You are on page 1of 5

Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan

Volume 1 No. 3 September 2012 Halaman 167-171

ANALISIS POSTUR KERJA DENGAN TINJAUAN ERGONOMI DI


INDUSTRI BATIK MADURA
Fitri Agustina*, Arief Maulana

Universitas Trunojoyo, Madura


*
Email: fitri_agoesti@yahoo.co.id

ABSTRACT

Macajah village is the name of one of the villages in the district Tanjungbumi, Bangkalan
district. Macajah batik which has good quality and fineworkmanship that has reached millions of
Rupiahs selling price. In the village Macajah batik - making process is still done simply.
Therefore grievances felt operator when working must be considered, and it was due to lack
of ergonomic posture of the operator when working. The purpose of this research is to
improve the working methods of the small industrial facilities batik designs with improve
demployment and good working posture solutions for operators. The method used in this
study is the method of RULA (Rapid Upper Limb Assessment) is a method that investigates
complaints of harassment and human upper body. With the posture of the operator will
evaluate the extent to which level action should be taken. The results showed a decrease in
the risk level from medium to smaller level after the simulated repair work posture and use of
new work on the operator.

Keywords: working posture, RULA (Rapid upper limb assessment)

PENDAHULUAN menyebabkan punggung operator cepat


Batik, khususnya batik Madura merupakan mengalami sakit. Adapun tujuan dilakukannya
kerajinan tangan yang bernilai seni tinggi dan penelitian ini adalah untuk: menilai postur
sudah menjadi bagian dari warisan budaya kerja dengan menggunakan metode RULA,
bangsa Indonesia dahulu kala. Ragam corak mengevaluasi postur kerja yang ada sekarang
batik Madura juga tidak lepas dari pengaruh dan mempelajari kemungkinan hal-hal yang
asing, diantaranya oleh kebudayaan Cina, menyebabkan ketidaknyamanan pekerja
warna-warna cerah seperti warna merah dalam melakukan pekerjaannya dengan
adalah salah satu warna yang dipengaruhi waktu yang cukup lama, dan memberi suatu
oleh kebudayaan Cina dalam hal pewarnaan. usulan perbaikan postur kerja dan fasilitas
Dari pengamatan awal di lokasi pembuatan kerja kepada pekerja batik agar tidak merasa
batik Madura Desa Macajah ini, sebagian cepat lelah dan sakit.
besar keluhan musculoskeletal paling banyak
ditemui pada operator pembatikan pada kain, METODE PENELITIAN
hal ini dikarenakan pekerjaan yang dilakukan Bahan. Jenis data yang dikumpulkan yaitu
secara berulang oleh operator pada posisi data postur kerja operator dalam pembuatan
tubuh tertentu dengan waktu yang cukup lama batik , yang terdiri dari: proses pembuatan
pula. Di samping itu juga dapat terlihat pola batik, proses penutupan motif dengan
fasilitas kerja yang kurang mendukung seperti lilin, proses pewarnaan, proses fiksasi, dan
tidak adanya kursi yang dipakai oleh operator proses pelepasan lilin.Pada tahap ini juga
pembatikan dalam bekerja sehingga dilakukan pengambilan data yang meliputi

167
Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 1, No. 3 September 2012

data-data antropometri tubuh dari operator Dengan skor level resiko sebesar 6 dan 5,
pekerja batik di desa Macajah kecamatan yang artinya tindakan perubahan segera
Tanjung Bumi. dilakukan.
Metode. Setelah dilakukan pengumpulan c. Pada kegiatan pembuatan batik yang
data, langkah selanjutnya adalah dilakukan memiliki nilai level resiko tinggi pada
pengolahan data Postur kerja dengan operator, yaitu elemen kegiatan :
menggunakan metode RULA worksheet untuk - Meletakkan kain pada proses
mengukur postur tubuh dengan cara : pewarnaan kain batik
1. Membagi pengamatan tubuh operator - Pencucian kain pada proses peluruhan
kedalam 2 grup, yaitu A yang terdiri atas - Proses penjemuran kain baik
leher lengan atas (upper arm), lengan penjemuran atas maupun penjemuran
bawah (lower arm), bawah
2. pergelangan tangan (wrist), grup B yaitu Dengan skor level resiko sebesar 7, yang
terdiri atas leher (neck), kaki (leg) dan artinya tindakan perubahan harus
punggung (trunk), penambahan skor diterapkan pada operator.
aktivitas beban. Rancangan Solusi Masalah. Berdasarkan
3. Menilai setiap postur kerja operator hasil penilaian RULA pada proses pembuatan
menggunakan RULA ke dalam skor A dan batik di Desa Macajah - Tanjung Bumi,
skor B. dimana penilaian didapat dari 5 kegiatan
4. Menentukan skor RULA dari hasil utama pembuatan batik terbagi kedalam
kombinasi perhitungan skor A dan B. beberapa elemen kerja didalamnya.
5. Menentukan action level dari postur kerja Untuk mengurangi tingkat resiko tersebut,
operator maka diperlukan suatu rancangan postur kerja
Kemudiann dengan menggunakan dimensi (cara kerja) operator proses pembuatan batik.
antropomentri maka langkah yang diambil Dimana diharapkan dapat meminimalkan
selanjutnya yaitu melakukan pengolahan data kelelahan dan meningkatkan efektifitas kerja
antropometri pekerja batik tersebut dengan otot operator dengan melihat indikasi yang
menentukan persentilnya yang nantinya akan akan ditimbulkan sebelumnya. Rancangan
digunakan sebagai tahap perancangan solusi dapat dilihat pada Tabel 1.
fasilitas Penentuan Desain Produk. Setelah
dilakukan uji keseragaman pada data
HASIL DAN PEMBAHASAN antropometri maka langkah selanjutnya
Penilaian data rula. Dari penilaian RULA adalah menentukan ukuran produk
yang telah dilakukan didapat: berdasarkan ukuran persentil yang akan
a. Pada kegiatan pembuatan batik yang digunakan. Ukuran persentil yang digunakan
memiliki nilai level resiko kecil pada pada penelitian ini adalah 5-th untuk ukuran
operator yaitu elemen kegiatan pencucian persentil, 50-th untuk ukuran persentil rata-
dengan larutan kanji dengan skor level rata dan 95-th untuk ukuran persentil
resiko sebesar 4, yang artinya tindakan besar.Ukuran persentil digunakan agar ukuran
perubahan mungkin diperlukan. yang dipakai dalam perancangan dapat
b. Pada kegiatan pembuatan batik yang mencakup populasi manusia yang akan
memiliki nilai level resiko sedang pada menggunakan hasil rancangan fasilitas
operator, yaitu elemen kegiatan : dengan dimensi ukuran yang sama maupun
- Mencelupkan canting lebih kecil dari ukuran persentil.
- Peniupan ujung canting Dengan menggunakan software autocad
- Pembatikan pada kain maka terbentuklah rancangan produk fasilitas
- Mencelupkan kain pada bak pewarnaan kerja yang baru seperti: gawangan batik, bak
- Pencelupan kain pada panci peluruhan pewarnaan kain batik, jemuran kain batik,
- Pembersihan kain dari sisa lilin kursi membatik, meja batik, panci peluruhan

168
Agustina, et al.

dan tungku, bak pencucian serta gantungan kerja dengan penilaian RULA pada elemen
pembersihan sisa lilin. Dimana nantinya akan kerja proses pembuatan batik di desa
disimulasikan untuk mengetahui perubahan Macajah Tanjung Bumi maka dapat dilihat
skor pada RULA. hasil perbandingan antara penilaian RULA
Simulasi Rancangan Perbaikan Postur dan nilai Simulasi pada tabel 2.
Kerja. Dari hasil simulasi perbaikan postur

Tabel 1. Rancangan solusi masalah


Kegiatan Posisi kerja awal Keluhan Rancangan solusi
Keadaan leher dalam posisi Nyeri Usahakan leher selalu dalam kondisi tegak, jika
agak menunduk dengan Kaku terasa lelah disarankan untuk menggoyang-
0
membentuk sudut 10 sampai Pegal goyangkan leher.
0
dengan 20 dan bergerak agak
berputar ketika melakukan
kegiatan mencanting, meniup,
dan membatik
Batang tubuh dalam posisi Sakit pada Untuk operator yang duduk sebaiknya operator
duduk, sudut yang di bentuk punggung menggunakan kursi yang memiliki sandaran agar
0 0
berkisar 0 20 , dan terkadang Sakit pada punggung menjadi agak sedikit rileks.
batang tubuh membungkuk ke pinggang Sebaiknya menggunakan kursi dengan posisi
0
depan saat mencanting lilin lutut membentuk sudut 90 derajat serta menjaga
yang letaknya berada agak di punggung tetap lurus, agar sirkulasi darah tetap
Proses bawah ketika melakukan lancar.
pembatikan kegiatan mencanting, meniup, Berdiri dan berjalan-jalanlah sekali kali apabila
dan membatik pantat sudah lelah akibat terlalu banyak duduk.
Lengan bawah (lower arm) Cepat lelah Posisi wajan dan kompor sebaiknya diletakkan
0
membentuk sudut 100 +, lengan Pegal tidak terlalu jauh dari operator, yaitu dalam
bawah melakukan banyak jangkauan kerja normal. Daerah jangkauan kerja
pergerakan ketika mencanting normal yang dimaksud adalah lengan bawah
lilin dan terkadang yang berputar pada bidang horisontal dengan
jangkauannya melebihi sisi siku tetap.
tubuhnya. ketika melakukan
kegiatan mencanting,
Posisi duduk dengan posisi kaki Kaki Tidak menyilangkan kaki, usahakan menjaga
yang tidak seimbang atau kaki kesemutan kedua kaki menapak di lantai tanpa menyilangkan
dalam posisi melipat ketika kaki operator. Bila kaki operator disilangkan,
melakukan kegiatan mencanting, maka akan mengurangi sirkulasi ke bagian
meniup, dan membatik bawah kaki dan dapat menimbulkan varises

Gambar 1. Gawangan Gambar 2. Bak Gambar 3. Jemuran Gambar 4. Kursi


batik pewarnaan kain batik kain batik

Gambar 5. Meja batik Gambar 6. Panci Gambar 7. Bak Gambar 8. Gantungan


peluruhan dan tungku pencucian pembersihan lilin

169
Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 1, No. 3 September 2012

Tabel 2. Perbaikan postur kerja dengan penilaian RULA


Proses pembatikan Proses penutupan pola batik Proses pewarnaan
Mencelupkan canting Peniupan ujung canting Pembatikan pada kain Mencelupkan kapas Penutupan pola batik Mencelupkan kain Meletakkan kain
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Level Resiko

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

Proses peluruhan Proses penjemuran


Pencelupan kain Pencucian kain Pembersihan kain Pencucian dengan larutan kanji Penjemuran bawah Penjemuran atas
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Level Resiko

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

Kegiatan pembuatan batik yang telah level resiko lebih rendah dari sebelumnya.
mengalami perubahan tingkat level resiko 3. Pada kegiatan pembuatan batik yang tidak
lebih rendah setelah dilakukan simulasi mengalami perubahan tingkat level resiko
rancangan perbaikan postur kerja yaitu: atau sama setelah dilakukan simulasi
a. Mencelupkan canting rancangan perbaikan postur kerja yaitu
b. Peniupan ujung canting elemen kegiatan pencucian kain dengan
c. Pembatikan pada kain larutan kanji pada proses peluruhan kain.
d. Mencelupkan kain pada bak pewarnaan
e. Meletakkan kain pada proses pewarnaan Saran
kain batik 1. Melakukan pengembangan metode-
f. Pencelupan kain pada panci peluruhan metode biomekanika dalam menilai postur
g. Pembersihan kain dari sisa lilin kerja untuk penelitian selanjutnya.
h. Proses penjemuran kain baik penjemuran 2. Mengadakan training (pembelajaran)
atas maupun penjemuran bawah kepada operator untuk melakukan proses
Pada kegiatan pembuatan batik yang tidak kerja dengan postur yang ergonomis demi
mengalami perubahan tingkat level resiko kenyamanan operator.
atau sama setelah dilakukan simulasi 3. Diharapkan dengan usulan rancangan
rancangan perbaikan postur kerja yaitu produk fasilitas kerja yang baru seperti:
elemen kegiatan pencucian kain dengan gawangan batik, bak pewarnaan kain batik,
larutan kanji pada proses peluruhan kain. jemuran kain batik, kursi membatik, meja
batik, panci peluruhan dan tungku, bak
KESIMPULAN pencucian serta gantungan pembersihan
1. Posisi kerja yang mengalami penyakit sisa lilin akan mengurangi keluhan
kesalahan postur kerja yaitu pada: posisi musculoskeletal dan tingkat kelelahan dari
leher tunduk, posisi duduk, posisi operator.
membatik, posisi mencuci, serta posisi
menjemur UCAPAN TERIMA KASIH
2. Dengan usulan rancangan produk fasilitas Terimakasih kami sampaikan kepada
kerja yang baru seperti : gawangan batik, Keluarga Besar Kakek Joto di Tanjung Bumi
bak pewarnaan kain batik, jemuran kain Pemilik Usaha Batik Madura dan Keluarga
batik, kursi membatik, meja batik, panci Besar dari SaudaraSaiful Rahman, yang
peluruhan dan tungku, bak pencucian serta telah memberikan ijinpenelitian, data-data,
gantungan pembersihan sisa lilin kemudian dan buah pikiran kepada kami selama
dilakukan simulasi rancangan perbaikan melakukan penelitian. Terimakasih juga kami
postur kerja maka telah merubah tingkat sampaikankepada Bapak Mahrus Khoirul

170
Agustina, et al.

Umami, S.T., M.Sc., yang telah memberikan metode Posture Evaluation Index dalam Virtual
saran dan masukan pada penelitian ini. Environment. Seminar Nasional Sistem
Produksi IX, 4-5 November 2009,
REFERENSI Yogyakarta, Indonesia.
Ablett, Richard. 2001. Prevention Back Pain. Nurmianto, E. 2004. Ergonomi, Konsep Dasar dan
London : Positive Health Publications Ltd. Aplikasinya. Surabaya : Guna Wydia.
Alqili, Hanni. 2010. Analisis Postur Kerja Dengan Pheasant, S. T., 1988. Anthropometry Ergonomics
Tinjauan Dari Segi Ergonomi di Bagian and Design. London: Taylor andFarncis.
Pengemasan pada PT. Kimia Farma (Persero) Public Services Health & Safety Association. 28
TBK Plant Medan . Tugas Akhir. Departemen Februari 2007.MSD Prevention Guideline for
Teknik Industri. Universitas Sumatera Utara. Ontario. Diperoleh pada 25 Mei 2011, dari
Fitriawati. 2008. Analisa Biomekanika dan http://www.osach.ca/new/SaftInfo/MSD.shtml.
Perbaikan Manual Material Handling (Nyunggi) Pujadi, Tri, Harisno dan Erik Sugiarto
di Pasar Tradisional Kamal, Madura. Tugas .2009.Aplikasi Sistem Informasi K3 dengan
Akhir. Jurusan Teknik Industri. Universitas Metode RULA NIOSH. Seminar Nasional
Trunojoyo. Bangkalan Aplikasi Teknologi Informasi 2009, ISSN: 1907-
Hendra dan Suwandi Rahardjo. 2009. Risiko 5022.
Ergonomi dan Keluhan Musculoskeletal Pulat, B. Mustafa. 1992. Fundamentals Of Industrial
Disorders Pada Pekerja Panen Kelapa Sawit. Ergonomics. New Jersey : Prentice Hall, Inc
Prosiding Seminar Nasional Ergonomi IX, Stevenson,M.G. 1989. Lecture Notes on the
ISSBN : 978-979-704-802-0. principles Of Ergonomics. Sydney : Centre for
Jones,Troy, Megan Strickfaden dan Sharawan Safety Science, Univ Of New South Wales.
Kumar. 2005. Physical Demands Analysis Of Sutalaksana, IZ, Dkk. 1979. Teknik dan Tata Cara
Occupational tasks in Neighborhood Pubs. Kerja. Bandung Teknik Industri : ITB.
Elsevier, Applied Ergonomics 36 (2005) 535- Tarwaka. HA. Bakri, Solichul. Sudiajie, Lilik. 2004.
545. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan
Lynn, Mc Atamey, Nigel Corlet. 2005. Handbook Kerja, Dan Produktifitas. Surakarta : UNIBA
Of Human Factors And Ergonomic Methods. Press
Lynn, Mc Atamey, Rapid Upper Limb Assessment Vi, Peter . 2000. Musculoskeletal Disorders.
(RULA), Received 02 Maret 2010; accepted 02 Diperoleh pada 28 Mei 2011,dari
Maret 2010, http://www.csao.org/uploadfiles/magazine/vol11
http://www.elseiever.com/locate/apergo. no3/musculo.html
Muslim, Erlinda. et al. 2009. Analisis Ergonomi Wignjosoebroto, Sritomo. 2008. Ergonomi, Studi
Sepeda UI terhadap Pengendara Wanita dengan Gerak dan Waktu. Surabaya : Guna Widya.

171

You might also like