Professional Documents
Culture Documents
Abstract: This research was a research and development (R&D) of student worksheet with
problem based for the Redox Reaction material that has been tested in tenth grade students of
SMA Negeri 15 Palembang. Developving model used was ADDIE model and the evaluation was
Tessmer formatif evaluation. The steps of Tessmer formatif evaluation in this research were self
evaluation, expert review, one-to-one, small group, and field test evaluation. The result of this
research indicated that student worksheet with problem based was catagorized as valid and can
be used. In expert revies step, has been obtained that the score of pedagogic validation was 3,80
(valid), the score of material validation was 4,28 (very valid), and the score of design validation
was 4,00(valid). The score of practicality in one-to-one step was 3,52 (practical), and in the
small group step was 4,71 (very practical). Field test evaluation showed that student worksheet
with problem based was effective with the high N-gain score 0,82. The result of this research
showed that student worksheet for the Redox Reaction material in Chemistry lesson in tenth
grade of SMA Negeri 15 Palembang with problem based was valid, practical, and effective.
Therefore, future research is suggested to develop another problem based chemical learning
materials.
Abstrak: Penelitian ini adalah penelitian pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
berbasis Masalah untuk materi Reaksi Redoks telah diuji cobakan di kelas X SMA Negeri 15
Palembang. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE dan evaluasinya
menggunakan evaluasi formatif Tessmer. Tahap evaluasi formatif Tessmer dalam penelitian ini
adalah self evaluation, expert review, one-to-one, small group, dan field test eveluation. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa lembar kerja peserta didik berbasis Problem Based Learning
termasuk kategori valid dan layak digunakan. Tahap expert review didapatkan hasil validasi
pedagogik sebesar 3,80 (valid), hasil validasi materi sebesar 4,28 (sangat valid), dan hasil
validasi desain sebesar 4,00 (valid). Tahap one-to-one diperoleh skor kepraktisan sebesar 3.52
(praktis), dan pada tahap small group diperoleh skor 4,71 (sangat praktis). Field test evaluation
menunjukkan bahwa lembar kerja peserta didik berbasis Problem Based Learning dinyatakan
efektif dengan N-gain score tinggi sebesar 0,83. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembar
kerja peserta didik materi reaksi redoks pada pelajaran kimia dikelas X SMA Negeri 15
Palembang berbasis Problem Based Learning valid, praktis dan efektif. Penelitian selanjutnya
disarankan untuk melakukan pengembangan bahan ajar kimia dengan berbasis masalah pada
materi lain.
28
Pengembangan Lembar Kerja, Berly D., Sanjaya, A. Rachman Ibrahim. 29
sebaiknya dibuat terpisah, dan warna yang validasi pedagogik sebesar 3.80 (valid),
digunakan pada kolom isian sebaiknya validasi materi sebesar 4.28 (sangat valid),
disamakan agar tidak terlalu banyak dan validasi desain sebesar 4.00 (valid).
penggunaan warna. Dengan demikian LKPD ini sudah layak
untuk digunakan sebagai bahan ajar pada
Tabel 7. Rata-rata Nilai Hasil Belajar materi Reaksi Redoks.
Peserta Didik Lembar Kerja Peserta Didik
Rata-rata (LKPD) Reaksi Redoks Berbasis Masalah
Rata-rata
nilai post- N-Gain diuji kepraktisannya dengan walkthrough
nilai pre-test
test pada tahap one-to-one dan small group.
Nilai yang diperoleh adalah pada tahap one-
30,17 88,81 0,83
to-one sebesar 3.52 (praktis) dan pada tahap
small group diperoleh 4.71 (sangat praktis)
Dari data nilai peserta didik pada saat sehingga LKPD ini sudah memenuhi
pretest dan posttest, diperoleh hasil N-gain kriteria praktis untuk digunakan peserta
score sebesar 0,83 yang termasuk dalam didik.
klasifikasi tinggi. Nilai pretest yang Lembar Kerja Peserta Didik
diperoleh peserta didik tergolong rendah (LKPD) Reaksi Redoks Berbasis Masalah
karena kemampuan peserta didik masih diuji keefektifannya artinya LKPD dapat
kurang pada materi reaksi redoks, terlihat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
hanya empat orang peserta didik yang Hasil uji coba field-test diperoleh nilai N-
memperoleh nilai diatas 70. Sedangkan gain score sebesai 0.83 yang memenuhi
nilai yang diperoleh pada posttest kriteria tinggi, berdasarkan nilai tersebut
merupakan nilai yang tergolong tinggi Lembar Kerja Peserta Didik berbasis
karena peserta didik telah mempelajari Masalah telah memenuhi kriteria efektif.
reaksi redoks dengan menggunakan LKPD
berbasis Masalah, dengan terlihat hanya DAFTAR PUSTAKA
tiga orang yang belum mencapai nilai 70. Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem
Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Pembelajaran dalam Konteks
Hidayat (2011) yang menyatakan bahwa Kurikulum 2013. Bandung : PT Refika
hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Aditama.
model Problem Based Learning akan
Akker, Jan van den, Brenda Bannan, Anthony
memperoleh hasil lebih tinggi karena model E. Kelly, Nienke Nieveen, Tjeerd
PBL memberikan pengaruh signifikan Plomp. 2010. An Introduction to
terhadap hasil belajar kimia siswa, juga Educational Design Research.
penelitian oleh Madiya (2012) yang Netherland: Netzodruk, Enschede.
menyatakan bahwa dalam menerapkan PBL
Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan
siswa dihadapkan pada masalah-masalah
Melalui Problem Based Learning.
riil, selanjutnya mengidentifikasi masalah,
Jakarta : Prenada Media.
mencari solusi pemecahan masalah.
Fahrucah dan Sugiarto. 2012. Pengembangan
SIMPULAN Lembar Kerja Siswa pada
Lembar Kerja Peserta Didik Pembelajaran Kimia SMA Kelas XI
Pokok Bahasan Faktor-faktor yang
(LKPD) Reaksi Redoks Berbasis Masalah
Mempengaruhi Laju Reaksi Melalui
divalidasi untuk mendapatkan kevalidan
modul. Hasil validasi yang didapatkan dari
34 JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA, VOLUME 3, NOMOR 1, MEI 2016