You are on page 1of 21

PERHITUNGAN UNIT COST PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK

DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING


DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

UNIT COST ANALYSIS OF CHEMCICAL EXAMINATION


WITH THE ACTIVITY BASED COSTING METHOD
IN RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Fitria Puspita Dewi


Program Studi Manajemen Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Email: drfitriapuspita@gmail.com

Ietje Nazaruddin
Program Studi Manajemen Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Email: ietje_effendi@yahoo.com.sg

ABSTRACT

Background :The hospital should be able to survive the competition that exists so
that a good management is required in calculating the cost. Laboratory examination
is one of the diagnostic supporting facilities owned by the PKU Muhammadiyah of
Yogyakarta. The calculation of unit cost in the laboratory still using real cost so that
researchers need to study the unit cost with the ABC method. The calculation by the
method ABC more effective and efisein compared to real cost.
Methods : This research using methods of descriptive qualitative with case study at
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Calculation unit costconducted using methods of
activity based costing.
Result : Based on the calculation of the unit cost was obtained by examination of a
glucose test was Rp. 19.907,35.Calculation of the unit cost with the ABC method of
unit cost is higher than the current cost at PKU Muhammadiyah Yogyakarta. On the
examination of uric acid was obtained by a unit cost is Rp. 19.247,35 and cholesterol
unit cost is Rp. 24.612,50. Calculation of the unit cost of uric acid and cholesterol
with the ABC method of unit cost is lower than the current cost at PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
Conlusions:There is a difference in the calculation of the unit cost glucose test, uric
acid and cholesterol between the ABC method with a unit cost that applies today. So
the need for cost-efficiency by the manager.

Keyword : Chemical Examination, Activity Based Costing


INTISARI
Latar Belakang: Rumah sakit harus bisa bertahan dalam menjalani persaingan yang
ada sehingga diperlukan manajemen yang bagus dalam menghitung tarif.
Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu fasilitas penunjang diagnostik yang
dimiliki oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Perhitungan tarif di unit
laboratorium masih meggunakan real cost sehingga peneliti perlu mengkaji unit cost
dengan metode ABC. Perhitungan dengan metode ABC lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan real cost.
Metode Penelitian: Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan melakukan studi kasus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Perhitungan unit cost dilakukan dengan menggunakan Metode Activity Based Costing
(ABC).
Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan perhitungan didapatkan unit cost pemeriksaan
gula darah sebesar Rp.19.907,35. Perhitungan unit cost dengan metode ABC lebih
tinggi daripada unit cost yang diberlakukan sekarang. Pada pemeriksaan asam urat
didapatkan unit cost sebesar Rp. 19.247,35 dan pemeriksaan kolesterol sebesar Rp.
24.612,50. Perhitungan unit cost pemeriksaan asam urat dan kolesterol dengan
metode ABC lebih rendah daripada unit cost yang diberlakukan saat ini.
Kesimpulan: Terdapat selisih perhitungan unit cost pemeriksaan gula darah, asam
urat dan kolesterol antara metode ABC dengan unit cost yang berlaku saat ini.
Sehingga perlu dilakukan efisiensi biaya oleh rumah sakit.
Saran : RS PKU Muhammadiyah diharapkan dapat mengkaji ulang unit cost pada
pemeriksaan kimia klinik gula darah, asam urat dan kolesterol dengan menggunakan
metode activity based costing.

Kata Kunci : Pemeriksaan Kimia Klinik, Activity Based Costing

PENDAHULUAN negara. Pembiayaan kesehatan di


Ranking Indonesia pada Indonesia tergolong rendah
pembiayaan kesehatan di negara- dibandingkan dengan negara lain 1.
negara Association of Southeast Asian Pembiayaan merupakan salah
Nations (ASEAN) dan South-East Asia satu faktor penting dalam menghadapi
Regional Office (SEARO) berdasarkan persaingan yang semakin ketat dalam
pengeluaran per kapita di bidang dunia kesehatan. Rumah sakit harus
kesehatan pada urutan ke-10 dari 18 bisa bertahan dalam menjalani
persaingan yang ada sehingga penunjang diagnostik yang dimiliki
diperlukan manajemen yang bagus oleh RS PKU Muhammadiyah
dalam menghitung tarif untuk Yogyakarta.
menimalisir perhitungan tarif yang Hasil pemeriksaan laboratorium
begitu tinggi dengan menggunakan yang dilakukan di Instalasi
penghitungan tarif yang competitive 2. Laboratorium Klinik RS PKU
Pelayanan laboratorium Muhammadiyah Yogyakarta selama 2
merupakan bagian dari pelayanan tahun terakhir per kelompok
kesehatan dan sekaligus memberikan pemeriksaan selalu meningkat
dukungan pada komponen pelayanan terutama pemeriksaan kimia klinik.
kesehatan lainnya yang terdiri dari Permintaan akan pemeriksaan kimia
pelayanan laboratorium klinik dan klinik oleh masyarakat selalu
pelayanan laboratorium kesehatan meningkat.
3
masyarakat . Penentuan tarif yang digunakan
Sistem kesehatan di Indonesia di Instalasi Laboratorium Klinik
banyak bergantung pada sektor swasta. RSPKU Muhammadiyah Yogyakarta
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah saat ini menggunakan metode
Yogyakarta merupakan salah satu konvensional. Sehingga perlu
rumah sakit swasta yang mempunyai dilakukan penelusuran dan identifikasi
peranan yang penting dalam pelayanan aktivitas-aktivitas yang terjadi di
kesehatan. Pemeriksaan laboratorium Instalasi Laboratorium Klinik RS PKU
merupakan salah satu fasilitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Tabel 1. Jumlah Per Jenis Pemeriksaan Pada Kelompok Pemeriksaan Kimia


Klinik pada Tahun 2012
Jenis Pemeriksaan Jumlah Pemeriksaan

Gula Darah 24.697


Asam Urat 8.102

Kolesterol Total 7.865


Ureum 7.825

Kreatinin 6.431
SGOT 5.134
SGPT 5.108

Bilirubin 3.007
Albumin 2.960
Protein Total 2.512

Analisis biaya dengan cara melakukan penelitian analisis biaya


menelusuri aktivitas sebagai penyebab pada kelompok pemeriksaan kimia
biaya inilah dalam akuntansi biaya klinik dengan jenis pemeriksaan yang
dikenal dengan metode activity based diteliti terbatas pada jenis pemeriksaan
costing (ABC). Dewasa ini, analisis gula darah, asam urat, dan kolesterol
biaya yang sesuai dengan total. Dari latar belakang yang
perkembangan manajemen adalah diuraikan di atas, maka dapat
analisis biaya dengan metode ABC. dirumuskan permasalahan sebagai
Metode ABC dipilih karena adanya berikut:
berbagai keunggulan dan keuntungan 1. Berapa unit cost untuk pemeriksaan
yang tidak dimiliki oleh metode kimia klinik pada jenis pemeriksaan
analisis biaya yang lain4. gula darah, asam urat, dan
Oleh karena itu, berdasarkan kolesterol total di RS PKU
alasan di atas maka penulis ingin Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Apakah ada perbedaan besarnya dengan pemeriksaan kimia klinik gula
unit cost pemeriksaan kimia klinik darah, asam urat, dan kolesterol di
pada jenis pemeriksaan gula darah, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
asam urat, dan kolesterol total Yogyakarta. Penelitian ini akan
dengan menggunakan perhitungan dilakukan pada bulan Juli 2013 di
akuntansi biaya tradisional yang Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
berlaku saat ini dengan activity Yogyakarta.
based costing. Variabel Penelitian
Variabel dari penelitian ini
BAHAN DAN CARA adalah unit cost pemeriksaan kimia
Jenis Penelitian klinik gula darah, asam urat, dan
Penelitian dilakukan dengan kolesterol total serta aktivitas di unit
menggunakan metode deskriptif Laboratorium, Bagian Admisi, dan
kualitatif dengan melakukan studi Bagian Keuangan.
kasus di RS PKU Muhammadiyah Definisi Operasional
Yogyakarta. Perhitungan unit cost Definisi operasional bertujuan untuk
dilakukan dengan menggunakan membantu atau sebagai pedoman
Metode Activity Based Costing (ABC). dalam penelitian. Definisi operasional
Subyek dan Obyek Penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai
Subyek dalam penelitian adalah berikut:
Kepala Bagian Keuangan, Kepala 1. Unit cost adalah biaya yang
Bagian Laboratorium, Bagian Rumah dihitung untuk satu satuan produk
Tangga, Bagian Logistik dan pemeriksaan yang dihitung dengan
Inventaris serta Petugas Administrasi cara membagi total cost dengan
dan Diklat untuk memperoleh data jumlah atau total output.
yang komprehensif di Rumah Sakit 2. Pemeriksaan kimia klinik adalah
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. pemeriksaan kimia dengan sampel
Objek penelitian ini adalah serum darah menggunakan alat auto
semua aktivitas yang berhubungan analyzer.
3. Pemeriksaan gula darah adalah terkait, pemeliharaan alat,
pemeriksaan kadar gula (glukosa) penyusutan alat non medis rumah
dalam darah yang dilakukan untuk sakit, serta alat tulis kantor (ATK).
mendeteksi penyakit kencing manis. c. Space related, seperti depresiasi
4. Pemeriksaan kolesterol adalah bangunan dan perawatan bangunan
pemeriksaan kadar kolesterol dalam rumah sakit, sewa bangunan.
darah yang dilakukan untuk d. Service related, seperti administrasi
mendeteksi penyakit pembuluh pusat (gaji direktur, wakil direktur
darah dan jantung. serta staf administrasi pusat),
5. Pemeriksaan asam urat adalah pemasaran, laundry, listrik, telepon,
pemeriksaan kadar asam urat dalam air, serta sistem informasi.
darah yang dilakukan untuk 8. Biaya langsung adalah biaya yang
mendeteksi kelainan fungsi ginjal. dapat dibebankan secara langsung
6. Aktivitas adalah tindakan-tindakan kepada objek biaya atau produk,
yang dilaksanakan selama pasien yaitu biaya habis pakai dan biaya
melakukan pemeriksaan gula darah, jasa medis dokter spesialis.
asam urat, dan kolesterol yang 9. Biaya overhead adalah semua biaya
menimbulkan biaya aktivitas. produksi selain biaya bahan baku
7. Sumber daya (resources) adalah dan biaya tenaga kerja langsung.
biaya-biaya sumber daya yang akan 10. Direct resources overhead adalah
dibebankan kepada aktivitas. biaya overhead yang secara
Sumber daya dalam penelitian ini langsung bersentuhan dengan
terbagi empat kategori yaitu: pasien, yaitu gaji pegawai, biaya
a. Labor related, seperti gaji, makan pemeliharaan alat dan gedung,
perawat, makan pegawai non medis biaya pemakaian barang pengadaan,
(supporting). biaya listrik, biaya air, biaya
b. Equipment related, seperti telepon, biaya kebersihan, dan biaya
penyusutan alat-alat non medis dan laundry di unit laboratorium.
alat-alat medis di ruang yang
11. Indirect resources overhead adalah peralatan medis dan non medis,
biaya overhead non fungsional, nota pembelian reagenisasi.
yaitu biaya gaji pegawai non 2. Pedoman wawancara
fungsional, biaya depresiasi gedung Wawancara merupakan salah satu
dan alat, biaya pemerliharaan dan metode pengumpulan data dengan
perbaikan alat dan gedung non cara bertanya langsung atau
fungsional, biaya depresiasi mesin berkomunikasi langsung dengan
dan instalasi non fungsional, dan responden untuk memperoleh
perabotan dan alat kantor non informasi mengenai isu yang
fungsional. diteliti.
12. Cost driver adalah cara untuk 3. Panduan observasi menggunakan
membebankan biaya pada aktivitas checklist berupa pengamatan secara
atau produk. langsung pada objek penelitian.
13. ABC system adalah sistem Pengamatan dilakukan pada
informasi biaya yang berorientasi masing-masing jenis pemeriksaan
pada penyediaan informasi lengkap sebanyak dua kali.
tentang aktivitas untuk 4. Stopwatch adalah alat pengukur
memungkinkan personel waktu yang digunakan untuk
perusahaan melakukan pengelolaan mengukur lamanya waktu setiap
terhadap aktivitas. Sistem informasi aktivitas yang dilakukan, mulai dari
ini menggunakan aktivitas sebagai pasien menyerahkan blanko
basis serta pengurangan biaya dan pengantar laboratorium sampai
penentuan secara akurat produk dengan menerima hasil
atau jasa sebagai tujuan. laboratorium.
Instrumen Penelitian
1. Studi dokumen, yaitu untuk Analisis Data
memeriksa dokumen-dokumen Dari hasil pengumpulan data
yang ada kaitannya dengan analisis primer dan data sekunder, langkah
biaya seperti kontrak pembelian selanjutnya adalah pengolahan data
biaya langsung dan biaya tidak equipment-related dan service-
langsung yang merupakan alokasi related.
biaya dari unit-unit (pelayanan 2) Menentukan jumlah proporsi
penunjang dan non medis). Data yang biaya indirect resources
telah diolah kemudian dianalisis overheadyang dikonsumsi oleh
dengan metode ABC. Langkah- masing-masing activity center
langkah perhitungan metode ABC menggunakan waktu di unit
sebagai berikut: laboratorium.
1. Menentukan activity center pada b. Direct resources overhead.
unit yang terkait. 1) Menentukan dan menjumlahkan
2. Menentukan kategori biaya dan direct resources overhead yang
cost driver masing-masing terbagi ke dalam empat kategori
kategori biaya. yaitu labor-related, space-related,
3. Membebankan biaya langsung equipment-related dan service-
yang dikonsumsi pada related.
pemeriksaan kimia klinik gula 2) Menentukan jumlah proporsi
darah, asam urat, dan kolesterol. biaya indirect resources overhead
4. Menentukan besarnya biaya direct yang dikonsumsi oleh masing-
resources overheaddan indirect masing activity center
resources overhead yang menggunakan waktu di unit
dikonsumsi masing-masing laboratorium.
aktivitas dengan menggunakan 5. Menentukan activity center terkait
proporsi waktu pada unit pemeriksaan kimia klinik gula
laboratorium. darah, asam urat, dan kolesterol.
a. Indirect resources overhead. 6. Membebankan biaya overhead ke
1) Menentukan dan menjumlahkan dalam masin-masing activity
indirect resources overhead yang center.
terbagi ke dalam empat kategori 7. Menjumlahkan biaya langsung
yaitu labor-related, space-related, dan biaya overhead.
8. Membandingkan biaya kesehatan, pakarya kesehatan, dan
pemeriksaan kimia klinik gula tenaga administrasi.
darah, asam urat, dan kolesterol Penyajian Data Unit Laboratorium
antara unit costyang berlaku di Pemanfaatan fasilitas layanan
rumah sakit dengan perhitungan pemeriksaan kimia klinik di RS PKU
unit costmenggunakan metode Muhammadiyah Yogyakarta selama
ABC. tahun 2012 mencapai jumlah 76.826
tindakan. Proses penghitungan biaya
HASIL
satuan (unit cost) di unit pelayanan
Gambaran Subyek Penelitian
pemeriksaan kimia klinik (gula darah,
Unit pelayanan laboratorium di
asam urat, dan kolesterol total) di RS
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
memiliki luas ruangan 80,5 m2 .
dilakukan dengan menggunakan
Sedangkan jumlah tenaga yang ada
metode activity based costing.
sebanyak 12 orang yang terdiri dari
1. Identifikasi biaya direct tracing
dokter spesialis patologi klinik, analis

Tabel 2. Biaya Direct Tracing di Unit Laboratorium

Jenis Biaya Jumlah Biaya


(Rp)
Jasa medis dokter spesialis 436
patologi klinik
Greiner cup 1 pcs 1.400
Spuit 3cc therumo 2.915
Alkohol swab 306
Hipafik 5x2 cm 45
Tabung vakum gel 1.100
(diagnostic plain) 1 pcs
Handscoen evergloves 420
Masker 800
Blue tipe 360
Amplop kaca laborat 600
Form hasil laborat 451
Total Biaya Direct Tracing 8.833

Dari tabel 2. menunjukkan 2. Menentukan activity center


jumlah biaya direct tracing di unit Berdasarkan wawancara dan
laboratorium adalah sebesar Rp. observasi yang telah dilakukan
8.833. Biaya masing-masing reagen maka untuk pelayanan di rumah
yaitu reagen glukosa darah sebesar sakit PKU Muhammadiyah
Rp. 5.700; reagen asam urat sebesar Yogyakarta maka activity center
Rp. 5.040; reagen kolesterol sebesar yang ada di unit laboratorium
Rp. 10.405,15. adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Activity Center di Unit Pelayanan Laboratorium

Activity center Cost Driver


Pre tindakan
Menerima blanko lab Jumlah kegiatan
Membuat nota Jumlah kegiatan
Persiapan pasien Jumlah tindakan
Persiapan alat Jumlah tindakan
Tindakan
Pengambilan sampel Jumlah tindakan
Pengolahan/analitik sampel Jumlah tindakan
Post tindakan
Memberikan hasil Jumlah kegiatan

3. Menentukan biaya overhead biaya overhead adalah sebagai


berikut:
Pembebanan biaya overhead
a. Menentukan biaya indirect
ke aktivitas melalui direct resources
resources
dan indirect resources. Langkah-
Indirect resources
langkah untuk mengidentifikasi
merupakan suatu pembebanan
biaya tidak langsung ke aktivitas non medis seperti jajaran direksi,
dengan basis yang bersifat staff administrasi (diklat,
sembarang atau proporsi. Unit kepegawaian, tata usaha,
non fungsional meliputi unit-unit logistik), dan satpam.

Tabel 4. Kategori Biaya Indirect ResourcesOverhead Non Fungsional

Jenis Biaya Jumlah Biaya (Rp)


Biaya pegawai 8.318.871.403,00
Biaya pemakaian barang pengadaan 2.919.068.372,00
Biaya pemeliharaan dan perbaikan 395.923.835,00
Biaya kantor dan langganan 4.697.790.843,00
Biaya depresiasi gedung non fungsional 53.181.579,80
Biaya depresiasi mesin dan instalasi 108.085.548.00
Biaya depresiasi perabotan/alat kantor 293.911.128,00
Total 16.786.832.709,00

Biaya overhead indirect RS PKU Muhammadiyah


resources RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan menggunakan
Yogyakarta adalah sebesar Rp. dasar proporsi jumlah pegawai di
16.786.832.709,00yang akan masing-masing unit fungsional. Hal
dibebankan kepada unit fungsional ini dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Proporsi Biaya Indirect Resources Overhead Non Fungsional

Unit fungsional Jumlah pegawai Proporsi (%) Total biaya (Rp)


Rawat Inap 147 45 7.554.074.719,00
Rawat Jalan 28 9 1.510.814.944,00
Unit Penunjang 115 34 5.707.523.121,00
Instalasi Bedah 20 6 1.007.209.963,00
Sentral
Instalasi Gawat 20 6 1.007.209.963,00
Darurat
Total 330 100 16.786.832.709,00

Proporsi biaya overhead laboratorium, farmasi, radiologi,


untuk unit penunjang sebesar Rp. fisioterapi, linen dan bagian
5.707.523.121,00. Unit penunjang kendaaraan. Proporsi untuk setiap
di RS PKU Muhammadiyah masing-masing unit penunjang
Yogyakarta meliputi unit gizi, dapat dilihat pada tabel 6.

.
Tabel 6. Proporsi Biaya Indirect ResourcesOverhead Unit Penunjang
Unit Jumlah pegawai Proporsi Total biaya (Rp)
Penunjang (%)

Gizi 38 33,04 1.885.964.162,00


Laboratorium 12 10,43 595.567.630,00
Farmasi 22 19,13 1.091.873.988,00
Radiologi 8 6,95 397.045.086,70
Fisioterapi 9 7.82 446.675.722,50
Linen 18 15,65 893.351.445,00
Kendaraaan 8 6,95 397.045.086,70
Total 115 100 5.707.523.121,00

Proporsi biaya overhead tindakan. Biaya overhead untuk


tersebut akan dibebankan pada setiap tindakan di unit
jumlah semua tindakan yang ada laboratorium sebesar Rp. 3.838,
di unit laboratorium selama tahun 34.
2012 yaitu sebanyak 169.618

Tabel 7. Pembebanan Biaya Indirect ResourcesOverhead ke Aktivitas

Activity center Waktu (menit) Total pembebanan biaya


overhead(Rp)
Pre tindakan
Menerima blanko lab 3 181,62
Membuat nota 10 605,38
Persiapan pasien 5 302,69
Persiapan alat 5 302,69
Tindakan
Pengambilan sampel 10 605,38
Pengolahan/analitik sampel 20 1.210,77
Post tindakan
Memberikan hasil 5 302,69
Total 58 3.511, 23

b. Menentukan biaya direct melalui hubungan sebab akibat


resources antara sumber daya yang
Direct resources dikonsumsi dengan aktivitas
merupakan suatu pembebanan yang ditimbulkan.
biaya tidak langsung ke aktivitas

Tabel 8. Total Biaya Direct Resource Overhead di Unit Laboratorium

Kategori biaya overhead Jumlah biaya (Rp)


Labor related 296,70
Equipment related 928,15
Service related 638,27
Total 1.863,12

Biaya direct resources akan mendasarkan pada proporsi waktu


dibebankan kepada setiap aktivitas setiap aktivitas di unit laboratorium.
yang ada di unit laboratorium dengan Hal ini dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Pembebanan Biaya Direct ResourcesOverhead ke Aktivitas

Activity center Waktu (menit) Total pembebanan biaya


overhead(Rp)
Pre tindakan
Menerima blanko lab 3 96,37
Membuat nota 10 321,23
Persiapan pasien 5 160,61
Persiapan alat 5 160,61
Tindakan
Pengambilan sampel 10 321,23
Pengolahan/analitik sampel 20 642,46
Post tindakan
Memberikan hasil 5 160,61
Total 58 1.863,12

Berdasarkan penghitungan maka total biaya overhead di unit


biaya direct resources maupun laboratorium dapat dilihat pada
indirect resources yang dilakukan tabel tabel 10.

Tabel 10. Total Biaya Overhead di Unit Laboratorium


Biaya overhead Jumlah biaya (Rp)
Indirect resources overhead 3.511, 23
Direct resources overhead 1.863,12
Total 5.374,35

Biaya overhead tersebut akan unit laboratorium. Hal ini dapat


dibebankan pada setiap aktivitas dilihat pada tabel 11.
pada pemeriksaan kimia klinik di Tabel 11. Biaya Overhead ke
Aktivitas di Unit Laboratorium
Activity center Waktu (menit) Total pembebanan biaya
overhead(Rp)
Pre tindakan
Menerima blanko lab 3 277,98
Membuat nota 10 926,61
Persiapan pasien 5 463,31
Persiapan alat 5 463,31
Tindakan
Pengambilan sampel 10 926,61
Pengolahan/analitik sampel 20 1.853,22
Post tindakan
Memberikan hasil 5 463,31
Total 58 5.374,35

4. Menentukan activity center Tahap selanjutnya dalam


penghitungan biaya satuan dengan
metode ABC adalah membebankan masing aktivitas di unit laboraorium
5
biaya overhead ke dalam masing- . Hal ini dapat dilihat pada tabel 11.
Activity center Jumlah Biaya overhead Jumlah biaya (Rp)
transaksi per aktivitas (Rp)
Menerima blanko 1 pasien 277,98 277,98
pengantar lab
Membuat nota 1 aktivitas 926,61 926,61
Persiapan pasien 1 pasien 463,31 463,31
Persiapan alat 1 aktivitas 463,31 463,31

Pengambilan sampel 1 aktivitas 926,61 926,61


Pengolahan/analitik 1 aktivitas 1.853,22 1.853,22
sampel
Memberikan hasil 1 aktivitas 463,31 463,31
Jumlah biaya overhead 5.374,35

Tabel 11. Pembebanan Biaya Overhead ke Activity Center di Unit Laboratorium

5. Menjumlahkan biaya langsung dan darah, asam urat, dan kolesterol)


biaya overhead adalah menjumlahkan biaya
Tahap terakhir dari langsung dan biaya overhead. Hal
penghitungan biaya satuan ini dapat dilihat pada tabel 12.
pemeriksaan kimia klinik (gula
Tabel 12. Hasil Penghitungan Unit Cost Pemeriksaan Gula Darah
Struktrur biaya Jumlah Biaya
Biaya langsung 14.533,00

Biaya overhead 5.374,35

Total 19.907,35

Tabel 13. Hasil Penghitungan Unit Cost Pemeriksaan Asam Urat


Struktrur biaya Jumlah Biaya
Biaya langsung 13.873,00

Biaya overhead 5.374,35

Total 19.247,35

Tabel 14. Hasil Penghitungan Unit Cost Pemeriksaan Kolesterol


Struktrur biaya Jumlah Biaya
Biaya langsung 19.238,15

Biaya overhead 5.374,35

Total 24.612,5

PEMBAHASAN pemeriksaan kimia klinik gula darah,


Berdasarkan penelitian ini dapat asam urat, dan kolesterol dan unit cost
diketahui bahwa perbandingan unit dengan perhitungan ABC dapat dilihat
cost yang diberlakukan pihak RS PKU pada tabel 15.
Muhammadiyah Yogyakarta untuk
Tabel 15. Perbandingan Unit Cost yang Berlaku Di Rumah Sakit dengan Unit Cost
dengan ABC

Jenis Unit Cost Rumah Unit Cost Metode Selisih Unit Cost
Pemeriksaan Sakit ABC
Gula Darah 16.200 19.907,35 -3,707,35
Asam Urat 21.600 19.247,35 2.352,65
Kolesterol 27.000 24.612,50 2.387,50

Berdasarkan tabel 16 dapat ABC yaitu sebesar Rp.19.247,35.


diamati bahwa unit cost yang Hasil perhitungan ini lebih kecil
ditetapkan RS PKU Muhammadiyah (10,2%) dibandingkan dengan unit cost
Yogyakarta dalam pemeriksaan kimia yang berlaku sekarang. Pada
klinik gula darah sebesar Rp. pemeriksaan kolesterol unit cost yang
16.200,00 sedangkan perhitungan unit ditetapkan RS PKU Muhammadiyah
cost dengan menggunakan metode Yogyakarta sebesar Rp.27.000,00
ABC yaitu sebesar Rp. 19.907,35 dan sedangkan perhitungan unit cost
selisih diantara kedua unit cost tersebut dengan menggunakan metode ABC
sebesar Rp.3,707,35. Berdasarkan data yaitu sebesar Rp.24.612,50. Hasil
tersebut, maka unit cost dengan perhitungan ini lebih kecil (9,7%)
metode ABC lebih besar (18,6%) dibandingkan dengan unit cost yang
dibandingkan unit cost yang berlaku berlaku sekarang.
saat ini. Pada pemeriksaan asam urat Hasil perhitungan unit cost
unit cost yang ditetapkan RS PKU dengan metode ABC dibandingkan
Muhammadiyah Yogyakarta sebesar dengan dengan unit cost (tarif
Rp.21.600,00 sedangkan perhitungan dikurangi margin sebesar 10%) yang
unit cost dengan menggunakan metode berlaku di rumah sakit pada
pemeriksaan kimia klinik terdapat pricingyang ditetapkan di unit farmasi
selisih yang cukup besar. Perbedaan ke unit laboratorium. Hal ini akan
tersebut disebabkan karena perbedaan mengakibatkan harga reagen yang
metode perhitungan. Metode yang diterima di unit laboratorium tinggi.
digunakan dalam perhitungan unit cost Jasa medis dokter spesialis patologi
di rumah sakit masih menggunakan klinik sebesar Rp. 436,00 atau 4,9%
metode akuntansi tradisional. Metode dari total biaya langsung. Jasa medis
perhitungan unit cost di rumah sakit dokter jika dibandingkan dengan total
belum berdasarkan dengan aktivitas biaya langsung mendapat proporsi
tetapi masih berdasarkan yang kecil.
perkiraan/asumsi. Berdasarkan Biaya overhead pada
wawancara dengan narasumber, pemeriksaan kimia klinik sebesar Rp.
adanya transfer pricing yang besar 5.374,35. Biaya overhead terdiri dari
antara unit farmasi dengan unit biaya indirect resources overhead dan
laboratorium sebesar 20% sehingga direct resources overhead.Biaya
mempengaruhi penetapan unit cost di indirect resourcesoverhead
unit laboratorium. dialokasikan dengan cara total biaya
Beban biaya pada pemeriksaan overhead non fungsional diproporsikan
kimia klinik terdiri dari biaya langsung ke unit-unit yang menghasilkan.
dan biaya overhead. Biaya langsung Proporsi tersebut berdasarkan dari
adalah biaya yang terjadi dimana jumlah pegawai di unit tertentu dibagi
penyebab satu-satunya adalah karena jumlah pegawai total. Biaya indirect
ada sesuatu yang harus dibiayai. Pada resources overhead sebesar
pemeriksaan kimia klinik ini yang Rp.3.511,23 atau 65,3% dari total
termasuk biaya langsung adalah biaya biaya overhead sedangkan sisanya
bahan habis pakai, biaya reagen dan merupakan biaya direct resources
jasa medis dokter spesialis patologi overhead sebesar Rp. 1.863,12 atau
klinik. Biaya reagen yang tinggi 34,7%. Biaya overhead pada ketiga
dikarenakan tingginya transfer jenis pemeriksaan kimia klinik sebesar
22%-29% dari total unit cost. Kecilnya Penetapan tarif rumah sakit sangat
beban biaya overhead dibandingkan penting diperhatikan baik oleh rumah
biaya total pada penelitian ini sakit swasta maupun rumah sakit
dikarenakan konsumsi biaya depresiasi pemerintah. Bagi rumah sakit swasta,
alat medis, non medis, dan gedung pola penetapan tarif akan berpengaruh
yang sudah habis nilai ekonomisnya. terhadap pendapatan yang kemudian
Biaya indirect resource berdampak pada laba, serta
overhead nonfungsional yaitu kelangsungan hidup rumah sakit
struktural dan unit nonfungsional tersebut dalam menghadapi persaingan
terkait lainnya mengkonsumsi beban yang semakin kompetitif 6,7.
biaya paling besar dalam biaya Analisis biaya adalah suatu
overheadpada pemeriksaan kimia kegiatan menghitung biaya untuk
klinik, banyaknya biaya yang berbagai jenis pelayanan yang
dikonsumsi diakibatkan oleh ditawarkan baik secara total maupun
banyaknya pegawai nonfungsional per pelayanan per klien dngan
yang berada di RS PKU Muhamadiyah menghitung seluruh biaya berdasarkan
Yogyakarta yaitu sebesar 319 pegawai aktivitas yang dilakukan. Metode ABC
dari 665 total pegawai atau sebesar adalah metode yang memfokuskan
48% dari total pegawai. Banyaknya pada aktivitas, dimana adanya aktivitas
jumah pegawai non fungsional yaitu diyakini sebagai penyebab timbulnya
struktural dan non fungsioal lainnya biaya 8,9.
menyebabkan tingginya biaya Penetapan biaya memainkan
overhead. peran penting dalam pengambilan
Didalam penetapan tarif, selain keputusan strategis. Data biaya yang
unsur perhitungan unit cost sebagai tidak akurat dapat berpotensi
unsur pokok, faktor-faktor yang menghasilkan pengambilan keputusan
lainnya juga perlu dipertimbangkan strategis yang kurang optimal. Metode
seperti tarif pesaing, daya beli, dan ABC dapat membantu untuk
kualitas produk atau layanan. mengurangi biaya-biaya yang tidak
perlu secara lebih efektif dan Rp. 19.907,35 dengan selisih sebesar
mengurangi atau bahkan dapat Rp.3.707,35 atau 18,6%. Unit cost
menghilangkan biaya dari aktivitas pemeriksaan asam urat sebesar Rp.
yang tidak perlu dilakukan 10,11. 19.247,35 dengan selisih sebesar
Rp.2.352,65 atau 12,2%. Unit cost
KESIMPULAN
pemeriksaan kolesterol sebesar
Perhitungan unit cost yang
Rp.24.612,50 dengan selisih sebesar
diberlakukan pihak manajemen rumah
Rp.2.387,50 atau 9,7%.
sakit dengan perhitungan
menggunakan metode ABC terdapat
selisih biaya, hal ini dikarenakan
DAFTAR PUSTAKA
metode yang digunakan tidak sama.
Metode Activity Based Costing, biaya-
1. World Health Statistic 2011,
biaya yang terjadi dibebankan Health Workforce, Infrastructure,
berdasarkan aktivitas yang ada di unit Essential Medicines and Health
Expenditure, http://www.who.int,
tersebut. 4 Juni 2012.
Perhitungan unit cost 2. Primadinata 2009, Analisa Cost
Sharing Perhitungan Tarif
pemeriksaan kimia klinik (gula darah, Hemodialisis (HD)Masyarakat
asam urat, dan kolesterol) dengan Miskin Di rumah Sakit Umum
PKU Muhammadiyah Unit 1
menggunakan pendekatan Activity Yogyakarta. Skripsi S1 Program
Based Costing, dilakukan melalui Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
UAD, Yogyakarta.
penelusuran biaya aktivitas. Biaya 3. Syahriani 2004, Analisis Biaya
ditelusur ke aktivitas yang Pemeriksaan Kimia Klinik Balai
Laboratorium Kesehatan
menimbulkan biaya dan selanjutnya Semarang tahun 2003, Tesis,
membebankan biaya aktivitas ke Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro,
produk. Semarang.
Hasil dari perhitungan unit 4. Shim, J.K. dan Siegel, J.G 2001,
Budgeting. Pedoman Lengkap
costdengan metode ABC pada unit Langkah-Langkah Penganggaran,
cost pemeriksaan gula darah sebesar Penerbit Erlangga, Surabaya.
5. Baker J, 1998, Activity-Based 9. Mulyadi. 2007, Activity Based
Costing and Activity-Based Costing System, UPP AMP
Management for Health Care, YKPN, Yogyakarta.
Aspen Publisher, United States. 10. Cinquini, Lino, Vitali M 2007,
6. Awzar, A 1996, Pengantar Cost Measurement in
Administrasi Kesehatan, Edisi Laparoscopic Sirgery: Results
Ketiga, Binarupa, Jakarta. from an Activity-Based Costing
7. Trisnantoro 2006, Memahami Application, Munich Personal
Penggunaan Ilmu Ekonomi Dalam RePEc Archive Paper No. 4992.
Manajemen Rumah Sakit, Gadjah 11. Yulianti 2010, Penerapan Based
Mada University Press, Costing System Sebagai Dasar
Yogyakarta Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap
8. Kartadinata, Abbas 2000 di RSUD Sulthan Daeng Raja
Akuntansi dan Analisis Biaya Bulukumba, Skripsi. Fakultas
Suatu Pendekatan terhadap Ekonomi Universitas Hasanudin
Tingkah Laku Biaya, Rineka Makasar.
Cipta, Jakarta.

You might also like