu mereka
di restoran yang lain.
bekerja dengan lebih giat lagi. Sehingga secara
Fenomena kedua yang terjadi adalah beberapa
umum mereka menyatakan merasa puas atas
karyawan menyatakan bahwa mereka puas terhadap
pekerjaan yang mereka lakukan sekarang.
pekerjaan mereka, walaupun kondisi tidak menentu
Berdasarkan fenomena yang kedua, penulis
dan sering mereka berada di bawah tekanan untuk
mengambil hipotesis awal bahwa faktor yang
meningkatkan penjualan, namun mereka tetap
mempengaruhi kepuasan kerja beberapa karyawan
menyatakan puas. Dari hasil wawancara singkat
tersebut adalah motivasi kerja, Menurut George &
dengan 7 orang karyawan, 5 orang diantaranya
Jones (2005), motivasi kerja adalah suatu dorongan
menyatakan puas dengan pekerjaan mereka saat ini,
secara psikologis kepada seseorang, yang menentusedangkan 2 orang lainnya menyatakan tidak puas.
kan arah dari perilaku (direction of behavior)
Alasan yang diberikan oleh 5 orang responden
seseorang dalam suatu organisasi, tingkat usaha
yang menyatakan puas adalah karena muncul
(level of effort), dan tingkat kegigihan atau ketahanan
semangat atau motivasi dari dalam diri mereka
dalam menghadapi suatu halangan atau masalah
untuk bekerja setiap harinya, secara lebih konkrit
(level of persistence). Dari definisi tersebut, dapat
mereka menjelaskan bahwa dengan bertemu rekan
dikatakan bahwa apabila seseorang mempunyai
kerja mereka setiap hari, dapat membuat mereka
dorongan secara psikologis yang positif, maka akan
lebih bersemangat dalam bekerja, karena mereka
menghasil-
DRIVES
INCENTIVES
Motivasi
Tinggi
Rendah
Kepuasan
Tinggi
Rendah
I. Nilai positif
II. Nilai positif bagi
bagi organisasi
organisasi dan
dan bagi
negatif bagi
karyawan
karyawan
III. Nilai negatif
IV. Nilai negatif bagi
bagi organisasi,
organisasi dan bagi
positif bagi
karyawan
karyawan
Kepuasan Kerja:
Pekerjaan itu sendiri
Mutu pengawasan supervisi
Gaji atau upah
Kesempatan promosi
Dipboye, Robert, Smith, Howell,
(1994, p.157)
Y = a + bX
dimana:
Y = variabel kepuasan kerja
karyawan X = variabel motivasi kerja
karyawan a = konstansta regresi
sederhana
b = koefisien regresi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Profil Responden
Berikut dapat dilihat karakteristik responden
dalam penelitian ini.
Tabel 1. Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid Cumulative
Percent Percent
Valid laki-laki
perempuan
26
46
36.1
63.9
36.1
63.9
Total
72
100.0
100.0
36.1
100.0
Tabel 2. Umur
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
Valid
Valid 16-25th
26-35th
36-45th
46-55th
>=56th
Total
27
27
12
4
2
37.5
37.5
16.7
5.6
2.8
37.5
37.5
16.7
5.6
2.8
72
100.0
100.0
37.5
75.0
91.7
97.2
100.0
251rb-400rb
401rb-650rb
651rb-800rb
801rb-950rb
951rb-1,1jt
>=1,101jt
Total
Valid
Percent Cumulative
Percent
29
30
8
2
1
2
40.3
41.7
11.1
2.8
1.4
2.8
40.3
41.7
11.1
2.8
1.4
2.8
72
100.0
100.0
40.3
81.9
93.1
95.8
97.2
100.0
Valid <=6bln
7-12bln
13-18bln
19-24bln
>=25bln
Total
22
29
15
5
30.6
40.3
20.8
6.9
Valid
Percent
Cumulative
Percent
30.6
40.3
20.8
6.9
30.6
70.8
91.7
98.6
100.0
1.4
1.4
72
100.0
100.0
Berdasarkan deskripsi profil responden, menginformasikan bahwa jumlah responden dari total
sebanyak 72 responden, meliputi 26 responden lakilaki (36,1%) dan 46 responden perempuan (63,9%).
Dari sisi umur, sebanyak 27 responden (37,5%)
berumur 16-25 tahun, 27 responden (37,5%)
berumur
26-35 tahun, 12 responden (16,7%) berumur 36-45
tahun, 4 responden (5,6%) berumur 46-56 tahun, dan
2 orang responden (2,8%) berumur diatas 56 tahun.
Berdasarkan pengeluaran rata-rata per bulan, dengan
nominal Rp. 251.000 Rp. 400.000 sebanyak
29
setiap harinya
karyawan selalu
hadir tepat
waktu
Dalam bekerja
karyawan jarang
membolos atau
tidak hadir tanpa
pemberitahuan
Dalam bekerja
karyawan selalu
menaati peraturan
72
1.00
4.00 3.4028
.70531
72 3.00
4.00 3.7639
.42767
72 2.00
4.00 3.7639
.48912
yang
ditetapkan
oleh
perusahaan
Valid N (listwise)
72
Maxi
Mini
mu
m
mum
Std.
Deviation
Mean
N
Karyawan selalu
berusaha untuk
memanfaatkan
waktu yang
disediakan
perusahaan untuk
menyelesaikan
tugas-tugas mereka
Karyawan selalu
berusaha untuk
melakukan
pekerjaan mereka
secara terampil dan
kreatif
Karyawan selalu
berusaha untuk
tidak melakukan
kesalahan pada saat
mereka bekerja
Karyawan selalu
berusaha untuk
serius dan fokus
pada pekerjaan
yang mereka
lakukan
Valid N (listwise)
Mini
m
um
72
72
72
Maxi
Mean
mum
Std.
Deviation
2.00
2.00
4.00 3.6667
4.00 3.6806
.55224
72
1.00
4.00
3.5139
.75046
72
1.00
4.00
3.5139
.75046
2.00
4.00
3.4444
.55383
1.00
4.00
3.0972
.73465
72
1.00
4.00 3.5833
.66608
dilakukan karyawan
selalu sesuai dengan
standar
yang
telah
pekerjaan
yang
ditetapkan oleh
perusahaan
Valid N (listwise)
72
72
72
karyawan akan
tetap masuk kerja
seperti biasanya
Pada saat karyawan
mendapat teguran
dari atasan, mereka
tidak berkecil hati
tetapi justru semakin
terpacu untuk
bekerja lebih baik
lagi
Pada saat karyawan
melakukan
72
72
Maxi
Mini
mu
m
mum
Mean
1.00 4.00
.75046
1.00 4.00
.75046
Std.
Deviation
3.5139
3.5139
kesalahan dalam
melakukan
pekerjaan, mereka
72
2.00
.55383 4.00
3.4444
Bekerja di tempat
kerja
Maxi
Std.
Mini
mu
Mean Deviation
m
mum
saat ini
menyenangkan
72
3.00
4.00 3.4583
.50176
menjadi baik
Setiap hasil
dari pekerjaan
yang
dilakukan karyawan
selalu sesuai dengan
standar yang telah
ditetapkan oleh
perusahaan
72
1.00 4.00
.73465
3.0972
kemampuan dan
bidang yang
dikuasai karyawan
72
Valid N (listwise)
72
1.00
4.00 3.0833
.62235
110 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.12, NO. 1, MARET 2010: 100112
Minim Maxi
Mean
um mum
N
Pengawasan mutu
kerja dari
atasan sangat
baik
Atasan adalah orang
yang bijaksana dan
perhatian
Valid N (listwise)
Std.
Deviation
72
72
1.00
1.00
4.00
4.00
2.888
9
.74220
2.791
7
.64867
72
72
72
Maxi
Std.
Mini
mu
Mean Deviation
m
mum
Karyawan
1.00
4.00 2.5833
Std.
Deviation
72
3.00
4.00 3.6250
.48752
Karyawan selalu
berhubungan baik
dengan rekan kerja
72
3.00
4.00 3.5000
.50351
Valid N (listwise)
72
kerja yang
menyenangkan
.70711
72
mempunyai rekan
Tabel 11 menunjukkan bahwa variabel kesempatan promosi termasuk dalam kategori buruk karena
nilai rata-rata keduanya berkisar antara 2,0278 dan
2,0972. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh
responden setuju bahwa dalam pekerjaan mereka saat
ini tidak ada kesempatan untuk promosi, dan
cukup
hanya untuk mencari nafkah tetapi tidak untuk
berkarir.
Mini
Deng
an
Maxi
Std.
bekerja saat ini
karyawan mempunyai
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant) 16.596
motivasi kerja
.307
mum
Std.
Error
3.631
.092
Sig.
Beta
4.571 .000
.369 3.326 .001
mum
Mean
S
e
h
Deviation
masa depan dan
kesempatan promosi
untuk lebih maju lagi
72
72
Valid N (listwise)
72
ingga,
berikut:
Y = 16.596 + 0.307 X
dimana:
Y = kepuasan kerja karyawan
X = motivasi kerja karyawan
1.00
111
3.00 2.0972
.63156
Model
R
R Square
Adjusted
Std. Error of
the Estimate
Square
a
1
.369
.136
.124
a. Predictors: (Constant), motivasi kerja
3.44005
kepuasan kerja
Correlation
motivasi kerja
1.000
motivasi
kerja
1.000
.369
.369
.
.001
72
72
.001
.
72
72
DAFTAR PUSTAKA
Prabu, A., Desember 2005, Pengaruh Motivasi
Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Kabupaten Muara Enim, Jurnal Manajemen
& Bisnis Sriwijaya, vol. 3, no. 6, hal. 1-25.
Asad, Moh., 1995, Psikologi Industri, edisi IV,
Yogyakarta: Liberty.
Bittel, L., Newstrom, J. W., Newstrom, J., 1994,
What Every Supervisor Should Know: The
Complete Guide to Supervisory Management,
New York: McGraw-Hill, Inc.
Dipboye, Robert, L., Smith, C. S., Howell, W. C.,
1994, Understanding Industrial and Organizational Behavior, USA: Winston Inc.
George, J. M. & Jones, G. R., 2005, Essentials of
Managing Organizational Behavior, 4th ed.,
New Jersey: Upper Saddle River.
Gomes, Faustino C., 1995, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Handoko, T. Hani, 1992, Manajemen Personalia dan
Sumber Daya Manusia, Edisi II, Yogyakarta:
BPFE.
Hasibuan, Melayu SP, 2001, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara.
Heidjdrachman Ranupandojo, Suad, Husnan.
Manajemen Personalia. (edisi 4). Yogyakarta:
BPFE.
th