Professional Documents
Culture Documents
ON MATERIAL POLYHEDRON
FOR JUNIOR HIGH SCHOOL GRADE VIII
METODE PENELITIAN
Penyusunan penilitian ini dilakukan dengan metode R & D (Research and
Devolepment). Sedangkan model R & D yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah model ADDIE yang terdiri dari lima tahap, yakni : (1) Analysis, (2) Design, (3)
Development, (4) Implementation, (5) Evaluation. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah angket penilaian kelayakan LKS untuk ahli media dan ahli materi,
angket respon siswa, angket respon guru, dan tes tertulis. Kualitas bahan ajar yang
dikembangkan selanjutnya diukur berdasarkan kriteria kualitas hasil penelitian
pengembangan yang dikemukakan oleh Van den Akker dan kriteria kualitas produk
oleh Nieeven (Rochmad, 2011). Kriteria tersebut yakni layak, praktis, dan efektif.
Kelayakan LKS diukur berdasarkan penilaian oleh ahli media dan ahli materi.
Kriteria kelayakan oleh kedua ahli didasarkan pada beberapa aspek, yakni aspek
kesesuaian materi, aspek didaktik, aspek kesesuaian alur pembelajaran dengan
pendekatan berbasis masalah, aspek konstruksi, aspek teknis, dan aspek evaluasi.
Kepraktisan diukur berdasarkan respon siswa dan respon guru. Keefektifan diukur
berdasarkan hasil tes tertulis siswa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tahapan pertama yang dilakukan dalam pengembangan LKS dengan model
pengembangan ADDIE adalah tahap analisis. Analisis yang dilakukan pada tahap ini
yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa.
Berdasarkan ketiga analisis diperoleh indikator-indikator yang harus dicapai oleh
siswa dan diketahui bahwa siswa membutuhkan dan dapat memahami bahan ajar
berupa LKS berbasis masalah. Selanjutnya tahap perancangan dan diperoleh
rancangan desain isi LKS meliputi strategi penyajian materi, refrensi, data, gambar
dan ilustrasi untuk penyusunan LKS. Pada tahap ini juga dilakukan validasi instrumen
yang akan digunakan untuk menilai kualitas LKS.
Tahap ketiga yaitu tahap pengembangan, pada tahap ini diperoleh draft LKS.
LKS berbasis masalah yang dikembangkan yang disusun secara garis besar terdiri atas
3 bagian, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Bagian pendahuluan berisi judul LKS
(cover), keterangan kelengkapan LKS, penjabaran pendekatan pembelajaran berbasis
masalah, daftar isi, dan penjelasan Bangun Ruang Sisi Datar secara umum. Bagian inti
meliputi pendahuluan topik dan kegiatan-kegiatan pembelajaran. Sedangkan bagian
penutup berisi daftar pustaka. Pada bagian inti terbagi menjadi 3 topik utama. Topik 1
adalah sifat-sifat bangun ruang sisi datar dan bagian-bagiannya, topik 2 adalah jaring-
jaring bangun ruang sisi datar, sedangkan topik 3 adalah luas permukaan dan volume
bangun ruang sisi datar. Setiap pendahuluan topik berisi tentang keterkaitan materi
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih
tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Selanjutnya untuk setiap topik dibagi lagi
menjadi masing-masing 4 sub-topik yang akan dipelajari melalui kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Setiap kegiatan berisi tujuan pembelajaran, masalah matematika, dan
kolom untuk penekanan konsep. Dicantumkannya tujuan pembelajaran agar siswa tahu
apa yang akan harus dikuasai pada materi tersebut. Masalah matematika yang diambil
adalah masalah dari kehidupan sehari-hari. Hal ini selain bertujuan untuk menarik
perhatian siswa namun juga untuk mempermudah siswa memahami maksud dari
masalah yang diajukan. Masalah-masalah pada setiap kegiatan akan membimbing
siswa untuk menemukan konsep. Revisi bahan ajar dilakukan berdasarkan saran dan
penilaian ahli selama tahap validasi.
Tahap keempat adalah tahap implementasi yaitu tahap untuk mengujicoba
produk yang telah dibuat. Desain awal LKS yang sudah dinyatakan layak oleh ahli
selanjutnya diujicobakan kepada siswa. Uji coba dilakukan di kelas VIII A SMP N 3
Depok dengan jumlah siswa sebanyak 36. Karena adanya keterbatasan waktu, LKS
berbasis masalah yang diujikan hanya LKS topik 3 yaitu tentang luas permukaan dan
volume bangun ruang sisi datar. Evaluasi dan perbaikan juga dilakukan kembali
berdasarkan respons siswa setelah pembelajaran menggunakan bahan ajar. Selain itu
pada tahap ini juga diambil data respon siswa dan respon guru untuk menilai LKS dari
segi kepraktisannya. Tahap terakhir adalah tahap evaluasi, tahap ini meliputi analisis
data hasil implementasi dan revisi akhir produk sehingga diperoleh LKS berbasis
masalah yang layak.
Kualitas LKS yang dikembangkan dapat diketahui dari penilaian-penilaian
oleh subyek penelitian. Penilaian kualitas LKS yang dikembangkan dari segi
kelayakan diperoleh dari ahli materi dan ahli media yang masing-masing secara
berururutan memberikan rata-rata skor sebesar 4 dan 4,75. Maka dapat disimpulkan
bahwa LKS yang dikembangkan layak digunakan dengan kategori Baik oleh ahli
materi, dan layak dengan kategori Sangat Baik oleh ahli media. Penilaian kualitas
LKS dari segi keefektifan diperoleh dari data hasil postest. Dari data tersebut diperoleh
bahwa sebanyak 77,78% siswa yang mengikuti pembelajaran dan postest dinyatakan
tuntas dengan rata-rata nilainya adalah 81,14 sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS
berbasis masalah yang membahas tentang luas permukaan dan volume bangun ruang
sisi datar efektif dan tuntas dengan kriteria persentase klasikal tergolong kategori
Baik. Penilaian kualitas LKS dari segi kepraktisan diperoleh dari beberapa guru dan
siswa. Dari hasil yang diperoleh, rata-rata skor yang diberikan guru adalah sebesar
3,46 maka dapat dikatakan LKS yang dikembangkan praktis dengan kategori Sangat
Baik ditinjau oleh guru. Sedangkan rata-rata skor yang diberikan oleh siswa sebesar
3,11, maka LKS yang dikembangkan juga praktis menurut siswa namun dengan
kategori Baik.
PENUTUP
Bahan ajar berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis masalah dengan
judul Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Masalah pada Materi Bangun Ruang Sisi
Datar untuk Siswa Kelas VIII SMP yang dikembangkan dengan model
pengembangan ADDIE memenuhi kriteria layak berdasarkan penilaian dua ahli
dengan nilai yang diberikan sebesar 4 dan 4,75, sehingga LKS ini dapat dikatakan
layak dengan kriteria baik dan sangat baik. LKS dapat dikatakan tuntas dan efektif
dengan kriteria baik karena persentase klasikal hasil nilai post-test siswa sebesar
77,78%. Sesuai hasil angket respon siswa dan respon guru untuk menilai kepraktisan
LKS, LKS ini dikatakan praktis dengan kriteria baik oleh siswa dan praktis dengan
kriteria sangat baik oleh guru karena rata-rata skor yang diberikan oleh siswa sebesar
3,11 dan skor yang diberikan guru sebesar 3,46. Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Masalah Bangun Ruang Sisi Datar untuk
Siswa SMP kelas VIII layak, praktis dan efektif untuk pembelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Dosen Pembimbing,
Sugiyono, M.Pd
NIP. 19530825 197903 1 004