You are on page 1of 12

EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES KOMBINASI HANGAT DAN

DINGIN TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI


RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI DUSUN
JANTI DESA JANTI KECAMATAN JOGOROTO
KABUPATEN JOMBANG
*Moch. Achwandi
*AKPER Bina Sehat PPNI Mojokerto
Abstract
Rheumatoid arthritis in the elderly can lead to an increase in the intensity of
pain caused by inflammation. One non-pharmacologic therapies are used to reduce
the intensity of pain using a combination of warm and cold compresses. Warm
compresses and cold compresses can be trusted increase the pain threshold. The
purpose of this study was to prove whether or not the intensity changes Rheumatoid
Arthritis Pain in the Elderly. The method used is a pre-experimental design with one
group pretest-posttest design. The sample in this study was the total population of
elderly with rheumatoid arthritis were taken with total sampling with 20 respondents.
The instrument used in this study is a fixed procedure granting of warm and cold
compresses. Results presented descriptively and presented in the form of the
frequency distribution table. Known pain scale respondents before and after
treatment showed a decrease given pain scale. It shows, there Rheumatoid Arthritis
Pain Intensity Changes in the Elderly by Providing Combination Warm and cold
compresses. Said gate control theory of cutaneous stimulation warm and cold
compresses nerve fibers activate the sensor A-beta big where when stimulus tactile
(feeling) that dominates in the gelatinous substance to be met so that the pain gate
closes the gate synapses transmission / unobstructed pain stimulus resulted in a
decrease in pain intensity. Based on the above results, it is expected the combination
of warm and cold compresses can be used by respondent to reduce the intensity of
joint pain in addition to pharmacological therapy.
Keywords: warm and cold compresses, rheumatoid arthritis pain
PENDAHULUAN

gejala

Rheumatoid Arthritis merupakan

umum

demam,

inflamasi,

keletihan,

berupa

nyeri

dan

penyakit

kronis

sistemik

yang

pembengkakan sendi (Corwin, 2009).

progresif

pada

jaringan

ikat.

Pada sebagian besar lansia, nyeri

pada

merupakan

Mencakup

peradangan

masalah

persendian synovial yang simetris

mempengaruhi

sehingga

yang

aktifitas

akan

kegiatan

menyebabkan

kerusakan

sehari-hari dan kualitas hidupnya.

(Reeves,

2001).

Nyeri juga merupakan keadaan yang

Rheumatoid Arthritis ditandai oleh

sangat mengganggu dan menyebabkan

persendian

penyakit lain menjadi lebih parah

masih sangat terbatas. Hasil penelitian

(Darmojo,

WHO-Community

2000).

Sebagian

besar

Study

of

the

lansia belum mengetahui bagaimana

Elderly, Central Java 1990, bahwa

pertolongan

dari 1203 responden lansia, penyakit

pertama

untuk

mengurangi nyeri sendi, mereka hanya

atau

mengandalkan obat-obatan dari dokter.

presentase

Ada banyak cara non-farmakologi

arthritis

untuk menguragi respon nyeri yang

jumlah presentase 49,0% (Azizah,

timbul akibat rheumatoid arthtritis,

2011). Hasil studi tentang kondisi

salah satunya kompres hangat dan

social ekonomi dan kesehatan lansia

dingin.

tersebut

yang dilaksanakan Komnas Lansia

masih belum banyak diterapkan oleh

tahun 2006, diketahui bahwa penyakit

masayarakat.

terbanyak yang diderita lansia adalah

Penatalaksanaan

Hampir 8% orang-orang berusia

keluhan

yang

paling
atau

penyakit

sendi

menempati

banyak

adalah

reumatisme

dengan

(52,3%)

50 tahun ke atas mempunyai keluhan

Komunikasi

pada sendi-sendinya, misalnya linu-

Kesehatan, 2008 dalam Afriyanti,

linu, pegal dan kadang-kadang terasa

2009). Hasil penelitian terakhir dari

seperti nyeri. Biasanya yang terkena

Zeng QY tahun 2008 (Purnomo,

ialah persendian pada jari-jari, tulang

2010), prevalensi nyeri reumatik di

punggung, sendi-sendi penahan berat

Indonesia mencapai 23,6% hingga

tubuh (lutut dan panggul) (Azizah,

31,3%. Angka ini menunjukkan bahwa

2011). Hasil survei di benua Eropa

rasa nyeri akibat reumatik sudah

pada tahun 2004 menunjukkan bahwa

cukup

penyakit reumatik merupakan penyakit

masyarakat

kronik yang paling sering dijumpai.

mereka yang memiliki aktivitas.

Kurang lebih 50% penduduk Eropa


yang

berusia

mengalami

diatas
keluhan

50

Publik,

(Pusat

Departemen

mengganggu
Indonesia,

Prosentase

efektifitas

aktivitas
terutama
kompres

tahun

hangat berdasarkan penelitian yang

nyeri

dilakukan oleh Ilham Nur Riza tahun

musculoskeletal (Deslinda, 2011).


Di Indonesia, data epidemiologi
tentang penyakit rheumatoid arthritis

2012 menghasilkan bahwa 38,5% dari


total responden mengalami penurunan
intensitas

nyeri

setelah

diberikan

terapi kompres hangat. Penelitian lain

relaksasi,

yang dilakukan oleh Muhamad Irafat

distraksi, stimulasi kutaneus (Prasetyo,

tahun 2010 tentang kompres dingin

2010).

menghasilkan bahwa 40% dari total


responden

menunjukan

perubahan

imajinasi

terbimbing,

Kompres hangat dan dingin dapat


menghilangkan

nyeri

dan

nyeri sendi sesudah diberikan kompres

meningkatkan proses penyembuhan.

dingin.

Panas

Hasil studi pendahuluan pada

lembab,

menghilangkan

kekakuan

pada

tanggal 5 November 2013 di UPTD

arthritis,

tetapi

Puskesmas Desa Janti, Kecamatan

mengurangi nyeri akut dan sendi yang

Jogoroto, Kabupaten Jombang, di

mengalami

Dusun Janti, Desa Janti, terdapat

penyakit tersebut (Potter, 2005).

sebanyak

20

lanjut

hari

akibat

kompres

dingin

peradangan

akibat

yang

Tindakan kompres hangat dapat

menderita Rheumatoid arthritis. Data

digunakan untuk mengurangi maupun

dari

puskesmas

merasakan

nyeri,

usia

pagi

apabila

lansia

meredakan rangsang pada ujung saraf

sebagian

besar

atau

memblokir

arah

berjalannya

nyeri

menuju

meminta obat untuk menurunkan nyeri

impuls

pada sendi. Sehari-harinya tidak ada

Pemberian

penangganan

daerah tubuh akan memberikan sinyal

secara

khusus

baik

farmakologis atau non farmakologis.


Tindakan

ke

kompres

hipotalamus

ke

otak.

hangat

pada

melalui

sumsum

non-farmakologis

tulang belakang. Ketika reseptor yang

menjadi suatu pelengkap yang efektif

peka terhadap panas di hipotalamus

untuk

dirangsang,

mengatasi

nyeri

disamping

system

efektor

tindakan farmakologis yang utama

mengeluarkan sinyal yang memulai

(Prasetyo, 2010). Beberapa lansia

berkeringat dan vasodilitasi perifer.

mengalami kesulitan untuk merubah

Perubahan ukuran pembuluh darah

pola pikir dan perilaku, akan tetapi

diatur oleh pusat vasomotor pada

banyak diantaranya yang mendapat

medulla oblongata dari tangkai otak,

manfaat dari strategi non farmakologik

dibawah pengaruh hipotalamus bagian

ini (Darmojo, 2000). Jenis tindakan

anterior sehingga terjadi vasodilatasi.

non-farmakologis

Vasodilitasi ini menyebabkan aliran

antara

lain:

darah

meningkat

oksigen

sehingga

ke

jaringan

metabolisme

jaringan

suplai

lancar

dan

hantar saraf dan mengurangi spasme


otot (Andrea, 2002).

meningkat,

Teori gate control mengatakan

khususnya jaringan yang mengalami

bahwa stimulasi kutaneus: kompres

radang dan diharapkan akan terjadi

hangat

penurunan nyeri sendi pada jaringan

menyebabkan pelepasan endorphin.

yang meradang (Tamsuri, 2007). Efek

Suatu zat pembunuh nyeri alami yang

fisologi

terapi

vasokontriksi

dan

kompres

dingin

dingin

adalah

berasal dari tubuh memblok transmisi

pembuluh

darah.

stimulus nyeri. Neuromodulator ini

Perubahan ukuran pembuluh darah

menutup

diatur oleh pusat vasomotor pada

dengan

medulla oblongata dari tangkai otak,

sustansi P, mengaktifkan serabut saraf

dibawah pengaruh hipotalamus bagian

sensori A-beta yang lebih besar dan

anterior sehingga terjadi vasokontriksi.

lebih cepat proses ini menurunkan

Terjadinya

vasokontriksi

ini

transmisi nyeri melalui serabut C dan

menghasilkan

perubahan

fisiologis

delta A berdiameter kecil, gerbang

pembuluh

sinap menutup transmisi nyeri (Potter,

suhu

jaringan,

ukuran

darah, tekanan darah kapiler dan area


permukaan kapiler untuk pertukaran

mekanisme

pertahanan

menghambat

pelepasan

2005).
Menurut Price(1995),

kompres

cairan elektrolit (Churlish, 2009),

hangat sebagai metode yang sangat

sehingga dapat untuk mengurangi

efektif untuk mengurangi nyeri atau

inflamsi

pada

kejang otot. Panas dapat disalurkan

pemberian kompres dingin yang lebih

melaui konduksi (botol air panas).

lama

tejadinya

Panas dapat melebarkan pembuluh

vasodilatasi sekunder yang disebut

darah dan dapat meningkatkan aliran

hunting

darah. Sedangkan Kompres dingin

akut.
akan

memicu

respon

merupakan

Sebaliknya

yang

mekanisme

dipercaya
proteksi

pada

tubuh

bertujuan

jaringan perifer tubuh. Efek fisiologi

meningkatkan

kompres

terhadap

pemulihan jaringan. Kompres dingin

neruromuskular adalah meningkakan

pada bagian tubuh akan menyerap

ambang nyeri, menurunkan kecepatan

panas dari area tersebut. Kompres

dingin

perbaikan

untuk
dan

dingin

menghasilkan

fisioligis

suhu

perubahan

jaringan,

ukuran

dalam penelitian ini adalah protap


kompres hangat dan dingin.

pembuluh darah, tekanan darah kapiler


area

permukaan

kapiler

untuk

Lokasi Penelitian : Penelitian


ini di lakukan di Dusun Janti Desa Janti

pertukaran cairan elektrolit.Kompres

Kecamatan

dingin paling baik untuk peradangan

Jombang

sendi

dilaksanakan pada tanggal 26 Mei24

akut

selama

serangan,

Jogoroto
dan

penelitian

mengurangi pembekakan mengurangi

Juni

kejang otot dan menghilangkan rasa

data

nyeri (Churlish, 2009).

menggunakan teknik wawancara (pre

Tujuan
mengetahui

penelitian

ini

Efektifitas

2014.

waktu

Kabupaten

Teknik

dalam

Pengumpulan

penelitian

ini

Untuk

test dan post test). Hasil dianalisa

pemberian

dengan menggunakan tabulasi silang

kompres kombinasi hangat dan dingin

(cross tabulation).

terhadap perubahan intensitas nyeri


rheumatoid arthritis pada lansia di
Dusun Janti

HASIL PENELITIAN

Desa Janti Kecamatan

Jogoroto Kabupaten Jombang.

Berdasarkan usia menunjukkan


bahwa sebagian besar lansia yang
tinggal di dusun Janti berusia 60-74

METODE PENELITIAN
Penelitian

menggunakan

atau 50 %. Berdasarkan jenis kelamin

jenis pra-eksperimen dengan rancangan

menunjukkan bahwa sebagian besar

one group pre test-post test design .

responden memiliki jenis kelamin

Variabel dependent dalam penelitian ini

perempuan

adalah kompres hangat dan dingin,

responden atau 70%. Berdasarkan

sedangkan variabel independent adalah

tindakan yang dilakukan pada

nyeri rheumatoid arthritis pada lansia.

saat

Sampel dalam penelitian ini adalah

menunjukkan bahwa sebagian besar 7

seluruh jumlah populasi lansia dengan

responden

rhematoid artritis yang di ambil dengan

merasakan nyeri sendi dibawa ke

teknik

puskesmas.

total

ini

tahun yaitu sebanyak 10 responden

sampling

dengan

20

responden. Instrumen yang digunakan

yaitu

sebanyak

mengalami

atau

35%

Berdasarkan

14

nyeri,

apabila
Hasil

analisis, perubahan skala nyeri

sebelum

dan

sesudah

terlihat pada tabel di atas.

diberikan kompres hangat dan

Nyeri sedang pada 2 pasien,

dingin yang disajikan dalam

satu

tabel di bawah ini :

menjadi

pasien

berhasil

tidak

nyeri

turun
dan

pasien lagi tetap pada ambang


Tabel Distribusi Frekuensi
skala nyeri sebelum dan sesudah
diberikan
kombinasi
kompres
hangat dan dingin pada lansia
dengan rheumatoid arthritis di
Dusun Janti
Desa Janti Kecamatan
Jogoroto Kabupaten Jombang, tanggal 26
Mei24 Juni 2014.
Klasifikasi

Sebelum

Sesudah

nyeri tersebut.
Nyeri
aktivasi

dan

nosiseptif,
sentral.

timbul
baik

Dalam

oleh

karena

sensitisasi

sistem

perifer

maupun

keadaan

normal,

Frekuen
si (F)

Prosen
tase (%)

Frekuen
si (F)

Prosen
tase (%)

reseptor tersebut tidak aktif. Dalam

0
2

0
10

1
10

5
50

keadaan patologis, misalnya inflamasi,

10

50

30

nosiseptor menjadi sensitive bahkan

25

15

15

20

100

20

100

Tidak nyeri
Nyeri Ringan
Nyeri
Sedang
Nyeri Berat
Nyeri Sangat
Berat
Total

hipersensitif.

bahwa frekuensi skala nyeri yang


dialami

responden

diberikan

perlakuan

setelah

diberikan

sebelum
dengan
perlakuan,

terdapat penurunan nyeri yang

pencederaan

jaringan akan membebaskan berbagai


jenis

Tabel di atas menunjukkan

Adanya

mediator

prostaglandin,

inflamasi,
bradikinin,

seperti
histamin

dan sebagainya. Mediator inflamasi


dapat mengaktivasi nosiseptor yang
menyebabkan

munculnya

nyeri

(Lelo,2004)
Rasa nyeri timbul dapat juga

signifikan.

dipengaruhi oleh faktor usia dan jenis


PEMBAHASAN

kelamin. Hal tersebut wajar, karena

Pemberian kompres kombinasi

respon nyeri antara satu individu

hangat

dengan individu yang lainnya tidak

dan

dingin

berhasil

menurunkan derajat nyeri, dari

sama

nyeri

sangat

menjadi

merupakan suatu kondisi yang lebih

berat,

dari

menjadi

dari sekedar sensasi tunggal yang

sedang dan seterusnya seperti

disebabkan oleh stimulus tertentu.

berat
berat

atau

berbeda-beda.

Nyeri

Nyeri bersifat subjektif dan sangat

ketegangan dan stres, sehingga dapat

bersifat individual. Responden dalam

meningkatkan toleransi terhadap nyeri.

menangani

nyeri,

kurang

Berbagai metode digunakan untuk

mengerti

dikarenakan

sangat

menurunkan

minimnya

pengetahuan

tentang

ketegangan otot sehingga didapatkan

Sehingga

penurunan denyut jantung, penurunan

dalam

respirasi serta penurunan ketegangan

penatalaksanaan
kebanyakan

sangat

nyeri.
responden,

menghilangkan nyeri sendi hanya


menggunakan

obat

gosok

kecemasan

dan

otot.

atau

Jika

dibandingkan

dengan

memeriksakan ke puskesmas terdekat.

nyeri yang dirasakan responden pada

Sehingga dalam pemberian tindakan

kelompok

farmakologi

non

perlakuan, maka terdapat perubahan

farmakologis lebih awal itu bisa

intensitas nyeri sendi yang dirasakan

mengurangi bahkan bisa mencegah

responden

rasa nyeri yang dirasakan responden

perlakuan. Perubahan intensitas nyeri

salah

pemberian

tersebut dapat terjadi karena pengaruh

kompres kombinasi hangat dan dingin

pemberian kompres kombinasi hangat

yang

dan dingin. Kompres hangat membuat

atau

satunya

pun

dengan

merupakan

tindakan

non

farmakologis.

sebelum

sesudah

pembuluh

Terdapat

berbagai

dapat

dilakukan

diberikan

darah

diberikan

yang

mengalami

tindakan

inflamasi akan terjadi vasodilatasi

untuk

(pelebaran pembuluh darah) sehingga

mengurangi rasa nyeri yang diderita.

asupan oksigen yang menuju ke

Tindakan-tindakan tersebut mencakup

jaringan akan semakin meningkat,

tindakan

sedangkan kompres dingin dipecaya

yang

non-farmakologis

dan

tindakan farmakologis. Salah satu

untuk

tindakan

memperlambat pertumbuhan bakteri,

non-farmakologis

yang

efek

anastesi

inflamasi,

lokal,

dipakai adalah teknik relaksasi dengan

mengurangi

pemberian kompres hangat dan dingin.

nyeri dengan membuat area menjadi

Prasetyo (2010), menjelaskan bahwa

mati

relaksasi adalah suatu tindakan untuk

impuls

membebaskan mental dan fisik dari

ambang nyeri.

rasa,
nyeri

meredakan

memperlambat
dan

aliran

meningkatkan

Hasil diketahui bahwa,


skala

nyeri

responden

merupakan langkah sederhana dalam


upaya menurunkan nyeri. Cara kerja

sebelum dan setelah diberikan

stimulasi

perlakuan

pemikiran bahwa pelepasan endorfrin

menunjukkan

kutaneus

adalah

adanya

dari

sehingga transmisi stimulasi nyeri

menjadi

terblokade. Tindakan stimulasi kulit

berat, dari nyeri berat menjadi

seperti kompres hangat dan dingin ini

nyeri

disebutkan dapat menurunkan tingkat

penurunan
nyeri

skala

sangat

nyeri

berat

sedang,

dari

nyeri

sedang menjadi nyeri ringan.

nyeri (Crisp&Taylor, 2005).

menunjukan,

Serabut A-delta berdiameter

terdapat Perubahan Intensitas

kecil membawa impuls nyeri cepat

Nyeri Rheumatoid Artritis pada

sedangkan serabut C membawa impuls

Lansia

nyeri

Hal

tersebut

dengan

Kompres

Pemberian

Kombinasi

Hangat

Sebagai

serabut

tambahan

A-Beta

yang

berdiameter lebar membawa impuls

dan dingin.
Pemberian
hangat

bahwa

lambat.

dan

kompres

dingin

bermanfaat

sangat

meningkatkan

yang dihasilkan oleh stimulus taktil


(perabaan/sentuhan).

Di

dalam

substansia gelatinosa impuls ini akan

kapiler,

bertemu dengan suatu gerbang yang

metabolisme

membuka dan menutup berdasarkan

seluler, merelaksasikan otot,

prinsip siapa yang lebih mendominasi.

meredakan

Serabut taktil A-Beta atau serabut

permeabilitas
meningkatkan

membuat

nyeri
area

dengan

mati

rasa,

memperlambat aliran impuls


nyeri

dan

meningkatkan

impuls yang dibawa serabut nyeri


yang

berdiameter

kecil

melebihi

impuls yang dibawa oleh serabut taktil

ambang nyeri.
Stimulasi

nyeri yang berdiameter kecil. Apabila

kutaneus

adalah

stimulasi kulit yang digunakan untuk


menghilangkan nyeri. Seperti masase,
mandi air hangat dan kompres dingin

A-beta maka gerbang akan terbuka


sehingga perjalanan impuls nyeri tidak
terhalangi dan impuls akan sampai
otak. Sebaliknya, apabila impuls yang
dibawa

oleh

serabut

taktil

lebih

mendominasi,

gerbang

akan

1. Intensitas

nyeri

sendi

sebelum

menutup sehingga impuls nyeri akan

pemberian kompres kombinasi

terhalangi.

hangat dan dingin pada lansia

Alasan

mendasari

inilah

mengapa

yang
dengan

dengan

nyeri

melakukan kombinasi kompres hangat

arthritis

di

dan dingin dapat mengurangi durasi

desa

dan intensitas nyeri.

Jogoroto

Penelitian

ini

menunjukkan

Janti

(50%)

efektifitas pemberian kompres

dusun

Janti

kecamatan
kabupaten

Jombang,

adanya

rheumatoid

sebagian

mengalami

besar
nyeri

sedang.

kombinasi hangat dan dingin 2.

Intensitas nyeri sesudah pemberian

pada

dengan

kompres kombinasi hangat dan

rheumatoid arthritis di dusun

dingin pada lansia dengan nyeri

Janti

kecamatan

rheumatoid arthritis di dusun

Jogoroto kabupaten Jombang.

Janti desa Janti kecamatan

Pemberian kombinasi kompres hangat

Jogoroto

dan

dengan

Jombang, menunjukkan sebagian

prosedur tetap, maka akan didapatkan

besar mengalami penurunan nyeri,

hasil

menjadi nyeri sedang sebanyak 10

lansia
desa

dingin
yang

Janti

yang

sesuai

maksimal

serta

bisa

mencegah terjadinya inflamasi pada


daerah sendi yang terkena rheumatoid

kabupaten

responden (50%).
3.

Pemberian

kompres

kombinasi

arthritis. Oleh sebab itu pemberian

hangat dan dingin efektif dalam

terapi

merubah intensitas nyeri rheumtoid

kompres

hangat

dan

kombinasi

dingin

dapat

arthritis

pada lansia di dusun

digunakan untuk menurunkan

Janti desa Janti kecamatan

intensitas

Jogoroto

nyeri

pada

responden dengan rheumatoid

Jombang.

arthritis.
SARAN
KESIMPULAN

1. Bagi Lanjut Usia

kabupaten

Diharapkan lansia untuk lebih

hangat dan

sering dan teratur melaksanakan

dingin

pemberian

hanya

kompres

kombinasi

hangat dan dingin yang mempunyai

berlangsun

efek

g selama 1

menguntungkan

terhadap

penurunan intensitas nyeri sendi

bulan,

akibat

diharapkan

rheumatoid

Perlakuan
memerlukan

arthritis.

tersebut

tidak

biaya,

mudah

penelitian
ini

dilakukan dan tidak menimbulkan

dilakukan

resiko jika dilakukan.

secara

2. Bagi Petugas Kesehatan

berkelanju

Diharapkan teknik pemberian

tan,

kompres kombinasi hangat dan

sehingga

dingin dijadikan salah satu alternatif

efek

tindakan keperawatan mandiri yang

teknik

dapat digunakan oleh perawat untuk

kompres

menurunkan intensitas nyeri sendi

kombinasi

pada lansia penderita rheumatoid

hangat dan

arthritis.

dingin

dari

terhadap
3. Bagi

Peneliti

perubahan

Selanjutnya

intensitas
1) Dikarenak
an

pada

nyeri sendi
pada lansia

penelitian

dengan

ini

rheumatoi

pemberian

d arthritis

teknik

dapat

kompres

diketahui

kombinasi

lebih jelas.

2) Untuk

memperha

penelitian

tikan

selanjutny

faktor

penggunaa

yang

terkait

dengan

farmakolo

judul

gis berupa

penelitian

obat

ini,

analgesic

diharapkan

agar hasil

pengukura

penelitian

tidak

intensitas

terjadi bias

nyeri

yang

mengguna

tinggi.

kan

dua

metode,
yaitu
secara
subjektif
maupun
objektif.
3) Untuk
peneliti
selanjutny
a

terapi

dalam

melakukan
kompres
kombinasi
hangat dan
dingin

DAFTAR PUSTAKA
Afriyanti, F. N. 2009. Tingkat
Pengetahuan Lansia Tentang
Penyakit Rheumatoid Arthritis Di
Panti Sosial Tresna Werdha
(PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung
Jakarta Tahun 2009. Skripsi
Sarjana
Ilmu
Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta.http://perpus.fkik.uinjkt.a
c.id/file_digital/SKRIPSI.pdf
diakses pada tanggal 1 Juni 2012.
Andrea, S. C. 2002. Perbandingan
Efek Terapi Panas Dengan
Terapi
Dingin
Terhadap
Pengurangan
Nyeri
pada
Penderita Osteoarthritis Lutut di
Instalasi Rehabilitasi Medik

RSUP
Dr.
Kariadi
Semarang.Tahun 2002.Program
studi Rehabilitasi Medic Fakultas
Kedokteran
Universitas
Dipenegoro
Semarang.http://eprints.undip.ac.
id/14725/1/2002FK541.pdfdiaks
espada tanggal 5 Juni 2013.
Churlish. (2009). Jawaban-Jawaban
Alternatif Untuk Arthritis Dan
Rheumatic. Yogyakarta: Citra
Adi Pratama.
Corwin, E. (2009). Buku Saku
Patofisiologi (3 ed.). Jakarta:
EGC.
Deslinda, G. 2011. Pelatihan Humor
Untuk Penanganan Depresi
Penderita Nyeri Sendi.Tesis
Magister
Profesi
Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.http://etd.eprints.ums.a
c.id/15051/3/Bab_1_.pdf diakses
pada tanggal 1 Juni 2012.
Azizah, L. M. (2011). Keperawatan
Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Darmojo, B, dan Martono, H. (2000).
Buku Ajar Geriatri: Ilmu
Kesehatan Lanjut Usia (2 ed.).
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia.
Muhammad, I. (2010). Pengaruh
Pemberian Teknik Stimulasi

Kulit Kompres Dingin (Es)


terhadap
Skala
Nyeri
(Rheumatik) pada Lansia di
Dusun
Pateboan
Desa
Kebonwaris
Kec.PandaanPasuruan.Skripsi Program Studi
S1 Keperawatan Stiker Bina
Sehat PPNI Mojokerto.
Potter, P. A. dan Perry, A. G. (2005).
Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses
Dan Praktis (4 ed.). Jakarta: EGC.
Prasetyo, S. N. (2010). Konsep Dan
Proses
Keperawatan
Nyeri.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Purnomo, J. (2010). Hubungan Antara
Tingkat Pengetahuan tentang
Penyakit Reumatik dengan Sikap
Lansia
dalam
Mengatasi
Kekambuhan Penyakit Reumatik
di Posyandu Lansia Kelurahan
Karangasem Kecamatan Laweyan
Kota Surakarta.Skripsi Sarjana
Keperawatan
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.http://etd.eprints.ums.ac.
id/10414/1/J210060078.pdf
Diakses pada Tanggal 5 Juni 2012.
Reeves, C. J. (2001). Buku Saku
Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta: Salemba Medika.
Tamsuri, A. (2007). Konsep Dan
Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta:
EGC.

You might also like