You are on page 1of 7

Jurnal Wacana Politik - Jurnal Ilmiah Departemen Ilmu Politik Vol. 1, No.

1, Maret 2016: 22 - 28
ISSN 2502 - 9185

KONFLIK INTERNAL PARTAI NASDEM DAN PEMILIHAN LEGISLATIF 2014

Yunicha Diana dan Robi Cahyadi Kurniawan


Alumni Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Lampung
E-mail: Ichadiana709@gmail.com ; robicahyadi9@gmail.com

ABSTRACT

After election commission passed Nasdem Party to participate in the 2014 elections, the party is now headed by
Surya Paloh reap discord. The split was marked by the release of Hary Tanoe Soedibjo, Chairman of the Board
of Expert Nasdem Party. Hary Tanoe addition, Secretary-General Ahmad Rofik, Saiful Haq Deputy Secretary-
General, and the Chairman of the Internal DPP Nasdem Tirtana Endang also resigned from the party Nasdem.
The resignation was caused by disagreement with Surya Paloh who plans to overhaul the management of board
center. The purpose of this study was to determine the Internal Conflict and Imaging Nasdem Political Party
In Legislative Election Year 2014. The method used in this research is descriptive qualitative. The types of data
used in this study is primary data and secondary data. Primary data were obtained from in-depth interviews, and
secondary data obtained through these documents. The result of internal conflict Nasdem a conflict of interest
due to the race for Chairman Nasdem between Surya Paloh and Hary Tanoe Sudibjo. This conflict resulted in the
resignation Hary Tanoe and followed by Nasdem cadres in several regions in Indonesia. Nasdem administrators
in several regions in Indonesia who resigned are who support Hary Tanoe. Impact in the community is its lack
of public confidence in Nasdem as new party that is expected to bring positive change. So that tis conflict can
interfere with imaging Nasdem the 2014 Elections.

Key words: Nasdem, Internal conflict, imaging, legislative election in 2014

ABSTRAK

Setelah Komisi Pemilihan Umum meloloskan Partai Nasdem untuk bisa berpartisipasi dalam Pemilu tahun
2014, Partai yang kini diketuai oleh Surya Paloh menuai perpecahan. Perpecahan itu ditandai dengan keluarnya
Harry Tanoe Soedibjo, Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem. Pengunduran diri ini disebabkan oleh karena
tidak sepaham dengan Surya Paloh yang berencana merombak kepengurusan Dewan Pimpian Pusat Nasdem.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Konflik Internal Partai Nasdem dan Pencitraan Politik Pada
Pemilihan Legislatif Tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari
wawancara mendalam, sedangkan data sekunder didapat melalui dokumen-dokumen. Hasil penelitian konflik
internal Partai Nasdem merupakan konflik kepentingan yang disebabkan adanya perebutan kursi Ketua Umum
Nasdem antara Surya Paloh dan Hary Tanoe Sudibjo. Konflik ini mengakibatkan mundurnya Hary Tanoe dan
diikuti oleh kader-kader Nasdem di beberapa wilayah di Indonesia. Pengurus Nasdem di beberapa daerah di
Indonesia yang mengundurkan diri adalah orang-orang yang menjadi pendukung Hary Tanoe. Dampak dalam
masyarakat adalah kurangnya rasa kepercayaan masyarakat pada Nasdem sebagai partai baru yang diharapkan
bisa membawa perubahan positif. Sehingga konflik ini dapat mengganggu pencitraan Nasdem pada pemilihan
legislatif 2014.

Kata kunci: Nasdem, konflik internal, pencitraan politik, pemilihan legislatif 2014
Konflik Internal Partai Nasdem dan Pemilihan Legislatif 2014 23

PENDAHULUAN Konflik perpecahan dalam Partai Nasdem


akan sangat mempengaruhi partisipasi masya-
Partai-partai politik adalah aktor-aktor rakat dalam pemilihan legislatif Tahun 2014
utama di dalam sistem yang menghubungkan mendatang. Dampak dari Konflik internal yang
antara kewarganegaraan dengan proses peme- terjadi pada Partai Nasdem adalah persepsi
rintahan. Partai politik merupakan perantara dan tingkat kepercayaan masyarakat pada
yang besar yang menghubungkan kekuatan- Partai Nasdem dinilai akan berkurang, karena
kekuatan dan ideologi-ideologi sosial dengan dengan kemunduran itu perpecahan di internal
lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi dan partai menjadi mencuat dan otomatis menjadi
yang mengaitkannya dengan aksi politik yang konsumsi publik. Konflik internal partai Nasdem
lebih luas di dalam masyarakat. Negara yang tidak baik di mata masyarakat. Nasdem mem-
tidak memiliki partai politik dapat disebut butuhkan strategi baru untuk meyakinkan
sebagai Negara yang tidak memiliki sarana masyarakat agar tetap percaya dengan gagasan
kelembagaan guna mendorong perubahan yang restorasi yang diusung partai Nasdem. (http://
terus menerus, dan menyerap segala impak www.rimanews.com/read/20130122/89193/
perubahan yang terjadi dalam masyarakat pengamat-sayangkan-perpecahan-di-partai-
(Huntington, 1983: 263). Nasdem-hary-tanoe-gagalkan-konsep).
Konflik internal memang akan sering Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu
terjadi dalam perjalanan suatu organisasi, karena (DP4) Kota Metro pada Tahun ini adalah sebanyak
organisasi merupakan lahan potensial bagi tum- 116.109 jiwa, terjadi penambahan sebesar
buhnya konflik. Partai politik menjadi salah 13.998 jiwa dibandingkan dengan DPT Pilkada
satu organisasi potensial tersebut, dan partai 2010 (http://lampung.tribunnews.com./m/index.
politik merupakan organisasi yang mempunyai php//2013/02/07/dp4-kota-metro-116.109-
basis massa sangat besar. Konflik internal di jiwa). Penambahan Daftar pemilih Tetap di Kota
beberapa partai, sering terjadi akhir-akhir ini. Metro menunjukkan bahwa tingkat partisipasi
Kecenderungan terjadinya konflik internal partai masyarakat Kota Metro dalam pemilihan umum
politik semakin meningkat baik di tingkat pusat mengalami penambahan yang cukup besar.
maupun di tingkat daerah. Persamaan kehendak
dan cita cita yang menyatukan anggota partai, KERANGKA TEORETIK
namun partai politik tidak akan bisa menghindari
terjadinya konflik. Konflik internal partai politik Penulis menggunakan teori Partai politik
disebabkan banyak hal, salah satunya tidak ada menurut Sigmund Neuman, mengemukakan
kesamaan kehendak dan cita cita atau karena definisi partai sebagai berikut: partai politik
anggota partai yang tidak percaya akan kepe- adalah organisasi dari aktivitas-aktivitas politik
mimpinan pemimpinnya. yang berusaha untuk menguasai kekuasaan
Salah satu partai politik yang kini pemerintah serta merebut dukungan rakyat
sedang hangat diperbincangkan adalah Partai atas dasar persaingan dengan suatu golongan
Nasional Demokrat (Nasdem). Partai Nasdem atau golongan-golongan lain yang mempunyai
dideklarasikan Surya Paloh pada tanggal 1 pandangan yang berbeda (Budiardjo, 2003:161).
Februari 2010. Mantan Ketua Dewan Pembina Menurut Maurice Duverger (Darmastuti, 2004:5)
Partai Golkar ini mendirikan Nasdem sebagai istilah partai digunakan untuk menggambar-
organisasi yang menginginkan perubahan dan kan faksi-faksi dalam republik-republik masa
kemajuan bangsa. Partai Nasdem akhirnya lalu, pasukan-pasukan yang terbentuk disekitar
dinyatakan oleh Kementerian Hukum dan HAM conditeri pada masa Renaisans Itali, kelab-kelab
lolos sebagai parpol baru yang berhak mengikuti tempat berkumpul anggota-anggota dewan
Pemilu 2014. Partai Nasdem juga Mendapatkan revolusi, komite-komite yang bertugas meme-
nomor urut 1, dan menjadi satu-satunya parpol nangkan pemilihan umum dalam monarki
pendatang baru pada pesta demokrasi 2014 nanti konstitusional, dan organisasi sosial yang
(http://www.partaiNasdem.org/2011/11/18/ membentuk opini public dalam Negara-negara
menerka-peluang-partai-Nasdem-di- demokrasi modern. Semua lembaga tersebut
pemilu-2014/). berperan dalam memenangkan kekuasaan
politik dan menerapkannya.
24 Yunicha Diana dan Robi Cahyadi Kurniawan

Fungsi Partai Politik menurut Pasal penyelesaian konflik yang disepakati ber-
7 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 sama dengan konstitusi. Mekanisme yang
adalah: dimaksud ialah lembaga-lembaga demokrasi,
1. Pendidikan politik bagi anggotanya dan seperti partai politik, badan-badan perwakilan
masyarakat luas agar menjadi warga Negara rakyat, pengadilan, pemerintah, pers, dan
Republik Indonesia yang sadar akan hak forum-forum terbuka yang lain. Tuntutan
dan kewajibannya dalam kehidupan bermas- akan perubahan yang diajukan oleh sejumlah
yarakat, berbangsa, dan bernegara; kelompok masyarakat melalui lembaga-
lembaga itu merupakan contoh konflik positif
2. Penciptaan iklim yang kondusif dan program 2. Konflik negatif ialah konflik yang dapat
konkrit serta sebagai perekat persatuan dan mengancam eksistensi sistem politik yang
kesatuan bangsa untuk mensejahterakan biasanya disalurkan melalui cara-cara non-
masyarakat; konstitusional, seperti kudeta, separatism,
3. Penyerap, penghimpun dan penyalur aspirasi terorisme, dan revolusi. Apabila mayoritas
masyarakat secara konstitusional dalam meru- masyarakat memandang lembaga dan struktur
muskan dan menetapkan kebijakan Negara; yang ada tidak mencerminkan kepentingan
umum maka konflik yang disalurkan melalui
4. Partisipasi politik warga Negara; dan
mekanisme politik justru dipandang sebagai
5. Rekrutmen politik dalam proses pengisian konflik negatif.
jabatan politik melalui mekanisme demokrasi
dengan memperhatikan kesetaraan gender. METODE PENELITIAN

Tipe penelitian yang digunakan adalah


Clinton F. Fink (Kartono, 2009: 246)
tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan
mendefinisikan konflik sebagai berikut:
kualitatif yaitu dalam penelitian ini penulis
1. Konflik ialah relasi-relasi psikologis yang berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan
antagonistis, berkaitan dengan tujuan-tujuan secara terperinci tentang bagaimana konflik
yang tidak bisa disesuaikan interest-interest yang terjadi pada Partai Nasdem terhadap
ekslusif dan tidak bisa dipertemukan, sikap- pencitraan politik pada pemilihan legislatif
sikap emosional yang bermusuhan, dan tahun 2014. Adapun lokasi penelitian adalah
struktur-struktur nilai yang berbeda. di Kecamatan Metro Pusat Kota Metro. Fokus
2. Konflik adalah interaksi yang antagonistis, utama penelitian ini adalah konflik internal
mencakup tingkah laku lahiriah yang yang terjadi pada Partai Nasdem, yaitu Konflik-
tampak jelas, mulai dari bentuk-bentuk konflik kepentingan yang terjadi dalam partai
perlawanan halus, terkontrol, tersembunyi, Nasdem.
tidak langsung, sampai pada bentuk perla- Sumber data dalam penelitian ini meliputi:
wanan terbuka, kekerasan perjuangan tidak Pertama, data primer adalah data yang diperoleh
terkontrol, benturan laten, pemogokan, huru- dengan cara menggali secara langsung dari
hara, maker, gerilya, perang, dan lain-lain. nara sumber yang merupakan hasil dari teknik
pengumpulan data melalui wawancara dan
survei. Kedua, Data sekunder adalah data yang
Konflik menurut Soekamto (1984: 63) diperoleh dari sumber-sumber pendukung selain
sering diartikan sebagai suatu proses sosial di lokasi penelitian, yang didapat dari literatur-
mana setiap individu atau kelompok berusaha literatur, serta dokumen-dokumen lain yang
untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menen- mendukung dalam penelitian. Sumber informan
tang pihak lawan yang terkadang disertai yang ditentukan dengan cara purposive sampling.
ancaman atau kekerasan. Teknik yang digunakan dalam menen-
Menurut Surbakti (1992: 153), konflik tukan informan adalah teknik Purposive
politik dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu: Sampling yaitu teknik penentuan informan
1. Konflik positif, yaitu konflik yang tak berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
meng-ancam eksistensi sistem politik, 2008: 85). Pemilihan informan didasarkan atas
yang biasanya disalurkan lewat mekanisme subyek yang menguasai permasalahan, dan
Konflik Internal Partai Nasdem dan Pemilihan Legislatif 2014 25

bersedia memberikan data, adapun yang adalah konflik kepentingan. Menurut penulis
akan dijadikan kunci utama dalam penelitian dalam konflik Partai Nasdem, kekuasaanlah
ini adalah tiga orang pengurus DPD Partai yang menjadi aktor utama penyebab terjadinya
Nasdem Kota Metro, yang terdiri dari Ketua konflik. Dalam sebuah organisasi termasuk
Umum, Wakil Sekretaris Internal, dan Bandahara partai politik, konflik akibat kekuasaan merupa-
DPD Nasdem Kota Metro. Selain itu ada kan konflik yang sering terjadi.Perebutan
3 informan dari Pakar Politik Universitas kursi ketua umum Nasdem yang terjadi antara
Lampung dan masyarakat yang terdiri dari Surya Paloh dan Hary Tanoe Sudibjo. Perbedaan
beberapa profesi yaitu: 1 orang Mahasiswa, 1 pemikiran dan tujuan yang terjadi antara
orang Ibu Rumah Tangga, 2 orang Wiraswasta, keduanya mengharuskan salah satunya untuk
1 orang Kuli Bangunan, dan 1 orang Pegawai mengundurkan diri dari partai Nasdem. Sebagai
Negeri Sipil. salah satu partai Politik yang menjadi peserta
pemilu legislatif 2014, Nasdem seharusnya
Konflik Internal Partai Nasdem menampilkan citra positif pada masyarakat agar
Nasional Demokrat merupakan satu- masyarakat dapat mendukung Nasdem dalam
satunya partai baru yang menjadi peserta pemilu pemilu.
legislatif 2014 mendatang. Tidak lama setelah
Komisi Pemilihan Umum meloloskan Partai Dampak Konflik Internal Partai Nasdem
Nasdem untuk bisa berpartisipasi dalam Pemilu Dampak dari konflik Nasdem dirasakan
tahun 2014, partai yang kini diketuai oleh Surya oleh kader Nasdem tidak berpengaruh besar
Paloh sudah menuai perpecahan. Perpecahan itu dalam pencitraan politik Nasdem. Para kader
ditandai dengan keluarnya Harry Tanoe Soedibjo, yang mengundurkan diri dari kepengurusan
Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem. Konfilk partai Nasdem dianggap sebagai orang-orang
internal Partai Nasdem juga mengakibatkan yang mendukung Hary Tanoe. Sedangkan Surya
pengunduran diri yang dilakukan oleh beberapa Paloh memiliki pendukung yang jauh lebih
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) yang ada di banyak dari Hary Tanoe, karena Surya Paloh
provinsi-provinsi di Indonesia. Ketua Dewan sudah lama berkecimpung dalam dunia politik.
Pembina (Ormas) Nasional Demokrat (Nasdem), sedangkan Hary Tanoe adalah orang baru dalam
Sri Sultan Hamengku Buwono X juga mundur dunia politik. Menurut Budiardjo (2003:163)
karena ormas Nasdem kini menjadi partai dan Surbakti (1992:116), salah satu fungsi
politik. Penyebab mundur nya para kader partai partai politik adalah partai politik sebagai sarana
ini adalah karena ketidak setujuan mereka pada pengatur dan pengendalian konflik. Konflik
hasil Kongres Partai Nasdem pertama pada 25- ini dapat mengurangi kepercayaan masyarakat
27 Januari 2013 yang mengangkat Surya Paloh pada partai Nasdem sebagai partai baru.
sebagai Ketua Umum Partai Nasdem. Nasdem sebagai partai tidak bisa menjalankan
fungsinya dengan baik yaitu sebagai pengatur
Penyebab Konflik Internal Partai Nasdem dan pengendali konflik, partai Nasdem justru
Pada dasarnya konflik disebabkan karena mengalami konflik yang mengakibatkan perpe-
adanya perbedaan. Konflik bisa muncul dan cahan dalam partai Nasdem. Konflik-konflik
terjadi pada siapa saja dan kapan saja baik itu internal partai termasuk konflik internal Partai
konflik antar individu, konflik antar kelompok, Nasdem yang terjadi menunjukan bahwa saat
konflik antar kelompok dengan negara atau ini konflik konflik internal partai sudah menjadi
bahkan konflik antar negara. Salah satu bentuk konflik yang sifatnya terbuka. Hal ini karena
konflik yang dapat terjadi adalah konflik dalam konflik internal partai menjadi konflik yang
sebuah organisasi. Organisasi terdiri dari ber- hampir semua orang tahu dan keberadaannya
bagai macam unsur yang berbeda dan saling terlihat sangat nyata sehingga dapat berdampak
ketergantungan antara satu sama lain demi pada pembentukan opini negatif dalam masyarakat.
mencapai suatu tujuan tertentu. Perbedaan dalam
satu organisasi inilah yang dapat memunculkan Upaya Partai Nasdem Untuk Menyelesaikan
terjadinya konflik. Partai Nasdem merupakan Konflik
salah satu partai yang sedang mengalami konflik Menyelesaikan sebuah konflik bukanlah
internal. konflik yang terjadi dalam Partai Nasdem hal yang mudah. Untuk bisa menyelesaikan
26 Yunicha Diana dan Robi Cahyadi Kurniawan

permasalahan ini, Partai Nasdem harus bisa salah satu strategi political marketing yaitu
menggunakan strategi penyelesaian yang Promosi (promotion) adalah upaya periklanan.
benar benar tepat. Sehingga pada akhirnya, Mundurnya Hary Tanoe membuat media
konflik internal tersebut benar benar selesai dan yang dimiliki Hary Tanoe tidak lagi banyak
tidak akan muncul kembali dikemudian hari. menampilkan iklan tentang Partai Nasdem.
Untuk mengembalikan citra positif partai
Nasdem, harus ada upaya-upaya yang dilakukan Pencitraan Politik Nasdem Pada Pemilihan
agar tidak berdampak negatif dalam pemilu 2014 Legislatif 2014
mendatang. Untuk mengembalikan citra positif Keluarnya Hary Tanoe akan mengganggu
Nasdem, Nasdem harus melakukan konsolidasi pencitraan Nasdem, karena salah satu alat
internal partai untuk memperbaiki struktur untuk pencitraan politik adalah media massa.
kepengurusan partai yang baru. Nasdem juga harus Hary Tanoe memiliki jaringan media yang
melakukan consensus, dimana pihak-pihak yang lebih besar dibandingkan dengan Metro Tv
sedang bertentangan ber-temu bersama untuk dan Media Group yang dimiliki Surya Paloh.
mencari penyelesaian terbaik masalah mereka, Selain itu media massa yang di miliki oleh Hary
dan bukan mencari kemenangan satu pihak saja. Tanoe bisa ditonton oleh semua umur, berbeda
Para kader yang mengundurkan diri adalah kader dengan Metro Tv yang dimiliki Surya Paloh,
yang memiliki perbedaan tujuan dan pemikiran program yang ditayangkan lebih banyak pada
dengan Ketua Umum Nasdem yang telah dipilih program berita sehingga tidak semua orang
melalui Kongres Nasdem. Sedangkan kader tertarik menonton berita di televisi. Konflik
yang masih bertahan dalam Nasdem adalah para internal Nasdem dapat mengganggu pencitraan
kader yang mendukung kepemimpinan Surya politik Nasdem dalam pemilu 2014 yang akan
Paloh. Nasdem harus membenahi struktur dan datang. Nasdem harus bisa menerapkan strategi
mempertegas tujuan awal dari Nasdem sebagai terbaik untuk mempertahankan image yang
partai politik sehingga akan terbentuk kesamaan positif menurut Firmanzah agar konflik ini tidak
tujuan dan pemikiran antara pemimpin Nasdem menimbulkan opini negatif dari masyarakat
dan semua anggotanya, dengan begitu Nasdem dan mempengaruhi pilihan masyarakat dalam
bisa meneruskan rencana dan program-program pemilu 2014.
yang telah direncanakan sebelumnya untuk
kembali membuat masyarakat kembali percaya SIMPULAN
dan mendukung Nasdem.
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pem-
Pengaruh Hari Tanoe Dalam Partai Nasdem bahasan mengenai konflik internal partai
Mundurnya Hary Tanoe, diikuti oleh Nasdem, maka penulis dapat menarik simpulan
beberapa kader seperti Ahmad Rofiq selaku sebagai berikut:
Sekretaris Jendral Nasdem, Wakil Sekretaris 1. Konflik internal partai Nasdem merupakan
Jendral Saiful Haq, dan Ketua Internal DPP konflik kepentingan yang disebabkan adanya
Partai Nasdem Endang Tirtana. Selain itu juga perebutan kursi Ketua Umum Nasdem
terjadi pengunduran diri oleh beberapa kader antara Surya Paloh dan Hary Tanoe Sudibjo.
dari beberapa provinsi yang ada di Indonesia. Konflik ini mengakibatkan mundurnya Hary
Hal ini menunjukkan bahwa Hary Tanoe mem- Tanoe dari Partai Nasdem.
punyai pengaruh yang cukup besar dalam 2. Konflik internal Nasdemberdampak positif
pencitraan partai Nasdem, sehingga bisa dan negatif. Dampak positifnya yaitu dengan
membuat kader lain mengikuti pengunduran adanya konflik maka akan meningkatkan
dirinya dari partai Nasdem. Hary Tanoe memi- solidaritas dan rasa kekeluargaan antar kader
liki peran penting dalam pencitraan Partai Nasdem. Sedangkan dampak negatifnya
Nasdem dan berpengaruh cukup besar dalam adalah konsentrasi partai yang terpecah
perkembangan partai Nasdem. Hary Tanoe untuk menyelesaikan konflik ini. Dampak
yang merupakan pengusaha dianggap mampu dalam masyarakat adalah kurang nya rasa
memberikan bantuan financial yang besar demi kepercayaan masyarakat pada Nasdem
perkembangan Partai Nasdem. Ini merupakan sebagai partai baru yang diharapkan bisa
membawa perubahan positif.
Konflik Internal Partai Nasdem dan Pemilihan Legislatif 2014 27

3. Upaya yang harus dilakukan Nasdem untuk DAFTAR PUSTAKA


mengembalikan kepercayaan masyarakat
adalah Nasdem harus membenahi struktur Budiardjo, Miriam. 2003. Dasar-Dasar Ilmu
dan mempertegas tujuan awal dari Nasdem Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
sehingga akan terbentuk kesamaan tujuan Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian
dan pemikiran antara pemimpin Nasdem dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
semua anggotanya. Dengan begitu Nasdem
bisa meneruskan rencana dan program- Darmastuti, Ari. dan Tabah Maryanah. 2004.
program yang telah direncanakan sebelumnya Sistem Kepartaian dan Pemilu di Indo-
untuk kembali membuat masyarakat kembali nesia. Bandar Lampung: Universitas
percaya dan mendukung Nasdem. Lampung.
4. Pengurus Nasdem di beberapa daerah di Djuhandar, Erom. 2005. Sosiologi Politik.
Indonesia yang mengundurkan diri adalah Bandar Lampung: Universitas Lampung.
orang-orang yang menjadi pendukung Hary
Tanoe. Hary Tanoe memiliki jaringan media Firmanzah. 2008. Marketing Politik. Jakarta:
yang luas, sehingga perperan cukup besar Yayasan Obor Indonesia.
dalam memperkenalkan Nasdem pada Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen.Yogyakarta:
masyarakat. BPFE.
5. Konflik Nasdem akan membentuk opini Hasan, Iqbal. 2011. Analisis Data Penelitian
negatif dari masyarakat, dan opini negatif Dengan Statistik. Bandung: Bumi Aksara.
yang tercipta dalam masyarakat dapat meng-
ganggu penciitraan Nasdem pada pemilihan http://lampung.tribunnews.com./m/index.
legislatuf 2014. php//2013/02/07/dp4-kota-metro-
116.109-jiwa.html. Diunduh pada Hari
Berdasarkan simpulan yang telah dikemu- Kamis, 7 Februari2013.
kakan di atas, maka penulis mengajukan saran: http://news.detik.com/read/2012/02/09/1
1. Perlu adanya komunikasi yang baik antar 85726/1838800/10/inilah-tahapan-
setiap anggota Partai Nasdem agar perbedaan pemilu-legislatif-2014. Diunduh pada
pemikiran bisa di selesaikan dengan baik. Hari Rabu, 6 Februari 2013.
2. Nasdem harus menunjukkan pada masyarakat
bahwa konflik yang terjadi merupakan http://politik.kompasiana.com/2010/07/05/
suatu proses perkembangan Nasdem untuk pilkada-lampung-dan-pemenangnya-
menjadi Partai ynag lebih baik lagi nantinya. adalah-golput-185954.htmlDiunduh
3. Konflik yang sudah terjadi dalam Partai pada Hari Rabu, 6 Februari 2013.
Nasdem harus diselesaikan secara kekeluar- http://www.gatra.com/fokus-berita/23575-
gaan agar tidak menimbulkan opini negatif perang-petinggi-partai-Nasdem.html /
dalam masyarakat. . diunduh pada hari Kamis, 31 Januari
4. Nasdem harus memaksimalkan media yang 2013.
dimiliki Surya Paloh untuk lebih mem-
h t t p : / / w w w. m e t r o k o t a .
perkenalkan Nasdem pada masyarakat.
go.id/?page=konten&&no=52. Diunduh
5. Nasdem harus membenahi struktur dan
pada tanggal 22 Maret 2013.
mempertegas tujuan awal dari Nasdem
sehingga akan terbentuk kesamaan tujuan http://www.partaiNasdem.org/2011/11/18/
dan pemikiran antara pemimpin Nasdem dan menerka-peluang-partai-Nasdem-di-
semua anggotanya. Dengan begitu Nasdem pemilu-2014/. Diunduh pada hari Kamis,
bisa meneruskan rencana dan program- 31 Januari 2013 Pukul 20.42 WIB
program yang telah direncanakan sebelumnya http://www.rimanews.com/
untuk kembali membuat masyarakat kembali read/20120813/72281/golkar-menang-di-
percaya dan mendukung Nasdem dalam pemilu-2014. Diunduh pada hari Rabu, 6
pemilihan legislatif 2014. Febuari 2013.
28 Yunicha Diana dan Robi Cahyadi Kurniawan

http://www.rimanews.com/ Mattew, dan Haberman A. Micheal. 1992.


read/20130205/90876/pasek-smrc- Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Uni-
konsultan-partai-tertentu-wajarlah- versitas Indonesia.
demokrat-jeblok. Diunduh pada hari Rabu, Peg, Pickering. 2006. How to Manage
6 Februari 2013. Conflict. Jakarta: Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nasdem. Robbins, P. Stephen. 2002. Perilaku Organ-
Diunduh pada tanggal 22 Maret 2013. isasi. Jakarta: Erlangga.
Huntington, P. Samuel. 1983. Tertib Politik Soekamto, Soerjono. 1984. Sosiologi Suatu
Masyarakat Yang Sedang Berubah. Pengantar. Jakarta: Raja Gravindo Persada.
Jakarta: CV Rajawali.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif
Kartono, Kartini. 2009. Pemimpin dan dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers.
Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu
Lexy, J. Moeleong. 2004. Metode penelitian Politik. Jakarta: Grasindo.
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Mastenbroek, W.F.G. 1986. Penanganan 2 tahun 2011 tentang Partai Politik.
Konflik Dan Pertumbuhan Organisasi.
Jakarta: Universitas Indonesia.

You might also like