Professional Documents
Culture Documents
ISSN: 0852-3581
E-ISSN: 9772443D76DD3
Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/
e-mail: marlinaadiyati@gmail.com
10
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (2): 10 - 19
11
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (2): 10 - 19
12
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (2): 10 - 19
dan golongan penisilin pada temperatur larutan fase gerak lalu disaring.
55C 1C. Hasil uji dinyatakan positif Larutan lalu diinjeksikan kedalam
jika terbentuk daerah (zona) hambatan HPLC dengan kondisi kecepatan alir
dari tepi kertas cakram yang ditetesi 0,8 ml/menit, kolom C-18, detektor
sampel dan dinyatakan negatif jika tidak UV-Vis 280 nm dan menggunakan
terbentuk zona hambatan (Badan fase gerak berupa campuran
Standardisasi Nasional, 2008). amonium asetat 0,01 M dan ACN
Golongan antibiotika yang (20:80).
positif terdeteksi kemudian ditelusuri
jenis senyawa antibiotikanya HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan obat yang diberikan saat Sasaran utama dari studi ini
budidaya dan diuji secara kuantitatif yaitu untuk mengetahui dan menelusuri
melalui uji konfirmasi. Tahapan uji ini keberadaan residu dari obat antibiotika
yaitu ekstraksi, pemurnian, identifikasi yang diberikan selama proses budidaya
dan kuantifikasi sebagai berikut: pada daging paha dan hati ayam broiler
1) Golongan tetrasiklin yang dihasilkan serta tingkat keamanan
Sampel ditimbang 5 g, dari produk tersebut. Hasil pemeriksaan
dihomogenkan lalu ditambah 2 ml secara kualitatif menunjukkan bahwa 13
TCA 20% dan 15 ml dapar dari 48 sampel positif mengandung
Mcllvaine. Selanjutnya dikocok lalu residu dan golongan antibiotika yang
sentrifugasi selama 10 menit pada terdeteksi yaitu makrolida dan
kecepatan 4000 rpm. Ulangi tahapan tetrasiklin. Sampel hati yang positif
tersebut pada endapan hasil makrolida mencapai 45,83% (11 dari 24
sentrifugasi. Supernatan yang sampel hati). Sampel yang positif
diperoleh dimasukkan dalam mini tetrasiklin meliputi sampel hati 4,17%
kolom C-18 yang telah diaktifasi lalu (1 dari 24 sampel hati) dan sampel
dialirkan 3 ml metanol 5% dan 3 ml daging paha 4,17% (1 dari 24 sampel
metanol p.a. Eluet yang diperoleh daging paha). Sampel positif tersebut
dievaporasi lalu ditambah larutan 53,85% berasal dari sampel ayam
fase gerak dan disaring. Larutan lalu broiler yang diambil saat penjarangan.
diinjeksikan ke dalam HPLC dengan Keberadaan residu antibiotika
kondisi kecepatan alir 1.2 ml/menit, pada sampel daging paha dan hati ayam
kolom C-18, detektor UV-Vis 365 terkait erat dengan pemberian imbuhan
nm dan menggunakan fase gerak pada saat proses budidaya. Para
berupa asam oksalat 0,01 M dan peternak mendapatkan obat antibiotika
campuran ACN-metanol (70:30). dari pihak perusahaan mitra untuk
2) Golongan makrolida pencegahan dan pengobatan penyakit
Sampel ditimbang 2 g, ditambah 5 pada broiler yang terdiri dari Doxerin+
ml ACN lalu dihomogenkan. dan Moxacol Plus. Komposisi
Selanjutnya disentrifugasi pada suhu Doxerin+ terdiri dari doksisiklin 10%
5C selama 10 menit dengan dan eritromisin 20%, masing-masing
kecepatan 3000 rpm. Ulangi tahapan merupakan jenis antibiotika golongan
tersebut pada endapan hasil tetrasiklin dan makrolida. Moxacol Plus
sentrifugasi. Supernatan mengandung antibiotika amoksisilin
ditambahkan 5 ml heksan lalu vortex yang merupakan salah satu golongan
selama 10 menit. Lapisan atas penisilin. Berdasarkan uji skrining,
dibuang kemudian larutan sampel terdeteksi positif mengandung
dievaporasi. Ekstrak kering ditambah residu antibiotika golongan makrolida
13
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (2): 10 - 19
14
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (2): 10 - 19
15
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (2): 10 - 19
16
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (2): 10 - 19
KONDISI LAPANG
Keterangan:
P1 = Peternak 1; P2 = Peternak 2; P3 = Peternak 3; U = umur; WT = withdrawal time
(waktu henti obat). Dosis antibiotika diberikan 3 hari berturut-turut.
17
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (2): 10 - 19
18
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (2): 10 - 19
Palupi, M. F., Min, R., dan Unang, P. Singh, S., Sanjay, S., Neelam, T.,
2009. Farmakokinetik Nitesh, K., dan Ritu, P. 2014.
parasetamol dalam plasma ayam Antibiotic residues: a global
(Gallus domesticus). Balai Besar challenge. An International
Pengujian Mutu dan Sertifikasi Journal of Pharmaceutical
Obat Hewan. Bogor. Science. Pharma Science
Palupi, M. F. 2012. Pentingnya Monitor. 5 (3):184-197.
penilaian risiko (risk Tamalluddin, F. 2012. Ayam broiler, 22
assessment) dalam penggunaan hari panen lebih untung. Penebar
antibiotika pemacu pertumbuhan Swadaya. Jakarta.
(antibiotic growth promotor). Vragovic, N., Davorin, B., dan Bela, N.
Balai Besar Pengujian Mutu dan 2011. Risk assessment of
Sertifikasi Obat Hewan. Bogor. streptomycin and tetracycline
Ruegg, P. L. 2013. Antimicrobial resi- residues in meat and milk on
dues and resistance: Understand- Croatian market. Food and
ing and managing drug usage on Chemical Toxicology. 49:352-
dairy rarms. University of WI, 355.
Dept. of Dairy Science, Werdiningsih, S., Unang, P., Novida,
Madison. A., Ambarwati dan Eli, N. 2013.
Rahayu, I. 2014. Prinsip pengobatan. Pengkajian residu tetrasiklin
Husbandry Corner. dalam paha, hati dan telur ayam
http://imbang.staff.umm.ac.id/?p pada beberapa Provinsi di
=81. Diakses 6 September 2014. Indonesia. Buletin Pengujian
Suarez, A. F dan Richard, E. 2009. Mutu Obat Hewan No. 19 Tahun
Erythromycin. 2013. Balai Besar Pengujian
www.mhlw.go.jp/shingi/2009/04/ Mutu dan Sertifikasi Obat
dl/s0414-5i.pdf. Diakses 16 Hewan. Bogor.
Maret 2015. Werdiningsih, S., Nina, T. Y.,
Seri, H. I. 2013. Introduction to Nurhidayah dan Eli, N. 2014.
veterinary drug residues : Profil distribusi beberapa
hazards and risks. Workshop of sediaan doksisiklin pada
veterinary drug residues in food organ/jaringan ayam broiler.
derived from animal 26-27th May Buletin Pengujian Mutu Obat
2013. Department of Animal Hewan No. 21 Tahun 2014.
Health and Surgery. College of Balai Besar Pengujian Mutu dan
Veterinary Medicine. Sudan Sertifikasi Obat Hewan. Bogor.
University of Science and Tech-
nology.
19