You are on page 1of 8

Vol.

II Nomor 1 Maret 2015 Jurnal Keperawatan Respati ISSN : 2088 - 8872

Literature Review: NATURAL MATERIALS WICH


POTENTIALlY IN TOPICAL AGENT FOR WOUND CARE

Ichsan Budiharto1, Titis Kurniawan2

ABSTRACT
Chronic wounds can affect physical, psychological, social and spiritual at patient and family.
Wound care can use wound dressing modern or conventional . Natural ingredients a lot and can
be a cheap in Indonesia use for treatment .
Objective: To review the literature on natural ingredients that can be used in wound care, among
others, honey, sea cucumber, aloe vera and black cumin.
Methods: The method used in this literature review was to collect and analyze research articles on
wound care and natural ingredients. Articles collected through googlescholar database using
keywords Wound care, honey, sea cucumber, aloe vera and Nigella sativa. The criteria used are
articles published from 2000 through 2014.
Results: The results of the literature review is to get natural ingredients that can be used for
wound care, among others, honey, sea cucumber, aloe vera and black cumin. Search found 30
articles related sources and that are included in the criteria.
Conclusion: Honey has been used for treatment in the healing process and cell turnover in the
body. Sea cucumbers are common in Indonesia and throughout the coastal communities has been
widely used as food and medicine. Besides, sea cucumbers have a high protein can accelerate the
regeneration of damaged tissues and antibakteria thus have the effect of speeding up the healing of
wounds. Natural ingredients from plants are aloe vera and black cumin are many nutritious for
the body because it has a bio-active which can accelerate tissue regeneration and has
antimicrobial effectiveness.

Key word : Wound care, Honey, Sea Cucumbers, Aloevera, Nigella Sativa

1. Staf in Dr. Soedarsos Hospital


2. Lecture in Nursing Faculity, Padjadjaran University

1
Vol. II Nomor 1 Maret 2015 Jurnal Keperawatan Respati ISSN : 2088 - 8872

Literatur Review : BAHAN ALAM YANG BERPOTENSI


DALAM TOPIKAL AGEN UNTUK PERAWATAN LUKA

Ichsan Budiharto1, Titis Kurniawan2

ABSTRAK

Luka kronik dapat berdampak secara fisik, psikologi, sosial dan spiritual serta perekonomian
pasien dan keluarga. Perawatan luka dapat menggunakan balutan luka modern ataupun
konvensional. Bahan alami di Indonesia banyak sekali dan dapat menjadi cara pengobatan yang
murah.
Tujuan : Mereview literature tentang bahan alami yang dapat digunakan pada perawatan luka
antara lain madu, teripang, lidah buaya dan jintan hitam.
Metode : Metode yang digunakan dalam kajian literatur ini adalah mengumpulkan dan mengalisis
artikel-artikel penelitian mengenai perawatan luka dan bahan alami. Artikel dikumpulkan melalui
database googlescholar dengan menggunakan kata kunci Wound care, honey, sea cucumber, aloe
vera dan Nigella Sativa. Kriteria artikel yang digunakan adalah yang diterbitkan dari tahun 2000
sampai dengan 2014.
Hasil : Hasil dari literatur review ini mendapatkan bahan-bahan alami yang dapat digunakan
untuk perawatan luka antara lain madu, teripang, lidah buaya dan jintan hitam. Penelusuran
artikel yang terkait terdapat 30 sumber dan yang yang termasuk dalam kriteria.
Kesimpulan : Madu telah digunakan untuk pengobatan dalam proses penyembuhan dan
pergantian sel di dalam tubuh. Teripang banyak terdapat di seluruh pantai Indonesia dan sudah
banyak dipergunakan masyarakat sebagai bahan makanan dan pengobatan. Disamping itu
teripang mempunyai protein yang tinggi yang dapat mempercepat regenerasi dari jaringan yang
rusak serta antibakteria sehingga mempunyai efek mempercepat penyembuhan luka. Bahan alam
dari tumbuh-tumbuhan terdapat lidah buaya dan jintan hitam yang banyak berkhasiat untuk tubuh
karena mempunyai bio aktif yang dapat mempercepat regenerasi jaringan dan mempunyai
efektifitas sebagai anti mikroba.

Kata Kunci : Perawatan luka, madu, teripang, lidah buaya, jintan hitam

1. Staf di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pontianak


2. Dosen di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

PENDAHULUAN
Penyembuhan yang diharapkan seperti diabetes mellitus dan anemia, suplai
bila luka dapat sembuh dengan sempurna darah dan oksigen yang tidak adekuat, stress
dan meregenerasi jaringan dengan yang emosional dan pergerakan jaringan,
cepat. Penyembuhan luka sering kali terjadi malnutrisi, ketidakseimbangan elektrolit,
sulit sembuh disembabkan karena proses serta dapat dihambat oleh konsumsi steroid
penyembuhan yang dipengaruhi oleh jangka panjang (1). Perawatan luka harus
berbagai faktor lokal maupun sistemik. dapat meningkatkan proses penyembuhan
Penyembuhan luka dapat dihambat oleh luka. Penggunaan dressing sangat penting
beberapa faktor, antara lain: infeksi, diet, dalam penanganan perawatan luka (2).
usia, defisiensi vitamin C, penyakit sistemik
Vol. II Nomor 1 Maret 2015 Jurnal Keperawatan Respati ISSN : 2088 - 8872

Perawatan yang diberikan bersifat adalah madu, teripang, lidah buaya dan jintan
memberikan lingkungan yang lembab pada luka. hitam.
(3). Balutan yang bersifat lembab dapat
memberikan lingkungan yang mendukung sel TUJUAN
untuk melakukan proses penyembuhan luka dan
Mereview literature tentang bahan alami yang
mencegah kerusakan atau trauma lebih lanjut.
dapat digunakan pada perawatan luka antara lain
Penggunakan dressing tidak dapat diberikan pada
madu, teripang, lidah buaya dan jintan hitam.
semua tipe luka atau semua orang sehingga
pemilihan dressing harus berdasarkan kebutuhan
METODE
pasien dan jenis luka serta pengukuran biaya untuk
Metode yang digunakan dalam kajian literatur ini
perawatan luka itu sendiri. (4). Beberapa balutan
adalah mengumpulkan dan mengalisis artikel-
yang sering digunakan adalah film dressing, foam
artikel penelitian mengenai perawatan luka dan
dresing, non adherent dressing, hydrogels,
bahan alami. Artikel dikumpulkan melalui
hydrocolloid dan alginate (2).
database googlescholar dengan menggunakan kata
Pembiayaan perawatan luka akan
kunci Wound care, honey, sea cucumber, aloe vera
membesar bila terjadi proses penyembuhan yang
dan Nigella Sativa. Kriteria artikel yang digunakan
lama merupakan konsekuensi yang harus
adalah yang diterbitkan dari tahun 2000 sampai
ditanggung oleh pasien. Penelitian yang dilakukan
dengan 2014.
di Pakistan tentang pengukuran biaya pada pasien
luka kaki diabetik, jumlah pembiayaan meningkat
HASIL
250 rupee (21 Poundsterling) pada luka grade 1,
Hasil dari literatur review ini mendapatkan bahan-
grade 2 sebesar 24.125 rupees (186 poundsterling),
bahan alami yang dapat digunakan untuk perawatan
grade 3 sebesar 30.144 Rupees (233 pondsterling)
luka antara lain madu, teripang, lidah buaya dan
(5). Saat ini pengukuran beban pembiayaan
jintan hitam. Penelusuran artikel yang terkait
perawatan luka menjadi hal yang sangat penting
terdapat 30 sumber dan yang yang termasuk dalam
dalam membantu meringankan beban yang harus
kriteria.
ditanggung oleh pasien. Frad (6) mengatakan
pembiayaan efektif sudah menjadi bagian dari
pelayanan kesehatan, sehingga produk perawatan PEMBAHASAN
harus menjadi pertimbangan dalam pengelolaan Dari artikel yang didapat banyak yang menuliskan

pasien. Indonesia merupakan negara yang kaya tentang keunggulan dari bahan alami yang dapat

sumber daya alamnya. Tetapi hal tersebut tidak menyembuhkan luka. Baiklah akan dibahas satu

tersentuh dengan baik. Masyarakat dari dulu sudah persatu.


menggunakan bahan alami tersebut untuk 1. Perawatan luka menggunakan Madu
mengobati penyakit yang dideritanya salah satunya Madu yang mengandung berbagai macam
adalah luka. Banyak bahan-bahan alami yang zat yang dapat membantu penyembuhan luka
dapat digunakan untuk perawatan luka. Dari mempunyai : efek osmotik, hidrogen peroksid,
beberapa artikel yang didapatkan penulis tentang komponen phitokemikal, limphosit dan aktifitas
bahan alam ada beberapa yang menarik perhatian fagosit dan anti mikrobial. Dalam kultur sel
ditemukan adanya proliferasi limposit B dan
Vol. II Nomor 1 Maret 2015 Jurnal Keperawatan Respati ISSN : 2088 - 8872

limposit T pada darah perifer yang distimulasi oleh hasil sangat signifikan dalam meningkatkan
madu dengan konsentrasi 0,1%; pagosit diaktifkan kualitas hidup pada pasien lesi kanker,
oleh madu pada konsentrasi 0,1%. Pada konsentrasi mempercepat penyembuhan pada kasus venous
1 % madu juga menstimulasi monocyte dalam ulcer. Dari ketiga group yang lain hasilnya sama
kultur sel untuk mengeluarkan cytokine, Tumor baiknya. Dimana balutan ini mudah dalam
Necrosis Factor (TNF)-alpha, interleukin (IL)-1 pemakaian dan murah serta sangat signifikan
dan IL-6, dimana mengaktifkan aktifitas respon digunakan pada negara perkembang.
imun terhadap infeksi (7). Saat ini dilaporkan Madu dapat meningkatkan kualitas hidup
bahwa madu memiliki efek inhibitor terhadap 60 pada pasien dengan lesi kanker dimana pasien bisa
jenis bakteri termasuk aerob dan anaerob, gram lebih nyaman dan mampu melakukan kegiatan
positif dan gram negative, anti jamur; aspergillum seperti biasa serta mempercepat penyembuhan pada
dan penicilium termasuk bakteri yang resisten kasus venous ulcer yang sulit terjadi penyembuhan.
terhadap antibiotik (8; 9; 10; 11; 12). Walaupun dalam ketiga kelompok yang lain tidak
Madu merupakan larutan gula dengan ada perbedaannya. Madu dapat diberikan dengan
saturasi tinggi yang dihasilkan oleh lebah. Madu mudah dan murah karena banyak tersedia di
mengandung protein 0,35 sampai dengan 1,08 %, seluruh wilayah Indonesia. Penelitian yang berbeda
lemak 0,10 sampai 0,50 %, serta kalori 82,30 %. dimana madu juga tidak terjadi perbedaan dengan
Madu yang dihasilkan oleh lebah tersusun dari pengobatan yang lain terlihat dari penelitian
beberapa senyawa gula, diantaranya adalah glukosa Yilmax, et all (15) yang hasilnya tidak ada
dan fruktosa dan sejumlah mineral penting lainnya perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan 2
bagi kesehatan manusia seperti magnesium, dan antara kelompok 2 dan 3 tetapi terdapat
kalsium, kalium, klor, natrium, belerang, fosfat dan perbedaan yang signifikan pada kelompok 1 dan 3
besi. Didalamnya juga terkandung beberapa pada hari ketujuh. Tidak ada perbedaan yang
vitamin seperti B1, B2, C, B6 dan B3. Selain itu, signifikan antara kelompok 1, 2 dan 3 padar hari ke
terdapat pula sejumlah kecil tembaga, yodium, dan 14. Penelitian yang dilakukan oleh Mogazhi (16),
seng, serta beberapa jenis hormon yang kesemua membuktikan bahwa penggunaan dressing madu
juga sangat berguna bagi tubuh kita (13) secara klinis dan pembiayaan yang murah untuk
Madu sangat efektif dalam penyembuhan luka diabetes di negara berkembang.
luka seperti tergambar pada penelitian yang 2. Perawatan luka menggunakan Teripang
dilakukan oleh Salmi, Halim, dan Singh (14)
Teripang adalah hewan laut yang tidak
didapatkan balutan madu membuat luka steril
bertulang belakang yang mempunyai nilai
dalam waktu cepat, penyembuhan yang cepat dan
pengobatan yang tinggi serta mempunyai
perkembangan scar hipertropik serta kontraktur
kapabilitas perbaikan jaringan dan sangat efektif
setelah luka bakar berkurang bila dibandingkan
dalam penyembuhan luka. Penelitian eksperimen
dengan balutan silver sulfadiazine (SSD). Pada
untuk mengevaluasi penyembuhan luka dengan
manusia efektifitas balutan madu dalam
ekstra teripang pada penyembuhan luka tikus
penyembuhan luka bakar derajat satu dan dua lebih
nonvegixus dengan melihat kontraksi luka dan
cepat dibandingkan dengan balutan SSD. Lebih
epitilisasi. Hasilnya memperlihatkan periode
luas penggunaan madu dapat dilihat pada penelitian
epitilisasi yang sama pada hari ke 21. Teripang
yang dilakukan oleh Tehemton (9), didapatkan
Vol. II Nomor 1 Maret 2015 Jurnal Keperawatan Respati ISSN : 2088 - 8872

dalam aplikasi topikal dapat meningkatkan Teripang mempunyai profil nutrisi seperti
kontraksi luka pada penyembuhan luka (17). Vitamin A, Thiamine, Riboflavin, Niacin dan
Teripang juga secara nyata dapat meningkatkan mineral khususnya kalsium, magnesium, iron dan
kontraksi luka dan peningkatan reorganisasi zing. Teripang merupakan hewan yang unik dan
histologis jaringan regenerasi. Selain itu, dressing mempunyai aktifitas obat termasuk antiangiogenik,
dimodulasi oleh respon inflamasi, merangsang anti kanker, anti kougulan, anti hipertensi, anti
aktivasi dan proliferasi fibroblast, dan inflamasi, anti mikrobial, anti oksidan, anti
meningkatkan dengan cepat produksi jaringan serat trombolitik, anti tumor dan penyembuhan luka.
kolagen dengan waktu penyembuhan lebih singkat. Khasiat terapi dan keuntungan kesehatan dapat
Tingkat sitokin proinflamasi, IL - 1, IL - 1, dan dihubungkan dengan adanya bioaktif khususnya
IL - 6, secara signifikan berkurang pada luka yang triterpene glycoside (aponin) chondroitin sulfat,
menggunakan Teripang Hidrogel dibandingkan glycosaminoglyco (GAGs), polisakarida sulfat,
dengan kelompok lain yang dikaji dengan reverse steral (glycoside and sulfat), phenolite,
transcription-polymerase chain reaction ( RT - Cerberopida, lektin, peptide, glikoprotein,
PCR ) (18) glykosphynglipid dan essensial asam lemak (21)
Investigasi parameter morphomethride, Penyembuhan luka dapat dihambat oleh beberapa
komposisi kimia, asam amino dan asam lemak pada faktor, antara lain: infeksi, diet, usia, defisiensi
Actinopyga mauritiana, Holothuria scarba, vitamin C, penyakit sistemik seperti diabetes
Bohadschia marmorata and Holothuria mellitus dan anemia, suplai darah dan oksigen yang
leucospilota. Hasil memperlihatkan teripang tidak adekuat, stress emosional dan pergerakan
mempunyai komponen terbesar adalah protein jaringan, malnutrisi, ketidakseimbangan elektrolit,
(43,23 sampai dengan 48,27%), karbohidrat 44,62 serta dapat dihambat oleh konsumsi steroid jangka
sampai 48,56%) dan sedikit lemak (4,6 sampai 5,66 panjang (1). Perawatan luka bertujuan untuk
%). Glycine pada asam amino di teripang menghilangkan infeksi, mendrebidemen jaringan
sebanyak 18,38 sampai 19,172 gram/100 gram nekrotik, meningkatkan vaskularisasi darah serta
yang merupakan 37 39 % dari total asam amino. mempercepat regenerasi jaringan dengan cara
Pada penelitian lain didapatkan bahwa Teripang memberikan suasana yang lembab pada daerah luka
mempunyai protein yang tinggi dan lemak yang (22). Untuk memberikan suasana yang tenang
rendah serta mempunyai komponen bioaktif dalam secara terapi komplementer adalah dengan
teripang yang sangat baik dalam memperbaiki menggunakan teripang.
jaringan dan gejala inflamasi (19). Teripang juga secara nyata dapat
Penelitian dengan membedakan komposisi meningkatkan kontraksi luka dan peningkatan
kimia 10 jenis teripang di Iran selama Juli 2011 reorganisasi histologis jaringan regenerasi. Selain
dengan melihat kelembaban, protein dan lemak. itu, dressing dimodulasi oleh respon inflamasi,
Hasilnya rata-rata protein 17,61 95%, merangsang aktivasi dan proliferasi fibroblast, dan
kelembaban 67,82 3,81% dan lemak 2,43 meningkatkan dengan cepat produksi jaringan serat
0,53%. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kolagen dengan waktu penyembuhan lebih singkat.
kelembaban dan lemak dengan p> 0,05. Terdapat Tingkat sitokin proinflamasi, IL - 1, IL - 1, dan
perbedaan yang signifikan pada protein dengan P< IL - 6, secara signifikan berkurang pada luka yang
0,05. (20) menggunakan Teripang Hidrogel dibandingkan
Vol. II Nomor 1 Maret 2015 Jurnal Keperawatan Respati ISSN : 2088 - 8872

dengan kelompok lain yang dikaji dengan reverse lidah buaya tergantung pada efek sinergis dari
transcription-polymerase chain reaction ( RT - senyawa yang berbeda seperti asaam coumaric,
PCR ) (19). asam askorbat, pyrocatechol dan asam sinamat.
3. Perawatan luka dengan menggunakan lidah Maenthaisong R, et al (28) melakukan sismatik
buaya (Aloe Vera) review terhadap empat penelitian dengan total 371
Lidah buaya atau nama latinya adalah aloe vera pasien dilibatkan dalam ulasan ini. Berdasarkan
merupakan keluarga dari lliaceae dimana metaanalisis menggunakan durasi penyembuhan
meurpakan tumbuhan tropis yang tumbuh pada luka sebagai ukuran hasil terjadi perbedaan waktu
cuaca panas dan lembab termasuk Indonesia. penyembuhan dari kelompok lidah buaya 8.79 hari
Bioaktif dari ekstrak lidah buaya dapat digunakan lebih cepat dibandingkan pada kelompok kontrol (P
sebagai penyembuhan luka, anti jamur, = 0,006). Karena adanya perbedaan produk dan
antidiabetik, antikanker, anti inflamasi dan ukuran hasil, maka ada kekurangan untuk menarik
memperbaiki saluran pencernaan. (23) Lidah buaya kesimpulan tentang pengaruh lidah buaya untuk
membantu untuk meringankan luka bakar, iritasi penyembuhan luka bakar. Namun, bukti kumulatif
kulit, luka dan gigitan serangga. Lidah buaya juga cenderung untuk mendukung bahwa lidah buaya
dikenal dapat membantu memperlambat munculnya menjadi intervensi yang efektif digunakan dalam
keriput dan secara aktif memperbaiki sel-sel kulit pertolongan pertama luka bakar derajat kedua.
yang rusak yang dapat menyebabkan tanda-tanda 4. Perawatan luka dengan menggunakan Jintan
penuaan. Ia juga memiliki sifat meningkatkan Hitam (Nigella sativa)
kekebalan tubuh dan anti-virus. Penelitian telah Jintan hitam merupakan tanaman herbal tahunan
membuktikan bahwa menambahkan lidah buaya Ranunculaceae. Komposisi dari Nigella Sativa
untuk diet seseorang dapat memperbaiki berupa Thymoquinone (30-48%), p-cymene (7-
pencernaan. Lidah buaya merupakan sumber 15%), carvacrol (6-12%), 4-terpineol (2-7%), t-
vitamin yang berguna. Gel lidah buaya anethole (1-4%) dan longifolene sesquiterpene (1-
mengandung berbagai macam vitamin - bahkan 8%) (29); lemak 36-38%, protein, alkaloid,
vitamin B 12, Vitamin A, mengandung vitamin B- saponin, serta 0,4-2,5% minyak atsiri (30) yang
Group, Vitamin C, Vitamin E dan asam folat. Gel merupakan phytoconstituents pada tanaman ini.
lidah buaya mengandung bahan penting termasuk Jintan hitam mempunyai efek Antibakteri, anti
19 dari 20 asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh inflamasi dan anti parasit yang dikaitkan karena
manusia dan tujuh dari delapan adam amino yang adanya berbagai phytoconstituents seperti
tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia. (24; 25) thymohydroquinone, thymoquinone, timol,
Komposisi fitokimia lidah buaya dapat nigellidine, nigellimine-N-oksida, nigellicine,
mengurangi gejala yang berhubungan dengan alpha-hedrin (31). Sebuah studi menyatakan,
pencegahan penyakit jantung, kanker, keberadaan (32) thymoquinone, p-cymene dan
neurodegeneration, dan diabetes. (26) Efektifitas senyawa carvacrol dalam minyak jintan hitam
dari lidah buaya juga dapat sebagai antibiotik bagi mempunyai aktivitas antibakteri. Thymoquinone
luka sesuai penelitian yang dilakukan oleh bertindak sebagai antioksidan kuat dan averts
Lawrence R (27) dimana lidah buaya dapat membran peroksidasi lipid dalam jaringan (33).
digunakan untuk membunuh berbagai bakteri Aplikasi topikal minyak Jintan hitam
walaupun aktifitas antimikroba dari gel ekstrak mempercepat penyembuhan luka (34). Efek
Vol. II Nomor 1 Maret 2015 Jurnal Keperawatan Respati ISSN : 2088 - 8872

penyembuhan luka dari N.sativia terkait dengan 2. Pendsey, S.P. 2010. Understanding Diabetic
Foot. Int J
antioksidan, antibakteri dan anti inflamasi,
Diab Dev Ctries, 30 (2); 75 79
meningkatkan mekanisme pada fase inflamasi dan 3. Ismail, D.D. Irawaty, D. Haryati, T.S. 2009.
Penggunaan Balutan Modern Memperbaiki
proliferasi. Penelitian yang lain membandingkan
proses penyembuhan luka Diabetik, Jurnal
Jintan hitam dengan Silver sulfadiazine untuk Kedokteran Brawijaya, 25; 1
4. Suriadi. 2007. Manajemant Luka. Pontianak :
penyembuhan luka terjadi pengaruh yang
Stikep Muhammadiyah
signifikan terhadap regenerasi epidermis 12 hari 5. Ali, S.M. Fareed, A. Humailt, S.M. Basit, A.
Ahmedani, M.Y. Fawwad, A. and Miyan, Z.
tindakan pada tikus (35).
2008. The personal cost of diabetik foot
Al Douri (36) meneliti efek topikal dari disease in the developing world- a study from
Pakistan. Diabetic Medicine. 25: 1231 1233.
minyak jintan dalam penyembuhan luka pada mulut
6. Fard, A.S. Esmaelzadeh, M. Larijani, B. 2007.
didapatkan hasil bahwa jintan intan Assessment and treatment of diabetic foot
ulcer. International Journal Clinic Practice.
memperlihatkan aktifitas antiinflamasi luka pada
61. (11). 1931-1938
mulut hewan perobaan dan mempunyai perbedaan 7. Robson, V. Dodd, S. Thomas, S. 2009.
Standardized antibacterial honey
yang signifikan dalam hal epitilisasi dan proses
(MedihoneyTM) with standard therapy in
penyembuhan diantara dua kelompok. Penelitian wound care: Randomized Clinical trial.
Journal of advanced Nursing. 65. (3). 565-575
ini dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan
8. Biglari, B. Linden, P. H. Simon, A. Aytac, S.
oleh Al Muthefer (37) yang menyimpulkan bahwa Gerner, H. J. & Moghaddam, A. 2012. Use of
Medihoney as a non-surgical therapy for
minyak jintan hitam mempunyai efek
chronic pressure ulcers in patients with spinal
penyembuhan luka. Hispatologi yang dilakukan cord injury. Spinal Cord, 50(2); 165-169
9. Jenkins, R. and Coper, R. 2012. Improving
pada hari ke 14 memperlihatkan jaringan fibrous
antibiotic activity against wound pathogenesis
yang matang dimana jaringan epidermis sudah with Manuka Honey in vitro, Plos ONE. 7. 9
10. Udwadna , T. E. 2011. 2011. Ghee and Honey
sempurna.
Dressing for Infected Wound, Indian J surg.
Penelitian in vitro dan in vivo Jintan hitam 73.( 4); 278 283
11. Gupta, S.S. Singh, O. Bhagel, P. S. Sonia, M.
terhadap efek anti Mikroba pada infeksi luka
Sumit, S. and Raj, K. 2011. Honey Dressing
memperlihatkan bahwa dengan konsentrasi 20% Versus Silver Sulfadiazene Dressing For
Wound Healing in Burn Patients : A
dapat membunuh bakteri gram positif sedangkan
Retrospective Study, Journal of Cutaneous
pada gram negatif hanya pada kuman Klebsiella and Aesthetic Surgery. 4. (3). 183 187
12. Simon, A. Sofka, K. W. Szniewky, g. Blasser,
pneumonia dan Candida albicans. (38).
G. Bode, U. and Fleischhack, G, 2006. Wound
Care with antibacterial honey (medihoney) in
KESIMPULAN pediatric hematology, Oncology Support care
cancer. 14; 91 97
Dari keempat bahan alami sudah di uji secara in 13. Salmi, M. S. Ahmad, S. H. Kirnpal, K. B.
vivo dan in vitro tetapi hanya madu saja yang 2011. Evaluations of bacterial contaminated
full thickness burn wound healing in Sprague
sudah di uji klinis dan bermanfaat dalam Dawley rats Treated With Tualang Honey,
penyembuhan luka kronik. Diperlukan penelitian Indiana Journal of Plastic Surgery, 44, (1);
112 117
lebih lanjut untuk mengetahui efektifitas dari bahan 14. Buba, F. Gidado, A. dan Shugaba, A. 2013.
alami untuk penyembuhan luka kronik. Analysis of Bichemical Compostion of Honey
sample from North East Nigeria. Biicgen Anal
Biochem. 2 (3) ; 139
KEPUSTAKAAN 15. Salmi, M. S. Ahmad, S. H. Kirnpal, K. B.
2011. Evaluations of bacterial contaminated
1. Morison, M.J. Moffatt, C. J. Franks, P. J. 2007, full thickness burn wound healing in Sprague
Leg Ulcer : A Problem Based Learning Dawley rats Treated With Tualang Honey,
Approach. Philadelphia, Mosby Elsevier
Vol. II Nomor 1 Maret 2015 Jurnal Keperawatan Respati ISSN : 2088 - 8872

Indiana Journal of Plastic Surgery, 44, (1); healing; A Systematic review, Burn, 33, 713
112 117 718
16. Yilmax, N. Ozlem, N. Cevat, N. Gozlem, C. 29. Jain Sachin, Jain Neetesh,Tiwari A, Balekar N,
Fatih, H.O. Dogu, D. 2009. Evaluation of The Jain D K. 2009, Simple Evaluation Of Wound
Therapeutic Effectivess of Honey in Oral Healing Activity Of Poly Herbal Formulation
Mucosal Ulcers, Bosnian Journal of Basic of Ageratum Conyzoides Linn. Asian
Medical Sciences. 9. (4); 290-295 J.Research Chem, 2,
17. Moghazy, A.M. et all, 2010. The clinical and 30. Burits M, Bucar F. 2000, Antioxidant Activity
cost effectiveness of be honey dressing in the of Nigella Sativa Essential Oil. Phytotherapy
treatment of diabetic foot ulcers, Elsevier Research ; 14:323 328.
Ireland LTD 31. Lautenbacher Lm. 1997, Schwarzkummelol.
18. Subramawan, B.S. Amin, T.A. Almeida, P.M. Deutsche Apotheker Zeitung 137, 6869
2013. Efficacy of gamat extrack in wound 32. Randhawa Ma, Al-Ghamdi Ms. 2002, A
healing in Albino Wistar Ratras, International Review of the Pharmacotherapeutic Effects of
J.Pharm Science Rev Res. 20 (1) Nigella Sativa. Pakistan Journal Of Medical
19. Zohdi, R.M. Zakaria, Z.Q. Yusof, N. Research, 41, 7783.
Mustapha, N.M. Abdullah, M.N. 2011. Sea 33. Arici M, Sagdic O, Gecgel U. 2005,
cucumber (Stichopus hermanii) based hydrogel Antibacterial Effect Of Turkish Black Cumin
to treat burn wound in rats, J Biomed Mater (Nigella Sativa L.) Oils. Grasasy Aceites 56,
Res B Appl Biomater. 98 (1); 30-37 259262.
20. Nahla, S. and Shazky, O. 2013. Nutritional 34. Mansour Ma, Nagi Mn, El-Khatib As, Al-
value of some Egyptian sea cucumber, African Bekairi Am. Effects of Thymoquinone on
Journal of Biotechnology. 12. (35); 5466 Antioxidant Enzyme Activities, Lipid
5472 Peroxidation And Dt-Diaphorase In Different
21. Salarzadek, A.R. Afkhaimin, M. Bastami, K.D. Tissues Of Mice: A Possible Mechanism Of
Khsanpour, M. Khazaali, A. and Mochleci, A. Action. Cell Biochemistry and Function 20,
2012. Proximate composition of two sea 2002, 143151.
cucumber species Holothuria pavra and 35. Sarkhail P, et all, 2011, Burn healing potensial
Holothura arenicaea in Persian Gulf, Annals of of Nigella Sativa seed oil in Rats, IJPSR, 2 (1)
Biological Research. 3. (3); 1305 1311. 34 40
22. Bardbar, S. Anwar, F. and Saari, N. 2011. 36. Al-Douri AS, Al-Kazaz SGhA. 2010, The
High Valau Component and Bioactives from Effect of Nigella Sativa Oil (Black Seed) on
sea cucumber for functional foods A review. the Healing of Chemically Induced Oral Ulcer
Marine Drugs. 1761 1805 in Rabbit (Experimental Study). AlRafidain
23. Sibbald.R.G. et all. 2000. Preparing the Wound Dent J; 10(1):151-157.
Bed Debridement, Bacterial Balance, and 37. Al-Mutheffer EA, 2010, The effect of local
Moisture Balance, Ostomy/wound application black seed (Nigella sativa) oil on
Management. 46. (11). 14 35 wound healing in rabbits, Al-Anbar J, Vet, Sci,
24. Hamman JH, 2008, Composition and Vol 3 (1), 91 97
applications of Aloe vera Leaf Gel, Molecules,
13. 1599 1616.
25. Rajeswari, R, M. Umadevi, C. Sharmila
Rahale, R.Pushpa, S. Selvavenkadesh, K. P.
Sampath Kumar, Debjit Bhowmik, 2012, Aloe
vera: The Miracle Plant Its Medicinal and
Traditional uses in India, 2012, Journal of
Pharmacognosy and Phytochemistry 1 (4)
www.phytojournal.com
26. Barandozi FN, 2013, Antibacterial activies and
antioxidant capacity of Aloe vera, Organic and
Medicinal Chemistry Letters, 3 : 5
27. Lawrence R, Tripathi P and Jeyakumar
E,2009, Isolation, Purification and Evaluation
of Antibacterial Agents From Aloe vera,
Brazilian Journal of Microbiology, 40; 906 -
915
28. Maenthaisong R, Chaiyakunapruk N,
Nuruntraporn S, and Kongkaew C, 2007, The
efficacy of oleo Vera used for burn wound

You might also like