You are on page 1of 4

Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia

Vol. 12 No. 2 / Oktober 2013

Hubungan Kadar Pb dalam Darah dengan Kejadian Hipotiroidisme pada Wanita Usia Subur
di Perkampungan Usaha Kecil dan Menengah Desa Pesarean Kabupaten Tegal

The Association Between Blood Lead Level (BLL) with Hypotiroidism Incidence on Women
at Childbearing Age at Pesarean, Tegal District

Novi Hidayati, Suhartono, Nurjazuli

ABSTRACT
Background: Hypothyroidism on women at childbearing age (WCA) can cause reproduction disorder, i.e. infertility,
spontaneous abortion, impaired growth and development of foetus, placental abruption, and preterm delivery.
Exposure tolead(Pb) at low lever contunuely for a long time willresult thyroid dysfunction. This research aimedto
prove that lead exposure is a risk factor for thyroid dysfunction among WCA in metal industrial of Pesarean in
Tegal district
Methods: Cross-sectional studyused32subjectsresearchatmetal industrial PesareanDistrictof Tegal. Pblevelsin
the bloodwas used asbiomakerofPbexposure. Thyroid dysfunction was determined based on the result of
TSH(Thyroid Stimulating Hormone). Confounding variables were also measured. These variables were age,
length of stay, participation in hormonal contraception, iodine intake, pesticide exposure, exposure to cigarette
smoke, and employment history. Data would be analyzed using chi-square test at 0,05 level of significancy.
Result: The prevalence of hypothyroidism among WCA was 25 %. Lead exposure was a risk factor for hypothyroidism
(95 % CI, PR= 11,667(1,628- 83,597); and p-value = 0,002. The higher the degree of exposure, the greater the
risk of having thyroid dysfunction. Based on data and the theory analysis, the pathogenesis of hypothyroidism
was suspected through the disruption of TPO function, D1 enzyme inhibition and D3 enzyme activation.
Conclusion: Lead exposure was a risk factor for thyroid dysfunction among WCA in metal industrial township.

Keywords: Leadexposure, hypothyroidism, blood lead level

PENDAHULUAN yang tercemar Pb. Timah hitam dan senyawanya masuk


Salah satu bahaya yang perlu mendapatkan ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan dan
perhatian dalam hubungan dengan pembangunan saluran pencernaan, sedangkan absorbsi melalui kulit
industri adalah adanya paparan bahan berbahaya dan sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Sebanyak 30-40%
beracun (B3) di tempat kerja. Salah satu logam berat yang Pb yang diabsorbsi melalui saluran pernapasan akan
perlu diwaspadai adalah timbal (Pb) yang mungkin ada masuk ke aliran darah. Masuknya Pb ke aliran darah
dalam solder wire atau pada bahan yang dikerjakan tergantung pada ukuran partikel, daya larut, volume
karena logam tersebut memiliki potensi efek negatif pernapasan dan variasi faal antar individu.4
terhadap kesehatan manusia baik jangka pendek maupun Angka referensi yang ditetapkan oleh Central
jangka panjang. Pada kadar tertentu, akibat pemaparan Disease Control (CDC) untuk kandungan Pb dalam darah
kronis, Pb dapat menyebabkan efek negatif terhadap adalah 30 g/dl untuk dewasa. Tingkat keracunan Pb
kesehatan manusia terutama terhadap sistem dapat dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, dan musim.
haemopoitik, saraf, ginjal, dan reproduksi. Manusia Pada usia muda seseorang lebih rentan terhadap
senantiasa dapat terpapar logam berat di lingkungan keracunan Pb, perempuan lebih rentan daripada laki
kehidupannya sehari-hari dari berbagai sumber seperti laki, dan temperatur yang tinggi akan meningkatkan daya
lingkungan umum atau lingkungan kerja. Pada racun pada anak anak.5
lingkungan ambien yang kadar logam berat seperti Pb Studi pada pekerja memberikan bukti adanya
dapat berkisar cukup tinggi dan kontaminasi dapat terjadi hubungan antara paparan Pb yang tinggi dengan
pada makanan, air, udara, tanah, dan makanan. Karena perubahan fungsi tiroid, hipofisis, dan hormon
itulah Pb disebut Multi Media Polutant.1,2,3 testis.Perubahan pada tingkat sirkulasi hormon tiroid,
Pajanan timah hitam (Pb) dapat berasal dari makanan, terutama serum tiroksin (T4) dan tiroid stimulating
minuman, udara, lingkungan umum, dan lingkungan kerja hormone (TSH), umumnya terjadi pada pekerja dengan
_________________________________________________
Novi Hidayati, SKM, M.Kes, Bank BTPN KCP Petarukan
Dr.dr. Suhartono, M.Kes, Program Magister Kesehatan Lingkungan UNDIP
Dr. Nurjazuli, SKM, M.Kes, Program Magister Kesehatan Lingkungan UNDIP

116
Novi Hidayati, Suhartono, Nurjazuli

kadar PbB rata-rata = 40-60 g/dL. Perubahan tingkat HASIL DAN PEMBAHASAN
serum hormon reproduksi, terutama follicle Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pajanan Pb
stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone dalam darah dan dampaknya terhadap fungsi tiroid pada
(LH), dan testosteron, diketahui pada konsentrasi Pb wanita usia subur di daerah perkampungan industri
=30-40 g/dL.6 logam. Hasil penelitian dideskripsikan sebagai berikut.
Hasil penelitian risiko pajanan Pb di Yogyakarta,
diketahui proporsi Wanita Usia Subur (WUS) menderita Kadar Pb dalam darah WUS
hipotiroid sebesar 19,2% (95% CI: 11,4%26,9%). Dari hasil penelitian diketahui kadar Pb dalam darah
Proporsi WUS dengankadar Pb tinggi (PbB = 50 gr/L) pada WUS di Perkampungan Usaha Kecil dan Menengah
adalah 49,5% (95% CI: 39,6%59,3%). Hasil uji regresi Desa Pesarean Kabupaten Tegal mempunyai nilai rata-
logistik menunjukkan ada hubungan antara kadar Pb rata dan standar deviasi 28,331 gr/ml 7,713; rata-rata
dalam darah dengan fungsi tiroid (p=0,018;RR=3,99; kadar TSH dalam serum darah wanita usia subur adalah
95%CI: 1,312,6). Kadar Pb tinggi dalam darah merupakan 2,625 uIU/ml 1,609.
faktor risiko terjadinyahipotiroid pada WUS risiko Keracunan yang ditimbulkan oleh persenyawaan
terpajan Pb di perkotaan. Tingginya kadar Pb dalam darah logam berat Pb dapat terjadi karenamasuknya
inimengakibatkan terbentuknya ikatan dengan unsur persenyawaan logam tersebut ke dalam tubuh. Proses
yodium di dalam tubuh yang akibatnya masuknya Pb ke dalam tubuhdapat melalui beberapa jalur,
akanmenyebabkan timbulnya goiter.7 yaitu melalui makanan dan minuman, udara dan
Hasil kajian dampak pembakaran timah di Desa perembesanatau penetrasi pada selaput atau lapisan
Pesarean Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal yang kulit.1 Bentuk-bentuk kimia dari persenyawaan Pb,
dilakukan oleh Kantor Pengendalian Dampak merupakan faktor penting yang mempengaruhitingkah
Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal pada tahun 2004 laku Pb dalam tubuh manusia. Senyawa Pb organik relatif
diperoleh hasil kadar Pb udara sebesar 664 mg/L. Kadar lebih mudah untuk diseraptubuh melalui selaput lendir
ini jauh melebihi baku mutu yang dipersyaratkan yaitu atau lapisan kulit, bila dibandingkan senyawa-senyawa
sebesar 350 mg/L, sesuai Keputusan Gubernur Jawa Pb anorganik.
Tengah Nomor 10 Tahun 2000. Penyerapan lewat kulit ini dapat terjadi disebabkan
Dari hasil penelitian pendahuan, pemeriksaan sampel karena senyawa ini dapat larutdalam minyak atau lemak,
darah dari sepuluh wanita usia subur di perkampungan sekitar 5-10% dari jumlah Pb yang masuk melalui makanan
usaha kecil dan menengah desa Pesareandiperoleh data dan atausebesar 30% dari jumlah Pb yang terhirup akan
kadar Pb dalam darah pada lima orang WUS menunjukkan diserap oleh tubuh. Dari jumlah yang terserapitu, 15%
kadar yang melebihi batas normal. Sedangkan untuk nilai yang akan mengendap pada jaringan tubuh dan sisanya
TSH diketahui bahwa sebanyak 6 orang wanita usia akan turut terbuang bersamabahan sisa metabolisme
subur (60%) memiliki nilai rata rata 4,9892 dengan seperti urin dan feces
menggunakan batasan nilai normal kadar TSH 0,36 - 4,7
ulU/ml maka 6 orang (60 %) memiliki nilai diatas normal Gangguan fungsi tiroid pada WUS
Pengukuran kadar TSH dalam darah dilakukan untuk
MATERI DAN METODE mengetahui fungsi tiroid,dapat dilihat pada Tabel 1.
Penelitian menggunakan disaincross sectional, Data pada tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata
karena hanya memotret dan mengalisis suatu keadaan kadar Pb dalam darah pada WUS di Perkampungan
dalam suatu saat tertentu. Penelitian dilaksanakan di Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pesarean
wilayah Perkampungan usaha kecil dan menengah Desa Kabupaten Tegal adalah 28,331 gr/ml 7,713; rata-
Pesarean Kabupaten Tegal. Subjek penelitian adalah rata kadar TSH dalam serum darah wanita usia subur
wanita usia subur (15-49) tahun yang bertempat tinggal adalah 2,625 uIU/ml 1,609.
di wilayah Perkampungan usaha kecil dan menengah Hasil pemeriksaan sampel urin untuk paramater
Desa Pesarean Kabupaten Tegal. Kadar Iodium urin didapatkan data seperti pada tabel 2.
Variabel bebas dari penelitian ini adalah kadar Pb Dari data pada tabel 2 dapat diketahui bahwa rata-
dalam darah dan variabel terikat adalahKejadian rata kadar Iodium urin pada WUS di Perkampungan Usaha
hipotiroidisme yaitu dengan pemeriksaan kadar TSH. Kecil dan Menengah (UKM) Pesarean Kabupaten Tegal
Data dikumpulkan dengan dua metode, yakni wawancara adalah 172,72 Uiu/ml 49,324.
menggunakan kuesioner terstruktur untuk data tentang
karakteristik subjek dan keterlibatan WUS dalam kegiatan Hubungan kadar Pb dalam darah dengan kejadian
pengolahan logam dan kadar Pb dalam darah dan TSH hipotiroidisme
pada WUS diuji di laboratorium.Data dianalisis dengan Pajanan logam berat Pb merupakan masalah
uji chi-square pada alfa 0,05. kesehatan masyarakat. Meskipun jumlah Pbyang diserap
oleh tubuh hanya sedikit, logam ini ternyata menjadi

117
Novi Hidayati, Suhartono, Nurjazuli

sangat berbahaya. Hal itudisebabkan senyawa-senyawa (5,0%). Hal ini dapat diinterpretasi bahwa semakin tinggi
Pb dapat memberikan efek racun terhadap banyak fungsi kadar Pb darah, maka akan semakin besar kemungkinan
organyang terdapat dalam tubuh. Pajanan logam berat seseorang mengalami hipotiroidisme.
Pb dapat menyebabkan gangguan padahematologi, Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p =
gastrointestinal, rheumatological, endokrin, neurological 0,002 yang artinya bahwa ada hubungan antara Kadar
dan masalah padaginjal.Tetapi efek pada kelenjar tiroid Pb dalam Darah dengan Kejadian Hipotiroidisme (karena
masih kontroversial.Dosis yang besar dan lama pajanan p value = 0,002< 0,05). Prevalensi Rasio (PR) sebesar
dapat menimbulkan efek yang berat dan bisaberbahaya. 11,667 yang berarti bahwa kemungkinan kejadian
Dosis ditentukan oleh konsentrasi dan lamanya pajanan gangguan tiroid pada responden yang kadar Pb dalam
seperti jumlah jam kerjadan waktu kerja. Inhalasi adalah darahnya tidak normal sebesar 11,667 kali dibanding
jalur utama pajanan Pb. Konsentrasi Pb dalam responden yang kadar Pb dalam darahnya normal.
darahmeningkat dengan segera ketika Pb terhirup saat Confidence Interval (CI 95%) dan batas lower upper (1,628
bernafas, bertambah secara berangsurangsur dan 83,597) menunjukkan bahwa Kadar Pb dalam darah
memiliki waktu paruh didalam darah beberapa minggu merupakan faktor risiko kejadian gangguan tiroid.
sampai beberapa bulan. Pajanan yang besar akan Temuankasus disfungsi tiroid, dalam hal ini adalah
meningkatkan level konsentrasi dalam beberapa jam. hipotiroidisme sub-klinik di lokasi penelitian sebanyak
Wanita Usia Subur yang tinggal di daerah pertanian 25%. Bila dikaji lebih dalam, dari 8 orang yang
adalah populasi yang berisiko terkena pajanan pestisida hipotiroidisme, sebanyak 5 orang diantaranya adalah
(sumber pajanan Pb), sehingga dapat mengakibatkan pemilik industri peleburan logam dan pembantu dari
gangguan pada fungsi tiroid yang kemudian berisiko pemilik industri peleburan logam. Kurangnya
terjadinya aborsi, anak lahir mati serta perkembangan pemahaman tentang pengelolaan B3 dan limah B3 dari
saraf bayi dan anak terganggu. pengrajin, pembakaran limbah B3 tanpa memenuhi
Hasil uji Chi-square untuk mengetahui hubungan persyaratan dan tidak berfungsinya tanaman disekitar
Kategori Kadar Pb dalam Darah dengan Kejadian lokasi industri peleburan logam karena adanya
Gangguan tiroid dapat dilihat pada tabel 3. pencemaran tanah dan air diduga sebagai penyebab dari
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa kejadian adanya kasus hipotiroidisme karena paparan Pb.
hipotiroidisme lebih banyak terjadi pada subyek yang Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang
memiliki kadar Pb darah tidak normal (58,3%) dibanding dilakukan oleh Refowitz 1984; Schumacher et al. 1998;
dengan subyek yang memiliki kadar Pb darah normal Dursun dan Tutus 1999; Erfurth et al. 2001, bahwa pekerja

Tabel 1. Deskripsi Kadar Pb darah dan kadar TSH responden di Perkampungan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) Pesarean Kabupaten Tegal
Standar
Parameter Rerata Minimum Maksimum PEL Normal
Deviasi
Pb darah (gr/ml) 28,331 14,8 45,8 7,713 30
Kadar TSH (uIU/ml) 2,625 0,005 4,995 1,609 < 4,7

Tabel 2. Deskripsi Kadar Iodium urin responden di Perkampungan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pesarean
Kabupaten Tegal
Standar
Parameter Rerata Minimum Maksimum PEL Normal
Deviasi
Iodium urin (Uiu/ml) 172,72 68 276 49,324 >100

Tabel 3. Kadar Pb dalam Darah Kategorik dengan Gangguan tiroid


Hipotiroidisme
Kadar Pb dalam darah Total
Ya Tidak
Tidak normal (> 30 gr/dL) 7 5 12
(58,3%) (41,7%) (100,0%)
Normal ( 30 gr/dL) 1 19 20
(5,0%) (95,0%) (100,0%)
Total 8 24 32
(25,0%) (75,0%) (100,0%)
Hasil : X2 = 8,711 dan p = 0,003 PR (95% CI)=11,667 (1,6 83,6)

118
Hubungan Kadar Pb dalam Darah

dengan Pb dalam darah (PbB) sekitar 20-30 g/dL tidak SIMPULAN DAN SARAN
menunjukkan indikasi yang jelas pada disfungsi tiroid.6 Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar Pb dalah
Pada penelitian Tuppurainen et al. 1988, di Kenya pada darah WUS masih dalam batas dapatditoleransi (rerata
176 laki-laki pekerja pabrik aki mobil dan pekerja peleburan 25,55 12,45 gr/ml), 25 % WUS mengalami gangguan
timah (rata-rata PbB 56 g/dL; rata-rata lama terpajan Pb hipotiroidisme subklinis.Penelitian ini menyimpulkan
7,6 5,1 tahun) menunjukkan bahwa serum T4, FT4, T3, bahwa pajanan Pb dalam darah WUSmenyebabkan
dan TSH adalah sama dengan kelompok dari93 pekerja gangguan hipotiroidisme.Saran yang dapat peneliti
dengan PbB _ 56 g/dL dan 83 pekerja dengan PbB _ 56 sampaikan adalah bagiWUS yang terlibat dalam kegiatan
g/dL, dan berdasarkanhasil analisis regresi tidak pengolahan logam disarankan untuk selalu
menemukan korelasi yang signifikan antara PbB dengan menggunakan alatpelindung diri berupa masker serta
salah satupengukuran hormon tiroid. Penelitian Siegel WUS yang merencanakan untuk hamil atau sedang
et al. 1989, pada 36 anak laki-laki dan 32 anakperempuan hamiluntuk sementara waktu tidak melakukan kegiatan
berusia antara 11 bulan sampai 7 tahun (median usia 25 pengolahan logam serta bisa menjaga asupan gizi
bulan) di perkotaan,diperoleh hasil analisis regresi linier
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara PbB
baikdengan T4 atau FT4.6 DAFTAR PUSTAKA
Logam berat Pb dapat berperan sebagai blocking 1. Fischbein H dan Hu H. Occupational and
agent, prinsip kerjanya adalah Pbdapat menghambat environmental Exposure to Lead in Occupational
pemanfaatan yodium oleh kelenjar tiroid. Sehingga and Environmental Medicine. William N. Room. 4th
meskipun konsumsiyodium mencukupi, namun apabila cd. Lippincot, William and Wilkins. New York. 2007
ada gangguan pemanfaatan yodium oleh kelenjar 2. Grant LD. Lead and Its Compounds dalam Morton
tiroid,maka kejadian gangguan fungsi tiroid Lipmann. Environmental Toxicants, Human
(hipotiroidisme) dapat terjadi.Perubahan pada tingkat Exposure and Their Health Effects 3nd cd. John
sirkulasi hormon tiroid, terutama serum thyroxine (T4) Wiley and Sons. Hoboken. NJ. 2009
dan thyroidstimulating hormone (TSH), umumnya 3. Ho Yu M. Environmental Tixicology, Biological
terjadi pada pekerja dengan kadar Pb dalam darah and Health Effects of Pollutants. CRC Press. Boca
(PbB)rata-rata _ 40-60 g/dL. Hasil dari penelitian Robins Ralton F1. 2005
et al. 1983 dan Cullen et al. 1984 adalahterjadi penurunan 4. Denny A. Deteksi pencemaran timah hitam (Pb)
serum T4 yang ditemukan dalam penelitian pada pekerja dalam darah masyarakat yang terpanjan timbal
dengan pajananPbB yang sangat tinggi. Penelitian (Plumbum). Jurnal Kesehatan Lingkungan. Juli 2005;
Gustafson et al. 1989; Lpez et al. 2000; Singh et al. Vol. 2, No. 1: 67-76.
2000,menemukan perubahan pada serum hormon tiroid 5. Kementrian Lingkungan Hidup. Clean Fuel: A
dan TSH pada kisaran PbB 40-60 g/dL.7 Requiretment for Air Quality Improvement. Komite
Hasil penelitian Lpez et al. 2000, pada analisis Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) / Indonesian
regresi menunjukkan korelasi positif yangsignifikan Fuel Quality Respon. Jakarta. 2006
untuk serum T4, FT4, T3, dan TSH vs PbB dalam kisaran 6. U.S. Deparment of Health and Human Services,
8-50 g/dL, dan korelasinegatif yang signifikan untuk T4 Public Health Service, Toxicological profile for lead,
dan T3 vs PbB dalam kisaran 50-98 g/dL, hal ini Agency for Toxic Substances and Disease Registry,
menunjukkanadanya penurunan hormon pada sirkulasi p: 89-94, August. 2007
dengan PbBs sekitar 50 g/dL.6 7. Eko Hartini. Dampak Pajanan Plumbum (Pb) dalam
Tindakan pengendalian yang dapat diambil guna Darah terhadap Fungsi tiroid pada Wanita Usia
mencegah intoksikasi Pb bisa berupa : (a) Pengawasan Subur di Daerah Pertanian. Prosiding Seminar
ketat terhadap sumber debu atau uap Pb, (b) peningkatan Nasional Peran Kesehatan Masyarakat dalam
higiene industri dan higiene perorangan seperti tidak Pencapaian MDGs di Indonesia. 2011
boleh makan, minum dan merokok di tempat kerja, (c) 8. De Roes FJ. Smelters and Metal Reclaimmers in
pemeriksaan berkala setiap tahun untuk mencari tanda Occupational Industry andEnvironmental
dan gejala pajanan Pb dan uji laboratorium untuk Toxicology. New York. 1997. Mosby-Year Book, p.
mengukur absorbsi Pb yang berlebihan serta pemeriksaan 291-3330
untuk memastikan efek toksik Pb, (d) uji saring, dengan
frekuensi uji saring tergantung terhadap tingkat pajanan
potensial dan hasil pemeriksaan kesehatan dan hasil uji
saring sebelumnya, dan (e) pendidikan cara pencegahan
keracunan.8

119

You might also like