Professional Documents
Culture Documents
Djaddang 2006 PDF
Djaddang 2006 PDF
Syahril Djaddang
ABSTRACT
The purposes of this thesis are to analyze the relativity between income
smoothing (net earnings, leverage, total asset, and discretionary accrual) and earning
future expectation (expected earning) for manufactured companies in Indonesia, and
also to prove whether income smoothing influences earning future expectation. This
research use 36 manufactured companies data, listed in The Jakarta Stock Exchange,
that been chosen by the purposive sampling method. Modified Jones model is use in
this thesis as an income smoothing assumption. The data analysis method that been
used are One Sample Kolmogorov-Smirnov, Multicollinearity Test, Durbin-Watson
Test, Scatterplot, Pearson Correlation, Multiple Regression, F Test, and T-Test.
Based on the test done, it is shown that the net earnings, leverage, and total asset
variables are significantly positive related to expected earning variable (earning
future expectation), while discretionary accrual variable is not significantly positive
related to expected earning variable. The relations between net earnings, leverage,
and total asset to expected earning are weak positive correlation. Another result of
the test done is that all independent variables (income smoothing), together, are
significantly influencing their dependent variable, earning future expectation
(expected earning).
i
2
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Para manajer melakukan tindakan ini karena biasanya laba yang stabil dan tidak
banyak fluktuasi dari satu periode ke periode yang lain, dinilai sebagai prestasi yang
baik. Akuntansi konvensional membatasi manajer untuk membuat discretionary
accounting untuk meratakan laba yang dilaporkan (reported earnings). Tetapi tidak
semua negara melarang dilakukannya perataan laba. Misalnya Swedia, yang
membenarkan tindakan ini, sepanjang dilakukan dengan transparan. (Harahap, 2005).
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Menurut Pedoman Etika Akuntan IAI, laporan keuangan adalah suatu penyajian
data keuangan termasuk catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan
untuk mengkomunikasikan sumber daya ekonomi (aktiva) dan atau kewajiban
suatu entitas pada saat tertentu atau perubahan atas aktiva dan atau kewajiban
selama suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Menurut Jumingan (2003) seperti yang dikutip oleh Suhendah (2005), earning
management merupakan suatu proses yang disengaja, menurut standar akuntansi
keuangan untuk mengarahkan pelaporan laba pada tingkat tertentu. Yang termasuk
dalam kategori earning management ialah:
1. Discretionary accrual
2. Income smoothing
3. Manipulasi alokasi pendapatan/biaya.
4. Perubahan metode akuntansi dan struktur modal.
Earning management (manajemen laba) memiliki cakupan yang lebih luas daripada
income smoothing (perataan laba), karena manajemen percaya bahwa reaksi pasar
didasarkan pada pengungkapan informasi akuntansi sehingga perilaku laba
merupakan aspek penentuan resiko pasar entitas usaha.
Suhendah (2005) mengutip Ayres (1994) yang menyatakan bahwa ada 3 faktor
yang dapat dikaitkan dengan munculnya praktik manajemen laba oleh manajer demi
menunjukkan prestasinya, yaitu:
1. Manajemen akrual (accruals management).
6
Gambar 1
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Manajemen Laba
4. Expected Earnings
10
Expected earnings ialah perkiraan dan ekspektasi laba yang ingin dicapai
perusahaan di masa mendatang (Sugiarto, 2003). Expected earning diambil dari
lembaran prospektus yang biasanya dikeluarkan perusahaan ketika ingin terdaftar di
Bursa Efek Jakarta, selain itu juga terdapat di laporan keuangan tahunan perusahaan.
Tujuan laporan keuangan menurut SFAC No 1. Sesuai dengan UU no. 8 tahun 1995
BAB IX pasal 78 dan 79 dan dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan BAPEPAM
NO. IX C.2, mengumumkan earnings projection dipandang perlu agar menjadi
sinyal positif bagi investor tentang keterbukaan informasi perusahaan (Sugiarto,
2003).
B. Penelitian Terdahulu
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 2
Hubungan dan Pengaruh antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
X1
Net Earnings
X2
Leverage
Y
Expected Earning
X3
Total Asset
X4
Discretionary Accrual
X5
Perataan Laba
D. Pengembangan Hipotesis
Sugiarto (2003) mengutip penelitian Fudenberg dan Tirole (1995) yang
mengembangkan model teori yang mendorong manajer memperkirakan laba masa
depan dengan berdasarkan pada pemakaian discretionary accounting.
2. Hipotesis
Maka hipotesis penelitian yang dapat disimpulkan dari ketiga asumsi di atas
adalah:
12
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian yang bersifat korelatif, yaitu
mencari hubungan antara perataan laba (discretionary accruals) dengan kinerja masa
kini dan ekspektasi kinerja masa depan.
1. Variabel
Variabel yang digunakan dibagi menjadi 2, yaitu variabel bebas (tidak terikat)
dan variabel terikat.
Definisi operasional variabel yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Net Earnings (X1)
Net earnings ialah laba bersih yang bisa dilihat di dalam income statement.
Dalam penelitian ini net earnings yang digunakan adalah net earnings before
extraordinary item.
2. Leverage (X2)
Leverage adalah bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk
keseluruhan utang. Leverage ini dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
E1 = E 0 (1 + g )
Keterangan:
E1 = expected earning
E0 = current earning
g = growth
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai
berikut: Statistik Deskriptif, Uji Normalitas, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
2. Uji Normalitas
16
Pengambilan keputusan :
1. Jika VIF > 0,10 (Ho ditolak: terjadi multikolinearitas)
2. Jika VIF < 0,10 (Ho diterima: tidak ada multikolinearitas)
4. Uji Hipotesis
menunjukkan hubungan searah. Jika 1 variabel naik, variabel yang lain naik.
Tanda negatif menunjukkan hubungan berlawanan. Jika 1 variabel naik,
variabel yang lain akan turun.
nXY XY
r=
nX (X ) Y 2 nY 2 (Y )
2 2 2
Keterangan :
X = variabel bebas
Y = variabel terikat
n = banyaknya sampel
Y = a + b1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + b4 X 4 + e
Keterangan:
19
MSSdariESS
F=
MSSdariRSS
Keterangan:
Uji-t ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara
masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Uji-t membandingkan
nilai t-hitung dengan nilai t-tabel, dengan ketentuan interval kepercayaan
sebesar 95% dan tingkat signifikansi sebesar 5%.
1
t=
Se( )
Keterangan:
1 = koefisien regresi
Se = derajat kesalahan (standard error)
atau
Deskripsi data yang disajikan adalah deskripsi data variabel penelitian. Variabel
penelitian ini terdiri dari satu variabel terikat (Y), yaitu expected earning; dan 5
variabel bebas (X), yaitu net earnings (X1), leverage (X2), total asset (X3),
discretionary accrual (X4), dan perataan laba (X5). Jumlah perusahaan yang
digunakan sebagai sampel adalah 36 perusahaan, dengan periode laporan keuangan
tahun 2002 sampai dengan 2005, yang secara lengkap dapat dilihat di lampiran 1.
1. Statistik Deskriptif
Tabel 1
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data yang digunakan
sebagai sampel berjumlah 36 perusahaan, dengan 6 variabel penelitian (total asset,
net earnings, expected earning, discretionary accrual, dan leverage). Variabel total
asset memiliki nilai minimum (terendah) sebesar Rp 38.926.037.291,- dan nilai
maksimum (tertinggi) sebesar Rp 15.669.007.629.752,-. Nilai rata-ratanya (mean)
sebesar Rp 2.130.275.595.505,- dengan standar deviasi sebesar
Rp 3.291.406.897.483,8,-.
Variabel net earnings (sebelum pos luar biasa) memiliki nilai terendah sebesar
Rp (792.946.330.000),- serta nilai terendah sebesar Rp 1.468.445.000.000,-. Nilai
rata-rata dan standar deviasinya sebesar Rp 83.440.463.042,97,- dan
Rp 328.560.969.219,054,-.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian yang
digunakan, memiliki distribusi yang normal atau tidak. Analisis Kolmogorov
Smirnov merupakan suatu pengujian untuk menguji keselarasan data, dimana suatu
sampel dikatakan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
Perumusan hipotesa untuk uji normalitas ialah :
1. Ho : data normal
23
Berikut ini adalah hasil pengolahan data statistik untuk uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 2
Tabel Uji Normalitas KolmogorovSmirnov
Expected
Total Asset Net Earnings Earning DA LEVERAGE
N 108 108 108 108 108
Normal Parameters a ,b Mean 2.13E+12 8.344E+10 9.50E+11 -1.6E+11 2.4446
Std. Deviation 3.29E+12 3.286E+11 5.94E+12 ******* 8.08879
Most Extreme Absolute .276 .275 .281 .314 .320
Differences Positive .276 .275 .268 .252 .320
Negative -.263 -.262 -.281 -.314 -.292
Kolmogorov-Smirnov Z 2.865 2.861 2.916 3.266 3.322
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel 3
Tabel Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa variabel total asset, net earnings,
expected earning, total accrual, DA (discretionary accrual), dan leverage memiliki
24
tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Maka seluruh variabel, baik bebas
maupun terikat, memiliki kesimpulan bahwa Ho ditolak, yang berarti data
berdistribusi tidak normal.
Gambar 3
Grafik Distribusi Data
.75
.50
Expected Cum Prob
.25
0.00
0.00 .25 .50 .75 1.00
Tabel 4
Tabel Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Total Asset .870 1.149
Net Earnings .937 1.067
DA .918 1.089
LEVERAGE .993 1.008
a. Dependent Variable: Expected Earning
Tabel 5
Tabel Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 6
Keputusan Autokorelasi
Tabel 7
Tabel Hasil DurbinWatson
Model Summaryb
Durbin-W
Model atson
1 2.154a
a. Predictors: (Constant), LEVERAGE,
Total Asset, Net Earnings, DA
b. Dependent Variable: Expected Earning
Gambar 4
Hasil Uji Autokorelasi
27
0 DL DU 2 4-D U 4-DL 4
2.154
1.592 1.758 2.242 2.408
Pada penelitian ini, sebenarnya, uji autokorelasi ini tidak diperlukan. Hal
ini disebabkan karena, data penelitian yang digunakan adalah data pooling.
Data pooling adalah data yang, misalnya, banyak perusahaan (lebih dari 1)
dengan pengamatan beberapa tahun (lebih dari 1).
Gambar 5
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot
28
Scatterplot
-2
-4
-2 -1 0 1 2 3 4
Dari gambar grafik pada gambar 4, dapat dilihat bahwa sebaran titik
terjadi secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini berarti
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan.
Hasil yang didapatkan dari uji normalitas adalah bahwa data berdistribusi
tidak normal. Oleh karena itulah, penulis melakukan uji fit model, untuk
melihat apakah model yang digunakan dalam regresi layak untuk dilanjutkan.
Tabel 8
Tabel Fit Model
Model Summary
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa model yang digunakan layak untuk
dilanjutkan. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai koefisien determinasi R-
nya adalah sebesar 0,246. Artinya, bahwa variasi dari variabel perataan laba
(variabel bebas) mampu menjelaskan variasi dari variabel expected earning
(variabel terikat) sebesar 24,6%. Sisanya (75,4%) adalah variasi dari variabel
bebas lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam model. Maka, model yang
digunakan layak dilanjutkan penelitiannya.
4. Uji Hipotesis
Gambar 6
Hubungan Korelasi
Tabel 9
Tabel Korelasi
30
Correlations
Expected
Earning Total Asset Net Earnings DA LEVERAGE
Pearson Correlation Expected Earning 1.000 .283 .354 -.119 .298
Total Asset .283 1.000 .247 -.278 .030
Net Earnings .354 .247 1.000 -.075 .051
DA -.119 -.278 -.075 1.000 .056
LEVERAGE .298 .030 .051 .056 1.000
Sig. (1-tailed) Expected Earning . .002 .000 .110 .001
Total Asset .002 . .005 .002 .379
Net Earnings .000 .005 . .221 .299
DA .110 .002 .221 . .282
LEVERAGE .001 .379 .299 .282 .
N Expected Earning 108 108 108 108 108
Total Asset 108 108 108 108 108
Net Earnings 108 108 108 108 108
DA 108 108 108 108 108
LEVERAGE 108 108 108 108 108
Penyusunan hipotesis :
Ho1 : Tidak adanya hubungan positif antara net earnings dengan ekspektasi
kinerja masa depan (expected earning).
Ha1 : Adanya hubungan positif antara net earnings dengan ekspektasi kinerja
masa depan (expected earning).
Hasil uji korelasi antara net earnings dengan ekspektasi kinerja masa
depan (expected earning), dapat dilihat pada tabel 8. Dari tabel tersebut
diketahui net earnings dengan expected earning mempunyai hubungan yang
signifikan (0,000 < 0,05), dengan angka korelasi sebesar 0,354.
Dari hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ho1 ditolak, yang
berarti terdapat hubungan positif antara net earnings dengan expected
earning (kinerja masa depan). Hubungannya dinamakan korelasi positif
lemah karena angka korelasinya (0,354) menunjukkan nilai positif (+) yang
mendekati 0,5.
Hasil uji korelasi antara leverage dengan ekspektasi kinerja masa depan
(expected earning), dapat dilihat pada tabel 8. Leverage dengan expected
earning mempunyai hubungan yang signifikan (0,001 < 0,05), dan angka
korelasi positif 0,298.
Ho3 : Tidak adanya hubungan positif antara total asset dengan ekspektasi
kinerja masa depan (expected earning).
Ha3 :Adanya hubungan positif antara total asset dengan ekspektasi kinerja
masa depan (expected earning).
Hasil uji korelasi antara total asset dengan ekspektasi kinerja masa depan
(expected earning), dapat dilihat di dalam tabel 8 di atas. Total asset dengan
expected earning mempunyai hubungan yang signifikan (0,002 < 0,05), serta
angka koefisien korelasinya positif 0,283.
Dari hasil di atas, dapat diketahui bahwa Ho3 ditolak. Maka dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas, total asset, mempunyai hubungan
signifikan positif dengan variabel terikatnya, yaitu expected earning.
Hubungannya adalah korelasi positif lemah, karena angka korelasinya (0,283)
mendekati positif 0,5.
4.2.1. Uji F
Perumusan hipotesa :
Ho5 : Seluruh variabel bebas (net earnings, leverage, total asset, dan
discretionary accrual), secara bersama-sama, tidak mempunyai
pengaruh signifikan dengan variabel terikat (expected earning).
Ha5 : Seluruh variabel bebas (net earnings, leverage, total asset, dan
discretionary accrual), secara bersama-sama, mempunyai pengaruh
signifikan dengan variabel terikat (expected earning).
1. Jika sig. F statistik < 0,05 (Ho ditolak : signifikan secara statistik)
2. Jika sig. F statistik > 0,05 (Ho ditolak : tidak signifikan secara statistik)
Tabel 10
Tabel Hasil Uji F
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.27E+26 4 2.318E+26 8.394 .000a
Residual 2.84E+27 103 2.762E+25
Total 3.77E+27 107
a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, Total Asset, Net Earnings, DA
b. Dependent Variable: Expected Earning
Dari tabel anova di atas, dapat diketahui bahwa nilai sig. F statistik
(0,000) < 0,05. Selain itu, nilai F hitungnya (8,394) > nilai F tabel (2,45). Jadi
dapat disimpulkan bahwa Ho5 ditolak, artinya seluruh variabel bebas (net
earnings, leverage, total asset, discretionary accrual), secara bersama-sama,
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya (expected
earning).
4.2.3. Uji T
35
Tabel 11
Tabel Uji T
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -770637495969.1 621666495685 -1.240 .218
Total Asset .335 .165 .186 2.027 .045
Net Earnings 5.225 1.597 .289 3.272 .001
DA -.408 .596 -.061 -.685 .495
LEVERAGE 206152374309.2 63044008241 .281 3.270 .001
a. Dependent Variable: Expected Earning
Dari hasil uji-t, diketahui bahwa nilai Sig. sebesar 0,001 lebih kecil dari
0,05. Kesimpulannya ialah Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh yang
signifikan antara net earnings terhadap expected earnings.
2. Variabel Leverage
Dari hasil uji-t pada tabel 11, diketahui bahwa nilai Sig. sebesar 0,001
lebih kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang artinya
ada pengaruh yang signifikan antara leverage terhadap expected earning.
3. Variabel Total Asset
Dari hasil uji-t, dapat diketahui bahwa nilai Sig. sebesar 0,045 lebih kecil
dari 0,05. Maka Ho ditolak, yaitu ada pengaruh yang signifikan antara
total asset terhadap expected earning.
4. Variabel Discretionary Accrual
Dari hasil uji-t, dapat diketahui bahwa nilai Sig. sebesar 0,495 lebih besar
dari 0,05. Maka Ho diterima, yang artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan antara discretionary accrual terhadap expected earning.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa:
1. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat net
earnings dengan ekspektasi kinerja masa depan (expected earnings)
perusahaan. Hubungannya disebut dengan korelasi positif lemah, karena angka
korelasinya sebesar 0,354.
2. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat
leverage dengan ekspektasi kinerja masa depan perusahaan. Hubungan antara
leverage dengan ekspektasi kinerja masa depan adalah korelasi positif lemah,
dengan angka korelasi 0,298..
3. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat
total asset dengan ekspektasi kinerja masa depan (expected earning)
perusahaan. Hubungan yang terjadi adalah korelasi positif lemah, dengan angka
korelasi sebesar 0,283.
4. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat
discretionary accruals dengan ekspektasi kinerja masa depan perusahaan. Hal
ini disebabkan karena menurut hasil uji korelasi, angka signifikansinya sebesar
0,110 dan angka korelasinya negatif 0,119.
5. Hasil analisis regresi berganda, dengan uji F, menyatakan bahwa variabel bebas
perataan laba, secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikatnya. Hal tersebut disebabkan karena nilai F hitungnya
(8,394) > nilai F tabel (2,45) dan nilai sig. F statistiknya (0,000) < 0,05.
B. Keterbatasan Penelitian
39
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan yang apabila mampu diatasi
akan dapat memperbaiki hasil penelitian selanjutnya. Keterbatasan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Kurang besarnya jumlah sampel, yaitu 36 perusahaan.
2. Data pengamatan hanya 3 tahun (20022005), sehingga hasil penelitian yang
dilakukan sebaran datanya terbatas.
3. Variabel penelitian yang digunakan hanya variabel: (a) net earnings; (b)
leverage; (c) total asset; dan (d) discretionary accrual..
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley (2005). Auditing and Assurance
Services: An Integrated Approach, Tenth Edition, Prentice Hall International.
Harahap, Sofyan Syafri (2001). Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam, Jakarta:
Pustaka Quantum.
Jakaria; Berlianti, Dita Oki dan Soeryaputri, Rossje V.M. (2005). Modul Laboratorium
Alat Analisis, Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.
Jones, Charles P. (2004). Investments Analysis & Management, Ninth Edition, Prentice
Hall International.
Kusuma, Hadri dan Wigiya A. U. Sari (2003). Manajemen Laba Oleh Perusahaan
Pengakuisisi Sebelum Merger dan Akuisisi di Indonesia, Jurnal Akuntansi dan
Auditing Indonesia Volume 7, No.1, Juni 2003, p. 21-36.
Riahi, Ahmed dan Belkaoui (2004). Accounting Theory, Fifth Edition, Thomson
Learning.
Tim Studi Analisis Laporan Keuangan Secara Elektronik (2005). Studi tentang Analisis
Laporan Keuangan Secara Elektronik. (www document)
http://www.bapepam.go.id (diakses 8 Agustus 2006).
Scott, William R (2000). Financial Accounting Theory, New Jersey: Prentice Hall Inc.
Sugiarto, Sopa (2003). Perataan Laba Dalam Mengantisipasi Laba Masa Depan
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Makalah
dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi VI.