Professional Documents
Culture Documents
Intisari
Aspek manfaat sebagai dampak dari pelaksanaan rekomendasi
merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kinerja. Tulisan ini
menguraikan hasil dari penelitian deskriptif melalui metode survei
untuk menilai sejauh mana manfaat hasil pemeriksaan kinerja BPK
serta mengetahui pengaruh rekomendasi yang diberikan oleh BPK
terhadap entitas yang diaudit (auditee). Survei dilakukan terhadap
obyek pemeriksaan kinerja BPK yang berasal dari Kementrian/Lembaga,
BUMN/BUMD, RSUD, serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada
pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan entitas lainnya. Hasil survei
menunjukkan pemeriksaan kinerja BPK bermanfaat untuk meningkatkan
BADAN PENELITIAN DAN kinerja auditee, dimana auditee pemerintah daerah mendapatkan
PENGEMBANGAN (BPP) manfaat yang lebih besar dibandingkan pemerintah pusat. Survei juga
KEMENTERIAN DALAM menunjukkan, semakin tinggi frekuensi pemeriksaan kinerja, semakin
NEGERI
baik kualitas rekomendasi yang diberikan memberikan manfaat yang
Jl. Kramat Raya No 132, Jakarta Pusat lebih besar bagi auditee. 90% responden menyatakan, rekomendasi yang
10450 diberikan BPK dapat ditindaklanjuti. Beberapa masukan diberikan oleh
auditee terkait upaya yang perlu dilakukan oleh BPK untuk meningkatkan
kualitas pemeriksaan dan kualitas rekomendasi untuk meningkatkan
pelaksanaan tindak lanjut oleh auditee.
85
I. Pendahuluan Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan (TLRHP)
Setelah membaiknya opini laporan keuangan diperoleh informasi, dari 437.343 rekomendasi
entitas pemerintah sebagai produk pemeriksaan pemeriksaan yang dihasilkan dari 2005 sampai
keuangan beberapa tahun terakhir, BPK mulai dengan 2016, baru sebanyak 304.679 rekomendasi
meningkatkan proporsi pelaksanaan pemeriksaan yang telah selesai ditindaklanjuti oleh auditee atau
kinerja (BPK, 2015; BPK, 2016). Berbeda dari (69,7%). Sementara sisanya, sebanyak 94.971
pemeriksaan keuangan yang menitikberatkan rekomendasi (21,7%) belum sesuai dan/atau dalam
pada penilaian terhadap kualitas penyajian proses tindak lanjut, sebanyak 35.416 rekomendasi
laporan keuangan suatu entitas pemerintah, (8,1%) belum ditindaklanjuti, dan sebanyak 2.277
pemeriksaan kinerja berfokus pada penilaian, rekomendasi (0,5%) tidak dapat ditindaklanjuti
apakah suatu program, kegiatan, atau organisasi (IHPS Semester II, 2016).
dikelola secara ekonomis, efisien, dan efektif (3E). Pemberian rekomendasi konstruktif
Selain memberikan penilaian terhadap aspek 3E, diharapkan mampu menyelesaikan akar
Auditor juga diharuskan memberikan rekomendasi permasalahan yang dihadapi oleh auditee.
perbaikan agar kekurangan yang ditemukan bisa Rekomendasi BPK yang belum mendapat respon
diperbaiki (Aziz, 2015; Holbert, 2014; Raaum & atau ditindaklanjuti oleh entitas, mengindikasikan
Morgan, 2009). Pemeriksaan kinerja ditujukan lebih terdapat permasalahan di dalam rekomendasi,
kepada memperbaiki kelemahan yang ada dan bukan sehingga sulit atau lambat ditindaklanjuti oleh
sekadar menemukan kesalahan untuk menentukan entitas, selain terkait kepatuhan entitas itu sendiri
siapa pihak yang harus bertanggung jawab atas untuk menindaklanjutinya. Apabila rekomendasi
kesalahan. Dengan demikian pemeriksaan kinerja tidak dilaksanakan oleh entitas, maka manfaat yang
bermanfaat bagi pemerintah karena membantu diperoleh dari pelaksanaan pemeriksaan kinerja
entitas pemerintah dalam meningkatkan kualitas belum didapatkan secara maksimal (Dwiputrianti,
pengelolaan keuangan negara dan meningkatkan 2011).
pelayanan pemerintah terhadap masyarakat Karena tujuan pemeriksaan kinerja adalah
(Intosai, 2013a). kepada perbaikan dan peningkatan kinerja entitas,
ISSAI 12 (2013b) menyatakan, suatu maka ketercapaian pemeriksaan kinerja tidak dapat
pemeriksaan yang dilakukan oleh Supreme Audit diukur hanya melalui peningkatan jumlah Laporan
Institution (SAI) merupakan faktor penting untuk Hasil Pemeriksaan (LHP) kinerja yang dihasilkan,
menyejahterakan kehidupan warga negara melalui melainkan juga seberapa besar manfaat dan nilai
peningkatan akuntabilitas, transparansi dan yang telah didapatkan stakeholder melalui jenis
integritas sektor publik, sebagaimana digambarkan pemeriksaan ini. Sebuah pengukuran diperlukan
dalam bagan 1. atas dampak yang muncul dari rekomendasi yang
Efektifitas rekomendasi yang diberikan oleh diberikan oleh BPK melalui pemeriksaan yang
BPK tidak terlepas dari peran entitas yang diperiksa dilakukannya, termasuk melalui pemeriksaan
(auditee) dalam melaksanakan rekomendasi kinerja.
BPK, di mana salah satu pendorong komitmen Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan
tersebut adalah tingginya kualitas pemeriksaan dan manfaat LHP kinerja BPK bagi entitas yang diperiksa
rekomendasi yang dihasilkan. Untuk itu, BPK terus oleh BPK dari sudut pandang auditee, yaitu para
berupaya meningkatkan efektivitas tindak lanjut pimpinan entitas yang terdiri dari direktur/wakil
atas hasil pemeriksaannya serta memenuhi harapan direktur, serta kepala instansi. Tulisan ini juga
pemilik kepentingan. Berdasarkan data Tindak menyoroti tentang kualitas pemeriksaan kinerja
Pusat/Daerah
Manfaat untuk Penilaian Kinerja
Daerah
Pusat
BUMD
Dinas/Pemda
RSUD
3.60 3.60 3.70 3.80 3.00 4.10 4.20 4.30 4.40
Rata-Rata
1) Karakteristik berdasarkan entitas Pusat/ penting dari jenis pemeriksaan ini, disamping
Daerah untuk memberikan penilaian atas kinerja entitas.
Berdasarkan klasifikasi pemerintah Pusat/ Sedangkan angka detailnya memberikan gambaran
Daerah maka terlihat, entitas daerah lebih besar baru mengenai kebutuhan masing-masing jenis
merasakan manfaat rekomendasi yang dihasilkan entitas atas rekomendasi BPK melalui pemeriksaan
dari pemeriksaan kinerja yang dilakukan. Meskipun kinerja, pada saat dilakukan penelitian.
demikian, baik entitas Daerah maupun Pusat 3) Karakteristik berdasarkan pengalaman
menyatakan, pemeriksaan kinerja yang dilakukan diperiksa
BPK bermanfaat dalam hal kualitas rekomendasi Data survei memberikan informasi, kualitas
yang diberikan (3,98-4,17). Hal ini mengindikasikan, rekomendasi yang diberikan BPK paling tinggi
entitas di Daerah (Pemda, BUMD) memerlukan dirasakan oleh entitas yang telah diperiksa lebih
banyak asistensi dan konsultasi dalam rangka dari tiga kali. Entitas yang telah diperiksa lebih
meningkatkan kinerjanya dibandingkan entitas di dari tiga kali menyatakan pemeriksaan kinerja
Pusat (K/L atau BUMN), khususnya melalui jenis yang dilakukan sangat bermanfaat (4,41) dalam
pemeriksaan kinerja. memberikan rekomendasi yang baik. Sedangkan
2) Karakteristik berdasarkan jenis entitas entitas yang diperiksa kurang dari tiga kali
Rata-rata semua jenis entitas menyatakan, menyatakan pemeriksaan kinerja bermanfaat dalam
pemeriksaan kinerja yang dilakukan BPK memberikan rekomendasi yang baik (4,03-4,15).
bermanfaat (3,88-4,19), karena telah memberikan Hal ini mengindikasikan, kualitas pemeriksaan
rekomendasi yang tepat, menunjukkan tindakan kinerja BPK semakin membaik dari tahun ke tahun.
nyata yang harus dilakukan oleh pejabat yang Sekali lagi informasi ini menunjukkan, pemeriksaan
berwenang, meningkatkan/memperbaiki kualitas kinerja merupakan kebutuhan bagi kebanyakan
pengendalian internal, serta meningkatkan ketaatan entitas, baik Pemerintah Pusat/Daerah maupun
terhadap peraturan perundang-undangan. Manfaat Badan Usaha (BUMN/BUMD).
yang diberikan merupakan salah satu tujuan
rekomendasi dapat ditindaklanjuti oleh entitas, publik. Kedua, responden dengan karakteristik
di antaranya adalah perlunya BPK memberikan auditee di level Daerah mendapatkan manfaat yang
rekomendasi yang lebih nyata dan tepat sasaran lebih besar dibandingkan di level Pusat, di mana
serta memperhatikan aspek internal dan kondisi pemeriksaan kinerja yang dilakukan membantu
entitas (24%), perlunya BPK meningkatkan responden di daerah untuk memetakan masalah
koordinasi dan komunikasi dengan auditee terkait terkait sumber daya manusia, sarana dan prasarana
rekomendasi yang diberikan (23%), perlunya serta kurangnya informasi dibandingkan dengan
pemantauan tindak lanjut dan adanya solusi Pusat. Ketiga, responden dengan frekuensi diperiksa
atas rekomendasi yang sulit ditindaklanjuti serta kinerja lebih sering, juga mendapatkan manfaat yang
membuat laporan atas rekomendasi yang sudah lebih besar. Hal ini terjadi karena semakin sering
ditindaklanjuti (23%), perlunya advokasi dari BPK pemeriksaan kinerja dilakukan dan semakin banyak
atas rekomendasi yang terkait dengan pihak ketiga ruang perbaikan yang dilakukan, sehingga semakin
dan memberikan bimbingan teknis/sosialiasi/ terasa manfaat pemeriksaan kinerja bagi auditee.
pelatihan terkait pemeriksaan kinerja (16%), Dan terakhir, salah satu faktor yang menyebabkan
dan perlunya pemeriksa lebih memahami bisnis bertambahnya manfaat atas pemeriksaan kinerja
proses entitas (14%). Beberapa masukan tersebut adalah kualitas rekomendasi BPK yang baik, yang
konsisten dengan hasil kajian Holbert (2014). berimbas pada naiknya presentase tindak lanjut
rekomendasi oleh auditee. Sedangkan entitas
yang tidak dapat menjalankan rekomendasi BPK
IV. Kesimpulan beralasan karena rekomendasi terbentur dengan
Beberapa kesimpulan dapat ditarik dari hasil kebijakan yang lebih tinggi atau tidak tepat sasaran.
survei di atas. Pertama, hasil kajian menunjukkan Meskipun telah menunjukkan gambaran yang
pemeriksaan kinerja yang telah dilakukan oleh positif terkait pemeriksaan kinerja yang telah
BPK telah bermanfaat untuk meningkatkan kinerja dilaksanakan, agar bisa memberikan manfaat
auditee, memudahkan pengambilan keputusan maksimal kepada stakeholder, beberapa saran
dan tindakan koreksi bagi pihak yang berwenang perlu diberikan untuk memperbaiki kelemahan-
serta membantu meningkatkan tanggung jawab