You are on page 1of 14

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, MOTIVASI, OBJEKTIVITAS,

INTEGRITAS, PENGALAMAN KERJA DAN ETIKA TERHADAP


KUALITAS AUDIT APARAT INSPEKTORAT DALAM
PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH
( Studi Empiris pada Inspektorat Pemerintah Kota di Sumatera Barat)

Oleh:
Miftah Urrahmi
Pembimbing: M.Rasuli dan Alfiati Silfi

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


e-mail : miftah.urrahmi24@yahoo.com

The Effect Independence, Competence, Motivation, Objectivity, Integrity, Experience And


Ethics To The Quality Of Audit Result Inspectorate Apparatus In Regional Financial
Supervision

ABSTRACT

This research aims to analyze and gets empirical prove of the influence of the
independence, competence, motivation, objectivity, integrity, experience and ethics to the
quality of audit result inspectorate apparatus in regional financial supervision.
Respondents in this research is the auditors who work in the Office of the City
Government Inspectorate in West Sumatra. The sampling is selected using purposive
sampling, data collection method using a questionnaire with the number of auditors that
the sample of this research was 61 auditors from 5 Office of the City Government
Inspectorate in West Sumatra. This research is a quantitative model with data analysis
methods include validity, reliability, normality test, classical assumptions:
heteroscedasticity, multicollinearity, and test determinant coefficient and hypothesis test:
t test using SPSS software version 20 to process data. The results of this research indicate
that independence, competence, objectivity, experience and ethic have effect on the
quality of audit result in p<0,05. While the motivation and integrity do not have effect on
the quality of audit result in p>0,05. Based on the total adjusted R-square results proved
that the variable independence, competence, motivation, objectivity, integrity, work
experience, ethics affect the quality of audits of 0,868 or 86.8%. While the remaining
13.2% is explained by other variables that are not performed in this research.

Keywords : independence, motivation, objectivity, integrity, and the quality of audit result

PENDAHULUAN

Isu korupsi di Indonesia masih pemerintah, perusahaan milik negara


menghiasi berita utama surat kabar atau daerah maupun organisasi publik
nasional sampai saat ini, yang dikutip lainnya yang ada di negeri ini. Tuntutan
dari sebuah pemberitaan pada website masyarakat tersebut menghendaki
nasional kompas sehingga menjadikan adanya pelaksanaan fungsi pengawasan
kasus korupsi ini perhatian besar bagi intern yang andal dan sistem
masyarakat. Masyarakat menuntut akan pengendalian intern yang baik dalam
adanya transparansi dan akuntabilitas pertanggungjawaban atas penggunaan
dalam pengelolaan keuangan oleh dana untuk pelaksanaan pemerintahan
lembaga-lembaga sektor publik, yang menjamin pelaksanaan kegiatan
diantaranya yaitu lembaga-lembaga dapat merata keseluruh sektor publik

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 1


serta telah sesuai dengan kebijakan dan karena dengan kualitas pemeriksaan
rencana yang ditetapkan dan ketentuan yang tinggi maka akan dihasilkan
yag berlaku secara ekonomis, efisien, laporan hasil pemeriksaan yang dapat
dan efektif. dipercaya sebagai dasar pengambilan
Sesuai dengan ketentuan Peraturan keputusan. Penelitian ini membahas
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 mengenai pengaruh independensi,
tentang Organisasi Perangkat Daerah, kompetensi, motivasi, objektivitas,
Inspektorat merupakan unsur pengawas integritas, pengalaman kerja dan etika
penyelenggaraan pemerintahan daerah. terhadap kualitas audit pada Inspektorat
Inspektorat Daerah mempunyai tugas dalam pengawasan keuangan daerah
melakukan pengawasan terhadap yang dilakukan pada inspektorat
pelaksanaan urusan pemerintahan di pemerintahan Kota di Sumatera Barat.
daerah/provinsi, pelaksanaan pembinaan Berdasarkan Laporan Hasil
atas penyelenggaraan pemerintahan Pemeriksaan BPK RI Perwakilan
daerah kabupaten/kota. Peran dan fungsi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013
Inspektorat Provinsi, Kabupaten atau memberikan Opini Wajar Dengan
Kota secara umum diatur dalam pasal 4 Pengecualian (WDP) atas Laporan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
64 Tahun 2007, dinyatakan bahwa pada 5 dari 7 Kota yang ada di Provinsi
dalam melaksanakan tugas pengawasan Sumatera Barat. Ini berarti pada sistem
urusan pemerintahan, Inspektorat pengendalian internal, pengawasan dan
Provinsi, Kabupaten atau Kota kinerja Inspektorat sebagai Aparat
mempunyai fungsi perencanaan program Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
pengawasan, perumusan kebijakan dan terhadap kegiatan pemerintahan masih
fasilitasi pengawasan, pemeriksaan belum relatif baik dan optimal.
(audit), pengusutan, pengujian, dan Peneliti disini mencoba menguji
penilaian tugas pengawasan. Inspektorat kembali penelitian yang dilakukan oleh
Kabupaten/Kota menjadi pilar yang Harvita Yulian Ayuningtyas (2012)
bertugas sebagai pengawas sekaligus dengan menambahkan motivasi dan
pengawal dalam pelaksanaan program etika sebagai variabel independen
yang tertuang dalam Anggaran karena masih adanya kontradiktif dari
Pendapatan dan Belanja Daerah. Dalam penelitian sebelumnya yaitu penelitian
melakukan tugas, pokok, dan fungsinya yang dilakukan oleh Sari Ramadhanis
Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan (2012) dan Rayyan Ichwani (2013).
pemeriksaan rutin ke seluruh SKPD Rumusan masalah dalam penelitian
yang ada pada setiap Kabupaten dan ini adalah menguji apakah independensi,
Kota. Hasil dari pemeriksaan kompetensi, motivasi, objektivitas,
menghasilkan Laporan Hasil integritas, pengalaman kerja dan etika
Pemeriksaan (LHP). Untuk mengetahui berpengaruh terhadap kualitas audit
kualitas hasil pemeriksaan, dapat dinilai pada inspektorat dalam pengawasan
dari laporan hasil pemeriksaan. Dalam keuangan daerah.
laporan hasil pemeriksaan akan Sedangkan tujuan dari penelitian ini
diketahui apa yang menjadi adalah untuk mengetahui serta menguji
permasalahan pada setiap Satuan Kerja pengaruh independensi, kompetensi,
Perangkat Daerah (SKPD). Inspektorat motivasi, objektivitas, integritas,
Kabupaten dan Kota dalam laporannya pengalaman kerja dan etika berpengaruh
juga akan memberikan saran kepada terhadap kualitas audit pada inspektorat
objek yang telah diaudit. Saran tersebut dalam pengawasan keuangan daerah.
merupakan jawaban dari permasalahan Manfaat penelitian yaitu untuk
yang ditemukan pada pemeriksa. dapat memberikan tambahan
Kualitas pemeriksaan sangat kepustakaan/referensi empiris mengenai
penting dalam kegiatan pemeriksaan, pengaruh independensi, kompetensi,

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 2


motivasi, objektivitas, integritas, Pemeriksaan Keuangan Negara
pengalaman kerja dan etika terhadap (SPKN). Dalam lampiran 3 SPKN
kualitas audit pada inspektorat dalam disebutkan bahwa:
pengawasan keuangan daerah. Serta “Besarnya manfaat yang diperoleh
dapat digunakan sebagai bahan referensi dari pekerjaan pemeriksaan tidak
untuk penelitian-penelitian selanjutnya. terletak pada temuan pemeriksaan yang
Kemudian manfaat bagi pemerintah kota dilaporkan atau rekomendasi yang
yang diteliti agar dapat memberikan dibuat, tetapi terletak pada efektivitas
sumbangsih dalam rangka mengevaluasi penyelesaian yang ditempuh oleh
kinerja pemerintah daerah Kota yang entitas yang diperiksa. Manajemen
diteliti terutama kaitannya dengan entitas yang diperiksa bertanggung
faktor-faktor yang mempengaruhi jawab untuk menindaklanjuti
kualitas audit pada inspektorat dalam rekomendasi serta menciptakan dan
pengawasan keuangan daerah. memelihara suatu proses dan system
Selanjutnya manfaat untuk penulis informasi. Untuk memantau status
adalah menambah pengetahuan kepada tindak lanjut atas rekomendasi
penulis mengenai pengetahuan dalam pemeriksa dimaksud. Jika manajemen
hal pengembangan wawasan dibidang tidak memiliki cara semacam itu,
audit pada pemerintah daerah serta dapat pemeriksa wajib merekomendasikan
menjadi sumbangan pemikiran dalam agar manajemen memantau status
pengembangan ilmu akademik. tindak lanjut atas rekomendasi
pemeriksa. Perhatian secara terus-
TINJAUAN PUSTAKA DAN menerus terhadap temuan pemeriksaan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS yang material beserta rekomendasinya
dapat membantu pemeriksa untuk
Audit Internal menjamin terwujudnya manfaat
Standar yang dibuat oleh Asosiasi pemeriksaanyang dilakukan” (paragraf
Auditor Intern Pemerintah Indonesia 17).
(AAIPI) berjudul Standar Audit Intern,
mendefinisikan audit Internal sebagai Pengawasan Keuangan Daerah
kegiatan yang independen dan objektif Pengawasan fungsional dilakukan
dalam bentuk pemberian keyakinan baik oleh pengawas ekstern pemerintah
(assurance activities) dan konsultasi maupun pengawas intern pemerintah.
(consulting activities), yang dirancang Pengawasan ekstern pemerintah
untuk memberi nilai tambah dan dilakukan oleh Badan Pemeriksa
meningkatkan operasional sebuah Keuangan (BPK), sedangkan
organisasi (auditee). Kegiatan ini pengawasan intern pemerintah
membantu organisasi (auditee) untuk dilakukan oleh Aparat Pengawasan
mencapai tujuannya dengan cara Intern Pemerintah (APIP) sesuai
pendekatan yang sistematis dan teratur ketentuan peraturan perundang-
untuk menilai dan meningkatkan undangan yang berlaku.
efektivitas dari proses manajemen
risiko, kontrol (pengendalian), dan tata Independensi
kelola (sektor publik). Arens, et.al.(2012) mendefinisikan
independensi dalam pengauditan
Kualitas Hasil Audit sebagai "Penggunaan cara pandang
Menurut Peraturan Menteri Negara yang tidak bias dalam pelaksanaan
Pendayagunaan Aparatur Negara pengujian audit, evaluasi hasil
nomor PER/05/M.PAN/03/2008, pengujian tersebut, dan pelaporan
pengukuran kualitas audit atas laporan hasil temuan audit".
keuangan, khususnya yang dilakukan Kompetensi
oleh APIP, wajib menggunakan Standar Lee dan Stone (1995),

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 3


mendefinisikan kompetensi sebagai Etika
keahlian yang cukup yang secara Etika dalam Auditing adalah suatu
eksplisit dapat digunakan untuk prinsip untuk melakukan proses
melakukan audit secara objektif. pengumpulan dan pengevaluasian bahan
Adapun Bedard (1986) mengartikan bukti tentang informasi yang dapat
keahlian atau kompetensi sebagai diukur mengenai suatu entitas ekonomi
seseorang yang memiliki pengetahuan untuk menentukan dan melaporkan
dan ketrampilan prosedural yang luas kesesuaian informasi yang dimaksud
yang ditunjukkan dalam pengalaman dengan kriteria-kriteria yang dimaksud
audit. yang dilakukan oleh seorang yang
kompeten dan independen.
Motivasi
Menurut Suwandi (2005) dalam Pengaruh Independensi terhadap
Efendy (2010), dalam konteks Kualitas Hasil Audit aparat
organisasi, motivasi adalah pemaduan inspektorat dalam pengawasan
antara kebutuhan organisasi dengan keuangan daerah
kebutuhan personil. Hal ini akan Teori atribusi mendukung
mencegah terjadinya ketegangan / pengaruh independensi terhadap
konflik sehingga akan membawa kualitas hasil audit internal, bahwa
pada pencapaian tujuan organisasi perilaku auditor disebabkan faktor
secara efektif. internal juga faktor eksternal yang
mempengaruhi kualitas hasil audit
Objektivitas internal. Auditor dalam dirinya jika
Objektivitas menurut Siti Kurnia mempertahankan sikap independen,
Rahayu dann Ely Suhayati adalah harus maka dalam penugasan audit akan
bebas dari masalah benturan semakin berkualitas hasil audit internal
kepentingan (conflict of interest) dan yang dihasilkan. Jika auditor
tidak boleh membiarkan faktor salah kehilangan independensinya, maka
saji material (material misstatement) laporan audit yang dihasilkan tidak
yang diketahuinya atau mengalihkan sesuai kenyataan yang ada sehingga
pertimbangannya kepada pihak lain. tidak dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan (Supriyono,
Integritas 1988 dalam Parasayu, 2014).
Menurut Wibowo (2006) Sehingga hipotesis dalam penelitian
menyatakan integritas auditor internal ini adalah :
menguatkan kepercayaan dan karenanya H1: Independensi berpengaruh
menjadi dasar bagi pengandalan atas terhadap kualitas hasil audit
judgement mereka. aparat inspektorat dalam
pengawasan keuangan daerah.
Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja seseorang Pengaruh Kompetensi Terhadap
menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang Kualitas Hasil Audit aparat
pernah dilakukan seseorang dan inspektorat dalam pengawasan
memberikan peluang yang besar bagi keuangan daerah
seseorang untuk melakukan pekerjaan Menurut Tubbs (1992) dalam
yang lebih baik. Semakin luas Ayuningtyas (2012) menyatakan bahwa
pengalaman kerja seseorang, semakin dalam mendeteksi sebuah kesalahan,
trampil seseorang dalam melakukan seorang auditor harus didukung dengan
pekerjaan dan semakin sempurna pula pengetahuan tentang apa dan
pola berpikir dan sikap dalam bertindak bagaimana kesalahan tersebut terjadi.
untuk mencapai tujuan yang telah Hasil penelitian Ichwani (2013)
ditetapkan. menyatakan bahwa kompetensi

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 4


berpengaruh signifikan terhadap auditor maka semakin baik kualitas
kualitas hasil pemeriksaan, jadi audit (Parasayu, 2014 dan Lestari,
semakin tinggi kompetensi auditor 2013). Sehingga hipotesis dalam
akan semakin baik kualitas hasil penelitian ini adalah :
pemeriksaannya. H4: Obyektivitas mempunyai
Sehingga hipotesis dalam penelitian ini pengaruh terhadap kualitas hasi
adalah : audit aparat inspektorat dalam
H2: Kompetensi auditor berpengaruh pengawasan keuangan daerah.
terhadap kualitas hasil audit
aparat inspektorat dalam Pengaruh Integritas terhadap
pengawasan keuangan daerah. Kualitas Hasil Audit aparat
inspektorat dalam pengawasan
Pengaruh Motivasi terhadap Kualitas keuangan daerah
Hasil Audit aparat inspektorat dalam Teori atribusi digunakan untuk
pengawasan keuangan daerah menjelaskan pengaruh integritas
Sebagaimana dikatakan oleh terhadap kualitas hasil audit internal.
Goleman (2001), hanya motivasi Integritas merupakan faktor internal
yang akan membuat seseorang yang mempengaruhi kualitas hasil
mempunyai semangat juang yang tinggi audit. Auditor melaksanakan tugas
untuk meraih tujuan dan memenuhi pemeriksaan menjunjung integritas,
standar yang ada. Dengan kata lain, maka hasil audit yang dilaksanakannya
motivasi akan mendorong seseorang, akan berkualitas. Integritas
termasuk auditor, untuk berprestasi, mengharuskan auditor menjalankan
komitmen terhadap kelompok serta segala tugas didasarkan atribut internal
memiliki inisiatif dan optimisme yang dengan menjunjung asas kejujuran,
tinggi. Respon atau tindak lanjut yang tidak mencederai prinsip pada batasan-
tidak tepat terhadap laporan audit dan batasan obyek pemeriksaan yang
rekomendasi yang dihasilkan akan dapat disepakati, serta dapat mengalahkan
menurunkan motivasi aparat untuk kepentingan diri pribadi. Dengan
menjaga kualitas audit. Sehingga integritas yang tinggi, maka auditor
hipotesis dalam penelitian ini adalah : dapat meningkatkan kualitas hasil
H3: motivasi berpengaruh terhadap pemeriksaannya (Pusdiklatwas BPKP,
kualitas audit aparat Inspektorat 2008).
dalam pengawasan keuangan Sehingga hipotesis dalam penelitian ini
daerah. adalah :
H5: Integritas berpengaruh terhadap
Pengaruh Objektivitas terhadap kualitas hasil audit aparat
Kualitas Hasil Audit aparat inspektorat dalam pengawasan
inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.
keuangan daerah
Perilaku auditor menurut teori Pengaruh Pengalaman Kerja
atribusi untuk menjelaskan pengaruh terhadap Kualitas Hasil Audit aparat
objektivitas terhadap kualitas hasil inspektorat dalam pengawasan
audit internal. Objektivitas merupakan keuangan daerah
state of mind auditor, bahwa perilaku teori atribusi mendukung pengaruh
disebabkan faktor internal. Seorang pengalaman kerja terhadap kualitas
auditor dengan mempertahankan hasil audit internal. Perilaku
objektivitas, ia akan bertindak adil, seseorang disebabkan faktor internal.
tanpa dipengaruhi tekanan atau Banyaknya tugas-tugas pemeriksaan dan
permintaan pihak tertentu atau lamanya pengalaman kerja
kepentingan pribadinya, sehingga mengembangkan keahlian kualitas
semakin tinggi tingkat objektivitas sumber daya manusia. Semakin lama

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 5


masa kerja dan pengalaman yang pengambilan sampel yang digunakan
dimiliki auditor, maka akan dalam penelitian ini adalah Purposive
meningkatkan kualitas hasil audit yang sampling yaitu untuk memperoleh
dihasilkan. sampel yang memenuhi kriteria tertentu
Sehingga hipotesis dalam penelitian ini dibutuhkan karakteristik sampling.
adalah : Kriteria pemilihan sampel dalam
H6 : Pengalaman kerja berpengaruh penelitian ini adalah:
terhadap kualitas hasil audit 1. Pegawai yang terlibat dalam
aparat inspektorat dalam pemeriksaan, yaitu Auditor pada
pengawasan keuangan daerah. inspektorat pemerintah kota yang
ada di Sumatera Barat.
Pengaruh Etika Audit terhadap 2. Auditor pada poin 1, yang memiliki
Kualitas Hasil Audit aparat pengalaman kerja minimal 1 tahun.
inspektorat dalam pengawasan Jumlah auditor internal pemerintah
keuangan daerah inspektorat kota di Sumatera Barat yang
Sesuai teori atribusi yang sesuai dengan kriteria sampling yang
digunakan untuk menjelaskan pengaruh ditetapkan dari 5 kota adalah 61 orang.
etika audit terhadap kualitas hasil audit Jenis data yang digunakan dalam
internal. Perilaku auditor beretika penelitian ini berupa data primer.
dipengaruhi faktor internal yang Menurut Indrianto dan Supomo (2002)
mempengaruhi kualitas hasil audit dalam penelitian Ichwani (2013) data
internal. Auditor yang memiliki norma subjek berarti jenis data penelitian
dan etika tinggi sesuai standar audit, berupa opini, sikap, pengalaman, atau
maka mampu menghasilkan kualitas karakteristik seseorang atau sekelompok
audit yang baik. Shaub et al (1993) orang yang menjadi subjek penelitian
dalam Ichwani (2013) menyatakan (responden). Sumber data dalam
bahwa auditor yang kurang menjaga penelitian ini diperoleh dari jawaban
atau mempertahankan etika profesi kuesioner yang dibagikan kepada
maka cenderung kurang skeptis dalam responden yang berada di masing-
pelaksanaan audit, sehingga masing Inspektorat Pemerintahan Kota
mempengaruhi kualitas audit. Apabila di Sumatera Barat.
auditor tidak memiliki etika yang Teknik pengumpulan data adalah
baik, maka dapat merusak kepercayaan cara yang digunakan untuk memperoleh
masyarakat terhadap profesi auditor dan data penelitian. Dalam penelitian ini,
sebaliknya. data diperoleh dengan menyebarkan
Sehingga hipotesis dalam penelitian ini kuesioner kepada auditor internal
adalah : Inspektorat Pemerintahan Kota di
H7: Etika Audit berpengaruh terhadap Sumatera Barat. Kuesioner merupakan
kualitas hasil audit aparat teknik pengumpulan data yang
inspektorat dalam pengawasan dilakukan dengan cara memberi
keuangan daerah. seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk
METODE PENELITIAN dijawabnya.
Metode analisis data menggunakan
Penelitian akan dilaksanakan pada model regresi linier berganda yang
5 Inspektorat Kota yang ada di Sumatera menggunakan program komputer
Barat yaitu, kota Padang, Kota Statistical Product and Service for
Pariaman, Kota Payakumbuh, Kota windows version 20.00 (SPSS versi 20).
Sawahlunto dan Kota Solok.
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh aparat pada 5 Inspektorat
Kota di Sumatera Barat. Teknik

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 6


Definisi Operasional Variabel penelitian Efendy (2010) dengan
Penelitian dan Pengukuran Variabel beberapa modifikasi. Responden
diminta menjawab tentang bagaimana
Variabel Dependen persepsi mereka, memilih di antara
Variabel dependen dalam penelitian lima jawaban mulai dari sangat setuju
ini adalah Kualitas Audit Aparat sampai ke jawaban sangat tidak
Inspektorat. Kuesioner pada variabel ini setuju. Pertanyaan terdiri dari 7 item
dikembangkan dari penelitian Sukriah, yang terdiri dari beberapa indikator..
dkk (2009). Indikator pengukurannya Variabel dalam penelitian ini.
adalah: (1)Kesesuaian pemeriksaan
dengan standar audit, (2)Kualitas hasil 4. Objektivitas
laporan pemeriksaan. Objektivitas adalah suatu kualitas
yang memberikan nilai atas jasa yang
Variabel Independen diberikan anggota. Indikator yang
digunakan untuk mengukur obyektifitas
1. Independensi dalam penelitian ini adalah: (1)Bebas
Independensi adalah kebebasan dari benturan kepentingan
posisi auditor baik dalam sikap maupun (2Pengungkapan kondisi sesuai fakta.
penampilan dalam hubungannya
dengan pihak lain yang terkait dengan 5. Integritas
tugas audit yang dilaksanakannya Integritas adalah sikap jujur,
Indikator yang digunakan untuk berani, bijaksana dan tanggung jawab
mengukur independensi dalam auditor dalam melaksanakan audit.
penelitian ini adalah: (1)Independensi Konstruk ini diukur dengan
penyusunan anggaran, (2)Independensi menggunakan 5 item kuesioner yang
pelaksanaanpekerjaan, (3)Independensi telah disusun berdasarkan acuan yang
pelaporan. ditetapkan oleh BPKP dalam Sukriah,
dkk (2009) dan Ayuningtyas (2012).
2. Kompetensi Pertanyaan terdiri dari 14 item yang
Kompetensi adalah kualifikasi terdiri dari beberapa indikator.
yang dibutuhkan oleh auditor untuk Indikator yang digunakan untuk
melaksanakan audit dengan benar. mengukur integritas adalah:
Konstruk ini diukur dengan (1)Kejujuran auditor, (2)Keberanian
menggunakan 5 item kuesioner yang auditor, (3)Sikap bijaksana auditor,
telah disusun berdasarkan acuan yang (4)Tanggung jawab auditor.
ditetapkan oleh BPKP dalam Sukriah,
dkk (2009) dan Ayuningtyas (2012). 6. Pengalaman kerja
Pertanyaan terdiri dari 10 item yang Pengalaman kerja adalah
terdiri dari beberapa indikator. pengalaman auditor dalam melakukan
Indikator yang digunakan untuk audit yang dilihat dari segi lainnya
mengukur kompetensi dalam bekerja sebagai auditor dan banyaknya
penelitian ini adalah: (1)Mutu personal tugas pemeriksaan yang telah
(2)Pengetahuan umum (3)Keahlian dilakukan. Konstruk ini diukur dengan
khusus. menggunakan 5 item kuesioner yang
telah disusun berdasarkan acuan yang
3. Motivasi ditetapkan oleh BPKP dalam Sukriah,
Motivasi dalam pengauditan dkk (2009) dan Ayuningtyas (2012).
merupakan derajat seberapa besar Pertanyaan terdiri dari 8 item yang
dorongan yang dimiliki auditor untuk terdiri dari beberapa indikator.
melaksanakan audit secara berkualitas. . Indikator yang digunakan untuk
Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengalaman kerja dalam
mengukur motivasi ini diadopsi dari penelitian ini adalah: (1)Lamanya

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 7


bekerja sebagai auditor, (2)Banyaknya penelitian ini menunjukkan bahwa
tugas pemeriksaan. sebagian besar responden memiliki
umur 30–40 tahun yakni sebanyak 29
7. Etika orang atau 52,73% dari total responden,
Etika auditor merupakan nilai sedangkan umur dibawah 30 tahun
tingkah laku auditor untuk hanya 4 orang atau 7,27%, kemudian
menumbuhkan kepercayaan publik umur 40-50 tahun ada 15 orang atau
terhadap organisasi dengan selalu 27,27% dan umur diatas 50 tahun
berperilaku etis dan memegang prinsip sebanyak 7 orang atau 12,73%. pegawai
etika yang baik. Indikator yang bagian auditor internal pada kantor
digunakan untuk mengukur variabel inspektorat kota di Sumatera Barat
etika adalah tanggung jawab profesi sebagian besar adalah berpendidikan
auditor, integritas, dan objektifitas. sarjana satu (S1) yaitu sebanyak 40
Item-item tersebut mengacu dari orang atau 72,73%. berdasarkan pangkat
penelitian instrument yang digunakan atau golongan diketahui bahwa dominan
untuk mengukur etika ini diadopsi dari golongan IIIb yaitu sebanyak 20 orang
penelitian Rayyan Ichwani (2013) yang atau sekitar 36,36% dari seluruh
telah dimodifikasi. responden, sedangkan golongan
terendah yaitu IId hanya 1 orang auditor
HASIL DAN PEMBAHASAN saja atau 1,81%. Dilihat dari segi
jabatan, responden yang memiliki
Gambaran Umum Responden persentase paling tinggi adalah auditor
Pelaksanaan penelitian ini pertama yang berjumlah 26 orang atau
dilakukan dengan cara penyebaran 47,27%, sedangkan persentase yang
kuesioner secara langsung di kota yang paling rendah adalah auditor pelaksana
ada di Sumatera Barat. Dalam penelitian yaitu sebanyak 4 orang atau 7,27%.
ini yang menjadi sasaran penyebaran Selanjutnya dilihat dari masa kerja
kuesioner adalah Auditor pada auditor di kantor inspektorat, responden
Inspektorat kota yang ada di Sumatera paling banyak telah bekerja dari range 5-
Barat. Cara perolehan data adalah 10 tahun yaitu sebanyak 24 orang atau
peneliti melakukan pengambilan data 43,64% dari seluruh responden.
dengan cara turun lapangan dan Kemudian responden dilihat
membagikan kuisioner tertulis langsung dari pengalaman diklat yang pernah di
kepada responden yang menjadi sampel. ikuti sebagai auditor pemerintah dan
Peneliti langsung mendatangi kantor lebih banyak dari responden telah
Inspektorat dimana tempat responden mengikuti diklat dari range 2-4 kali
tersebut bekerja. Kuisioner disebarkan yaitu sebanyak 30 orang atau 54,55%
pada 5 Kantor Inspektorat kota yang ada dari 55 orang responden.
di Sumatera Barat dengan jumlah
responden 61 orang. Dari kuisioner yang Statistik Deskriptif
disebarkan sebanyak 61 kuisioner,
kuisioner yang kembali sebanyak 55 Statistik Deskriptif dalam
kuisioner (90,16%), kuisioner yang tidak penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9
mendapat respon sebanyak 6 kuisioner Berdasarkan tabel 4.9, semua
(9,84%). instrument penelitian mempunyai nilai
Ada pun gambaran umum profil mean lebih besar dari pada standar
seluruh responden berdasarkan jenis deviasi. Sehingga,dapat disimpulkan
kelamin dalam penelitian ini lebih bahwa data yang akan digunakan adalah
dominan wanita sebesar 63,64%, layak dan valid.
sedangkan pria hanya sebesar 36,36%.
Ada pun gambaran umum profil seluruh
responden berdasarkan umur dalam

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 8


Tabel 1 instrumen diketahui nilai Cronbach’s
Hasil Uji Statistik Deskriptif Alpha > 0,6 yang berarti bahwa
Variabel N Mean Std. kuesioner yang digunakan sebagai
Deviatio indikator dari setiap variabel yang terdiri
n dari Kualitas Audit Aparat Inspektorat,
Kualitas Independensi, Kompetensi, Motivasi,
55 40.4182 6.58194 Objektivitas, Integritas, Pengalaman
Audit
Independensi 55 36.0000 4.00925 Kerja dan Etika adalah reliabel atau
Kompetensi 55 39.8545 6.31406 dapat dipercaya.
Motivasi 55 28.0909 4.49392
Objektivitas 55 31.3091 3.72117 Hasil Uji Normalitas
Integritas 55 60.9273 5.53726 Pada penelitian ini, pengujian
Pengalaman normalitas data dapat dilihat dari grafik
55 30.0909 4.51037 normal probability plot. Berdasarkan
Kerja
Etika 55 50.4000 7.93632 gambar 4.1, terlihat data dalam
Valid N 55 penelitian ini menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis
Sumber:Data olahan Primer, 2015
diagonal. Dengan demikian maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Pengujian Kualitas Data
Gambar 1
Uji Validitas
Pengujian validitas data dalam Hasil Uji Normalitas
penelitian ini dilakukan secara statistik
yaitu menghitung korelasi antara
masing-masing pertanyaan dengan skor
total dengan menggunakan metode
Corrected Item Total Correlation pada
taraf signifikansi 5% (Imam Ghozali,
2006).
Berdasarkan hasil uji validitas,
dapat diketahui bahwa instrumen-
instrumen pada variabel kualitas audit
aparat inspektorat, independensi,
kompetensi, motivasi, objektivitas, Sumber:Data olahan Primer, 2015
integritas, pengalaman kerja dan etika
adalah valid dan dapat dipakai untuk Hasil Uji Asumsi Klasik
melakukan penelitian atau menguji
hipotesis penelitian, karena memiliki Hasil Uji Multikolinearitas
nilai rhitung > rtabel.
Dari hasil perhitungan hasil analisis
Hasil Uji Reliabilitas data dibawah, diperoleh nilai VIF untuk
Pengukuran reliabilitas dalam seluruh variabel bebas < 10 dan
penelitian ini dilakukan dengan tolerance > 0,10. Hal ini dapat
pengujian Cronbach Alpha. Berdasarkan disimpulkan bahwa model regresi
hasil uji nilai Cronbach’s Alpha tersebut bebas dari multikolinearitas.
instrumen yang terdiri dari: Kualitas
Audit Aparat Inspektorat (0,933),
Independensi (0,716), Kompetensi
(0,921), Motivasi (0,883) , Objektivitas
(0,827), Integritas (0,909), Pengalaman
Kerja (0,891) dan Etika (0,946). Dari
hasil reliabilitas masing-masing
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 9
Tabel 2 hasil pengujian hipotesis sebagai
Hasil Uji Multikolinearitas berikut:
Collinearity Tabel 3
Statistics Hasil Uji Analisis Regresi
Model Berganda
Tolerance VIF

(Constant) Model T
Independensi 0,768 1,301 Sig.
(Constant) 1,991 0,052
Kompetensi 0,398 2,515

Motivasi 0,519 1,926 Independensi -2,180 0,034


Objektivitas 0,539 1,856 Kompetensi 2,942 0,005
Motivasi 1,560 0,126
Integritas 0,880 1,137 Objektivitas -3,687 0,001
Pengalaman 0,385 2,599 Integritas 0,166 0,869
Kerja Pengalaman 2,147 0,037
Kerja
Etika 0,212 4,719 Etika 5,980 0,000
Sumber:Data olahan Primer, 2015 Variabel dependen : kualitas audit aparat
inspektorat
Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber:Data olahan Primer, 2015
Dari gambar 4.2, terlihat bahwa
titik-titik tidak membentuk pola tertentu Hasil Uji Hipotesis
dan menyebar pada sumbu Y. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa model regresi Hasil Pengujian Hipotesis pertama
dalam penelitian ini tidak terdapat Berdasarkan tabel 4.20, dapat
heteroskedastisitas. dilihat bahwa nilai <
Gambar 2 yaitu (-2,180) > t tabel (2,012) dan
Hasil Uji Heteroskedastisitas tingkat signifikansi senilai (0,034) <
(0,050). Maka dapat disimpulkan H1
diterima yaitu variabel Independensi
berpengaruh terhadap kualitas audit
aparat inspektorat dalam pengawasan
keuangan daerah artinya auditor harus
dapat mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan audit dimana harus didukung
dengan sikap independen. Namun
demikian, hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa adanya
independensi yang tinggi dimiliki oleh
Sumber:Data olahan Primer, 2015 auditor, maka akan semakin rendah pula
kualitas audit yang dihasilkan, diduga
Analisis Regresi Berganda karena independensi aparat inspektorat
kota di Sumatera Barat masih
Dari hasil pengolahan data terpengaruh penentu kebijakan dan
berdasarkan analisis regresi linier sering adanya mutasi auditor internal
berganda yang dilakukan, diperoleh pemerintahan yang juga mempengaruhi
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 10
independensi auditor. daerah, namun dalam penelitian yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan dilakukan oleh Refdi, dkk (2012) dan
hasil penelitian Ni Wayan Nistri Muhammad Fahdi (2012) menunjukkan
Wirasuasti,dkk (2014) dan Andina bahwa motivasi berpengaruh signifikan
Widya Lestari (2013) yang terhadap kualitas audit aparat
menunjukkan bahwa independensi inspektorat dalam pengawasan keuangan
berpengaruh signifikan terhadap kualitas daerah.
audit.
Hasil Pengujian Hipotesis keempat
Hasil Pengujian Hipotesis kedua
Berdasarkan tabel 4.20, dapat Berdasarkan pada tabel 4.20, dapat
dilihat bahwa nilai > dilihat bahwa nilai >
yaitu (2,942) > t tabel (2,012) dan tingkat yaitu (-3,687) > t tabel (2,012) dan
signifikan senilai (0,005) < (0,050). tingkat signifikansi senilai (0,001) <
Maka dapat disimpulkan H2 diterima (0,050). Maka dapat disimpulkan H4
yaitu variabel Kompetensi berpengaruh diterima yaitu variabel Objektivitas
terhadap kualitas audit aparat berpengaruh terhadap kualitas audit
inspektorat dalam pengawasan keuangan aparat inspektorat dalam pengawasan
daerah artinya untuk meningkatkan keuangan daerah artinya bebasnya
kualitas audit, seorang auditor sangat seseorang dari pengaruh pandangan
bergantung pada tingkat kompetensinya. subjektif pihak-pihak lain yang
Hasil temuan penelitian ini sejalan berkepentingan. Namun demikian, hasil
dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian ini menyimpulkan bahwa
Rayyan Ichwani (2013) yang adanya objektivitas yang tinggi dimiliki
menyatakan bahwa Kompetensi oleh auditor, maka akan semakin rendah
berpengaruh signifikan terhadap pula kualitas audit yang dihasilkan.
kualitas hasil pemeriksaan, jadi Hasil penelitian ini sejalan dengan
semakin tinggi kompetensi auditor hasil penelitian Annisa Parasayu (2014)
akan semakin baik kualitas hasil dan Andina Widya Lestari (2013) yang
pemeriksaannya. menunjukkan bahwa objektivitas
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
Hasil Pengujian Hipotesis ketiga audit.
Berdasarkan tabel 4.20, dapat
dilihat bahwa nilai < Hasil Pengujian Hipotesis kelima
yaitu thitung (1,560) < t tabel (2,012) dan Berdasarkan tabel 4.20, dapat
tingkat signifikan senilai (0,126) > dilihat bahwa nilai <
(0,050). Maka dapat disimpulkan H3 yaitu (0,166) < t tabel (2,012) dan tingkat
ditolak yaitu variabel Motivasi tidak signifikan senilai (0,869) > (0,050).
berpengaruh terhadap kualitas audit Maka dapat disimpulkan H5 ditolak
aparat inspektorat dalam pengawasan yaitu variabel Integritas tidak
keuangan daerah artinya motivasi yang berpengaruh terhadap kualitas audit
ada didalam maupun diluar diri seorang aparat inspektorat dalam pengawasan
auditor tidak berpengaruh terhadap keuangan daerah artinya auditor
kualitas audit yang dihasilkan. mempertimbangkan keadaan pribadi
Hasil temuan penelitian ini sejalan seseorang atau sekelompok orang atau
dengan penelitian yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk membenarkan
Sari Ramadhanis (2012) dan Andina perbuatan melanggar ketentuan atau
Widya Lestari yang menyatakan bahwa perundang-undangan yang berlaku, serta
tidak terdapat pengaruh antara motivasi bila objek pemeriksaan melakukan
terhadap kualitas audit aparat kesalahan maka auditor bersikap
inspektorat dalam pengawasan keuangan

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 11


menyalahkan yang dapat menyebabkan Hasil temuan penelitian ini sejalan
kerugian orang lain. dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hasil temuan penelitian ini sejalan Fransiska Kovinna, dkk (2013) yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh menyatakan bahwa Etika Auditor
Muhammad Fahdi (2012) yang berpengaruh signifikan terhadap
menyatakan bahwa tidak terdapat kualitas hasil pemeriksaan.
pengaruh signifikan antara integritas
terhadap kualitas audit aparat Hasil Uji Koefisien Determinasi
inspektorat dalam pengawasan keuangan (Adjusted R2)
daerah, namun dalam penelitian yang Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan oleh Harvita Yulian dilakukan diperoleh nilai koefisien
Ayuningtyas (2012) dan Muhammad determinasi sebesar 0,868. Artinya
Fahdi (2012) menyatakan bahwa jika adalah bahwa sumbangan pengaruh
auditor memiliki integritas yang baik, variabel independen terhadap variabel
maka kualitas audit dapat dicapai. kualitas audit aparat inspektorat adalah
sebesar 86,8%. Atau variabel
Hasil Pengujian Hipotesis keenam independen hanya mampu menjelaskan
Berdasarkan tabel 4.20, dapat sekitar 86,8% terhadap variael
dilihat bahwa nilai < dependen. Sedangkan sisanya 13,2 %
yaitu (2,147) > t tabel (2,012) dan tingkat dipengaruhi oleh variabel lain yang
signifikan senilai (0,037) < (0,050). tidak dimasukkan dalam model regresi
Maka dapat disimpulkan H6 diterima ini. Seperti kepatuhan pada kode etik
yaitu variabel Pengalaman Kerja (Refdi,dkk 2013), pengetahuan (Annisa
berpengaruh terhadap kualitas audit Parasayu, 2014), dan sebagainya.
aparat inspektorat dalam pengawasan
keuangan daerah artinya semakin tinggi SIMPULAN DAN SARAN
tingkat pengalaman auditor, semakin
tinggi pula tingkat kualitas auditnya. Simpulan
Hasil temuan penelitian ini sejalan Penelitian ini bertujuan untuk
dengan penelitian yang dilakukan oleh menguji Pengaruh Independensi,
Marietta Sylvie Bolang, dkk (2013) dan Kompetensi, Motivasi, Objektivitas,
Annisa Parasayu yang menyimpulkan Integritas, Pengalaman Kerja dan Etika
bahwa pengalaman kerja berpengaruh Terhadap Kualitas Audit Aparat
signifikan terhadap kualitas audit aparat Inspektorat dalam Pengawasan
inspektorat dalam pengawasan keuangan Keuangan Daerah pada Inspektorat
daerah. Pemerintah di Sumatera Barat. Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa
Hasil Pengujian Hipotesis ketujuh motivasi dan integritas tidak
Berdasarkan tabel 4.20, dapat berpengaruh terhadap kualitas audit
aparat inspektorat dalam pengawasan
dilihat bahwa nilai <
keuangan daerah. Sedangkan
yaitu (5,980) > t tabel (2,012) dan tingkat independensi, kompetensi, objektivitas,
signifikan senilai (0,000) < (0,050). pengalaman kerja dan etika berpengaruh
Maka dapat disimpulkan H7 diterima terhadap kualitas audit aparat
yaitu variabel Etika berpengaruh inspektorat dalam pengawasan keuangan
terhadap kualitas audit aparat daerah.
inspektorat dalam pengawasan keuangan Hasil penelitian ini hanya dapat
daerah karena auditor yang memiliki dijadikan analisis pada obyek penelitian
norma dan etika tinggi sesuai standar yang terbatas kualitas audit pada kantor
audit, maka mampu menghasilkan inspektorat pemerintah, dan pemilihan
kualitas audit yang baik. sampelnya hanya pada kantor
inspektorat pemerintah kota di Sumatera

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 12


Barat atau jumlah respondennya masih Fahdi, Muhammad.2012.Pengaruh
terbilang sedikit, sehingga Pengalaman Kerja, Independensi,
memungkinkan adanya perbedaan hasil Obyektifitas, Integritas,
penelitian dan kesimpulan apabila Kompetensi, Dan Motivasi
penelitian dilakukan pada objek Terhadap Kualitas Hasil
penelitian yang berbeda dengan jabatan Pemeriksaan. Riau: Universitas
yang berbeda pula. Riau.

Saran Halim, Abdul dan Muhammad Syam K.


bagi inspektorat pemerintah kota di 2013. Akuntansi Sektor Publik:
Sumatera Barat lebih meningkatkan Akuntansi Keuangan
kualitas dan jumlah sumber daya Daerah.Jakarta : Salemba Empat.
manusia di bidang pemeriksaan
keuangan daerah, sedangkan bagi Ichwani, Rayyan.2013.Pengaruh
peneliti selanjutnya agar menambah Kompetensi, Independensi dan
cakupan objek penelitian dan Etika terhadap kualitas Audit.Riau:
memperbanyak jumlah responden Universitas Riau.
penelitian.
Kovinna, Fransiska dan
DAFTAR PUSTAKA Betri.2013.Pengaruh Independensi,
Pengalaman Kerja, Kompetensi,
Ayuningtyas, Harvita Yulian. dan dan Etika Auditor terhadap
Pamudji, Sugeng.2012.Pengaruh Kualitas Audit.Palembang: STIE
Pengalaman Kerja, Independensi, MDP.
Obyektivitas, Integritas, dan
Kompetensi terhadap Kualitas Lestari, Andina Widya.2013.Pengaruh
Audit. Semarang: Diponegoro Independensi, Kompetensi,
Journal of Accounting. Volume 1. Motivasi, Objektivitas, dan
Nomor 2. Halaman 1-10. Integritas terhadap Kualitas Audit
Aparat Inspektorat dalam
Bastian, Indra.2010. Akuntansi Sektor Pengawasan Keuangan
Publik.Jakarta:Penerbit Erlangga. Daerah.Jawa Tengah: Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
Bolang, Marrieta Sylvie. Jullie J.
Sondakh dan Jenny Parasayu, Annisa.2014.Analisis Faktor-
Morasa.2013.Pengaruh Faktor yang Mempengaruhi
Kompetensi, Independensi dan Kualitas Hasil Audit
Pengalaman terhadap Kualitas Internal.Semarang: Universitas
Audit Aparat Inspektorat Kota Diponegoro.
Tomohan dalam Pengawasan
Pengelolaan Keuangan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan
Daerah.Jurnal Riset Akuntanasi Republik Indonesia Nomor 01
dan Auditing Volume 4: Unsrat. Tahun 2007. Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara. Jakarta.
Efendy, Muh. Taufiq.2010.Pengaruh
Kompetensi, Independensi, Dan, Peraturan Daerah Kota Padang Nomor
Motivasi Terhadap Kualitas Audit 17 Tahun 2008 Tentang
Aparat inspektorat Dalam Pembentukan Organisasi dan Tata
Pengawasan Keuangan Daerah Kerja Inspektorat.
(Studi Pada Pemerintah Kota
Gorontalo).Tesis.Semarang: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Universitas Diponegoro. 64 tahun 2007. Pedoman Teknis

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 13


Organisasi dan Tata Kerja Sekaran, Uma.2006. Research Methods
Inspektorat Provinsi dan for Business, Buku 1. Jakarta:
Kabupaten / Kota. Jakarta. Salemba Empat.
Peraturan Menteri Negara Sekaran, Uma.2006. Research Methods
Pendayagunaan Aparatur Negara for Business, Buku 2. Jakarta:
nomor PER/05/M.PAN/03/2008. Salemba Empat.
Standar Audit Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah. Jakarta. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
(SPKN) yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Negara Peraturan Badan Pemeriksa
Pendayagunaan Aparatur Negara Keuangan Republik Indonesia
nomor PER/04/M.PAN/03/2008. Nomor 01 Tahun 2007.
Kode Etik Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah. Jakarta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Sukriah, Ika. Akram. Biana Adha
nomor 15 tahun 2009 tentang Jabatan Inapty. 2009 . Jurnal. Pengaruh
Fungsional Pengawas Pengalaman Kerja, Independensi,
Penyelenggaraan Urusan Obyektifitas, Integritas dan
Pemerintahan di Daerah dan Angka Kompetensi Terhadap Kualitas
Kreditnya. Hasil Pemeriksaan. SNA XII
Palembang.
Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Trihendarti.2013.Langkah Praktis
dan Reformasi Birokrasi Republik Menguasai Statistik untuk Ilmu
Indonesia nomor 19 tahun 2009 Sosial Kesehatan Konsep dan
tentang Pedoman Kendali Mutu Penerapannya Menggunakan
Audit Aparat Pengawasan Intern SPSS.Yogyakarta: Andi Offset.
Pemerintah.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003
Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun tentang Keuangan Negara.
2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004
tentang Pemeriksaan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun Pengelolaan dan Tanggung Jawab
2008 tentang Sistem Pengendalian Keuangan Negara.
Intern Pemerintah.
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
Ramadhanis, Sari.2012.Pengaruh tentang Pemerintah Daerah.
Kompetensi, Independensi dan
Motivasi terhadap Kualitas Audit Undang-Undang Nomor 15 tahun 2006
pada Inspektorat.Jambi: tentang Badan Pemeriksa
Universitas Jambi. Keuangan.

Refdi. Kirmizi dan Restu


Agusti.2012.Pengaruh Kompetensi,
Independensi, Kepatuhan pada
Kode Etik dan Motivasi terhadap
Kualitas Audit Aparat Inspektorat
se-Provinsi Riau.Jurnal SOROT
Vol 8 hal.1-190: Universitas Riau

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 14

You might also like