Professional Documents
Culture Documents
Emil Salim
emilsalim2009@gmail.com
LEMBAGA PERTAHANAN NASIONAL
Selasa, 8 Desember 2015, Jakarta.
1
Sila I:
KETUHANAN YANG MAHA ESA
Dari 237 mil. penduduk (2010) 87% Muslim, 7% Protestant,
3% Roman Catholics, 1.5% Hindu. Sisanya 1.25% adalah
Buddhism, Confucianism, dan Christian denominations;
Dari 207 mil.Muslim kebanyakan Sunni, 3 mil..Shiites,
300.000 anggota Ahmadiyyah Muslim Community. 20
million penganut 400 Aliran Kepercayaan; 10.000 Sikh,
Bahai, Falun Gong followers;
Hindu (Bali), Protestant Christian (Papua, West Papua, Nusa
Tenggara, North Celebes);
Kerukunan Umat Beragama = lembaga musyawarah antar
agama
2
PENGANUT AGAMA, INDONESIA
Penganut Agama: 1971 2000 2010
1. Muslim (juta jiwa) 87,51 88,22 87,51
2. Nasrani 7,39 8,92 9,90
3. Hindu 1,94 1,81 1,69
4. Buddha, 0,92 0,84 0,72
5. Confucius 0,82 -- 0,05
6. Lain-lain 1,42 0,20 0,13
Jumlah 100,0 100,0 100,0
-------------
Sumber: Aris Ananta dan kawan2: Demography of Indonesias Ethnicity,
Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, 2015 page 257
3
Religious tolerance is one of Indonesias weaknesses
based on Social Progress Index 2014
4
Social Progress Index 2014: New
Zealand versus Indonesia
New Zealand Scorecard Indonesia Scorecard
Rank 1 88
GDP per capita-2005 constant $ $25,857 $4,272
Social Progress Index 88.24 58.98
Basic Human Needs 91.74 63.65
Foundations of Wellbeing 84.97 69.42
Opportunity 88.01 43.86
Nutrition and Basic Medical Care 97.57 84.77
Human
Needs
Wellbeing
Strength relative to the 15 countries with most similar GDP per capita
Neither strength nor weakness relative to the 15 countries with most similar GDP per capita
Weakness relative to the 15 countries with most similar GDP per capita 5
Hubungan antara Government Restrictions
(X-axis) dan Social Hostilities (Y-axis)
6
SILA II: KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB
Post Materialists Life Sphere (%)
SATISFACTION
With
Average ASIA (%)
PENDUDUK DI ATAS
GARIS KEMISKINAN 2012
RATA-RATA INDONESIA DI GARIS KEMISKINAN : 11,96%
Philippine
s
272.07 97,691 9%
of global FDI to ASEAN in 2013
Singapore 297.07 5,312
Thailand 387.25 67,912 7%
Vietnam 170.55 88,773 global exports from ASEAN in 2013
32
But despite strong potential, there remains huge
disparity among countries in the region
Country Ease of Doing Starting a GDP (USD Population National
Business, Business billion) (million) Poverty
2015 (1-189) Headcount
Singapore 1 6 297.9 5.4 N/A
Malaysia 18 13 313.2 29.7 1.7%
Thailand 26 75 387.3 67.0 13.2%
Vietnam 78 125 171.4 89.7 17.2%
Philippines 96 161 272.1 98.4 25.2%
Brunei 101 179 16.11 0.4 N/A
Indonesia 114 155 868.3 249.9 11.3%
Cambodia 135 184 15.24 15.1 17.7%
Laos 148 154 11.24 6.7 23.2%
Myanmar 177 189 N/A 53.3 N/A
China 90 128 9240 1357 4.6%
India 142 158 1877 1252 21.9%
33
Regional peace and stability will be key factors in ASEANs
macroeconomic outlook and potential for long-term growth
As the chair of ASEAN this year, Territorial disputes in the South
Malaysia has played a crucial role China Sea are by far one of the
in driving regional integration most critical flashpoints in the
However, as a major energy region
South Brunei, China, Vietnam, the
exporting economy, the countrys
Malaysia China Sea Philippines and Malaysia have
growth is at risk due to flailing
global oil prices engaged in bilateral
Dynamic domestic politics disagreements over islands in
involving allegations of corruption this strategic seaway, resulting in
against PM Najib Razak spikes diplomatic tension and
even military confrontation
35
The ASEAN Economic Community aims to establish ASEAN as a
single market and production base by the end of 2015
Key characteristics of the ASEAN Economic Community (AEC)
2015
36
Southeast Asian countries are also involved in two
major Asia-Pacific trade initiatives
Trans-Pacific Partnership Regional Comprehensive
(TPP) Economic Partnership
(RCEP)
Ambitious US-led effort to develop a 21st Proposed FTA started in 2012 between
century trade deal which goes well beyond ASEAN members states and six countries
reducing tariffs. Includes 12 countries along with existing, bi-lateral FTAs with ASEAN.
the Pacific Rim, but notably omits China.
37
38
Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi
Pertumbuhan PDB Inflasi
Pertumbuhan ekonomi ekonomi Indonesia juga mengalami perlambatan seiring dengan trend
perekonomian global
Pada kwartal ketiga mulai terlihat pemulihan meskipun masih pada tahap awal. Belanja
pemerintah menjadi faktor pemicu untuk menstimulasi aktivitas ekonomi pada Q3.
Kepercayaan investor masih belum sepenuhnya pulih
Inflasi inti cenderung terkendali dalam 4 tahun terakhir. Sementara Indonesia mengalami deflasi
pada bulan Oktober, dan diperkirakan laju inflasi akan berada dibawah 4% pada tahun 2015
39
Transaksi Berjalan dan Arus Modal Masuk
Neraca Pembayaran Nilai Tukar dan Total Ekspor
billions USD
billions USD
20 16000
20 140
Export
IDR 15000
15 120
18
100 14000
10
Billions USD
80
IDR/USD
13000
5 16
60
12000
0
40
14
11000
-5 20
12.53
10000
-10 0
12
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
9000
2012 2013 2014 2015
10 8000
Current Account Capital & Financial Account 2012 2013 2014 2015 Sep-15
Overall Balance Reserve Assets
Source: BPS, Bloomberg
Source: Bank Indonesia
Transaksi berjalan masih mengalami defisit namun sudah dalam trend yang menurun dan sudah jauh
dibawah 3% PDB.
Neraca Pembayaran Indonesia mengalami surplus dalam dua tahun terakhir akibat dari arus modal
dari luar yang bisa menutupi defisit ditransaksi berjalan.
Pada kuartal kedua arus modal masuk menurun tajam, sebagai akibat dari gejolak yang terjadi di
pasar keuangan China serta kepanikan di pasar dunia.
Ekspor Indonesia masih belum menunjukkan kinerja yang baik, karena terpengaruh oleh penurunan
permintaan global terhadap komoditas, sementara ekspor Indonesia sudah terlanjur didominasi
komoditas sejak tahun 2004.
Diversifikasi ekspor ke barang manufaktur menjadi pekerjaan rumah supaya ketergantungan kepada
komoditas berkurang 40
Penciptaan Lapangan Pekerjaan
Tingkat Pengangguran Penduduk Bekerja Menurut Sektor
(Juta (%)
Jumlah Orang Menganggur Jasa
Kemasyarak Lainnya
10 Tingkat Pengangguran (RHS) 8
atan/Peroran
9 gan
7.41 7.14 7
8 6.80
6.56 6.32 6
6.14 5.88 6.17 Pertanian
7 5.94 5.81 6.18 Keuangan
5.7
5
6
5 4
Transportasi
4 8.59 8.36 8.12 7.70 Pergudangan
7.61 7.24 7.17 7.41 7.15 7.24 7.45 7.56 3
Komunikasi
3
2
2
1
1
Industri
0 0
Feb Ags Feb Ags Feb Ags Feb Ags Feb Ags Feb Ags
Perdagangan
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Konstruksi
Sumber: BPS
Untuk dapat bertumbuh sebesar 8% dalam lima tahun (medium term), Indonesia
membutuhkan investasi sejumlah 37.1% dari total PDBnya.
Dari total 37.1% PDB tersebut, diperlukan tabungan domestik yang sejumlah 36% dari
total PDB, dan 1.1% sisanya dari tabungan luar negeri. Tabungan luar negeri tak lain
adalah capital account surplus (FDI) atau current account defisit di neraca
pembayaran Indonesia.
Tak hanya itu, nilai ICOR juga harus diturunkan ke tingkat 4.6.
Semakin kecil nilai ICOR berarti semakin efisien suatu negara memproduksi output.
Sebagai pembanding : ICOR India:4.4, ICOR China: 5.2, sementara I/GDP India
~35%, I/GDP China ~ 45%
42
REFERENSI
1. Darmin Nasution, Kuliah FEBUI, 9/11/2015
43