You are on page 1of 11

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN AL QUR’AN

HADIST DI MA MATHLA'UL ANWAR KEDONDONG

Ghulam Murtadlo, M.Pd.I¹, Umi Nurkholifah², Erglisya Febta Regeliansya³, Anisa Nur
Afila⁴, Raudlatul Fatiha⁵, M. Zainul Husna⁶

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Institute Agama Islam (IAIN) Negeri Metro,
Lampung Indonesia

Email : nurkholifaumi@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the implementation of the 2013 Curriculum on the subject of the
Qur'an and Hadith in terms of planning and implementation at MA Mathla'ul Anwar
Kedondong. This research is a field research (field research) that is qualitative. And this
research uses descriptive qualitative. That is, a research aimed at describing and analyzing
phenomena, events, social activities, attitudes, beliefs, thoughts of individual people as well
as groups. Several descriptions are used to discover the principles and explanations that lead
to conclusions. Qualitative research is a research process that is carried out fairly and
naturally with destination conditions in the field without any handling, as well as the type of
data collect mainly qualitative data. Based on the results of research and analysis that has
been described regarding implementation of the curriculum in the subject of the Koran
Hadith at MA Mathla'ul Anwar Kedondong, it can be concluded that the implementation The
2013 curriculum on the subject of the Koran Hadith at MA Mathla'ul Anwar Kedondong has
generally been going well starting from the planning stage as well as its implementation with
reference to the 2013 Curriculum RPP and stages appropriate planning. The process is
carried out using scientific approach (scientific approach) namely observing, asking,
reasoning, try and communicate.

Keyword : Implementation, Curriculum, Al-Quran, Hadith.

1
Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana Kurikulum 2013 tentang Al-
Qur'an dan Hadits direncanakan dan diimplementasikan di MA Mathla'ul Anwar Kedondong.
Investigasi ini dilakukan sebagai studi lapangan kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan
metode kualitatif deskriptif. Secara khusus, penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
dan menganalisis kejadian, peristiwa, interaksi sosial, serta sikap, kepercayaan, dan pendapat
baik individu maupun kelompok. Konsep dan penjelasan yang mengarah pada kesimpulan
ditemukan melalui berbagai deskripsi. Seperti halnya pengumpulan data yang sebagian besar
bersifat kualitatif, penelitian kualitatif merupakan suatu proses yang dilakukan secara jujur
dan wajar sesuai kondisi tujuan di lapangan. Berdasarkan studi dan temuan analitis yang telah
di uraikan mengenai implementasi kurikulum pada mata pelajaran Alquran Hadis di MA
Mathla'ul Anwar Kedondong, maka dapat disimpulkan bahwa Implementasi Kurikulum 2013
pada mata pelajaran Alquran Hadis di MA Mathla'ul Anwar Kedondong secara umum sudah
berjalan dengan baik mulai dari tahap perencanaan maupun pelaksanaannya dengan mengacu
pada RPP Kurikulum 2013 dan tahap perencanaan yang sesuai. Proses yang dilakukan
dengan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) yaitu mengamati, menanya,
menalar, mencoba dan mengkomunikasikan.

Kata Kunci = Implementasi, Kurikulum, Al-Quran, Hadist.

A. PENDAHULUAN
Tidak ada faktor lain selain pendidikan yang lebih penting bagi kehidupan
manusia daripada ini. Manusia tidak dapat maju dengan cara yang sesuai dengan
prinsip-prinsip pembangunan tanpa pendidikan. Pemerintah bekerja untuk memajukan
bangsa melalui pendidikan dengan mempersiapkan siswa untuk menjadi orang yang
lebih baik melalui kegiatan bimbingan dan pengajaran yang berlangsung di dalam dan
di luar ruang kelas. Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
pasal 3 disebutkan, “Pendidikan Nasional mempunyai fungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi

2
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman. dan bertakwalah kepada Tuhan
Yang Maha Esa.” Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1
Diperlukan upaya salah satunya dengan Dinas Pendidikan terkait untuk
memberikan sosialisasi kepada para pendidik melalui penataran agar para pendidik
dapat membantu dan menjadikan anak didiknya sebagai bangsa sesuai dengan UU
No. 20 Tahun 2003. Sesuai dengan harapan siswa, diperlukan pembelajaran yang
inovatif dan kreatif yang menarik dan menyenangkan. Aksesibilitas sumber belajar
dan media juga memberikan kontribusi untuk standar pembelajaran yang lebih tinggi.
Kurikulum adalah salah satu sarana untuk menggapai tujuan pendidikan,
sekaligus sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran pada semua jenis dan
jenjang pendidikan. Kurikulum harus sesuai dengan falsafah dan dasar negara yaitu
Pancasila dan UUD 1945 yang menggambarkan pandangan hidup suatu bangsa.
Kenyataannya masih banyak permasalahan dalam implementasi Kurikulum 2013.
Seiring dengan tantangan perubahan pola pikir guru, pergeseran fokus proses
pembelajaran dari guru ke siswa, moral spiritual yang rendah, dan kurangnya keahlian
IT guru. Manajemen yang tidak efektif dan guru yang mengutamakan aspek kognitif.
Padahal seharusnya komponen afektif dan psikomotor mendapat bobot yang sama
dari guru.
Kurikulum 2013 menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam proses
pembelajaran, seperti biasa hal baru akan ditolak karena sudah nyaman dengan proses
pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu, masih banyak sekolah
yang belum menggunakan Kurikulum 2013 dengan alasan masih belum bisa
menerapkannya terutama dalam hal teknologi yang semakin canggih dan guru yang
belum bisa mengupdate pembelajaran dan penilaian dengan penerapan Kurikulum
2013. teknologi modern. Belum lagi guru yang masih terkendala dengan penilaian dan
RPP yang rumit pada kurikulum 2013. Oleh karena itu, penerapan kurikulum 2013
belum merata di Indonesia. Selain itu penilaian pada Kurikulum 2013 berbeda dengan
penilaian kurikulum sebelumnya, penilaian pada kurikulum ini harus mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh dan proporsional, sesuai dengan
kompetensi inti yang telah ditentukan. Penilaian aspek pengetahuan dapat dilakukan
dengan ujian tertulis dan lisan, serta daftar pertanyaan. Tes praktis, analisis
keterampilan, analisis tugas, dan penilaian oleh siswa sendiri semuanya dapat
1
UU Sisdiknas NO.20 Tahun 2003, Bab I, pasal ayat I, (Jakarta:Sinar Grafika, 2005),h.2.

3
digunakan untuk mengevaluasi berbagai komponen pembelajaran yang berhubungan
dengan keterampilan. Untuk mengevaluasi sikap, Anda dapat melakukannya dengan
menggunakan daftar periksa sikap Anda sendiri serta daftar periksa sikap yang khusus
untuk kompetensi. Kompetensi siswa dapat diperiksa kapan saja ketika mereka siap,
dan dalam pembelajaran, siswa dapat maju dengan kecepatan dan kapasitas mereka
sendiri. Pembelajaran lebih menitikberatkan pada aktivitas pribadi individu untuk
menguasai kompetensi yang dibutuhkan.2
Kurikulum harus mampu membekali siswa dengan berbagai kompetensi untuk
membantu mereka mengatasi masalah tersebut. Keterampilan yang relevan dengan
masa depan mengingat tren global. Tujuan ini memerlukan modifikasi di sejumlah
area lain, terutama dalam cara penerapannya di lapangan.
Salah satu sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 adalah MA Mathla'ul
Anwar Kedondong. dari kelas X sampai kelas XII. Mirip dengan kelas-kelas
sebelumnya, Kurikulum 2013 telah digunakan untuk melaksanakan proses
pembelajaran mata pelajaran Al-Qur'an dan Hadits. Pelaksanaan Kurikulum 2013
juga telah dibantu dengan fasilitas ruang kelas dan pendidikan. Uji coba kurikulum
baru yang dikenal dengan kurikulum mandiri ini baru akan dilakukan pada tahun
ajaran mendatang, atau 2022–2023, sedangkan kelas lain tetap menggunakan
kurikulum 2013. Kelas X akan menjadi satu-satunya kelas yang menggunakan
kurikulum mandiri. “MA Mathla’ul Anwar Kedondong, salah satu sekolah yang telah
menerapkan Kurikulum 2013 dan melakukan beberapa persiapan,” kata Eko Kristanto
mengacu pada sistem Kurikulum 2013.3
Penelitian ini akan dibatasi pada “ruang lingkup implementasi pembelajaran
Kurikulum 2013 yang meliputi aspek pelaksanaan dan perencanaan pembelajaran
pada mata pelajaran Al Quran Hadits kelas XI MA Mathla’ul Anwar Kedondong”,
mengingat banyaknya permasalahan yang muncul dalam pembelajaran Kurikulum
2013. kaitannya dengan implementasi pembelajaran Kurikulum 2013 di MA
Mathla'ul Anwar Kedondong.

B. PELAKSANAAN DAN METODE

2
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung; PT Remaja Rosdakarya,2015),
h.70 S.Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta:Bumi Aksara, 2019) h. 5.
3
Hasil Wawancara Kepala Sekolah MA Mathla'ul Anwar Kedondong Bapak Eko Kristanto, S.Pd, tanggal
15 Mei 2023.

4
Penelitian lapangan yang bersifat kualitatif merupakan komponen dari penelitian
ini. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dengan kata lain,
suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kejadian,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan pemikiran individu dan kelompok.
Menemukan prinsip dan memberikan penjelasan yang mengarah pada kesimpulan
membutuhkan penggunaan berbagai deskripsi.
Dalam penelitian kualitatif, jenis data yang diperoleh terutama data kualitatif dan
prosedur penelitiannya wajar dan alami dengan kondisi objektif di lapangan tanpa ada
manipulasi. Penelitian kualitatif juga dapat dipahami sebagai penelitian yang
bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara
holistik dan melalui deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dalam alam
tertentu. konteks, dan dengan memanfaatkan berbagai metode alami. Para peneliti
berusaha untuk menyelidiki ranah konseptual dari topik yang mereka pelajari untuk
memahami apa dan bagaimana orang membentuk pemahaman mereka tentang
kejadian sehari-hari.
Implementasi Kurikulum 2013 mata pelajaran Al Quran Hadist di MA Mathla'ul
Anwar Kedondong dijelaskan secara detail dalam penelitian ini. Wawancara adalah
instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini. Wakil kepala sekolah bidang
kurikulum diinterogasi. Dalam rangka mengumpulkan informasi tentang
implementasi Kurikulum 2013 untuk topik Al Quran Hadits di MA Mathla'ul Anwar
Kedondong, juga akan dilakukan wawancara dengan guru Al Quran Hadits di MA
Mathla'ul Anwar Kedondong. Responden memberikan jawaban atas sejumlah
pertanyaan yang telah ditentukan dari pertanyaan yang telah disiapkan peneliti.

C. PEMBAHASAN
1. Kurikulum 2013
Menurut Nana Sudjana, kurikulum adalah sebagai berikut: Kurikulum yang
diberikan kepada peserta didik sebagai bagian dari kewajiban sekolah untuk
menunjang perkembangan pribadi dan persaingan sosialnya, pertama-tama merupakan
program dan pengalaman belajar serta hasil belajar yang diantisipasi. . Definisi
kurikulum yang kedua adalah tujuan dan harapan yang dinyatakan dalam rencana atau

5
program pembelajaran sekolah. Kurikulumnya mencakup pengetahuan ilmiah dan
pengalaman belajar yang diatur sesuai dengan tahap perkembangan anak.4
Tujuan dan fungsi Kurikulum 2013 secara spesifik mengacu pada Undang-
Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Undang-
Undang Sisdiknas disebutkan bahwa fungsi kurikulum ialah mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sementara tujuannya, yaitu untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.5
Kurikulum 2013 dipraktikkan untuk memastikan bahwa siswa mempelajari
materi dan mengembangkan karakter dan kompetensi mereka. Hal ini menuntut guru
untuk proaktif mengembangkan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah
direncanakan. Oleh karena itu, pembelajaran menyenangkan, efektif, dan bermakna
dapat dirancang oleh setiap guru dengan prosedur sebagai berikut:
a. Apersepsi
Penting untuk menilai pengetahuan siswa, menginspirasi mereka untuk
belajar dengan menyajikan informasi yang menarik, dan menantang mereka untuk
mempelajari hal-hal baru. Proses yang tercantum di bawah ini dapat digunakan
untuk memahami hal ini:
1) Pengetahuan dan pemahaman di kalangan siswa dijadikan sebagai landasan
untuk belajar
2) Bahan ajar yang menarik dan praktis untuk kehidupan sehari-hari siswa
memotivasi mereka.
3) Keinginan untuk mempelajari hal-hal baru dan tertarik padanya mendorong
siswa.
b. Explorasi
Explorasi merupakan tahapan kegiatan pembelajaran untuk mengenalkan bahan
dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh peserta didik. Hal
tersebut dapat ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:
1) Perkenalkan materi standar dan kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik
4
Nana Sudjana, Pembinaan dan pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: Sinar baru Algensindo,
2018), h.3.
5
M. Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS,&SMA/MA,
(Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2014), h. 24.

6
2) Kaitkan materi standar dan kompetensi dasar yang baru dengan pengetahuan dan
kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik.
3) Pilihlah metode yang paling tepat, dan gunakan secara bervariasi untuk
meningkatkan penerimaan peserta didik terhadap materi standar dan kompetensi baru.
c. Konsolidasi Pembelajaran
Konsolidasi merupakan kegiatan untuk mengaktifkan peserta didik dalam
pembentukan kompetensi dan karakter, serta menghubungkannya dengan kehidupan
peserta didik. Konsolidasi pembelajaran ini dapat dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
1) Libatkan peserta didik secara aktif dalam menafsirkan dan memahami materi dan
kompetensi baru
2) Libatkan peserta didik dalam proses pemecahan masalah (problem solving),
terutama dalam masalah-masalah aktual
3) Letakkan penekanan pada kaitan struktural, yaitu kaitan antara materi dengan
standar
kompetensi baru dengan berbagai aspek kegiatan dan kehidupan dalam lingkungan
masyarakat.
4) Pilihlah metode yang paling tepat sehingga materi standar dapat diproses menjadi
kompetensi dan karakter peserta didik.
d. Pembentukan sikap, Kompetensi, Karakter Pembentukan sikap, kompetensi dan
karakter peserta didik dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Dorong peserta didik untuk menerapkan konsep, pengertian, kompetensi dan
karakter yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari.
2) Praktekkan pembelajaran secara langsung agar peserta didik dapat membangun
sikap, kompetensi dan karakter baru dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
pengertian yang dipelajari.
3) Gunakan metode paling tepat sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Guru harus menyusun taktik pembelajaran yang efektif dan memastikan bahwa
siswa mereka sangat termotivasi untuk belajar jika mereka ingin terlibat dalam
pembelajaran aktif. Jika instruktur dapat meyakinkan kelas bahwa materi
pembelajaran dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari siswa, bentuk motivasi ini
akan muncul. Demikian juga, guru harus dapat menciptakan situasi sehingga materi
pembelajaran selalu tampak menarik, dan tidak membosankan. Untuk kepentingan
tersebut, guru harus mampu bertindak sebagai fasilitator, yang perannya tidak terbatas

7
pada penyampaian informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan tuntutan zaman,
guru harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai
macam keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan
belajar. Dalam itu, guru dituntut memahami berbagai pendekatan pembelajaran agar
dapat membimbing peserta didik secara optimal.6

2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada Mata Pelajaran Alquran Hadis
Kompetensi Inti (KI) kurikulum adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang
harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai
integrator horizontal antar mata pelajaran. Kompetensi Inti merupakan terjemahan
atau oprasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang
telah menyelesaikan pendidikan pada suatu pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke
dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan (afektif, kognitif dan psikomotorik)
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Pencapaian hard skill dan soft skill harus seimbang dalam kompetensi inti.
Kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dihasilkan dari kompetensi
inti dikenal dengan kompetensi dasar. Seorang peserta didik harus memiliki
kompetensi dasar, yaitu isi atau kompetensi yang tersusun dari sikap, pengetahuan,
dan kemampuan yang bersumber dari kompetensi dasar. Kompetensi ini diciptakan
dengan memperhatikan kualitas mata pelajaran, sifat siswa, dan kemampuan awal.

3. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadist di MA


Mathla'ul Anwar Kedondong
Kurikulum merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan. Kurikulum
2013 akan menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai
bagian dari transisi kurikulum sekolah dalam upaya meningkatkan standar akademik.
Guru memegang kunci untuk berhasil menerapkan kurikulum, jadi guru harus terbiasa
dengan seluk beluknya. Setiap guru perlu memiliki pemahaman menyeluruh tentang
kurikulum yang menjadi tanggung jawabnya. Tujuan Kurikulum 2013, KI, Silabus,
RPP, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013

6
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2014)
hal.103.

8
merupakan unsur-unsur yang perlu diketahui oleh guru. Guru wajib mengikuti latihan
Bimbingan Teknis Kurikulum 2013.
Untuk mencapai tujuan penerapan Kurikulum 2013 di sekolah, pengetahuan guru
tentang kurikulum sangat penting. Implementasi kurikulum adalah proses
memasukkan ide dan prinsip kurikulum ke dalam kegiatan pembelajaran sehingga
siswa dapat menguasai seperangkat topik tertentu melalui aplikasi praktis di dunia
nyata. Banyak pihak yang mengkritisi implementasi Kurikulum 2013, khususnya para
profesional pendidikan. baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan melakukannya
di ruang kelas. Namun, hal ini tetap harus dilaksanakan seefektif mungkin. MA
Mathla'ul Anwar Kedondong merupakan sekolah yang mengadopsi Kurikulum 2013
modifikasi.
Secara keseluruhan, dari tahap perencanaan hingga tahap evaluasi, kurikulum
2013 pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadist di MA Mathla'ul Anwar Kedondong
telah berhasil dilaksanakan, sesuai dengan hasil wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Semua kelas, khususnya kelas X, XI, dan XII telah mengadopsi
Kurikulum 2013.
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MA Mathla’ul Anwar Kedondong diajarkan
dengan menggunakan pendekatan saintifik (Scientific approach), yaitu mengajarkan
siswa untuk mengamati, bertanya, menalar, mencoba berkomunikasi, dan menilai
hasil belajar siswa. Hal ini juga mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
setiap pelajaran sehingga pembelajaran bermakna bagi mereka. Hasil belajar siswa
akan diuntungkan dengan metode pembelajaran yang menarik yang melibatkan siswa
dalam semua tahapan pembelajaran. Siswa harus berpartisipasi aktif dan mandiri
dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka penerapan Kurikulum 2013 pada topik
mata pelajaran Al-Qur'an Hadist. Terlepas dari kenyataan bahwa tidak semua siswa
mampu mandiri dan terlibat. Ini karena kepribadian siswa.7
Guru yang bertugas melaksanakan kurikulum seharusnya mampu mempersiapkan
diri terhadap perubahan dan bersikap terbuka terhadapnya. Lebih signifikan dari
penciptaan Kurikulum 2013 adalah kesiapan guru. Apa yang membuat guru begitu
penting? Karena Kurikulum 2013 berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan
(mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau ketahui sebagai hasil belajar. Di
sini, guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bagaimana setiap proses
7
Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Alquran Hadis, 16 Mei 2023 di ruang guru.

9
pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dipraktikkan. Guru masa depan harus mampu
beradaptasi dengan perubahan selain menjadi cerdas.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan untuk menyusun kurikulum berdasarkan
sumber-sumber yang digunakan di MA Mathla'ul Anwar Kedondong. Struktur
kurikulum meliputi: Empat notasi yang digunakan dalam penyusunan Kompetensi Inti
adalah:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Pengajar mata pelajaran Al-Qur'an Hadits MA Mathla'ul Anwar Kedondong telah
menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran menjadi tiga tahapan kegiatan,
meliputi kegiatan persiapan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, berdasarkan
penelaahan dokumen berupa pelajaran. rencana. Lima kegiatan dasar Kurikulum 2013
—mengamati, menanya, memperoleh pengetahuan, mengolah, dan
mengkomunikasikan, telah dirancang dengan pendekatan saintifik. Penerapan teknik
pembelajaran umum dalam tema-tema yang dicakup oleh Al-Qur'an Hadist meliputi:
1. Teknik ceramah adalah cara seorang guru memberikan informasi secara lisan di
depan kelas atau kelompok. Guru aktif dalam narasi dan penjelasannya, sementara
siswa mendengarkan dengan saksama, memperhatikan, dan mencatat poin-poin
penting yang dijelaskan guru. Akibatnya, tanggung jawab guru dan siswa jelas
berbeda satu sama lain.
2. Metode tanya jawab melibatkan guru mengajukan pertanyaan, dan siswa
menanggapi. Metode tanya jawab dapat menggambarkan pendekatan ini sebagai
pengganti atau perkembangan metode ceramah.
3. Teknik diskusi adalah strategi penyampaian informasi dimana siswa dihadapkan
pada suatu tantangan, yang dapat berupa pertanyaan atau tantangan yang sulit untuk
didiskusikan atau dipecahkan secara kolektif.

D. PENUTUP
Kurikulum merupakan salah satu unsur penting dalam persekolahan. Kurikulum
2013 akan menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai
bagian dari transisi kurikulum sekolah dalam upaya meningkatkan standar akademik.
Guru memegang kunci untuk berhasil menerapkan kurikulum, jadi Anda harus

10
terbiasa dengan seluk beluknya. Agar pembelajaran bermakna bagi siswa, maka guru
mata pelajaran Al-Qur'an Hadist MA Mathla'ul Anwar Kedondong menggunakan
pendekatan saintifik (Scientific approach) yang mengajarkan siswa untuk mengamati,
bertanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan dengan penilaian terhadap
dirinya. hasil belajar. Siswa juga didorong untuk berpartisipasi aktif dalam setiap
pelajaran dengan cara memotivasinya untuk aktif dalam pembelajaran.

E. DAFTAR PUSTAKA

Fadillah, M. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,


SMP/MTS,&SMA/MA, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2014.
Mulyasa, E, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung; PT Remaja
Rosdakarya, 2015
Sudjana. Nana, Pembinaan dan pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung:
Sinar baru Algensindo, 2018
UU Sisdiknas NO.20 Tahun 2003, Bab I, pasal ayat I, Jakarta:Sinar Grafika, 2005

11

You might also like