You are on page 1of 11

DINAMIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA NEGRI 1 CIOMAS

Oleh :
Arisman Supandra
Email : 1001220064@untirta.ac..id
Dosen Pembimbing : Ana Nurhasanah, S.Pd., M.Pd
Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Jln. Raya Ciwaru No. 25 Serang-Banten.
Abstrak
The purpose of this research is

to describe: (1) the implementation of the 2013 Curriculum in SMA Negeri1 Ciomas (2) difficulties or
problems encountered in implementation 2013 curriculum at SMA Negeri 1 Ciomas. This study uses a
descriptive approach qualitative research with research subjects consisting of school teachers. Data
collection techniques used are interviews and interviews documentation. Researchers are the main
instrument in conducting research assisted by interview sheets and documentation guidelines. Collected
data then analyzed using an interactive analysis model. Data tested validity through triangulation of sources.
The results showed that: (1) Implementation of the 2013 Curriculum has been running in accordance with
the objectives, namely improvement of student understanding, student skills, student activity, ability
discussion and changes in student character but still need to be evaluated and improvement in all aspects;
(2) The difficulties faced by teachers in implementation of the 2013 Curriculum related to media, learning
packaging, assessment of student learning outcomes and provide learning resources. Whereas The difficulty
for students is that students are not perfect in carrying out the K13 curriculum seen from the effectiveness
of students, students tend to be less.
Keyword : Implementation, Dynamics, Curriculum 2013.

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang: (1) pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
Negeri 1 Ciomas (2) kesulitan atau permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di
SMA Negeri 1 Ciomas. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptifkualitatif dengan subjek
penelitian terdiri dari guru sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan
dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu lembar
wawancara dan pedoman dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan model
analisis interaktif. Data diuji keabsahannya melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) Pelaksanaan Kurikulum 2013 telah berjalan sesuai dengan tujuan yaitu peningkatan pemahaman
siswa, keterampilan siswa, keaktifan siswa, kemampuan diskusi dan perubahan karakter siswa tetapi masih
perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan diseluruh aspek; (2) Kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam
pelaksanaan Kurikulum 2013 terkait tentang media, pengemasan pembelajaran, penilaian hasil belajar
siswa dan memberikan sumber belajar. Sedangkan kesulitan pada siswa adalah kurang sempurnanya siswa
dalam menjalankan kurikulum K13 dilihat dari keefektifan siswa siswa cenderung kurang.

Kata Kunci : Implementasi, Dinamika, Kurikulum 2013.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurikulum 2013 adalah sebuah sistem pendidikan yang diterapkan dalam bidang pendidikan saat
ini. Kurikulum memegang peranan penting pada pelaksanaan pengajaran yang mana lebih
mementingkan pemahaman, keahlian/skill, dan karakter peserta didik. Dalam sistem pendidikan saat
ini, Kurikulum 2013 memiliki tujuan menyiapkan insan Indonesia untuk memiliki kemampuan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui pembelajaran yang benar-benar mendidik. Sependapat
dengan pandangan di atas, Mulyasa (2014 : 65) mengatakan bahwa tujuan dari Kurikulum 2013 yaitu
menyiapkan peserta didik agar memiliki sikap inovatif, produktif, kreatif melalui penguatan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dikombinasikan menjadi satu. Untuk mewujudkan apa yang
menjadi tujuan Kurikulum di atas, tentunya menuntut pendidik secara profesioal merencanakan
pembelajaran sebagus mungkin, melakukan pembelajaran sesuai pedoman, menentukan pendekatan
sesuai dengan silabus, serta menetapkan kriteria keberhasilan pembelajaran.

Idealnya dalam proses pembelajaran yang berbasis karakter dan kompetensi menganjurkan
pendidik agar menggunakan pendekatan dalam mengajar. Pendekatan yang dianjurkan tentunya juga
disesuaikan dengan pembelajaran akan diterapkan. Perencanaan sesuai pedoman Kurikulum 2013
diartikan sebagai syarat penting yang harus dibuat guru sebelum mengimplementasikan pembelajaran
berbasis K13. Perencanaan menjadi bukti kesiapaan ketika mengajar di dalam kelas. Sejalan dengan
itu, Rapildi (2018) mengatakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah sebuah kerangka acuan yang
telah disusun agar pelaksanaan menjadi terarah. Sejalan dengan pandangan di atas, dalam lampiran
Permendikbud Nomor 14 tahun 2019 juga mengatakan bahwa RPP disusun mengacu pada ketentuan
silabus dan pedoman yang sudah ditetapkan dengan prinsif efisien, efektif, dan tentunya beriorientasi
pada siswa. Idealnya, perencanaan yang dibuat dalam Kurikulum 2013 meliputi empat komponen RPP
yang harus ada. Baik (1) Identitas RPP, (2) Tujuan Pembelajaran, (3) Langkah-Langkah pembelajaran
yang dilakukan, (4) evaluasi. Empat syarat ini penting dan wajib ada dalam RPP Kurikulum 2013
Lampiran Permendikbud No 14 tahun 2019, sebab hal ini berkaitan dengan pelaksanaan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 di SMA Negri 1 Ciomas ?
2. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah di SMA Negri 1 Ciomas?
3. Apa yang menjadi kendala dalam penerapan kurikulum 2013 di SMA Negri 1 Ciomas?

1.3 Kajian Pustaka


Pengertian dinamika secara etimologi adalah berasal dari bahasa Yunani dari "dynamics" yang
bermakna kekuatan, jika membuka kamus besar bahasa Indonesia, kita akan menemukan pengertian di
amika sebagai cabang ilmu fisika yang bergerak dan melepaskan energi sebagai penggerak suatu benda.
Menurut (Kartono:2007) Dinamika adalah suatu bentuk perubahan, baik itu yang sifatnya besar-
besaran atau kecil-kecilan, maupun secara cepat atau lambat, yang sifatnya nyata dan berhubungan
dengan suatu kondisi keadaan. Menurut Ki Hajar Dewantara (2018:30) Bapak Pendidikan Nasional
Indonesia ini menjelaskan bahwa pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak,
adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Dinamika Pendidikan adalah dimana pendidikan merupakan suatu konsep ketidaktetapan dari
ketidaktahuan menjadi tahu.
Pada hakekatnya Dinamika Pendidikan diartikan sebagai suatu proses yang berjalan yang secara
kontinu dimana dalam menghadapi era yang begitu cepatnya perkembangan yang sudah tentu akan
membawa perubahan, namun disisi lain dinamika pendidikan juga sering merujuk pada
ketidakmampuan seseorang dalam menerima pengaruh erah globalisasi ini.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), implementasi memiliki makna pelaksanaan atau
penerapan. Hal ini berkaitan dengan suatu perencanaan, kesepakatan, maupun penerapan kewajiban.
Sementara, Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum
(2002) menuliskan makna implementasi sebagai suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana
yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah
perencanaan sudah dianggap sempurna. Menurut Nurdin, implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi
suatu kegiatan yang terencana untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, implementasi adalah tindakan
yang harus mengikuti pemikiran awal agar sesuatu benar-benar terjadi.

Purwanto dan Sulistyastuti Dalam bukunya yang berjudul Analisis Kebijakan dari Formulasi ke
Implementasi Kebijakan (1991), dituliskan bahwa implementasi memiliki inti pengertian sebagai
kegiatan untuk mendistribusikan keluaran kebijakan (to deliver policy output) yang dilakukan oleh para
implementor kepada kelompok sasaran (target group) sebagai upaya untuk mewujudkan kebijakan.

Menurut Syaukani dkk dalam buku terbitannya tahun 2004, implementasi adalah pelaksanaan
serangkaian kegiatan dalam rangka untuk memberikan kebijakan publik sehingga kebijakan dapat
membawa hasil, seperti yang di harapkan.

Implementasi dalam pembelajaran adalah menerapkan proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar
informasi.

Kurikulum memiliki beragam arti berdasarkan asal ragam bahasanya. Dalam bahasa Latin
kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah lintasan untuk berlari dalam langkah-langkah kecil (Jacobs,
2010b: 72). Menurut Abs (2004: 212), kata kurikulum dalam bahasa Jerman sinonim dengan kata
Lehrplan yang dapat diterjemahkan sebagai silabus isi atau sasaran pengajaran.Berdasarkan Kamus
Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2008: 845), kurikulum dapat
diartikan sebagai perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan atau perangkat
mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus.
Menurut Checkley (2006: 133) kurikulum dapat didefinisikan sebagai perencanaan untuk mendukung
proses pembelajaran. Kurikulum terdiri dari sekumpulan materi yang digunakan pada setiap level kelas,
sekumpulan panduan guru, dan penilaian kelasnya (Confrey & Stohl, 2004: 38).

Dijkstra (2004: 167) menambahkan bahwa kurikulum adalah rencana untuk mencapai tujuan
pendidikan. Segala yang direncanakan dalam sebuah kurikulum didasarkan atas tujuan yang ingin
dicapai. Oleh karena itu, kurikulum mungkin dapat dipandang sebagai motornya pendidikan atau
jantungnya pendidikan (Null, 2011: 1). Walaupun demikian, betapa baiknya sebuah kurikulum
tentunya hanya akan cocok untuk beberapa subjek atau sebagaiannya. Hal tersebut ditegaskan oleh
Confrey & Stohl (2004: 149) yang menyatakan bahwa kurikulum boleh jadi efektif untuk beberapa
topik dan kurang efektif untuk topik-topik yang lain.
Hal-hal yang telah dipaparkan di atas meperlihatkan bahwa kurikulum tidak dapat dipisahkan
dalam pendidikan. Kurikulum merupakan karengka dan isi sebuah bangunan pendidikan. Kurikulum
merupakan sebuah proses yang meliputi penentujan tujuan pembelajaran berdasarkan asesmen
kebutuhan, pemilihan materi dan metode yang sesuai untuk siswa, pengembangan materi dan aktivitas
pembelajaran, dan pengevaluasian hasil.

1.4 Metode Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1
Ciomas. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. M. Djunaidi Ghony
dan Fauzan Almanshur (2012: 13) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,
dan pemikiran manusia secara individu maupun kelompok.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang di alami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah
(Lexy J. Moleong, 2005:83). Penelitian melalui pendekatan kualitatif deskriptif ini dimaksudkan untuk
mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan tentang pelaksanaan, kesulitan-kesulitan yang
dihadapi, dan upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Ciomas.

Setting dan Waktu Penelitian


Setting penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Ciomas yang berada
di Provinsi Jawa Tengah. SMA Negeri 1 Ciomas merupakan sekolah yang masih menggunakan
Kurikulum 2013.Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai
pelaksanaan, kesulitan atau kendala dan upaya atau solusi dalam implementasi Kurikulum 2013 di
SMA Negeri 1 Ciomas.

Sesuai dengan fokus penelitian ini, maka yang dijadikan sebagai sumber data adalah sebagai
berikut: Untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Ciomas;
Untuk mendapatkan data tentang upaya atau soulsi apa saja yang dilakukan pada saat
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Ciomas. Dalam penelitian ini menggunakan
dua teknik pengumpulan data, wawancara dan dokumentasi. Teknik wawancara digunakan untuk
memperoleh data dan informasi dari narasumber terkait Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Ciomas.
Selain itu, dengan wawancara peneliti dapat mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari narasumber.
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dikarenakan dokumen berguna
sebagai bukti untuk memperluas pengetahuan terhadap suatu yang diselidiki dan sebagai penguat dari
hasil observasi dan wawancara. Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini maka, instrumen penelitian yang digunakan peneliti adalah pedoman wawancara.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1.1 Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pelaksanaan Pembelajaran di SMA Negri 1 Ciomas
SMA Negeri 1 Ciomas merupakan salah satu sekolah yang masih menggunakan Kurikulum 2013
hingga sekarang ini Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Ciomas ini tidak lepas dari peran
guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. di mana Kurikulum 2013 lebih menitikberatkan pada
keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang lebih variatif akan terasa di
kurikulum 2013 di mana siswa dapat lebih aktif dan menjadi pokok dalam pengembangan karakter
siswa.

Suasana yang kondusif dalam pembelajaran kurikulum 2013 membantu guru untuk dapat lebih
variatif dalam mengemas dan mengembangkan strategi pembelajaran yang menarik. Proses
pembelajaran yang menarik akan mampu menarik siswa dan memotivasi siswa untuk berperan aktif
dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran kurikulum 2013 mengenal 3 macam model
pembelajaran yang memberikan siswa keluluasaan untuk belajar dan guru harus mampu menjadi
fasilitator yang baik dalam pembelajaran. Pemanfaat media dan pemberian tugas yang sesuai de ngan
kebutuhan danpokok bahasan ini yang dapat memberikan kesempatan siswa untuk belajar dengan
maksimal.

Secara garis besar guru yang peneliti wawancaraimengemukakan bahwa pelaksanaan Kurikulum
2013 di SMA Negeri 1 Ciomas telah berjalan baik dengan seiring peningkatan pemahaman guru
terhadap Kurikulum 2013 dan variatifnya guru dalam mengemas pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk
dapat memudahkan siswa dalam menerima dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negri 1 Ciomas ini mendapat respon positif dan negatif
dari siswa.

Respon positif di mana siswa merasa lebih dituntut aktif dalam pembelajaran dengan pemberian
pokok-pokok masalah kemudian siswa memecahkan masalahnya sendiri. Kegiatan pembelajaran lebih
aktif karena pembelajaran didesain dengan bentuk kerja kelompok atau dengan media pembelajaran
yang menarik dan sumber belajar yang lebih luas. Di sisi lain guru menerangkan bahwa siswa juga
memberikan respon negatif terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk belajar
lebih keras dan dirasa siswa kurang memiliki waktu untuk istirahat. Dan juga siswa kurang begitu
sempurna dalam menjalankannya, Dalam pembelajaran sendiri siswa merasa ketika pembelajaran yang
kurang mampu dikemas dengan baik dan menarik oleh guru siswa akan merasa kesulitan tidak dapat
berkembang aktif. Keadaan ini kembali lagi pada sebarapa beres peran guru dalam mengemas
pembelajaran dan guru menjadi fasilitator bagi siswa. Hal ini dikarenakan siswa akan aktif apabila
siswa mendapatkan rangsangan dari guru berupa pertanyaan atau media yang baik.

Hal ini menunjukkan bahwa Kurikulum 2013 bertujuan untuk merubah dan membina siswa
menuju siswa yang berkarakter yang mulia ini mengharuskan guru harus mampu menjadikan dirinya
fasilitator yang baik. Sehingga pembelajaran dapat tercipta dengan aktif, efektif, dan efisien. Peran guru
sebagai fasilitator harus mampu menumbuhkan peran aktif siswa dalam pembelajaran dengan
mengemas pembelajaran dengan menarik. Misalnya dengan kerja kelompok, memerintahkan siswa
untuk maju atau persentasi di depan kelas. Hal ini menjadikan siswa tertarik dan lebih memiliki
kesempatan untuk mengerti kesalahan dan mendapatkan perbaikan langsung dari guru sehingga siswa
dapat langsung memahami dan mengerti materi yang dipelajari.

1.2 Penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah di SMA Negri 1 Ciomas
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negri 1 Ciomas berjalan dengan baik sesuai dengan
peraturan yang diberikan Kemendikbud. Terkhusus pada mata pelajaran sejarah karena peneliti
mengambil sumber wawancara dari guru mata pelajaran Sejarah sendiri. Guru tersebut bernama Bapak
Bachroyani, S.Pd, beliau menjelaskan dalam mata pelajaran sendiri peneraoan kurikulum 2013
diterapkan dengan baik beliau menyusun RPP sesuai yang di atur dalam kemendikbud sebagai
pedoman beliau dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Dalam pelaksanaan pembelajaran
guru tersebut juga memperhatikan keaktifan siswanya didalam kelas sebagai bentuk penilaian juga
bagi dia dalam melihat kemampuan siswanya, Untuk penggunaan metode guru tersebut menerangkan
bahwa dalam pelaksanaan dia menggunakan metode presentasi dimana siswanya dibagi kelompok dan
diberikan materi, dijadikan makalah untuk di presentasikan. Didalam presentasi ini siswa dituntut
untuk aktif karna salah satu rancangan kurikulum ialah siswa dituntut aktif di dalam kelas. Dan guru
hanya dijadikan fasilitator. Metode selanjutnya yang digunakan berupa ceramah, dimaa metode ini
berorientasi pada guru, disitu guru berperan aktif dalam penyampaian materi-materi pembelajaran.
Dalam pembelajaran juga guru terkadang menggunakan media dalam penyampaian materinya baik
berupa audio visual maupun media visual.
1.3 Kendala dalam Penerapan Kurikulum 2013 di SMA Negri 1 Ciomas
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Ciomas sudah berjalan dengan baik tetapi
untuk melaksanakan Kurikulum 2013 masih menemui kesulitan dan hambatan. Bagi guru sendiri
hambatan ketika belajar yaitu Guru harus menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan
materi, mengemas pembelajaran dengan menarik, menyiapkan sumber belajar yang sinkron
terhadap materi pembelajaran. Penyesuaian media belajar yang harus
digunakan guru masih merasa kesulitan mecari media yang tepat untuk diterapkan dalam materi
ajar tertentu.Setiap materi ajar memiliki tingkat kesulitan yang berbeda seperti materi ajar, media,
pengemasan strategi pembelajaran dan pengkondisian kelas.

Di sisi lain, siswa juga merasakan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran yang berkaitan
dengan proses pemahaman dan pengalian sumber belajar. karna seperti yang diterangkan guru
tersebut bahwasanya siswa siswanya masih belum bisa aktif dengan sempurna dalam
pembelajaran.

Wawancara Dengan Guru Mata Pelajara Sejarah Di Sekolah SMA Negri 1 Ciomas, yaitu dengan Bapak
Bachroyani, S.Pd.
KESIMPULAN
Berdasarkan Rumusan Masalah dan hasil penelitian di SMA Negri 1 Ciomas dapat disimpulkan
bahwa Pelaksanaan Kurikulum 2013 telah berjalan sesuai dengan tujuan penyelenggaraan
Kurikulum 2013 yakni peningkatan pemahaman siswa, dengan menyediakan sumber belajar,
media dan metode belajar yang baik.

SARAN
Berdasarkan data hasil Penelitian di SMA Negri 1 Ciomas peneliti dapat menyampaikan saran
yaitu guru harus mampu mengemas pembelajaran untuk lebih memaksimalkan pembelajaran
dengan menyediakan sumber belajar, media dan metode belajar yang lebih baik dan kreatif
sehingga siswa lebih gampang memahami dengan cepat materi yang duajarkan, dengan begitu
siswa pun bias lebih aktif dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Lexy J, (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdkarya.
Nasution, S. (1989), Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta ; Bumi Aksara.
Joko Suratno, D. P. (2022). KURIKULUM DAN MODEL-MODEL, PENGEMBANGANNYA. Jurnal
Pendidikan Matematika, 2(1), 67-75.

LAMPIRAN

You might also like