Professional Documents
Culture Documents
Volume 3 Nomor 6 November 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v3i6.7892
ABSTRACT
The purpose of this study is 1) describe the problems in the implementation of content standards in the Curriculum 2013, 2) describe the factors that
cause problems in the implementation of the Curriculum 2013 content standards in elementary schools.The research method used is case study. The
study was conducted at Kuningan Regency, SDN Dukuhdalem, Japara District, SDN 1 Manislor, Jalaksana District, and SDN 1 Purwawinangun,
Kuningan District. There are two types of research instruments used, observation sheets and interview guides. Qualitative data analysis is carried out
interactively and takes place continuously at each stage of the study so that it is complete, and the data is saturated. The results of the study note that
1) scope of the material on the spiritual attitude competence faces obstacles in terms of time, 2) scope of the material on social attitude competencies
faces obstacles in terms of time, 3) scope of the material on the competency of outreach faces obstacles in terms of cost, 4) scope of the material on
knowledge competence faces obstacles in terms of monotonous material, the extent of the material which is considered to be lacking. These four
problems require seriousness in handling so that in the future the objectives of the curriculum 2013 can be achieved.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan permasalahan dalam implementasi standar isi dalam Kurikulum 2013, 2) mendeskripsikan faktor-
faktor yang menyebabkan permasalahan dalam implementasi standar isi Kurikulum 2013 di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah case study. Penelitian dilakukan di SD Negeri yang berada di wilayah Kabupaten Kuningan, yaitu SDN Dukuhdalem,
Kecamatan Japara, SDN 1 Manislor, Kecamatan Jalaksana, dan SDN 1 Purwawinangun, Kecamatan Kuningan. Terdapat dua jenis instrumen
penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi dan panduan wawancara. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh. Hasil penelitian diketahui bahwa 1) Ruang lingkup
materi pada kompetensi sikap spiritual menghadapi kendala dari segi waktu, 2) Ruang lingkup materi pada kompetensi sikap sosial menghadapi
kendala dari segi waktu, 3) Ruang lingkup materi pada kompetensi keterapilan menghadapi kendala dari segi biaya, 4) Ruang lingkup materi pada
kompetensi pengetahuan menghadapi kendala dari segi materi yang monoton, keluasan materi yang dianggap kurang. Keempat permasalahan tersebut
membutuhkan keseriusan dalam penanganannya agar kedepannya tujuan dari pelaksanaan kurikulum 2013 dapat tercapai secara optimal.
Citation : Oktaviani, N.M., & Wulandari, I. (2019). Implementasi Standar Isi dalam Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Jurnal
PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 3(6), 1289-1296. DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v3i6.7892.
PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 merupakan dibuktikan dengan data penelitian WHO, sejak
penyempurnaan dari kurikulum KTSP yang telah awal 2010 hingga kini, di Indonesia diperkirakan
berjalan sebelumnya. Alasan pentingnya ada sekitar 20-60% kasus aborsi yang disengaja
Kurikulum 2013 adalah bahwa generasi muda (induced abortion) (Ayu & Kurniawati, 2017).
Indonesia perlu disiapkan dalam kompetensi Pengembangan kurikulum dari KTSP
sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Kustijono menjadi Kurikulum 2013 berdampak pada
& Wiwin, 2014). Ketiga kompetensi tersebut perubahan sebagian besar sistem pembelajaran.
dalam kurikulum 2013 diharapkan dapat tercapai Konsep Pembelajaran pada Kurikulum 2013
dengan baik terutama pada kompetensi sikap. Hal menggunakan tematik integratif, pendekatan
ini diperlukan karena semakin merosotnya nilai scientific, dan juga penilaian autentik (Ningrum
karakter (sikap) pada masyarakat Indonesia yang & Sobri, 2015: 417). Pada dasarnya pembelajaran
Ndaru Mukti Oktaviani, Isnaini Wulandari | Standar Isi, Kurikulum 2013, Sekolah Dasar
Halaman | 1289
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 3 Nomor 6 November 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v3i6.7892
KAJIAN TEORETIS
Standar isi pada suatu kurikulum belajar bagi peserta didik agar dapat
merupakan lingkup materi minimal dalam suatu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang
kurikulum yang berlaku secara nasional. Secara sesuai dengan kebutuhan lingkungan. Standar isi
lebih lanjut Lund, & Tannehill (2014) dalam kurikulum memiliki 3 tujuan:
mengemukakan bahwa content standards describe 1. Membantu pendidikan untuk membentuk dan
what students are expected to know and be able to mengidentifikasi apa yang penting diajarkan
do. Hal ini bersesuaian dengan pernyataan dalam sekolah dan apa yang harus dapat
Ministry Education and Science Ireland (1999) dilakukan oleh peserta didik.
yang mengemukakan bahwa content of the 2. Standar isi dapat dijadikan sebagai pedoman
curriculum are designed to provide opportunities dalam pembelajaran, kurikulum dan penilaian
for active engagement in a wide range of learning yang bermakna
experiences and to encourage children to respond 3. Standar isi dapat menyediakan struktur yang
in a variety of ways to particular content and jelas bagi pembelajaran dan kurikulum.
teaching strategies. Oleh karena itu, dapat Pada Permendikbud No 64 Tahun 2013
dikatakan bahwa standar isi adalah suatu ruang menyatakan bahwa standar isi mencakup lingkup
lingkup materi yang menyediakan pengalaman materi minimal dan tingkat kompetensi minimal
Ndaru Mukti Oktaviani, Isnaini Wulandari | Standar Isi, Kurikulum 2013, Sekolah Dasar
Halaman | 1290
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 3 Nomor 6 November 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v3i6.7892
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada keterampilan. Untuk lebih mudahnya ruang
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Secara lebih lingkup materi yang harus disampaikan dalam
lanjut dalam Permendikbud No 21 tahun 2016 kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
mengemukakan bahwa standar isi disesuaikan 1) Kompetensi sikap spiritual
dengan substansi tujuan pendidikan nasional Menerima dan menjalankan ajaran agama
dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, yang dianutnya. Materi ini dicapai melalui
pengetahuan, dan keterampilan. Keberadaan pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
standar isi dalam kurikulum 2013 sendiri yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
dengan kompetensi lulusan. didik
Secara umum, standar isi mencakup 2) Kompetensi sikap sosial
karakteristik kurikulum, struktur kurikulum, dan Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
kerangka dasar kurikulum 2013. Pada ketiga tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
karakteristik tersebut struktur kurikulum menjadi dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
bahasan yang menarik. Struktur kurikulum 2013 guru. Materi ini dicapai melalui pembelajaran
berbeda dengan struktur kurikulum sebelumnya. tidak langsung (indirect teaching), yaitu
SKL (Standar Kompetensi Lulusan) dijabarkan keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
menjadi kompetensi inti (KI) terlebih dulu. dengan memperhatikan karakteristik mata
Kompetensi inti (KI) merupakan penjabaran dari pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
standar kompetensi. Oleh Standar kompetensi didik
pada kurikulum 2013 dileburkan ke dalam 3) Kompetensi keterampilan
kompetensi inti atau dapat dikatakan bahwa Menyajikan pengetahuan faktual dan
Standar isi dalam kurikulum 2013 diturunkan dari konseptual. Kompetensi ini dicapai melalui
standar kompetensi lulusan melalui kompetensi praktek.
inti yang bebas mata pelajaran. Kompetensi inti 4) Kompetensi pengetahuan
dirancang seiring dengan meningkatnya usia Memahami pengetahuan faktual dan
peserta didik pada kelas tertentu. Melalui konseptual, kompetensi ini dicapai melalui
kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai praktek mengamati, menanya dan mencoba bagi
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat kelas bawah.
dijaga. Kompetensi inti ini bersifat tidak Keempat ruang lingkup materi yang ada
mengikat, artinya kompetensi inti bebas mata dalam kurikulum 2013 di atas merupakan
pelajaran. Pada pelaksanaannya kompetensi inti representasi dari standar isi yang harus
yang menjadi penjabaran SKL menjadi dasar dilaksanakan, guna memastikan peserta didik
dalam menentukan standar isi pada kurikulum memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
2013 berisi mengenai domain sikap, pengetahuan sesuai dengan tujuan dari kurikulum 2013. Hal ini
dan keterampilan. tentunya memiliki imbas pada guru sebagai
Permendikbud No 37 tahun 2018 fasilitator yang harus mampu menyajikan dan
dinyatakan bahwa tujuan kurikulum mencakup menfasilitasi agar keseluruh materi dapat
empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap tersampaikan dengan baik melalui berbagai
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) perangkat pembelajaran yang tersedia.
METODE PENELITIAN
Sukmadinata (2010: 60) menerangkan persepsi, pemikiran orang secara individu
bahwa penelitian kualitatif adalah suatu maupun kelompok. Dengan demikian, jenis
penelitian yang digunakan untuk penelitian ini cocok digunakan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, mengungkap kasus permasalahan yang dihadapi
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
Ndaru Mukti Oktaviani, Isnaini Wulandari | Standar Isi, Kurikulum 2013, Sekolah Dasar
Halaman | 1291
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 3 Nomor 6 November 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v3i6.7892
guru sekolah dasar dalam implementasi dalam implementasi kurikulum 2013, sumber
kurikulum 2013. datanya adalah guru dan siswa. Teknik
Desain penelitian yang digunakan pengumpulan data yang digunakan adalah
mengacu pada langkah-langkah penelitian wawancara dan pengamatan. Wawancara
deskriptif jenis studi kasus. Studi kasus yang dilakukan kepada guru yang dipilih secara
dijadikan fokus kajian adalah permasalahan yang acak, sedangkan pengamatan dilakukan
dihadapi guru di sekolah dasar dalam dengan mengamati proses kegiatan
implementasi kurikulum 2013. Subyek penelitian pembelajaran di kelas.
dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik 4. Untuk mendapatkan data tentang ruang
sekolah dasar yang ada di wilayah Kabupaten lingkup materi kompetensi keterampilan
Kuningan, yaitu SDN Dukuhdalem, Kecamatan dalam implementasi kurikulum 2013, sumber
Japara, SDN 1 Manislor, Kecamatan Jalaksana, datanya adalah guru dan siswa. Teknik
dan SDN 1 Purwawinangun, Kecamatan pengumpulan data yang digunakan adalah
Kuningan. Untuk menghindari waktu penelitian wawancara dan pengamatan. Wawancara
yang berlarut-larut, maka penelitian dilakukan kepada guru yang dipilih secara
merencanakan waktu penelitian pada bulan acak, sedangkan pengamatan dilakukan
Agustus sampai Desember 2018. dengan mengamati proses kegiatan
Berkenaan dengan penelitian ini sumber pembelajaran di kelas.
data dan teknik pengumpulan data yang Terdapat dua jenis instrumen penelitian
digunakan sebagai berikut: yang digunakan yaitu lembar observasi dan
1. Untuk mendapatkan data tentang ruang panduan wawancara. Lembar observasi
lingkup materi kompetensi sikap spiritual digunakan untuk mengamati siswa dan guru
dalam implementasi kurikulum 2013, sumber dalam proses pembelajaran dalam rangka
datanya adalah guru dan siswa. Teknik mengungkap data berkenaan dengan faktor-faktor
pengumpulan data yang digunakan adalah permasalahan dan solusi permasalahan yang
wawancara dan pengamatan. Wawancara dihadapi guru sekolah dasar dalam implementasi
dilakukan kepada guru yang dipilih secara kurikulum 2013. Sedangkan pedoman wawancara
acak, sedangkan pengamatan dilakukan digunakan untuk mengungkap data yang berasal
dengan mengamati proses kegiatan dari siswa dan guru berkenaan dengan
pembelajaran di kelas. permasalahan yang dihadapi guru sekolah dasar
2. Untuk mendapatkan data tentang ruang dalam implementasi kurikulum 2013.
lingkup materi kompetensi sikap sosial dalam Teknik analisis data yang digunakan
implementasi kurikulum 2013, sumber dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
datanya adalah guru dan siswa. Teknik kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan oleh
pengumpulan data yang digunakan adalah Miles and Huberman dan Spradley. Miles and
wawancara dan pengamatan. Wawancara Huberman (1984) mengemukakan bahwa
dilakukan kepada guru yang dipilih secara aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
acak, sedangkan pengamatan dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
dengan mengamati proses kegiatan menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga
pembelajaran di kelas. sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh.
3. Untuk mendapatkan data tentang ruang
lingkup materi kompetensi pengetahuan
Ndaru Mukti Oktaviani, Isnaini Wulandari | Standar Isi, Kurikulum 2013, Sekolah Dasar
Halaman | 1292
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 3 Nomor 6 November 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v3i6.7892
Ndaru Mukti Oktaviani, Isnaini Wulandari | Standar Isi, Kurikulum 2013, Sekolah Dasar
Halaman | 1293
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 3 Nomor 6 November 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v3i6.7892
Ndaru Mukti Oktaviani, Isnaini Wulandari | Standar Isi, Kurikulum 2013, Sekolah Dasar
Halaman | 1294
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 3 Nomor 6 November 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v3i6.7892
Ndaru Mukti Oktaviani, Isnaini Wulandari | Standar Isi, Kurikulum 2013, Sekolah Dasar
Halaman | 1295
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 3 Nomor 6 November 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v3i6.7892
DAFTAR PUSTAKA
Alsubaie, M. A. (2015) Hidden Curriculum as Ministry Education and Science Ireland. (1999).
One of Current Issue of Curriculum. Primary School Curriculum Introduction.
Journal of Education and Practice, 6(33), Dublin : Government Publications Sale
125-128. Office Sun Alliance House Molesworth
Ayu, S. M., & Kurniawati, T. (2017). Hubungan Street Dublin.
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Tentang
Aborsi dengan Sikap Remaja terhadap Standar Kompetensi Lulusan.
Aborsi Di MAN 2 Kediri Jawa Timur. Permendikbud No 64 Tahun 2013 Tentang
Unnes Journal of Public Health 6 (2). Standar Isi Pendidikan Dasar Dan
Istialina. (2016). Pemanfaatan Lingkungan Menengah
Sebagai Sumber Belajar pada Subtema Permendikbud No 21 Tahun 2016 Tentang
Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Standar Isi Pendidikan Dasar Dan
Rumahku Kelas IV SD Negeri 3 Jeumpa Menengah
Kabupaten Bireuen. Jurnal Ilmiah Permendikbud No 37 Tahun 2018 Tentang
Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah, Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
1(1), 59- 68. Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Krissandi, A., & Rusmawan. (2015). Kendala Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar dalam Implementasi Menengah
2013. Cakrawala Pendidikan, 34(3), 457- Retnawati, H. et, al. (2017). Teachers’ difficulties
467. DOI: 10.21831/cp.v3i3.7409 in implementing thematic teaching and
Kustijono, R., & Wiwin, H. E. (2014). Pandangan learning in elementary schools. The New
Guru terhadap Pelaksanaan Kurikulum Educational Review, 201-212.
2013dalam Pembelajaran Fisika SMK di Saputri, A., & Mawardi. (2017). Pengembangan
Kota Surabaya. Jurnal Pendidikan Fisika Desain Pembelajaran Tematik Integratif
dan Aplikasinya (JPFA), IV(1), 1. Berbasis Pendekatan Contextual Teaching
DOI: http://dx.doi.org/10.26740/jpfa.v4n1.p and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah
1-14. Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
Kemendikbud. (2014). Konsep dan Implementasi 104-114. DOI: 10.17509/mimbar-
Kurikulum 2013, Paparan Wakil Menteri sd.v5i2.11444
Pendidikan dan Kebudayaan RI Bidang Sutjipto. (2016). Pentingnya Pelatihan Kurikulum
Pendidikan. Jakarta: Kementerian 2013 bagi Guru. Jurnal Pendidikan dan
Pendidikan dan Kebudayaan. Kebudayaan, 1(26), 235-260.
Lund, J. & Tannehill, D. (2014) Standards-Based Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian
Physical Education Curriculum Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Development 3rd Edition. Sudbury: M.A
Jones and Bartlett
Miles, M. B and Huberman, A. M. (1984).
Qualitative Data Analisys. Beverly Hills:
Sage Publications.
Ndaru Mukti Oktaviani, Isnaini Wulandari | Standar Isi, Kurikulum 2013, Sekolah Dasar
Halaman | 1296