Professional Documents
Culture Documents
Kata kunci : Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun pabrik kelapa sawit, Penghasil
LB3, Penyimpan LB3, TPS Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun,
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN DI PT MULTIMAS NABATI ASAHAN
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
selama 2 bulan (9 Februari-9 April) di PT Multimas Nabati Asahan sekaligus juga
telah menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan menyajikannya
dalam bentuk tugas akhir yang berjudul Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun di PT Multimas Nabati Asahan. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
berharga baik moril maupun materil dalam penulisan dan penyelesaian tugas akhir
ini, antara lain:
1. Bapak Emil Wahdi S,Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
masukan, bimbingan, krtik dan saran kepada penulis
2. Ibunda dan kakak tercinta, terima kasih untuk seluruh doa yang diberikan,
perhatian dan pengorbanan yang selalu diberikan serta cinta kasih saying
dan nasehat yang tulus
3. Bapak M. Daud Dasopang selaku pembimbing lapangan yang telah banyak
membantu penulis selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), serta
memberikan kritik dan saran kepada penulis.
4. Teman-teman Teknik dan Manajemen Lingkungan (TML) angkatan 50
yang telah membantu memberikan kritik serta saran.
5. Dan semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan PKL dan
membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan
rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian tugas akhir ini.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR LAMPIRAN ii
1 PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Tujuan 4
1.3 Ruang Lingkup 4
1.4 Manfaat 4
1.4.1 Bagi PT Multimas Nabati Asahan 4
1.4.2 Bagi Program Diploma Institut Pertanian Bogor 5
2 METODE KAJIAN 5
2.1 Lokasi dan Waktu PKL 5
2.2 Teknik Pengumpulan Data 5
2.2.1 Data Primer 5
2.2.2 Data Sekunder 6
3 KEADAAN UMUM PT MULTIMAS NABATI ASAHAN 6
3.1 Lokasi Perusahaan 6
3.2 Sejarah dan Perkembangan PT Multimas Nabati Asahan 6
3.3 Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Inti PT Multimas Nabati Asahan 7
3.3.1 Visi 7
3.3.2 Misi 7
3.3.3 Nilai-Nilai Inti 7
3.4 Sarana dan Fasilitas Pabrik 7
3.5 Struktur Organisasi 8
3.6 Tenaga Kerja 9
3.7 Penggunaan Listrik, Air, dan Bahan Bakar 9
3.7.1 Penggunaan Energi Listrik 9
3.7.2 Penggunaan Air 10
3.7.3 Penggunaan Bahan bakar dan Oli 10
3.8 Dokumen dan Kebijakan Lingkungan 11
3.9 Penghargaan yang Diperoleh PT Multimas Nabati Asahan 13
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 14
4.1 Identifikasi Limbah di PT Multimas Nabati Asahan 14
4.1.1 Jenis Limbah B3 di PT Multimas Nabati Asahan 16
4.1.2 Sumber Kegiatan Penghasil Limbah B3 dan Media Penyimpanannya 25
4.2 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di PT Multimas Nabati
Asahan28
4.2.1 Penyimpanan Limbah B3 di TPS Limbah B3 31
4.2.2 Penyimpanan Limbah B3 dalam Waste Pile 33
4.2.3 Pengangkutan, Pemanfaat dan Pengolah Limbah B3 34
5 SIMPULAN DAN SARAN 36
5.1 Simpulan 36
5.2 Saran 36
6 DAFTAR PUSTAKA 37
LAMPIRAN 38
RIWAYAT HIDUP 53
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan Praktek Kerja Lapang ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan
khusus, adapun tujuan tersebut sebagai berikut :
1.4 Manfaat
2 METODE KAJIAN
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada saat praktik kerja lapangan
di PT Multimas Nabati Asahan adalah mengumpulkan data primer dan data
sekunder.
PT. Multimas Nabati Asahan adalah salah satu perusahaan swasta berbadan
hukum perseroan terbatas dan termasuk dalam Wilmar Group. PT Multimas Nabati
Asahan terdiri dari unit pengolahan minyak sawit kasar (Dept. Refinery), unit
pengolahan inti sawit (Dept. Palm kernel Plant), dan unit pengolahan kelapa sawit
(Dept. PKS) yang dikelola secara terpisah. PT Multimas Nabati Asahan merupakan
sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang berbentuk Perseroan
7
3.3.1 Visi
Perusahaan kelas dunia yang dinamis di bisnis agrikultur dan industri terkait dengan
pertumbuhan yang dinamis dengan tetap mempertahankan posisinya sebagai
pimpinan pasar di dunia melalui kemitraan dan manajemen yang baik.
3.3.2 Misi
Menjadi mitra bisnis yang unggul dan layak dipercaya bagi stakeholders
Jenis
Kewarganegaraan Pendidikan
Jumlah Kelamin
Klasifikasi
Pekerja (Orang)
LK PR WNI WNA SD SLTP SMA Akademi/PT
Assisten
dan 14 12 1 14 - - - 4 12
Manager
Supervisor/
Golongan 61 58 3 61 - 3 - 28 30
V
Operator
Ass- 746 720 17 746 - 21 60 618 45
Supervisor
Operasi pabrik dalam sehari selama 24 jam dan selama satu minggu selama 7
hari kerja dengan pembagian 3 shift kerja. Untuk Shift I dimulai pukul 07.00-15.00
WIB, untuk Shift II dimulai pukul 15.00-23.00 WIB, dan untuk Shift III dimulai
pukul 23.00-07.00 WIB. Sedangkan jam kerja bagi office sendiri dimulai pukul
08.00-16.45 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00-13.30 WIB.
KW. Pemakaian listrik utnuk proses produksi adalah sebesar 20 KW/Ton FFB
sehingga pemakaian listrik adalah
Tahap I : 20 KW/Ton FFB x 60 Ton FFB = 1200KW
Tahap II : 20 KW/Ton FFB x 90 Ton FFB = 1800KW
Kapasitas dan jumlah penggunaan energi listrik dan genset dapat dilihat pada tabel
berikut
Tabel 2 Penggunaan Energi Listrik
Jenis Kapasitas
No
energy Terpasang
2012 2014
1 Listrik 16.7MW 26.4MW
2 Genset 300 KW 300 KW
500 KW 500 KW
Sumber : Dokumen PT Multimas Nabati Asahan
Kapasitas
Jenis Kegiatan Penggunaan Keterangan
(M3/Hari)
Water
Pengolahan Minyak
2683 Treatment
Goreng (Refinery)
Plant
Water
PKS 2348.39 Treatment
Plant
Water
Domestik 250
Treatment
Kebutuhan Lainnya 360 Raw Water
Total 5631
Sumber : Dokumen PT Multimas Nabati Asahan
Penanganan
Jenis Kebutuhan/Bulan Penggunaan Keterangan
Sisa
2011 2012
Sebagai bahan
500 380 Habis
Solar bakar -
ltr/hari ltr/hari terpakai
genset/kendaraan
Digunakan Dijual ke
Sebagai bahan sebagai supplier
40 24
Oli pelumas alat pelumas resmi yang
ltr/hari ltr/hari
berat dan genset peralatan memiliki
pabrik izin
Sebagai bahan
20 3 Habis
Pelumas pelumas -
kg/hari kg/hari terpakai
peralatan pabrik
Sumber : Dokumen PT Multimas Nabati Asahan
limbah dalam log book. Data limbah B3 dalam TPS Limbah B3 dapat dilihat pada
tabel berikut
Tabel 5 Data LB3 masuk di TPS LB3 tahun 2015
Jenis Jumlah
Tanggal Max Tanggal
Limbah Sumber Limbah B3 Limbah
Masuk Penyimpanan
B3 B3
Kemasan
5/1/2015 Quality Control 28 kg 5/4/2015
Chemical
Spent
9/1/2015 HIG 72 kg 9/4/2015
Catalyst
Aki
10/1/2015 Utility 192 kg 10/4/2015
bekas
Oli bekas 12/1/2015 Utility 135 kg 12/4/2015
Kemasan
13/1/2015 Quality Control 18 kg 13/4/2015
Chemical
Oli bekas 13/1/2015 MTc 18 kg 13/4/2015
Filter Oli
13/1/2015 MTc 445 kg 13/4/2015
Bekas
Kemasan
14/1/2015 Quality Control 91 kg 14/4/2015
Chemical
Oli bekas 20/1/2015 Texturing 18 kg 20/4/2015
Kemasan
24/1/2015 Quality Control 97 kg 24/4/2015
Chemical
Bola
Lampu 24/1/2015 Utility 144 kg 24/4/2015
Bekas
Kemasan
4/2/2015 Quality Control 17 kg 4/5/2015
Chemical
Cartridge
6/2/2015 Admin GA 56 kg 6/5/2015
Bekas
Filter oli
7/2/2015 Engineering 99 kg 7/5/2015
bekas
Filter Oli
10/2/2015 Utility 99 kg 10/5/2015
Bekas
Kemasan
11/2/2015 Quality Control 1 kg 11/5/2015
Chemical
Oli bekas 22/2/2015 Engineering 216 kg 22/5/2015
Kemasan
25/2/2015 Quality Control 175 kg 25/5/2015
Chemical
Oli bekas 25/2/2015 Utility 216 kg 25/5/2015
Oli bekas 9/3/2015 Utility 25 kg 9/6/2015
Oli bekas 11/3/2015 P.K Plant 4 kg 11/6/2015
18
Bola
Lampu 17/3/2015 Utility 26 kg 17/6/2015
Bekas
Oli bekas 20/3/2015 MTc 8 kg 20/6/2015
Oli bekas 28/3/2015 Utility 208 kg 28/6/2015
Spent
29/3/2015 Store sp 1625 kg 29/6/2015
Catalyst
Oli bekas 18/4/2015 MTc 76 kg 18/7/2015
Oli bekas 20/4/2015 MTc 3 kg 20/7/2015
Kemasan
24/4/2015 Quality Control 12 kg 24/7/2015
Chemical
Kemasan
28/5/2015 Quality Control 3 kg 28/8/2015
Chemical
Kemasan
4/6/2015 Quality Control 1 kg 4/9/2015
Chemical
Kemasan
11/6/2015 Quality Control 9 kg 11/9/2015
Chemical
Kemasan
20/6/2015 Quality Control 8 kg 20/9/2015
Chemical
Oli bekas 22/6/2015 Utility 21 kg 22/9/2015
Bola
Lampu 22/6/2015 Utility 3 kg 22/9/2015
Bekas
Botol
26/6/2015 Quality Control 9 kg 26/9/2015
Kemasan
Oli bekas 26/6/2015 Control Panel 12 kg 26/9/2015
Botol
30/6/2015 Quality Control 5 kg 30/9/2015
Kemasan
Bola
Lampu 30/6/2015 Utility 67 kg 30/9/2015
Bekas
Bola
Lampu 30/6/2015 Utility 2 kg 30/9/2015
Bekas
Kemasan
6/7/2015 Quality Control 7 kg 6/10/2015
Chemical
Oli bekas 13/8/2015 MTc 200 liter 13/11/2015
Filter Oli
13/8/2015 MTc 24 pcs 13/11/2015
Bekas
Kemasan
19/8/2015 Quality Control 22 pcs 19/11/2015
Chemical
Aki
9/9/2015 WH.SF 11 paket 9/12/2015
bekas
19
Filter Oli
10/9/2015 MTc 15 pcs 10/12/2015
Bekas
Oli bekas 14/9/2015 MTc 600 liter 14/12/2015
Kemasan
17/9/2015 Quality Control 18 pcs 17/12/2015
Chemical
Kemasan
26/9/2015 Quality Control 43 pcs 26/12/2015
Chemical
Spent
28/9/2015 HIG 52 drum 28/12/2015
Catalyst
Kemasan
10/10/2015 Quality Control 27 kg 10/1/2016
Chemical
Kemasan
16/10/2015 Quality Control 17 kg 16/1/2016
Chemical
Oli bekas 16/10/2015 Store sp 5 Drum 16/1/2016
Oli bekas 16/10/2015 Store sp 105 kg 16/1/2016
Oli bekas 17/10/2015 MTc 200 liter 17/1/2016
Filter
Aki 17/10/2015 MTc 17 pcs 17/1/2016
Bekas
Oli bekas 29/10/2015 Utility 20 kg 29/1/2016
Aki/
Batrai 29/10/2015 Utility 87 kg 29/1/2016
bekas
Karung
Karbon 16/10/2015 Store sp 250 kg 16/1/2016
bekas
Kemasan 43
13/11/2015 Quality Control 13/2/2016
Chemical Botol/54kg
Bola
Lampu 13/11/2015 Engineering/Electrical 73 kg 13/2/2016
Bekas
180L/ 162
Oli bekas 13/11/2015 CPC 13/2/2016
kg
4 Drum/
Oli bekas 18/11/2015 Texturing 18/2/2016
490 kg
Bola
43 pcs/
Lampu 18/11/2015 P.K Plant 18/2/2016
6kg
Bekas
Filter Oli 12 pcs/300
25/11/2015 Engineering 25/2/2016
Bekas liter
Oli bekas 3/12/2015 Texturing 190 kg 3/3/2016
Kemasan
8/12/2015 Quality Control 28 kg 8/3/2016
Chemical
20
Tinta
Printer 17/12/2015 Admin GA 5 kg 17/3/2016
Bekas
Aki
22/12/2015 MTc 12 kg 22/3/2016
Bekas
Tinta
Printer 26/12/2015 Admin GA 1 kg 26/3/2016
Bekas
Sumber : Dokumen PT Multimas Nabati Asahan
Jika dilihat pada tabel diatas secara umum ada 11 jenis limbah bahan
berbahaya dan beracun yang ada didalam TPS LB3 PT Multimas Nabati Asahan
yaitu Minyak pelumas bekas (oli) yang berasal dari operasional alat berat, mobilitas
kendaraan serta operasional genset. Minyak pelumas bekas sendiri digolongkan
kedalam limbah bahan berbahaya dan beracun karena mengandung senyawa
Hidrokarbon, senyawa ini termasuk kedalam golongan 2 berdasarkan lampiran PP
101 tahun 2014 senyawa ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas air tanah dan
senyawa hidrokarbon ini bersifat flammable. Selain itu dalam minyak pelumas
bekas juga ditemukan senyawa logam berat seperti tembaga, besi, aluminium,
magnesium dan nikel karena digunakan untuk melumasi logam tersebut.
Kemasan B3 merupakan limbah B3 selanjutnya yang ada pada TPS LB3,
karena digunakan untuk mengemas dan terjadi kontak langsung dengan B3 maka
kemasan B3 juga dimasukkan kedalam golongan LB3 karena terdapat B3 yang
masih menempel dalam kemasan. Kemasan B3 yang terdapat di TPS yaitu botol
bekas bahan kimia yang sudah habis isinya.
Bola lampu bekas yang sudah habis masa pakainya akan dibuang dan
ditampung ke dalam TPS LB3. Bola lampu bekas berasal dari bagian peralatan
perusahaan yang sudah tidak terpakai lagi. Kandungan yang berbahaya dalam bola
lampu bekas yaitu senyawa Mercury. Senyawa mercury ini umumnya digunakan
dalam pertambangan, senyawa ini termasuk golongan 1 dan bersifat toxic dalam
lampiran PP 101 tahun 2014, yang artinya dapat langsung merusak makhluk hidup
dan lingkungan yang terkontaminasi oleh senyawa ini. Senyawa ini juga termasuk
ke dalam golongan logam berat sehingga jumlahnya di lingkungan sangat dibatasi.
Aki bekas yang terdapat pada TPS berasal dari penggunan alat berat forklift.
Aki saat masih berfungsi digunakan sebagai wadah untuk menampung asam sulfat
(H2SO4) yang merupakan bahan berbahaya dan beracun. Disamping itu didalam aki
saat digunakan juga terjadi reaksi kimia yang dapat menimbulkan senyawa logam
berat yaitu timbal (Pb). Kedua senyawa tersebut merupakan bahan berbahaya dan
beracun sehinga wadah yang digunakan untuk menahan/menampungnya
merupakan limbah B3. Kedua senyawa tersebut masuk pada golongan I yang akan
langsung berdampak bagi lingkungan. Sifat dari senyawa asam sulfat sendiri yaitu
korosif karena dapat menyebabkan iritasi sedangkan sifat dari senyawa timbal
adalah limbah B3 yang beracun.
Sama seperti aki bekas, baterai bekas yang ada pada TPS berasal dari
penggunaan alat berat forklift serta penggunaan genset. Kandungan bahan
berbahaya dan beracun dari baterai bekas berasal dari materi pembuatan baterai
sendiri yang mengandung banyak logam berat seperti mercury, Seng, Nikel,
Mangan, dsb. Logam berat yang langsung dibuang ke lingkungan akan langsung
21
mencemari dan merusak lingkungan karena sifat baterai termasuk dalam jenis
limbah B3 yang bersifat toxic.
Filter oil digunakan dalam peralatan genset, operasional kendaraan serta
kegiatan maintenance. Prinsip kerja dari filter oil sendiri yaitu menyaring kotoran
yang ada dalam oli sehingga secara langsung filter oil akan berkontak langsung
dengan oli bekas yang termasuk kedalam jenis limbah B3. Sifat oli sendiri yang
mudah terbakar sehingga digolongkan kedalam limbah B3 dan kandungan oli bekas
yang terdapat logam berat karena digunakan untuk melumasi peralatan logam.
Katalis nikel berasal dari proses hidrogenisasi yang merupakan proses
pengolahan minyak dengan menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam
lemak sehingga dapat mengurangi ketidakjenuhan minyak. Nikel katalis dipilih
disbanding dengan katalis lain karena nikel lebih efisien daripada logam lainnya.
Zat berbahaya dalam katalis nikel adalah nikel yang merupakan zat anorganik dan
bersifat toxic.
Toner/Catridge berasal dari penggunaan printer dalam tiap plant. Catridge
merupakan wadah dari tinta printer, umumnya catridge terbuat dari plastik sehingga
butuh waktu lama untuk terurai sendiri di lingkungan. Sisa tinta dalam catridge
yang menyebabkan catridge digolongkan kedalam limbah B3. Kandungan dari tinta
sendiri yaitu pigmen, celupan resin, pelumas seperti sollubillizer (ion polimer lokal
yang tahan air), surfaktan yang dapat menyebabkan penurunan tekanan permukaan
dari sebuah cairan. Bahan berbahaya yang utama berasal dari pigmen warna p-
Anisidine yang dapat menyebabkan iritasi jika terjadi kontak langsung dengan
makhluk hidup.
Limbah peralatan elektronik berasal dari setiap plant. Limbah elektronik yang
ada dalam TPS limbah B3 sudah dalam keadaan rusak, namun tidak semua jenis
limbah elektronik ditampung dalam TPS limbah B3. Jenis limbah elektronik yang
ditemukan adalah AC. Kandungan B3 yang ditemukan dalam AC yaitu
Freon/Chloro Fluoro Carbon (CFC), yang merupakan salah satu penyebab
rusaknya lapisan ozon sehingga dapat menyebabkan masuknya sinar UV ke
permukaan bumi. Selain Freon, zat lain yang terdapat dalam AC bekas yaitu
karbondioksida dan ammonia. Zat ammonia digolongkan kedalam limbah B3
golongan 1 yang bersifat toxic dan flammable
Sarung tangan terkontaminasi dan kain majun yang terdapat dalam TPS LB3
berasal dari bagian pabrik kelapa sawit. Pada pabrik kelapa sawit masih
menggunakan peralatan yang masih membutuhkan tenaga manusia. Sarung tangan
dan kain majun umumnya terkontaminasi oleh oli, dimana oli sendiri juga masuk
kedalam B3 golongan 2 yang bersifat flammable.
Disamping penyimpanan dalam TPS limbah B3, terdapat metode
penyimpanan limbah B3 lainnya yaitu dengan penumpukkan limbah (waste pile) di
lahan terbuka dengan kapasitas maksimal hingga 50000 Ton. Jenis limbah yang
disimpan disini adalah spent bleaching earth yang berasal dari proses pemucatan
minyak, menurut PP 101 tahun 2014 spent bleaching earth digolongkan ke dalam
limbah B3 karena mengandung minyak hingga 20% sehingga mudah terbakar
(flammable). Jenis limbah lain yang disimpan dalam waste pile adalah fly ash dan
bottom ash yang keduanya berasal dari proses pembakaran cangkang ataupun
tandan buah kosong kelapa sawit yang digunakan sebagai pengganti batu bara
sebagai energi panas. Sludge dari IPAL juga disimpan dalam waste pile yang
22
berasal dari IPAL refinery. Gambar jenis Limbah B3 dapat dilihat pada gambar
berikut
Estimasi Konversi
Jenis Kemasan
Sumber Timbulan ke Ton
Limbah Penyimpanan
(ton/tahun) (Ton/bulan)
PKS,
Engineering,
Power Plant, Oli Drum @ 200
30 2.5
Equipment, bekas liter
Texturing,
PK plant
Genset, Baterai
2.5 Rak 0.2
Forklift bekas
Filter
Drum @ 200
Genset Oli 1.2 0.1
liter
bekas
Bola
Utility Lampu 1 Rak 0.083
Bekas
Oli
bekas,
PKS 0.15 Gori 0.0125
Kain
majun
Sumber : Dokumen PT Multimas Nabati Asahan
f) Pemanfaatan limbah B3
Merupakan kegiatan mengambil kembali limbah B3 yang masih dapat
dimanfaatkan untuk dipergunakan kembali, jika tidak mampu
memanfaatkan sendiri dapat diserahkan kepada Pemanfaat Limbah B3.
Kegiatan pemanfaatan limbah B3 meliputi pemanfaatan limbah B3
sebagai substitusi bahan baku, pemanfaatan limbah B3 sebagai
substitusi sumber energi, pemanfaatan limbah B3 sebagai bahan baku,
dan pemanfaatan limbah B3 sebagai perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Pemanfaatan limbah B3 dilarang bagi limbah B3 yang
bersifat radioaktif seperti uranium dan radium.
Pelaksanaan pemanfaatan limbah B3 diawasi dengan ketat oleh
badan lingkungan hidup, dan setiap instansi penghasil limbah B3 yang
ingin melakukan pemanfaatan terhadap limbah B3 yang dihasilkannya
perlu melakukan uji coba terlebih dahulu dengan didampingi oleh badan
lingkungan hidup untuk memperoleh izin pemanfaatan limbah B3 jika
dinilai berhasil.
g) Pengolahan limbah B3
Merupakan serangkaian kegiatan mengolah limbah B3 untuk
meminimalkan dampak limbah B3 yang ditimbulkan bagi lingkungan.
Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan oleh penghasil limbah B3
maupun pihak ke-3 yang sudah tersertifikasi oleh badan lingkungan
hidup. Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan dengan cara termal,
stabilisasi/solidifikasi, dan cara lain sesuai perkembangan teknologi.
Kegiatan pengolahan limbah B3 bergantung pada ketersediaan
teknologi itu sendiri dan baku mutu lingkungan hidup dengan
dilakukannya serangkaian uji coba peralatan, metode, teknologi dan
fasilitas pengolaha limbah B3.
h) Penimbunan limbah B3
Kegiatan penimbunan lebih dikenal dengan istilah landfill. Landfill
adalah metode terakhir atau pilihan terakhir pengolahan limbah B3,
yaitu limbah B3 yang sudah tidak dapat digunakan kembali. Namun
teknologi landfill juga digunakan untuk mengolah sampah atau limbah
umum seperti yang ada di bantar gerbang yang juga menggunakan
teknologi landfill dalam pengelolaan sampahnya yaitu sanitary landfill.
Landfill adalah penimbunan sampah pada suatu lubang tanah, dan ini
bukanlah metode yang berdiri sendiri. Karena dapat juga sistem
campuran, yang disebabkan oleh air mengalir, menembus tempat ini,
ketika air hujan berinfiltrasi ke permukaan landfill, dan ketika air ini
mengalir keluar dari landfill akan membawa berbagai mineral dan zat
organik dalam bentuk suspensi yang tak dapat dipisahkan.
Bentuk landfill sendiri adalah seperti trapesium terbalik, dan untuk
limbah B3 sendiri ada 3 jenis landfill yaitu landfill kelas 1, kelas 2 dan
kelas 3. Landfill kelas 1 diperuntukkan untuk jenis limbah B3 yang
masuk dalam kategori A, sedangkan landfill kelas 3 diperuntukkan
untuk limbah B3 kategori B dan untuk landfill kelas 2 diperuntukkan
untuk landfill diantara kategori A dan Kategori B.
i) Pembuangan limbah B3
31
B3 PT Multimas Nabati Asahan berupa alat pemadam api ringan, alat pelindung
diri, kotak P3K. Hal ini sudah sesuai dengan yang diatur dalam PP 101 tahun 2014.
Kemasan yang digunakan dalam mengemas limbah B3 dalam TPS limbah B3
PT Multimas Nabati Asahan memiliki wadah yang berbeda beda. Seperti oli yang
disimpan dalam drum sedangkan catridge yang disimpan menggunakan rak. Hal ini
sudah sesuai dengan PP 101 tahun 2014 mengenai pengemasan, terbuat dari bahan
yang dapat mengemas limbah B3 sesuai dengan karakteristiknya, mampu
mengukung limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan, memiliki penutup yang
baik dan tidak dalam kondisi bocor. Pemberian label dalam kemasan limbah B3
juga telah sesuai dengan PP 101 tahun 2014 yaitu mencantumkan nama limbah,
identitas penghasil, tanggal pengemasan.
Pengemasan limbah B3 dalam TPS limbah B3 dilakukan dengan
menggunakan kemasan yang terbuat dari bahan yang sesuai dengan sifat limbah
B3, seperti oli dan katalis yang disimpan dalam drum sedangkan lampu TL, aki
bekas, kemasan chemical bekas yang disimpan menggunakan rak. Kemasan limbah
B3 yang digunakan mampu mengukung limbah B3 untuk tetap berada dalam
kemasan, memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan dan
kemasan harus berada pada kondisi yang baik seperti drum tempat penampungan
limbah B3 untuk oli yang sudah sesuai dengan peraturan perundangan. Kemasan
limbah B3 juga diberikan identitas berupa pemberian label. Label yang ada pada
kemasan limbah B3 di TPS limbah B3 tersebut minimal berisi informasi mengenai
nama limbah B3, identitas limbah B3, tanggal dihasilkan limbah B3 dan informasi
lain yang dianggap penting. Selain pemberian label, wadah atau kemasan limbah
B3 juga ditempelkan sifat dan karakteristik limbah tersebut.
Sedangkan segresi dalam TPS limbah B3 PT Multimas Nabati Asahan sudah
dilakukan berdasarkan sifat dan karakteristik jenis limbah tersebut. Segresi
dilakukan dengan mengelompokkan limbah yang sama dan tidak melakukan
pencampuran limbah B3. Berdasarkan PP 101 tahun 2014 pengumpul limbah
dilarang untuk melakukan pemanfaatan/pengolahan limbah B3, menyerahkan
limbah B3 kepada pengumpul limbah B3 lainnya, dan melakukan pencampuran
limbah B3. Hal ini sama sekali tidak dilakukan oleh PT Multimas Nabati Asahan.
PT Multimas Nabati Asahan telah memiliki Izin Penyimpanan LB3 sesuai
dengan keputusan Bupati Batu Bara nomor : 658.1/13/890/BLH/XI2010 tangal 19
Juli 2010 masa berlaku 5 tahun direvisi dengan keputusan Batu Bara no.
660/97.a/TPS-LB3/LH/II/2014 tanggal 27 Februari 2014 sehubungan dengan
adanya perubahan jenis LB3 yang disimpan di TPS LB3 dan pindahnya tempat TPS
LB3 ke titik penataan yang baru. Limbah B3 yang disimpan meliputi oli bekas,
filter oli bekas, aki bekas, sarung tangan, kain majun, kemasan terkontaminasi, bola
lampu bekas, kemasan bahan kima, spent katalis nikel dan catridge/toner tinta,
limbah medik dan peralatan elektronik. Gambar Izin Penyimpanan Limbah B3
dapat dilihat pada lampiran 11
Gambar TPS Limbah B3 dapat dilihat pada gambar berikut
33
Tanggal
Jenis Kapasitas Pengangkut Pengolah/Pemanfaat
Keluar
Bola Lampu PT Shali
4/8/2015 174 kg PT Wastec
Bekas Riau Lestari
PT Shali
Aki bekas 4/8/2015 199 kg PT Non Ferindo
Riau Lestari
35
PT Shali
Oli Bekas 4/8/2015 3549 kg PT Shali Riau Lestari
Riau Lestari
Filter dan
PT Shali
Saringan Hawa 4/8/2015 135 kg PT Wastec
Riau Lestari
Bekas
Kemasan
PT Shali
Bekas 4/8/2015 335 kg PT Wastec
Riau Lestari
Terkontaminasi
PT Sukses
Spent Catalysts 9/11/2015 13840 kg PT Pasadena Metric
Jagaratara
Kemasan PT Shali
10/11/2015 334 kg PT Wastec
Kimia Bekas Riau Lestari
PT Shali
Filter oli bekas 10/11/2015 173 kg PT Wastec
Riau Lestari
PT Shali
Oli bekas 10/11/2015 4750 kg PT Shali Riau Lestari
Riau Lestari
PT Shali
Aki bekas 10/11/2015 13512 kg PT Non Ferindo
Riau Lestari
PT Shali
Tinta Printer 10/11/2015 32 kg PT Wastec
Riau Lestari
Sumber : Dokumen PROPER PT Multimas Nabati Asahan
5.1 Simpulan
5.2 Saran
1. Melakukan perbaikan pada bagian dari TPS limbah B3 yang rusak agar
kondisi dari TPS limbah B3 semakin baik dan sesuai dengan peraturan
perundangan serta melakukan pengawasan terhadap limbah B3 yang masuk
ke dalam TPS limbah B3 agar tidak ada material lain selain limbah B3
seperti dengan cara memasang CCTV pada TPS limbah B3
2. Terhadap timbulan katalis nikel dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bangunan yaitu paving block, batako, maupun keramik. Serta dapat
dilakukan proses recovery untuk mengambil kembali unsur nikel yang
dinilai masih bermanfaat
3. Terhadap timbulan minyak pelumas bekas dapat digunakan kembali sebagai
bahan produksi untuk minyak pelumas maupun digunakan sebagai bahan
bakar pada industri semen
4. Melakukan pengurusan izin terkait pengolah atau pemanfaat limbah B3
kepada Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar dapat mengolah
dan memanfaatkan limbah B3, baik untuk dimusnahkan dengan insenerator
maupun dimanfaatkan kembali dan dimasukkan ke dalam proses produksi
37
6 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
39
Penggunaan Lahan
Luas Lahan
No Jenis Penggunaan 2014
2 %
1 Lahan Terbuka 293768 51.08%
PKS+IPAL+ Power
2 90015 15.65%
Plant
3 Tank Farm FG 31208 5.43%
4 WH SF, Karton FG 18076 3.14%
5 PK Plant 17876 3.11%
6 PT PAN 15650 2.72%
Refinery dan
7 Fracination 1000,1500 14601 2.54%
dan 3000
8 Jalan, Drainase 13920 2.42%
9 Parkir 12605 2.19%
10 CPKO 10080 1.75%
11 TF SF 9600 1.67%
12 Boiler 1,2 dan 3 8925 1.55%
13 Tank Farm NKB 7315 1.27%
14 Klinik, Mess operator 5719 0.99%
15 IPAL Refinery 5698 0.99%
16 Store, Engineering 3900 0.68%
17 Water Treatment 3480 0.61%
18 HIG+Gas Plant Interest 3441 0.60%
19 Texturing, CPC 3362 0.58%
Main Office, Kantin
20 2971 0.52%
Gedung Serbaguna
21 Refinery SF 1922 0.33%
22 Guest House 1008 0.18%
Total Luas Lahan 575140 100%
42
300 CM
550 CM
400 CM
600 CM
44
Lampiran 6 Tempat penampungan Spent bleaching earth, sludge IPAL, fly ash
dan bottom ash
45
Rencana Tindak
Aspek
Lanjut
Pendataan Jenis dan Volume Limbah B3 yang
dihasilkan
Tetap melakukan
Identifikasi jenis limbah
identifikasi limbah
Tetap melakukan
Pencatatan jenis dan volume limbah B3 yang pencatatan jenis dan
dihasilkan volume limbah B3
yang dihasilkan
Tetap melakukan
pendataan dan
Pendataan pengelolaan lanjutan limbah B3
pengelolaan lanjutan
limbah B3
Tetap membuat dan
mengirimkan laporan
Pelaporan
ke pihak terkait per
triwulan
Perizinan Pengelolaan Limbah B3
Telah memiliki Izin
Penyimpanan
Sementara Limbah B3
berdasarkan
Keputusan Bupati
Kepemilikan izin PLB3 yang dipersyaratkan
Batu Bara nomor
660/97.a/TPS-
LB3/LH/II/2014
tanggal 27 Februari
2014
Memonitor agar izin
diperpanjang sebelum
Masa berlaku izin
masa berlaku 5
tahunnya berakhir
Pelaksanaan Ketentuan Izin
Pemenuhan 100%
Pemenuhan ketentuan teknis dalam izin terhadap ketentuan
teknis dalam izin
Tidak melakukan
Emisi dari kegiatan pengelolaan dan atau pengolahan dan atau
pemanfaatan limbah B3 pemanfaatan limbah
B3
47
Sesuai peraturan
Open dumping, pengelolaan tumpahan dan
berlaku dan SOP
penanganan media terkontaminasi limbah B3
tanggap darurat
Tetap melakukan
Neraca limbah B3 pencatatan limbah B3
pada neraca limbah B3
Tetap melakukan
pencatatan keluar
Lembar kegiatan limbah B3
masuk limbah B3 pada
lembar kegiatan LB3
Pengelolaan Limbah B3 oleh pihak ke-3
Tetap memastikan izin
Masa berlaku izin
masih berlaku
Tetap memastikan
Kesesuaian jenis limbah B3 yang dikelola jenis limbah B3 yang
dikelola sesuai izin
Tetap memastikan ada
kontrak antara
Kontrak kerjasama antara pengumpul dengan pengumpul dengan
pihak pemanfaat, pengolah atau penimbun pihak pemanfaat,
pengolah atau
penimbun
Memastikan tidak
Ada/tidak masalah pencemaran lingkungan terjadi pencemaran
lingkungan
48
Circular
Ton
24 Vibrating 30 3 Unit Import
FFB/Hari
Screen
Tangki
25 Minyak Various - 1 Lot Lokal
dan Air
Ton
26 Desander 60 1 Unit Import
FFB/Hari
Ton
27 Sand Trap 8 2 Unit
Liquid/Jam
Ton
28 Decanter 15 1 Unit Import
Sludge/Jam
29 Purifer 15 Ton/Jam 2 Unit Import
Vaccum
30 15 Ton/Jam 1 Unit Import
Dryer
31 Boiler 45 TSH 1 Unit Import
Water
32 Treatment 50 M3/Jam 1 Lot Lokal
Plant
Steam
33 2000 kW 2 Unit Import
Turbine
Diesel
34 Various - 2 Unit Import
Genset
Back
35 Presure 13 M3 2 Unit Lokal
Vessel
Empty
Ton
36 Bunch 30 2 Unit Import
FFB/Jam
Crusher
EB Cutter
Ton
37 & Barrel 30 33 Unit Import
FFB/Jam
Press
Pompa Air
38 dan 130 M3/Jam 1 Unit Lokal
Minyak
50
RIWAYAT HIDUP