You are on page 1of 9

KAJIAN PROSES PEMBUATAN BERAS ANALOG DARI TEPUNG KOMPOSIT

DAN TEPUNG TULANG SAPI DENGAN PENAMBAHAN


CARBOXYMETHYLCELLULOSE SERTA UJI HEDONIK

Indah K.Sihombing, Albiner Siagian, Posman Sibuea


Alumni Mahasiswa Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM USU
Staf Pengajar Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM USU
A
Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia
Email: indahkurniawaty69@gmail.com

ABSTRACT

Rice consumption of the Indonesian population is the highest compared with other
countries. Rice consumption of Indonesia's population in 2014 was 114 kg / capita / year. The
high consumption of rice resulted in high imports of rice. Food diversification program being
promoted Ministry of Agriculture to reduce dependency paddy rice consumption led to new
innovations, namely artificial rice.
The research is experimental research with experimental design used was completely
randomized design. Formulation A1 (composite flour 95% and flour bone cow 5%), A2
(composite flour 90% and flour bone cow10%), A3 (composite flour 85% and flour bone cow
15%). This research uses the hedonic test and proximate test to determine their nutritional
content. Hedonic assessment on artificial rice include colour, aroma, texture, and flavor.
Hedonic assessment conducted with the 30 panelists. Analysis of data is using descriptive
analysis, paired analysis of variance (Repetead ANOVA Test) and Friedman Test.
on the third treatment artificial rice from processing of composite flour and flour bone
cow was produce artificial rice approaching rice. The results of hedonic test based on colour,
aroma, texture, and flavor on the third treatment is same that is rather like criteria. The results of
Repeated ANOVA test for colour and Friedman test for aroma, texture, and flavor was produced
p > 0,05, it means there is no significant difference between samples on the indicator of colour,
aroma, texture, and flavor. Artifial rice 3 in a dish once ate as much as 100 grams or 150 grams
of rice donated 449 kcal of total energy.
Artificial rice is highly recommended because it can meet the daily nutritional
requirements of individuals and suggested an option staple food.

Keywords: artificial rice, composite flour, flour bone cow, Hedonic assessment

PENDAHULUAN

Makanan pokok penduduk Berdasarkan data Badan Pusat


Indonesia adalah beras. Beras merupakan Statistika pada tahun 2014 mencatat
makanan sumber energi yang memiliki konsumsi beras penduduk Indonesia 114
kandungan karbohidrat tinggi. Sebagai kg/kapita/tahun. Konsumsi beras
sumber utama makanan berkarbohidrat, penduduk Indonesia merupakan yang
beras berperan penting dalam penyediaan paling tinggi dibandingkan dengan negara
energi dan nutrisi. lain seperti Cina sekitar 90-100 kg/ kapita/

1
tahun, Malaysia 90 kg/kapita/tahun, sebagai bahan pangan penghasil
Jepang 70 kg/kapita/tahun, dan konsumsi karbohidrat, selain itu juga merupakan
beras dunia 60 kg/kapita/tahun. Tingginya sumber vitamin dan mineral. Ubi jalar
konsumsi beras berakibat pada tingginya merupakan sumber karbohidrat yang
impor beras. Berdasarkan data Badan berasa manis dan indeks glikemik lebih
Pusat Statistik Juni 2015, pemerintah rendah dibanding beras, sehingga baik
Indonesia mengimpor beras sebanyak dikonsumsi sebagai pengganti beras. Ubi
49.539.110 Kg atau sekitar 49.539 ton. jalar kuning kaya antioksidan betakaroten
Ketergantungan pola konsumsi penduduk (provitamin A) dan vitamin C (Murdiati
Indonesia pada beras yang berakibat pada dan Amaliah, 2013).
tingginya impor beras menimbulkan Menurut Perwitasari (2008) tulang
permasalahan yang menyebabkan sapi mengandung 58,30 % Ca3(PO4)2
pemalsuan beras misalnya beras plastik kalsium fosfat; 7,07 % CaCO3 atau
dan kasus pemalsuan kualitas beras dengan kalsium karbonat; 2,09% Mg3(PO4)2 atau
penambahan zat pemutih (klorin). magnesium fosfat; 1,96% CaF2 atau
Program diversifikasi pangan yang kalsium fluorida dan 4,62% kolagen.
tengah digalakkan Kementerian Pertanian Menurut Umam (2015), dalam Kalsium
(Kementan) untuk mengurangi Fosfat terdapat sebanyak 20% kalsium
ketergantungan konsumsi beras padi murni. Kalsium fosfat umumnya adalah
memunculkan inovasi baru, yakni beras kalsium yang terdapat dalam susu sapi dan
analog. Indonesia memiliki sumber pangan produk susu lainnya seperti keju. Kalsium
lokal seperti jagung, sorgum, ubi kayu karbonat pada tulang sapi mempunyai
(singkong), ubi jalar, dan lain- lain. bioavailabilitas yang tinggi sehingga akan
Pangan lokal bila difokuskan bisa diolah menghasilkan kualitas tulang dan gigi
menjadi sumber karbohidrat sehingga yang baik. Dalam bidang medis, kalsium
mampu menekan permintaan terhadap karbonat banyak digunakan sebagai
beras dari padi. suplemen kalsium atau antasida pada
Beras analog merupakan salah satu lambung.
bentuk solusi yang dapat dikembangkan Salah satu penelitian yang
dalam mengatasi ketersediaan pangan baik mengembangkan beras analog adalah
dalam hal penggunaan sumber pangan penelitian yang dilakukan Hasnelly (2013)
baru ataupun untuk penganekaragaman. yang dibuat berbahan dasar beberapa jenis
Beras analog merupakan tiruan dari beras ubi jalar, seperti ubi jalar putih, ubi jalar
yang terbuat dari bahan-bahan seperti jingga, ubi jalar ungu dan ubi jalar
umbi-umbian dan serealia yang bentuk organik. Jenis-jenis ubi jalar tersebut
mirip seperti beras (Samad, 2003). menghasilkan beras dengan variasi warna
Kehadiran beras analog akan mendorong yang beragam.
percepatan penganekaragaman konsumsi Rumusan masalah dalam penelitian
pangan sekaligus menurunkan tingkat ini adalah bagaimana proses dalam
konsumsi beras 1,5% per tahun (Sibuea, pembuatan beras analog berbasis tepung
2015). komposit yang terdiri atas tepung ubi jalar
Beras analog pada penelitian ini kuning, tepung mocaf, tepung jagung,
berbahan dasar ubi jalar kuning, tepung tepung kedelai dan tepung tulang sapi.
mocaf, tepung jagung, tepung kedelai, dan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
di kombinasikan dengan tepung tulang mengkaji proses dalam pembuatan beras
sapi sebagai pengayaan kalsium yang analog berbasis tepung komposit dari
terdapat pada tulang sapi. tepung ubi jalar kuning, tepung mocaf,
Ubi jalar merupakan salah satu tepung jagung, tepung kedelai dan tulang
tanaman yang mempunyai potensi besar di sapi serta karakteristik dan kandungan gizi
Indonesia karena dapat dimanfaatkan

2
serta daya terima beras analog tersebut dicuci. Setelah itu dipotong menjadi
terhadap masyarakat umum. ukuran lebih kecil untuk dilakukan proses
Manfaat penelitian ini adalah penggilingan ubi jalar. Ubi jalar yang telah
diversifikasi pangan dengan pemanfaatan digiling kemudian dikeringkan.
bahan pangan local seperti tepung ubi jalar Pengeringan tepung ubi jalar dengan
kuning, tepung jagung, tepung mocaf, pengering oven adalah pada suhu 60C.
tepung kedelai, dan tepung tulang sapi, Setelah kering, dilakukan proses
serta untuk ketahanan pangan dengan penghalusan menggunakan penghalus
mengembangkan produk lokal seperti kering atau blender kemudian dilakukan
beras analog. pengayakan 80 mesh. Pengayakan
dilakukan untuk menyeragamkan ukuran
METODE PENELITIAN suatu bahan.
Penelitian yang dilakukan adalah
penelitian eksperimental dengan rancangan Pembuatan Tepung Tulang Sapi
percobaan yang digunakan adalah Tahapan proses dalam pembuatan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tiga tepung tulang sapi meliputi pemotongan,
taraf rasio yang digunakan yaitu tepung perebusan, penghancuran, pengeringan,
komposit: tepung tulang sapi = 85%:15% ; penggilingan, dan pengayakan. Tahap
90%:10% dan 95%:5%. Formulasi pada pertama adalah pemotongan. Tulang
tepung komposit yang digunakan tepung dipotong sepanjang 3-5 cm, lalu direbus
ubi jalar kuning 70%, tepung jagung 10%, selama 1 jam dengan suhu 100 .
tepung mocaf 10%, dan tepung kedelai Perebusan ini berfungsi untuk
10%. mempermudah pemisahan tulang dengan
Penelitian ini dilakukan di daging yang sulit dilepas dari tulang.
Laboratorium Departemen Gizi Kesehatan Tulang yang telah direbus kemudian dicuci
Masyarakat Fakultas Kesehatan bersih dan dilepaskan daging yang
Masyarakat Universitas Sumatera Utara, tertempel pada tulang. Setelah itu
Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian dilakukan pengeringan. Tulang
Universitas Katolik Santo Thomas Medan, dikeringkan pada suhu 150 selama 48
Balai Riset dan Standarisasi Industri jam dan kemudian digiling hingga menjadi
(BARISTAN) Medan, dan Laboratorium tepung. Setelah menjadi tepung dilakukan
Biokimia FMIPA Universitas Sumatera pengayakan 80 mesh agar tepung tulang
Utara. sapi lebih halus.
Metode analisis kandungan gizi
pada beras analog dilakukan pada 5 Pembuatan Beras Analog
komponen kandungan gizi yaitu kadar air, Metode pembuatan beras analog
karbohidrat, protein, lemak, dan kalsium. meliputi formulasi bahan, pencampuran
bahan, pengadonan, pembutiran, dan
Prosedur Penelitian pengeringan. Pencampuran tepung
Pembuatan Tepung Ubi Jalar Kuning komposit yaitu tepung ubi jalar kuning,
Langkah-langkah dalam pembuatan tepung jagung, tepung mocaf, tepung
tepung ubi jalar kuning meliputi kedelai, dan tepung tulang sapi dengan
pengupasan kulit ubi jalar kuning, formulasi, yaitu tepung komposit:tepung
pencucian ubi jalar kuning, pemotongan, tulang sapi = 95%:5%, 90%:10%, dan
penggilingan, pengeringan, penghalusan, 85%:15%. Pada tahap pencampuran
dan pengayakan. dilakukan penambahan air sedikit demi
Ubi jalar kuning yang digunakan sedikit dengan jumlah sesuai dengan bahan
adalah dengan kriteria ubi yang masih yang digunakan dan dilakukan
segar, tidak bercak hitam, dan tidak pencampuran sampai air bercampur
berlubang. Ubi jalar kuning dikupas dan dengan baik dan rata hingga membentuk

3
suatu adonan. Dalam pembuatan adonan Analisis Varian
ditambahkan Carboxymethylcellulose Analisis varian atau ANOVA
sebanyak 1,5% untuk membentuk tekstur merupakan metode analisis data yang
yang kokoh. Kemudian dilakukan digunakan untuk mengetahui perbedaan
pencetakan atau pembentukan butir terhadap dua kelompok atau lebih dengan
menyerupai beras. Butiran beras analog dua variabel atau lebih. Jenis analisis
kemudian dimasukkan kedalam oven varian yang digunakan adalah uji repeated
untuk dilakukan pengeringan yang ANOVA, jika data tidak berdistribusi
berfungsi untuk mengurangi kadar air normal dipilih uji Friedman sebagai
dengan suhu 70 selama 1 jam. alternatif. Jika pada uji Repeated ANOVA
atau uji Friedman menghasilkan nilai
Prosedur Analisis p<0,05, maka dilanjutkan dengan
Uji Hedonik melakukan analisis Post Hoc.Dalam
Cara memasak beras analog adalah penelitian uji lanjut post-hoc comparison
dengan cara dikukus. Nasi beras analog perlu nilai LSD (Least Significant
yang telah dikukus kemudian diuji kepada Difference) untuk mengetahui perbedaan
panelis. Penilaian yang dilakukan terhadap antar sampel ditinjau dari indikator warna,
beras analog menggunakan uji hedonik. rasa, aroma, rasa dan tekstur. Analisis Post
Uji hedonik merupakan suatu kegiatan Hoc untuk uji Friedman adalah uji
pengujian yang dilakukan oleh seseorang Wilcoxon. Kemudian dilakukan uji
atau beberapa orang panelis dengan tujuan Kruskal-Wallis untuk mengetahui apakah
untuk mengetahui tingkat kesukaan atau ada perbedaan kandungan gizi pada ketiga
ketidaksukaan konsumen terhadap suatu perlakuan beras analog
produk tertentu. Panelis diminta tanggapan
pribadinya tentang kesukaan atau HASIL DAN PEMBAHASAN
ketidaksukaan. Tingkat kesukaan ini Tepung Ubi Jalar Kuning
disebut skala hedonik. Skala penilaian Data yang diperoleh berdasarkan
hedonik meliputi sangat tidak suka, tidak pengamatan dan pengukuran berat ubi
suka, agak tidak suka, agak suka, suka, dan jalar kuning sebelum dicuci dan dikupas
sangat suka. kulitnya 5000 g dan setelah dicuci dan
Uji hedonik terhadap beras analog dikupas beratnya menjadi 4400 g.
mentah meliputi warna, aroma, dan Kemudian dalam proses pembuatan
tekstur. Sedangkan untuk beras analog tepung ubi jalar kuning menghasilkan
matang atau yang telah menjadi nasi tepung seberat 1315 g. Dengan demikian
parameter yang diuji adalah tekstur, rasa, rendemen pada tepung ubi jalar kuning
warna, dan aroma. Penilaian hedonik adalah berkisar 26,3%. Pengurangan
dilakukan kepada 30 panelis dengan berat yang dihasilkan dipengaruhi oleh
rentang usia 17 hingga 60 tahun karena pengurangan kadar air serta pelepasan
pada usia tersebut masyarakat telah kulit ubi jalar kuning. Karakteristik
menjaga pola makan, baik untuk kesehatan tepung ubi jalar kuning yang dihasilkan
maupun untuk penampilan. berwarna kuning sesuai dengan warna
daging ubi jalar yang berwarna kuning,
Analisis Deskriptif Persentase memiliki sruktur halus, dan beraroma
Analisis diskriptif persentase harum ubi jalar kuning.
merupakan metode analisis data untuk
mengetahui daya terima masyarakat, Tepung Tulang Sapi
artinya data kuantitatif yang diperoleh dari Data yang diperoleh berdasarkan
panelis harus dianalisis terlebih dahulu pengamatan dan pengukuran berat tulang
untuk dijadikan data kualitatif. sapi 500 g yang digunakan dalam
pembuatan beras analog menghasilkan

4
tepung tulang sapi seberat 285 g. Dengan terkait persyaratan mutu tepung tulang
demikian rendemen pada tepung tulang dimana kandungan air maksimum 8%,
sapi adalah berkisar 57%. Pengurangan kadar lemak minimum 3%, kadar kalsium
berat yang dihasilkan dipengaruhi oleh minimal 20% maka tepung tulang sapi
pengurangan kadar air serta pelepasan dalam penelitian ini telah memenuhi
daging yang masih menempel pada tulang syarat.
sapi selama proses perebusan. Tepung
yang dihasilkan memiliki struktur halus, Deskripsi Beras Analog
berwarna cokelat muda dan beraroma Karakteristik beras analog yang
tulang sapi. Hasil uji proksimat pada dihasilkan berdasarkan hasil eksperimen
tepung tulang sapi mengandung tepung komposit dan tulang sapi dengan
karbohidrat sebesar 14,88%; protein 28,8 perlakuan A1 (95% : 5%), A2 (90% :
%; lemak 4,10 % dan kalsium sebesar 374 10%), A3 (85%:15%) dapat dilihat pada
mg. Berdasarkan SNI 01-3158-1992 Tabel 1.

Tabel 1. Karakteristik beras analog

Karakteristik Beras analog

A1 A2 A3
Warna Kuning kecokelatan Kuning kecokelatan Kuning kecokelatan

Aroma Harum ubi jalar kuning Harum ubi jalar kuning Aroma tulang sapi

Tekstur Keras, menyerupai beras Keras, menyerupai beras Keras, menyerupai beras

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat karena pada proses pembutiran beras


bahwa secara keseluruhan beras analog menggunakan alat tradisional yaitu ampia
memiliki warna yang sama yaitu kuning untuk membentuk untaian dan pisau yang
kecokelatan sesuai dengan warna tepung berfungsi untuk memotong untaian sesuai
ubi jalar kuning, tepung jagung, tepung ukuran beras.
kedelai dan tepung tulang sapi. Hasnelly Rasa beras analog diketahui setelah
(2013) menyatakan bahwa jenis ubi jalar dimasak menjadi nasi.Proses pematangan
berpengaruh terhadap atribut warna beras beras analog menjadi nasi dilakukan
analog yang dihasilkan. dengan cara dikukus. Air dimasukkan
Pada beras analog A1 dan A2 setelah beras diletakkan diatas saringan
beraroma khas ubi jalar kuning namun pengukus sekaligus membasahi beras
pada beras analog A3 beraroma khas analog atau rehidrasi untuk mempercepat
tulang sapi, hal itu disebabkan karena proses gelatinisasi (pembengkakan granul
persentase tepung tulang sapi lebih beras analog) sehingga mempercepat
banyak dibandingkan persentase tepung pematangan beras analog tersebut.
tulang sapi pada beras analog A1 dan A2. Kemudian beras analog dikukus selama
Tekstur pada beras analog yang 20 menit.
dihasilkan menyerupai beras dan keras. Setelah dikukus, ketiga perlakuan
Kekerasan dan kekokohan pada beras pada beras analog tersebut menghasilkan
analog disebabkan oleh penambahan nasi berwarna cokelat tua dengan aroma
Carboxymethylcellulose 1,5%. Ukuran ubi jalar kuning hingga kombinasi ubi
panjang beras analog 0,4-0,6 cm, jalar kuning dan tulang sapi, serta tekstur
keberagaman ukuran pada beras analog yang dihasilkan kenyal. Rasa pada nasi

5
beras analog A1 yang dihasilkan adalah tepung tulang sapi pada beras analog A3
manis karena komposisi tepung ubi jalar mencapai 15%.
kuning pada formulasi lebih banyak Karakteristik pada beras analog
dibanding perlakuan lainnya. Beras dapat dilihat pada Gambar 1 dan
analog A2 memiliki rasa yang sedikit karakteristik pada nasi beras analog dapat
manis dan pada beras analog A3 memiliki dilihat pada Gambar 2.
rasa asin yang berasal dari rasa asin
tepung tulang sapi dimana komposisi

Gambar 1. Karakteristik pada beras analog

Gambar 2. Karakteristik pada nasi beras analog

Hasil Uji Hedonik Beras Analog tekstur, ketiga sampel memiliki persentase
Tingkat kesukaan panelis terhadap yang hampir sama.
indikator warna, aroma, tekstur, dan rasa Tingkat persentase dan kriteria
pada beras analog dapat dilihat pada Tabel kesukaan panelis terhadap keseluruhan
2. indikator dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 2. Hasil Penilaian Hedonik Beras Tabel 3. Hasil Penilaian Hedonik pada
Analog Keseluruhan Indikator
Sampel Warna Aroma Tekstur Rasa Sampel Persentase Kriteria
(%)
A1 65,00 71,16 59,50 65,00
A2 66,16 70,50 59,50 62,16 A1 65,16 Agak suka
A3 70,50 72,83 60,00 60,50 A2 64,50 Agak suka
A3 65,95 Agak suka
Pada Tabel 2 terlihat bahwa pada
indikator warna dan aroma beras analog Pada Tabel 3 diketahui bahwa
A3 lebih banyak diminati oleh panelis, ketiga perlakuan beras analog memiliki
namun pada indikator rasa beras analog A1 kriteria kesukaan yang sama yaitu agak
lebih banyak diminati. Dan pada indikator suka. Dengan demikian dapat disimpulkan

2
bahwa ketiga perlakuan beras analog yang membedakan pada setiap sempel sehingga
dihasilkan telah mendekati beras. tidak terdapat perbedaan yang nyata pada
setiap sampel. Aroma yang dihasilkan
Hasil Uji Repeated Anova pada pada beras analog dan nasi dari beras
Indikator Warna analog sangat khas ubi jalar kuning dan
Nilai signifikan yang diperoleh tulang sapi. Beras analog yang disimpan
pada indikator warna beras analog adalah selama 3 bulan masih mempertahankan
0,051 dimana Sig.hitung > 0,05 maka Ho aroma harum ubi jalar kuning tersebut.
diterima. Dengan demikian warna beras Namun jika disimpan lebih dari 3 bulan
analog pada ketiga sampel berdasarkan akan berbau apek.
pada pengujian varian menunjukkan tidak Pada hasil uji Friedman
terdapat perbedaan yang bermakna antar menyatakan ketiga sampel beras analog
sampel. Hal ini disebabkan tidak adanya juga tidak memiliki perbedaan yang nyata.
warna standar beras analog sebagai acuan Hal ini disebabkan tidak adanya tekstur
untuk membedakan pada setiap sempel standar beras analog sebagai acuan untuk
sehingga tidak terdapat perbedaan yang membedakan pada setiap sempel sehingga
nyata pada setiap sampel. tidak terdapat perbedaan yang nyata pada
Penyimpanan beras analog lebih setiap sampel. Keseluruhan beras analog
dari 5 bulan dapat menyebabkan memiliki tekstur yang kokoh dan
penyimpangan warna. Penyimpangan menyerupai beras. Pada saat beras analog
warna dapat disebabkan oleh pertumbuhan dimasak menjadi nasi, tekstur beras analog
kapang dalam penyimpanan, pembusukan, masih tetap kokoh. Tekstur beras yang
penurunan nilai gizi, dan modifikasi dari kokoh ini dipengaruhi oleh adanya
komposisi umumnya karena aktivitas penambahan CMC 1,5%. Beras analog
mikroorganisme (Hasnelly, 2013). dengan konsentrasi CMC yang tinggi akan
berperan untuk menjaga agar tidak terjadi
Hasil Uji Friedman pada Indikator kehilangan padatan pada saat proses
Aroma, Tekstur, dan Rasa rehidrasi berlangsung (Yuwono, 2015).
Berikut adalah hasil uji Friedman
terhadap indikator aroma, tekstur, dan Kualitas Kandungan Gizi Beras Analog
rasa: Analisis proksimat untuk
Tabel 4. Hasil Uji Friedman mengetahui kandungan gizi yang
Beras Analog terkandung dalam beras analog hasil
Indikator P ekperimen yang dilakukan terhadap 5
Aroma 0,850 komponen pada kandungan gizi yaitu
Tekstur 0,824 kadar air, karbohidrat, protein, lemak, dan
Rasa 0,536 kalsium adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Kandungan Gizi Beras Analog
Pada Tabel 4 hasil uji Friedman Pada Tiap Perlakuan per 100 g
pada indikator aroma, tekstur, dan rasa Bahan
dihasilkan > 0,05. Dengan demikian Kandungan gizi Hasil
tidak terdapat perbedaan yang bermakna A1 A2 A3
antar sampel pada indikator aroma, tekstur, Kadar Air (%) 11,7 11,6 11,6
Karbohidrat(%) 71,5 69,1 67,0
dan rasa. Protein (%) 9,7 11,6 12,2
Aroma beras analog pada tiga Lemak (%) 4,9 5,7 5,41
sampel berdasarkan pada uji Friedman Kalsium (mg) 177,1 237,9 308
menunjukkan tidak terdapat perbedaan
aroma yang bermakna antar sampel. Hal Berdasarkan pada Data Komposisi
ini disebabkan tidak adanya aroma standar Bahan Makanan (DKBM RI, 2015), beras
beras analog sebagai acuan untuk

2
giling dalam 100g bahan memiliki KESIMPULAN
kandungan karbohidrat 78,90%; protein Berdasarkan hasil penelitian maka
6,80%; lemak 0,70%; dan kalsium 6 mg diperoleh kesimpulan
maka beras analog yang dihasilkan pada 1. Pada ketiga perlakuan beras analog
penelitian ini dalam hal kandungan dari pengolahan tepung komposit dan
protein, lemak, dan kalsium telah melebihi tepung tulang sapi menghasilkan beras
kandungan gizi pada beras giling. Namun analog yang mendekati beras.
pada karbohidrat beras analog lebih rendah 2. Hasil uji hedonik terhadap indikator
dibandingkan karbohidrat pada beras warna, aroma, tekstur, dan rasa pada
giling. Hal ini dikarenakan pada ketiga perlakuan beras analog adalah
kandungan karbohidrat pada tepung sama yaitu kriteria agak suka.
komposit dan tepung tulang sapi sangatlah 3. Hasil uji Repeated ANOVA pada
sedikit. Penggunaan tepung tulang sapi indikator warna dihasilkan > 0,05
sebagai bahan tambahan berhasil dalam dan pada uji Friedman pada indikator
menambah kandungan protein dan aroma, tekstur, dan rasa dihasilkan
kalsium. > 0,05. Dengan demikian tidak
Menurut Gestarini (2014), proses terdapat perbedaan yang bermakna
pengukusan beras analog menjadi nasi antar sampel pada indikator warna,
akan mempertahankan jumlah zat gizinya aroma, tekstur, dan rasa.
sampai 82%. Jadi dalam 100 g beras 4. Beras analog hasil eksperimen ini
analog yang dikukus atau setara 150 g nasi dapat dijadikan sebagai pangan
mengandung karbohidrat 54,94%; protein alternatif makanan pokok masyarakat
10%; lemak 4,43%; dan kalsium 252 mg. Indonesia ketika ketersediaan beras
Karbohidrat akan dipecah melalui proses terbatas serta untuk mengurangi
pengukusan untuk mempermudah proses ketergantungan konsumsi terhadap
pencernaan. beras giling.
Pada hasil uji Kruskal-Wallis
dengan taraf kepercayaan 95% diperoleh SARAN
nilai signifikan adalah 0,368 (p > 0,05) Perlu dilakukan penelitian lebih
artinya tidak terdapat perbedaan rerata lanjut terhadap penyempurnaan bentuk,
kandungan gizi pada beras analog A1, A2, warna, dan rasa pada beras analog.
dan A3 secara bermakna.
Jumlah sajian sekali makan beras DAFTAR PUSTAKA
analog A3 sebanyak 100 g atau setara 150 Ayu, Renalda. 2011. Pembuatan Tepung
g nasi menyumbangkan energi sebesar 449 Tulang Sebagai Upaya
kkal dan telah memenuhi 20% dari total Penanganan Limbah Tulang.
harian kalori. Dengan jumlah kabohidrat http://rinelda-
sebanyak 84,42 g menyumbangkan energi ayu.blogspot.co.id/2011/11/pembua
sebesar 329,68 kkal dan telah memenuhi tan tepung-tulang-sebagai
27,5% kebutuhan harian karbohidrat, upaya.html, diakses pada 15
lemak sebanyak 6,64 g menyumbangkan November 2011.
energi sebesar 59,76 kkal, dan protein
sebanyak 15 g menyumbangkan energi Budi, Faleh Setia.,Purwiyatno, Hariyadi.,
sebesar 60 kkal. Kalsium yang dihasilkan Slamet,Budijanto.,Dahrul,Syah.
dari satu kali penyajian beras analog 2013.Teknologi Proses Ekstruksi
adalah 252 mg. Dengan demikian Untuk Membuat Beras
kandungan kalsium pada beras analog Analog.Jurnal Pangan Media
memenuhi 25,2% kebutuhan harian Komunikasi dan Informasi Volume
kalsium 22 Nomor 3 September 2013

3
Budijanto, Slamet.2013. 40 Resep Kreatif Anak.Tesis.Universitas Gajah
Olahan Beras Analog Pangan Mada.Yogyakarta
Alternatif Mirip Beras dari Non-
Padi. Jakarta: Gramedia Pustaka Samad, Y.2003.Pembuatan Beras Tiruan
Utama. (Artificial Rice) dengan Bahan
Baku Ubi Kayu Dan Sagu.Jurnal
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Sains dan Teknologi.Volume II
Republik Indonesia.1998.Daftar Halaman 36-40 Jakarta
Komposisi Bahan
Makanan.Jakarta:Bhatara Karya Sibuea, Posman. 2015.Beras Analog,
Aksara Solusi Untuk Krisis Pangan.
Redaksi Agro Plus.
Gunawarman, Adam Malik.,Sri, http://agroplus.co.id/beras-analog-
Mulyadi.,Riana.,Aidil, solusi-untuk-krisis-pangan/,diakses
Hayani.2010.Karakteristik Fisik pada 6 Februari 2015
dan Mekanik Tulang Sapi Variasi
Berat Hidup Sebagai Referensi
Desain Material Implan.Seminar
Nasional Tahunan Teknik Mesin
ke-9.Palembang

Hasnelly. 2013. Kajian Proses Pembuatan


dan Karakteristik Beras Analog
Ubi Jalar (Ipomea Batatas).
Seminar Rekayasa Kimia dan
Proses ISSN : 1411-4216. Fakultas
Teknik Universitas Pasundan
Bandung. Bandung

Hidayat, Aziz Alimut.2007.Metode


Penelitian dan Teknik Analisis
Data.Surabaya:Salemba Media

Kurachi, H.1995.Process For Making


Enriched Artificial Rice.US Patent
no 5.403.606

Kusuma, Rahmat.2015.Impor Beras Juni


Melonjak 130%. http:m.detik.com/
finance/read/2015/07/20/154209/29
71846/4/impor-beras-juni-
melonjak-130, diterbitkan sejak 20
Juli 2015

Larnani, Sri.2011.Pengaruh Suplementasi


Kalsium Karbonat dan Terapi
Insulin Pada Induk Tikus Diabetes
Mellitus Terhadap Erupsi Gigi dan
Pertumbuhan Tulang Alveolar

You might also like