You are on page 1of 13

Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.

2085-5109

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN RUMPON DALAM OPERASI


PENANGKAPAN IKAN
DI PERAIRAN MALUKU TENGGARA

Effectiveness of Fish Aggregating Devices In Finsh-Catching Activities


In South East Maluku Waters

Domu Simbolon1), Benny Jeujanan2), Eko Sri Wiyono1)


1)
Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK IPB
2)
Staf Pengajar Politeknik Perikanan Tual

ABSTRACT
South East Maluku waters are rich in natural marine resources, such as fishes (pelagic, and
demersal) and shrimps, especially in Kei Kecil waters. Based on the kinds of fish to PNN Dumar. One
of the effective ways to catch fish in South East Maluku waters is by using a fish aggregating device
(FAD) called rumpon, there are two types of rumpon the first type is a deep sea rumpon deployed for
pole and line and purse seine, gillnet, and troll line fisheries the second type for catching small pelagis.
The research objectives are (1) to determine variability and catch composition of rumpon (2) to find the
effectiveness of a rumpon on fish-catching process; and (3) to determine an effective fish-catching
technology to be used around a rumpon. The study was conducted by 14 fish-catching trips using purse
seine, gillnet and pancing tonda. The catch result at the unit became dominant that the catching
method become more feasible and proper to be developed. In the meantime, using a bamboo rumpon
was better compared to plastic drum rumpon ini the catch capacity. Therefore,a bamboo rumpon was
feasible to be developed in South East Maluku waters.

Keywords : Effectiveness, rumpon, South East Maluku

PENDAHULUAN nelayan-nelayan kecil (tradisional) yang


Perairan Maluku Tenggara pada melakukan penangkapan ikan hanya
umumnya merupakan perairan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
dangkal. Perairan ini merupakan bagian hidup sehari-hari. Dalam operasi
dari perairan yang kaya akan sumberdaya penangkapan ikan nelayan Kei Kecil
hayati, khususnya ikan (pelagis, umumnya menggunakan Gillnet, Purse
demersal). Perairan Kei Kecil, seine dan pancing tonda sebagai alat
didominasi oleh jenis sumberdaya ikan tangkap utama dan rumpon (Tendak)
pelagis yang dominan tertangkap antara sebagai alat bantu penangkapan.
lain Kembung lelaki (Rastrelliger Berdasarkan beberapa hasil
kanagurta), tembang (Sardinella penelitian sebelumnya diketahui bahwa
fimbriata), Selar hijau (Atule mate), Sekar ikan-ikan yang ditangkap di sekitar
taji/layang bulat (Decapterus rumpon umumnya adalah Ikan pelagis,
macrosoma), Layang gepeng seperti ikan Layang bulat (Decapterus
(Decapterus russelli), Tongkol (Auxis macrosoma.), Layang gepeng
thazard), dan Cumi-cumi (Loligo sp). (Decapterus russelli), Kembung lelaki
Ikan demersal sangat sedikit jenis dan (Rastrelliger kanagurta.), kembung
jumlahnya. Ikan demersal yang sering perempuan (Rastrelliger macrosoma),
tertangkap adalah Kerapu Epinephs dan selar hijau (Atule mate), Selar kuning
Kakap Latex edcaps. (Selaroides leptolepis), Selar bentong
Seperti umumnya nelayan yang (Selar crumenophthalmus), Lemuru
tinggal dan mencari makan dari kekayaan (Sardinella lemuru), Tembang (Sardinella
laut, nelayan yang berdiam di sekitar fimbriata), Siro (Ambligaster sirm),
perairan Kei Kecil juga sangat tergantung Tongkol (Auxis thazard), dan lain-lain.
pada hasil tangkapan laut. Mereka adalah Jenis-jenis ikan tersebut, sifatnya

19
Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.2085-5109

bergerombol, pemakan plankton, udang- Subani 1986; Subani dan Barus 1989;
udangan, ikan-ikan kecil dan telur ikan Monintja 1990; Badan Litbang Pertanian
(Monintja dan Zulkarnain 1995; Monintja 1992; Monintja 1993; dan Mathews et al.
et al. 2002) 1996; Tim Pengkajian Rumpon IPB
Pemanfaatan rumpon sebagai 1987; Zulkarnain 2002). Akan tetapi dari
upaya meningkatkan efektivitas operasi beberapa penelitian yang sudah
penangkapan ikan di perairan Maluku dilakukan tersebut masih sangat jarang
Tenggara dapat dikategorikan menjadi penelitian yang secara khusus mengkaji
dua. Pertama adalah rumpon yang bagaimana keberadaan ikan khususnya ikan
digunakan khusus untuk menangkap ikan- pelagis di sekitar rumpon.
ikan tuna dan Cakalang Ca dikenal sebagai
rumpon laut dalam dengan alat tangkap METODOLOGI
yang digunakan berupa pancing yang Waktu dan Tempat Penelitian
disebut Huhate (Pole and Line) dan Pukat Penelitian ini dilaksanakan di
Cincin (Purse Seine). Jenis kedua adalah perairan Maluku Kecamatan Kei Kecil
rumpon yang digunakan biasanya disebut Maluku Tenggara selama 6 bulan,
rumpon laut dangkal. Alat tangkap yang dimulai dari tahap persiapan sampai
biasanya digunakan untuk menangkap dengan penulisan tesis. Penelitian di
ikan di rumpon laut dangkal adalah Pukat lapangan dilakukan selama 3 bulan, dari
Cincin, Gillnet dan juga pancing tonda bulan Agustus 2007 sampai dengan
untuk menangkap ikan-ikan pelagis kecil Oktober 2007. Lokasi penelitian terletak
(Zulkarnain 2002). Rumpon, khususnya pada 131,850-131,950 BT dan 5.250
rumpon dangkal digunakan nelayan di Kei 5.450 LS, dengan batasannya sebagai
Kecil. berikut: (1) Sebelah utara berbatasan
Ditinjau dari beberapa aspek dengan Papua bagian selatan, (2) Sebelah
konstruksinya, rumpon di Kei Kecil relatif selatan berbatasan dengan Selat Egron,
sederhana, Rumpon ini juga mudah (3) Sebelah barat berbatasan dengan Laut
dibongkar pasang. Tali yang digunakan Banda dan bagian Timur dengan Laut
tidak terlalu panjang (< 50 m) dan Arafura Sebelah.
penempatan rumpon yang tidak terlalu
jauh dari pantai serta obyek penangkapan Metode Penelitian
berupa ikan pelagis. Alat tangkap yang digunakan untuk
Kombinasi antara tipe Rumpon dan pengumpulan data adalah Purse Seine,
alat tangkap yang digunakan untuk Gillnet, dan Pancing Tonda (Troll) yang
menangkap ikan di Kei Kecil sangat dioperasikan di sekitar rumpon. Sampel
bervariasi. Namun demikian sampai saat kapal ditentukan secara purposif
ini belum diketahui dengan pasti tingkat sampling. Jumlah unit masing-masing
efektivitas pemanfaatan rumpon pada alat alat tangkap tersebut adalah sebanyak
tangkap yang digunakan. Berkait dengan satu unit Purse Seine, lima lembar
hal tersebut di atas maka penting untuk di Gillnet, dan satu unit Pancing Tonda.
lakukan pengkajian tentang tingkat Setelah sampel unit penangkapan
efektivitas rumpon dalam meningkatkan ditentukan, selanjutnya ditentukan
hasil tangkapan ikan pada suatu alat sampel rumpon untuk mewakili dua jenis
penangkapan ikan. rumpon yang beroperasi di lokasi
Kajian-kajian terhadap teknologi penelitian, yaitu rumpon rakit bambu dan
rumpon untuk meningkatkan hasil rumpon drum plastik dengan jumlah
tangkapan (produksi) baik kaitannya masing-masing 2 unit rumpon.
dengan alat tangkap yang digunakan Pengumpulan data dilakukan melalui
maupun konstruksi dari rumpon itu sendiri metode survai, yaitu dengan mengikuti
sudah banyak dilakukan (Sondita 1986; penangkapan ikan, Purse Seine, Gillnet

20
Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.2085-5109

dan Pancing Tonda di lokasi perairan dampak negatif yang mungkin dialami
pemasangan rumpon pada kedalaman setelah ada rumpon. Dengan
200 hingga 300 m selama 14 kali trip terkumpulnya data tersebut, diharapkan
operasi penangkapan. Pemilihan jenis dapat diketahui dampak pengoperasian
alat tangkap purse seine, gillnet, pancing rumpon terhadap nelayan sekitar.
tonda sebagai sampel didasari oleh
pemikiran bahwa ketiga alat tersebut Analisis Data
dominan beroperasi di sekitar rumpon. Komposisi hasil tangkapan
Namun demikian komposisi hasil Komposisi jenis hasil tangkapan
tangkapan, efektivitas diduga berbeda. dianalisis dengan pendekatan deskriptif
Kegiatan penangkapan ikan Pendekatan ini ditujukan untuk mengkaji
dengan menggunakan ketiga jenis alat hasil tangkapan per trip. Hasil analisis
tangkap tersebut dilakukan pula pada disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.
lokasi perairan yang tidak menggunakan Ukuran ikan yang diperoleh dari
rumpon. Kegiatan penangkapan ikan hasil tangkapan purse seine, gillnet dan
dengan menggunakan ketiga jenis alat pancing tonda dikelompokan berdasarkan
tangkap tersebut sebagai kontrol posisi pemasangan rumpon (pada daerah
perlakuan. Data yang dikumpulkan penangkapan). Berdasarkan kisaran
meliputi data hasil tangkapan. Disamping ukuran ikan yang paling dominan pada
melalui kegiatan operasi penangkapan masing-masing rumpon. Ikan yang
ikan, data juga dikumpulkan melalui tertangkap pada masing-masing alat
wawancara dengan nelayan non rumpon tangkap, diukur panjang total (cm) yang
untuk menggali informasi tentang (1) dibagi dalam dua kelas ukuran, yaitu
komposisi dan ukuran hasil tangkapan kecil dan besar berdasarkan hasil
sebelum ada rumpon (2) berbagai tangkapan. ( Tabel 1).

Tabel 1 Distribusi frekuensi panjang ikan


Ukuran Jumlah ikan Keterangan
No Jenis ikan
(cm) (ekor) sumber pustaka
1 Kecil
Layang < 25 Murniyati (2004)
Tongkol < 40 Murniyati (2004)
Tenggiri < 55 Pauly dan Martosubroto (1996)
2 Besar
Layang 25 Murniyati (2004)
Tongkol 40 Murniyati (2004)
Tenggiri 55 Pauly dan Martosubroto (1996)

Setelah diperoleh distribusi ni


panjang ikan dari ketiga alat P x100 %
Ni
tangkap, dihitung proporsi masing- Keterangan :
masing jenis ikan dominan ni = jumlah jenis ikan tertentu pada ukuran
tertangkap dan kelas ukuran ikan. ke i
Proporsi setiap jenis ikan, komposisi
ukuran hasil tangkapan dihitung Ni= jumlah seluruh hasil tangkapan jenis
dengan rumus: tertentu

21
Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.2085-5109

Tabel 2 Persentase komposisi ukuran hasil tangkapan untuk jenis ikan tertentu

No Kelas Ukuran Jumlah ikan %

1 kecil

2 besar

Efektivitas Rumpon Dapat dihitung dengan rumus sebagai


Untuk menganalisis efektivitas berikut:
rumpon yang diujicobakan, dihitung n

berdasarkan rasio antara ikan yang hij


j1
tertangkap oleh seluruh alat tangkap Ej n n
X 100%
pada suatu jenis rumpon terhadap total
hasil tangkapan dalam seluruh rumpon
hij
i 1 j1
yang lain. Tingkat efektivitas rumpon
ini dihitung dengan rumus berikut: Keterangan :
n Ej = efektivitas alat tangkap j
j1
hij Hij = hasil tangkapan rumpon i oleh
Ei X 100% alat tangkap j
n n


i 1 j1
hij
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Tangkapan
Keterangan : Jenis dan Jumlah Hasil Tangkapan
Ei = efektivitas rumpon i Dalam penelitian ini ikan yang
hij = hasil tangkapan rumpon i oleh alat tertangkap pada Purse Seine adalah
tangkap j layang (Decapterus ruselli) sebanyak
52.957 ekor, Ikan tongkol (Auxis
Sedangkan proporsi komposisi jenis thazard) sebanyak 11.144 ekor.
hasil tangkapan dari rumpon dapat Sedangkan hasil tangkapan Gillnet
dihitung dengan rumus sebagai berikut: sebanyak 5.743 ekor yang terdiri dari
ni 4.130 ekor Ikan layang, tongkol (Auxis
P x 100 %
N thazard) 1.040 ekor, tenggiri
Keterangan : (Scomberomorus commersoni) 573 ekor.
P = proporsi satu jenis ikan yang Total tangkap Pancing Tonda sebanyak
tertangkap pada rumpon 1006 yang semuanya terdiri dari Ikan
ni = jumlah jenis ikan ke-i Tongkol (Decapterus russelli) (Gambar
N = jumlah seluruh hasil tangkapan 1). Berdasarkan Gambar dapat
diketahui bahwa produktivitas Purse
Efektivitas Alat Tangkap Seine paling tinggi, kemudian menyusul
Gillnet dan Pancing Tonda.
Menganalisis Efektivitas hasil Hasil tangkapan total dari dua
tangkapan suatu alat tangkap, di jenis rumpon sebanyak 70.850 ekor
definisikan sebagai ratio persentase alat yang berasal dari rumpon bambu
tangkap dengan total tangkapan dari sebanyak 65.446 ekor dan dari rumpon
semua alat tangkap di lokasi penelitian. drum plastik sebanyak 5.404 ekor
(Gambar 2). Hal ini berarti bahwa hasil
22
Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.2085-5109

tangkapan yang diperoleh dari rumpon Gambar 3. Berdasarkan Gambar 3


bambu lebih tinggi dibandingkan terlihat bahwa hasil tangkapan Purse
dengan rumpon drum plastik. Seine lebih banyak, baik di lokasi
Berdasarkan Gambar 20 dapat diketahui pemasangan rumpon bambu maupun
bahwa ikan layang (Decapterus russelli) rumpon drum plastik. Sedangkan hasil
paling dominan tertangkap pada kedua tangkapan paling rendah diperoleh dari
jenis rumpon. Komposisi jumlah Pancing Tonda untuk kedua jenis
tangkapan menurut jenis alat tangkap rumpon.
dan jenis rumpon dapat dilihat pada
60000
52957 Layang
Tongkol
50000
Jumlah Tangkapan (ekor)

Tenggiri

40000

30000

20000
11144

10000 4130
1040 573 1006
0
Purse Seine Gill Net Pancing Tonda
Alat Tangkap

Gambar 1 Komposisi Jenis Tangkapan Menurut Alat Tangkap.

53872
60000
Layang

50000 Tongkol
Hasil Tangkapan (ekor)

Tenggiri
40000

30000

20000 11001

10000 573 3215 2189


0
0
Bambu Drum Plastik
Jenis Rumpon

Gambar 2 Komposisi Jenis Tangkapan Menurut Rumpon.

70000
60423
60000
Hasil Tangkapan (ekor)

50000

40000

30000

20000
3720
1466
10000 218
4235

0 788 Drum Plastik

Purse Seine Bambu


Gill Net
Pancing Tonda
Alat Tangk ap

Gambar 3 Komposisi Jenis Tangkapan Menurut Kombinasi Alat Tangkap dan Rumpon

23
Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.2085-5109

Ukuran panjang dominan pada selang kelas 18-20 cm


Jumlah ikan layang ukuran besar sebanyak 6.284 ekor sedangkan ukuran
lebih banyak dibandingkan dengan besar dominan pada selang kelas 30-32.
ukuran kecil. Sedangkan ikan tongkol Ikan tongkol (Auxis thazard) tertangkap
dan tenggiri didominasi hasil tangkapan paling banyak pada ukuran kecil pada
ukuran kecil. Adapun perbandingan hasil selang kelas 39-40 cm dan ukuran besar
tangkapan ukuran besar dan kecil untuk dominan tertangkap pada selang kelas
ketiga jenis ikan tersebut dapat dilihat 44-46 cm sebanyak 2.237 ekor,
pada Gambar 4. kemudian ikan tenggiri semua tertangkap
Ikan Layang, baik ukuran besar ukuran kecil dan dominan pada selang
maupun ukuran kecil dominan tertangkap kelas 76-81 sebanyak 123 ekor.
pada rumpon bambu, yaitu masing- Ikan layang ukuran besar dominan
masing sebesar 30.572 ekor (53,55 %) tertangkap dengan Purse Seine yaitu
dan 23.300 ekor (40,82 %), sedangkan sebanyak 27.213 ekor (47,67 %), dan
sisanya berasal pada rumpon drum ditangkap dengan Gillnet sebanyak 4.130
plastik dengan komposisi ukuran besar ekor (7,23 %). Ikan layang ukuran kecil
sebanyak 1873 ekor (3,28 %) dan ukuran cukup banyak ditangkap dengan Purse
kecil sebanyak 1.342 ekor (2,35 %). Seine yaitu sebanyak 25.744 ekor
Untuk ikan Tongkol ukuran besar dan ( 45,10 %). Untuk ikan tongkol,
kecil juga lebih banyak tertangkap pada tangkapan ukuran besar lebih banyak
rumpon bambu seperti halnya dengan dihasilkan dengan Gillnet yaitu 1040
Ikan layang (Gambar 4). Hasil tangkapan ekor (7,88 % ), sedangkan tangkapan
ikan Tenggiri semuanya masuk dalam ukuran kecil yang jumlahnya dominan
kategori ukuran kecil dan tertangkap dari semuanya tertangkap dengan Gillnet,
rumpon bambu. Data pengukuran yaitu sebanyak 10.568 ekor (80,12 %).
panjang ikan sampel hasil tangkapan Selanjutnya, ikan tenggiri semuanya
berdasarkan ukuran ikan, ikan layang masuk katagori kecil dan tertangkap
(Decapterus russelli) yang tertangkap di dengan Gillnet (Gambar 5).
perairan Maluku Tenggara ukuran kecil

Gambar 4 Komposisi Ukuran Panjang Menurut Jenis Ikan

24
Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.2085-5109

35000 30572 Layang

30000
Tongkol
23300 Tenggiri
Jumlah Ikan (ekor)
25000

20000

15000

10000 5854
5147

5000 1873
573 1275 1342 914

0
Besar Kecil Besar Kecil

Rumpon bambu Rumpon drum plastik


Jenis Rum pon Dan Ukuran Ikan

Gambar 5. Komposisi ukuran ikan menurut jenis ikan dan rumpon.

27213
30000 25744 Layang
Jumlah Tangkapan Ikan

Tongkol
25000
Tenggiri
20000
(ekor)

15000 10568
10000
4130
5000 576 1040 573 1006
0
Besar Kecil Besar Kecil Besar Kecil

Purse seine Gillnet Pancing tonda


Jenis Alat Tangkap dan Ukuran Ikan

Gambar 5 Komposisi Ukuran Ikan Menurut Jenis Ikan dan Alat Tangkap.

drum plastik sebanyak 4.474 kg, yang


Ukuran berat
tertangkap dengan Purse Seine 90,75 %,
Berat total ikan yang tertangkap
dengan Gillnet dan Pancing Tonda
pada rumpon bambu sebanyak 9.554 kg
masing-masing sebanyak 3,93%, dan
tertangkap dengan Purse Seine sebanyak
5,32 %. Berat total ikan tertangkap
85,42 %, dengan Gillnet 9,66 % dan
dengan Purse Seine 12.230 kg yang
Pancing Tonda sebanyak 4,91 %. Berat
tertangkap pada rumpon bambu 66,80%
total ikan yang tertangkap pada rumpon
dan rumpon drum plastik 33,20 %.

25
Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.2085-5109

Jumlah tangkapan Gillnet sebanyak tertangkap dengan Pancing Tonda


1.100 kg yang berasal dari rumpon sebanyak 708 kg yang berasal dari
bambu 84,00 % dan rumpon drum plastik rumpon bambu 66,38 % dan rumpon
16,00 %. Kemudian berat total ikan yang drum plastik 33,62 % (Gambar 6).

Rumpo n
Drum Rumpo n
Rumpo n
P lastik, Drum
Drum
16.00% P lastik,
P las tik,
33.62%
33.20%

Rumpo n
Bambu, Rumpo n
Rumpo n
66.80% B ambu,
B ambu,
66.38%
84.00%
Purse Seine Gillnet Pancing Tonda
A
Pancing
Tonda, Pancing
Gillnet, Tonda,
4.91%
Gillnet, 3.93% 5.32%
9.66%

B Purse Purse
Seine, Seine,
85.42% 90.75%
Rumpon Bambu Rumpon Drum Plastik

Gambar 6 Persentase Berat Ikan Menurut (A) Rumpon dan (B) Alat Tangkap.

Efektivitas Rumpon
Berdasarkan hasil perhitungan memiliki efektivitas yang jauh lebih
efektivitas alat bantu rumpon terhadap tinggi (92,37 %) dari efektivitas rumpon
operasi penangkapan ikan menunjukan drum plastik (7,63 %). (Tabel 3).
bahwa efektivitas pada kedua rumpon
memiliki perbedaan yang sangat
menyolok (Tabel 8). Rumpon bambu

Tabel 3 Efektivitas Kedua Rumpon Berdasarkan Jumlah Hasil Tangkapan

Jenis Rumpon Total Hasil Tangkapan (ekor) Efektivitas Rumpon (%)


Bambu 65.446 92.37
Drum Plastik 5.404 7.63
Total 70.850 100

Efektivitas Alat Tangkap semua alat tangkap di lokasi penelitian


Data efektivitas tiap alat tangkap selama kurun waktu pengamatan.
didapatkan dengan menghitung rasio dari Berdasarkan perhitungan Purse Seine
hasil tangkapan masing-masing alat memiliki tingkat efektivitas tertinggi
tangkap dengan total hasil tangakapan (90,53 %), dibandingkan dengan alat

26
Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.2085-5109

tangkap gillnet dan pancing tonda 8,05 % dan 1,42 % (Tabel 4).
memiliki nilai efektivitas rendah, yaitu

Tabel 4 Efektivitas Alat Tangkap Berdasarkan Total Hasil Tangkapan

Jenis Alat Tangkap Total Hasil Tangkapan (ekor) Efektivitas Alat Tangkap
(%)
Purse Seine 64.143 90,53
Gillnet 5.701 8,05
Pancing Tonda 1.006 1,42
Total 70.850 100

PEMBAHASAN penangkapan berikutnya tidak akan jauh


Pemanfaatan sumberdaya ikan dari daerah penangkapan sebelumnya.
pelagis di perairan Laut Maluku Hasil penelitian ini menunjukan
Tenggara telah berlangsung sejak lama. bahwa jumlah dan keragaman spesies
Kegiatan perikanan purse seine, gillnet ikan yang tertangkap pada rumpon
dan pancing tonda dalam bambu lebih banyak bila dibandingkan
perkembangannya akan mengandalkan dengan rumpon drum plastik. Kedua
teknologi alat tangkap dan alat bantu jenis rumpon ini menggunakan jenis
dalam upaya pemanfaatan sumberdaya attractor yang sama yaitu daun kelapa,
perikanan. Perkembangan teknologi akan tetapi jumlah attractor pada rumpon
pemasangan rumpon sebagai alat bambu lebih banyak (15 pelepah daun
pengumpul ikan memberikan kontribusi kelapa) bila dibandingkan dengan
yang cukup signifikan pada produktivitas attractor rumpon drum plastik (10
perikanan pelagis di perairan Maluku pelepah daun kelapa). Densitas ikan pada
Tenggara. Fishing ground, biasanya rumpon bambu kemungkinan lebih
tidak jauh dari fishing base membutukan banyak dibandingkan dengan di rumpon
waktu 20 hingga 30 menit. Daerah drum plastik. Dengan attractor yang
operasi purse seine, gillnet dan pancing lebih tebal, maka predator akan sulit
tonda pada daerah penelitian umumnya mendeteksi keberadaan ikan sekitar
masih berada sekitar perairan Maluku rumpon dan akibatnya ikan akan lebih
Tenggara yaitu di perairan Mastur dan nyaman, lebih banyak dan lebih lama
perairan Kur. Berdasarkan operasi berada di sekitar rumpon bambu.
penangkapan dengan nelayan purse
seine, gillnet dan pancing tonda mereka Ikan pelagis yang tertangkap pada
masih memperoleh hasil tangkapan yang jenis rumpon bambu dan rumpon drum
tinggi. Penangkapan dengan alat tangkap plastik adalah ikan layang (Decapterus
purse seine, gillnet dan pancing tonda di russelli), ikan tongkol (Auxis thazard),
daerah ini menggunakan alat bantu dan ikan tenggiri (Scomberomorus
rumpon, sehingga dalam kegiatan commersoni). Ikan-ikan pelagis tersebut
pengoperasian nelayan sudah tahu daerah tertangkap dengan purse seine, gillnet
penangkapan yang jelas. Nelayan purse dan pancing tonda. Menurut hasil
seine, gillnet, dan pancing tonda di penelitian yang telah dilakukan oleh
Maluku Tenggara dalam melakukan Imron (1997), membutikan bahwa
penangkapan masih didasarkan pada komposisi hasil tangkapan dengan
kegiatan penangkapan sebelumnya, jika menggunakan alat bantu rumpon bambu
penangkapan sebelumnya memperoleh terdiri dari ikan tembang, daun bambu,
hasil tangkapan yang banyak, maka tongkol, selar, layang, bawal hitam, layur
dan lain sebagainya. Menurut hasil

27
Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.2085-5109

penelitian Prasetyo (1999), komposisi menangkap ikan dengan ukuran tertentu.


ikan yang tertangkap dengan purse seine Hal yang sama juga terjadi pada pancing
yang menggunakan lampu listrik dan tonda, yang mana ikan yang tertangkap
rumpon bambu di perairan Utara Jawa hanya ukuran tertentu saja sesuai dengan
antara bulan April hingga Mei 1999, ukuran mata pancing.
adalah ikan selar bentong, layang, Berdasarkan komposisi hasil
tongkol, bawal hitam, layur, pepetek dan tangkapan, ikan layang paling dominan
cumi-cumi. tertangkap. Hal ini terkait erat dengan
Tangkapan purse seine di rumpon informasi yang diperoleh dari nelayan
bambu jauh lebih banyak dibandingkan bahwa musim penangkapan ikan layang
dengan tangkapan purse seine di rumpon terjadi sekitar Maret sampai Oktober, dan
drum plastik. Hal ini disebabkan karena puncaknya pada bulan September.
frekuensi operasi penangkapan ikan di Hasil tangkapan gillnet lebih
rumpon bambu lebih banyak bervariasi dibandingkan dengan alat
dibandingkan dengan di rumpon drum tangkap pancing tonda di mana
plastik. Produktivitas (kg/setting) juga tangkapan gillnet terdiri dari ikan layang,
lebih besar di rumpon bambu ikan tongkol dan ikan tenggiri,
dibandingkan di rumpon drum plastik, sedangkan pancing tonda hanya
karena densitas ikan di rumpon bambu menangkap ikan tongkol. Hal ini
diduga lebih banyak dibandingkan mengindikasikan bahwa umpan buatan
dengan di rumpon drum plastik. yang digunakan kemungkinan hanya
Salah satu faktor yang efektif merangsang ikan tongkol. Kondisi
mempenggaruhi hasil tangkapan purse tersebut juga terkait erat dengan pendapat
seine jauh lebih banyak dibandingkan von Brant (1984) yang menyatakan
dengan gillnet dan pancing tonda adalah bahwa umpan buatan berwarna putih biru
kontruksi alat tangkap. Purse seine cukup efektif untuk merangsang ikan
terdiri dari 3 bagian, umumnya tongkol. Gunarso (1985), menyatakan
mempunyai spesifikasi dan bahan yang bahwa mata pancing yang berkilau,
digunakan sama hanya ukurannya saja lempengan timah atau bahan sendok
yang berbeda. Ukuran panjang jaring yang berkilau dapat dijadikan umpan
berkisar antara 200 600 m, lebar antara yang efektif. Hal tersebut dimaksudkan
40 70 m. Dengan demikian secara agar ikan dapat dipikat oleh bentuk,
teoritis semakin panjang jaring purse gerak, warna dan terutama refleksi
seine, maka semakin besar pula garis cahaya tertentu. Menurut von Brandt
tengah lingkaran dan menyebabkan (1984), umpan tiruan dapat terbuat dari
semakin besar peluang gerombolan ikan bulu ayam, bulu domba, kain-kain
tidak terusik perhatiannya, karena jarak berwarna menarik, plastik atau dari karet
antara gerombolan ikan dengan dinding berbentuk miniatur menyerupai aslinya,
purse seine semakin besar sehingga ikan misalnya berbentuk cumi-cumi ikan
tersebut semakin besar peluang untuk sehingga menarik ikan pemangsa untuk
tertangkap (Fridman and Caroother, menyambarnya.
1986). Hasil perbandingan efektivitas
Pada sisi yang lain, tangkapan kedua jenis rumpon, rumpon bambu dan
gillnet dan pancing tonda di kedua jenis rumpon drum plastik, menunjukan bahwa
rumpon tidak terlalu jauh berbeda. Hal rumpon bambu jauh lebih efektif
ini sangat hubungan erat dengan tingkat dibandingkan dengan rumpon drum
selektivitas alat tangkap. Gillnet dengan plastik, terutama jika dilihat dari
ukuran mesh size 5,5 inch hanya kontribusi yang diberikan untuk produksi

28
Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.2085-5109

hasil tangkapan. Mengacu pada bagian oleh alat tangkap purse seine dengan
analisis, maka nilai efektifitas yang kontribusi sebesar 91 % dari total hasil
tinggi sangat nyata terlihat pada rumpon tangkapan. Alat tangkap gillnet dan
bambu yang memiliki nilai efektivitas pancing tonda, masing-masing hanya
sebesar 92 %, dimana hasil ini berbeda memberikan kontribusi sebesar 8 % dan
dengan pengukuran efektifitas terhadap 1 % terhadap total hasil tangkapan.
rumpon drum plastik yang memiliki nilai Bila dibandingkan dengan nilai
efektivitas sebesar 8 %. Penjelasan ini efektivitas yang ditunjukan oleh alat
menunjukan perbandingan efektivitas tangkap purse seine, nilai alat tangkap
secara total dari seluruh alat tangkap gillnet dengan menggunakan alat bantu
yang digunakan dalam aktivitas rumpon masih di bawah nilai efektivitas
penangkapan.
alat tangkap purse seine. Sedangkan nilai
Secara parsial, hasil pada bagian efektivitas pancing tonda dengan alat
analisis menunjukan bahwa alat tangkap bantu rumpon bambu masih berada di
purse seine memiliki nilai efektivitas bawah nilai efektivitas alat tangkap purse
yang tinggi, dan sangat nyata terlihat seine dan alat tangkap gillnet. Dengan
pada rumpon bambu yang memiliki nilai demikian, bila dibuat suatu perangkingan
efektivitas sebesar 94 % dengan terhadap eksistensi ketiga alat tangkap,
menggunakan alat bantu rumpon bambu, purse seine berada pada rangking
sedangkan nilai efektivitas purse seine pertama, rangking kedua alat tangkap
dengan menggunakan alat bantu rumpon gillnet dan rangking ketiga alat tangkap
drum plastik 6 %. Hasil ini menunjukan pancing tonda.
bahwa alat tangkap Purse Seine memiliki Berdasarkan pembahasan-
nilai efektivitas yang tinggi dengan alat pembahasan ini, maka dapat diberikan
bantu rumpon bambu. dua pernyataan utama sebangai hasil dari
Berbeda dengan alat tangkap pembahasan bagian ini, antara lain :
gillnet, nilai efektivitasnya sebesar 74 % (1) Alat bantu rumpon yang paling
dengan menggunakan alat bantu rumpon efektif untuk digunakan dalam
bambu, sedangkan nilai efektivitas purse mendukung operasionalisasi alat
seine dengan menggunakan alat bantu penangkapan ikan, terutama dari
rumpon drum plastik sebesar 26 %. Di aspek produksi hasil tangkapan
sisi lain, nilai efektivitas alat tangkap ialah alat bantu rumpon bambu.
pancing tonda sebesar 78 % dengan
menggunakan alat bantu rumpon bambu, (2) Alat tangkap yang sangat efektif
sedangkan nilai efektifitas alat tangkap untuk dikembangkan dalam
ini dengan menggunakan alat bantu kaitan dengan pengembangan alat
rumpon drum plastik sebesar 22 %. Hasil bantu rumpon bambu ialah Purse
yang ditunjukan ini merupakan Seine.
perbandingan yang dilakukan untuk tiap Produktivitas alat tangkap purse
jenis alat tangkap terhadap jenis rumpon seine dalam penelitian ini sebesar 12.230
yang digunakan. kg/bulan atau setara dengan 146.760
Hasil yang disebutkan terakhir kg/tahun sedangkan dalam penelitian
ini, tidak menunjukan bahwa alat Djabaludin (2006), di perairan Tidore
tangkap pancing tonda lebih efektif lebih kecil yaitu 11.103,36 kg per tahun.
dibandingkan dengan alat tangkap purse Padahal ukuran mini purse seine di
seine. Karena jika dibuat perbandingan Tidore lebih panjang 200-600 m dan cara
antara alat tangkap, maka kontribusi hasil pengoperasian menggunakan mesin out
tangkapan yang paling tinggi ditunjukan board sebanyak 4 buah sedangkan
ukuran purse seine yang digunakan

29
Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.2085-5109

nelayan Maluku Tenggara berkisar antara dapat dikatakan lebih efektif untuk
200-400 m hanya menggunakan mesin pancing tonda yang dioperasikan di
out board sebanyak 2. Hal ini mungkin perairan Pantai Barat Kabupaten
disebabkan karena stok ikan yang Donggala Provinsi Sulawesi Tengah
menjadi tujuan penangkapan purse seine ukuran ini lebih sesuai untuk gerombolan
di perairan Maluku Tenggara masih ikan.
cukup banyak dibandingkan dengan di
perairan Tidore. Informasi ini penting DAFTAR PUSTAKA
untuk tujuan pengelolaan perikanan Alatas, U. 2004. Analisis Hasil Tangkapan
untuk itu penelitian sejenis perlu dan Respons Penglihatan Ikan
dilakukan di perairan Maluku Tenggara Tongkol (Eutthynnus affinis) Pada
agar dapat menjawab kebutuhan nelayan Pancing Tonda Menggunakan
yang mengunakan alat tangkap purse Umpan. Tesis (tidak
seine. dipublikasikan). Bogor : Sekolah
Ukuran ikan yang tertangkap Pascasarjana. Institut Pertanian
dengan gillnet dalam penelitian di Bogor. 59 hal.
perairan Maluku Tenggara didominasi Badan Litbang Perikanan. 1992.
oleh ukuran besar (Gambar 24). Hal ini Pedoman Teknis Peningkatan
kemungkinan terkait dengan mesh size Produksi dan Efisiensi
yang digunakan yaitu (5,5 inch). Berbeda Penangkapan Ikan Pelagis Melalui
dengan penelitian Burhanudin (2004), Penerapan Teknologi Rumpon.
pengoperasian gillnet di perairan Jakarta. 87 hal.
Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur Balai Penelitian Perikanan Laut., 1992
dengan menggunakan mesh size 2,5, Ikan-ikan Laut Ekonomis Penting
3,0, dan 3,5, hasil tangkapan yang Indonesia. Pusat Penelitian dan
paling dominan tertangkap adalah ukuran Pengembangan Perikanan. Badan
kecil sehingga produktivitas rata-rata Penelitian dan Pengembangan
berkisar antara 62% lebih tinggi Pertanian. Departemen Pertanian
dibandingakan dengan produksivitas di Republik Indonesia. Jakarta. 170
perairan maluku Tenggara. hal.
Brandt, V.A. 1984. Fish Catching Methods
Ukuran mata pancing yang of The World. TAO Fishing News
digunakan pada pancing tonda di Books, Ltd. Farnham-surrey-
perairan Maluku Tenggara nomor 4, 5 England. P.301-318.
dan 6. Dari hasil penelitian ini Burhanudin K. 2004. Keanekaragaman
menunjukan bahwa mata pancing nomor Jenis Ikan Pelagik yang tertangkap
6 memberikan hasil tangkapan lebih dengan Gillnet di Perairan
banyak 62 % dibandingkan dengan mata Kabupaten Alor Nusa Tenggara
pancing nomor 4 dan 5 dengan Timur. Tesis (tidak dipublikasikan).
persentase masing-masing sebanyak Bogor : Sekolah Pascasarjana.
15 % dan 23 %. Berbeda dengan Institut Pertanian Bogor. 64 hal.
penelitian Umar Alatas (2004), Djabaludin, N. 2006. Analisis
pengoperasian pancing tonda di perairan Pengembangan Perikanan Soma
Pantai Barat Kabupaten Donggala Pajeko (Mini Purse Seine) di
Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan Perairan Tidore. Tesis (tidak
April sampai September. Secara umum dipublikasikan). Bogor : Sekolah
ukuran mata pancing nomor 5 Pascasarjana. Institut Pertanian
memberikan hasil tangkapan lebih tinggi Bogor. 78 hal.
dibandingkan mata pancing nomor 4 dan Fridman, A.L. 1986. Calculation for
nomor 6. Ukuran mata pancing nomor 5 Fishing Gear Design. Fishing

30
Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2, November 2013. Hal 19 31. ISSN.2085-5109

News (Books), Ltd. London. Echosounder dan Sonar dalam


Farnham, Surrey, England. 207 p. Operasi Penangkapan Ikan
Gunarso W. 1985. Tingka Laku Ikan. pelagis Kecil pada Kapal Purse
Diktat Kuliah. Jurusan Seine di Parairan Utara Jawa.
Pemanfaatan Sumberdaya Skripsi (Tidak Dipublikasikan).
Perikanan. Fakultas Perikanan. Program Studi Pemanfaatan
Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sumberdaya Perikanan. Fakultan
149 hal (Tidak dipublikasikan). Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Imron M. 1997. Pengaruh Pemakaian Institut Pertanian Bogor. 67 hal.
Lampu dan Rumpon terhadap Sondita M F A. 1986. Studi Tentang
hasil Tangkapan Jaring Insang Peranan Pemikatan Ikan dalam
Lingkar yang dioperasikan di Operasi Purse Seine Miiik PT.
Perairan Pelabuhanratu. Thesis Tirta Raya Mina (Persero).
(Tidak Dipublikasikan). Program Pekalongan. Skripsi (tidak
Studi Teknologi Kelautan. dipublikasikan) Fakultas
Program Pascaserjana. Institut Perikanan. Insritut Pertanian
Pertanian Bogor. 87 hal. Bogor. Bogor. 78 hal.
Monintja D. R. 1993. Study on the Subani W. 1986. Telaah Penggunaan
Development of Rumpon as Fish Rumpon dan Payaos dalam
Aggregating Devices (FADs). Perikanan Indonesia. Jurnal
Mantek, Bulletin ITK, FP1K-IPB. Penelitian Perikanan Laut. BPPL.
3(2) : 137 p.Newell, G. E. dan R. Jakarta, 35 : 35-45.
C. Newell. 1977. Marine Plankton. Tim Pengkajian Rumpon Fakultas
Hutchinson Educational, London. Perikanan Institut Pertanian
244 p. Bogor. 1987. Laporan Akhir
Monintja dan Zulkarnain. 1995. Analisis Survai Lokasi dan Desain
Dampak Pengoperasian Rumpon Rumpon di Perairan Ternate,
Tipe Philiphinc di Perairan Tidore, Bacan dan sekitarnya.
Teritonal Selatan Jawa dan utara Laporan. Jurusan Pemanfaatan
Sulawesi. Laporan Penelitian. Sumberdaya Perikanan. Fakultas
Fakultas Perikanan, Institut Perikanan. Institut Penanian
Prtanian Bogor, Bogor. Hal 12-16. Bogor, Bogor. Hal. V. 54-58
Murniati, A.S., 2004 100 Ikan Laut (Tidak dipublikasikan).
Ekonomis penting di Indonesia, : Zulkarnain. 2002. Studi Tentang
Jakarta. Pusdiklat Perikanan Penggunaan Rumpon Pada
Depertemen Kelautan dan Bagan Apung, Di Teluk
Perikanan. 186 hal. Pelabuhan Ratu Jawa Barat.
Pauly and. P. Martosubroto 1996. Basaline Thesis (Tidak dipublikasikan).
Studies of Biodiversity. The Fish Program Pasca Sarjana. Institut
Resources of watern Indonesia Pertanian Bogor. Bogor. 121 hal.
Edited By 23-390 p.
Prasetyo, D.T. 1999. Studi Pendahuluan
Tentang Penggunaan

31

You might also like