Professional Documents
Culture Documents
1, Juni 2013
Abstract
The national education goals have not been achieved because of depraved morality and
education materials that emphasize cognitive, and affective aspects of the exclusion of
the curriculum psikomotorik. Curriculum inovation will be a solution to the problems by
launching a new curriculum. This research was conducted to determine the responses
and readiness of Islamic education teachers curriculum in 2013 on Islamic Education.
This research is qualitative. The subjects of this research were Islamic Education teachers
of class VII. Data collection is done by conducting observations, in-depth interviews,
and the data documentation. Then the data were analyzed by giving meaning to the data
collected, and the conclusions drawn from the meaning that is to prepare the work for
responses and the readiness of Islamic education teachers in SMP N 5 Yogyakarta. The
data were validated by using a triangulation technique and the extension of participation
in the study.
The results showed: 1) the implementation of the 2013 curriculum of Islamic Education
in SMP N 5 Yogyakarta otherwise has been running well. 2) the response of Islamic
education teacher class VII as one of the teachers who is implementing Curriculum
2013 is very supportive, 3) the readiness of PAI teachers at SMP N 5 Yogyakarta on the
use of the curriculum in 2013 which consisted of professional readiness, and teacher
pedagogical readiness against the imposition of Islamic education curriculum in 2013
declared ready.
Abstrak
Belum tercapainya tujuan pendidikan nasional, bobroknya moralitas bangsa dan materi
pendidikan yang menekankan aspek kognitif, mengesampingkan aspek afektif dan
psikomotorik. Mempersiapkan era globalisasi dengan mempersiapkan generasi emas.
Inovasi kurikulum menjadi jalan keluar dengan melaunching kurikulum baru. Untuk
mengetahui respon dan kesiapan guru Pendidikan Agama Islam terhadap pemberlakuan
kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar guru Agama
Islam kelas VII. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan
makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makana itulah ditarik
kesimpulan untuk menyusun hasil karya untuk respon dan kesiapan guru Pendidikan
Agama Islam di SMP N 5 Yogyakarta. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan
mengadakan triangulasi tekhnik dan perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian.
87
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan Kurikulum 2013 mata pelajaran PAI
di SMP Negeri 5 Yogyakarta dinyatakan telah berjalan dengan baik.(2) Respon guru
Pendidikan Agama Islam kelas VII sebagai salah satu guru pelaksana Kurikulum 2013
dalam menyambut pemberlakuan Kurikulum 2013 sangat mendukung (3) Kesiapan
guru PAI di SMP Negeri 5 Yogyakarta terhadap pemberlakuan Kurikulum 2013 yang
terdiri dari kesiapan profesional, serta kesiapan pedagogik guru Pendidikan Agama
Islam terhadap pemberlakuan Kurikulum 2013 dinyatakan siap.
Key words: Respon, kesiapan, guru Pendidikan Agama Islam, Kurikulum 2013
Pendahuluan Melihat dari survei diatas, maka kebi-
Menurut Mulyasa (2013:60) potret jakan pendidikan di Indonesia harus segera
pendidikan di Indonesia saat ini antara lain berbenah. Mengutip pernyataan Muham-
belum tercapainya tujuan pendidikan nasio- mad Nuh, bahwa untuk menyambut 1 Abad
nal, bobroknya moralitas bangsa dan materi Indonesia merdeka, guna mempersiapkan
pendidikan yang menekankan aspek kog- generasi emas, sekaligus memanfaatkan
nitif, mengesampingkan aspek afektif dan momentum populasi usia produktif yang
psikomotorik. Awal tahun ajaran baru 2013/ jumlahnya sangat melimpah agar menjadi
2014 sistem pendidikan Indonesia mene- bonus demografi dan tidak menjadi bencana
rapkan kurikulum baru, yakni Kurikulum demografi maka perlu adanya inovasi di da-
2013. Adapun alasan Kemendikbud, bahwa lam pendidikan. Dan bentuk inovasi pen-
kurikulum pendidikan harus disesuaikan didikan itu salah satunya dengan pengem-
dengan tuntutan zaman. Perubahan ini dipu- bangan kurikulum.
tuskan dengan merujuk hasil survei interna- Menurut Sembiring (2009: 24-25)
sional tentang kemampuan siswa Indonesia. pendidikan itu sendiri, secara teknis
Salah satunya adalah survei Trends in In- operasional tidak bisa dipisahkan dengan
ternational Math and Science oleh Global salah satu unsur esensial dalam pendidikan,
Institute pada tahun 2007.Menurut sur- yaitu guru. Sementara menurut Rusman
vei ini, hanya lima persen siswa Indonesia (2009: 75) guru adalah kunci utama keber-
yang mampu mengerjakan soal berkategori hasilan implementasi kurikulum.
tinggi yang memerlukan penalaran. Sebagai Penelitian ini dilakukan di SMP N 5
perbandingan, siswa Korea yang sanggup Yogyakarta, karena SMP tersebut merupakan
mengerjakannya mencapai 71%. Indikator salah satu sekolah yang terpilih sebagai
lain datang dariProgramme for Internatio- tim pelaksana Kurikulum 2013 tahun ini.
nal Student Assessment (PISA) yang di ta- Inilah alasan penulis mengangkat tema
hun 2009 menempatkan Indonesia di pe- skripsi dengan judul Respon dan Kesiapan
ringkat sepuluh besar paling buncit dari 65 Guru Pendidikan Agama Islam terhadap
negara peserta PISA. Satu kesimpulan dari pemberlakuan Kurikulum 2013 mata
dua survei itu adalah prestasi siswa Indone- pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
sia terbelakang. N 5 Yogyakarta. Berdasarkan latar belakang
88
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013
diatas, maka kajian dalam penelitian ini akan Teknik pengumpulan data dapat di-
berpijak pada beberapa rumusan masalah lakukan dengan observasi (pengamatan),
sebagai berikut: Bagaimana pelaksanaan interview (wawancara), kuesioner (angket),
Kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di dokumentasi dan gabungan keempatnya.
SMP Negeri 5 Yogyakarta?; Bagaimana Dalam pengumpulan data penulis meminjam
respon guru Pendidikan Agama Islam teori Miles and Huberman, meliputi: data
terhadap pemberlakuan Kurikulum 2013?; reduction, data display, conclusion drawing/
dan Bagaimana kesiapan guru Pendidikan verification.
Agama Islam terhadap pemberlakuan
Kurikulum 2013? Hasil Penelitian dan Pembahasan
Sejalan dengan rumusan masalah 1. Latar Belakang Kurikulum 2013
tersebut di atas, maka tujuan penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan
ini adalah: untuk mengetahui pelaksanaan yang terdiri atas pulau besar dan kecil
Kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di yang berjumlah sekitar 17.500. Penduduk
SMP Negri 5 Yogyakarta; untuk mengetahui Indonesia berdasarkan pada Sensus Penduduk
respon guru Pendidikan Agama Isam tahun 2010 berjumlah lebih dari 238 juta
terhadap pemberlakuan Kurikulum 2013; dan jiwa. Keragaman yang menjadi karakteristik
untuk mengetahui kesiapan guru Pendidikan dan keunikan Indonesia adalah antara lain
Agama Islam terhadap pemberlakuan dari segi geografis, potensi sumber daya,
Kurikulum 2013. ketersediaan sarana dan prasarana, latar
belakang dan kondisi sosial budaya, dan
Metode Penelitian berbagai keragaman lainnya yang terdapat
Berdasarkan sudut pandang cara dan di setiap daerah. Keragaman tersebut
taraf pembahasan masalah, maka penelitian selanjutnya melahirkan pula tingkatan
ini termasuk dalam kategori penelitian kebutuhan dan tantangan pengembangan
lapangan yang bersifat anlisis kualitatif. yang berbeda antar daerah dalam rangka
Pendekatan dalam penelitian ini meningkatkan mutu dan mencerdaskan
menggunakan pendekatan fenomenologis, kehidupan masyarakat di setiap daerah.
yaitu peneliti berusaha untuk memahami arti Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013
peristiwa dan kaitan-kaitan terhadap orang- tentang Implementasi Kurikulum 2013, terkait
orang dalam situasi tertentu. dengan pembangunan pendidikan, masing-
Dalam konteks penelitian ini yang masing daerah memerlukan pendidikan yang
menjadi sumber data yaitu Kepala Sekolah, sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu
Wakil Kepala/ Urusan Kurikulum, Guru pula halnya dengan kurikulum sebagai
Pendidikan Agama Islam, siswa atau dengan jantungnya pendidikan perlu dikembangkan
kata lain stakeholders yang ada pada sekolah dan diimplementasikan secara kontekstual
tersebut. untuk merespon kebutuhan daerah, satuan
89
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013
90
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, Kurikulum 2013 sekarang ini merupakan
bahkan ada yang mengurutkan Indonesia pengembang kurikulum sebelumnya yang
merupakan Negara gagal dalam urutan ke- merupakan perpaduan antara kurikulum
64. Hal tersebut merupakan akibat dari berbasis kompetensi serta karakter.
gagalnya pendidikan di negeri ibu pertiwi Pembelajaran pendidikan Agama
ini. Islam di SMP N 5 Yogyakarta memiliki
Keadaan ini membuat kementrian kelebihan di banding dengan sekolah yang
pendidikan kita, Muhammad Nuh kecewa. lain. Ketika sekolah lain masih banyak yang
Terinspirasi dari ibadah di tanah suci, memakai teori belajar gaya bank, di mana
bahwa pendidikan harus memuat tiga ranah para siswanya dicekoki dengan pelajaran,
yang saling berkaitan yakni pengetahuan, ceramah satu arah, yang terkesan metode
sikap dan keterampilan maka Kurikulum belajar konvensional, maka pembelajaran
2013 pun diluncurkan. Meski telah lama PAI kelas VII di SMP Negeri 5 Yogyakarta
kurikulum ini digagas, namun pemberlakuan telah menggunakan pembelajaran berbasis
baru diwacanakan awal tahun 2013. Dan Kurikulum 2013.
implementasi telah diterapkan dimulai sejak Di antara pembelajaran di kelas yang
tanggal 15 Juli 2013. diharapkan dari Kurikulum 2013, yang
Kurikulum 2013 bukanlah kurikulum disadur dari materi pembekalan yang
baru, melainkan kurikulum pengembang diberikan saat diklat adalah sebagai berikut:
dari kurikulum sebelumnya. Pengembangan a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta
Kurikulum 2013 merupakan langkah lan- atau fenomena yang dapat dijelaskan
jutan Pengembangan Kurikulum Ber-basis dengan logika atau penalaran tertentu;
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun bukan sebatas kira-kira, khayalan,
2004 dan KTSP 2006 yang mencakup legenda, atau dongeng semata. Dalam
kompetensi sikap, pengetahuan, dan istilah perguruan tinggi disebut sebagai
keterampilan secara terpadu. pembelajaran kontekstual (contextual
Kurikulum 2013 yang ditawarkan teaching and learning).
merupakan bentuk operasional penataan b. Penjelasan guru, respon siswa, dan
kurikulum dan SNP yang akan memberikan interaksi edukatif guru-siswa terbebas
wawasan baru terhadap sistem yang sedang dari prasangka yang serta-merta,
berjalan selama ini. Revitalisasi dan pemikiran subjektif, atau penalaran yang
penekanan karakter dalam pengembangan menyimpang dari alur berpikir logis.
Kurikulum 2013, diharapkan dapat c. Mendorong dan menginspirasi siswa
menyiapkan SDM yang berkualitas, sehingga berpikir secara kritis, analistis,
masyarakat Indonesia bisa menjawab dan tepat dalam mengidentifikasi,
segala permasalahan di Indonesia yang memahami, memecahkan masalah, dan
semakin kompleks dalam era globalisasi mengaplikasikan materi pembelajaran.
seperti sekarang ini. Menurut E. Mulyasa d. Mendorong dan menginspirasi siswa
91
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013
92
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013
93
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013
beliau mendukung dengan optimis bahwa terkait dengan bidang studi memiliki
Kurikulum 2013 bisa diterapkan dan mampu indikator esensial: memahami materi
menjawab kebutuhan sekarang. Dimana ajar yang ada dalam kurikulum
karakter bangsa mulai tergerus oleh perubahan sekolah; memahami struktur,
zaman, Kurikulum 2013 diharapkan mampu konsep dan metode keilmuan yang
berperan menjaga karakter bangsa. Apalagi menaungi atau koheren dengan
pendidikan moral menjadi tanggung jawab materi ajar; memahami hubungan
semua guru, tidak hanya guru agama, tetapi konsep antar mata pelajaran terkait;
semua guru diberi tanggung jawab yang dan menerapkan konsep-konsep
sama dalam memberikan pendidikan moral keilmuan dalam kehidupan sehari-
para siswanya. Sehingga dapat disimpulkan hari.
bahwa respon guru PAI di SMP Negeri 2) Menguasai struktur dan metode
5 Yogyakarta mendukung dengan penuh keilmuan memiliki indikator esen-
optimisme. sial menguasai langkah-langkah
penelitian dan kajian kritis untuk
3. Kesiapan Guru PAI di SMP Negeri 5 memperdalam pengetahuan/ materi
Yogyakarta terhadap Pemberlakuan bidang studi.
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI Bapak Hamid selaku guru PAI di
Adapun kesiapan GPAI terhadap SMP N 5 Yogyakarta dalam kesiapan
pemberlakuan Kurikulum 2013, peneliti profesionalnya telah menunjukan indi-
fokuskan terhadap dua kesiapan diantaranya kator keprofesionalanya. Dalam temuan
kesiapan profesional dan pedagogik. di lapangan yang berkaitan dengan
a. Kesiapan Profesional Guru PAI SMP N kesiapan profesionalannya bapak Hamid
5 Yogyakarta menunjukan bahwa:
Dalam Undang-Undang Republik 1) Kesesuaian antara bidang studi yang
Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang diajar dengan bidang studi yang
Guru dan Dosen kompetensi profesional ditempuh., serta latar belakang studi
merupakan penguasaan materi pem- S2 cukup untuk menunjukan bahwa
belajaran secara luas dan mendalam, penguasaan substansi keilmuan
yang mencakup penguasaan materi yang mumpuni dalam tugas
kurikulum mata pelajaran di sekolah keprofesionalannya.
dan substansi keilmuan yang menaungi 2) Bapak Hamid telah mampu
materinya, serta penguasaan terhadap menguasai materi, struktur, konsep,
stuktur dan metodologi keilmuannya. dan pola pikir keilmuan yang
Setiap subkompetensi tersebut memiliki mendukung pelajaran yang diampu.
indikator esensial sebagai berikut: Hal ini peneliti dapatkan dari analisis
1) Menguasai substansi keilmuan yang hasil di lapangan. Penyampaian
pelajaran yang mendalam, serta
94
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013
95
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013
96
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013
97
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013
___
DAFTAR PUSTAKA
98